BAB III METODE PENELITIAN. Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. kaos dan kemeja sesuai dengan permintaan konsumen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai sistem informasi yang memadai sehingga masih menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap I blok C1/17, Sriwulan, Sayung, Kab. Demak. Sumber data dibedakan menjadi 2 yaitu:

Ada dua macam jenis data, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELETIAN. kategori manufaktur. Perusahaan tersebut adalah Toko Favian (Home Industry)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. boneka Sumber Jaya masih belum melakukan pencatatan akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manual dan belum mengandung proses akuntansi. Terdapat dua jenis data yang akan digunakan, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akuntansi yang digunakan CV. Wahana Cipta Karsa. bagian CV. Wahana Cipta Karsa untuk mendapatkan informasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. macam jenis oleh oleh dan tahu bakso sebagai produk utamanya.

BAB II HASIL SURVEY. penjualan busana muslim, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dalam wujud data primer dan data sekunder. maupun kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara langsung.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo. Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ADI DAYA yang bergerak pada bidang manufaktur yaitu pengelasan yang

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum CV. Queena Batik Nusantara. dengan ciri khas batik yang tersebar di seluruh nusantara ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bakar, goreng maupun dengan bumbu saos. Rumah Makan Victory ini terletak di

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB V KESIMPULAN. dalam bab-bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan sistem akuntansi yang. bahan baku dan pembayaran hutang dagang sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Mebel Sri Murah Rejeki berlokasi di Jalan Raya

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tunas Den s adalah perusahaan perorangan yang didirikan oleh bapak

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI

BAB II HASIL SURVEY. bermotif busana muslim. Butik Muslim Az-Zahro ini terletak di jalan Ki Mangun

BAB 3 ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN YANG BERJALAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah Edola Jati yang merupakan perusahaan

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika?

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development

BAB II HASIL SURVEY. setidaknya lebih dari 6 tahun. Awal mula CV MJS berdiri karena pemilik melihat

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneitian ini penulis menggunakan objek penelitian pada

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA USAHA WARALABA ROTI BAKAR 88

3.1.1 Sejarah Perusahaan

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 FLOWCHART PROSEDUR PENJUALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (POS) Aktivitas Pembelian

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di bidang produksi dan penjualan roti, donat, dan snack. Produksi yang

BAB III METODE PENELITIAN

dalam menerangkan arus (aliran) dan tangung jawab terhadap pekerjaan yang A. Struktur Organisasi CV. Jernih Garmen.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian. Mundu Raya Semarang, Jawa Tengah.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

DIAGRAM CONTEXT (SIKLUS PENDAPATAN)

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai perusahaan developer perumahan di kota kudus.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan Kalikuping no 15A, Semarang. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate

BAB III OBYEK PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

penting untuk dilakukan karena lebih efektif dan efisien.

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Usaha Mitra Nusantara Konveksi yang berlokasi di Jl. Bugisan No. 15 A, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur yaitu memproduksi berbagai macam pesanan jenis kaos, polo-shirt, kemeja, jaket dll. 3.2 Sumber dan Jenis Data - Sumber Data Jenis data yang diperoleh adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang diteliti oleh penulis langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi langsung ke pemilik Usaha Mitra Nusantara Konveksi. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh berupa bukti transaksi, laporan laporan, data pegawai, supplier dan data barang. - Jenis Data Data Kualitatif merupakan data yang tidak dapat diukur secara langsung yang berupa informasi atau keterangan misalnya mengenai gambaran umum perusahaan, prosedur pemesanan dan prosedur produksi barang mentah setengah jadi barang jadi.

Data kuantitatif merupakan data yang dapat hitung dan diukur berupa angka dan bilangan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini misalnya nota nota pembelian dan penjualan. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: a. Metode Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Dalam hal ini observasi dilakukan langsung ke objek penelitian untuk mengamati proses kerja mulai dari awal proses bahan mentah hingga produk jadi yang terjadi pada Usaha Mitra Nusantara Konveksi. b. Metode Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pemilik usaha atau subjek penelitian pada Usaha Mitra Nusantara Konveksi. c. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan mengambil data data dari catatan, bukti transaksi, atau arsip arsip yang diperoleh dari perusahaan. Data data tersebut diperoleh dengan melihat nota dan bukti transaksi pada Usaha Mitra Nusantara Konveksi.

3.4 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD). Metode Rapid Application Development (RAD) merupakan stategi pengembangan perangkat lunak yang berfokus membangun aplikasi dalam waktu yang singkat. Berikut tahap tahap dalam metode Rapid Application Development (RAD) meliputi : 1. Investigasi Awal Pada tahap ini penulis melakukan pencarian mengenai seluruh informasi data perusahaan dan melakukan pembuatan sistem baru pada Usaha Mitra Nusantara Konveksi dan mengidentifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem yang akan dibuat. 2. Analisis Kebutuhan dan Desain Pada tahap ini penulis menganalisis mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Mitra Nusantara Konveksi yang meliputi input proses dan output sehingga sistem yang baru dapat mengatasi kelemahan pada sistem yang lama. Pada tahap desain, penulis Selanjutnya tahap Analisis Cost Benefit, pada tahap ini penulis menjelaskan mengenai seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem baru oleh programmer dan manfaat apa saja yang diperoleh Usaha Mitra Nusantara Konveksi dengan menerapkan sistem yang baru. Kemudian melakukan proses design dan melakukan perbaikan apabila masih terjadi ketidaksesuaian. Penulis menanggapi apa

yang diinginkan oleh pemilik atau user dalam penyusunan design, user atau pemilik diharuskan aktif agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai. 3. Tahap Implementasi Setelah desain yang akan dibuat sudah disetujui oleh pemilik dan penulis maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Apabila program selesai baik sebagian ataupun keseluruhan, maka proses selanjutnya dilakukan pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum program tersebut dijalankan di perusahaan. Pada tahap ini user atau pemilik dapat menilai atau memberi tanggapan mengenai sistem tersebut, tanggapan tersebut yang akan memberikan keputusan mengenai program yang sedang dijalankan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dari user atau pemilik. 3.5 Gambaran Umum Perusahaan Usaha Mitra Nusantara Konveksi merupakan sebuah usaha yang bergerak di sektor tekstil. Usaha ini dirintis oleh Erlangga Galih seorang Mahasiswa Universitas Muhammadyah Yogyakarta Jurusan dimulai pada tahun 2015 dibantu dengan 14 karyawan tetap. Mitra Nusantara Konveksi berada di Jl. Bugisan No.15A Kelurahan Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Usaha ini memproduksi berbagai macam kaos, mulai dari kaos olahraga, t-shirt, polo shirt, jaket dan menerima berbagai macam pesanan kaos dalam partai besar maupun kecil. Usaha Mitra Nusantara Konveksi diklasifikasikan ke dalam golongan usaha manufaktur berdasarkan jenis kegiatannya. Siklus produksi dan akuntansi

biaya yang mempengaruhi usaha manufaktur dalam menentukan harga jual dan tingkat yang diinginkan. Sampai saat ini usaha mitra konvensi belum memiliki sistem yang terkomputerisasi, semua proses kegiatan pencatatan transaksi maupun pembukuan masih dilakukan secara manual. Sehingga membutuhkan waktu lama untuk pencatatan dan pengolahan data. Pemilik bertanggung jawab langsung atas keuangan perusahaan terhadap keluar masuknya arus kas yang terjadi di perusahaan. Dengan sistem yang masih manual pemilik mengalami kesulitan dalam menyusun laporan keuangan, kesulitan dalam melakukan pencarian dokumen berupa bukti - bukti transaksi seperti pembelian dan pendapatan. Selain itu pemilik juga sering mengalami kesulitan untuk mengecek stok ketersediaan barang bahan baku yang harus dibeli karena pengecekan masih menggunakan sistem manual yang kurang efisien karena memakan waktu yang lama dan sering terjadinya kesalahpahaman antara pemilik dan bagian dalam proses pengecekan bahan baku. Sehingga dibutuhkan sistem informasi yang cepat dan tepat guna menghasilkan informasi perusahaan dan laporan keuangan serta sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan manajer atau pemilik.

Manager Departemen Produksi Departemen Penjualan Pemotongan Marketing Jahit Desainer Bordir / Sablon Finishing Gambar 3.1 Struktur Organisasi Tugas dan Wewenang dari masing masing departemen sebagai berikut : 1. Manager Bertugas mengatur seluruh departemen yang ada di perusahaan, bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik keuntungan maupun kegagalan pada produksi dan penjualan. Manajer juga bertanggung jawab dan pengambil keputusan setiap kegiatan pada perusahaan. Mengawasi seluruh kegiatan departemen dan kinerja karyawan dan menerima laporan keluar masuknya biaya dan keuangan perusahaan. Melakukan pembelian bahan baku setelah menerima daftar pembelian dari bagian gudang.

2. Produksi Bertugas mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan produksi agar proses produksi berjalan lancar. Bertugas mengecek persediaan stok barang dan membuat daftar pembelian bahan baku yang kemudian diberikan kepada pemilik. a. Pemotongan Bertugas melakukan pemotongan kain berdasarkan SPK yang diberikan dari bagian desainer. b. Jahit Bertugas melakukan penjahitan dari bagian pemotongan sesuai dengan pesanan. c. Bordir / Sablon Bertugas melakukan bordir ataupun sablon sesuai dengan SPK yang diberikan. d. Finishing Bertugas melakukan pengecekan barang sesuai dengan SPK yang kemudian barang di kemas dan siap untuk diberikan atau dikirim kepada konsumen. 3. Departemen Penjualan Bagian penjualan mempunyai tugas melakukan pencatatan penjualan barang dan pencatatan pembukuan baik pengeluaran maupun pemasukan yang merangkap sebagai bagian keuangan. Serta melayani pembayaran secara tunai dan pelunasan pada saat penyerahan barang ke konsumen.

a. Marketing Bertugas memasarkan produk ke konsumen dan promosi melalui media sosial dan forum kampus. Bagian penjualan juga merangkap sebagai marketing. b. Desainer Bertugas mencatat pesanan dan merancang desain sesuai pesanan konsumen, setelah itu membuat SPK (Surat Perintah Kerja) yang diberikan ke departemen produksi. 3.6 Prosedur yang sedang berjalan - Prosedur Pembelian Bahan Baku Pemilik menerima daftar stok bahan baku apa saja yang akan dipesan, kemudian pemilik melakukan pembelian ke supplier. Sistem pembelian bahan baku dilakukan dengan pemilik memesan ke supplier, apabila supplier menyetujiu pesanan maka supplier akan mengirim barang perusahaan beserta dengan faktur pembelian. Apabila bahan baku sudah datang, bagian gudang yang merangkap sebagai bagian produksi mengecek/mencocokkan barang apakah sudah sesuai dengan faktur pembelian. Pengecekan disesuaikan dengan daftar pesanan bahan baku yang diberikan kepada pemilik, setelah itu di cek kembali apakah sudah sesuai dengan faktur pembelian. Selanjutnya nota pembelian diberikan ke pemilik untuk diarsipkan.

- Prosedur Penjualan dan Pemesanan Barang Customer atau pelanggan datang untuk memesan barang di bagian penjualan. Untuk desain Usaha Mitra Nusantara Konveksi mempunyai seorang desainer, pelanggan dapat memilih desain kaos yang disediakan di Usaha Mitra Nusantara Konveksi. Pelanggan juga bisa mengcustom desain sesuai yang diinginkan dengan desair atau membawa desain sendiri. Bagian penjualan menjelaskan jenis kain dan harga kepada pelanggan, apabila pelanggan merasa cocok dan sudah ada kesepakatan harga maka bagian penjualan membuatkan Nota berangkap dua, satu untuk pelanggan yang digunakan untuk pengambilan barang dan satunya diberikan ke bagian desainer untuk dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) ke bagian produksi agar pesanan segera dikerjakan sesuai dengan pemesanan pelanggan. - Prosedur Produksi Proses produksi dimulai dari bagian desainer yang bertugas membuat SPK (Surat Perintah Kerja) dan membuat pola sesaui dengan pesanan. Setelah menerima SPK (Surat Perintah Kerja), bagian produksi memeriksa bahan baku dan mulai dilakukan proses produksi. Apabila bahan baku mulai menipis maka bagian produksi membuat daftar pesanan untuk diserahkan ke pemilik agar melakukan pembelian bahan baku. Tahap produksi pertama yaitu bagian pemotongan, proses pemotongan dilakukan sesuai dengan pola yang sudah ditentukan berdasarkan surat perintah kerja (SPK). Setalah selesai bagian pemotongan membuat laporan hasil proses pemotongan yang kemudian diberikan ke bagian jahit. Bagian jahit menerima laporan hasil pemotongan kemudian

menjahit sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Tahap ketiga adalah bagian bordir atau sablon. Proses sablon atau bordir dilakukan apabila pelanggan memilih salah satu pesanan dengan desain bordir atau sablon, apabila sablon maka dari bagian jahit diserahkan ke bagian sablon untuk dilakukan proses penyablonan sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK). Apabila bordir, maka dari bagian jahit diserahkan ke bagian bordir. Pembordiran dilakukan dengan menggunakan teknologi mesin sehingga dapat meminimalkan tenaga kerja dan efisien waktu. Setelah semua proses produksi selesai dan tahap selanjutnya finishing, sebelum dilakukan pengemasan pemilik melakukan pengecekan ulang. Apabila sudah sesuai dan tidak ada yang cacat maka bagian finishing akan melakukan pengemasan dan disimpan di gudang. - Prosedur Penerimaan Pembayaran Prosedur penerimaan pembayaran dimulai dari pelanggan menyerahkan bukti pemesanan kepada pemilik, kemudian pemilik atau bagian penjualan mengambil barang digudang kemudian mencocokkan barang dengan nota pemesanan. Apabila cocok pesanan diserahkan kepada pelanggan. Pelanggan melunasi kekurangan pembayaran dan pemilik atau bagian penjualan membuat nota pembayaran rangkap dua sebagai tanda lunas, satu untuk pelanggan dan satu untuk disimpan sebagai arsip atau pembukuan. - Prosedur Penggajian Prosedur penggajian dilakukan berdasarkan dengan sistem gaji pokok bulanan atau gaji tetap. Hal ini dilakukan karena Usaha Mitra Konveksi sudah memiliki pelanggan yang relatif tetap sehinggga diprediksi karyawan tidak akan

mengganggur. Besarnya gaji disesuaikan dengan UMR (Upah Minimum Regional) setempat dan adanya tambahan bonus pada saat pesanan mengalami peningkatan. Pemilik mengecek daftar hadir semua karyawan kemudian pemilik membuat nota penggajian dan menyerahkannya ke bagian penjualan agar di arsipkan. Uang gaji dimasukkan ke amplop dan diberikan ke masing masing karyawan. Dihalaman amplop tiap karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan.

3.7 Flowchart Akuntansi - Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Baku Pemilik Bagian Produksi Supplier Start Memeriksa Persediaan Bahan Baku Membuat daftar pesanan bahan baku 1 Memeriksa Daftar Pesanan bahan baku Daftar pesanan bahan baku Menerima Pesanan Bahan Baku Melakukan Pemesanan Bahan Baku ke Supplier Menerima Pesanan Bahan Baku Pengiriman Barang 1 Faktur Pembelian Mencocokkan Barang dengan Faktur Pembelian Menerima Nota pembelian Cocok Barang di retur Nota Pembelian N Selesei Gambar 3.2 Flowchart Bahan Baku

- Flowchart Pelunasan Hutang Flowchart Pelunasan Hutang Pemilik Supplier Start Memeriksa Daftar Hutang yang telah jatuh tempo Melakukan Pembayaran secara Transfer Bukti Transfer Menerima Bukti Pelunasan Nota Pelunasan Membuat nota pelunasan N Selesei Gambar 3.3 Flowchart Pelunasan Hutang

- Flowchart Pemesanan Barang Flowchart Pemesanan Bagian Penjualan Start Menerima Pesanan dari Pelanggan Mencatat Pesanan dari Pelanggan Nota 1 Dibawa oleh Pelanggan untuk pengambilan barang Untuk prmbuatan SPK yang selanjutnya diserahkan ke bagian produksi Gambar 3.4 Flowchart Pemesanan Barang

- Flowchart Produksi Barang Proses Produksi Bagian Pemotongan Bagian Jahit Start 1 Menyiapkan Bahan Baku Laporan Hasil Proses Pemotongan Membuat Pola Membuat Pola Proses Pemotongan Proses Penjahitan Laporan Hasil Proses Pemotongan Laporan Hasil Proses Jahit 1 2 Gambar 3.5 Flowchart Produksi Barang

Proses Produksi Bagian Sablon Bagian Bordir Bagian Finishing 2 2 3 Laporan Hasil Proses Jahit Laporan Hasil Proses Jahit Laporan Hasil Proses Sablon atau Bordir Membuat Pola Membuat Desain Bordir Menerima Hasil Sablon dan Bordir Proses Sablon Proses Pengeringan Laporan Hasil Proses Sablon Proses Bordir Laporan Hasil Proses Bordir 3 Proses Bordir dilakukan menggunakan teknologi mesin Penyetrika an Packing atau Pengemasan Pengiriman Barang ke Gudang Pengemasan pesanan menjadi barang jadi sesuai dengan pesanan pelanggan 3 Selesei Gambar 3.5 Flowchart Produksi Barang

- Flowchart Penerimaan Pembayaran Pelanggan Flowchart Pembayaran Bagian Penjualan Start Memeriksa Nota Pemesanan dengan jumlah barang Membuat Nota Baru Tidak Cocok Ya Pengambilan Barang Pelunasan oleh Pelanggan 1 Nota diserahkan ke pelanggan sebagai tanda bukti beserta cap Lunas Nota N Gambar 3.6 Flowchart Penerimaan Pembayaran Konsumen

- Flowchart Penggajian Flowchart Penggajian Pemilik Start Mencatat Waktu Hadir Karyawan Daftar Hadir Karyawan Nota Penggajian N Selesei Gambar 3.7 Flowchart Penggajian