BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III Metode Penelitian

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982:76) merupakan suatu metodeyang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan : Jika sesuatu dilakukanpada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akanterjadi?. Selanjutnya, Sugiyono (2011:72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untukmencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Fraenkel, dkk (2012:265) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satu satunya jenis penelitian yang secara langsung mencoba untuk mempengaruhi suatu variabel tertentu, dan ketika benar diterapkan. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas. Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan agar mendapatkan factor-faktor yang benar-benar murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi. Penelitian eksperimen bertujuan: 1. Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian 2. Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen. 3. Menarik generalisasi hubungan antarvariabel. 3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Kontrol Group Design (Sugiyono, 2009:116). Terdapat kelompok eksperimen dan kontrol, tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidak dilakukan secara random (Sugiyono, 2010:443). Langkah ini dipilih karena keterbatasan waktu 29

30 yang tersedia dalam melaksanakan penelitian. Dalam desain Non equivalent Kontrol Group Design, kedua kelompok diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda jauh secara signifikan. Berikut ini merupakan desain Nonequivalent Kontrol Group (Sugiyono, 2010:116): Tabel 3.1 Desain Eksperimen Nonequivalent Kontrol Group Design O 1 X O 2 O 3 - O 4 Sumber : Sugiyono, (2011 : 116) Keterangan: O 1 O 3 O 2 O 4 X : Nilai pre-test untuk kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. : Nilai pre-test untuk kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. : Nilai post-test untuk kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media flashcard. : Nilai post-test untuk kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional. : Perlakuan untuk kelas eksperimen yaitu pada kelas 2A SD Kristen Satya Wacana Salatiga, pembelajaran dengan menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard. 3.1.3 Prosedur Penelitian a. Melakukan survei di SD Kristen Satya Wacana, seperti mencari data siswa dan merangkum pemerolehan hasil belajar siswa pada KD terakhir. b. Memilih kelas eksperimen yaitu kelas 2A SD Kristen Satya Wacana menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dan kelas kontrol yaitu kelas 2B SD Kristen Satya wacana yang diberikan

31 pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu dengan menggunakan pembelajaran diskusi. c. Menyusun instrumen tes yang dikembangkan dari kisi-kisi. d. Menguji cobakan instrumen dan tindakan pada kelas uji coba yaitu kelas 3A dan 3B SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. e. Menganalisis instrumen tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. f. Memberikan pre-test pada Kelas 2A dan Kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga. g. Menganalisis hasil pre-test yang dilakukan pada kelas 2A dan Kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang signifikan. Sebagai syarat awal pelaksanaan penelitian eksperimen. h. Melaksanakan pembelajaran pada kelas 2A SD Kristen Satya Wacana Salatiga dengan menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard, untuk kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard) melainkan menggunakan pembelajaran diskusi. i. Melaksanakan post-test pada kelas 2A dan Kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga. j. Membandingkan hasil dari post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. 3.1.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Penggunaan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dirasa dapat mendorong semangat anak dalam belajar. Flashcard adalah suatu media yang berwujud kartu berukuran 25 cm 30 cm untuk flashcard besar dan 9 cm 6 cm untuk flashcard kecil. Terdapat gambar di sisi depan dan keterangan mengenai gambar tersebut di sisi belakangnya. Flashcard sangat menarik karena penampilan gambar berwarna dapat menarik perhatian siswa SD, itu sebabnya peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengguanakan alat visual seperti media flashcard. Kelebihan lainnya adalah penggunaan flashcard memungkinkan

32 diadakannya metode permainan yang edukatif sekaligus menyenangkan. Mereka dapat memainkannya secara berpasangan atau berkelompok secara mandiri. Dalam penggunaan metode picture and picture dengan media flashcard perlu disisasati dengan adanya cara-cara seperti berikut: a. Mempersiapkan flashcard, b. Menerangkan satu per satu flashcard, c. Memberikan flashcard kepada siswa untuk diamati secara kelompok dan bergantian, d. Memadukan dengan permainan kreatif. Langkah-langkah pembelajaran selengkapnya dapat dilihat dari bagan 3.1. Bagan 3.1 Langkah-Langkah Pembelajaran

33 3.2 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pada Sekolah Dasar.Sekolah Dasar yang diteliti oleh peneliti adalah SD Kristen Satya Wacana Salatiga. SD Kristen Satya Wacana beralamat di Jalan Diponegoro 52 Salatiga dan termasuk ke dalam gugus depan Yos Sudarso. Merupakan SD yang didirikan oleh yayasan Kristen Satya Wacana Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun Pelajaran 2012/ 2013 di kelas 2 yang merupakan kelas paralel 2 A, 2 B. Penelitian dilaksanakan di kelas 2A SD Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai kelas eksperimen, dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa.dan Kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga SD sebagai kelas kontrol, dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. 3.2.2 Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan secara bertahap pada semester II tahun ajaran 2012/2013 dan dilaksanakan secara bertahap. Jadwal penelitian dapat diamati pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahapan Februari Maret April Minggu ke- I II III IV I II III IV I II III IV Perencanaan dan persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data hasil penelitian

34 Validasi instrumen tes dilakukan pada kelas 3 SDKristen 03 Eben Haezer Salatiga yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2013. Dikarenakan keterbatasan waktu dan kesempaatan dalam pelaksanaan penelitian, pengujian soal pre-test dilakukan pada kelas 2 SD Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai tempat penelitian, dilakukan sekaligus dengan pelaksanaan penelitian pertemuan I dilakukan pada tanggal 16 April 2013 pada kelas kontrol dan eksperimen. Selanjutnya pelaksanaan post-test dilakukan sekaligus dengan pelaksanaan penelitian pertemuan II pada 25 April 2013 pada kelas kontrol dan eksperimen. Kelas Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pre-test& pertemuan I Kegiatan Penelitian Post-test& pertemuan II Eksperimen Selasa, 16 April 2013 Kamis, 25 April 2013 Kontrol Selasa, 16 April 2013 Kamis, 25 April 2013 3.3 Variabel Penelitian Menurut (Sugiyono, 2008:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 3.3.1 Variabel Independen (bebas) Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2008:61). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pengaruh penggunaan metode picture and picture dengan media flashcard (X). Dimana penggunaan metode picture and picture dengan media gambar flashcard diyakini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Melalui pemanfaatan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar dalam pelajaran matematika di kelas bilingual.

35 3.3.2 Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar (Y1) dalam mata pelajaran matematika, dimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika di kelas bilingual diyakini akan dipengaruhi oleh metode picture and picture dengan media gambar flashcard. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media flashcard. Saat peneliti mengajar dengan menggunakan metode picture and picture dengan media flashcard didalam kelas, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. b. Tes. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui besarpengaruh penggunaan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia kelas 2 A dan 2 B SD Kristen Satya Wacana pada Semester II Tahun Pelajaran 2012/ 2013 adalah dengan menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk soal pilihan ganda. Teknik tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan belajar masing-masing siswa pada mata pelajaran matematika di kelas bilingual. c. Dokumentasi. Dokumentasi dapat berfungsi sebagai bukti autentik bahwa peneliti telah melakukan penelitian di SD Kristen Satya Wacana Salatiga serta melakukan uji coba instrumen di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.

36 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. a. Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.jenis tes yang digunakan adalah tes obyektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penerapan pembelajaran melalui metode picture and picture dengan media gambar flashcard di kelas. Adapun kisi-kisi soal test untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa kelas 2 SD Kristen Satya Wacana Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah seperti dijelaskan pada tabel 3.4.

37 Tabel 3.4 Kisi-kisi soal Matematika Sebelum Validasi Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Alokasi Waktu : 35 menit Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : 2/ II Jumlah soal : 35 Bentuk soal : Pilihan ganda Standard Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Materi Indikator Item soal 4. Mengenal unsur 4.1 Mengelompokkan 1. Mengenal - sederhana. 2. Mengelompokkan. 3. Mengurutkan menurut ukurannya. 4. Menentukan pola dari. Menyebutkan macammacam. Mengelompok kan menurut bentuk Menggunakan menurut ukurannya. 3,6,7, 10,11, 12,20, 22,25, 31 1,2,4,5, 13,16, 17,18, 19,21, 23,24, 32,34, 35 8,9,15 26,27, 28,29, 30,33 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1 Uji Validitas Instrumen Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang

38 hendak diukur. Priyatno (2010:14) mengatakan bahwa uji validitas ialah pengujian yang dilakukan guna mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Langkah kerja untuk mengukur validitas instrumen (Muhidin dan Abdurahman, 2007:31): a. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen c. Memeriksa kelengkapan data d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh e. Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk tiap item dari skor yang diperoleh g. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) h. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan valid. Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer dengan mengambil responden kelas 3A dan 3B dengan total jumlah 46 siswa. Maka pada penelitian ini apabila dilihat di nilai tabel r maka batas koefisiennya 0,285. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16 dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian klik Ok untuk melihat hasilnya. Apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,285 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 16 diperoleh instrumen soal terdiri dari 23 soal pilihan ganda yang valid, namun yang digunakan dalam pre-test 20 soal. Agar memudahkan dalam penilaian. Kisi-kisi soal setelah dilaksanakan uji validitas dapat dilihat dari tabel 3.5.

39 Tabel 3.5 Kisi-kisi soal Matematika Setelah Validasi Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : 2/ II Jumlah soal : 23 Bentuk soal : Pilihan ganda Standard Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Materi Indikator Item soal 4. Mengenal unsur 4.1 Mengelompokkan 1. Mengenal - sederhana. 2. Mengelompokkan. 3. Mengurutkan menurut ukurannya. 4. Menentukan pola dari. Menyebutkan macammacam. Mengelompok kan menurut bentuk Menggunakan menurut ukurannya. 3,6,7, 10,11, 22,25, 31 2,16, 18,21, 23,24, 32,34, 35 8,9,26, 27,30, 33 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Sekaran (2006), reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran

40 merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Groth-Marnat (2008) mendefinisikan reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skorskor yang diperoleh seseorang itu akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda. Menurut Sekaran (dalam Priyatno 2010:32) menyatakan Untuk pengujiannya biasanya menggunakan batasan-batasan tertentu batasan tersebut adalah sebagai berikut : α 0,6 : kurang baik 0,7 : dapat diterima α > 0,8 : baik Uji reliabilitas juga dilakukan untuk menguji soal post-test, dimana soal uji coba instrumen telah di uji cobakan pada siswa kelas 3 SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Dalam pengujian reliabilitas yang terakhir ini menunjukkan bahwa soal pre-test yang akan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah reliabel. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah kedua varian kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze Comperemean OnewayAnova. Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Priyatno (2010:115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka

41 data yang diuji adalah Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen. 3.6.2 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar pada mata pelajaran matematika yang berasal dari kedua kelas sampel berdestribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdestribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametrik, jika data berdestribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS yaitu: 1. Analyse DiscriptiveStatistics Explore- 2. Masukkan Variabel Pada Dependent List Plots Normality Plots With Tests Continue 3. Klik Ok. Atau menggunakan: 1. Analyze nonparametric test One Sampel KS 2. Masukkan variabel pada jendela variabel 3. Klik normal pada tes distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) >0,05 maka data yang diuji adalah berdestribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di uji tidak berdestribusi normal. 3.6.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan metode picture and picture dengan media gambarflashcard pada kelas eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H 0 : Rata-rata nilai kelas eksperimen = Rata-rata nilai kelas kontrol, artinya bahwa, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika yang

42 H 1 menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dengan menggunakan pembelajaran biasanya. : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika yang menggunakan metode picture and picture dengan media gambar flashcard dengan menggunakan pembelajaran biasanya. Jika data yang diperoleh berdestribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T- test independent. Cara menganalisis hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut: a. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji asumsi varian (uji Levene s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda. b. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.