5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian menurut Arikunto (010:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (011:1) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Penelitian ini termasuk penelitian bersifat deskriptif regresional. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Pelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar terhadap minat belajar ekonomi siswa kelas XI IPS (SMA Negeri dan Swasta se-kecamatan Jelutung Kota Jambi). 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 011:61). Variabel dari penelitian ini adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 5
53 3..1 Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat (Sugiyono, 011:61). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi SMA Negeri dan Swasta kelas XI se- Kecamatan Jelutung (X1) dan fasilitas belajar siswa di SMA Negeri dan Swasta kelas XI se-kecamatan Jelutung (X). 3.. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 011:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar ekonomi di SMA Negeri dan Swasta kelas XI se-kecamatan Jelutung Kota Jambi. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri dan Swasta kelas XI Jurusan IPS pada mata pelajaran Ekonomi se-kecamatan Jelutung Kota Jambi. Adapun waktu penelitian yang dilaksanakan pada semester ganjil 016/017. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (011:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri dan Swasta kelas XI Jurusan IPS pada mata pelajaran Ekonomi se-kecamatan Jelutung Kota Jambi.
54 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri dan Swasta kelas XI Jurusan IPS pada mata pelajaran Ekonomi se-kecamatan Jelutung Kota Jambi yang terdaftar pada tahun ajar 016/017. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah siswa kelas XI IPS SMA Negeri dan Swasta se-kecamatan Jelutung siswa yang terdiri dari 5 sekolah yaitu SMAS Dharma Bhakti 4 terdiri dari kelas yaitu IPS 1 dan IPS yang masing-masing jumlah siswanya 64 orang, SMAS Al Progo 1 terdiri dari 1 kelas yaitu IPS 1 jumlah siswanya 30 orang. SMAS Binakasih terdiri dari 3 kelas yaitu IPS 1, IPS, dan IPS 3 berjumlah 86 siswa. SMAN 3 terdiri dari 7 kelas yaitu IPS 1, IPS, IPS 3, IPS 4, IPS 5, dan IPS 6, dan IPS 7 yang berjumlah 71 siswa. SMAS PGRI terdiri dari 3 kelas yaitu IPS 1, IPS, dan IPS 3, yang berjumlah 135 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa 1. SMA S DHARMA BHAKTI 4 XI (IPS 1) XI (IPS ) 3 Orang 3 Orang. SMA S AL PROGO 1 XI (IPS 1) 30 Orang 3. SMA S BINAKASIH XI (IPS 1) XI (IPS ) XI (IPS 3) 30 Orang 30 Orang 6 Orang
55 4. SMA N 3 5. SMA S PGRI JUMLAH XI (IPS 1) XI (IPS ) XI (IPS 3) XI (IPS 4) XI (IPS 5) XI (IPS 6) XI (IPS 7) XI (IPS 1) XI (IPS ) XI (IPS 3) 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 31 Orang 45 Orang 45 Orang 45 Orang Orang Sumber: TU SMA Negeri dan Swasta se-kecamatan Jelutung Kota Jambi 3.4. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (011:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (010:57) penelitian hanya dilakukan terhadap sekelompok anggota populasi yang mewakili populasi. Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan disebut sampel. Sampel yang baik adalah sampel yang memiliki atau mencerminkan populasi secara maksimal. Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang akan diambil untuk diteliti, dengan kata lain sampel harus refresentatif artinya segala karekteristik populasi harus tercermin dalam sampel yang akan diteliti. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang diambil peneliti menggunakan rumus Slovin (Sudijono, 01:10).
56 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = prestasi yang ditetapkan dan dapat ditolerir (presesi) adalah 1%-10% sesuai kemampuan peneliti. n =.0,1 85,4 1 1 6,86 0,01 85 responden Dari perhitungan ukuran sampel di atas, sampel penelitian ini adalah 85,4 (dibulatkan menjadi 85). 3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel Salah satu syarat penggunaan teknik statistik non parametris adalah bahwa sampel sebagai sumber data harus diambil secara random atau yang disebut dengan random sampling. Dalam penelitian ini digunakan teknik Random sampling berarti teknik pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di adalam anggota populasi itu (Sugiyono, 011:170). Adapun untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Sudijono, 01:10) sebagai berikut: Keterangan: n 1 = banyaknya sample disetiap kelas n = banyaknya populasi disetiap kelas N = banyaknya populasi diseluruh kelas N1= banyaknya sampel penelitian
57 Tabel: 3. Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas No Sekolah Kelas Jumlah Populasi 1. SMA S DHARMA XI IPS 1 3 Siswa BHAKTI 4 XI IPS 3 Siswa Proporsi sampel 3 3 Jumlah Sampel X 85 4,6 5 X 85 4,6 5. SMA S AL PROGO XI IPS 1 30 Siswa 30 X 85 4,3 1 4 XI IPS 1 30 Siswa 30 X 85 4,3 4 3. SMA S BINAKASIH XI IPS 30 Siswa 30 X 85 4,3 4 XI IPS 3 6 Siswa 6 X 85 3,7 4 XI IPS 1 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 XI IPS 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 XI IPS 3 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 4. SMA N 3 XI IPS 4 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 XI IPS 5 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 XI IPS 6 40 Siswa 40 X 85 5,8 6 XI IPS 7 31 Siswa 31 X 85 4,6 5 XI IPS 1 45 Siswa 45 X 85 6,5 6 5. SMA S PGRI XI IPS 45 Siswa 45 X 85 6,5 6 XI IPS 3 45 Siswa 45 X85 6,5 6 Jumlah Sampel 85 Keterangan: Sampel merupakan hasil pembulatan 3.5 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (011:305) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
58 3.5.1 Angket (Kuisioner) Menurut Sugiyono (011:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab. Sedangkan menurut Arikunto (010:151) kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan dinilai (responden). Dengan kata lain angket merupakan metode pengumpulan data untuk mencari informasi menggunakan pertanyaan. Sebagian besar peneliti menggunakan angket sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Angket dalam penelitian ini berisi pertanyaan untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar terhadap minat belajar. Angket ini ditujukan pada siswa. Kisi-kisi angket penelitian terdapat pada lampiran 11 halaman 1, angket persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terdapat pada lampiran 1 halaman 15-18, angket fasilitas belajar terdapat pada lampiran 13 halaman 19-131, angket minat belajar terdapat pada lampiran 14 halaman 13-134. Dalam penelitian ini, untuk pemberian skor peneliti mengunakan skala likert. Menurut Sugiyono (011:134) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban tersebut adalah: 1. Untuk jawaban selalu diberi skor 5. Untuk jawaban sering diberi skor 4 3. Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3 4. Untuk jawaban jarang diberi skor 5. Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1
59 3.6 Teknik Pengumpulan Data Untuk Memperoleh data-data yang dipergunakan dalam Penelitian digunakan teknik sebagai berikut: 1) Angket/ kuesioner yaitu cara pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 011:199). Jadi angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan/ pernyataan yang harus diisi/dijawab responden. Angket yang digunakan yaitu angket tertutup, artinya daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden telah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal membubuhkan tanda centang ( ) pada jawaban yang dipilih. ) Dokumentasi yaitu jumlah murid yang ada di sekolah serta data yang diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh data mengenai jumlah peserta didik yang ada di Kec. Jelutung Kota Jambi semester ganjil pada tahun 016/017. 3.6.1 Penyebaran Instrumen Setelah diketahui validitas dan realibitasnya, kemudian instrumen yang sudah dianggap cermat disebarkan kepada responden. Cara penyebaran angket (kuesioner) dilakukan dengan cara terlebih dahulu mendatangi pihak sesolahsekolah yang berwenang dan yang telah ditentukan penulis. Setelah itu, penelitian menemui responden yang menjadi sampel penelitian dan memberikan angket untuk diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian dan memberikan angket untuk diisi oleh responden. Dalam pengisian angket, penelitian memberikan jangka waktu satu hari kepada responden untuk membaca, memahami serta mengisinya.
60 3.6. Penarikan Instrumen Setelah instrumen disebarkan dan pertanyaan telah dijawab, maka angket kembali dikumpulkan untuk selanjutnya dilakukan analisis data. Penarikan instrumen dilakukan dengan cara mendatangi kembali setiap responden. Bila terdapat instrumen yang tidak terisi secara lengkap maka dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi. 3.7 Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen penulis dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk menghindari pertanyaanpertanyaan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami, mempertimbangkan menambahkan atau mengkurangi item. Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabelitas instrumen, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam pengambilan data peneliti. 3.7.1 Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan dan kesahihan. Valitnya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur (Sugiyono, 011:173). Untuk itu, uji validitas dilakukan dengan cara pembuatan kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator-indikator yang akan diukur. Adapun teknik mengukur validitas konstruksi pada penelitian ini mengunakan rumus korelasi Pearson Product Moment yaitu:
61 Keterangan: rᵪᵧ : Koefesien korelasi : Banyaknya data : Jumlah skor subjek pada item soal : Jumlah skor subjek : Jumlah hasil kali skor subjek pada item soal dan skor total subjek X : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y Y : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X Yang masing-masing dapat digunakan rumus: X n n X Dimana; n = Jumlah sample X = Nilai skor yang dipilih Untuk mengetahui apakah angket yang digunakan valid atau tidak, maka rᵪᵧ yang telah diperoleh (r hitung ) dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka angket dikatakan valid dan apabila r hitung < r tabel maka angket dikatakan tidak valid. Setelah dilakukan ujicoba maka didapat hasil validitas sebagai berikut:
6 1) angket persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,404 > 0,344 maka dinyatakan valid yang terdapat pada halaman 105. ) angket fasilitas belajar dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,463 > 0,413 maka dinyatakan valid yang terdapat pada halaman 11. 3) angket minat belajar dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,488 > 0,48 maka dinyatakan valid yang terdapat pada halaman 118. 3.7. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran, dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh taraf keajengan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek penelitian yang diukur alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus Alpha yaitu: r 11 = k b 1 k 1 t Keterangan : r 11 : Reliabilitas instrument b : Jumlah varians skor tiap-tiap item t : Varians total k : Banyaknya butir pertanyaan Dengan pedoman interprestasi derajat reliabilitas sebagai berikut: 0,81 1,00 = Sangat tinggi 0,61 0,80 = Tinggi 0,41 0,60 = cukup tinggi
63 0,1 0.40 = rendah 0,10 0,0 = Sangat rendah Selanjutnya koefisien dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dilakukan ujicoba maka didapat hasil reliabel sebagai berikut: 1) angket persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,78 > 0,344 maka dinyatakan reliabel yang terdapat pada halaman 109. ) angket fasilitas belajar dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,58 > 0,413 maka dinyatakan reliabel yang terdapat pada halaman 116. 3) angket minat belajar dengan hasil r hitung > r tabel yaitu 0,556 > 0,48 maka dinyatakan reliabel yang terdapat pada halaman 11. 3.8 Teknik Analisis Data Untuk memperoleh gambaran data secara menyeluruh serta untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan perlu dilakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. 3.8.1 Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (011:133), skala pengukuran merupakan kesepakataan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukuran, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mengasilkan data kuantitatif.
64 Menurut Sugiyono (011:134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. 3.8. Perhitungan Skor Data yang terkumpul dan diperksa kemudian dilakukan penskoran nilai yang diperoleh dari hasil pemberian nilai pada masing-masing pernyataan. Penskoran alternatif jawaban dilakukan dengan Skala Likert (Sugiyono, 011:134) dengan jawaban berikut: 1. Untuk jawaban selalu diberi skor 5. Untuk jawaban sering diberi skor 4 3. Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3 4. Untuk jawaban jarang diberi skor 5. Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1 3.8.3 Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian normalitas data. Menurut Sugiyono (011:41) adalah untuk pengujian normalitas data digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut: k i1 Fo Fh Fh Keterangan : Fo = Koefesien Chi Kuadrat = Koefesien yang ada
65 Fh = Frekuensi harapan jika jika hitung hitung tabel, artinya ditribusi data tidak normal dan tabel, artinya ditribusi data normal. Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan chi kuadrat adalah sebagai berikut: 1. Merangkum data seluruh variable yang akan diuji normalitasnya. Menentukan jumlah kelas interval 3. Menentukan panjang kelas interval 4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menguji harga chi kuadrat. 5. Menghitung frekuensi yang diharapkan ( ) dengan cara mengalikan persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel. 6. Memasukkan harga-harga Fh ke dalam tabel kolom, sekaligus menghitung harga-harga ( ) dan adalah merupakan harga chi kuadrat ( ) hitung. 7. Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel. Bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan chi kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal. b. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas varian bertujuan untuk melihat apakah kedua data yang diuji tersebut homogen, dengan membandingkan kedua varian. Menurut Sugiyono (011:75) untuk melakukan pengujian homogenitas varian menggunakan rumus uji F srbagai berikut:
66 Dengan ketentuan pengujian bila maka varian kedua data adalah homogen. 3.9 Hipotesis Statistik Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, seperti hipotesis dalam bentuk kalimat seperti di bawah ini : 1. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) terhadap minat belajar ekonomi (Y).. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan fasilitas belajar (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y). 3. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) dan fasilitas belajar ekonomi (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y). 3.10 Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1 Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi pada rumusan masalah pertama yaitu pengaruh variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) terhadap minat belajar ekonomi (Y), maka digunakan rumus persamaan regresi sederhana dengan uji t. Menurut Sugiyono (011:69) berikut merupakan rumus yang digunakan untuk uji t :
67 t = Keterangan : r = koefisien yang ditemukan n = jumlah responden t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Hipotesis yang diuji dengan kriteria sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha di terima. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya. Berarti dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) terhadap minat belajar ekonomi (Y). Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikatnya. Berarti dinyatakan tidak terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) terhadap minat belajar ekonomi (Y). b. Uji Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi pada rumusan masalah kedua yaitu pengaruh variabel fasilitas belajar (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y), maka digunakan rumus persamaan regresi sederhana dengan uji t. Menurut Sugiyono (011:69) berikut merupakan rumus yang digunakan untuk uji t : t =
68 Keterangan : r = koefisien yang ditemukan n = jumlah responden t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Hipotesis yang diuji dengan kriteria sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha di terima. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya. Berarti dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan fasilitas belajar (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y). Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikatnya. Berarti dinyatakan tidak terdapat pengaruh fasilitas belajar (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y). c. Uji Hipotesis 3 Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) dan fasilitas belajar ekonomi (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y), maka digunakan rumus persamaan regresi berganda dengan uji f. Analisis regresi berganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. peneliti menggunakan rumus regresi ganda Sugiyono (011:79): Y = a + bx1 + bx
69 Keterangan : Y a X 1 X B = Minat belajar ekonomi = Bilangan konstanta = Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi = Fasilitas belajar = Koefisien regresi Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel - variabel independen secara simultan (bersama sama) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16.0 untuk uji F. Hipotesis yang diuji dengan F ini kriterianya adalah : Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Berarti dapat dinyatakan terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) dan fasilitas belajar ekonomi (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y). Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linear berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya. Berarti dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru ekonomi (X1) dan fasilitas belajar ekonomi (X) terhadap minat belajar ekonomi (Y).