21. Meja Komputer Baik 33. Earphone Suspension Baik. 24. printer Baik 36. Speker Baik. 25. Scaner Baik 37. Sub wufer Baik

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PEDOMAN WAWANCARA. 4. Apa saja tugas dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. 7. Bagaimana cara melakukan evaluasi kinerja pegawai di Badan

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

Transkrip Wawancara Mendalam

PPID BLH Kabupaten Lombok Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Pengaduan Masyarakat di Badan Koordinasi Penanaman Modal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Le

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

oy~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pelayanan publik bidang

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA KOTA MATARAM NOMOR : 8 TAHUN 2017 TENTANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

NO. KOMPONEN URAIAN A.

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BLITAR

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

2. Persyaratan pelayanan

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal?

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR BAB I

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PEDOMAN PENGISIAN PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi,

Jenis pelayanan Administrasi Penerbitan Ijin Dengan Penilaian Teknis serta Pengesahan SKPD

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

LOGO PROFIL. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP)

INOVASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAYANAN TERPADU (SIMYANDU) SEBAGAI IMPELEMTASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI KOTA TANGERANG SELATAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pintu yang diselenggarakan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta belum

NO. KOMPONEN URAIAN A.

BAB III PENYAJIAN DATA

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN. 1. Pelayanan Administrasi Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 61 TAHUN 2008

PROSEDUR PELAYANAN IZIN LICENSE SERVICES PROCEDURE. 3a. SuratPenolakan Letter of Rejection. 2.PemeriksaanBerkas Forms Checking

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOTA BLITAR TAHUN 2013

PROPOSAL PENAWARAN SISTEM INFORMASI IZIN CETAK MANDIRI

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

By : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG


PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN2016

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Veteran No. 10 Telp. (0342) B L I T A R

01. STANDAR PELAYANAN IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

Laporan Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Pada BPK Perwakilan Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti Undang-undang atau aturan. Dengan demikian otonomi dapat diartikan

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

03. STANDAR PELAYANAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

BUPATI POLEWALI MANDAR

188/72/KPTS/211.1/2012. Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP 1 OKTOBER OKTOBER 2012

51. STANDAR PELAYANAN IZIN PENGGUNAAN DAN PENGAWASAN PESAWAT ANGKAT/ANGKUT KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

43. STANDAR PELAYANAN IZIN PENYELENGGARAAN APOTEK KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kota Surabaya mulai mengimplementasikan e-government.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

Transkripsi:

56 21. Meja Komputer Baik 33. Earphone Suspension Baik 22. Meja Rapat Baik 34. Video Capture Procesing Unit Baik 23. Ala Fasilitas Huning Internet Baik 35. Proce Serve Baik 24. printer Baik 36. Speker Baik 25. Scaner Baik 37. Sub wufer Baik 26 Mesin ketik digital Baik 38. Video Mixer Baik 27. Mesin foto copy Baik 39. Mobile Polding Screen Baik 28. Rak arsip Baik 40. Profesional Projector Baik 29. Meja kerja staf Baik 41. Video Digital Scaler Baik 30. Lemai rendah arsip Baik 42. Video Camera Baik Sarana dan Prasarana Tabel 2.5 Daftar Sarana dan Prasarana di DPM-PTSP Kota Semarang Sumber: Data Aset Inventaris DPM-PTSP Kota Semarang per Bulan Desember Tahun 2016 BAB III PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN

57 Penulis mencoba melakukan penelitian mengenai studi Pengelolaan Pelayanan Pengaduan Publik Berbasis E-Government di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang Penulis mencoba memaparkan hasil penelitian secara kualitatif berdasarkan kajian pustaka, obrservasi, dan wawancara yang dilakukan atas dasar tujuan dari penelitian yaitu untuk mendeskripsikan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Berbasis E-Government di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang. Hasil penelitian tersebut diuraikan dalam bentuk jawaban yang merupakan hasil dari wawancara dengan beberapa informan. Informan yang diwawancarai dalam penelitian merupakan narasumber yang dinilai berkompeten dalam memberikan informasi yang dibutuhkan, informan merupakan pegawai di Pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Selanjutnya informasi yang didapat disajikan dalam bentuk uraian dan penjelasan. Keterangan yang didapat dari narasumber dapat dijadikan bahan untuk mendeskripsikan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Berbasis E-Government di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang. Hasil penelitian tersebut antara lain: 3.1 Mekanisme sistem pengelolaan pelayanan pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang Di dalam mekanisme sistem pengelolaan pelayanan terdapat lima indikator yang menjadi tolok ukur, antara lain penerimaan pengaduan secara lisan, penerimaan

58 pengaduan secara tertulis, petugas yang menangani pengaduan, pencatatan pengaduan dan pengarahan form pengduan. Keempat indikator tersebut harus dilaksanakan dalam sistem pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM- PTSP) yaitu 3.1.1 Penerimaan pengaduan secara lisan Pada hakikatnya penyampaian pengaduan di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) dengan sistem satu pintu tidak boleh mempersulit masyarakat untuk melakukan pengaduan. Sehingga sebisa mungkin memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dengan mudah dan cepat. Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur Dalam dimensi ini terbagi beberapa indikator yaitu: 1. Pengaduan melalui datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Penerimaan pengaduan di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) secara lisan itu dengan cara datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) lantai 3 balaikota Semarang adapun prosedurnya itu yaitu: pemohon datang langsung lalu bertemu dengan Petugas setelah bertemu petugas biasanya petugas akan mencatat di formulir pengaduan setelah petugas mencatat pengaduan dari pemohon maka formulir pengaduan tersebut akan naik ke kasubid pengaduan setelah itu formulir pengaduan akan naik ke Kepala bidang sistem mekanisme Pengaduan

59 setelah itu form pengaduan akan dibagikan ke Kepala Bidang sesuai aduan. setelah itu akan ditindak lanjuti jawaban di formulir pengaduan setelah formulir jawaban ditindaklanjuti maka akan naik ke Sekretaris lalu diberikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) setelah disetujui oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) maka akan turun formulir jawaban pengaduan ke Kepala bidang sistem mekanisme pengaduan. lalu akan turun formulir jawaban pengaduan Kepala Sub Bidang pengaduan setelah itu akan diberikan kepada petugas Petugas akan memberikan kepada pemohon jawaban Formulir Pengaduannya. Selain petugas yang memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat yang mengirimkan aduannya secara langsung hal lain yang mendukung bentuk komunikasi efektif yang harus dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) yaitu harus adanya komunikasi yang baik terhadap penyampaian hasil penanganan pengaduan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh salah satu informan pemohon pengaduan yang diwawancarai oleh penulis: Ya cukup baik, jelas dan mudah dipahami sih dalam penanganan pengaduan secara langsung, tetapi waktu penyelesaian pengelolaaan pengaduan secara lisan masih tidak bisa secara langsung dan cepat. (tanggal 24 Agustus 2017)

60 Langkah dalam tindak lanjut petugas untuk melakukan pengelolaan pengaduan secara lisan membuat banyak masyarakat yang merasa tidak puas atas jawaban atas pengaduannya karena proses untuk tindak lanjut pengaduannya sangat lama dan tidak sesuai dengan yang diinginkan pemohon. Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi pengelolaan pengaduan Bu pramas: iya memang tindak lanjut pengelolaaan pengaduan secara lisan menjadi lama waktu penyelesaiannya karena pimpinan sering tidak ada dikantor karena menjalankan tugas diluar kantor dan petugas dalam mengimplementasi masih kurang membuat tindak lanjut pengelolaan pengaduannya menjadi lama (Tanggal 24 Agustus 2017) Gambar 3.1 pengaduan secara langsung di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang 2. Pengaduan melalui telpn Penyampaian pengaduan dari masyarakat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) selain datang secara langsung ke kantor balaikota lantai 3(tiga) masyarakat juga bisa melakukan penyampaian pengaduan melaui telfn 024-3548691. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan bapak Beni yang diwawancarai oleh penulis:

61 menurut saya respon petugas pengaduan dalam menanggapi pengaduan yang disampaikan melalui telpn tidak baik saya pernah mencoba beberapa kali melakukan pengaduan melalui telfn tapi tidak ada yang menjawab atau merespon telfn dari saya sehinga saya harus tetap datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) serta dalam menindaklanjuti pengaduan tidak bisa secara langsung (tanggal 24 Agustus 2017) adanya hubungan timbal balik atau respon yang baik antara tim penanganan pengaduan dengan masyarakat maupun dengan pegawai yang menjadi subjek aduan. Hal ini dimaksudkan, agar hasil penanganan pengaduan tersebut dapat selesai secara baik. Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi pengelolaan pengaduan Ibu Pramas: tindak lanjut petugas dalam merespon pengaduan melalui telfn itu bukannya petugas kurang merespon pengaduan melalui telfn tetapi karena faktor jumlah pesawat telfn yang hanya teredia 2 (dua) saja sehingga hal ini membuat ternjadi tabrakan telfn yang masuk antara pemohon pengadu serta antar Satuan Perangkat Kerja Daerah(SKPD). Selain itu memang tindak lanjut pengelolaaan pengaduan secara lisan menjadi lama waktu penyelesaiannya karena pimpinan sering tidak ada dikantor karena menjalankan tugas diluar kantor dan petugas dalam mengimplementasi masih kurang membuat tindak lanjut pengelolaan pengaduannya menjadi lama (tanggal 24 Agustus 2017 pukul 14.42) Data wawancara dari informan di atas, maka dapat disimpulkan dari penjabaran diatas bahwa dua unsur yang ada dalam penerimaan pengaduan secara lisan masih belum terlaksana dengan baik karena masih terdapat hal-hal yang harus diperbaiki. masyarakat merasa tidak puas dengan respon petugas serta waktu penyelesaian pengelolaan pengaduan yang tidak bisa secara langsung dan cepat dalam melakukan pengaduan secara lisan.

62 3.1.2 Penerimaan pengaduan secara tertulis Penerimaan pengaduan secara tertulis merupakan sarana pengaduan yang disediakan di kantor Dpm-Ptsp untuk memudahkan masyarakat menyampaikan keluhannya. adapun prosedurnya itu yaitu: Petugas akan menerima pengaduan melalui sarana dan prasarana yang sudah disediakan untuk melakukan pengaduan. Lalu petugas akan mencatat di formulir pengaduan setelah petugas mencatat pengaduan dari pemohon maka formulir pengaduan tersebut akan naik ke kasubid pengaduan setelah itu formulir pengaduan akan naik ke Kepala bidang sistem mekanisme Pengaduan setelah itu form pengaduan akan dibagikan ke Kepala Bidang sesuai aduan. setelah itu akan ditindak lanjuti jawaban di formulir pengaduan setelah formulir jawaban ditindaklanjuti maka akan naik ke Sekretaris lalu diberikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) setelah disetujui oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) maka akan turun formulir jawaban pengaduan ke Kepala bidang sistem mekanisme pengaduan. lalu akan turun formulir jawaban pengaduan Kepala Sub Bidang pengaduan setelah itu akan diberikan kepada petugas Petugas akan memberikan kepada pemohon jawaban Formulir Pengaduannya.

63 Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur sarana dan prasarana dalam penerimaan pengaduan secara tertulis dan penerapannya dalam layanan pemakai: 1. Surat Pengaduan Adanya media atau sarana yang mendukung dan disiapkan oleh organisasi bagi masyarakat dalam mengirimkan keluhannya maupun selama proses penanganan pengaduannya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan ibu winda yang diwawancarai oleh penulis saya memang biasanya melakukan penyampaian pengaduan melalui surat pengaduan yang saya kirim kan ke kantor Dpm- Ptsp dibandingkan saya harus melakukan pengaduan secara dateng langsung kesini lebih baik saya melakukannya melalui surat pengaduan selain itu karena yang saya tau cuman melalui surat pengaduan saja kalo mau menyampaikan pengaduan disini (tanggal 24 Agustus 2017 pukul 15.00) Terdapat masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui cara penyampaian pengaduan membuat masyarakat masih melakukan pengaduan melalui surat pengaduan yang dikirimkan ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang. Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi pengelolaan pengaduan Bu pramas: iya benar kebanyakan pemohon pengaduan menggunakan cara melalui surat pengaduan hal in dikarenakan kurangnya publikasi tentang tata cara penyampaian pengaduan melalui sarana dan prasarana lain yang sudah disediakan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) (tanggal 24 Agustus 2017) 2. Sms Gateaway

64 Sms Gateaway adalah salah satu sarana pengaduan yang diediakan pemerintah untuk masyarakat dalam melakukan pengaduan. Adanya sms gateaway memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhannya tanpa harus datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Masyarakat kota semarang bisa melakukan pengaduan melalui sms ke nomer 08112757425. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan bapak Fauzi yang diwawancarai oleh penulis: menurut saya sih respon petugas sudah baik dalam merespon pengaduan yang saya kirim melalui sms gateawayitu serta dengan adanya sms gateaway ini memudahkan masyarakat kota semarang untuk menyampaikan pengaduan. tetapi dalam proses menindaklanjuti pengaduan masih tidak bisa secara cepat waktu penyelesaiannya (tanggal 24 Agustus 2017) Lebih lanjut lagi, kasi monitoring dan evaluasi ibu ari menambahkan, mengenai sms gateaway dalam pengaduan: memang benar Dpm-Ptsp ingin mempermudah masyarakat dalam penyampaian pengaduan dengan dibuatkan aplikasi sms gateaway yang langsung tersambung di komputer masingmasing tim yang terlibat dalam pengelolaan pengaduan di kantor ini, lalu juga kami lagi berusaha memperbaiki sistem pengelolaanya agar lebih cepat dan tidak lama proses penyelesaiannya. (tanggal 24 Agustus 2017) 3. Website Adanya akses yang meberikan kemudahan akan menimbulkan rasa senang dari masyarakat, bahwa kesempatan masyarakat untuk memberikan kritik, saran

65 maupun keluhan dapat tertampung dengan baik. Kemudahan ini dapat ditunjukkan dengan adanya media atau sarana secara online yang mendukung dan disiapkan oleh organisasi bagi masyarakat dalam mengirimkan keluhannya maupun selama proses penanganan pengaduannya.masyarakat bisa mengirimkan keluhannya ke website Dpm-Ptsp yaitu Dpmptsp.Semarangkota.go.id. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan bapak gabriel yang diwawancarai oleh penulis: menurut saya pengaduan melalui website masih sering terjadi error pada saat diakses, karena waktu itu saya ingin melakukan pengaduan masalah perizinan Tower melalui website malah tidak bisa diakses (tanggal 25 Agustus 2017 pukul 11.00). Seperti halnya dengan informan pemohon pengaduan bapak gabriel, informan ibu rosiyah pemohon pengaduan juga menyampaikan pendapatnya mengenai pengaduan melalui website. Ia berpendapat: menurut saya sih pengaduan melalui website sangat mempermudah masyarakat kota semarang dan untuk saya juga dalam menyampaikan pengaduan. Jadi saya tidak perlu repot untuk datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) untuk melakukan pengaduan tetapi ya saya pernah 2 kali mencoba saat mengakses websitenya malah gabisa diakses mbak saya pikir jaringan saya yang jelek tapi saya udh mencoba besoknya tetap saja sama masih tidak bisa diakses (tanggal 25 Agustus 2017 pukul 11.00). Langkah tindak lanjut petugas untuk melakukan pengelolaan pengaduannya tertulis yang dilakukan pemohon secara online atau melalui website masih sering terjadi gangguan jaringan. Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi pengelolaan pengaduan Bu pramas:

66 iya memang benar jaringan internet yang lemot dan sering tidak tersambung saat melakukan pengelolaan pengaduan menjadi penghalang untuk melakukan tindak lanjut secara cepat apalagi jika cuaca lagi hujan sama sekali tidak bisa tersambung internetnya sehingga membuat server website sering error (tanggal 25 Agustus 2017) 4. Pohon Sarana dan Aduan (pohon Sardu) Selama ini masih banyak masyarakat yang bingung tentang tata cara pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Pohon sarana dan aduan adalah sebuah pohon yang disediakan Dpm-Ptsp di depan loket pelayanan di balaikota lantai 1(satu) kota Semarang yang isinya terdapat kertas dan amplop kecil kosong yang gunanya untuk masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan tidak perlu datang langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) cukup menuliskan keluhan saja di kertas yang sudah disediakan lalu dimasukan ke amplop kecil kosong lalu digantungkan ke pohon sarana dan aduan tersebut. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan Mas Wahyu yang diwawancarai oleh penulis iya kadang saya juga lebih memilih menyampaikan keluhan saya ke pohon sardu tersebut karena lebih gampang aja. biasanya setelah saya melakukan pelayanan perizinan di dalam tapi hasil yang saya terima tidak sesuai dengan yang saya inginkan lalu saya langsung saja menuliskan di pohon sarana dan aduan tersebut (tgl 07 Agustus 2017 pukul 15.00). Lebih lanjut lagi, kasi perizinan ibu pramas menambahkan, mengenai sms gateaway dalam pengaduan: iya sekarang kita sudah menyediakan pengaduan tertulis untuk masyarakat masyarakat yang masih kurang menguasai media

67 elektronik yaitu pohon sardu (pohon saran dan aduan) di depan loket pelayanan perizinan lantai 1 Balaikota Semarang. Pohon sardu itu bisa digunakan untuk menyampaikan pengaduan tanpa harus bertemu langsung dengan petugas pengaduan disini jadinya memudahkan masyarakat kota Semarang (tgl 07 Agustus 2017 pukul 15.05). Gambar 3.2 (Sumber: Pelayanan Pengaduan Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)) Data wawancara dari informan di atas, maka dapat disimpulkan dari penjabaran diatas bahwa 4 (empat) unsur yang ada dalam penerimaan pengaduan secara tertulis dengan sarana dan prasarana yang disediakan untuk masyarakat untuk mempermudah masyarakat melakukan pengaduan masih belum terlaksana dengan baik karena masih terdapat hal-hal yang harus diperbaiki. Kurangnya publikasi membuat masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang adanya pelayanan pengaduan secara online dan dapat dilihat bahwa pengaduan melalui website masih sering terjadi error saat diakses. hal ini dikarenakan gangguan pada jaringan internet

68 yang tersedia di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Terjadinya gangguan jaringan internet pada saat melakukan pengaduan membuat terhambatnya petugas untuk menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat. 3.1.3 Petugas yang menangani pengaduan Dalam alur pelayanan pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang dicantumkan bahwa adanya tim pengawas dalam mengawasi dan mengontrol dalam pengelolaan pengaduan. Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur petugas yang menangani pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang yaitu: 1. Petugas memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Selama penanganan pengaduan yang dilaksanakan oleh petugas yang mengelola pengaduan terdapat keterbukaan informasi yang harus diberikan oleh petugas ke masyarakat. Masyarakat sengaja dilibatkan agar masyarakat dapat menilai kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh organisasi dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan bapak Adi yang diwawancarai oleh penulis

69 menurut saya sih mbak petugas disini dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik. Karena ramah,baik dan sopan saat waktu itu saya pernah melakukan pengaduan tetapi mungkin dalam pengelolaan pengaduannya belum bisa maksimal karena yang saya liat petugas yang menangani pengaduan jumlahnya sedikit mbak ( tanggal 24 Agustus 2017) Seperti halnya dengan informan pemohon pengaduan bapak Adi, informan bapak rio pemohon pengaduan juga menyampaikan pendapatnya mengenai petugas yang memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Ia berpendapat: Ya cukup baik sih penanganannya.saya dijelasin sama ibu siapa itu.. udah lama banget gak inget nama jadinya. Ya dijelasin secara detail tata cara pengaduan dikantor itu dan waktu penyelesaiannya juga sudah dijelaskan diawal. Cukup jelas dan mudah dipahami sih. ( tanggal 24 Agustus 2017) Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi pengelolaan pengaduan Ibu pramas: iya benar dek disini yang mengelola pengaduan petugas yang bertanggung jawab cuman sedikit jumlahnya, jadi terkadang masih terjadi penundaan waktu penyelesaian untuk menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat menjadi lama tapi kita tetap usahakan sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan kok dek waktu penyelesaiannya selain itu petugas disini dek belum pernah mengikuti pelatihan bimbingan teknik (Bintek) karena waktu itu masih ada kesibukan sehingga masih kurang optimalnya petugas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat ( tanggal 24 Agustus 2017) 2. Petugas menguasai teknologi informasi Petugas yang menangani pengaduan harus mempunyai keahlian khusus dalam pengaduan maupun dalam teknologi. Petugas yang menangani pengelolaan pengaduan bekerjanya sudah sesuai dengan keahlian dibidang

70 pengaduan dan petugas yang mengani pengaduan sudah bekerja sesuai dengan standar operasional Pelayanan yang telah di tetapkan kantor.berikut ini wawancara oleh kasi monitoring dan evaluasi ibu ari diwawancarai oleh penulis: petugas disini memang harus mempunyai keahlian khusus dalam menangani pengaduan maupun dalam teknologi sehingga petugas yang menangani pengaduan sudah mengerti tentang tata cara menangani pengaduan dari masyarakat secara manual maupun melalui media elektronik ( tanggal 24 Agustus 2017) Pendapat yang sama juga disampakan oleh Kasi pengelolaan pengaduan: iyaa dek petugas disini hampir semua sudah menguasai teknologi informasi tetapi untuk petugas yang sudah usia diatas 40 tahun memang tidak begitu menguasai teknologi informasi. Sehingga petugas yang tidak begitu menguasa teknologi informasi menangani pengaduan yang secara langsung saja ( tanggal 24 Agustus 2017) Data wawancara dari informan di atas, maka dapat disimpulkan dari penjabaran diatas bahwa 2 (dua) unsur yang ada dalam petugas yang menangani pengaduan masih harus ditingkatkan lagi keahliannya dalam menangani pengaduan dengan mengikuti pelatihan bimbingan teknik (Bintek) dan menambah jumlah petugas agar pengelolaan pengaduan menjadi lebih cepat waktu penyelesainnya. 3.1.4 Pencatatan Pengaduan Pencatatan pengaduan adalah untuk meneruskan surat pengaduan yang diterima kepada level bagian bawah. Setelah mendapatkan pengaduan pelayanan publik secara lisan maupun secara tertulis (website, sms, pohon sarana dan aduan dan surat pengaduan) sub bagian pengaduan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) kota Semarang akan melakukan proses Pencatatan pengaduan

71 masyarakat dengan cara menulis semua aduan masyarakat di Form pengaduan atau semacam blangko pengaduan masyarakat dengan mengikuti data lengkap pelapor yang berhubungan dengan pelayanan publik yang dirasakan menyulitkan masyarakat.sehingga segala bentuk pengaduan pelayanan publik baik yang secara lisan dan secara tertulis dapat dipertanggung jawabkan secara baik dengan administrasi lengkap kepada walikota Semarang. Berikut ini wawancara oleh kasi pengelolaan pengaduan ibu Pramas yang diwawancarai oleh penulis sistem pencatatan pengaduan dari pemohon itu sudah tersusun di form pengaduan yang sudah tersedia dengan format seperti nomor,tanggal,nama,perihal masalah, tindak lanjut ke bidang bagian mana Dalam pencatatan pengaduan dari pemohon ada kekhususan untuk menyelesaikan masalah tertentu yang tidak bisa di selesaikan sendiri dan butuh rapat koordinasi itu diperlukan tim tekni dan tindak lanjut setelah pencatatan di form pengaduan biasanya melakukan rekapitulasi pengaduan. Namun sayangnya petugas pengaduan dalam melakukan rekapitulasi pengaduan masih berantakan sistem arsipnya. mas Feby: Data wawancara ini diperkuat oleh penuturan petugas pencatatan pengaduan menurut saya memang benar sistem pengarsipan pengaduan dari pemohon masih berantakan, yang saya liat mereka mengarsip form pengaduan tidak hanya di satu file pengarsipan dan tidak diurutkan sesuai tanggal,jam, hari dan kadang ada form pengaduan yang tidak diarsipkan lalu disaat dicari ternyata tidak ada di tempat pengarsipan (tanggal 24 Agustus 2017).

72 Gambar 3.3 form pengaduan Sumber : Sistem Pengelolaan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang Data wawancara dari informan di atas, maka dapat disimpulkan dalam pencatatan form pengaduan masih harus masih sangat berantakan dalam pengarsipan form pengaduannya yang seharusnya dilakukan pengarsipan form pengaduan hanya di satu file pengaduan dan tidak diurutkan sesuai hari,tanggal, dan jamnya. 3.1.5 Pengarahan formulir pengaduan Pengarahan formulir pengaduan dilakukan setelah adanya pencatatan pengaduan di formulir pengaduan perlu dilakukan pengarahan formulir pengaduan tujuannya ntuk menindaklajuti pengaduan dari pemohon biar cepat selesai. Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur Dalam dimensi ini terbagi beberapa indikator yaitu: 1. Pengarahan formulir pengaduan kepada pimpinan

73 Pengarahan formulir pengaduan dilakukan untuk meneruskan surat pengaduan yang diterima kepada pimpinan untuk level menindaklanjuti aduan yang diterima serta memberikan jawaban atas tidak lanjut dari pengelolaan pengaduan dari masyarakat. Seperti penuturan dari kasi pengelolaaan pengaduan ibu pramas yaitu: jadi setelah petugas melakukan pencatatan pengaduan di form pengaduan yang sudah tersedia disini lalu untuk menindaklanjuti pengaduan yang disampaikan masyarakat itu perlu adanya koordinasi dan persetujuan antar dari pimpinan pengaduan di Dpm-Ptsp mbak. Jadi petugas tidak bisa langsung menindaklanjuti pengaduan tersebut kalau belum adanya persetujuan dari pimpinan. setelah pimpinan mensetujui untuk menindak lanjuti pengaduan baru petugas akan melakukan penindaklanjutan form pengaduan tersebut. (Tanggal 24 Agustus 2017) Hal ini diperkuat oleh penuturan kasi perizinan ibu Ria yaitu: iya mbak jadi disini semua surat-surat yang masuk kesini harus ada persetujuan dari pimpinan terlebih dahulu. Makanya ada pencatatn di formulir pengaduan itu ya supaya ada tanda bukti dibolehkan untuk menindaklanjuti pengaduan. Jadi alur pengarahan formulir pengaduannya itu gini mbak, form pengaduan tersebut akan akan naik ke kasubid pengaduan, setelah itu formulir pengaduan akan naik ke Kepala Sistem Mekanisme Pengaduan, lalu form pengaduan akan dibagikan ke Kepala Bidang sesuai aduan, setelah itu akan ditindak lanjuti jawaban di form pengaduan setelah itu formulir jawaban akan naik ke Sekretaris lalu diberikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) setelah disetujui oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) maka akan turun form jawaban pengaduan ke Kepala Bidang Sistem Mekanisme Pengaduan lalu Kepala Sub Bidang pengaduan setelah itu akan diberikan kepada petugas( Tanggal 24 Agustus 2017) 2. Penyelesaian form pengaduan Tindak lanjut petugas untuk menyelesaian form pengaduan harus menunggu adanya persetujuan dari pimpinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana

74 Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Seperti penuturan dari kasi pengelolaaan pengaduan ibu pramas yaitu: untuk menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat biasanya harus menunggu persetujuan koordinasi antar pimpinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Tiap aduan biasanya beda-beda gitu mbak ada pengaduan soal perizinan maupun non perizinan. setelah form pengaduan itu disetujuinuntuk ditindak lanjuti baru ntar dibagi ke masing-masing bidang sesuai aduan yang tercantum di form pengaduan tersebut.( Tanggal 24 Agustus 2017) Lebih lanjut lagi, kasi monitoring dan evaluasi ibu ari menambahkan, mengenai penyelesaian form pengaduan yaitu Petugas yang menangani pengaduan biasanya nunggu persetujuan dari pimpinan dek tapi ya kita tidak bisa melanggar aturan yang ada dan kalo pimpinan sedang dinas diluar kantor ya waktu untuk menindaklanjuti pengaduan pun jadi terhambat dek soalnya kita masih menggunakan sistem manual untuk koordinasi dengan pimpinan ( Tanggal 24 Agustus 2017). 3. Lembar jawaban form pengaduan diberikan kepemohon setelah ditindaklanjuti Petugas yang telah melakukan proses pengelolaan pengaduan yang telah dibagikan sesuai dengan aduan dari masyarakat langsung melakukan menindaklanjuti aduan tersebut di lembar jawaban formulir pengaduan yang sudah disediakan. Berikut ini wawancara oleh salah satu informan pemohon pengaduan bapak ridwan yang diwawancarai oleh penulis menurut saya untuk mendapatkan jawaban atas aduan yang saya sampaikan kesana itu proses pengelolaan pengaduannya tidak bisa diprediksi waktu penyelesaiannya. Kadang bisa lama dan kadang bisa cepat. Tanggal 24 Agustus 2017)

75 Pendapat dari bapak Ridwan diperkuat oleh pemohon pemohon pengaduan ibu Nurul yang diwawancarai oleh penulis : waktu itu saya pernah kecewa mbak dengan lembar jawaban yang saya terima tidak sesuai dengan yang saya inginkan serta petugas yang menindaklanjuti pengaduannya tidak bisa cepet waktu penyelesaiannya ( Tanggal 24 Agustus 2017) Berikut ini wawancara oleh kasi pengelolaan pengaduan ibu Pramas yang diwawancarai oleh penulis petugas sudah berusaha untuk menindak lanjuti pengaduan secepet mungkin tetapi koordinasi dengan pimpinan itu yang menjadi penghambat karena kan pimpinan sering ada dinas diluar kantor jadi petugas harus menunggu pimpinan berada dikantor terlebih dahulu agar pimpinan memberikan izin untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut ( Tanggal 24 Agustus 2017) Data wawancara dari informan di atas, maka dapat disimpulkan dari penjabaran diatas bahwa 3 (tiga) unsur yang ada dalam pengarahan form pengaduan masih harus ditingkatkan lagi koordinasi dengan pimpinan dan koordinasi antar instansi. 3.2 Hambatan dalam pelaksanaan pengelolaan pelayanan pengaduaan Dalam pengelolaan pelayanan pengaduan, masih ada hambatan-hambatan yang terjadi, berikut akan dibahas hambatan yang terjadi dalam pengelolaan pelayanan pengaduan: 3.2.1 Dana penunjang Operasional Kurangnya anggaran dana penunjang operasional membuat terhambatnya publikasi kepada masyarakat tentang adanya pelayanan pengaduan secara online sehingga membuat masih banyaknya masyarakat kota Semarang yang

76 tidak mengetahui tentang adanya sistem pelayanan pengaduan secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Masih banyak masyarakat yang menggunakan cara pengaduan dateng langsung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) atau melalui pohon sarana dan aduan yang tersedia di depan loket pelayanan di lantai 1 balaikota Semarang. Sehingga hal ini dirasakan masyarakat masyarakat kurang efektif dan lebih menghabiskan banyak waktu dan cukup lama. 3.2.2 Jaringan internet di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) yang terkadang mengalami gangguan Dalam melakukan pengelolaan pengaduan masyarakat secara onlne di Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) adanya jaringan yang memadai merupakan hal utama dan sangat penting. Dengan ketergantungan koneksi internet yang lambat dan sering tidak tersambung ke perangkat media maka akan memperlambat proses pengelolaan pengaduan dari masyarakat. 3.2.3 Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) Masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang mengelola sistem pelayanan pengaduan di dpm-ptsp membuat terhambatnya sistem pengelolaan pengaduan secara online. Selain itu kertebatasan Sumber Daya Manusia membuat jangka waktu proses penyelesaian pengelolaan aduan menjadi lama serta masih

77 banyaknya tim yang mengelola pengaduan secara online masih banyak yang tidak menguasai tentang Teknologi Informasi.