EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Kasus di Universitas Medan Area)

dokumen-dokumen yang mirip
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara

Sistem manajemen mutu Persyaratan

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Manual Prosedur Audit Internal

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Manual Prosedur Audit Internal

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Audit Internal

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

Manual Prosedur Audit Internal

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SPMI dan ISO 9001:2008

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

Manual Prosedur Audit Internal

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR

Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manual Prosedur Audit Internal

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

Manual Prosedur Audit Internal. Program Pascasarjana Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Manual Prosedur Audit Internal. Jurusan Bahasa dan Sastra

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER

Scanned by CamScanner

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT.

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

MANUAL MUTU No. MM 4.2

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

MENGGAGAS KUALITAS PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Manual Prosedur Audit Internal

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL GUGUS JAMINAN MUTU

Manual Prosedur. Audit Internal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Manual Prosedur. Audit Internal

Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Manual Prosedur PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN GUGUS JAMINAN MUTU

Manual Prosedur Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

MANUAL PROSEDUR UJM TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB III LANDASAN TEORI

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

Manual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan

PROSEDUR SISTEM MUTU PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

Transkripsi:

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Kasus di ) Yuana Delvika 1 1 Dosen Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Jl. Kolam No. 1 Medan Email : yuana_delvika@yahoo.com Abstrak. Mutu adalah suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap perguruan tinggi dalam memberikan jasa kepada pelanggan (mahamahasiswa, alumni, masyarakat dan stakeholder), baik dalam hal jasa pelayanan akademik maupun jasa pelayanan non akademik. Pengertian mutu dalam konteks perguruan tinggi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diisyaratkan atau yang distandarkan. sebagai suatu perguruan tinggi yang bergerak pada institusi pendidikan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan menerapkannya dalam pelaksanaan pelayanan akademik dan non akademik, salah satunya pada lingkup rektorat. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan standar mutu ISO 9001:2008 dan faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam penerapan standar mutu yang mempengaruhi nilai penerapan ISO 9001:2008 pada lingkup rektorat. Dalam lingkup rektorat tersebut, maka dilakukan wawancara dengan personil yang terkait dan observasi pada pelaksanaan pelayanan tersebut. Penilaian penerapan standar mutu ISO 9001:2008 (klausul 4 sampai dengan klausul 8) ini didapat dengan metode skor audit dan skala pengukuran variabel menggunakan pembobotan dan spider chart. Hasil penelitian dari evaluasi penerapan ISO 9001:2008 adalah ada beberapa klausul yang belum sesuai pada dan kepedapan agar menjadi program prioritas untuk. Keywords: Persediaan, Pengendalian Suku Cadang, Sistem Informasi 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat terutama antara institusi pendidikan sejenis, hal ini mendorong setiap perguruan tinggi untuk dapat memenangkan persaingan yang ada. Berbagai usaha yang menitik beratkan pada kualitas harus dilakukan agar perguruan tinggi dapat mempertahankan diri dan menjadi lebih baik. Langkah yang dapat diambil dalam usaha mempertahankan pasar yang sudah ada serta usaha untuk mendapatkan pasar yang baru adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Untuk mencapai hal di atas maka digunakan metode sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 yang sesuai dengan standar internasional. ISO 9001 : 2008 merupakan suatu standar internasional mengenai sistem manajemen mutu yang diakui diseluruh dunia. Pengimplementasian sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 yang selama ini dilakukan di harus terus diketahui perkembangannya agar dapat dilihat apakah sistem atau metode tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan perguruan tinggi itu sendiri. Banyak manfaat yang telah diperoleh manajemen mutu ISO 9001 : 2008 tetapi pihak manajemen belum dapat mengevaluasi klausul yang paling besar diterapkan dan klausul apa yang paling kecil diterapkan, hal ini dianggap perlu agar kedepannya dapat dilakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap penerapan klausul yang paling kecil memberikan pengaruh terhadap kinerja perguruan tinggi. 1.1. Perumusan Masalah Masalah yang diselidiki dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Klausul yang paling besar diterapkan oleh manajemen mutu ISO 9001 : 2008. 2. Klausul yang paling kecil diterapkan oleh manajemen mutu ISO 9001 : 2008. 7

1.2. Tujuan dan Sasaran Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan penelitian ini adalah mengevaluasi klausul yang memberikan manfaat terbesar kepada setelah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 1.3. Urgensi Penelitian telah menerapkan ISO 9001:2008 dengan biaya investasi yang dikeluarkan cukup besar namun belum jelas manfaat yang diterima dari penerapan setiap klausul. Sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini lebih objektif. Untuk itu, penelitian ini penting untuk diteliti lebih lanjut. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan action research, yaitu suatu metode yang menyelesaikan suatu indikasi keadaan, gejala pada kondisi yang sudah ada dan sedang berjalan, yang dilakukan dengan pengumpulan data, mentabulasi dan mengklarifikasi serta menginterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan pada akhirnya usulan pengembangan yang dilakukan. 2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada perguruan tinggi yang terletak dijalan Kolam No.1 Medan. 2.2. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan berbagai cara, sebagai berikut: 1. Melakukan observasi langsung, yaitu mencatat sendiri data yang diperlukan yang diperoleh terhadap pengamatan di lapangan. 2. Melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait. 3. Melakukan penelusuran berbagai dokumen yang terkait seperti data masa lalu, kebijakan dan berbagai dokumen yang terkait. 2.3. Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini secara garis besar terdiri dari dua jenis data, yaitu: 1. Data Primer Data Primer meliputi Alur informasi yang ada sekarang dan lain-lain. 2. Data Sekunder Metodologi ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh ketetapan penulis dalam memilih metodologi penelitiannya. Diagram alir atau tahapan-tahapan dalam melakukan dapat ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini : Mulai Latar Belakang Masalah Perumusan Tujuan Pembuatan Kuisioner Penyebaran Kuisioner Rekapitulasi Kuisioner Analisis Kuisioner Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 3. Hasil Penelitian Dari rekapitulasi kuisioner di atas dapat dilihat informasi yang diperoleh berdasarkan klausul 4 bahwa klausul 4.2.1, 4.2.2 dan 4.2.4 telah sepenuhnya diterapkan, sedangkan klausul 4.1 dan 4.2.3 belum sepenuhnya diterapkan. Klausul 4.1 yang belum terpenuhi adalah Universitas Medan Area belum pernah melakukan pemantauan, pengukuran dan analisa proses-proses yang terkait untuk menghasilkan kepuasan pelanggan. juga belum menerapkan tindakan tindakan diperlukan untuk mencapai hasil hasil yang direncanakan dan peningkatan terus menerus dari proses proses ini. Sedangkan analisa dari Klausul 4.2.3 yang belum terpenuhi adalah belum sepenuhnya mencegah penggunaan dokumen dokumen yang usang atau tidak berlaku lagi dan menerapkan cara identifikasi yang tepat untuk dokumen dokumen itu apabila masih dipertahankan untuk suatu maksud tertentu. Di unit-unit masih terdapat dokumen yang sudah kadaluarsa masih digunakan dan bahkan unit-unit belum menerima dokumen dengan revisi terakhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 di 8

Gambar 2. Spider Chart Penerapan Klausul 4 di Untuk klausul 5 hampir semua klausul 5 terpenuhi di. Ini artinya komitmen Top Management sangat baik. Namun klausul 5.4.2 tidak terpenuhi seluruhnya. Hal ini terkait persencanaan yang telah ditetapkan oleh belum mengacu kepada peningkatan terus menerus dari sistem manajemen kualitas yang ada. Perencanaan yang telah dibuat tidak berubah (meningkat) selama 3 tahun terakhir. Dan tidak ada integritas dari Sistem Manajemen Kualitas agar tetap terpelihara apabila perubahan perubahan dari Sistem Manajemen itu direncanakan dan diimplementasikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 di Gambar 3. Spider Chart Penerapan Klausul 5 di Klausul 6 terkait dengan klausul sumber daya, baik sumber daya manusia, sarana prasarana dan lingkungan kerja. telah sepenuhnya menerapkan klausul 6 ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4 di Gambar 4. Spider Chart Penerapan Klausul 6 di Klausul 7 berisi tentang kegiatan operasional khususnya untuk perancangan kurikulum, belajar mengajar, praktikum, monitoring proses belajar mengajar dan proses wisuda. Universitas Medan Area telah konsisten sepenuhnya menerapkan hampir semua klausul 7 namun ada 2 klausul yang belum sepenuh nya diterapkan yaitu klausul 7.2.2 dan klausul 7.6. Klausul 7.2.2 menetapkan bahwa organisasi harus melaksanakan peninjauan ulang seluruh persyaratan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan stakeholder. Universitas Medan Area telah melaksanakan peninjauan ulang tersebut tetapi proses peninjauan-ulang belum menjamin bahwa perubahan persyaratan persyaratan produk telah dilakukan dan disadari oleh personel yang relevan dalam organisasi. Hasil hasil peninjauanulang dan tindakan tindakan yang berkaitan juga belum didokumentasikan dan dipelihara. Untuk klausul 7.6 menetapkan organisasi harus melaksanakan pemantauan pengukurang yang dilaksanakan. belum melakukan kalibrasi dan verifikasi secara periodik atau sebelum digunakan terhadap alat yang memiliki standar nasional atau internasional. Jika tidak ada standar kalibrasi yang sesuai, maka landasan yang digunakan untuk kalibrasi ini harus dicatat dan dipelihara. juga belum menjaga alat dari kerusakan dan penurunan keandalan (kemerosotan) selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan alat tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5 di Gambar 5 Spider Chart Penerapan Klausul 7 di 9

Klausul 8 menetapkan organisasi diwajibkan melakukan pengukuran dan pemantauan kinerja sistem yang telah ditetapkan sebelumnya. telah melaksanakan pengukuran dan pemantauan tersebut namun ada beberapa klausul yang belum terpenuhi antara lain klausul 8.2.3 pemantauan proses telah dilaksanakan tetapi apabila hasil hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan korektif belum dilakukan untuk perbaikan. Pada klausul 8.3 Universitas Medan Area telah mengelola ketidaksesuaian namun proses proses yang dirancang belum menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah dari penggunaaan yang tidak diinginkan atau penyerahaan kepada pelanggan. Ketidaksesuaian tersebut juga belum diperbaiki ulang, apakah hasil perbaikan ulang itu diverifikasi kembali agar menjamin kesesuaian terhadap persyaratan produk. Klausul 8.5.3 tentang tindakan preventif (tindakan pencegahan) sepenuhnya belum diterapkan oleh. telah membuat prosedur tertulis untuk tindakan pencegahan. Namun saat ini belum mengidentifikasi ketidaksesuaian potensial dan penyebab penyebabnya, belum mengevaluasi kebutuhan untuk tindakan pencegahan terjadi ketidaksesuaian, belum mencatat hasil hasil dari tindakan preventif yang dilakukan, belum meninjau-ulang efektivitas dari tindakan preventif yang dilakukan dan tindakan preventif yang dilakukan itu belum menghilangkan penyebab penyebab potensial dari ketidaksesuaian yang berpengaruh pada masalah masalah potensial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 di Gambar 6. Spider Chart Penerapan Klausul 8 di 4. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Klausul 4 bahwa klausul 4.2.1, 4.2.2 dan 4.2.4 telah sepenuhnya diterapkan, sedangkan klausul 4.1 dan 4.2.3 belum sepenuhnya diterapkan. Klausul 4.1 yang belum terpenuhi adalah belum pernah melakukan pemantauan, pengukuran dan analisa proses-proses yang terkait untuk menghasilkan kepuasan pelanggan. juga belum menerapkan tindakan tindakan diperlukan untuk mencapai hasil hasil yang direncanakan dan peningkatan terus menerus dari proses proses ini. Sedangkan analisa dari Klausul 4.2.3 yang belum terpenuhi adalah belum sepenuhnya mencegah penggunaan dokumen dokumen yang usang atau tidak berlaku lagi dan menerapkan cara identifikasi yang tepat untuk dokumen dokumen itu apabila masih dipertahankan untuk suatu maksud tertentu. Di unit-unit masih terdapat dokumen yang sudah kadaluarsa masih digunakan dan bahkan unitunit belum menerima dokumen dengan revisi terakhir. 2. Klausul 5 hampir semua klausul 5 terpenuhi di. Ini artinya komitmen Top Management sangat baik. Namun klausul 5.4.2 tidak terpenuhi seluruhnya. Hal ini terkait persencanaan yang telah ditetapkan oleh belum mengacu kepada peningkatan terus menerus dari sistem manajemen kualitas yang ada. Perencanaan yang telah dibuat tidak berubah (meningkat) selama 3 tahun terakhir. Dan tidak ada integritas dari Sistem Manajemen Kualitas agar tetap terpelihara apabila perubahan perubahan dari Sistem Manajemen itu direncanakan dan diimplementasikan. 3. Klausul 6 terkait dengan klausul sumber daya, baik sumber daya manusia, sarana prasarana dan lingkungan kerja. telah sepenuhnya menerapkan klausul 6 ini. 4. Klausul 7 berisi tentang kegiatan operasional khususnya untuk perancangan kurikulum, belajar mengajar, praktikum, monitoring proses belajar mengajar dan proses wisuda. telah konsisten sepenuhnya menerapkan hampir semua klausul 7 namun ada 2 klausul yang belum sepenuh nya diterapkan yaitu klausul 7.2.2 dan klausul 7.6. Klausul 7.2.2 menetapkan bahwa organisasi harus melaksanakan peninjauan ulang seluruh persyaratan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan stakeholder. telah melaksanakan 10

peninjauan ulang tersebut tetapi proses peninjauan-ulang belum menjamin bahwa perubahan persyaratan persyaratan produk telah dilakukan dan disadari oleh personel yang relevan dalam organisasi. Hasil hasil peninjauan-ulang dan tindakan tindakan yang berkaitan juga belum didokumentasikan dan dipelihara. Untuk klausul 7.6 menetapkan organisasi harus melaksanakan pemantauan pengukurang yang dilaksanakan. Universitas Medan Area belum melakukan kalibrasi dan verifikasi secara periodik atau sebelum digunakan terhadap alat yang memiliki standar nasional atau internasional. Jika tidak ada standar kalibrasi yang sesuai, maka landasan yang digunakan untuk kalibrasi ini harus dicatat dan dipelihara. Universitas Medan Area juga belum menjaga alat dari kerusakan dan penurunan keandalan (kemerosotan) selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan alat tersebut. 5. Klausul 8 menetapkan organisasi diwajibkan melakukan pengukuran dan pemantauan kinerja sistem yang telah ditetapkan sebelumnya. telah melaksanakan pengukuran dan pemantauan tersebut namun ada beberapa klausul yang belum terpenuhi antara lain klausul 8.2.3 pemantauan proses telah dilaksanakan tetapi apabila hasil hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan korektif belum dilakukan untuk perbaikan. Pada klausul 8.3 telah mengelola ketidaksesuaian namun proses proses yang dirancang belum menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah dari penggunaaan yang tidak diinginkan atau penyerahaan kepada pelanggan. Ketidaksesuaian tersebut juga belum diperbaiki ulang, apakah hasil perbaikan ulang itu diverifikasi kembali agar menjamin kesesuaian terhadap persyaratan produk. Klausul 8.5.3 tentang tindakan preventif (tindakan pencegahan) sepenuhnya belum diterapkan oleh Universitas Medan Area. telah membuat prosedur tertulis untuk tindakan pencegahan. Namun saat ini belum mengidentifikasi ketidaksesuaian potensial dan penyebab penyebabnya, belum mengevaluasi kebutuhan untuk tindakan pencegahan terjadi ketidaksesuaian, belum mencatat hasil hasil dari tindakan preventif yang dilakukan, belum meninjau-ulang efektivitas dari tindakan preventif yang dilakukan dan tindakan preventif yang dilakukan itu belum menghilangkan penyebab penyebab potensial dari ketidaksesuaian yang berpengaruh pada masalah masalah potensial DAFTAR PUSTAKA Gasperz, Vincent. 2002. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Gasperz, Vincent, 2012, Three-in-One ISO-9001, ISO-14001, OHSAS-18001, Contoh Aplikasi pada Bisnis dan Industri, Vinchristo Publication Harbubagin, B dan Ronitua, P. 1995. 26 Langkah Menuju Sertifikasi ISO 9000. Jakarta : PT. Iron Damwin Sentosa. Santosa, Made Arya Wira, Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Vol 2, No.1 Pebruari 2013. Wartiningsih, Endah. Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu di Politeknik xxx, Jurnal Epigram, Vol.10, No.2 Oktober 2014. Tjiptono, F dan Diana A. 2001. Total Quality Management. Yogyakarta : Penerbit Andi., 2010, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Depdiknas, Ditjen Dikti,2008, Kompilasi Buku Penjaminan, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi SPM-PT, KKM-IPB.,2012, Pedoman Mutu-ISO-9001:2008, Lembaga Penjamin Mutu 11