Accountability Framework initiative. Ringkasan Accountability Framework dan penerapannya

dokumen-dokumen yang mirip
Inisiatif Accountability Framework


Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

Catatan informasi klien

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

Australia Awards Indonesia

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

2013, No BAB I PENDAHULUAN

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

Manajemen Kinerja Sosial

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Forest Stewardship Council

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

1. Mengelola penyampaian bantuan

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Penilaian Kapasitas Organisasi

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

1. CHAPTER PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

Indorama Ventures Public Company Limited

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA

Indorama Ventures Public Company Limited

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

II. ISI LAPORAN KEBERLANJUTAN Uraian isi Laporan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada romawi I angka 2 memuat rincian sebagai berikut: A. La

BRIDGESTONE GROUP. Versi 1.0. December BRIDGESTONE GROUP KEBIJAKAN PENGADAAN BERKESINAMBUNGAN GLOBAL

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Deklarasi Dhaka tentang

Kebijakan Asosiasi. Tanggal Berlaku PfA berlaku secara efektif sejak menerima dukungan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC)

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

KEBIJAKAN HADIAH, HIBURAN DAN PEMBERIAN. 1. Untuk Pelanggan, Pemasok, Mitra bisnis dan Pemangku kepentingan Eksternal.

Kebijakan Manajemen Risiko

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Catatan Pengarahan FLEGT

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI GLOBAL CODE OF PRACTICE ON THE INTERNATIONAL RECRUITMENT OF HEALTH PERSONNEL

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

: Membuat KebijakanPengelolaanRelawan

PERATURAN PELAKSANAAN

1. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PENGADILAN

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Lembaga kehutanan publik di abad dua puluh satu

Pedoman Perilaku Valmet

Transkripsi:

Accountability Framework initiative Accountability Framework initiative (AFi) merupakan upaya kolaboratif yang bertujuan mempercepat kemajuan dan peningkatan akuntabilitas dalam komitmen rantai pasokan yang etis di bidang pertanian dan kehutanan. Dengan membawa kejelasan, konsistensi, dan keefektifan yang lebih baik dalam implementasi komitmen, AFi sangat membantu untuk: Menghentikan deforestasi Melindungi ekosistem alami lainnya Menghormati hak asasi manusia Mendukung produsen & mata pencaharian masyarakat Untuk informasi lebih lanjut tentang AFi, silakan kunjungi https://accountabilityframework.org/. Ringkasan Accountability Framework dan penerapannya Accountability Framework menyediakan pendekatan yang berlaku secara global untuk menetapkan dan menerapkan komitmen terhap deforestasi, konversi ekosistem, dan hak asasi manusia dalam rantai pasokan pertanian dan kehutanan. Accountability Framework merujuk dan dibangun berdasarkan hukum internasional dan praktik-praktik baik yang ada pada hak asasi manusia dan lingkungan, serta tidak dimaksudkan untuk menggantikan atau meniru inisiatif, standar, maupun perangkat yang sudah ada. Demikian juga, AFi bukanlah sistem sertifikasi baru. Sebaliknya, AFi menyediakan norma-norma dan panduan umum untuk membantu mempercepat peningkatan dan kemajuan akuntabilitas dalam inisiatif rantai pasokan yang bertanggung jawab dengan: Menawarkan panduan praktis kepada perusahaan tentang bagaimana kegiatan, perangkat, dan sistem yang berbeda dapat digunakan untuk mendukung arah kemajuan dan mencapai komitmen implementasi secara penuh; mengklarifikasi praktik yang baik dan rincian penting untuk menetapkan, menerapkan, memantau, memverifikasi, dan melaporkan komitmen rantai pasokan serta pencapaiannya; membantu perusahaan untuk menunjukkan dan mengkomunikasikan kemajuan secara kredibel; membantu meningkatkan koherensi dan penyelarasan di antara standar, perangkat, dan sistem pelaksanaan yang berbeda; serta meningkatkan tingkat konsensus global di sekitar rantai pasokan yang bertanggung jawab, terutama dari masyarakat sipil. Version July 2018 www.accountability-framework.org contact@accountability-framework.org

Tujuan dan penerapan Accountability Framework akan dijelaskan lebih lanjut melalui jawaban pertanyaan di bawah ini. Siapa yang mengajukan Accountability Framework? Accountability Framework diajukan oleh mitra AFi, sebuah koalisi perwakilan masyarakat sipil bersama dengan pendukung lainnya, yang mendorong pengadopsian framework ini ke dalam konteks produksi dan perdagangan pertanian dan kehutanan. Bagaimana Accountability Framework dikembangkan? Accountability Framework sedang dikembangkan melalui proses konsultatif yang dipimpin oleh mitra AFi, dengan keterlibatan dari sektor swasta, LSM, dan pemangku kepentingan pemerintah, serta mengikuti praktik-praktik baik yang berlaku untuk inisiatif berbagai pemangku kepentingan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat https://accountabilityframework.org/governance-participation-structure. Apa kegunaan utama dari Accountability Framework? Accountability Framework digunakan untuk menginformasikan penetapan, penerapan, dan pemantauan rantai pasokan yang bertanggung jawab dengan cara yang efektif, kredibel, hemat biaya, dan terukur. Hal ini membutuhkan tindakan dari produsen, perusahaan rantai pasokan, lembaga keuangan, LSM, pemerintah, dan lainnya - semuanya didorong untuk menggunakan Accountability Framework. Lihat penggunaan tertentu di bawah ini untuk keterangan detil lebih lanjut. Apakah perusahaan perlu mematuhi keseluruhan Accountability Framework? Apakah hal ini merupakan pendekatan seluruh-atau-tidak sama sekali? Mitra dan pendukung AFi mendorong perusahaan dan pengguna lainnya untuk memenuhi seluruh elemen Accountability Framework yang berlaku bagi organisasi dan konteks mereka. Namun, perlu diakui juga bahwa penerapan secara penuh akan membutuhkan waktu. Untuk perusahaan yang masih bekerja menuju rantai pasokan yang bertanggung jawab, Accountability Framework menyediakan pendekatan terstruktur untuk mencapai peningkatan secara bertahap serta menunjukkan kemajuan di sepanjang prosesnya. Apakah Accountability Framework "meningkatkan standar" terhadap komitmen perusahaan yang ada? Komitmen dalam ruang lingkup lingkungan dan sosial yang direkomendasikan pada Prinsip-prinsip Inti (Bagian A-D) mendefinisikan tentang tingkat kinerja yang lebih tinggi dari beberapa komitmen yang sudah ada. Perusahaan yang saat ini memiliki komitmen lebih lemah atau kurang inklusif daripada Prinsip-prinsip Inti (dan mereka yang tidak memiliki komitmen sama sekali) sangat didorong untuk membangun atau meninjau kembali komitmen mereka berdasarkan bagian-bagian dari Accountability Framework ini. Semua perusahaan terlepas dari ada atau tidaknya komitmen saat ini - sebaiknya menerapkan Prinsip-Prinsip Inti tentang Penerapan dan Pemantauan (Bagian 1-9). Melaksanakan hal ini dapat membantu memastikan arah kemajuan yang berarti dan terukur. Apakah perusahaan akan dinilai berdasarkan Accountability Framework ini? Bisakah perusahaan mendapatkan sertifikat untuk itu? Accountability Framework bukanlah standar kepatuhan atau sistem sertifikasi, sehingga tidak mungkin mendapatkan sertifikat atau verifikasi terhadapnya. Sebaliknya, Accountability Framework adalah sarana bagi perusahaan untuk menunjukkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan komitmen terkait deforestasi, konversi ekosistem, dan hak asasi manusia. Kemajuan tersebut akan dilacak dan diukur oleh perusahaan itu sendiri dan oleh badan eksternal termasuk pelaporan dan inisiatif penilaian serta LSM; penggunaan Accountability Framework dapat membantu memastikan bahwa hal tersebut dilakukan dengan cara yang konsisten dan kredibel. Dapatkah perusahaan membuat klaim terkait dengan Accountability Framework? Perusahaan didorong untuk mengkomunikasikan maksud mereka dalam mengikuti Accountability Framework. Perusahaan juga sangat didorong menggunakan Accountability Framework untuk memandu bagaimana mereka melacak dan melaporkan kemajuan dalam rangka memenuhi komitmen mereka. Pelaporan semacam itu dapat membantu memperkuat klaim yang kredibel terkait dengan komitmen rantai pasokan. Namun, karena Pengantar Accountability Framework 2

Accountability Framework bukanlah sistem sertifikasi, AFi tidak bermaksud mendukung klaim perusahaan terkait kepatuhan terhadap Accountability Framework itu sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat https://accountability-framework.org/claims. Penggunaan tertentu dari Accountability Framework Accountability Framework merespon permintaan dari sektor swasta agar LSM-LSM menawarkan arahan yang lebih jelas, sederhana, dan lebih terpadu tentang cara merumuskan, menerapkan, dan mengukur kemajuan ke arah komitmen rantai pasokan yang bertanggung jawab. Dengan demikian, Accountability Framework dirancang untuk digunakan oleh perusahaan yang memproduksi, memperdagangkan, atau membeli komoditas pertanian dan kehutanan, bersama dengan pemasok, pelanggan, dan penyandang dananya. Bagaimana perusahaan menggunakan Accountability Framework? Accountability Framework membantu menginformasikan pengambilan keputusan dan tindakan perusahaan untuk menetapkan, menerapkan, dan memantau program rantai pasokan yang bertanggung jawab. Secara khusus: i) Menetapkan komitmen: Perusahaan dapat mengacu pada definisi Accountability Framework dan Prinsipprinsip inti (terutama Bagian A-D) untuk membantu membangun komitmen baru atau memperbaharui komitmen mereka saat ini. ii) Menerapkan dan memantau komitmen: Perusahaan dapat menggunakan Bagian 1-9 dari Prinsipprinsip Inti, dan definisi yang sesuai serta Panduan Operasional, sebagai upaya memandu pemenuhan komitmen mereka. Materi ini dapat diterapkan dengan berbagai cara, termasuk melalui: i) proses, sistem, dan aktivitas perusahaan itu sendiri; ii) kode pemasok, kontrak, manajemen, dan aktivitas pendukung; serta iii) pekerjaan yang dikontrakkan kepada penyedia layanan yang mendukung penerapan atau verifikasi rantai pasokan yang bertanggung jawab. Kelompok perusahaan pengguna yang dimaksud yaitu direktur, manajer, dan anggota staf yang bertanggung jawab untuk pengadaan, operasional regional, manajemen pemasok, dan keberlanjutan (termasuk program, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan keberlanjutan, pemantauan dan verifikasi, serta pelaporan keberlanjutan). Prinsipprinsip Inti memberikan pandangan tingkat tinggi terhadap elemen-elemen kunci dari program rantai pasokan yang bertanggung jawab, sedangkan Panduan Operasional memberikan tingkat detil yang lebih mendalam yang sangat relevan bagi anggota tim operasional dan staf regional. Pengguna lainnya yang dimaksud adalah: Kelompok yang terdampak produksi dan perdagangan komoditas dapat menggunakan Accountability Framework untuk membantu memantau kondisi dan dampak di lapangan, serta berpartisipasi dalam proses akuntabilitas untuk membantu melindungi hak dan kepentingan mereka. Produsen dan asosiasi produsen dapat menerapkan Accountability Framework dalam memenuhi preferensi pembeli untuk pasokan yang bertanggung jawab serta mencari keuntungan pasar karena menyediakan pasokan yang demikian. Pemerintah dapat menggunakan Accountability Framework untuk menginformasikan perkembangan kebijakan, penerapan, dan pemantauan untuk pengembangan sektor komoditas nasional yang kompetitif dalam konteks kerangka kebijakan global serta ekspektasi pasar saat ini. Dalam peran mereka sebagai pembeli komoditas atau pembuat peraturan perdagangan, pemerintah dapat menggunakan Accountability Framework untuk membantu menerapkan standar pengadaan atau ketentuan perdagangan yang mempromosikan rantai pasokan yang bertanggung jawab. Pelaporan dan inisiatif penilaian dapat menggunakan Accountability Framework untuk membantu mengembangkan metodologi yang mendukung pendekatan umum dan bermakna untuk penilaian kemajuan yang terkait dengan komitmen rantai pasokan. Lembaga keuangan dapat menggunakan Accountability Framework untuk menginformasikan praktik pemberian pinjaman yang bertanggung jawab berdasarkan kinerja aktual calon debitur terkait resiko sosial dan lingkungan yang utama. Pengantar Accountability Framework 3

Penyedia layanan implementasi dapat menggunakan Accountability Framework untuk meningkatkan kredibilitas dan nilai pekerjaan mereka dengan menerapkan pendekatan praktik terbaik yang diterima untuk penerapan, pemantauan, dan verifikasi. Inisiatif rantai pasokan lainnya (termasuk sistem sertifikasi dan program-program sektoral) dapat menggunakan Accountability Framework untuk menginformasikan perkembangan standar baru maupun standar revisi, penjaminan, atau pengukuran untuk menyelaraskan dengan pendekatan global umum. Ketika pengguna menerapkan Framework, AFi mendorong mereka untuk berbagi studi kasus, menyoroti tantangan dalam implementasinya, serta mengidentifikasi topik-topik yang memerlukan kejelasan atau bimbingan yang lebih baik. Jenis masukan ini - yang akan difasilitasi melalui pengembangan mekanisme umpan balik - akan membantu memperkuat Accountability Framework dari waktu ke waktu melalui pengalaman kolektif pengguna yang bekerja untuk mengimplementasikan rantai pasokan yang bertanggung jawab. Ruang lingkup dan organisasi dari Accountability Framework Ruang lingkup topik Saat ini, Accountability Framework berfokus pada topik-topik lingkungan dan sosial yang kritis dan paling sering dimasukkan dalam komitmen rantai pasokan perusahaan sehingga kejelasan penerapan dan pemantauannya akan sangat dibutuhkan. Topik-topik ini mencakup perlindungan hutan dan ekosistem alami lainnya, hak atas lahan, hak pekerja, dan hak asasi manusia lainnya. AFi mengakui bahwa terdapat banyak isu keberlanjutan penting lainnya terkait dengan pertanian dan kehutanan, seperti meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi risiko pestisida, dan melindungi sumber daya air. Di masa depan - tergantung pada permintaan dan umpan balik pemangku kepentingan - Accountability Framework dapat diperluas untuk membahas topik-topik tambahan seperti ini. Untuk saat ini, perusahaan sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah penting lainnya dengan menerapkan atau berpartisipasi dalam standar, kemitraan, dan inisiatif lain yang berfokus pada topik-topik ini. Ruang lingkup fisik dan rantai pasokan Accountability Framework membahas topik-topik yang fokus pada konteks unit produksi pertanian dan kehutanan (yaitu, pertanian dan hutan), fasilitas pengolahan primer, dan bentang alam serta komunitas di mana mereka berada. Hal ini termasuk peran penting pedagang, perusahaan hilir, dan lembaga keuangan dalam mengelola, mendukung, membiayai, memantau, serta melaporkan pada rantai pasokan dan portofolio investasi masing-masing. Accountability Framework tidak membahas dampak atau risiko lingkungan maupun sosial yang terkait dengan tahapan rantai nilai di luar produksi dan pengolahan primer, seperti pengiriman atau manufaktur. Organisasi Accountability Framework Accountability Framework mencakup tiga bagian. Prinsip-prinsip Inti menyediakan kerangka kerja tingkat tinggi untuk menetapkan, menerapkan, dan memantau komitmen rantai pasokan yang efektif. Panduan Operasional memberikan panduan yang lebih detil tentang penerapan Prinsip-prinsip Inti. Hal ini juga merincikan hubungan antara Accountability Framework global dengan regional,nasional dan definisi, standar, perangkat, serta inisiatif komoditas tertentu. Yang terakhir, Antarmuka Pengguna akan disediakan pada awal 2019 untuk memungkinkan personel perusahaan dan pengguna lain dapat mengakses topik-topik materi dengan mudah pada tingkat detail yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses pengembangan Accountability Framework dan timeline Accountability Framework sedang dikembangkan sepanjang tahun 2018 melalui proses iteratif dan konsultatif. Pada Juli 2018, Prinsip-Prinsip Inti dan sebagian draft Panduan Operasional (mencakup sebagian topik) yang sudah di revisi telah dirilis untuk konsultasi pemangku kepentingan. Bagian yang tersisa dari Pedoman Pengantar Accountability Framework 4

Operasional akan dirilis untuk konsultasi pada akhir tahun 2018. Draft konsultasi akan diikuti oleh draft kerja publik agar perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya dapat mulai menerapkan Accountability Framework pada akhir tahun 2018. Accountability Framework yang sudah lengkap diharapkan akan dirilis sekitar Januari 2019 untuk peninjauan akhir pemangku kepentingan, diikuti oleh publikasi Accountability Framework Versi 1.0. Silakan lihat situs web AFi untuk pembaruan proses terbaru dan draf materi yang tersedia untuk peninjauan dan konsultasi pemangku kepentingan. Pengantar Accountability Framework 5