MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi

1 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.253/MEN/X/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH DI KAWASAN TRANSMIGRASI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan penggunaan dana percepatan pembangunan Infrastruktur daerah di Kawasan Transmigrasi Tahun Anggaran 2011, perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Di Kawasan Transmigrasi dengan Keputusan Menteri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana beberapa kali telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3800);

2 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; 7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VII/2007 tentang Penyiapan Permukiman Transmigrasi; 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Menetapkan : MEMUTUSKAN: KESATU KEDUA KETIGA : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi Tahun Anggaran 2011 sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan bagi bupati/walikota dan kepala satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang diserahi tugas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi. : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si. 2

3 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.253/MEN/X/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH DI KAWASAN TRANSMIGRASI TAHUN ANGGARAN 2011 A. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Program transmigrasi merupakan bagian integral dari program pembangunan nasional sebagai upaya mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah atau wilayah dan sekaligus meningkatkan keterkaitan antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakang (hinterland). Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009, memberikan dasar bahwa pembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan fungsional dan hierarkhi keruangan dengan pusat pertumbuhan dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun bidang Wilayah dan Tata Ruang diamanatkan bahwa pembangunan transmigrasi di tingkat daerah merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang secara spesifik merupakan upaya pembangunan kawasan perdesaan terintegrasi dengan pembangunan kawasan perkotaan dan pengembangan ekonomi lokal dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pencapaian kinerja pengembangan kawasan transmigrasi adalah keterbatasan infrastruktur yang juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan ekonomi kawasan transmigrasi. Untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur di kawasan transmigrasi, mulai Tahun Anggaran 2011 Pemerintah memberi perhatian khusus dengan mengalokasikan anggaran transfer daerah melalui dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (DPPID). B. Pengertian 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. 3

4 3. Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah, yang selanjutnya disingkat DPPID, adalah dana yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan infrastruktur dan prasarana daerah, yang ditujukan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. 4. Dana Percepatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi yang selanjutnya disingkat DPPIDKT adalah dana yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan infrastruktur dan prasarana di kawasan transmigrasi, yang ditujukan untuk mendorong percepatan pengembangan kawasan transmigrasi dan pembangunan daerah. 5. Infrastruktur Kawasan Transmigrasi, yang selanjutnya disingkat IKT adalah sarana dan prasarana layanan dasar (basic services) pendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi yang meliputi lahan, jalan intra dan antar kawasan, irigasi dan drainase, sarana air bersih, dermaga, perumahan, fasilitas umum dan fasilitas sosial. 6. Kawasan Transmigrasi adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan berupa Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT). 7. Permukiman Transmigrasi adalah satu kesatuan permukiman atau bagian dari satuan permukiman yang diperuntukkan bagi tempat tinggal dan tempat usaha transmigran. 8. Infrastruktur Pemukiman Transmigrasi, yang selanjutnya disingkat IPT, adalah sarana dan prasarana layanan dasar (basic services) pendukung pembangunan dan pengembangan permukiman transmigrasi yang meliputi lahan, jalan lingkungan permukiman, irigasi dan drainase, sarana air bersih, dermaga, perumahan, fasilitas umum dan fasilitas sosial. 9. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan dan dilakukan secara sistematis kontinu terhadap semua kegiatan untuk memastikan jalannya sebuah aktivitas sesuai dengan rencana. 10. Evaluasi adalah proses yang mengukur dan memberi nilai secara objektif dan valid, seberapa manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan dari objek yang seharusnya diberikan dan nyata apakah hasil-hasil dalam pelaksanaan telah efektif dan efisien. 11. Kementerian adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 4

5 12. Satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota yang menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dari DPPIDKT. 13. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. BAB II TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP A. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi ini disusun sebagai acuan bagi pemerintah kabupaten/kota penerima DPPIDKT agar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana tersebut dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat mutu. B. Sasaran Terlaksananya pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kawasan transmigrasi yang meliputi: jalan intra dan antar kawasan, irigasi dan drainase, sarana air bersih, dermaga, perumahan, fasilitas umum dan fasilitas sosial. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi meliputi: Prosedur, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan. BAB III PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH DIKAWASAN TRANSMIGRASI TAHUN ANGGARAN 2011 A. Penggunaan DPPIDKT Tahun Anggaran 2011 DPPIDKT Tahun Anggaran 2011 digunakan untuk membiayai: 1. Pemenuhan infrastruktur intra dan antar kawasan transmigrasi; dan 2. Pemenuhan paket fasilitas umum dan fasilitas sosial permukiman transmigrasi. B. Kriteria 1. Prasyarat a. DPPIDKT Tahun Anggaran 2011 digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang telah menjadi urusan/kewenangan pemerintah kabupaten/kota, khususnya dalam rangka percepatan pembangunan infrastuktur daerah di kawasan transmigrasi. 5

6 b. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan DPPIDKT tidak tumpang tindih dengan kegiatan serupa lainnya yang telah atau sedang dibiayai dengan dana yang bersumber dari dana APBN atau APBD dan dana lainnya. 2. Spesifikasi Kegiatan a. spesifikasi kegiatan merujuk kepada spesifikasi umum sesuai dengan standar nasional indonesia (SNI), kegiatan-kegiatan yang tidak ada spesifikasi sesuai dengan SNI mengacu pada spesifikasi yang ada dalam dokumen perencanaan teknis. b. kegiatan-kegiatan yang pelaksanaannya di permukiman transmigrasi, spesifikasi kegiatannya merujuk pada NSPK bidang Ketransmigrasian. C. Instansi Pelaksana 1. Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan sumber DPPIDKT Tahun Anggaran 2011 diselenggarakan oleh SKPD sesuai penunjukan dan penetapan dari Bupati/Walikota selaku penanggung jawab kegiatan percepatan pembangunan infrastruktur daerah di Kawasan Transmigrasi. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai DPPIDKT Tahun Anggaran 2011 pada kabupaten setempat, SKPD yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kegiatan harus melibatkan instansi teknis terkait. BAB IV PELAKSANAAN A. Persiapan 1. Kegiatan dilaksanakan mengacu pada Kerangka Acuan/Term of Reference, dokumen perencanaan teknis kegiatan/detail Engineering Design (DED), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh SKPD yang ditunjuk. 2. SKPD yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan segera melakukan: a. pencermatan rencana pelaksanaan kegiatan sesuai program dan pembiayaan yang ditetapkan. b. penyusunan program kerja kegiatan antara lain berisi: 1) tujuan sasaran kegiatan; 2) uraian jenis kegiatan; 3) jadwal pengadaan barang/jasa dan pelaksanaan pekerjaan; 4) organisasi pelaksana; 5) panitia pengadaan barang/jasa; 6

7 6) panitia pemeriksa/penerima barang; 7) pengawas lapangan; 8) rencana pengendalian pelaksanaan konstruksi. B. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan 1. Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi untuk tingkat kabupaten/kota, terdiri dari unsur Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota dan dinas teknis terkait. 2. Tugas dan tanggung jawab Tim Koordinasi meliputi: a. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan dinas teknis terkait di tingkat provinsi dalam hal kegiatan yang dilaksanakan merupakan urusan pemerintah daerah provinsi; b. melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada kementerian terkait dalam hal kegiatan yang dilaksanakan merupakan urusan Pemerintah; c. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan; d. menyampaikan laporan bulanan perkembangan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati/Walikota; e. menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan kepada Bupati. BAB V MONITORING DAN EVALUASI A. Lingkup Monitoring dan evaluasi 1. Seluruh jenis kegiatan; 2. Lokasi kegiatan; 3. Realisasi anggaran; 4. Keluaran (output) dan kesesuaian dengan rencana kegiatan; 5. Proses pencapaian output; 6. Kesesuaian pelaksanaan fisik kegiatan dengan spesifikasi kegiatan. B. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui rapat kerja dengan para pelaksana pekerjaan, kunjungan ke lokasi kegiatan, dan penilaian laporan pelaksanaan kegiatan yang dikaji berdasarkan rencana kerja. C. Monitoring dilakukan secara koordinatif oleh tim koordinasi sesuai dengan format sebagaimana termuat pada halaman 8. 7

8 TARGET DAN REALISASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN TRANSMIGRASI TAHUN 2011 DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN TRANSMIGRASI (DPPIKT) PROVINSI : KABUPATEN : KAWASAN : LOKASI : WILAYAH : POSISI BULAN... NO. URAIAN KEGIATAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA BOBOT (%) OKTOBER NOVEMBER DESEMBER T R T R T R PERMASALAHAN TINDAK LANJUT 100 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN MENGETAHUI: KEPALA DINAS... KABUPATEN... TIM KOORDINASI TINGKAT KABUPATEN (...) (...) 8 (...)

9 BAB VI PELAPORAN Laporan kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi dilaksanakan sebagai berikut: 1. SKPD kabupaten/kota menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada Bupati/Walikota. 2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala setiap awal bulan dan laporan akhir seluruh pelaksanaan kegiatan paling lambat akhir bulan Desember tahun yang bersangkutan kepada Gubernur dan Menteri. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Demikian Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kawasan Transmigrasi Tahun Anggaran 2011 disusun sebagai acuan bagi Pemerintah kabupaten/kota dan satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang diserahi tugas dan bertanggung jawab dalam Pelaksanaan kegiatan Percepatan, Pembangunan, Infrastruktur daerah di Kawasan transmigrasi. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si 9