Hari ini adalah hari pertama Mia pindah ke lingkungan yang sangat asing bagi dirinya. Mia diharuskan pindah karena tuntutan kerjaannya, maka dari itu

dokumen-dokumen yang mirip
Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

It s a long story Part I

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Bab 1 Sindrom Mahasiswa

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

SATU. Plak Srek.. Srek

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Butterfly in the Winter

Pengalamanku dalam Angkot

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Menjalani Hukuman 85

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Bab 1. Kehilangan mimpi

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Hanya Kamu. First story

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Kecakapan Antar Personal

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Kisah Dua Tukang Sol Kamis, 07 Juli :23. Kisah Dua Tukang Sol

Stupid Love. June 21 st, 2013

Pemilik jiwa yang sepi

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Kau Tetap Indonesiaku

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Andai Dia Tahu.

BAB 9 Pekerjaan Pertama

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

TILL DEATH DO US PART

Merdeka di Negeri Impian

Alifia atau Alisa (2)

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Tanda Terima Dari Mbak Diah

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Belajar Memahami Drama

dengan penuh hormat. rumah. mata.

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Cermin. Luklukul Maknun

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

SAMPLE NASKAH. Halo. Apa? suaranya memecah musik yang mengalun.

Sik asik sik asik kenal dirimu Sik asik sik asik dekat denganmu Terasa dihati berbunga-bunga setiap bertemu

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

AKU AKAN MATI HARI INI

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

Lho, lagi ngerjain apa dik?

2 Our Precious School

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Oleh: Windra Yuniarsih

SELEMBAR SURAT CINTA UNTUK ZAHRA. Malam yang Indah * * *

Chapter 01: What will you do to protect me?

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

THE LOST VIRGIN ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Transkripsi:

Hari ini adalah hari pertama Mia pindah ke lingkungan yang sangat asing bagi dirinya. Mia diharuskan pindah karena tuntutan kerjaannya, maka dari itu dengan perasaan yang berat, Mia harus pindah dan tinggal jauh dari kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya. Beberapa minggu yang lalu, Mia sudah mencari-cari rumah yang tidak terlalu kecil maupun besar, yang sekiranya cocok untuknya. Setelah mengelilingi daerah rumahnya yang sekarang, akhirnya Mia bisa menemukan sebuah rumah yang sangat cocok baginya. Mia pun memasuki rumah itu bersama pemiliknya, dan saat dirinya memasuki rumah tersebut, Mia semakin puas dengan rumah itu. Tanpa pikir panjang Mia langsung membayar biaya sewa rumah tersebut pada pemiliknya. Karena rumah yang Mia sewa sudah ada perabotannya, jadi Mia pindah hanya dengan membawa sebuah koper yang berisi beberapa baju dan barang-barang penting lainnya. Ketika langkah kaki Mia sudah mendekati rumah, pagar rumah yang berada tepat di depan rumah yang disewa Mia terbuka. Sesosok laki-laki keluar dari sana. Seketika itu juga kedua mata mereka berdua saling bertemu. Sempat terjadi kecanggungan di antara mereka, namun Mia dengan cepat berusaha membuyarkan kecanggungan tersebut. Mia tersenyum lebar ke arah laki-laki tersebut, namun tidak disangkanya, laki-laki tersebut tidak membalas senyuman ramah Mia, ia hanya melengos dan melanjutkan langkah kakinya yang tadi sempat terhenti. "Sombong banget sih," ucap Mia dengan suara yang pelan sambil menatap kesal ke arah laki-laki tersebut yang sedang berjalan menjauhi dirinya. Setelah itu Mia kembali melangkahkan kakinya menuju rumahnya.

Sesampai di depan pintu rumah, Mia melepaskan tangannya dari dorongan kopernya, dan mencari-cari kunci rumah yang tadi ia ingat sudah ia letakkan di tas kecilnya. Namun karena yang ia letakkan di tas kecilnya bukan hanya kunci rumah, Mia tidak kunjung menemukan kuncinya. Mia mencarinya dengan perasaan kesal karena ia sudah cukup capek hari ini. Akhirnya setelah ia membongkar barang-barangnya, Mia bisa menemukan kunci itu. Mia memasuki rumah tersebut, dan tanpa membereskan barang-barangnya terlebih dulu, ia langsung menuju ke kamar yang berada dekat dengan pintu depan. Di dalam kamar tersebut sudah ada sebuah kasur yang terlihat sangat empuk. Mia semakin tidak sabar untuk tidur di kasur tersebut. Dengan langkah cepat Mia langsung ke arah sana, Mia segera membanting tubuhnya ke kasur itu, dan dengan cepat Mia hanyut dalam tidurnya. *** Keesokan harinya Mia bangun kesiangan karena semalam tidur Mia sangat nyenyak. Mia tidak menyangka dirinya akan tidur senyenyak itu di tempat yang bisa dikatakan belum pernah ia tempati atau kenali sebelumnya. Bangun dari tidurnya dan mengetahui kalau jam sudah menunjukkan pukul 7.00 WIB, Mia langsung berlari menuju ke kamar mandi untuk mandi. Mia mandi dengan kecepatan tinggi, ia sudah tidak peduli apakah badannya sudah benar-benar bersih atau belum. Yang Mia pikirkan saat ini hanyalah dirinya tidak boleh terlambat karena hari ini adalah hari pertama dirinya bertugas di tempat itu.

Selesai melakukan tugasnya, yaitu mandi, Mia berlari kembali menuju kamar untuk mengganti baju handuknya menjadi baju yang akan ia pakai untuk kerja. Mia melakukan kegiatan tersebut juga dengan terburu-buru. Akhirnya dengan sekejap mata, Mia sudah memakai bajunya dengan lengkap. Sekarang hanya tinggal berdandan, begitu pikir Mia. Mia menuju meja rias yang berada tidak jauh dari kasurnya. Mia berdandan dengan terburu-buru, bahkan saat dirinya memakai lipstik, Mia tidak sadar kalau lipstiknya tergores di giginya sedikit. Karena Mia tidak menyadarinya, Mia pun melanjutkan kegiatannya tanpa banyak pikir. Tepat pukul 7.45 WIB Mia sudah siap, ia pun langsung berlari menuju luar rumah. Mia memakai sepatunya tanpa melihat ke sekeliling. Di depan rumah Mia, ada tetangga yang kemarin disapa Mia namun tidak menghiraukannya. Mia tidak menyadari kehadiran tetangga itu sampai saat ia mendongakkan kepalanya untuk berjalan menuju depan gang. Seketika itu juga kedua mata mereka berdua saling bertemu kembali, Mia bisa melihat laki-laki tersebut sedang memanaskan motornya. Meskipun Mia sedang buru-buru, namun Mia menyempatkan menyapa tetangganya dengan tersenyum ramah sambil memperlihatkan giginya. Kemudian tanpa disangka-sangka Mia, tetangga tersebut langsung tertawa cukup keras saat melihat gigi Mia. Karena Mia tidak mengetahui alasan mengapa laki-laki tersebut tertawa, Mia pun berniat langsung meninggalkan laki-laki tersebut dengan perasaan kesal. "Ada sesuatu di salah satu gigimu, sepertinya lipstikmu tergores disana saat kamu memakainya," sebelum Mia menjauh, laki-laki itu berkata seperti itu. Sesaat itu juga, Mia merasa ada petir yang menyambarnya. Dengan

cepat Mia mengeluarkan ponselnya dan mencari tombol kamera. Mia langsung melihat giginya dan Mia semakin malu karena apa yang dikatakan laki-laki itu ternyata benar, ada sebuah goresan yang tidak terlalu besar maupun kecil di salah satu giginya. Mia langsung membalikkan badannya dan mengambil tisu yang sudah ia letakkan di tasnya tadi, dan segera mengelap goresan lipstik itu. Karena masih merasa malu, Mia berpamitan tanpa menatap langsung ke arah laki-laki itu. "Kalau begitu saya permisi dulu," begitu ucap Mia dengan wajah yang tersipu. Mia merasa laki-laki tersebut masih menatapnya walaupun ia sudah berjalan menjauhinya. "Kulihat kamu sepertinya sedang buru-buru, apa kamu telat?" Tiba-tiba laki-laki itu bertanya seperti itu dengan suara yang kencang. Mia yang sudah berada cukup jauh dari posisi laki-laki itu, langsung menoleh kepalanya lagi karena ia tidak menyangka laki-laki tersebut secara tiba-tiba bertanya seperti itu. Perasaan malu dan canggung Mia yang tadi ia rasakan entah mengapa langsung lenyap, dan ia berkata, "Iya saya kesiangan, jadi saya harus buru-buru berangkat kerja." Mia mengucapkannya dengan meringis. Setelah itu laki-laki itu berjalan mendekatinya, lalu ia tersenyum. "Apa kamu mau berangkat denganku?" Pertanyaan itu lebih mengagetkan lagi bagi Mia, namun di saat Mia menatap ke arah laki-laki tersebut, ia juga terlihat tidak menyangka pertanyaan itu bisa keluar dari mulutnya sendiri. Dengan cepat Mia menggelengkan kepalanya dan menggoyang-goyangkan telapak tangannya ke kanan dan ke kiri, pertanda ia menolak ajakan laki-laki itu. "Tidak usah, terima kasih."

Tolak Mia dengan sopan. "Tempat kerja saya tidak terlalu jauh dari sini," lanjut Mia. Laki-laki itu mengangguk-angguk kecil. "Ya sudah kalau begitu," ujarnya dengan tersenyum ramah. Mia merasa laki-laki yang ada di depannya saat ini sangatlah berbeda dengan laki-laki yang ia temui semalam, namun wajah mereka berdua sangatlah mirip, jadi Mia sedikit bingung, apakah mereka berdua adalah orang yang sama atau tidak. Saat Mia sudah menganggukkan kepalanya untuk berpamitan, laki-laki itu kembali menghentikan langkah kaki Mia, dan itu membuat perasaan kesal Mia semakin meninggi. "Kalau boleh tahu, namamu siapa?" Tanya laki-laki itu. Dengan perasaan dongkol, Mia berusaha menjawab pertanyaan itu dengan berpura-pura ramah. "Nama saya Mia, nama anda?" Laki-laki itu mengulurkan tangannya, dan mau nggak mau Mia pun menerima uluran tangan tersebut. "Namaku Radit." Ucapnya. Karena Mia sudah sangat telat, jadi ia memberanikan diri berpamitan kembali pada Radit. "Kalau begitu saya berangkat dulu." Kali ini Mia mengucapkannya dengan sangat tegas. Radit menyadari maksud ucapan Mia. "Ah iya maaf aku sudah mengulur waktumu." Suara Radit terdengar sungguh-sungguh menyesali perbuatannya. Mia menggelengkan kepalanya, lalu ia menundukkan badannya sedikit dan mulai berjalan cepat menuju depan gang. Setelah Mia berjalan menjauhi Radit, Radit masih setia menatap ke arah Mia. Selama beberapa menit Radit menatap Mia, sampai-sampai ia tidak sadar ada seseorang yang mengajaknya bicara. "Lagi lihat apaan sih?" Tanya seseorang itu sambil celingukan

mencari sumber dari tatapan Radit, namun seseorang itu tidak menemukan sesuatu yang pantas dipandangi seserius itu. Radit terkejut dengan suara yang muncul terlalu tiba-tiba itu. "Ngagetin aja," ucap Radit dengan suara kesal. "Emang elo lagi ngeliatin apaan?" Tanya seseorang itu lagi. "Elo nggak perlu tahu," ada nada usil di suara Radit sekarang. "Meskipun elo nggak ngasih tahu gue sekarang, nggak lama juga gue bakal tahu sendiri," seseorang itu menghentikan ucapannya sejenak. "Gue kan kembaran elo." Lanjutnya. ***