PENGANTAR. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman,

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB II PERJANJIAN KINERJA

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

2017, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomo

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

K A T A P E N G A N T A R

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

Rencana Aksi Kegiatan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

Transkripsi:

PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia dan ridho-nya sehingga Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dapat menyelesaikan tugas dan fungsi dalam melaksanakan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi Tahun 2015 sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2015-2019, dan Program Kerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kinerja instansi dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja dan sekaligus menjadi cerminan keberhasilan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015. Jakarta, Pebruari 2016 Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman, Ir. Rr. Ratna Dewi Andriati, MMA. NIP 19580727 198210 2 001 i

DAFTAR ISI PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Struktur Organisasi... 3 D. Tugas dan Fungsi... 4 E. Dukungan Personil... 10 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional... 11 B. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, dan Program... 15 C. Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja... 19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja... 22 B. Realisasi Anggaran... 27 C. Hambatan dan Kendala... 29 BAB IV PENUTUP A. Tinjauan Umum... 30 B. Tinjauan Khusus... 30 C. Saran dan Tindak Lanjut... 30 ii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Struktur Organisasi Ditjen P2Ktrans Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahunan Lampiran 3 : Keputusan Dirjen P2KTrans No. KEP.139/DP2KTRANS/X/2015 Lampiran 4 : Target dan Realisasi Kinerja Program PKP2Trans Lampiran 5 : Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Program PKP2Trans Tahun 2015-2019 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, guna mewujudkan tata kepemerintahan yang baik, maka seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah diwajibkan untuk melakukan akuntabilitas kinerja instansi dan membuat Laporan Kinerja Instansi. Penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja dilakukan setiap akhir tahun anggaran sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi yang sekaligus juga sebagai suatu kegiatan evaluasi. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2010-2015, sasaran Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi adalah "Terbangunnya permukiman di kawasan transmigrasi terintegrasi dengan pusat pertumbuhan ekonomi" dan bertujuan untuk: 1. Menetapkan kawasan transmigrasi dan meningkatkan peran serta lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah dan masyarakat melalui promosi, publikasi, motivasi, dan mediasi; 2. Menyediakan tanah untuk kebutuhan pembangunan permukiman di kawasan transmigrasi melalui fasilitasi pengadaan tanah sampai dengan pengurusan hak atas tanah; 3. Mewujudkan perencanaan kawasan transmigrasi berupa perencanaan Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT), perencanaan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP), perencanaan teknis satuan permukiman, sarana dan prasarana, serta perencanaan perencanaan pengembangan Masyarakat (Renbangmas); 4. Mewujudkan permukiman transmigrasi yang layak dan infrastruktur kawasan yang dapat mengintegrasikan antar permukiman dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi; 5. Mendorong perpindahan dan penempatan transmigrasi yang terarah, tertib dan serasi untuk mengurangi tekanan kependudukan daerah asal dan memenuhi kebutuhan SDM di kawasan transmigrasi; 6. Melaksanakan pembinaan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal. iv

Untuk mencapai misi yang diamanatkan dalam RPJMN dan Renstra Kemendesa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2010-2014 disusun Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT) Tahun 2015. Sebagai acuan penyusunan RKT dan PKT Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagaimana tabel berikut: SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak Penetapan Kawasan Transmigrasi Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi Jumlah kawasan yang ditempatkan Menteri 49 SP 3.559 KK 48 Kawasan 7 Kawasan Pengukuran capaian kinerja pelaksanaan Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 berpedoman pada dokumen Perjanjian Kinerja Tahunan yang telah disepakati pada bulan Juli (seperti tabel di atas), dengan pertimbangan bahwa Indikator kinerja kegiatan telah disepakati oleh BAPPENAS dan Direktorat Jenderal Anggaran dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Renstra Kemendesa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2015-2019; Dengan berpedoman PKT Tahun 2015, maka realisasi capaian indikator kinerja utama Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi, disajikan pada tabel berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman SATUAN TARGET REALISASI % SP 49 50 102,04 KK 3.559 3.568 100,25 Kawasan 48 50 104,16 2 Kawasan yang ditetapkan Kawasan 7 23 191,60 v

Dari tabel tersebut nampak bahwa kinerja Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dapat memenuhi target sebagaimana yang telah ditetapkan pada PKT Tahun 2015. Target RPJMN untuk fasilitasi penempatan transmigrasi dari target sejumlah 3.556 KK/49 SP, terealisasi sejumlah 3.568 KK/50 SP atau 100,15% dan Penetapan Kawasan Transmigrsi dari target sejumlah 7 Kawasan terealisasi sejumlah 23 Kawasan atau 191,60%. Dukungan anggaran pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dialokasikan pada satu program, yaitu Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi. Pelaksanaan program tersebut dijabarkan menjadi 6 kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit eselon II, yaitu : (1) Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi, (2) Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, (3) Penyediaan Tanah Transmigrasi, (4) Pembangunan Permukiman Transmigrasi (5) Penataan Persebaran Penduduk, dan (6) Dukungan Teknis dan Manajemen. Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015, sebesar Rp.742.616.114.000,-. Alokasi dukungan anggaran tersebut dilaksanakan pada 112 Satuan Kerja, dengan rincian 6 Satuan Kerja Pusat dengan alokasi anggaran Rp.146.451.059.000, 33 Satuan Kerja Provinsi dengan alokasi anggaran Rp. 106.567.371.000,- dan 73 Satuan kerja Kabupaten dengan alokasi anggaran Rp 489.597.684.000,-. Pagu dan Realisasi anggaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 pada masing-masing kegiatan Pusat dan Daerah, disajikan pada tabel berikut: No KEGIATAN DIPA Realisasi (Rp.000) (Rp.000) % I Pusat 146.451.059 120.566.908,4 82,33 1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 16.241.956 15.115.866,5 93,07 2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi 22.231.481 19.387.772,9 87,21 3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 15.757.390 13.003.920,5 82,53 4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 18.056.244 15.564.938,1 86,20 5 Penataan Persebaran Penduduk 15.352.271 12.725.214,4 82,89 6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans 58.811.717 44.769.195,8 76,12 vi

No KEGIATAN DIPA Realisasi (Rp.000) (Rp.000) % II Tugas Pembantuan 596.165.055 536.322.641,3 89,96 1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 10.517.301 8.816.596,6 83,83 2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi - - - 3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 11.977.409 9.606.514,5 80,20 4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 486.574.188 450.135.672,8 92,51 5 Penataan Persebaran Penduduk 47.776.380 33.879.601,1 70,91 6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans 39.319.777 33.884.256,2 86,17 JUMLAH 742.616.114 656.889.549,7 88,46 Dari pagu alokasi anggaran Program PKP2Trans Tahun 2015 sebesar Rp.742.616.114.000,- terealisasi sebesar Rp.656.889.549.000 atau 88,46%, terdiri dari realisasi anggaran Pusat sebesar Rp.120.566.908.450 atau 82,33 % dan Daerah sebesar Rp.536.322.641.340,- atau 89,96%. Hambatan dan Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target program pembangunan kawasan transmigrasi adalah : 1. Rendahnya realisasi penyerapan anggaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015, disebabkan terlambatnya pengalihan status dari BA-026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke BA-067 Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, diantaranya akibat Cutt off dan BAR terlambat disampaikan oleh Satker Daerah ke Pusat sebagai persyaratan untuk revisi DIPA pada Ditjen Anggaran Kementerian keuangan. 2. Adanya tumpang tindih areal Pembangunan Permukiman Transmigrasi dengan Kawasan Hutan. 3. Sebagian areal pembangunan permukiman transmigrasi diokupasi oleh penduduk setempat. vii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) Tahun 2015-2019 menetapkan bahwa transmigrasi merupakan bagian dari Bidang Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang dengan prioritas bidang pembangunan perdesaan dan pengembangan ekonomilokal dan daerah serta mendukung Nawacita Proseden ke 3, yaitu Membangun Indonesia Dari Pinggiran dengan memperkuat Daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. Transmigrasi tidak lagi semata-mata untuk solusi masalah kepadatan penduduk tetapi lebih diarahkan untuk pembangunan kawasan. Sejalan dengan arahan RPJMN Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi sebagai salah satu unit kerja eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berperan dalam pembangunan transmigrasi dengan memprioritaskan pada upaya pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya alam melalui pengintegrasian pembangunan dan pengembangan kawasan perdesaan sebagai hinterland dengan pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan dalam satu kawasan sistem pengembangan ekonomi wilayah. Pembangunan di bidang transmigrasi meliputi aspek wilayah dan tata ruang serta aspek sumber daya manusia yang mampu memberikan kontribusi secara nyata dan terukur dalam pembangunan perdesaan dan pengembangan ekonomi lokal dan daerah dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. Selaku bagian dari penyelenggaraan Pemerintahan dan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan unit kerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun, Direktorat Jenderal PKP2Trans diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja memuat penjelasan tentang keberhasilan dan kegagalan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi. Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri 1

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. B. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian; 2. Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian Sebagaimana Telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 5. Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 12/MEN/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019; 7. Peraturan Presiden RI No 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No 43 Tahun 2014 tentang RKP Tahun 2015; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 2

10. Peraturan Menteri Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2015 tanggal 26 Maret 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; 11. DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015. C. STRUKTUR ORGANISASI Strukur organisasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi menurut Peraturan Menteri Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2015 tanggal 26 Maret 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi disajikan pada diagram berikut: Diagram : Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi terdiri atas 6 (enam) unit kerja eselon II : 1. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi; 2. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi; 3

3. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi; 4. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; 5. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk; 6. Sekretariat Direktorat Jenderal. D. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi maka Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) dapat diuraikan sebagai berikut : A. Tugas Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. B. Fungsi Dalam melaksanakan tugas Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi,dan penataan persebaran penduduk; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk; 4

4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk; 5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk; 6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. C. Tugas Pokok, Fungsi, dan Susunan Organisasi Unit Eselon II Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi terdiri atas: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal a. Tugas Memberikan pelayanan administratif teknis dan kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi. b. Fungsi 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi; 2) Pengelolaan data dan informasi; 3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal; 4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum; 5) Penyiapan penyusunan rencana peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan 6) Penataan organisasi dan tata laksana. 5

2. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi. a. Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah. b. Fungsi 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, avokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah; 2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah; 4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah; 5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerjasama antar daerah; 6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi; dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat Jenderal. 6

3. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi a. Tugas Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat. b. Fungsi 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat; 2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat; 4) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat; 5) Pelaksaaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat; 6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal. 7

4. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi a. Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah. b. Fungsi 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah; 2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah; 4) Pelaksana bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah; 5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan 6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal. 5. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi a. Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman. Penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakan permukiman. b. Fungsi 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman; 8

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman; 4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman; 5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakan permukiman; 6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Permukiman; dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat Jenderal. 6. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk a. Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi. b. Fungsi 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi; 2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk 9

setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi; 4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi; 5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan adaptasi; 6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penataan Persebaran Penduduk; dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat Jenderal. D. DUKUGAN PERSONIL (UPDATE) Dukungan personil di lingkungan Direktorat Jenderal PKP2Trans per tanggal 31 Desember 2015 adalah sejumlah 323 orang dengan rincian sebagai berikut: 1. Pejabat Eselon I : 1 orang 2. Pejabat Eselon II : 6 orang 3. Pejabat Eselon III : 25 orang 4. Pejabat Eselon IV : 59 orang 5. Pejabat Fungsional : 3 orang 6. Staf : 229 orang 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) Tahun 2015 ditetapkan berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan program tahun-tahun sebelumnya, lingkungan strategis yang berkembang saat ini dan ke depan, kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, serta beban tugas Direktorat Jenderal PKP2Trans. A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2015-2019 1. Visi dan Misi Sejalan dengan Agenda Prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tertuang di dalam Agenda Prioritas dan Nawa Cita, Direktorat Jenderal PKP2Trans mengacu pada Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019 yaitu TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG. Sebagai upaya dalam pencapaian visi tersebut, maka misi pembangunan dirumuskan sebagai berikut : a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. b. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 11

2. Tujuan Pembangunan Nasional a. Pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam tahapan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan. Sesuai dengan arahan RPJPN 2005-2025, visi pembangunan nasional tahun 2005 2025 adalah: Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Sedangkan dalam pembangunan Tahap III, RPJMN 2015-2019 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat. 3. Agenda Prioritas Nasional Sembilan Agenda Strategis Prioritas dalam pemerintahan lima tahun ke depan disebut dengan NAWACITA sebagai agenda prioritas pembangunan nasional, sbb : 1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsabangsa Asia lainnya. 7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8) Melakukan revolusi karakter bangsa. 9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 12

4. Tujuan Pembangunan Transmigrasi Keterkaitan bidang transmigrasi dengan Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, adalah : membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Tujuan penyelenggaraan transmigrasi dalam mendukung pembangunan nasional adalah : 1) Meningkatkan kesejahteraan transmigran dan msyarakat sekitarnya; 2) Meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah; 3) Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 5. Sasaran Pembangunan Bidang Ketransmigraian (Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi) Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, pembangunan Bidang Ketransmigrasian terkait dengan Nawa Cita ke 3 yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sasaran pembangunan Bidang Ketransmigrasian yaitu Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil pertanian/perikanan dan mendukung sasaran kemandirian pangan nasional. 6. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Ketransmigrasian (Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi) a. Perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, termasuk pembinaan potensi kawasan, perencanaan sarana dan prasarana, persebaran penduduk, serta perencanaan pengembangan masyarakatnya. 13

b. Penyediaan lahan transmigrasi, melalui penyediaan lahan untuk permukiman, usaha, serta prasarana dan sarana; c. Pemenuhan prasarana dan sarana di kawasan transmigrasi sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Nasional, meliputi : 1) Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana dasar, meliputi: (1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan perbatasan: jalan lokal primer, jalan lingkungan, drainase dan dermaga, pelayanan pendidikan dasar setingkat sekolah dasar, pelayanan kesehatan setingkat pos kesehatan desa, perumahan, dan sarana pelayanan umum; (2) Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/Desa Utama : jalan lokal primer, jalan lingkungan, drainase dan dermaga, pelayanan pendidikan dasar setingkat sekolah menengah pertama, pelayanan kesehatan setingkat pos kesehatan masyarakat, perumahan dan sarana pelayanan umum; (3) Lokasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB): jalan kolektor, jalan lokal sekunder, jalan lingkungan, drainase dan dermaga, pelayanan pendidikan paling rendah setingkat menengah atas, kesehatan paling rendah setingkat pusat kesehatan masyarakat rawat inap, permukiman, dan sarana pelayanan umum; dan (4) Lokasi Kawasan Transmigrasi: prasarana intra dan antarkawasan (jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal). 2) Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi, meliputi: (1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan perbatasan: irigasi, lantai jemur, gudang, dan lain-lain; (2) Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/ Desa Utama: industri pengolahan primer, pasar, terminal, dan lainlain; dan 14

(3) Lokasi Kawasan Pekotaan Baru (KPB) : industri pengolahan sekunder, outlet dan pasar untuk kegiatan perdagangan dan jasa, serta terminal dan lain-lain. 3) Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana utilitas umum yaitu transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi, meliputi (1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan perbatasan: transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi; (2) Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/Desa Utama: transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi; dan (3) Lokasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB): ruang terbuka hijau, transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi. B. TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM PKP2TRANS. 1. Tujuan a. Menyediakan tanah untuk kebutuhan pembangunan permukiman di kawasan transmigrasi melalui fasilitasi pengadaan tanah sampai dengan pengurusan hak atas tanah; b. Mewujudkan perencanaan kawasan transmigrasi berupa perencanaan Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau LPT, perencanaan SKP, perencanaan teknis satuan permukiman, sarana dan prasarana serta perencanaan SDM; c. Mewujudkan permukiman transmigrasi yang layak dan infrastruktur kawasan yang dapat mengintegrasikan antar permukiman dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi; d. Meningkatkan peran serta lembaga pemerintah, lemabaga non pemerintah dan masyarakat melalui promosi, publikasi dan motivasi serta mediasi; e. Mendorong perpindahan dan penempatan transmigrasi yang terarah, tertib dan serasi untuk mengurangi tekanan kependudukan daerah asal dan memenuhi kebutuhan SDM di kawasan transmigrasi; f. Melaksanakan pembinaan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal. 15

2. Sasaran a. Tersedianya lahan untuk pembangunan kawasan transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan; b. Tersedianya rencana pembangunan kawasan transmigrasi dan rencana penataan persebaran penduduk di kawasan transmigrasi; c. Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan kawasan transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak; d. Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi; e. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan; f. Tersedianya dukungan manajemen dan teknis terhadap pelaksanaan pembangunan permukiman transmigrasi dan perpindahan transmigrasi. 3. Kebijakan Kebijakan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi untuk mencapai tujuan pembangunan ketransmigrasian adalah mengembangkan potensi sumber daya alam perdesaan terintegrasi dengan pengembangan perkotaan dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah dalam bentuk WPT atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT), serta fasilitasi perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dan memberikan peluang usaha di kawasan transmigrasi. Secara umum strategi yang ditempuh dalam menjabarkan kebijakan tersebut adalah: a. Mengintegrasikan pembangunan WPT atau LPT dengan pemugaran permukiman penduduk setempat, pembangunan permukiman pada kawasan potensial dan revitalisasi permukiman transmigrasi yang ada untuk membentuk atau mendukung kawasan perkotaan baru dengan skema Kota Terpadu Mandiri (KTM); b. Menetapkan produk unggulan sejak perencanaan dan pembangunan permukiman melalui pola pengembangan agribisnis dan agroindustri; c. Mengembangkan investasi melalui kerjasama kemitraan Badan Usaha dengan masyarakat di kawasan transmigrasi; d. Memberikan akses kepada masyarakat terhadap informasi potensi dan peluang yang tersedia di kawasan transmigrasi; 16

e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia calon transmigran serta pembekalan mental dan etos kerja; f. Meningkatkan kualitas seleksi calon transmigran; g. Meningkatkan kualitas mediasi kerjasama antar daerah. 4. Strategi a. Mempercepat pekerjaan agar penempatan transmigrasi tidak selalu menumpuk di akhir tahun. Langkah yang ditempuh: 1) Mencermati dan menelaah DIPA dan POK sebagai antisipasi terhadap adanya kegiatan yang dapat menghambat pelaksanaan program dan anggaran, sehingga sedini mungkin dapat dieliminasi; 2) Menetapkan pengelola anggaran termasuk pembentukan panitia lelang dan panitia penerima barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3) Mempersiapkan lelang pekerjaan fisik jadwal yang ditetapkan. b. Mengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan melakukan pengendalian secara berjenjang; c. Menjamin kesinambungan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan: 1) Mewajibkan dinas provinsi dan dinas kabupaten/kota penerima Dana Tugas Pembantuan untuk menyampaikan laporan kegiatan fisik dan keuangan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2) Menertibkan pemanfaatan barang-barang yang diperoleh melalui dana APBN yang merupakan barang milik negara. Oleh karena itu, pelaporan pengadaan dan mutasi barang harus disampaikan ke Pusat secara tertib. d. Perencanaan teknis permukiman dan penempatan transmigrasi dilaksanakan dengan: 1) Sesuai dengan Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten; 2) Memenuhi kriteria clear dan clean (2 C); 3) Mengedepankan pendekatan sosial budaya, dalam arti sudah menjadi kesepakatan hasil musyawarah dengan penduduk setempat yang dituangkan dalam berita acara musyawarah yang disahkan dengan Keputusan Badan Perwakilan Desa; 4) Diprioritaskan kepada kawasan yang sudah ada SP-nya terdapat sisa areal HPL; 17

5) Diprioritaskan kepada calon lokasi yang mempunyai aksesibilitas yang baik dan didukung oleh program sektor lain terkait; 6) Berada di kawasan yang sudah ada kerjasama atau potensial untuk dikerjasamakan dengan memprioritaskan pihak swasta. e. Penyediaan tanah transmigrasi yang memenuhi kriteria clear dan clean (2C) dan Layak huni, layak berkembang, layak usaha (3L); f. Membangun komitmen para stakeholders penyelenggaraan transmigrasi (pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan lembaga keuangan); g. Menyiapkan pembangunan yang memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan; h. Memfasilitasi perpindahan dan penempatan yang baik, melalui seleksi yang mengacu pada Peraturan Menakertrans Nomor: 208/MEN/2004 tentang Persyaratan Calon Transmigran serta Siap Terima Penempatan (STP) harus diterbitkan oleh Gubernur atau pejabat yang memberi kewenangan berdasarkan pemberitahuan kesiapan layak huni dari Bupati dan hasil penilaian Tim Layak Huni. 5. Program Dukungan anggaran pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dialokasikan pada satu program, yaitu Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi. Pelaksanaan program tersebut dijabarkan menjadi 6 kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit eselon II, yaitu : (1) Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi, (2) Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, (3) Penyediaan Tanah Transmigrasi, (4) Pembangunan Permukiman Transmigrasi, (5) Penataan Persebaran Penduduk, dan (6) Dukungan Teknis dan Manajemen. Untuk mewujudkan sasaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2015, Direktorat Jenderal PKP2Trans memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 742.616.114.000,- dengan rincian sebagaimana Tabel 2.1. 18

Tabel 2.1 : Alokasi Anggaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 No Kegiatan Pagu DIPA (x Rp. 000) I Pusat 146.451.059 1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 16.241.956 2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi 22.231.481 3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 15.757.390 4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 18.056.244 5 Penataan Persebaran Penduduk 15.352.271 6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans 58.811.717 II Tugas Pembantuan 596.165.055 1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 10.517.301 2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi 3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 11.977.409 4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 486.574.188 5 Penataan Persebaran Penduduk 47.776.380 6. Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans - 39.319.777 TOTAL 742.616.114 Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan pada 112 Satuan Kerja dengan rincian 6 Satuan Kerja Pusat dengan alokasi anggaran Rp.146.451.059.000,-, 33 Satuan Kerja Provinsi dengan alokasi anggaran Rp.100.725.811.000,- dan 73 Satuan kerja Kabupaten dengan alokasi anggaran Rp.485.787.103.000,- C. RENCANA KERJA TAHUNAN & PERJANJIAN KINERJA Mengacu pada Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dan RPJMN Tahun 2015-2019, mengawali pelaksanaan tugas Tahun 2015 disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 sebagaimana Tabel 2.3: 19

Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak Penetapan Kawasan Transmigrasi Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi Jumlah kawasan yang ditempatkan Menteri 49 SP 3.559 KK 48 Kawasan 7 KK Rencana Kinerja Tahun 2015 sebagaimana yang telah disusun diperkuat dengan bentuk Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT) yang ditandatangani oleh penanggungjawab Program dengan atasan lansung. Perjanjian Kinerja ini menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis dengan indikator kinerja yang ditetapkan serta untuk mewujudkan Permukiman dalam Kawasan Transmigrasi sebagai Tempat Tinggal dan Tempat Berusaha yang Layak sebagai indiktor Kinerja Utama. Perjanjian Kinerja Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 telah disepakati pada bulan Juni 2015, sebagaimana pada tabel 2.3. Tabel 2.4 : Perjanjian Kinerja Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Terbangunnya permukiman Jumlah transmigran yang 49/ SP / transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi 3.559/ 48 KK / Kawasan yang layak Penetapan Kawasan Transmigrasi Jumlah kawasan yang ditempatkan Menteri 7 KK 20

Indikator Kinerja sebagaimana yang tercantum pada RKT dan PKT pada tabel 2.2 dan 2.3 sudah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 yang disahkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015. Indikator tersebut juga menjadi acuan pengukuran penghitungan satuan biaya oleh Direktorat Jenderal Anggaran. Tabel.2.5 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INIDKATOR KINERJA TARGET 1. Tersedianya Kawasan Transmigrasi Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi 2. Tersedianya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Jumlah Rencana Pembangunan dan pengembangan Kawasan Transmigrasi 7 Kawasan 23 Kawasan 3 Terdistribusinya lahan kepada masyarakat desa melalui Pembangunan Kawasan Transmigrasi 4 Terbangunnya Permukiman Transmigrasi 5. Tertatanya persebaran penduduk di permukiman transmigrasi pada Kawasan Transmigrasi Jumlah luas lahan yang memenuhi kriteria clear and clean Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasarananya sesuai NSPK. Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi. 3.250 Ha 49 SP/ 3.559 KK 3.559 KK 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA 1. Capaian Kinerja Tahun 2015 Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kineja Tahun 2015 selain menyampaikan capaian kinerja Tahun tersebut juga membanding capaian kinerja tahun sebelumnya dan selama 5 tahun Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target yang telah disepakati pada awal tahun dengan realisasi yang dicapai pada akhir tahun pelaksanaan kegiatan. Pengukuran capaian kinerja pelaksanaan Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 berpedoman pada dokumen Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahunan yang telah disepakati pada bulan Juni 2015, dengan pertimbangan bahwa Indikator Kinerja Kegiatan telah disepakati oleh BAPPENAS dan Direktorat Jenderal Anggaran dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; Sasaran : Terwujudnya 49 Permukiman dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak bagi 3.559 KK Transmigran, dan ditetapkannya kawasan transmigrasi sebanyak 7 kawasan. Sasaran tersebut dapat dicapai melalui Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi a. Identifikasi dan Informasi Potensi Kawasan b. Advokasi Kawasan c. Perencanaan Kawasan 22

d. Fasilitasi Penetapan Kawasan e. Mediasi dan Kerjasama Antar Daerah Sasaran yang akan dicapai adalah Tersedianya Kawasan Transmigrasi sebagai perwujudan pembangunan Satuan Kawasan Permukiman (SKP) dan Satuan Permukiman (SP). Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi. 2. Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi a. Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan b. Perencanaan Teknis Satuan Permukiman c. Perencanaan Sarana dan Prasarana Kawasan d. Perencanaan Pengembangan Masyarakat Sasaran yang akan dicapai adalah Tersedianya Rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Rencana Penataan Persebaran Penduduk dan Rencana Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, yang dilaksanakan melalui kegiatan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 3. Penyediaan Tanah Transmigrasi a. Fasilitasi Pencadangan Tanah b. Identifikasi dan Penataan Tanah c. Pengelolaan Tanah d. Dokumentasi Penyediaan Tanah Sasaran yang akan dicapai adalah Terdistribusikannya Lahan kepada Masyarakat desa melalui Pembangunan Kawasan Transmigrasi. Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi, yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Tanah Transmigrasi. 4. Pembangunan Permukiman Transmigrasi a. Penyiapan dan Evaluasi Lahan Permukiman b. Penyiapan dan Evaluasi Sarana Permukiman c. Penyiapan dan Evaluasi Prasarana Permukiman d. Kelayakan Permukiman Sasaran yang akan dicapai adalah Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan kawasan 23

transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak. Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat Pembangunan Permukiman Kawasan Transmigrasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Permukiman Transmigrasi. 5. Penataan Persebaran Penduduk a. Penyiapan Perpindahan b. Penyiapan Calon Transmigran dan Penduduk Setempat c. Pelayanan Perpindahan d. Penataan dan Adaptasi Sasaran yang akan dicapai adalah Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi. Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat Penataan Persebaran Penduduk, dilaksanakan melalui kegiatan Penataan Persebaran Penduduk. 6. Dukungan Teknis dan Manajemen a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan laporan pelaksanaan tugas b. Pelayanan pelaksanaan anggaran dan BMN c. Layanan kerumahtanggaan perkantoran dan pembinaan pegawai d. Penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria serta kelembagaan Tersedianya dukungan manajemen dan teknis terhadap pelaksanaan pembangunan transmigrasi dan perpindahan transmigrasi, sasaran ini harus dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal. Masing-masing kegiatan memberikan kontribusi 1 indikator kinerja dengan satuan target sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun indikator kinerja kegiatan serta target yang mendukung pencapaian sasaran program disajikan pada tabel 3,1 berikut: Tabel 3.1 Indikator Kinerja Kegiatan dan Target 2015 (RPJMN 2015-2019) NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 1 Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan 7 2 Jumlah Rencana pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi kawasan 23 3 Jumlah Luas Lahan yang memenuhi kriteria Clear Ha 3.250 24

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET and Clean 4 Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasarananya sesuai NSPK 5 Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi SP/KK 49/4.100 KK 4.100 6 Pelayanan teknis dan administrasi bulan 12 Berdasarkan 6 (enam) indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1 untuk mendukung tercapainya sasaran kinerja Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi Tahun 2015 yaitu: Terwujudnya 49 Permukiman dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak bagi 4.100 KK Transmigran. Realisasi capaian indikator kinerja utama Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi, disajikan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama NO INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman SATUAN TARGET REALISASI % SP 49 50 102,04 KK 3.559 3.568 100,25 Kawasan 48 50 104,16 2 Kawasan yang ditetapkan Kawasan 7 23 191,60 2. Persandingan Realisasi Capaian Kinerja Untuk mengukur perkembangan capaian kinerja Tahun 2015 dengan tahun 2014 dapat diilustrasikan pada Tabel 3.3. berikut: Tabel 3.3 Persandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 dan 2015 No INDIKATOR KINERJA Satuan 2014 2015 Target Realisasi Target Realisasi 1 Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi 2 Jumlah Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi Kawasan 140 139 (99,28%) Kws 19 15 78,95%) 7 23 (191,60%) 23 27 (117,39%) 25