PENGGUNAAN PUPUK KANDANG (KOTORAN SAPI) PADA SEMAI TANAMAN KEHUTANAN. Febian F. Tetelay 1

dokumen-dokumen yang mirip
P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

Bab II Tinjauan Pustaka

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

Volume 11 Nomor 2 September 2014

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR (SLUDGE) WASTEWATER TREATMENT PLANT PT.X SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

TINJAUAN PUSTAKA. antara lain kemantapan agregat yang rendah sehingga tanah mudah padat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Ampas Aren. tanaman jagung manis. Analisis kompos ampas aren yang diamati yakni ph,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MACAM PUPUK & LIMBAH CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fabaceae, yang biasa disebut kembang telang (Zussiva et al., 2012). Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

Transkripsi:

Vol VII-1 PENGGUNAAN PUPUK KANDANG (KOTORAN SAPI) PADA SEMAI TANAMAN KEHUTANAN Febian F. Tetelay 1 I. PENDAHULUAN Hutan memiliki kedudukan dan peran yang sangat pentingdalam menunjang keberlangsungan ekosistem dan juga menunjang pembangunan nasional. Namun akhirakhir ini kerusakan hutan sangat meluas dikarenakan oleh pengalihan fungsi lahan hutan baik untuk kebutuhan pemukiman, alih fungsi maupun karena pemanfaatan sumberdaya hutan itu sendiri. Pemanfaatn sumberdaya hutan yang tidak ditunjang dengan aspek kelestarian seringkali menimbulkan lahan kritis, karena hutan yang dibuka dan dimanfaatkan cenderung dibiarkan terlantar. Untuk memulihkan keadaan ini maka pemerintah berupaya untuk mengadakan program-program pemulihan lahan kritis dengan kegiatan reboisasi maupun program-program yang lain. Kegiatan reboisasi, pembangunan Hutan Tanaman Industri diperlukan pengadaan semai yang bermutu tinggi, yang dipersiapkan secara khusus di persemaian (Poerwowidodo, 1991). Semai-semai yang tumbuh dengan cepat akan terus menuntut kebutuhan hara lebih banyak untuk mempertahankan laju pertumbuhannya. Untuk mendapat hasil tanaman yang memuaskan, maka harus diciptakan keadaan fisik tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi fisik tanah yang baik dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan tanah yang efektif. Kondisi fisik tanah yang baik ditunjang dengan kesuburan tanah yang baik terutama di persemaian akan menghsilkan semai-semai yang bermutu tinggi yang lebih layak untuk ditanam di lapangan. Salah satu upaya untuk meningkatkan fisik tanah dan kesuburan tanah adalah dengan pemberian pupuk organik. Salah. satu pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk kandang kotoran sapi. Beberapa kelebihan pupuk organik antara lain memperbaiki struktur tanah, mengandung nutrisi bagi tanaman, memiliki daya serap yang besar terhadap air. Dengan demikian maka pupuk organik mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil tanaman. Semai tanaman hutan sangat peka terhadap kseuburan media tumbuhnya, tingkat kesuburan media tumbuh ini menentukan mutu pertumbuhannya. Pemupukan semai untuk meningkatkan mutu pertumbuhan harus diikuti dengan tindakan pemberian air dengan jumlah dan frekuensi yang dapat membantu proses penyerapan hara dan metabolisme di dalam tanah (Poerwowidodo, 1991). 1 Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unpatti 68 Febian F. Tetelay

Jurnal Makila II. PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI Kotoran sapi merupakan limbah ternak yang dapat diproses menjadi pupuk kandang. Bahan organik dalam kotoran sapi dapat didekomposisi oleh bakteri menjadi senyawa anorganik. Kotoran sapi merupakan pupuk dingin, proses perubahannya berlangsung lambat dan kurang sekali terbentuk panas. Lambatnya proses penguraian ini disebabkan oleh sifat sifat fisik padatannya yang banyak mengandung air dan lender. lender bila terkena udara akan menjadi berkerak dan bagian luarnya mongering, hal ini menyebabkan proses oksidasi berjalan lambat karena udara dan air sulit masuk ke dalamnya. Seperti halnya pupuk organik yang lain, pupuk kandang juga memiliki kelebihan dan kekurangan, baik kelebihan dalam kandungan haranya maupun kemampuan untuk membawa gulma. Beberapa kelebihan dari pupuk kandang yang dikemukanan oleh Lingga dan Marsono (2000), diantaranya : 1. Aman digunakan dalam jumlah besar, bahkan dalam pertanian organik sumber utama hara berasal dari pupuk kandang 2. Membantu menetralkan ph tanah. 3. Membantu menetralkan racun akibat adanya logam berat dalam tanah 4. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur. 5. Mempertinggi porositas tanah dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air. 6. Membantu penyerapan hara dari pupuk kimia yang ditambahkan. 7. Membantu mempertahankan suhu tanh sehingga fluktuasinya tidak tinggi. Selain kelebihan-kelebihan di atas, pupuk kandang juga memiliki kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan dari pupuk : 1. Harus diberikan dalam jumlah yang besar. 2. Secara perbandingan berat, kadar hara yang tersedia bagi tanaman relatif sedikit. 3. Dapat menurunkan kualitas air bila berdekatan dengan sumber air. 4. Biasanya membawa bibit gulma, yaitu dari biji-bijian makanan ternak. Kotoran sapi sebagai pupuk dingin, memiliki komposisi hara menurut Lingga (2000), sebagai berikut : Febian F. Tetelay 69

Vol VII-1 Tabel 1. Komposisi Unsur Hara Kotoran Sapi Wujud Padat Cair Sumber : Lingga, 2000 Kadar Hara (%) Nitrogen Fosfor Kalium Air 0,40 0,20 0,10 85 1,00 0,50 1,50 92 Proses pembuatan pupuk kandang kotoran sapi hingga siap untuk digunakan menurut Lingga (2000), sebagai berikut : 1. Dekomposisi. Pada tahap ini proses penguraian at yang ada pada kotoran ternak menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman. Kadar atau rasio karbon terhadap nitrogen atau lazim disebut C/N ratio akan menurun sampai tingkat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. 2. Pengeringan. Tahap ini dilakukan setelah kotoran mengalamidekomposisi. Proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari atau dengan menggunkana alat pengering bila kondisi cuaca mendung. Pupuk kandang yang baik apabila kadar airnya sudah berkurang dari 70% menjadi 30%. 3. Pengayakan. Pengayakan pupuk ini diperlukan untuk membuang materi-materi kasar sampai diperoleh partikel-partikel yang lebih halus. 4. Pemberantasan tanaman pengganggu. benih-benih tanaman lain yang terbawa di dalam pupuk dihilangkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan dipupuk. Selanjutnya pupuk kandang siap digunakan kalau penguraina oleh mikroba sudah tidak terjadi lagi yang ditandi dengan panas sudah tidak ada lagi pada kotoran, sudah tidak tercium amoniak, bentuknya sudah gembur, tampak kering dan berwara coklat tua. III.PERANAN PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI BAGI PERTUMBUHAN SEMAI KEHUTANAN 3.1. Pertumbuhan Tinggi Semai Penelitian yang dilakukan pada semai Lenggua (Pterocarupus indicus Wild), Merbau (Intsia bijuga O.K), Kenari (Canarium amboinensis Hoch) dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Rata-Rata Tinggi Semai (cm) pada Berbagai Dosis Pupuk Jenis Dosis Pupuk (%) 0 10 20 30 40 Lenggua 6,5 10,3 10,6 9,3 5,5 Merbau 13,8 14,9 15,8 19,4 15,5 Kenari 16,6 25,2 28,6 25,8 23,3 Sumber : Marpay, 2008; Sinay, 2010, Sasabone, 2012 70 Febian F. Tetelay

Jurnal Makila Berdasarkan hasil yang ada maka terlihat bahwa untuk semai lenggua dosis pupuk 20% memberikan rata-rata tinggi yang lebih baik dibndingkan dengan dosis pupuk yang lain. Namun secara statistik dosis dosis 10% dan 30% tidak menunjukkan perbedaan dengan dosis 20%. Sedangkan untuk semai Merbau dosis 30% memberikan rata-rata tinggi semai yang lebih baik dibandingkan dengan dosis yang lain, tetapi secara statistik tidak berbeda dengan dosis 10%, 20% dan 40%. Untuk semai kenari dosis pemupukan 20% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan dosis pemupukan yang lain namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan. Hal ini berarti pemberian pupuk kandang kotoran sapi mampu memicu pertumbuhan tinggi dari semai-semai di atas dan dosis yang terbaik berkisar antara 20% sampai 30%. Pada dosis tersebut unsur hara makro N, P dan K cukup tersedia sehingga dapat menstimulir pertumbuhan tinggi dari semai-semai di atas. 3.2. Pertumbuhan Diameter Pertumbuhan diameter dari semai Lenggua, Merbau dan Kenari yang diberi pupuk kandang kotoran sapi dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Rata-Rata Diameter Semai (cm) pada Berbagai Dosis Pupuk Jenis Dosis Pupuk (%) 0 10 20 30 40 Lenggua 0,37 0,42 0,80 0,33 0,56 Merbau 0,34 0,34 0,37 0,40 0,36 Kenari 0,74 0,83 0,83 0,84 0,78 Sumber : Marpay, 2008; Sinay, 2010, Sasabone, 2012 Berdasarkan hasil pada tabel 3 dapat dilihat bahwa untuk semai Lenggua dosis pupuk 20% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan dosis pupuk yang lain. Untuk semai Merbau dosis pupuk yang terbaik adalah 30% dan untuk semai Kenari dosis pupuk yang terbaik adalah 30%. Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan dosis pupuk kandang yang diberikan terhadap pertumbuhan diameter dari ketiga jenis ini. Hal ini terjadi karena pada pertumbuhan awal walaupun nutrisi memadai namun pertumbuhan diameter biasanya belum terlalu menunjukkan perbedaan dibandingkan dengan pertumbuhan tinggi. 3.3. Pertumbuhan Daun Pertumbuhan daun ditandai dengan banyaknya daun atau jumlah daun. Jumlah daun dari ketiga jenis semai pada berbagai dosis pemupukan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Febian F. Tetelay 71

Vol VII-1 Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun (helai) pada Berbagai Dosis Pupuk Jenis Dosis Pupuk (%) 0 10 20 30 40 Lenggua 5,1 10,6 14 6,6 8,9 Merbau 11,9 13,1 14,3 17 13,7 Kenari 3 6,3 3,3 4,3 4 Sumber : Marpay, 2008; Sinay, 2010, Sasabone, 2012 Berdasarkan tabel di atas maka terlihat untuk semai Lenggua, dosis pemupukan 20% memberikan hasil yang lebih baik pada jumlah daun dibandingkan dengan dosis yang lain namun secara statistik tidak berbeda dengan dosis 10%. ntuk semai Merbau dosis pemupukan 30% memberikan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan dosis yang lain namun secara statistik tidak berbeda dengan dosis yang lain. Sedangkan untuk semai Kenari dosis pemupukan 10% memberikan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan dosis yang lain dan secara statistik menunjukkan perbedaan dengan dosis pemupukan yang lain. Jumlah daun dipengaruhi oleh kehadiran unsure haru N, P dan K dalam jumlah yang memadai dan ini mampu diberikan oleh pupuk kandang kotoran sapi. Pertumbuhan daun penting dalam pertumbuhan awal semai karena daun merupakan organ yang berperan dalam fotosintesis yang hasilnya dibutuhkan untuk tanaman. IV. PENUTUP Pemberian pupuk kandang kotoran sapi turut berperan dalam pertumbuhan awal dari semai tanaman kehutanan. Namun pemberian dosis pupuk kandang tergantung pada jenis semai tanaman kehutanan tersebut, karena setiap semai memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda-beda. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan maka umumnya dosis pupuk kandang kotoran sapi yang berkisar antara 10% sampai 30% dapat menstimulir pertumbuhan dari semai tanaman Kehutanan. DAFTAR PUSTAKA Lingga, P, 2000, Petunjuk Penggunaan Pupuk, Penebar Swadaya, Jakarta Lingga, P, Marsono, 2000, Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasinya, Penebar Swadaya, Jakarta Marpay, D, T, 2008, Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Semai Lenggua (Pterocarpus indicus Wild), Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Skripsi, tidak dipublikasikan) Ambon. Poerwowidodo, 1991, Gatra Tanah Dalam Pembangunan Hutan Tanaman di Indonesia, Radjawali pers, Jakarta. 72 Febian F. Tetelay

Jurnal Makila Sinay, Y. I, 2010, Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Awal Semai Merbau (Intsia bijuga O. K), Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Skripsi, tidak dipublikasikan), Ambon. Sasabone, Y, 2012, Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Semai Kenari (Canarium amboinensis Hoch), Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Skripsi, tidak dipublikasikan), Ambon. Febian F. Tetelay 73