STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA AREN

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI KAJIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Agroindustri Mie Musbar Jalan

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

iv Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal Coruca Coffee Shop

Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN :

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN CINCAU HITAM (Mesona Palustris) DI KOTA MEDAN. Nur aidah Nasution*), Lili Fauzia**), A.T. Hutajulu**)

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Oleh: Ima Purnamasari 1, Soetoro 2, Fitri Yuroh 3 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh. 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. 3 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan Kecamatan Pamarican, 2) Faktor yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan Kecamatan Pamarican, 3) Alternatif strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan Kecamatan Pamarican. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara dengan perajin gula aren, dengan menggunakan daftar pertanyaan (Question). Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi-instansi terkait dan informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Hasil penelitian menujukan bahwa: 1) Faktor kekuatan yaitu gula merupakan produk unggulan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican, produksi mudah dilakukan, kualitas gula aren yang baik dan harga yang terjangkau, tingginya minat perajin gula aren terhadap pembaharuan teknologi dan informasi. Faktor kelemahan yaitu kurangnya permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, Pengemasan produksi yang masih sederhana dan kurangnya promosi, lemahnya akses terhadap pasar dan lembaga keuangan, produktivitas masih rendah karena ketersediaan pohon aren yang terbatas. 2) Faktor peluang meliputi permintaan gula aren yang tinggi, kemajuan teknologi produksi, komunikasi dan informasi, adanya kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan bibit, memiliki pelanggan tetap dan pembeli tetap, tersedianya sarana produksi, pangsa pasar yang masih luas, harga tinggi. Faktor ancaman meliputi terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran, adanya pesaing daerah lain, perubahan cuaca yang ekstrim, fluktuasi harga. 3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan Kecamatan Pamarican yaitu mempertahankan kualitas poduksi dan pengembangan pasar, minat perajin gula aren yang tinggi dengan kemajuan teknologi produksi, komunikasi, dan informasi, penganekaragaman pengemasan dan promosi gula aren untuk memaksimalkan produksi, pemberdayaan perajin untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam pengembangan bibit pohon aren, mengoptimalkan produk unggulan, kualitas baik, dan harga yang terjangkau untuk menghadapi persaingan dari daerah lain, mengoptimalkan tingginya minat perajin untuk memanfaatkan sarana dan prasarana pemasaran yang tersedia, optimalisasi permodalan, akses pasar, lembaga keuangan untuk menghadapi persaingan dengan daerah lain, meningkatkan kualitas SDM untuk menanggulangi cuaca ekstrim. Kata kunci : pengembangan agroindustri, gula aren PENDAHULUAN Sebagai penggerak pembangunan pertanian, agroindustri diharapkan dapat memainkan peranan penting kegiatan pembangunan daerah dalam sasaran pemerataan pembangunan ekonomi. Keberadaan agroindustri di perdesaan diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap komoditas pertanian, karena agroindustri berperan dalam mengubah produk pertanian menjadi barang yang berguna bagi kebutuhan masyarakat. (Feryanto, 2010). Salah satu hasil pertanian yang dapat dipergunakan dalam industri pengolahan adalah dari tanaman Aren. Nira yang diperoleh dari tanaman aren tersebut dapat diolah menjadi Gula Aren. Aren merupakan tumbuhan multiguna memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Pohon penghasil cairan manis ini memiliki fungsi dan peran penting secara ekologis, ekonomi, sosial dan budaya khususnya dalam kehidupan orang Sunda. Pohon aren sudah dikenal sejak lama oleh Halaman 718

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Januari 2018 masyarakat Indonesia, khususnya perajin perdesaan Tatar Sunda (Apandi, 2008). Desa Sidamulih merupakan salah satu daerah di Kecamatan Pamarican yang banyak memproduksi gula aren. Meskipun pemerintah Kabupaten Ciamis mencatat bahwa Desa Sidamulih merupakan sentra penghasil gula aren terbesar, namun produksi gula aren di Desa Sidamulih ini mengalami kemunduran setiap tahunnya. Pemerintah Desa Sidamulih juga mencatat bahwa umumnya jumlah produksi gula aren mengalami penurunan. Perajin gula aren di Desa Sidamulih belum mengetahui secara pasti tentang kendalakendala yang dihadapi dan strategi yang tepat dalam menyikapi setiap permasalahan tersebut, baik permasalahan dari dalam maupun dari luar agroindustri gula aren. Oleh karena itu, strategi pengembangan agroindustri gula aren yang ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri yang bersangkutan. Strategi pengembangan akan berpengaruh dalam menjaga daya saing atau eksistensi usaha dan mengatasi masalahmasalah yang ada pada usaha agroindustri gula aren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, dan merumuskan alternatif strategi yang harus diterapkan dalam pengembangan agroindustri gula aren. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan mengambil kasus di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican tentang agroindustri gula aren. Menurut Nazir (2011), studi kasus merupakan suatu penelitian yang bersifat mendalam mengenai suatu karakteristik tertentu dari objek penelitian. Operasionalisasi Variabel Untuk memperjelas dan memudahkan dalam membahas permasalahan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang diamati dan berhubungan dengan penelitian ini 1) Strategi 2) Strategi peningkatan 3) Analisis SWOT 4) Faktor internal 5) Faktor eksternal 6) matrik SWOT. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, dengan menggunakan daftar pertanyaan (Question). Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi-instansi terkait dan informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder berupa data pendukung yang mendukung penelitian. Teknik Penarikan Sampel Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Menurut Arikunto (2006) purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Maka pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkutpaut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Rancangan Analisis Data 1) Tabel IFAS ( Internal Strategic Factor Analisys Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan dan kelemahan usaha produksi gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican. Menurut Rangkuti (2009), dalam penentuan matrik faktor strategi internal meliputi : faktor internal, bobot, nilai,bobot x nilai,jumlah total 2) Tabel EFAS ( Eksternal Strategic Factor Analisys Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka peluang dan ancaman usaha produksi gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Menurut Rangkuti (2009), dalam penentuan matrik faktor strategi eksternal meliputi: faktor eksternal, bobot, nilai, bobot x nilai, jumlah total 3) Matrik SWOT Internal Eksternal Strenghts Weaknesses Opportunities SO Strategy WO Strategy Threats ST Strategy WT Strategy Sumber : Rangkuti, 2009 Halaman 719

IMA PURNAMASARI, SOETORO, FITRI YUROH Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Adapun waktu penelitian dilaksanakan persiapan, yaitu survey awal, penyusunan Usulan Penelitian dan Seminar Usulan Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017, pelaksanaan penelitian, yaitu pengumpulan data dan informasi dilaksanakan pada bulan Mei 2017, pengolahan data dan penulisan hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2017. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umur Responden Responden perajin gula aren di Desa Sidamulih yaitu Bapak Muan berumur 54 tahun. Sedangkan responden dari aparat desa Bapak Kardiman berumur 40 tahun dan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bapak Empep Supriatna berumur 56 tahun. Dengan demikian responden berada pada umur produktif. Menurut Simanjuntak dalam Subijanto (2011), individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan atau batas usia. Mereka yang dikelompokkan sebagai umur produktif yaitu mereka yang berusia 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan peranannya cukup tinggi terhadap seseorang dalam melakukan kegiatan usaha, tapi pengalaman berusaha juga sangat tinggi peranannya, karena tingkat pendidikan dan pengalaman berusaha dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima dan melaksanakan inovasi. Tingkat pendidikan responden penelitian ini yaitu Bapak Mu an merupakan tamatan SD, Bapak Kardiman tamatan SMP, dan Bapak Empep Supriatna tamatan SLTA. Pengalaman Usahatani Pengalaman berusaha adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam usaha agroindustri gula aren, semakin lama pengalaman usaha maka akan semakin tinggi keterampilan yang dimiliki dalam melakukan proses produksi dan juga dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam usaha. Pengalaman responden yaitu Bapak Muan dalam mengusahakan agroindustri gula aren ini yaitu telah berlangsung selama kurang lebih 22 tahun. Tanggungan Keluarga Responden yaitu perajin gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican telah berkeluarga dengan jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki sebanyak 2 orang. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Faktor Internal. Beberapa faktor internal yang berkaitan dengan pengembangan agroindustri gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican, yaitu : a. Kekuatan (Strengths) meliputi: (1) Gula aren merupakan produk unggulan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican. (2) Produksi mudah dilakukan. (3) Kualitas gula aren yang baik dan harga yang terjangkau. (4) Tingginya minat perajin gula aren terhadap pembaharuan teknologi dan informasi. b. Kelemahan (Weaknesses) meliputi (1) Kurangnya permodalan,(2)kualitas SDM yang masih kurang, (3) Pengemasan produksi yang masih sederhana dan kurangnya promosi, (4) Lemahnya akses terhadap pasar dan lembaga keuangan, (5) Produktivitas masih rendah karena pohon aren yang terbatas. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam strategi pengembangan Kecamatan Pamarican yaitu : a. Peluang (Opportunity) meliputi (1) Permintaan gula aren yang tinggi (2) Kemajuan teknologi produksi, komunikasi, dan informasi, (3) Adanya kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan bibit (4) Memiliki pelanggan tetap dan pembeli tetap (5) Tersedianya sarana produksi (6) Pangsa pasar yang masih luas, (7) Harga tinggi b. Ancaman (Threats) meliputi: (1) Terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran, (2) Adanya pesaing dari daerah lain, (3) Perubahan cuaca ekstrim, (4) Fluktuasi harga Alternatif Strategi Penentuan alternatif strategi ditentukan dengan menggunakan matrik SWOT. Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam pengembangan Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Halaman 720

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Januari 2018 maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain: a. Strategi S-O Strategi Strength-Opportunity (S-O) atau strategi kekuatan peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan 1) Mempertahankan Kualitas Produksi dan Pengembangan Pasar. 2) Minat perajin gula aren yang tinggi dengan kemajuan teknologi produksi, komunikasi dan informasi. b. Strategi W-O Strategi Weakness-Opportunity (W-O) atau strategi kelemahan peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan 1) Penganekaragaman Pengemasan untuk Memaksimalkan Produksi. 2) Pemberdayaan perajin untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam pengembangan bibit pohon aren c. Strategi S-T Strategi Strength-Threat (S-T) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan 1) Mengoptimalkan produk unggulan, kualitas baik dan harga yang terjangkau untuk menghadapi persaingan dari daerah lain 2) Mengoptimalkan tingginya minat perajin gula aren untuk memanfaatkan sarana dan prasarana pemasaran yang tersedia. d. Strategi W-T Strategi Weakness-Threat (W-T) atau strategi kelemahan ancaman adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapa t dirumuskan 1) Optimalisasi permodalan, akses pasar dan lembaga keuangan untuk menghadapi persaingan dengan daerah lain 2) Meningkatkan kualitas SDM untuk menanggulangi cuaca ekstrim KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Faktor kekuatan dalam pengembangan Kecamatan Pamarican yaitu gula merupakan produk unggulan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican, produksi mudah dilakukan, kualitas gula aren yang baik dan harga yang terjangkau, tingginya minat perajin gula aren. Faktor kelemahan yaitu kurangnya permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, Pengemasan produksi yang masih sederhana dan kurangnya promosi, lemahnya akses terhadap pasar dan lembaga keuangan, produktivitas masih rendah karena ketersediaan pohon aren yang terbatas. 2) Faktor yang menjadi peluang dalam pengembangan agroindustri gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican meliputi permintaan gula aren yang tinggi, kemajuan teknologi produksi, komunikasi dan informasi, adanya kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan bibit, memiliki pelanggan tetap dan pembeli tetap, tersedianya sarana produksi, pangsa pasar yang masih luas, harga tinggi. Faktor ancaman meliputi terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran, adanya pesaing daerah lain, perubahan cuaca yang ekstrim, fluktuasi harga. 3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican yaitu memperluas pasar dengan memanfaatkan sarana transportasi yang tersedia, bersikap terbuka terhadap adanya pembaharuan teknologi dan informasi, mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, penganekaragaman pengemasan dan promosi gula aren untuk memaksimalkan produksi, peningkatan kemampuan dan pemberdayaan perajin, meningkatkan upaya pengembangan bibit pohon aren, optimalisasi permodalan, meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung untuk menanggulangi permasalahan akibat cuaca ekstrim, bersikap cepat tanggap terhadap keadaan pasar dan pesaing dan menjalin kerja sama dengan mitra usaha. Halaman 721

IMA PURNAMASARI, SOETORO, FITRI YUROH Saran Saran yang dapat diberikan untuk upaya pengembangan agroindustri gula aren di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut: 1) Penentuan standar kualitas gula aren agar dapat memenuhi permintaan konsumen. 2) Sebaiknya pengembangan pasar dilakukan dengan meningkatkan promosi dan dengan membuka pangsa pasar baru untuk mendapatkan pelanggan baru, terutama pelanggan di luar kota. 3) Mengikuti jaman, teknologi saat ini bisa membantu dalam proses pemasaran seperti bisnis online jadi pemasaran tidak hanya beredar di pasaran melainkan di dunia maya, dengan begitu gula aren dapat dikenal di seluruh dunia. DAFTAR PUSTAKA Apandi Y, 2008. Aren/Enau Tanaman Pemanis Alami. PT. Intimedia Ciptanusantara. Jakarta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Feryanto, 2010. Peranan Agribisnis Dalam Pembangunan Pertanian Dan Ekonomi. Http://feryanto.wk.staff.ipb.ac.i d/2010/05/20/peranan-agribisnidalam-pembangunan-pertaniandan-ekonomi/ Nazir M, 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Pemerintah Desa Sidamulih. 2016. Daftar Pengrajin Gula Aren Warga Desa Sidamulih Tahun 2016. Sidamulih. Rangkuti, F, 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Cetakan 16. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Subijanto. 2011. Peran Negara Dalam Hubungan Tenaga Kerja Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan (Vol 17 No. 6, 2011), halaman 708. Halaman 722