BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu. Hasil penelitian Martusa (2013) tentang Penerapan Biaya Standar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

ACTIVITY BASED COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

BAB II LANDASAN TEORI. adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

langsung dan biaya overhead pabrik.

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Standard Costing. 1

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

Biaya Overhead Pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

1 STANDARD COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Martusa (2013) tentang Penerapan Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi pada CV Sejahtera Bandung. Penelitian ini menggunakan metode komparatif. Penelitian ini membandingkan teori yang ada dengan praktik didalam perusahaan dan memberikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan tidak terlalu terperinci dalam perhitungan biaya langsung, sehingga biaya produksi didalam perusahaan masih kurang begitu akurat akan tetapi peranan biaya standar juga sangat membantu manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengendalikan biaya produksi agar lebih efisien dan efektif. Hasil penelitian Pratiwi (2013) tentang Penerapan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Pertani (PERSERO) Cabang Sulawesi Utara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar biaya standar yang telah diterapkan dan bagaimana penerapan biaya standar pada PT. Pertani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisa dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa biaya standar pada PT. Pertani telah efektif dikarenakan biaya aktual atau biaya yang sesungguhnya terjadi tidak melebihi dari biaya standar yang telah dianggarkan. Rendahnya biaya standar yang dianggarkan oleh perusahaan dikarenakan terjadinya penawaran oleh perusahaan dengan cara penangkar benih padi, dari 7

8 penawaran tersebut diambil juga harga yang paling mendekati dengan biaya standar yang telah dianggarkan sebelumnya. Oleh karena itu penerapan biaya standar merupakan salah satu alat ukur pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian Elliza (2014) tentang Biaya Standar dan Penerapannya Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Tempe Bu Mundakir Semarang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi tempe pada UKM Tempe Bu Mundakir Semarang. Penelitian ini menggunakan metode analisis Kuantitatif dengan pendekatan Standard Costing. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penerapan biaya standar dalam UKM Tempe Bu Mundakir Semarang masih kurang dalam pengendalian biaya dimana pengendalian biaya produksi kurang efektif dan efisien sehingga laba yang didapatkan masih kecil atau minimum. Dimana didalam UKM Tempe Bu Mundakir Semarang ini berdasarkan perhitungan analisis yang membandingkan antara biaya standar dengan biaya aktual masih menguntungkan pada biaya bahan baku masih dalam batas pengendalian dan selisih biaya overhead pabrik masih dalam batas kewajaran meskipun memiliki selisih yang tidak menguntungkan untuk UKM Tempe Bu Mundakir Semarang. Dari penelitian terdahulu diatas, rata-rata menjelaskan bahwa kurangnya pemahaman dalam suatu perusahaan untuk menentukan standar biaya yang akan dikeluarkan dalam produksi barang, serta kurangnya

9 pengendalian yang diterapkan untuk mengawasi pengeluaran biaya produksi yang kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitan yang sama dengan objek yang berbeda, yaitu di UD Tahu Baru Batu. B. Tinjauan Pustaka 1. Biaya Produksi Menurut Kholmi (2013:24) Biaya Produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang. Biaya produksi ini terdiri dari tiga unsur biaya yaitu: a. Biaya bahan baku, yaitu biaya yang membentuk sebagian besar bahan baku untuk diproses menjadi barang jadi dan biaya tersebut dapat ditelusuri ke produk. b. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah (balas jasa) yang dibayar oleh perusahaan kepada tenaga kerja (karyawan) yang berkaitan langsung dengan aktivitas proses produksi dan biaya tersebut dapat ditelusuri (diidentifikasi) dengan output yang dihasilkan perusahaan. c. Biaya overhead pabrik, merupakan biaya yang tidak termasuk direct material dan direct labor atau biaya pabrik tidak langsung. Misalnya, bahan penolong, upah tak langsung, beban pemeliharaan mesin, gedung pabrik dan beban asuransi Biaya overhead pabrik dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Menurut sifatnya, yaitu biaya bahan penolong, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung, beban penyusutan.

10 2) Menurut perilaku biaya, yaitu biaya overhead pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik semi variabel. 3) Menurut departemen, yaitu biaya langsung departemen, dan biaya overhead tidak langsung departemen. Menurut Mulyadi (2015:14) Biaya produksi merupakan biayabiaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dimana biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat disebut sebagai biaya utama, sedangkan biaya overhead pabrik disebut sebagai biaya konversi, yang merupakan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Menurut Garrison (2014:26) Biaya produksi didalam perusahaan manufaktur digolongkan menjadi 3 kategori yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Dimana hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Bahan langsung Bahan langsung yaitu bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan baku atau bahan mentah. Yang dimaksudkan bahan baku atau bahan mentah disini yaitu bahan baku yang berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi,

11 dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan baku diperusahaan lainnya. Bahan baku terbagi lagi menjadi bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung (direct material) adalah bahan baku yang menjadi bagian utama dari produk jadi dimana biayanya dapat ditelusuri dengan mudah keproduk jadi. Sedangkan bahan baku tidak langsung (indirect material) dimasukkan kealam overhead pabrik, karena tidak berhubungan secara langsung terhadap produk jadi. b. Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung (direct labor) merupakan biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah kemasing-masing unit produk. Tenaga kerja langsung terkadang disebut juga sebagai tenaga kerja manual karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi. c. Overhead pabrik Overhead pabrik (manufacturing overhead) merupakan elemen ketiga dari biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Seperti bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik, pajak properti, depresiasi, dan asuransi fasilitas produksi.

12 Dari penjelasan diatas maka biaya produksi yaitu suatu biaya yang berhubungan secara langsung terhadap proses produksi barang seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik. Dimana biaya-biaya tersebut dapat dihitung atau ditelusuri secara langsung ke masing-masing unit produk yang dihasilkan. 2. Biaya Standar Menurut Mulyadi (2015:387) Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor faktor lain tertentu. Menurut Susty Ambarriani (2001:730) Biaya standar adalah pengeluaran perusahaan yang ditentukan sebelumnya yang dibutuhkan dalam operasi atau untuk tujuan tertentu. Peran biaya standar sebagai berikut : 1. Menetapkan anggaran. 2. Mengendalikan biaya, mengarahkan dan mengukur efisiensi. 3. Menyerderhanakan prosedur pembiayaan dan menyajikan laporan biaya dengan cepat. 4. Membebankan biaya yang telah dikeluarkan untuk pemakaian bahan baku. 5. Menetapkan dasar dasar perhitungan harga jual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya standar merupakan biaya yang ditentukan dimuka atau sebelum proses produksi yang ditujukan untuk

13 mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya standar tidaklah menggantikan biaya sesungguhnya dalam suatu sistem akuntansi biaya melainkan saling melengkapi. Dimana sistem biaya standar disini juga menyajikan informasi yang diperlukan untuk mengontrol terjadinya transaksi pengeluaran biaya untuk kegiatan produksi. 3. Manfaat Biaya Standar Munurut Mulyadi (2015:388) Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realitis, hal ini akan melaksanakan kerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana perkerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa perkerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melakukan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan yang lain. Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengolahan dengan prinsip kelainan (exception principle). Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaankeadaan yang menyimpang dari keadaan yang seharusnya, manajemen

14 diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009:13) pemakaian sistem biaya standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk: a. Perencanaan Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi dan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai sebagai dasar yang kuat untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efisien, ekonomis, dan teliti. b. Koordinasi Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian didalam organisasi perusahaan yang berhubungan dengan standar tersebut. c. Pengambilan keputusan Informasi biaya standar bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan, misalnya keputusan penentuan harga jual produk, menolak atau menerima pesanan khusus, rencana penambahan produk baru, dsb. d. Pengendalian biaya Biaya standar dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya dan menilai prestasi pelaksanaan dengan baik. Pada setiap periode akuntansi, biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya standar, sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dan penilaian prestasi

15 dengan jalan menentukan efisien setiap elemen biaya pada setiap departemen dimana produk diolah. e. Menekan atau mengurangi administrasi Pemakaian biaya standar dapat menekan atau mengurangi waktu, tenaga kerja dan biaya administrasi misalnya dapat menyederhanakan prosedur penetapan biaya dan mempercepat laporan penyajian biaya. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manfaat biaya standar yaitu dapat dipergunakan sebagai pedoman informasi yang akan diambil, dimana pedoman disini diberikan kepada manajemen untuk mengontrol berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk produksi, sehingga dapat memungkinkan adanya pengurangan biaya yang dikeluarkan. Dimana manfaat biaya standar juga dapat diterapkan secara langsung dibagian perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian biaya, serta pengurangan biaya produksi. 4. Prosedur Penentuan Biaya Standar Menurut William K. Carter (2011:160) menghitung biaya standar memerlukan standar fisik. Dua jenis standar fisik adalah standar dasar dan standar sekarang. Standar dasar (basic standard) adalah tolok ukur yang digunakan untuk membandingkan kinerja yang diperkirakan dengan kinerja aktual. Standar sekarang (Current standard) terdiri atas tiga jenis: a. Standar aktual yang diperkirakan (expected actual standard) mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi yang diperkirakan. Standar ini merupakan estimasi yang paling dekat dengan hasil aktual.

16 b. Standar normal (normal standard) mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi normal. Standar ini mencerminkan hasil yang menantang namun dapat dicapai. c. Standar teoritis (theoretical Standard) mencerminkan tingkat aktivitas dan efiensi yang maksimum atau ideal. Standar ini lebih berupa citacita yang dituju dan bukannya kinerja yang dapat dicapai sekarang. Standar bahan baku dan tenaga kerja biasanya didasarkan pada kondisi normal sekarang dengan memperhitungkan adanya perubahan yang telah diperkirakan dalam harga dan tarif, serta mencerminkan efisiensi yang diinginkan. Untuk menentukan standar yang diperbolehkan untuk setiap komponen biaya, kuantitas standar yang diperbolehkan perunit produk dikalikan dengan jumlah unit ekuivalen dari unit produk yang diproduksi selama periode tersebut. Perhitungan ini harus mencerminkan tingkat penyelesaian dari tingkat barang dalam proses. Oleh karena penekanan standar adalah pada pengendalian biaya, maka standar produksi dihitung untuk produksi periode berjalan saja. Menurut Mulyadi (2015:392) prosedur penentuan biaya standar yang dibagi kedalam tiga bagian : biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Biaya bahan baku standar terdiri dari: 1. Masukan fisik yang perlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar. 2. Harga persatuan masukan fisik tersebut atau harga standar.

17 Penentuan kuantias standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifik produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, maupun mutunya. Kuantitas bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan: 1. Penyelidikan teknis 2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk: a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu. b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu. c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga persatuan masukan fisik atau harga standar dapat berupa: a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun. b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar. c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang. Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat diubah bila terjadi penurunan maupun kenaikan harga yang bersifat luar biasa. Biaya Tenaga Kerja Standar Menurut Mulyadi (2015:392) biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu:

18 1. Jam Tenaga Kerja Standar. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara : a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu. b. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan yang diharapkan. d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan cara memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja. 2. Tarif Upah Standar. Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata upah per jam yang diperkirakan akan dibayar. Menurut Mulyadi (2015:393) untuk menentukan tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar: a. Perjanjian dengan organisasi karyawan. b. Data upah masa lalu. Dalam hal ini yang dapat dipergunakan sebagai tarif upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu. c. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

19 Biaya Overhead pabrik standar Menurut Mulyadi (2015:293) Standar biaya overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi dalam pembuatan satusatuan produk. Manfaat utama tarif overhead standar ini meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua biaya overhead pabrik diperlakukan sebagai biaya variabel. Di lain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktorfaktor biaya tetap dan variabel, dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu. 5. Pengendalian Biaya Produksi a. Pengendalian Menurut Kholmi (2013:19) pengendalian merupakan prosedur yang dirancang untuk menjamin agar operasi (aktivitas) organisasi sebenarnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Secara umum pengendalian dilakukan dengan membandingkan laporan pelaksanaan anggaran yang telah dibuat secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan telah terwujud. Menurut Pendapat Garrison (2003:97) pengendalian adalah proses penentuan, apa yang dicapai yaitu standar, apa yang dilakukan

20 yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan yaitu perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Dari pernyataan pengendalian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian merupakan salah satu cara untuk mengontrol kegiatan operasi atau aktivitas suatu perusahaan yang telah dirancang diawal dan menjalankannya dengan benar sampai pelaksanaan kegiatan produksi suatu barang telah dinyatakan sesuai oleh perusahaan. b. Varians (Selisih) Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berbeda dengan analisis selisih biaya overhead pabrik. Dalam analisis selisih bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung hanya dikenal dengan dua macam kapasitas: kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar. Sedangkan untuk menganalisis selisih biaya overhead pabrik dikenal 3 macam kapasitas: kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas normal. Oleh karena itu, pembahasan analisis selisih ini dibedakan menjadi dua: analisis biaya produksi langsung (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung), dan biaya overhead pabrik. Mulyadi (2015:395). Menurut Mulyadi (2015:395) Perhitungan biaya produksi dan biaya overhead pabrik, dapat menggunakan 3 (tiga) model selisih yaitu sebagai berikut:

21 a. Model satu selisih 1) Selisih biaya bahan baku St = (HSt x KSt) (HS x KS) Keterangan: St =Total Selisih HSt = Harga Standar KSt = Kuantitas Standar HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya Ketentuan: apabila biaya bahan baku sesungguhnya > biaya bahan baku standar maka bersifat unfavorable, sebaliknya apabila biaya bahan baku sesungguhnya < biaya bahan baku standar maka bersifat favorable. b. Model dua selisih 1) Selisih biaya bahan baku a. Selisih harga bahan baku SH = (HSt - HS) x KS Ketentuan: HS > HSt, maka bersifat unfavorable HS<HSt, maka bersifat favorable b. Selisih kuantitas bahan baku SK = (KSt KS) x HSt Ketentuan: KS>KSt, maka bersifat unfavorable

22 KS<KSt, maka bersifat favorable 2) Selisih biaya tenaga kerja langsung a. Selisih tarif upah STU = (TUSt TUS) x JKS Ketentuan: TUS>TSt, maka bersifat unfavorable TUS<TSt, maka bersifat favorable b. Selisih efisiensi upah SEU = (JKSt JKS) x TUSt Ketentuan: JKS>JKSt, maka bersifat unfavorable JS<JKSt, maka bersifat favorable Keterangan : SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas TUSt = Tarif upah standar TUS = Tarif upah sesungguhnya JKS = jam kerja sesungguhnya JKSt = Jam kerja standar JKS = Jam kerja sesungguhnya TUSt = Tarif upah standar c. Model tiga selisih SH = (HSt - HS) x KSt SK = (KSt KS) x HSt

23 SHK = (HSt HS) x (KSt KS) Keterangan: SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas SHK = Harga Standar dan Kuantitas HSt = Harga Standar KSt = Kuantitas Standar HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya Ketentuan: HS>HSt, maka bersifat unfavorable HS<HSt, maka bersifat favorable, dan KS>KSt, maka bersifat unfavorable KS<KSt, maka bersifat favorable d. Analisis selisih biaya overhead pabrik 1) Selisih terkendali : perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar. 2) Selisih Volume : perbedaan antara BOP yang dianggarkan pada jam Standar dengan BOP dibebankan pada produk.