Instruksi Kerja OvarioHisterectomy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Instruksi Kerja OvarioHisterectomy"

Transkripsi

1 Instruksi Kerja OvarioHisterectomy Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2013

2 Instruksi Kerja OvarioHisterectromy Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : Revisi : 0 Tanggal : November 2013 Diajukan oleh : Ketua GJM Prof. Dr. Aulanni am, drh., DES Dikendalikan oleh : Wabid. Akademik Disetujui oleh : Ketua Program Prof. Dr. Aulanni am, drh., DES Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS 1

3 INSTRUKSI KERJA PELAYANAN MEDIS UNTUK DOKTER JAGA I. RUANG LINGKUP : Kegiatan pelayanan medis yang harus dilakukan oleh Dokter Jaga bila diperlukan II.PRINSIP : Melaksanakan Kegiatan guna melayani pasien dan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan medis dari Klinik Hewan Pendidikan PKH UB III.DOKUMEN : Form Manual Prosedur Pelayanan Medis, Form Ambulatoir, Form resep, Form Surat keterangan Dokter, Form Persetujuan Operasi, dll. IV. ALAT & BAHAN 1. Alice forceps 2. Duk kleem 3. Arteri kleem (klem bengkok besar kecil dan klem lurus besar kecil) 4. Needle holder 5. Spuit 5 ml & 1 cc 6. Kapas dan tampon 7. Scalpel dan Blade 8. Pinset (Anatomis dan Chirurgis) 9. Gunting lurus tajam-tumpul, tumpul-tumpul 10. Jarum jahit 11. Benang catgut chromic 3.0, catgut plain 3.0 & silk Obat premedikasi 13. Obat Anastesi 14. Obat Post Operasi 15. Alkohol 70% 16. Povidone Iodine 17. Cairan NaCl fisiologis V. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan Bahan 2. Puasakan hewan sebelum operasi 3. Preanastesi kucing dengan menginjeksikan secara subcutan menit kemudian anastesi secara intramuskular sebelah kanan kaki 2

4 5. kucing direbah di meja operasi dengan posisi dorsal recumbency 6. Bersihkan bulu dan kemudian cukur di daerah abdomen, posterior umbilical 7. Bersihkan dan disinfeksi daerah sekitar dengan menggunakan iodine 8. Buat sayatan pada midline di posterior umbilikal dengan panjang kurang lebih 3-4 cm. Lapisan pertama yang disayat adalah kulit kemudian subkutan. 9. Daerah di bawah subkutan kemudian dipreparir sedikit hingga bagian peritoneum dapat terlihat, kemudian dijepit dan disayat sedikit tepat pada bagian linea alba hingga ruang abdomen terlihat 10. Perpanjang ke arah anterior dan posterior dengan panjang sesuai dengan sayatan yang telah dilakukan pada kulit 11. Lakukan pencarian uterus dan ovarium dilakukan dengan menggunakan spay hook yang dimasukkan ke rongga abdomen 12. Tarik keluar dari rongga abdomen hingga posisinya adalah ekstra abdominal 13. Lakukan penjepitan pada bagian penggantung ovarium dan termasuk pembuluh darahnya 14. Pada bagian anterior dari klem arteri yang paling depan, dilakukan pengikatan menggunakan benang chromic 15. Potong penggantung tersebut pada posisi diantara dua klem arteri 16. Klem arteri dilepas secara perlahan-lahan, sebelumnya pastikan tidak ada perdarahan 17. Berikan cairan infus agar organ tidak terlalu kering 18. Bagian corpus uteri yang dipreparir. Pada bagian corpus uteri, dilakukan penjepitan menggunakan klem yang agak besar kemudian diligasi dengan penjahitan corpus uteri 19. Lakukan pengikatan dengan kuat melingkar pada corpus uteri dan pada ikatan terakhir dikaitkan pada corpus uteri agar ikatan lebih kuat 20. Lakukan pemotongan pada bagian corpus uteri yaitu pada posisi diantara dua klem 21. Uterus dan ovarium dilepas dan diangkat keluar tubuh, dan jika sudah tidak ada perdarahan, klem dapat dilepas secara perlahan 22. Berikan antibiotik sebelum ditutup 23. Lakukan teknik penjahitan aponeurose m. obliqous abdominis externus m. abdominis externus dengan menggunakan teknik sederhana terputus 24. Pastikan jahitan tidak melukai atau mengenai organ didalamnya 25. Jahit subkutan menggunakan catgut plain dengan jahitan menerus sederhana 26. Penjahitan terakhir dilakukan pada kulit dengan teknik jahitan lambert dan dilanjutkan dengan jahitan sederhana terputus 27. Desinfeksi jahitan dengan iodine dan tutup dengan perban 28. Bersihkan dan rapikan alat-alat 3

5 4

Manual Prosedur. Pelayanan Grooming

Manual Prosedur. Pelayanan Grooming Manual Prosedur Pelayanan Grooming Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelayanan Grooming Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Pelayanan Medis Klinik Hewan

Manual Prosedur. Pelayanan Medis Klinik Hewan Manual Prosedur Pelayanan Medis Klinik Hewan Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelayanan Medis Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Pelayanan Tindakan Bedah

Manual Prosedur. Pelayanan Tindakan Bedah Manual Prosedur Pelayanan Tindakan Bedah Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 i Manual Prosedur Pelayanan Tindakan Bedah Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Susulan

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Susulan Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Susulan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2011 Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Susulan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pembelian Alat dan Bahan Bagi Intern PKH Di DEPO PKH

Manual Prosedur Pembelian Alat dan Bahan Bagi Intern PKH Di DEPO PKH Manual Prosedur Pembelian Alat dan Bahan Bagi Intern PKH Di DEPO PKH PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 Permohonan Pembelian Alat dan Bahan Bagi Intern PKH dari DEPO PKH Program Kedokteran

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penyusunan Pagu Cash Flow Dana PNBP

Manual Prosedur Penyusunan Pagu Cash Flow Dana PNBP Manual Prosedur Penyusunan Pagu Cash Flow Dana PNBP Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 i Manual Prosedur Penyusunan Pagu Cash Flow Dana PNBP Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Pelayanan Rawat Inap Klinik Hewan Pendidikan

Manual Prosedur. Pelayanan Rawat Inap Klinik Hewan Pendidikan Manual Prosedur Pelayanan Rawat Inap Klinik Hewan Pendidikan Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelayanan Rawat Inap Klinik Hewan Pendidikan Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Pelayanan Tindakan Nekropsi

Manual Prosedur. Pelayanan Tindakan Nekropsi Manual Prosedur Pelayanan Tindakan Nekropsi Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelayanan Tindakan Nekropsi Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300 05159

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian Skripsi

Manual Prosedur Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian Skripsi Manual Prosedur Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian Skripsi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian Skripsi Program Kedokteran Hewan

Lebih terperinci

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium

Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur Siklus PPDH

Manual Prosedur Siklus PPDH Manual Prosedur Siklus Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2015 Manual Prosedur Siklus Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 001300 05127 Revisi : 1 Tanggal : 16 November

Lebih terperinci

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur Pengadaan Alat dan Bahan PKH-UB PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 Manual Prosedur Pengadaan Alat dan Bahan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American

Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY) LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY) Oleh: NURUL SULFI ANDINI O 111 11 007 KELOMPOK 1 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 I. TUJUAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Disusun Oleh : MITRA DWI PURYANA

Disusun Oleh : MITRA DWI PURYANA LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI DAN ASUHAN KEPERAWATAN Tn. M dengan End to End Anastomose Uretera pada Kasus Striktur Uretrea Di OK 3 Instalasi Bedah Sentral RSSA Malang Disusun Oleh : MITRA DWI PURYANA 1201410016

Lebih terperinci

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN SIRKUMSISI Setelah menyelesaikan modul sirkumsisi, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan kepentingan sirkumsisi secara medis 2. Menjelaskan teknik-teknik sirkumsisi 3. Melakukan

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Inkubator Memmert INE500

Instruksi Kerja Penggunaan Inkubator Memmert INE500 Instruksi Kerja Penggunaan Inkubator Memmert INE500 Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Instruksi Kerja Penggunaan Inkubator Memmert INE500 Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

: Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar

: Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar 1 DEFINISI : Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar HUKUM KHITAN DALAM ISLAM Hukum khitan untuk lelaki Menurut jumhur (mayoritas ulama) -> wajib. oleh imam Syafi i, Ahmad, dan sebagian pengikut

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi Dan Inseminasi

Lebih terperinci

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan TINDAKAN PEMBEDAHAN No. Dokumen : SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS KOTA PUSKESMAS KOTA 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi ROSALIA DALIMA NIP.19621231 198902 2

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Program Kedokteran Hewan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI

KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI Ovariohisterectomy merupakan tindakan bedah atau operasi pengangkatan organ reproduksi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi

Lebih terperinci

RSUP DR.M.DJAMIL UPF: KEBIDANAN dan No.Indk: 1.7.A.35 PADANG KANDUNGAN CM 10 N a m a : Ermiyenti No.CM 35 14 54 LAPORAN OPERASI U m u r : 29 tahun Bangsal KR Nama dokter ahli bedah : Dr. Meidi Sulianta

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Analisis Sampel

Manual Prosedur. Analisis Sampel Manual Prosedur Analisis Sampel Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Analisis Sampel Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi 3 yaitu

METODA PENELITIAN. post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi 3 yaitu B A B I V METODA PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengajuan Dana PPDH

Manual Prosedur Pengajuan Dana PPDH Manual Prosedur Pengajuan Dana PPDH Program KedokteranHewan UniversitasBrawijaya 2015 Manual Prosedur Pengajuan Dana PPDH Program KedokteranHewan UniversitasBrawijaya Kode Dokumen : 01300 05428 Revisi

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS Halaman CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM Dokumen nomor : Tanggal : Mengganti nomor : Tanggal : URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Peneliti

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Program Kedokteran Hewan Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu. Terjadinya pengetahuan adalah setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

INJEKSI SUB CUTAN (SC) INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan

Lebih terperinci

LAPAROTOMI. Tujuan Laparotomi. Organ dalam ruang abdomen

LAPAROTOMI. Tujuan Laparotomi. Organ dalam ruang abdomen LAPAROTOMI Dr. Drh.Gunanti S,MS Bag Bedah dan Radiologi FKH IPB Pengertian - Asal : Laparo dan Tomi - Laparo yang berarti perut/abdomen - Tomi yang berati penyayatan - Laparotomi: penyayatan pada dinding

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Program kedokteran

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Program Kedokteran

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Penggunaan Fasilitas Laboratorium

Manual Prosedur. Penggunaan Fasilitas Laboratorium Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Penggunaan Fasilitas Laboratorium Laboratorium

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 4 METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB 4 METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain "Post test only control group design". Kelompok penelitian dibagi menjadi 3

Lebih terperinci

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK Praktek Bidan : Alamat Praktek RT RW Ds./Kel. NO NAMA ALAT 1 MINOR SURGERY SET Arteri klem lurus Arteri klem bengkok Gunting benang lurus

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN MAHASISWA. Fakultas Kedokteran Hewan

Standard Operating Procedure PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN MAHASISWA. Fakultas Kedokteran Hewan Standard Operating Procedure PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN MAHASISWA Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2017 1 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Fitri Yuliana, SST Pendahuluan Tak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pendaftaran Peserta PPDH

Manual Prosedur Pendaftaran Peserta PPDH Manual Prosedur Pendaftaran Peserta PPDH Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2015 Manual Prosedur Pendaftaran Peserta PPDH Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 001300

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kucing adalah hewan karnivora yang telah berbaur dengan kehidupan manusia. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Peningkatan populasi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman

Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh perbedaan pemberian parasetamol dan tramadol

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh perbedaan pemberian parasetamol dan tramadol BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah menjelaskan penelitian yang diusulkan tersebut termasuk ke dalam jenis atau metode yang mana tentang penelitian yang diusulkan tersebut

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300 05004 Revisi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1,2

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1,2 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1,2 Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1,2 Program

Lebih terperinci

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TEHNIK ASPIRASI SUPRAPUBIK TUJUAN

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.5 Jenis Penelitian laboratoris. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental 2.6 Sampel 2.6.1 Jenis dan Kriteria Sampel Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) ESDH F M SU

Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) ESDH F M SU SEKSIO SESAREA Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) DEFINISI Seksio Sesarea ialah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui l suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang PHLEBOTOMY Oleh Novian Andriyanti (125070200111036) PSIK Reguler 2 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2013 Komplikasi Phlebotomy Phlebotomy ternyata juga dapat mengakibatkan komplikasi pada

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Seminar Usulan Skripsi

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Seminar Usulan Skripsi Standard Operating Procedure Pelaksanaan Seminar Usulan Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2017 1 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN10/F13/HK.01.02 a/104 13 November

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 :

Lebih terperinci

Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner

Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA RIA HUSADA Komplek Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan Jl. Karya Bhakti No.3 Cibubur Jakarta Timur Telp (021) 873 0818, 8775

Lebih terperinci

Sectio Caesarea PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Sectio Caesarea PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Sectio Caesarea 1. Pengertian ( Definisi) Persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan

Lebih terperinci

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata

Lebih terperinci

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Asuhan Persalinan Normal Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika: Usia cukup bulan (37-42 minggu) Persalinan terjadi spontan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian dan Farmakologi. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi, 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian a. Pemeliharaan dan perlakuan

Lebih terperinci

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING

KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING DI SUSUN OLEH : NAMA : WANDA TYAS PARAHITA (wandaparahita12@gmail.com) NIM : 1602140080 DESAIN PRODUK FAKULTAS INDUSTRI KREATIF TELKOM UNIVERSITY 2015 ABSTRAK Gunting

Lebih terperinci

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Nama Mahasiswa : Mahardika Tempat Praktek : Ruang IBS RSST Tanggal Praktek : 12 Mei 2014 IDENTITAS KLIEN Nama pasien : Ny. T No RM : 49 12

Lebih terperinci

: TEKNIK BEDAH MINOR I SUB TOPIK

: TEKNIK BEDAH MINOR I SUB TOPIK TOPIK : TEKNIK BEDAH MINOR I SUB TOPIK : Teknik desinfeksi dan penjahitan luka (menjahit kulit) JUMLAH JAM : 1 X 2 jam PENYUSUN : Tim Skill Lab TIU : Setelah melakukan latihan ketrampilan teknik penjahitan

Lebih terperinci

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium ATONIA UTERI Atonia Uteri Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium Kontraksi & retraksi menyebabkan terjadinya pembuluh darah shg aliran darah ketempat

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

Tujuan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak di Kabupaten Kepulauan Selayar Antara lain:

Tujuan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak di Kabupaten Kepulauan Selayar Antara lain: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK KEGIATAN PENGADAAN OBAT-OBATAN, VAKSIN, SERA DAN PERALATAN MEDIS TAHUN 2016 1. Latar Belakang Pengendalian dan penanggulangan

Lebih terperinci

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien 1. Pengertian Informed concern tindakan Menentukan diperlukan tindakan operatif menegakan atau diagnose tidak berdasarkan hasil pemeriksaan Menulis hasil anamnesa,pemeriksaan dan diagnose 1. kerekam Clavus

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut : DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut 1. Perlu perbaikan 2. Mampu 3. Mahir Langkah langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN10/F13/HK.01.02 a/103 13 November

Lebih terperinci

Tali Pusat Pada Janin

Tali Pusat Pada Janin Tali Pusat Pada Janin Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Pada tahap

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2015 A K A D E M I K E B I D A N A N G R I Y A H U S A D A S U R A B A Y A KETERAMPILAN KLINIK INJEKSI I. DISKRIPSI MODUL Pendahuluan Tujuan Metode Penuntun

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE

PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE Station 1: Perawatan Pasien yang Menggunakan Traksi Gambaran Umum Traksi merupakan alat immobilisasi yang menggunakan kekuatan tarikan

Lebih terperinci

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html

Lebih terperinci

Kebutuhan cairan dan elektrolit

Kebutuhan cairan dan elektrolit Kebutuhan cairan dan elektrolit Cairan adalah suatu kebutuhan pokok dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Bila tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang besar maka akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat variabel yang diteliti akan dibandingkan antara kelompok pasien yang diperiksa menggunakan

Lebih terperinci

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR PERDARAHAN PASCA PERSALINAN Definisi: Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir. Perdarahan yang lebih dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian

METODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200 PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah

Lebih terperinci

Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Gambar 1. Peralatan opem untak pemas fistula Gambar 2. Penyuntikan proc ain (anastesi) didaerah legok lapar k

Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Gambar 1. Peralatan opem untak pemas fistula Gambar 2. Penyuntikan proc ain (anastesi) didaerah legok lapar k Tenw Teknis Fungsional non Penelitl 2000 TEKNIK PEMASANGAN FISTULA RUMEN PADA DOMBA Suwandi dan LL PUstaka Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor RINGKASAN Fistula adalah pembuatan saluran yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginjeksian medikasi adalah prosedur invasi yang melibatkan deposisi obat melalui jarum steril yang diinsersikan kedalam jaringan tubuh. Teknik aseptic harus dipertahankan

Lebih terperinci

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN TAHUN 2013 i KATA PENGANTAR Dengan memanjadkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid Buku Panduan Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL PENGERTIAN Ampul adalah

Lebih terperinci

Daftar Management Review

Daftar Management Review Daftar Management Review Agenda: 1. Perencanaan SPMI dan Akreditasi Rabu, 1 September 2010 2. Tindak lanjut hasil AIM Batch 2 Senin, 3 Januari 2011 3. Evaluasi Persiapan Akreditasi dan Pembukaan PS PPDH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : rekam medis elektronik, rumah sakit, sistem informasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : rekam medis elektronik, rumah sakit, sistem informasi. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik.

Lebih terperinci

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011 LAMPIRAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Jl. Wates Km 5.5 Gamping, Sleman-55294 Telp 0274 6499706 Fax. 6499727 No Dokumen : Kep. 032/II/2011 MEMASANG INFUS No Revisi : 0 Halaman : 37 / 106 STANDAR

Lebih terperinci