III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Perupa mengangkat tema ini karena ketertarikan terhadap kupu-kupu yang sangat kaya akan permainan warna dari sayapnya. Warna-warna pada sayap kupu-kupu dibentuk oleh sisik-sisik yang tertata dengan rapi pada permukaan sayapnya. Dari setiap kupu-kupu akan memiliki warna dan bentuk yang berdasarkan jenisnya. Kupu-kupu merupakan bagian dari kekayaan alam yang membawa perupa pada pengamatan serta pemikiran terhadap kupu-kupu, sehingga menghasilkan gagasan bahwa kupu-kupu tidak hanya sekedar sebagai hewan serangga yang hidup dan berkembang biak disekitar kita, akan tetapi kupukupu adalah sebuah keindahan yang dapat dinikmati dan divisualisasikan kembali kedalam sebuah karya drawing. Kehidupan sehari-hari kupu-kupu dijadikan sebagai simbol dari keindahan. Kupu-kupu juga memiliki keindahan dalam anatomi tubuhnya. Setiap lekuk bagian tubuhnya menyimpan banyak keindahan dan juga memiliki peranan yang sangat penting bagi dirinya ataupun makhluk lain. Perupa memperoleh ide yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian proses berfikir timbul gagasan atau ide 16
17 yang melandasi penciptaan karya drawing. Proses penciptaan karya drawing ini tentu melalui sebuah pengamatan lingkungan. Selain keindahan bentuk simetris kupu-kupu juga mengamati berbagai macam bentuk motif yang terdapat pada sayap kupu-kupu. Keindahan sayapnya tentu sangat menarik perupa untuk penciptakan sebuah karya drawing sebagai inspirasi dan kupukupu sebagai landasan mereka dalam membuat karya seni. 2. Konsepsi a. Garis Garis merupakan unsur penting dalam pembuatan karya drawing. Perupa dalam memvisualisasikan karya dengan menggunakan garis lurus dan lengkung, sehingga dapat membentuk pola yang diinginkan oleh perupa. b. Bidang Shape dapat dibedakan atas shape geometri dan shape biomorphic. Shape geometric merupakan bentuk yang standar (ukuran, aturan dan batasan) dalam sifat berasal dari ilmu ukur, seperti lingkaran, empat persegi, segitiga. Shape biomorphic merupakan bentuk yang tak beraturan (bebas dan organik). c. Warna Pemanfaatan warna dalam menciptakan karya menggunakan water color pencil bertujuan agar memperjelas perbedaan kupu-kupu
18 satu dengan yang lain. Karena setiap kupu-kupu memiliki motif, warna dan karakter yang berbeda. Warna yang digunakan adalah warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Semua warna digunakan dalam karya ini sesuai dengan warna kupu-kupu pada kenyataannya. Sedangkan untuk background karya drawing menggunakan warna putih. B. Implementasi Rupa Gagasan atau ide adalah hal utama yang dimiliki perupa untuk menciptakan suatu karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta seni menggambarkan latar belakang yang kompleks, salah satunya pengalaman hidup dan pengamatan terhadap objek atau bentuk-bentuk tertentu. Langkah pertama terciptanya sebuah karya adalah melakukan pengamatan dari peristiwa yang sebenarnya. Biasanya objek atau benda yang di amati menimbulkan idea tau gagasan untuk melandasi dalam pembuatan karya seni. 1. Medium dan Teknik Proses penggarapan karya seni yang mengangkat tema kupu-kupu dalam penciptaan karya drawing, menggunakan bahan kertas gambar karton. Alat yang digunakan untuk membuat karya ini yakni penggaris, pensil, penghapus, drawing pen, water color pencil. Teknik dalam penciptaan karya perupa adalah menggambar dengan cara mengarsir pada kertas dengan menggunakan drawing pen untuk
19 membentuk pola ornamen. Pada bagian pola ornamen diwarnai dengan water color pencil sesuai dengan kupu-kupu pada kenyataannya. 2. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pembuatan karya teknik drawing sebagai berikut: a. Proses pertama adalah membuat pola ornamen kupu-kupu pada kertas dengan menggunakan pensil. Sehingga mempermudah proses menggambar dengan drawing pen. b. Tahap selanjutnya adalah memberikan arsiran pada ornamen- ornamen sehingga terlihat lebih bervolume dengan menggunakan drawing pen. c. Proses selanjutnya dalah mewarnai ornamen kupu-kupu dengan water color pencil. Ornamen menggunakan gradasi warna sehingga terlihat lebih indah. 3. Penyajian Dalam penciptaan karya seni akan menjadi lebih bernilai apabila dengan penyajian yang baik. Karena dalam penyajian karya merupakan kelengkapan yang sangat penting ketika di sajikan kepada sang penikmat seni. Perupa dalam penyajian karya menggunakan pigura warna putih berukuran 42cm x 59cm dengan lebar 3cm dan tebal 1cm. Penyajian menggunakan pigura dilakukan dengan tujuan agar penikmat seni lebih fokus pada hasil karya.
Gambar 4. Penyajian dengan Pigura Vertical Sumber: Ilustrasi Penulis 20