PARADOKS Jurnal Ilmu Ekonomi e-issn : 2622-6383 Volume 1 Nomor 1 (2018) Oktober IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Muhammad Zadli Syahdi 1, Djamal Bijaang 2 Email : 1 Muhammadzadlis@yahoo.com 2 jamalbijaang@umi.ac.id 1 Program Pasca Sarjana, Universitas Muslim Indonesia 2 Dosen, Universitas Muslim Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis dan menjelaskan pengaruh implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo; (2) menganalisis dan menjelaskan pengaruh kompetensi pegawai terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, regresi berganda dengan menggunakan Program SPSS. Hasil penelitian menujukkan bahwa implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah hal ini berarti implementasi aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Darah Kota Palopo berjalan dengan efektiv. Sedangkan kompetensi pegawai berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengelolaan keuanga daerah, hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh pegawai maka pengelolaan keuangan daerah berjalan dengan efektif. Kata kunci : Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Kompetensi Pegawai dan Pengelolaan Keuangan Daerah. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya merupakan pemberian kewenangan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan daerah, hal ini sesuai dengan
99 Muhammad Zadli Syahdi & Djamal Bijaang peraturan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. namun demikian, dengan kewenangan yang lebih luas bukan berarti pemerintah daerah dapat mengunakan sumber-sumber keuangan yang dimilikinya sekehendaknya tanpa arah dan tujuan yang jelas. Hak dan kewenangan yang luas yang diberikan kepada pemerintah daerah pada hakekatnya merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan, baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah pusat. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 menerangkan bahwa pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Efektivitas pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu sistem nilai yang digunakan setiap organisasi (lembaga) untuk dapat mengukur keberhasilan (prestasi) dari suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan daerah (Halim, 2007). Sumarsono (2010) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang setiap tahunnya ditetapkan dengan peraturan daerah, pemerintah daerah dituntut untuk rensponsif dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah agar bisa berjalan dengan efektif dan efisien, untuk dapat mengelola keuangan dengan efektif diperlukan suatu sistem teknologi informasi. Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (SIPKD) merupakan aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah untuk meningkatkan efektifitas dan implementasi dari berbagai regulasi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efesiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Selain penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai aplikasi penunjang, juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu faktor kurang efektifnya pengelolaan keuangan daerah adalah terletak di sumber daya manusianya, dimana SDM tersebut belum memahami dan menguasai sistem keuangan. Untuk itu agar pengelolaan keuangan berjalan dengan efektif dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan (Iskandar, 2015). Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pengertian Efektivitas berdasarkan Kementrian Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 yaitu pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa efektivitas adalah keberhasilan suatu organisasi dalam atau sejauh mana organisasi telah mencapai tujuan dari kegiatan
Implementasi Sistem Informasi Pengelo. 100 yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas pengelolaan keuangan daerah adalah penyelesaian kegiatan tepat pada waktunya dan didalam batas anggaran yang tersedia, yang berarti pula pencapaian tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas pengelolaan keuangan daerah terjadi apabila (1) penyelesaian kegiatan tepat pada waktu yang ditentukan, (2) penyelesaian kegiatan berada dalam batas anggaran yang telah ditetapkan, dan (3) tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Halim, 2004 dalam Iskandar, 2015). Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel, dan auditable. Aplikasi ini adalah sebagai alat bantu dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah kepada pemerintah secara elektronik, informasi keuangan daerah yang disampaikan harus memenuhi prinsip-prinsip akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi adalah seperangkat tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan tertentu yang menjadi syarat utama dan elemen kunci bagi lahirnya kepemimpinan yang efektif dan efisien. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara professional, efektif dan efisien serta sesuai dengan standar kinerja yang diisyaratkan. Scara umum kompetensi dipahami sebagai sebuah kombinasi antara keterampilan (skill), atribut personal dan pengetahuan (Knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Menurut Zuliarti (2012), kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsifungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kemampuan seseorang atau individu dalam suatu organisasi dapat dilihat dari pencapaian tujuan dan efektivitas serta efisiensi kinerja sehingga menghasilkan suatu keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Umar, 2005).
101 Muhammad Zadli Syahdi & Djamal Bijaang Penelitian dilakukan di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo. Adapun waktu yang digunakan selama pengumpulan data dan penyusunan tesis adalah dua bulan lamanya dimulai pada bulan Juni 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, yaitu analisis yang mengukur secara linear antara dua atau lebih variable independent dengan variable dependent. Penelitian ini menggunakan program pengolahan data SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo. Berikut ini akan dideskripsikan data dari responden meliputi jenis kelamin, umur, dan pendidikan terakhir yang akan disajikan sebagai berikut : a. Jenis Kelamin Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 22 55 Perempuan 18 45 Jumlah 40 100 Berdasarkan data pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (55%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang (45%). Hal ini menunjukkan bahwa pengelola keuangan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo pada umumnya berjenis kelamin laki-laki. b. Umur Deskripsi karakteristik responden berdasarkan umurnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Umur Jumlah Persentase (%) < 25 0 0 26 35 11 27,5 36 45 16 40 46-55 13 32,5 > 56 0 0 Jumlah 40 100
Implementasi Sistem Informasi Pengelo. 102 Data pada tabel 6 diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh data yang variatif. Diketahui bahwa jumlah responden antara umur 36-45 tahun adalah merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 16 orang (40%), kemudian responden dengan umur antara 46-55 tahun (32,5%) dan yang paling sedikit berumur antara 26-35 tahun (27,5%). Hal ini berarti responden pada umumnya memiliki rentang umur yang sudah matang dan cukup berpengalaman dan tentunya memiliki tanggungjawab terhadap pekerjaannya. c. Tingkat Pendidikan Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Umur Jumlah Persentase (%) SMA 0 0 Diploma 0 0 S1 39 97,5 S2 1 2,5 S3 0 0 Jumlah 40 100 Data pada tabel 7 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak dilihat dari tingkat pendidikannya adalah yang bergelar sarjana atau tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 39 orang (97,5%), kemudian responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 1 orang (2,5%). Hal ini berarti pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo memiliki pengetahuan serta kemampuan yang cukup untuk melaksanakan pekerjaannya. Pengujian Hipotesis a. Pengujian secara simultan (Uji-F) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (bebas) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (terikat). Penggunaan tingkat signifikasinya adalah α = 0,05 (5%). Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut.
103 Muhammad Zadli Syahdi & Djamal Bijaang Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 533.257 2 266.629 12.603.000 a Residual 782.743 37 21.155 Total 1316.000 39 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil pengujian secara simultan atau bersama-sama menunjukkan bahwa kedua variabel independen (bebas) berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen (terikat). Hasil uji coba ANOVA (Analysis of Variant) atau uji-f dalam penelitian ini diperoleh nilai f-hitung 12,603 > nilai f-tabel yaitu 2,84 (df1 = 2; df2 = 37; α = 0,05) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < nilai α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen (bebas) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat). b. Pengujian secara parsial (Uji-T) Uji-t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent (terikat). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1(Constant) 39.767 9.228 4.309.000 X1 1.208.284.573 4.249.000 X2 -.733.185 -.534-3.962.000 Berdasarkan data pada tabel di atas, bahwa : 1) Untuk variabel X1, diperoleh nilai probabilitas/signifikansi 0,000 artinya lebih besar dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel X1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
Implementasi Sistem Informasi Pengelo. 104 2) Untuk variabel X2, diperoleh nilai probabilitas/signifikansi 0,000 artinya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel X2 secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y. c. Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Pada kolom perhitungan koefisien determinasi (R 2 ) dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.542 a.416.373 3.285 Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R 2 ) pada tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,416 hal ini dapat disimpulan bahwa variabel bebas mempunyai kontribusi atau berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar 41,6%, sedangkan sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan uraian dan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan kompetensi pegawai berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo. 2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengelolaan keuangan
105 Muhammad Zadli Syahdi & Djamal Bijaang daerah, hal ini berarti implementasi aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo berjalan dengan efektif. 3. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel kompetensi pegawai berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah, hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh pegawai maka pengelolaan keuangan daerah dapat berjalan dengan efektif. SARAN Saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas daerah penelitian serta memperbanyak jumlah sampel penelitian. 2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palopo diharapkan mengadakan kembali diklat atau pelatihan kepada pegawai untuk lebih mengoptimalkan kembali penggunaan aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah agar pengelolaan keuangan daerah semakin baik. 3. Untuk penelitian selanjutnya, perlu menambahkan variabel independen lainnya untuk melihat pengaruhnya terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat diketahui bagaimana menciptakan efektivitas pengelolaan keuangan daerah yang baik. REFERENSI Abdurrahman, M., Muhidin, A. S., & Somantri, A. 2011. Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia. Bagoe, F. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) (Online). (http://kim.ung.ac.id/index.php/kimfeb/article/download/2047/2026. Diakses 26 Desember 2017). Ghozali, I. 2011. Analisis Multivariate SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasan, I. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandar, J. 2015 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Pengawasan Fungsional Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keungan Daerah (Studi Pada SKPD Kota Pekanbaru) (Online). (https://www.neliti.com/publications/33950/pengaruh-sistempengendalian-intern-pemerintah-kompetensi-sumber-daya-manusia-da. Diakses 28 Maret 2018).
Implementasi Sistem Informasi Pengelo. 106 Kementrian Dalam Negeri. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta. Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Mardiasmo. 2004. Efisiensi dan Efektivtas. Jakarta : Andy. Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Jakarta. Santosa, P. B. & Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi. South, N., Tinangon, J., dan Rondonuwu, S. 2016. Pengukuran Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset (DPKPA) Kabupaten Minahasa Selatan. (Online). (https://www.neliti.com/publications/2932/pengukuran-efisiensidan-efektivitas-pengelolaan-keuangan-daerah-pada-dinas-peng. Diakses 27 Desember 2017). Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. ALFABETA. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Suharsimi, A. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sumarsono, S. 2010. Manajemen Keuangan Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soimah. S 2014. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. (Online). https://repository.unib.ac.id/i%2cii%2ciii%2ci-14- sit-fe.pdf. Diakses 2 Mei 2018). Umar, H. 2005. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Umar, H. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Edisi I, Cetakan Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Xaverina, S. 2014. Analisis Pengaruh Implementasi Aplikasi SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) terhadap peningkatan akuntabilitas keuangan Pada PEMDA Provinsi Lampung. (Online). https://digilip.unica.ac.id/4598_123dok_analisis_pengaruh_implementasi. Diakses 5 Mei 2018 Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah : Studi pada Pemerintah Kabupaten Kudus. (Online). https://eprints.umk.ac.id/skripsi_penuh. Diakses 1 Mei 2018).
107 Muhammad Zadli Syahdi & Djamal Bijaang (http://www.digilib.unila.ac.id. Diakses Pada tanggal 26 Maret 2018) (http://www.djpk.kemenkeu.go.id. Diakases Pada tanggal 3 April 2018) (http://www.kemendagri.go.id. Diakses Pada tanggal 26 Desember 2017) (http://www.studikita.wordpress.com. Diakses Pada tanggal 28 Maret 2018) (http://www.kompasiana.com. Diakses Pada tanggal 20 April 2018.