DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ix

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

2.7.6 Faktor Pembatas BAB III METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat Bahan Lokasi Penelitian...

DAFTAR ISI Halaman INTISARI... Ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR PERSAMAAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

DAFTAR ISI. . iii PRAKATA DAFTAR ISI. . vii DAFTAR TABEL. xii DAFTAR GAMBAR. xvii DAFTAR LAMPIRAN. xxii DAFTAR SINGKATAN.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... iii. INTISARI... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR...

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Daftar Lampiran...

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Alat dan Bahan Alat Penelitian Kegiatan Survey Lapangan Uji Tekstur Tanah...

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Pemanfaatan Citra Landsat 7 ETM+ untuk Menganalisa Kelembaban Hutan Berdasarkan Nilai Indeks Kekeringan (Studi Kasus : Hutan KPH Banyuwangi Utara)

SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)

Interpretasi dan Uji Ketelitian Interpretasi. Penggunaan Lahan vii

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

PEMANFAATAN CITRA ASTER DIGITAL UNTUK ESTIMASI DAN PEMETAAN EROSI TANAH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OYO. Risma Fadhilla Arsy

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

Pemetaan Potensi Kekeringan Lahan se-pulau Batam menggunakan Teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh

HALAMAN PENGESAHAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

BAB V. EVALUASI HASIL PENELITIAN Evaluasi Parameter Utama Penelitian Penilaian Daya Dukung dengan Metode Pembobotan 124

Metode Analisis Kestabilan Lereng Cara Yang Dipakai Untuk Menambah Kestabilan Lereng Lingkup Daerah Penelitian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Abstact...

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kekeringan

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

PENDAHULUAN. menggunakan Analisis Tidak Langsung berdasarkan SNI Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Rona Awal Lingkungan dari Pengolahan Citra Landsat 7 ETM+ (Studi Kasus :Daerah Eksplorasi Geothermal Kecamatan Sempol, Bondowoso)

BAB I PENDAHULUAN I-1

HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN FISIK LAHAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016

2.1.3 Faktor-Faktor Daya Dukung Wilayah yang Dipertimbangkan dalam Pengembangan Jaringan Jalan Pengertian Daya Dukung Wilayah...

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 4.15 Kenampakan Satuan Dataran Aluvial. Foto menghadap selatan.

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR ORISINALITAS... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Keyword : Surface rub off and retention of rain, Digital Elevation Model, SPOT, 3D Analyst, ArcGIS 9.2. KATA PENGANTAR. viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Juli 2017

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Mousafi Juniasandi Rukmana E

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LINGKUP KEGIATAN PENELITIAN Lingkup Kegiatan Penelitian Komponen Lingkungan Kerangka Alur Penelitian...

ESTIMASI EVAPOTRANSPIRASI SPASIAL MENGGUNAKAN SUHU PERMUKAAN DARAT (LST) DARI DATA MODIS TERRA/AQUA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEKERINGAN WAHYU ARIYADI

ANALISIS TINGKAT RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2014

IV. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

KEASLIAN PENELITIAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Meidi Nugroho Adi Sudaryatno

ABSTRAK PENDAHULUAN. Desi Etika Sari 1, Sigit Heru Murti 2 1 D3 PJ dan SIG Fakultas Geografi UGM.

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 12 Undang-undang Kehutanan disebutkan bahwa. penyusunan rencana kehutanan. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

DAFTAR ISI. II. LINGKUP KEGIATAN PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Kerangka Alur Pikir Penelitian... 22

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...

KAJIAN PROSES GEOMORFOLOGI DAN KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG PROPINSI JAWA TENGAH

EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

ANALISIS POTENSI LAHAN PERTANIAN SAWAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN (IPL) DI KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Gambar 1. Peta DAS penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

DISTRIBUSI, KERAPATAN DAN PERUBAHAN LUAS VEGETASI MANGROVE GUGUS PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA FORMOSAT 2 DAN LANDSAT 7/ETM+

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Banjir 2.2 Tipologi Kawasan Rawan Banjir

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

KEASLIAN PENELITIAN...

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...iv DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Batasan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii xii xvi xix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Perumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat Penelitian... 11 1.5. Keaslian Penelitian... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem Penginderaan Jauh... 13 2.2. Penginderaan Jauh Sistem Thermal... 20 2.3. Penginderaan Jauh Multi-Temporal... 29 2.4. Pendekatan Spektral (Transformasi Indeks Citra)... 29 2.5. Model Monitoring Kekeringan Pertanian dengan Menggunakan Aplikasi Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)... 31 2.6. Kekeringan Meteorologi... 32 2.7. Kekeringan Hidrologi... 33 2.8. Kekeringan Geomorfologi/Kekeringan Fisik Lahan... 33 2.9. Landasan Teori... 34 2.10. Batasan Operasional... 37 viii

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pemilihan Daerah Penelitian... 40 3.2. Bahan dan Alat Penelitian... 40 3.3. Data dan Variabel Penelitian... 41 3.4. Tahapan Penelitian... 43 3.4.1. Tahap Persiapan... 43 3.4.2. Tahap Pemrosesan Data... 46 3.4.2.1. Tahap Pemrosesan Citra Penginderaan Jauh... 47 3.4.2.2. Tahap Pemrosesan Data Sekunder... 52 3.4.3. Tahap Survei Lapangan... 56 3.4.3.1. Penentuan Sampel... 56 3.4.3.2. Pengumpulan Data Lapangan... 57 3.4.4. Uji Ketelitian Interpretasi... 57 3.4.5. Tahap Penyusunan Zonasi Kerentanan Kekeringan... 58 3.4.5.1. Model Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 58 3.4.5.2. Model Kerentanan Kekeringan Lahan... 59 3.4.5.3. Model Kerentanan Kekeringan Pertanian... 60 3.4.5.4. Model Kerentanan Kekeringan Wilayah... 60 3.4.6. Tahap Evaluasi Hasil... 61 3.4.7. Hasil yang diharapkan... 62 BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Iklim Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 64 4.2. Bentuklahan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 69 4.2.1. Zona Selatan... 69 4.2.2. Transisi Zona Selatan dan Tengah... 70 4.2.3. Zona Tengah... 70 4.2.4. Transisi Zona Selatan dan Tengah... 72 4.2.5. Zona Utara... 72 4.3. Kondisi Fisiografi dan Geologi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 73 4.4. Jenis Tanah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 78 4.5. Kondisi Hidrologi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 81 4.6. Penutup dan Penggunaan Lahan Provinsi Jawa Tengah ix

dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 81 4.7. Bencana Kekeringan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Koreksi Geometrik dan Radiometrik... 86 5.1.1. Koreksi Geometrik... 87 5.1.2. Koreksi Radiometrik... 88 5.2. Transformasi Indeks Vegetasi (NDVI)... 88 5.3. Ekstraksi Suhu Permukaan... 89 5.4. Pemetaan Indeks TVDI (Temperature Vegetation Dryness Index)... 90 5.5. Model Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 91 5.5.1. Parameter Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 91 5.5.2. Indeks Curah Hujan (SPI) sebagai Dasar Penentuan Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 91 5.5.3. Distribusi Spasio Temporal Kerentanan Kekeringan Meteorologi pada setiap Zona Wilayah... 96 5.6. Model Kerentanan Kekeringan Lahan... 116 5.6.1. Parameter Kerentanan Kekeringan Lahan... 116 5.6.1.1. Lereng... 116 5.6.1.2. Available Water Capacity... 118 5.6.1.3. Permeabilitas... 121 5.6.1.4. Bentuklahan... 124 5.6.1.5. Drainase... 128 5.6.1.6. Penggunaan Lahan... 130 x

5.6.2. Distribusi Spasio Temporal Kerentanan Kekeringan Lahan pada setiap Zona Wilayah... 132 5.7. Model Kerentanan Kekeringan Pertanian... 139 5.7.1. Parameter Kerentanan Kekeringan Pertanian... 139 5.7.2. Distribusi Spasio Temporal nilai LST, NDVI, TDVI, dan Kerentanan Kekeringan Pertanian... 140 5.7.3. Distribusi Spasio Temporal Kerentanan Kekeringan Pertanian pada setiap Zona Wilayah... 155 5.8. Model Kerentanan Kekeringan Wilayah... 176 5.9. Distribusi Spasio Temporal Kerentanan Kekeringan Wilayah pada setiap Zona wilayah... 178 5.10. Uji Ketelitian... 189 5.11. Validasi Model Kekeringan... 194 5.12. Analisis Distribusi Spasial dan Temporal Variasi Kekeringan pada masing-masing Wilayah... 205 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 211 6.2. Saran... 213 DAFTAR PUSTAKA... 214 LAMPIRAN xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Siklus Hidrologi... 2 Gambar 1.2. Southern Oscillation Index (SOI) Indonesia Tahun 2000 2007... 4 Gambar 1.3. Model Monitoring Kekeringan Pertanian di India dengan menggunakan data citra satelit... 8 Gambar 2.1. Pemilihan data Modis untuk Studi Area... 14 Gambar 2.2. Wahana Satelit Landsat 8... 20 Gambar 2.3. Distribusi spektral tenaga yang dipancarkan dari benda hitam (black body) pada berbagai suhu (perhatikan bahwa pancaran tenaga (W) adalah tenaga yang dipancarkan per satuan interval panjang gelombang... 24 Gambar 2.4. Diagram pencar nilai spektral dari transformasi NDVI Landsat TM4 versus TM3...... 30 Gambar 2.5. Konsep ruang TS/NDVI serta konsep algoritma TVDI... 31 Gambar 2.6. Kerangka Pikir Penelitian... 39 Gambar 3.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian... 42 Gambar 3.2. Scatter Plot Berdasarkan Data Hasil Suhu Permukaan dan Citra NDVI... 51 Gambar 3.3. Batas Atas (LSTNDVI max) dan Batas Bawah (LSTNDVI min) Scatter Plot Suhu Permukaan Citra Dengan NDVI... 51 Gambar 3.4. Diagram alir Penelitian... 63 Gambar 4.1. Peta Isohyet Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bulan April - September Tahun 2003-2007... 68 Gambar 4.2. Peta Geologi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 76 Gambar 4.3. Peta Materi Penyusun Litologi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 77 Gambar 4.4. Peta Tanah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 85 Gambar 5.1. Citra MODIS daerah penelitian... 86 Gambar 5.2. Statistik Citra NDVI Hasil Pengolahan Citra MODIS... 88 Gambar 5.3. Scatter Plot Berdasarkan Data Suhu Permukaan dan Citra NDVI... 90 Gambar 5.4. Grafik SPI Bulan April Mei... 94 Gambar 5.5. Grafik SPI Bulan Juni - September... 95 Gambar 5.6. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 98 xii

Gambar 5.7. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 108 Gambar 5.8. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 109 Gambar 5.9. Peta SPI(Standaridised Precipitation Index) Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 114 Gambar 5.10. Peta Kerentanan Kekeringan Meteorologi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 115 Gambar 5.11. Peta Lereng Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 119 Gambar 5.12. Peta Available Water Capacity (AWC) Provinsi Jata Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 122 Gambar 5.13. Peta Permeabilitas Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 125 Gambar 5.14. Peta Bentuklahan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 127 Gambar 5.15. Gambar Peta Drainase Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 129 Gambar 5.16. Peta Penggunaan Lahan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 131 Gambar 5.17. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 133 Gambar 5.18. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 135 Gambar 5.19. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 137 Gambar 5.20. Kondisi Lahan di Panggang, Gunung Kidul... 137 Gambar 5.21. Peta Kerentanan Kekeringan Lahan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 138 Gambar 5.22. Peta LST (Land Survace Temperature) Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 141 Gambar 5.23. Peta NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 142 xiii

Gambar 5.24. Peta TVDI (Temperature Vegetation Dryness Index) Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 143 Gambar 5.25. Regresi dan NDVI Bagian Atas dan Bawah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September... 144 Gambar 5.26. Grafik Scatter Plot Hubungan Antara LST dengan NDVI Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007 Zona Selatan... 145 Gambar 5.27. Grafik Scatter Plot Hubungan Antara LST dengan NDVI Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007 Zona Tengah... 146 Gambar 5.28. Grafik Scatter Plot Hubungan Antara LST dengan NDVI Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007 Zona Utara... 147 Gambar 5.29. Peta Kerentanan Kekeringan Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 148 Gambar 5.30. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 163 Gambar 5.31. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 169 Gambar 5.32. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 175 Gambar 5.33. Prosentase Kerentanan Kekeringan Wilayah di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 181 xiv

Gambar 5.34. Prosentase Kerentanan Kekeringan Wilayah di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 182 Gambar 5.35. Prosentase Kerentanan Kekeringan Wilayah di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 187 Gambar 5.36. Peta Kerentanan Kekeringan Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan April September Tahun 2003-2007... 188 Gambar 5.37. Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Temanggung... 191 Gambar 5.38. (a) Kondisi Lapangan di Kecamatan Panggang Kabupaten Gunung Kidul... 195 Gambar 5.38. (b) Kondisi Lapangan di Kecamatan Gundih Kabupaten Grobogan, bulan September 2011... 196 Gambar 5.39. (a) Kondisi Lapangan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali... 196 Gambar 5.39. (b) Kondisi Lapangan di Kecamatan Gundih Kabupaten Grobogan, bulan September 2011... 197 Gambar 5.40. (a) Kondisi Lapangan di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo... 197 Gambar 5.40. (b) Kondisi Lapangan di Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, bulan September 2011... 198 Gambar 5.41. Peta Agroklimat Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008... 200 Gambar 5.42. Peta Kekeringan Agroklimat Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014... 201 Gambar 5.43. Peta Titik Sampel Validasi Kekeringan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014... 202 Gambar 5.44. Atlas Daerah Kekeringan Provinsi Jawa Tengah Bulan April September Tahun 2007... 204 xv

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Perbandingan Beberapa Penelitian Kerentanan Kekeringan... 12 Tabel 2.1. Deskripsi Kegunaan dan Spesifikasi Citra MODIS... 17 Tabel 2.2. Karakteristik Citra SRTM... 19 Tabel 2.3. Suhu Kinetik Versus Suhu Pancaran Untuk Empat Jenis Material... 25 Tabel 3.1. Nilai AWC Berdasarkan Jenis Tekstur... 44 Tabel 3.2. Data parameter fisik lahan yang Diperlukan dan Cara Perolehannya... 46 Tabel 3.3. Panjang gelombang saluran 31 dan 32 citra MODIS... 49 Tabel 3.4. Kelas dan Bobot Parameter Kerawanan Kekeringan Lahan... 55 Tabel 3.5. Klasifikasi SPI untuk Pembacaan Tingkat Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 58 Tabel 3.6. Modifikasi Klasifikasi SPI untuk Tingkat Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 59 Tabel 3.7. Klasifikasi Tingkat Kerentanan Kekeringan Lahan... 59 Tabel 3.8. Klasifikasi Tingkat Kekeringan Pertanian... 60 Tabel 3.9. Penyusunan Matriks Model Kerentanan Kekeringan Wilayah... 61 Tabel 4.1. Rata-rata Curah Hujan Bulanan bulan April September Tahun 2004-2007... 66 Tabel 4.2. Kejadian Kekeringan Beserta Dampaknya di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2002-2007... 83 Tabel 5.1. Level Koreksi Geometrik pada Citra MODIS Level 1B... 87 Tabel 5.2. Perbandingan Statistik NDVI Citra Bulan April September 2003-2007... 89 Tabel 5.3. Perbandingan Statistik LST Citra Bulan April September 2003-2007... 90 Tabel 5.4. Tabel SPI Perbulan (April-September) Tahun 2003-2007... 92 Tabel 5.5. Tabel Distribusi Spatio Temporal Kerentanan Kekeringan Meteorologi... 97 Tabel 5.6. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 100 Tabel 5.7. Kerentanan Kekeringan Meteorologi per Tutupan Vegetasi pada Zona Selatan... 101 Tabel 5.8. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 104 Tabel 5.9. Kerentanan Kekeringan Meteorologi per Tutupan Vegetasi pada Zona Tengah... 105 xvi

Tabel 5.10. Prosentase Kerentanan Kekeringan Meteorologi di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 110 Tabel 5.11. Kerentanan Kekeringan Meteorologi per Tutupan Vegetasi pada Zona Utara... 111 Tabel 5.12. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 132 Tabel 5.13. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 134 Tabel 5.14. Prosentase Kerentanan Kekeringan Lahan di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 136 Tabel 5.15. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 159 Tabel 5.16. Kerentanan Kekeringan Pertanian per Tutupan Vegetasi pada Zona Selatan... 160 Tabel 5.17. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 164 Tabel 5.18. Kerentanan Kekeringan Pertanian per Tutupan Vegetasi pada Zona Tengah... 166 Tabel 5.19. Prosentase Kerentanan Kekeringan Pertanian di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 170 Tabel 5.20. Kerentanan Kekeringan Pertanian per Tutupan Vegetasi pada Zona Utara... 172 Tabel 5.21. Nilai Rerata Tingkat Kekeringan Pertanian Klas Tinggi... 176 Tabel 5.22. Prosentase Kerentanan Kekeringan Wilayah di Bagian Zone Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 180 Tabel 5.23. Prosentase Kerentanan Kekeringan Wilayah di Bagian Zone Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 183 Tabel 5.24. Prosentase Kerentanan Kekeringan di Bagian Zone Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 185 Tabel 5.25. Uji Ketelitian Klas NDVI terhadap Klas Pengunaan Lahan... 190 Tabel 5.26. Ketelitian antara Suhu Lapangan dan Ekstraksi Citra MODIS... 192 Tabel 5.27. Uji Ketelitian Kekeringan Lahan menggunakan data Lapangan... 193 Tabel 5.28. Validasi Kekeringan Lahan Menggunakan Kekeringan Agroklimat Tahun 2008... 199 Tabel 5.29. Validasi Kekeringan Meteorologi per bulan (April-September)... 203 Tabel 5.30. Validasi Kekeringan Pertanian per bulan (April-September)... 203 xvii

Tabel 5.31. Distribusi Spasial dan Temporal Variasi Kerentanan Kekeringan pada Zona Selatan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 206 Tabel 5.32. Distribusi Spasial dan Temporal Variasi Kerentanan Kekeringan pada Zona Tengah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 207 Tabel 5.33. Distribusi Spasial dan Temporal Variasi Kerentanan Kekeringan pada Zona Utara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... 209 xviii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Tabel Luas Wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... L-1 Lampiran II. Tabel Jenis Tanah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta... L-3 Lampiran III. Tabel Lapangan Penggunaan Lahan, Tekstur Tanah, Suhu dan Hidrologi... L-4 Lampiran IV. Tabel Perbandingan rata-rata nilai NDVI, LST, dan TVDI... L-10 Lampiran V. Tabel Validasi Kekeringan Meteorologi dan Kekeringan Pertanian Menggunakan Kekeringan Atlas Bulan April September... L-22 Lampiran VI. Peta Sebaran Stasiun Hujan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014... L-34 xix