PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK PEMASANGAN INFUS

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Kebutuhan cairan dan elektrolit

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 SERI 2 KANULASI INTRAVENA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

Susunan Peneliti. a. Nama Lengkap : Dr. Samson Sembiring. d. Fakultas : Kedokteran. e. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

Pengertian Persiapan:

Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

TEKNIK ASEPTIK. Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah Cuci tangan Memakai APD Mengoperasikan LAF Mengusap LAF

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Ade Indriya Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 15 Januari : TASBI blok J No. 12, Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berarti melihat dari atas (Suarli& Bahtiar, 2010). Secara umum pengertian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat, pada awalnya merawat adalah instinct atau naluri.

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

Instruksi Kerja OvarioHisterectomy

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat inisaya sedang

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

ABSTRAK. Kata kunci : tingkat pendidikan, masa kerja perawat, tindakan pemasangan infus sesuai standart operating procedure

PENDAHULUAN. Does. Shows. Knows How. Knows. Tingkat kemampuan 1 (Knows) : Mengetahui dan menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik

BAB III METODE PENELITIAN

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

165

Buku Pedoman Keterampilan Klinis PEMASANGAN INFUS. Untuk Semester 7

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Disusun Oleh : MITRA DWI PURYANA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI CAIRAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN PENELITIAN Selamat pagi/siang/malam Ibu

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian obat secara intravena (Smeltzer & Bare, 2001).

Transkripsi:

PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK PEMASANGAN INFUS A. Pengertian Pungsi vena merupakan teknik penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku atau dengan jarum yang disambungkan pada spuit. B. Tujuan Memulai dan mempertahankan terapi cairan IV. C. Indikasi 1. Klien dengan gangguan hemodinamik 2. Klien dengan dehidrasi 3. Klien dengan rencana tindakan operasi 4. Klien yang membutuhkan terapi intravena PETUNJUK : Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut : 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif NO PROSEDUR /LANGKAH KLINIK NILAI TTD 4 3 2 1 I. Persiapan Alat a. Jarum untuk pungsi vena (Abocath) yang sesuai b. Infuse set / blood set c. Cairan infuse d. Torniket e. Sarung tangan f. Kasa steril g. Kapas alkohol h. Povidon iodin i. Plester j. Gunting plester k. Perlak kecil l. Bengkok II. Persiapan Pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Menyiapkan lingkungan III. Langkah Kerja:

1. Cuci tangan 2. Buka kemasan cairan infuse dan infuse set. 3. Buka lempengan atau karet pada botol infuse, klem rol infuse set tusuk slang infus pada botol infuse. 4. Buka klem rol infuse dan isi selang infuse, jangan sampai ada udara. 5. Tutup klem dan gantungkan infuse pada standar infuse 6. Pilih vena yang akan dipasang, jika terdapat rambut cukur dahulu 7. Pasang perlak 8. Pasang torniket 10-12cm (5-6inci) diatas tempat penusukan 9. Kenakan sarung tangan 10. Letakkan ujung adapter jarum perangkat infuse dekat dengan kasa steril 11. Pilih vena yang terdilatasi baik. Metode membantu mendilatasi vena: a. Menggosok ekstremitas dari distal ke proksimal dibawah tempat vena yang dimaksud b. Menepuk perlahan diatas vena c. Menggenggam dan melepaskan genggaman 12. Desinfeksi area menggunakan kapas alcohol kemudian povidon iodine, biarkan mengering sebentar. 13. Lakukan pungsi vena, tahan vena dengan meletakkan ibu jari (tangan kiri) di atas vena dan dengan merenggangkan kulit berlawanan arah dengan arah penusukan 5-7,5cm kearah penusukan (Sudut jarum 20-30 0 ) 14 Perhatikan keluarnya darah melalui slang jarum yang menandakan jarum telah memasuki vena. Dorong kateter kedalam vena sampai hub menempel dengan tempat pungsi vena, jangan pernah memasukkan kembali stilet jika telah lepas. 15. Tahan ujung kateter dengan satu tangan, lepaskan torniket. Dengan cepat hubungkan adapter jarum dengan selang infuse 16. Lepaskan klem infuse dan alirkan cairan infuse. 18. Pasang plester kecil di atas kateter dan dibawah kateter dengan menyilang diatas kateter.

19. Letakkan kasa di atas tempat insersi dan fiksasi dengan plester 20. Beri tanggal dan waktu pemasangan pada plester 21. Atur kecepatan tetesan sesuai dengan prosedur 22. Rapikan klien dan bereskan peralatan 23. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan JMLSKOR N X100 SKOR MAKSIMAL Surabaya,... Penguji (...) Ket : Skore Nilai Nilai Angka Huruf < 45 0 E 45-59 1 D 60-63 2 C 64-66 2,3 C + 67-69 2,7 B - 70-73 3 B 74-76 3,3 B + 77-79 3,7 A - 80 4 A

PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK MENGHITUNG TETESAN INFUS A. Pengertian Menghitung kecepatan infuse untuk mencegah ketidaktepatan pemberian cairan. B. Tujuan 1. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskuler dan sirkulasi pada klien dehidrasi dan syok 2. Mencegah kelebihan cairan pada klien C. Hal yang perlu diperhatikan 1. Cairan IV yang tidak dapat diinfuskan tepat waktu mungkin merupakan tanda dini infiltrasi 2. Jika digunakan pompa infuse, kecepatan aliran larutan iv harus dipantau minimal tiap jam. PETUNJUK : Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut : 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif NO PROSEDUR /LANGKAH KLINIK NILAI TTD 4 3 2 1 I Persiapan Alat: - kertas dan pensil - jam dengan jarum derik II Langkah Kerja: 1. Baca program dokter dan ikuti "lima benar" untuk memastikan larutan yang benar 2. Cari tahu kalibrasi dalam tetes per milliliter (faktor tetes) dari set infuse (sesuai petunjuk pada bungkus) - Tetesan mikro (mikrodrip) : 1 cc = 60 tts selang mikrodrip juga disebut slang pediatric, umumnya memberikan 60 tts/cc dan digunakan untuk pemberian dengan volume kecil atau

volume dalam jumlah yang sangat tepat. - Tetesan makro (makrodrip) 1 cc = 15 tts 1 cc = 20 tts 3. Cara Menghitung Tetesan Infus: Tetesan/Menit = Jumlah cairan yang diperlukan (ml) x faktor tetes Lama pemberian infuse (jam) x 60 4. Pengaturan tetesan melalui klem pengatur untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse. Periksa kecepatan tetesan setiap jam. 5. Dokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutan dan waktu. JMLSKOR X100 SKOR MAKSIMAL Surabaya,... N Penguji Ket : (...) Skore Nilai Nilai Angka Huruf < 45 0 E 45-59 1 D 60-63 2 C 64-66 2,3 C + 67-69 2,7 B - 70-73 3 B 74-76 3,3 B + 77-79 3,7 A - 80 4 A