BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

I. PENDAHULUAN. Menurut prediksi para ekonom Indonesia, di tengah suasana. perekonomian negara yang masih belum menentu sejak tahun 1997,

BAB I PENDAHULUAN. teman menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak mendatangi cafe untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan J.CO Donut & Coffee Sejarah Perusahaan J. CO Donuts & Coffee

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mouth. Dalam strategi word of mouth biasanya terjadi melalui dua sumber

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250

BAB I PENDAHULUAN. minuman salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

B AB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat melakukan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sewaktu-waktu dapat beralih pada produk lain. Dalam hal ini, komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan PDB Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

I. PENDAHULUAN. Dunia yang semakin hari semakin berkembang menuntut manusia untuk maju

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menggandrungi dan menyadari bahwa memiliki bisnis sendiri merupakan hal yang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Angka Penjualan Kendaraan Beroda Empat Country Passenger Commercial Vehicles Vehicles

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Pasar modern berkonsep toko ritel banyak berdiri di kota-kota besar,

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com

BAB I PENDAHULUAN. produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk makanan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini semakin digemari oleh kalangan anak muda. Skateboard juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kuliner merupakan salah satu produk yang menjadi daya tarik masyarakat ataupun perusahaan besar untuk memulai suatu bisnis. Di Indonesia sekarang ini bisa dikatakan usaha di bidang kuliner cukup pesat, sehingga banyak peluang untuk melakukan atau menciptakan hal baru di bidang kuliner. Dunia kuliner di Indonesia memang sangat strategis, karena bisa dilihat dari inovasi setiap harinya yang semakin kreatif dan inovatif. Berkembangan kuliner ini sendiri bisa menjadi gaya baru untuk para masyarakat atau yang memulai bisnis di bidang kuliner. MRI Research, 17 Februari 2015 - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2012 hingga akhir 2015, pertumbuhan jumlah perusahaan industri mikro sektor makanan mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2012 tercatat, sebanyak 2.812.747 perusahaan makanan skala mikro. Namun angka ini melonjak tajam pada tahun 2013, sebanyak 74.268 perusahaan mikro, menjadi 2.887.015 perusahaan makanan skala mikro. Kemudian, angka itu melonjak sekitar 450% dari tahun 2013 atau sebanyak 333.548 perusahaan makanan skala mikro pada akhir 2014, menjadi sebanyak 3.220.563 perusahaan makanan skala mikro di seluruh Indonesia. (http://www.mri-research-ind.com 14 September 2017 pada pukul 1:08) Jika dilihat dari data tersebut, maka bisa dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu surga kuliner, yang mana mampu memberikan peningkatan data yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2015. Seperti yang dikatakan bahwa Industri makanan dan minuman menduduki posisi strategis dalam penyediaan produk siap saji yang aman, bergizi dan bermutu, kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto pada acara CEO Gathering Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) di Jakarta 2016, Rabu malam (30/11). Salah satu kuliner siap saji yang saat ini berkembang adalah produk makanan es krim. Seperti yang kita ketahui es krim sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, sehingga hal ini sangat memungkinkan untuk adanya inovasi es krim yang terbaru di kalangan masyarakat, sehingga bisnis di bidang es krim sudah mulai luas dan berkembang dengan pesat. 1

Menurut Euromonitor, pada tahun 2015 walaupun konsumsi per kapitanya rendah, pasar es krim Indonesia sangat besar secara ukuran, mencapai 158 juta liter dan terbesar di Asia Tenggara. Ini lantaran jumlah penduduk Indonesia yang besar. Proyeksinya, hingga tahun 2018 pertumbuhan pasar es krim mencapai 240 juta liter atau rata-rata tumbuh 8,75%. Dengan data tersebut maka bisa dilihat bahwa Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk produk makanan es krim. (Marketeers.com, 12 September 2017 Pukul 22:08) Masyarakat Indonesia sebagian besar pada dasarnya memang menggemari es krim yang berasal dari Eropa ini. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya perusahaan es krim yang tumbuh berkembang dan tidak surut dari jaman dulu seperti kesuksesan pada es krim walls, campina, dll. Bahkan di Indonesia sendiri ada rumah makan es krim yang masih bertahan sejak jaman penjajahan belanda seperti kedai es krim Zangrandi di Surabaya, Bakoel Es Krim di Semarang dan Kedai Es Krim Toko Oen di Malang. ( Indotara.co.id, 05 November 2017 Pukul 0:40 ) Salah satu perusahaan es krim yang sedang memulai merintis bisnisnya di Indonesia adalah es krim Aice. Es krim ini adalah salah satu es krim yang di pasarkan di Indonesia sekitar tiga tahun belakangan. Selain itu juga ada es krim yang menjadi pesaing dari es krim Aice ini sendiri yang juga turut dipasarkan di Indonesia, yaitu es krim Glico yang berasal dari negara Jepang. Perbedaan yang terdapat pada es krim Aice dan juga kompetitornya adalah terdapat pada varian rasa, bentuk dari es krim itu sendiri serta harga yang terjangkau. Es krim Aice selama tiga tahun belakangan hanya fokus pada kualitas produk dan juga pelayanan yang maskimal kepada konsumennya, oleh karena itu Aice tidak secara gencar-gencaran memasang iklan atau promosi di berbagi media. ( Informasi dari Ibu Vera selaku HRD Aice Bandung ) Aice hadir untuk memenuhi kebutuhan dan juga keinginan masyarakat akan es krim yang mempunyai kualitas yang baik dan juga mampu menutupi kebutuhan masyarakat untuk dapat menikmati es krim dnegan rasa yang beragam serta harga yang cukup terjangkau. Es krim Aice sendiri merupakan es krim yang didirikan pada November 2014 yang berpusat di Singapura. Aice berdedikasi untuk menjadi merek es krim terpopuler se-asia Tenggara dan memberikan es krim yang berkualitas tinggi, lezat, sehat dan inovatif kepada konsumen. Untuk saat ini, Aice sudah 2

memiliki pasar di Indonesia dan Vietnam, yang kedepannya juga akan beroperasi di Singapura, Thailand dan Malaysia. (www.aiceicecream.com, 09 September 2017 pukul 10:14) Gambar 1. 1 Logo Aice Sumber: http://www.aice.co.id Logo Aice mengandung arti yaitu, A= terbaik Ice= es krim (Ice Cream) Produk-produk es krim Aice antara lain (www.aice.co.id, 9 September pukul 10:14) dari penjelasan logo Aice tersebut maka bisa dikatakan bahwa mereka mampu merealisasikan tujuan perusahaan mereka untuk menjadi es krim terbaik diantara produk es krim lainnya, terutama untuk kompetitor terdekatnya. Dengan adanya penghargaan yang didaptkan sepanjang tahun 2016-2017 Es krim Aice ini dikenal di kalangan masyarakat sepanjang tahun 2016-2017. Es krim Aice memiliki harga yang terjangkau mulai Rp.2000 sampai Rp.10.000. Varian rasa dari es krim Aice ini ada bermacam-macam, dimana hampir semua varian rasa yang di sajikan bentuk dan rasanya hampir menyerupai aslinya. Hal ini yang menjadikan es krim Aice disukai oleh banyak kalangan termasuk dikalangan masyarakat kelas menengah di karenakan harga yang sangat murah tetapi rasa dan kualitas produk tidak kalah bagusnya dengan produk es krim yang lainnya. (www.aiceicecream.com, 09 September 2017 pukul 10:14) Bukti bahwa es krim Aice merupakan es krim yang favorit di tahun 2016-2017 adalah diraihnya penghargaan Aice sebagai produk es krim yang terpilih dalam makanan paling favorit pilihan IDNtimes 3

Gambar 1. 2 Excelent Brand Award Sumber : www.aice.co.id Tidak hanya itu saja penghargaan yang diperoleh oleh Aice, tetapi penghargaan terbaru yang didapatkan oleh Aice adalah sebagai Excellent Brand Award pada tahun 2017. Ini merupakan modal yang sangat bagus untuk perusahaan Aice sebagai pendatang agar mampu mempertahankan kualitas dari produknya agar tetap menjadi produk es krim yang terbaik dibanding dengan produk es krim lainnya. Tidak hanya itu, tetapi es krim Aice juga tetap harus menjaga loyalitas terhadap pelanggan dengan tetap memberikan kualitas rasa dan juga harga yang baik untuk para target pasarnya. 4

Gambar 1. 3 Deretan Pemenang EBA 2017 Sumber :http://www.aice.co.id Aice sendiri merupakan brand es krim baru yang merambah pasar di Indoenesia dengan tingkat konsumen cukup tinggi karena bisa dilihat dengan menangnya Aice di EBA 2017. EBA sendiri merupakan sebuah peghargaan yang diadakan atau diselenggarakan oleh TATV (Terang Abadi Televisi) yang telah memasuki tahun kedelapan. Survei EBA 2017 ini dilakukan pada bulan Mei 2017 di wilayah karisedanan Surakarta. Alasan melakukan survei di Karisedenan Surakarta ini adalah karena penyelenggara sendiri atau TATV merupakan TV Surakarta. Melalui survei ini secara tidak langsung mereka telah menggabungkan Brand Image atau persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk dan Brand Awwareness agar dapat menghasilkan Brand Value yang menjadi landasan bagi penilaian produk yang mendapatkan penghargaan Brand Exellent. Ujar Widi Andriastuti, Direktur Utama Lembaga Survei RichMark. Dengan menangnya es krim Aice pada penganugrahan EBA 2017 ini mampu menjadikan es krim Aice mempunyai tempat tersendiri di kalangan masyarakat, dengan begitu secara tidak langsung para masayarakat pun secara tidak sadar mampu menyebarluaskan usaha ini atau bisa disebut dengan Word Of Mouth Communications. Setiap orang biasanya selalu melakukan Word Of Mouth Communications karena dia ingin berbagi informasi kepada yang lainnya. Karena kita secara tidak langsung membicarakan tentang suatu produk adalah merupakan hasil yang jujur 5

walaupun yang kita rasakan mempunyai pengaruh yang baik ataupun buruk. Pada dasarnya Word Of Mouth Communications sangat efektif dan juga mempunyai biaya yang sangat rendah untuk memasarkan sebuah produk apabila didasari dengan adanya kualitas produk dan pelayanan yang bagus. Banyak perusahaan yang sudah memanfaatkan dan mengaplikasikan Word Of Mouth Communications menjadi bentuk pemasaran mereka. Contoh perusahaan yang sukses karena hasil dari word of mouth yaitu roti Breadtalk pada Maret 2003 yang merupakan bisnis franchise yang diambil dari perusahaan kuliner di Singapore dan J.co. yang merupakan bisnis hasil rintisannya sendiri pada tahun 2005 yang dibuat oleh pebisnis Johny Andrean yang dikenal sukses membesarkan jaringan salon Johny Andrean. Berkat Word Of Mouth Communications dan juga antrian toko yang selalu panjang maka sampai sekarang toko roti tersebut sangat digemari para pelanggan dn bahkan mereka rela mengantri lama hanya untuk menikmati roti Breadtalk dan donat J.co hingga sekarang. Es krim Aice sendiri merupakan brand/merek baru di kalangan masyarakat, dalam memasarkan produknya pun es krim Aice secara tidak langsung melakukan strategi word of mouth communication4s untuk menarik para konsumennya, karena mereka tidak menggunakan iklan secara gamblang. Promosi yang mereka lakukan terdapat pada reseller yang menjualkan produk es krim Aice dengan memasang atribut es krim Aice dan juga memaksimalkan hasil pengalaman para konsumen yang sudah membeli es krim Aice. Hal ini sangat banyak menimbulkan adanya respon kognitif pada konsumen terhadap es krim yang mereka anggap merupakan produk baru. Menurut Belch and Belch (2009:165) Respon kognitif sendiri merupakan tanggapan seperti perhatian, pemahaman, sikap, dan niat membeli. Biasanya para konsumen akan memberikan respon yang baik apabila mereka merasakan pengalaman yang baik, namun hal sebaliknya akan terjadi apabila mereka tidak mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan keinginan mereka. Seperti menurut Melva (2011) bahwa word of mouth communication tidak melulu melibatkan berita baik, namun juga bisa melibatkan berita buruk apabila ada pengalaman buruk dari salah satu konsumen, maka secara cepat akan menyebar sehingga mampu membuat cedera penjualan perusahaan itu sendiri. oleh sebab itu maka es krim Aice menginginkan adanya respon yang baik oleh para konsumen. 6

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dan diteliti, yaitu : 1. Seberapa besar pengaruh Direction terhadap respons kognitif konsumen? 2. Seberapa besar pengaruh Valance terhadap respons kognitif konsumen? 3. Seberapa besar pengaruh Volume terhadap respons kognitif konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan dari adanya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui besarnya pengaruh Direction terhadap respons kognitif konsumen. 2. Mengetahui besarnya pengaruh Valance terhadap respons kognitif konsumen. 3. Mengetahui besarnya pengaruh Volume terhadap respons kognitif konsumen. 1.4 Kegunaan Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, baik baagi penulis maupun bagi perusahaan. Siginifikasi penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Akademis Menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh word of mouth communications es krim AICE terhadap respon konsumen. Selain itu, penelitian ini mampu meberikan pengalaman bagi peneliti terhadap ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahaan dan selama penelitian dapat melatih kemampuan analisis berfikir secara sistematis dan konseptual. 2. Kegunaan Praktis Perusahaan sejenis atau yang lainnya dapat mempelajari model promosi word of communication serta dapat menerapkan strategi promosi tersebut untuk selanjutnya 1.5 Sistematis Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini disesuaikan dengan disiplin bidang ilmu dan pedoman tugas akhir pada Universitas Telkom. Sistematika penulisan tugas akhir 7

ini secara umum terdiri atas beberapa bagian yang dipaparkan secara lebih spesifik pada sub bagian yang disampaikan berdasarkan urutan penulisan di bawah ini. BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang penelitian terdahulu yang sejenis, landasan teori penunjang, dan kerangka pemikiran teoritis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil dan pembahasan berisi gambaran umum objek dan penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, keterbatasan penelitian dan saran atas hasil penelitian sesuai dengan hasil analisa data yang dilakukan. 8