Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Si-PERDITAN KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

1. BAB I PENDAHULUAN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Kontribusi Parameter Iklim Untuk Peringatan Dini Serangan Wereng Batang Coklat (WBC)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Waspadai Tembakau Rusak Akibat Terjadi Kemarau Basah

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

ADAPTASI DAN MITIGASI FENOMENA EL NIÑO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Potensi Efektivitas Asuransi Pertanian Terhadap Pendapatan Bersih Petani Cabai Besar Kabupaten Garut

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU VERSI 1.3

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

UPAYA DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR DAN. Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK PENGGUNAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG

PENYESUAIAN SISTEM PENATAAN RUANG TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

Geospasial BNPB. 1 Geospasial BNPB Data Spasial Kebencanaan

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

Benarkah Tahun 2002 akan Terjadi El-Niño dengan Intensitas Lemah?

Kajian Curah Hujan untuk Pemutahiran Tipe Iklim Beberapa Wilayah di Kalimantan Tengah

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang di dunia masih mengandalkan sektor pertanian dalam

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

PEMANFAATAN DATA SIDIK DALAM PENETAPAN LOKASI DAN AKSI PRIORITAS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN

3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

PETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET SPAM KHUSUS DAN SPAM REGIONAL

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Created By : Kawah Grafis Indonesia (

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Mei Tim Penyusun

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung

Dampak perubahan iklim bagi pertanian. Mayang adelia Puspita, SP. MP

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah. penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

PRAKIRAAN ANOMALI IKLIM TAHUN 2016 BMKG DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. iklim sudah menjadi pengetahuan yang umum saat ini. Pemanasan global adalah

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI ESIPP DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BUKU PANDUAN FLOOD EARLY WARNING EARLY ACTION SYSTEM. Institut Teknologi Bandung. Sistem Peringatan Dini dan Aksi Dini Banjir di Bengawan Solo

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen. Kopi sangat penting dalam bidang ekonomi dan politik di negaranegara

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, sehingga publikasi buku pedoman Pemanfaatan Aplikasi Si-PERDITAN telah dapat diselesaikan tepat waktu. Buku pedoman ini merupakan petunjuk operasional Aplikasi Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian (Si-PERDITAN). Dengan diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan para pengguna dapat dengan mudah memanfaatkan dan mengopersionalkan aplikasi Si-PERDITAN untuk bahan perencanaan pola tanam dan penanggulangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta penyakit hewan, khususnya bagi masyarakat petani dan pihak pengambil keputusan di Kementerian Pertanian maupun pemerintah daerah baik tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini, kami sampaikan ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Kritik dan saran dari pengguna sangat diharapkan untuk dijadikan dasar penyempurnaan aplikasi Si-PERDITAN dan buku pedoman ini. Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi pengguna dan pengambil kebijakan di sektor pertanian. Jakarta, November 2018 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si NIP. 19690419.199803.1.002

A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang paling terdampak terhadap perubahan iklim baik itu banjir maupun kekeringan. Pada beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran musim dan puncak hujan, dan perubahan musim ini sangat mengganggu pola tanam dan produktivitas, sehingga diperlukan upaya-upaya antisipasi, adaptasi dan mitigasi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah mengembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian (Si- PERDITAN) sesuai amanah dari UU No. 19 Tahun 2013 dan Permentan No. 39 Tahun 2018. Sistem informasi ini berisi data dan peta sebaran perubahan iklim dan dampak perubahan iklim serta rekomendasi penanganan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Si- PERDITAN ini sangat bermanfaat untuk menginformasikan perubahan iklim bagi masyarakat petani untuk mengurangi kegagalan panen dan turunnya produksi pertanian. Sistem ini berbasis webgis dan mampu diakses melalui mobile browser yang dapat membantu pihak pengambil keputusan di Kementerian Pertanian maupun pemerintah daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia serta dapat secara interaktif petani berkomunikasi dengan petugas pertanian dalam memperoleh bantuan terkait perencanaan pola tanam, penanganan dampak banjir dan kekeringan dan serangan OPT maupun penyakit hewan. 1

B. Tujuan Memberikan panduan dan pengetahuan kepada pengguna tentang pemanfaatan aplikasi Si-PERDITAN. C. Ruang Lingkup 1) Konsep definisi tentang Si-PERDITAN; 2) Informasi cuaca (curah hujan, suhu, arah dan kecepatan angin), prediksi ENSO (El- Nino dan La-Nina), prakiraan iklim (prakiraan curah hujan 6 harian, prakiraan curah hujan bulanan dan prakiraan musim hujan dan kemarau), kebakaran lahan, prakiraan sebaran OPT dan endemic OPT serta penyakit hewan, monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendungan dan peta lahan baku sawah; 3) Rekomendasi dan penanganan dampak perubahan iklim (peringatan dini perubahan iklim dan pengendalian OPT serta penyakit hewan); 4) Fitur untuk konsultasi peringatan dini perubahan iklim dan penanganan OPT serta penyakit hewan; 2

5) Peta interaktif yang berisi seluruh informasi tentang cuaca, prakiraan iklim, prakiraan serangan OPT, endemik OPT dan penyakit hewan, monitoring tinggi muka air (TMA) waduk/bendungan dan peta lahan baku sawah untuk penyusunan bahan perencanaan pola tanam dan penanganan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. D. Manfaat 1) Sebagai bahan perencanaan pola tanam dan penentuan komoditas/varietas yang akan dibudidayakan; 2) Sebagai bahan antisipasi, adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, penyusunan rekomendasi dan penanganan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. E. Konsep dan Definisi 1) Pertanian: kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang 3

mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu agroekosistem; 2) Perubahan Iklim: berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global, dan selain itu, berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan; 3) Dampak Perubahan Iklim: meningkatnya kejadian iklim ekstrim yang berpotensi menimbulkan kekeringan (El-Nino) dan banjir (La-Nina), tanah longsor, angin topan, serangan OPT dan/atau wabah Penyakit Hewan Menular; 4) Curah Hujan: ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Unsur hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air hujan sebanyak satu liter. Curah hujan yang disajikan dalam publikasi ini adalah jumlah curah hujan selama satu bulan kalender yaitu mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal terakhir setiap bulan; 5) Sifat Hujan: merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun). Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori yaitu: 4

a. Diatas Normal (AN): Jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya; b. Normal (N): Jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya; c. Dibawah Normal (BN): Jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rataratanya. 6) Suhu Udara: ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul; 7) Kelembaban Udara: banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air; 8) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT): semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian pada tumbuhan; 9) Luas Serangan: luas tanaman terserang yang dinyatakan dalam hektar atau rumpun; 10) Kekeringan (El-Nino): kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan air tanaman pada fase tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak optimal, sehingga menurunkan potensi produksi tanaman; 11) Banjir (La-Nina): peristiwa yang terjadi ketika adanya limpasan air yang menyebabkan tergenangnya areal pertanian tanaman pangan selama periode pertumbuhan tanaman dengan kedalaman dan jangka waktu tertentu, sehingga menurunkan potensi produksi tanaman; 12) Penyakit Hewan Menular: penyakit yang ditularkan antara hewan, hewan dan manusia, serta hewan dan media pembawa penyakit hewan lain melalui kontak langsung atau 5

tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti: air, udara, tanah, pakan peralatan, dan manusia, atau melalui media perantara biologis, bakteri, amuba, atau jamur. D. Cara Pemanfaatan Aplikasi Si-PERDITAN Cara memanfaatkan aplikasi Si-PERDITAN (Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Sektor Pertanian) sebagai berikut: 1. Buka di Web Browser (Internet explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome); 2. Masukan alamat website http://sipetani.pertanian.go.id/siperditan/ atau website versi android http://sipetani.pertanian.go.id/siperditan/; 3. Maka akan muncul tampilan seperti berikut: 6

7

4. Pada yang tampilan yang dilingkari warna merah terdapat menu Home, Tentang, Definisi, Data Tabular, Dasar Hukum dan Pedoman 8

5. Pada halaman utama ditampilkan 7 (tujuh) menu yang terdiri dari: a. Menu Cuaca, jika diklik akan muncul submenu curah hujan dan suhu, arah dan kecepatan angin 9

Klik submenu curah hujan dan suhu, akan muncul tampilan sebagai berikut: Berisikan tentang peta rerata curah hujan dan suhu serta suhu permukaan laut dari citra satelit Himawari-8. 10

Klik icon lihat peta sebagai berikut: maka akan muncul tampilan peta rerata curah hujan 11

Klik yang dilingkari merah akan muncul menu curah hujan dan suhu sebagai berikut: 12

Klik yang dilingkari merah pilih Cloud Top Temperature akan muncul tampilan sebagai berikut: 13

Klik yang dilingkari merah pilih Sea Surface Temperature akan muncul tampilan sebagai berikut: 14

Klik submenu arah dan kecepatan angin, akan muncul tampilan sebagai berikut: 15

Berisikan tentang peta arah dan kecepatan angin di Indonesia. Klik icon lihat peta maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 16

b. Menu Enso, jika diklik akan muncul submenu prediksi El Nino dan La Nina - NOAA 17

Submenu prediksi El Nino dan La Nina berisikan analisis dan prediksi El Nino dan La Nina Tahun 2018/2019 di wilayah Indonesia. Jika diklik icon maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 18

c. Menu Prediksi Iklim, jika diklik akan muncul submenu prakiraan curah hujan 6 harian, prakiraan curah hujan bulanan dan prakiraan musim hujan. 19

Submenu prakiraan curah hujan 6 harian berisikan prakiraan curah hujan 6 (enam) hari ke depan. Data bersumber dari International Research Institute for Climate and Society (IRI) yang diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 20

Submenu prakiraan curah hujan bulanan berisikan prakiraan curah hujan 3 (tiga) bulan ke depan dan analisis prediksi curah hujan tahun 2018/2019. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 21

Jika diklik menu layer pada peta akan muncul sublayer prakiraan curah hujan 3 bulan ke depan 22

d. Menu Kebakaran, berisikan tentang informasi hotspot di wilayah Indonesia. Data bersumber dari Lembaga Penerbangan dan Antarikasi Nasional (LAPAN). 23

Klik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 24

Jika digeser tombol menu tingkat kepercayaan (C%) pada peta akan menunjukkan tingkat kepercayaan kejadian kebakaran yang sebenarnya di lapangan. 25

e. Menu OPT & Penyakit Hewan, jika diklik akan muncul submenu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, penyakit hewan dan kamus. 26

Submenu tanaman pangan, berisikan informasi peta sebaran endemis OPT tanaman pangan yang bersumber dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 27

Jika diklik menu Layers pada peta akan muncul window informasi Layers yang berisi informasi peta prakiraan OPT dan sebaran OPT. 28

Jika diklik menu layer pada peta akan muncul informasi layer batas administrasi dan OPT tanaman pangan. 29

Klik tanda > pada menu OPT tanaman panga akan muncul submenu OPT. Jika ingin menampilkan peta prakiraan OPT dengan cara memberi centang pada kotak dan pilih nama OPTnya. 30

Submenu hortikultura, berisikan informasi peta sebaran endemis OPT hortikultura yang bersumber dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 31

Jika diklik menu legenda pada peta akan muncul informasi legenda luas sebaran endemis OPT 32

Jika diklik menu layer pada peta akan muncul informasi layer batas administrasi dan OPT hortikultura. 33

Klik tanda > pada menu OPT tanaman cabe akan muncul submenu OPT. Jika ingin menampilkan peta sebaran endemis OPT dengan cara memberi centang pada kotak. 34

Submenu perkebunan, berisikan informasi peta sebaran endemis OPT perkebunan yang bersumber dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 35

Jika diklik menu legenda pada peta akan muncul informasi legenda kategori sebaran endemis OPT 36

Jika diklik menu layer pada peta akan muncul informasi layer batas administrasi dan OPT perkebunan. 37

Klik tanda > pada menu OPT perkebunan akan muncul submenu OPT. Jika ingin menampilkan peta sebaran endemis OPT dengan cara memberi centang pada kotak. 38

Submenu penyakit hewan, berisikan informasi peta sebaran endemis penyakit hewan yang bersumber dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 39

Jika diklik menu legenda pada peta akan muncul informasi legenda kategori sebaran endemis penyakit hewan 40

Jika diklik menu layer pada peta akan muncul informasi layer batas administrasi dan bebas penyakit hewan. 41

Klik tanda > pada menu bebas penyakit hewan akan muncul submenu bebas penyakit. Jika ingin menampilkan peta bebas penyakit dengan cara memberi centang pada kotak. 42

Submenu kamus, berisikan informasi penanganan OPT pada tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Selain itu juga terdapat penanganan pada penyakit hewan. Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 43

Ketikkan nama OPT atau nama komoditas pada kolom yang tersedia untuk mendapat informasi penanganan OPT kemudian klik icon cari. Contoh pencarian hama WBC pada padi maka akan tampil sebagai berikut: 44

45

f. Menu Konsultasi, jika diklik akan muncul windows baru yang berisikan formulir konsultasi, isikan nama, alamat email dan no HP kemudian klik Mulai obrolan. 46

47

f. Menu Peta Interaktif, berisikan tentang peta prakiraan curah hujan, sebaran OPT & penyakit hewan, peta lahan baku sawah, dan tinggi muka air waduk/bendungan di beberapa wilayah Indonesia. Peta Interaktif ini berguna dalam menyusun perencanaan dan rekomendasi dalam penanggulangan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Data bersumber dari Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional dan Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Klik menu peta interaktif akan muncul tampilan sebagai berikut: 48

Jika diklik icon akan muncul tampilan sebagai berikut: 49

Klik menu layer maka muncul submenu layer kemudian pilih peta yang akan ditampilkan dengan cara memberi centang pada kotak. 50

51