BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Transkripsi

1 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( ) Telp: (021) / Fax: , Tromol Pos / Jks KL Website: ; stasiun.pondok.betung@gmail.com PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA PONDOK BETUNG, NOPEMBER 2008

2 KATA PENGANTAR Laporan rutin yang dikeluarkan oleh Stasiun klimatologi Pondok Betung periode ini mengevaluasi hujan bulanan Oktober 2008 di wilayah Banten dan DKI Jakarta disertai informasi intensitas hujan, cuaca ekstrim dan iklim mikro yang terjadi pada saat itu. Selain itu diinformasikan pula prakiraan hujan Bulan Desember 2008 yang disusun berdasarkan hasil analisis hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta dengan mempertimbangkan kondisi fisis dan dinamis atmosfer baik regional maupun global yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang telah membantu dalam pengumpulan data. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, NOPEMBER 2008 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG URIP HARYOKO MSi NIP ii

3 DAFTAR ISI 1 TINJAUAN UMUM Curah Hujan Sifat Hujan EVALUASI HUJAN BULAN OKTOBER Evaluasi Sifat Hujan Bulan Oktober Evaluasi Curah Hujan Bulan Oktober Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Oktober Iklim Mikro Bulan Oktober PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN DESEMBER iii

4 1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. 1.2 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan dengan jumlah curah hujan normalnya. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Oktober Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan Desember Propinsi Banten dan DKI Jakarta 1

5 2 EVALUASI HUJAN BULAN OKTOBER 2008 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan Oktober 2008 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Evaluasi Sifat Hujan Bulan Oktober 2008 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian timur, timur laut, selatan dan barat daya, Kab Tangerang bagian selatan, Kota Serang, Kab Pandeglang bagian tengah dan timur laut, Kab Lebak bagian barat daya. DKI Jakarta bagian barat laut, Kota/Kab Tangerang bagian selatan, Kab Serang bagian tengah, Kab Pandeglang bagian timur laut dan barat daya, sebagian besar Kab Lebak Sebagian kecil DKI Jakarta bagian barat laut dan selatan, Kota/Kab Tangerang bagian utara, Kab Serang bagian barat dan timur, Kab Pandeglang bagian utara dan sebagian kecil Kab pandeglang bagian selatan, Kab Lebak bagian timur Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Oktober 2008 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2.2 Evaluasi Curah Hujan Bulan Oktober 2008 CURAH HUJAN WILAYAH mm mm mm > 300 mm DKI Jakarta, Kota Tangerang bagian timur, Kab tangerang bagian timur dan barat laut, Kota Serang, Kab Serang bagian utara dan selatan, Kab Pandeglang bagian timur dan barat daya, dan Kab Lebak bagian timur Kab/Kota Tangerang bagian timur, Kab Serang bagian barat daya dan tenggara, sebagian besar Kab Pandeglang, Kab lebak bagian barat laut dan barat daya Sebagian kecil Kab Tangerang bagian barat daya, sebagian kecil Kab Serang bagian barat daya dan tenggara, Kab Pandeglang bagian timur laut dan tenggara dan sebagian besar Kab Lebak Sebagian kecil Kab Serang bagian barat daya, sebagian kecil Kab pandeglang bagian utara dan Kab Lebak bagian tenggara 2

6 Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Oktober 2008 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Oktober 2008 KRITERIA Angin dengan kecepatan > 45 km/jam Suhu Udara > 35 O C Suhu Udara < 17 O C Kelembaban Udara < 40 % Curah Hujan Harian > 100 mm TERJADI TANGGAL Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi 2.4 Iklim Mikro Bulan Oktober 2008 Pada bulan Oktober 2008 curah hujan maksimum yang terjadi pada periode 5 menitan sebesar 3.5 mm dan maksimum tertinggi terukur pada periode 6 jam-an sebesar 10.2 mm (Tabel 1). Suhu udara rata-rata pada pagi hari sebesar 25.5ºC, pada siang hari terukur 33.3 ºC dan malam hari sebesar 28.7 ºC (Gambar 5). Tabel 1. Curah Hujan Maksimum bulan Oktober 2008 (mm) Stasiun/Pos Klimatologi Pondok. Betung 5 mnt 15 mnt 30 mnt 1 jam 2 jam 6 jam 12 jam 24 jam

7 Gambar 5. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 SUHU UDARA RATA-RATA OKTOBER Temperatur (ºC) Jam Thermometer Thermohygrograph Gambar 6. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 KELEMBABAN RATA-RATA BULAN OKTOBER Kelembaban (%) Jam Empiris Thermohygrograph Gambar 7. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 PENGUAPAN BULAN OKTOBER 2008 Penguapan (mm) Tanggal Panci Penguapan Piche 4

8 Kelembaban udara rata-rata yang terukur pada pagi hari sebesar 85%, pada siang hari sebesar 58% dan malam hari sebesar 74% (Gambar 6). Penguapan yang terukur dalam ruangan (pitche) bernilai maksimum terjadi pada tanggal 16 yaitu 5.5 mm dan minimum terjadi pada tanggal 25 sebesar 1.7 mm. Sedangkan penguapan maksimum yang terukur di luar ruangan terjadi pada tanggal 10 sebesar 7.0 mm dan nilai minimum terukur sebesar 1.4 mm terjadi pada tanggal 11 (Gambar 7). Kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi pada pukul 15 sebesar 5.4 knots dan kecepatan angin terendah sebesar 1.6 knots terjadi pada pukul 7 (Gambar 8). Dari gambar windrose terlihat bahwa arah angin terbanyak di bulan Oktober yaitu dari arah Timur dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 4-7 knots (gambar 9). Nilai maksimum lama penyinaran matahari selama bulan Oktober 2008 bernilai 67.6% terjadi pada pukul 10 sedangkan minimum terjadi pada pukul 18 yaitu 2.1% (Gambar 12). Pada grafik klimogram terlihat bahwa kondisi yang sering terjadi pada bulan Oktober 2008 adalah kondisi panas kering yang terjadi pukul 11 sampai dengan 16. Kondisi dingin lembab hanya terjadi pada pukul 7, 8, 9 dan 18. Sedangkan pukul 10 kondisi yang terjadi dingin kering, dan kondisi panas lembab terjadi hanya pada pukul 17 (Gambar 13). Gambar 8. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 KECEPATAN ANGIN RATA-RATA BULAN OKTOBER 2008 Knots Ket : 1 knot = 1,8 km/jam Jam 5

9 Gambar 9. Windrose Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 Gambar 10. Temperatur Tanah Gundul Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober TEMPERATUR TANAH GUNDUL BULAN OKTOBER 2008 Temperatur (ºC) cm 2 cm 5 cm 10 cm 20 cm Kedalaman (cm) Gambar 11. Temperatur Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober TEMPERATUR TANAH BERUMPUT BULAN OKTOBER 2008 Temperatur (ºC) cm 2 cm 5 cm 10 cm 20 cm Kedalaman (cm) 6

10 Gambar 12. Penyinaran Matahari Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2008 PENYINARAN MATAHARI BULAN OKTOBER (%) Jam Gambar 13. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi Bulan Oktober KLIMOGRAM BULAN OKTOBER 2008 STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG 32.0 Panas Kering Panas Lembab Suhu Udara ( 0 C) Dingin Kering Dingin Lembab Kelembaban Udara (%) Jam 7

11 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global a. Suhu Muka laut di perairan sekitar Banten dan Samudera Hindia bagian selatan Sumatera pada umumnya sudah mulai menghangat (Gambar 14). b. Pola angin di Indonesia menunjukan dominasi angin dari Benua Asia (angin baratan) (Gambar 15). c. Kecenderungan Dipole Mode Index bulan Nopember 2008 bernilai negatif (Gambar 16). Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di atas maka Prakiraan Hujan Bulan Nopember 2008 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta cukup besar. Gambar 14. Anomali Suhu Permukaan Laut Oktober 2008 Sumber. Gambar 15. Pola Angin Indonesia Sumber. 8

12 Gambar 16. Dipole Mode Index Sumber Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2008 SIFAT HUJAN Bawah Normal - Normal (N) Atas Normal WILAYAH DKI Jakarta bagian barat daya, Kab/Kota Tangerang bagian tenggara, Kota Serang, sebagian besar Kab Serang, kab Pandeglang dan Kab Lebak Sebagian besar DKI Jakarta, sebagian besar Kab/Kota Tangerang, Kab Serang bagian tenggara dan sebagian kecil Kab Serang bagian barat daya, sebagian kecil Kab pandeglang bagian utara dan sebagian kecil Kab Lebak bagian timur laut Gambar 17. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2008 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 9

13 3.3 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2008 CURAH HUJAN mm mm WILAYAH DKI Jakarta bagian timur laut dan barat laut, Kab/Kota Tangerang bagian utara, Kota Serang, Kab Serang bagian utara mm > 300 mm Sebagian besar DKI Jakarta, Kab/Kota Tangerang bagian selatan, Kab Serang bagian selatan dan Kab lebak bagian timur laut DKI Jakarta bagian selatan, sebagian kecil Kab Tangerang bagian tenggara, Kab Pandeglang bagian barat daya, Kab Pandeglang dan Kab Lebak bagian utara Gambar 18. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2008 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 10

14 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN DESEMBER 2008 Pembuatan prakiraan potensi banjir ini merupakan hasil kerjasama dari 3 (tiga) instansi BMG, Dirjen Sumber Daya Air-PU dan Bakosurtanal. Dalam hal ini BMG sebagai penyedia informasi prakiraan hujan bulanan, PSDA PU daerah rawan banjir, dan Bakosurtanal menyiapkan peta dasar (RBI, sistem lahan dan land cover). Prakiraan potensi banjir bulan Desember 2008 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. Gambar 20. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Desember 2008 Propinsi Banten Curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi berpotensi mengakibatkan banjir. Potensi banjir menengah diprakirakan terjadi di Kota Jakarta Selatan (Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Tebet), Kota Jakarta Timur (Ciracas, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar), Bayah, Cikeusik, Munjul, Pagelaran dan Pandeglang. Sedangkan potensi banjir tinggi diprakirakan terjadi di daerah Malingping (Lebak). 11

15 EVALUASI HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : OKTOBER 2008 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMG BN 2. Pondok Betung BN 3. Tanjung Priok BN 4. Cengkareng AN 5. Halim BN II. TANGERANG 6. Curug (BMG) BN 7. Tangerang (PU) AN 8. Mauk AN 9. Kresek AN 10. Balaraja AN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) BN 12. C i o m a s AN 13. Cinangka AN 14. Ciruas (Singamerta) AN 15. Kramat Watu BN 16. Pamarayan AN 17. Kasemen BN 18. Carenang AN 19. Padarincang AN IV. PANDEGLANG 20. Pandeglang BN 21. Labuan BN 22. Menes AN 23. Cibaliung N 24. Munjul BN 25. Cikeusik BN 26. Banjarsari (Bd. Cilemer) N V. L E B A K 27. Rangkasbitung AN 28. Cipanas (Banjar Irigasi) AN 29. Bayah BN 30. Leuwidamar N 31. Malingping (Bd. Cilangkahan) BN 32. Cibeber N 12

16 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : DESEMBER 2008 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMG AN 2. Pondok Betung N 3. Tanjung Priok AN 4. Cengkareng AN 5. Halim AN II. TANGERANG 6. Curug (BMG) AN 7. Tangerang (PU) AN 8. Mauk AN 9. Kresek AN 10. Balaraja AN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) N 12. C i o m a s N 13. Cinangka N 14. Ciruas (Singamerta) N 15. Kramat Watu N 16. Pamarayan AN 17. Kasemen N 18. Carenang N 19. Padarincang AN IV. PANDEGLANG 20. Pandeglang N 21. Labuan N 22. Menes N 23. Cibaliung N 24. Munjul N 25. Cikeusik N 26. Banjarsari (Bd. Cilemer) N V. L E B A K 27. Rangkasbitung N 28. Cipanas (Banjar Irigasi) N 29. Bayah N 30. Leuwidamar N 31. Malingping (Bd. Cilangkahan) N 32. Cibeber N 13