Penelitian Utama yang akan dilaksanakan pada bulan Maret April 2017, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Kimia Pangan,

dokumen-dokumen yang mirip
bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan. 1. Mempelajari Proses Mikroenkapsulasi Lactobacillus acidophilus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III MATERI DAN METODE

: Methanol, DPPH, alumunium foil. antioksidan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. BAHAN DAN METODE

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

METODE Lokasi dan Waktu Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Transkripsi:

IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian Pendahuluan ini dilakukan pada bulan Januari 2017 dan Penelitian Utama yang akan dilaksanakan pada bulan Maret April 2017, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan Departemen Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 4.2 Bahan dan Alat Percobaan 4.2.1 Bahan Percobaan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tepung ubi jalar kuning varietas Ase, tepung kedelai hitam varietas Mallika, kismis, madu, minyak goreng, garam, air, kultur murni L.acidophilus, susu skim, media MRS agar, NaCl fisiologis 0,85%, alkohol 70%, asam asetat glasial dan aquades. 4.2.2 Alat Percobaan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah metalized plastic, spatula, batang pengaduk, sendok, pisau, fintip, mikro pipet, kertas saring, beaker glass, tabung reaksi, cawan alumunium, cawan petri, botol semprot, gelas ukur, bunsen, mortar, sealer, labu ukur, rak tabung, erlenmeyer, ayakan 80 mesh, 32

33 timbangan analitik, loyang, baskom, colony counter, panci, kompor, autoclave, inkubator, desikator, oven vakum, spektrofotometer UV-Vis, freeze dryer Christ Alpha 1-4 LDPlus, laminar flow cabinet dan refrigerator. 4.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi pada pengamatan kadar air dan tekstur, serta diikuti dengan perhitungan matematis untuk menduga umur simpan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) dengan model Arrhenius. Model ASLT menggunakan 3 suhu akselerasi untuk mempercepat kerusakan. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan 2 kali ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah: A = Snack bar sinbiotik kultur L. acidophilus berkemasan metalized plastic penyimpanan suhu 25 o C ± 2 o C B = Snack bar sinbiotik kultur L. acidophilus berkemasan metalized plastic penyimpanan suhu 35 o C ± 2 o C C = Snack bar sinbiotik kultur L. acidophilus berkemasan metalized plastic penyimpanan suhu 45 o C ± 2 o C Pembuatan snack bar sinbiotik berbahan baku tepung komposit mengacu hasil penelitian Sumanti dkk (2016) yang dapat dilihat pada lampiran 1. Kemudian menentukan parameter mutu kritis yang merupakan parameter kualitas produk tersebut masih dapat diterima oleh konsumen. Lalu menentukan ordo

34 reaksi (orde reaksi 1 atau 0) yang tepat dan mampu menggambarkan kerusakan produk dengan melihat nilai R 2 tertinggi. Setelah diketahui orde yang tepat maka dapat ditentukan laju reaksi kimia (K) yang memiliki nilai berbeda pada setiap suhu yang diuji. Data hasil pengujian akan dihitung menggunakan model matematis Arrhenius untuk mendapatkan perhitungan umur simpan dari snack bar sinbiotik yang dikemas dengan metalized plastic pada berbagai suhu penyimpanan dengan mengikuti orde nol atau orde satu. 4.4 Pelaksanaan Percobaan 4.4.1 Penelitian Pendahuluan Tahap yang dilakukan pada penelitian pendahuluan adalah: 1) Pembuatan mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus. 2) Penentuan formulasi terbaik snack bar berbahan baku tepung komposit dengan penambahan telur. Prosedur dan hasil penelitian pendahuluan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1. 4.4.2 Penelitian Utama Berikut ini adalah tahapan dari penelitian utama : 1) Pembuatan snack bar sinbiotik. Pembuatan Snack bar sinbiotik ini mengacu pada prosedur Sumanti dkk (2016) yang dimodifikasi dengan penambahan konsentrasi telur sebanyak 15% (b/b) dan lama pemanggangan 2,5 jam pada tekanan 25 inhg.

35 5 g tepung ubi jalar kuning 25 g tepung kedelai hitam kupas kulit 0,5 g garam 10% (b/k) bakteri probiotik 11 g Madu 15% Telur (b/b) 10 g Minyak Goreng 10 g Air Pencampuran kering Pencampuran basah Pencampuran dan Pengadonan sampai kalis Pencetakan pada loyang Pemanggangan dengan oven vakum T=40 o C, t=2,5 jam P=25 inhg Penurunan suhu sampai T=±25 o C t=30' Snack Bar Sinbiotik (Modifikasi Sumanti dkk, 2016) 2) Penyimpanan snack bar sinbiotik yang dikemas metalized plastic pada suhu 25 o C ± 2 o C, 35 o C ± 2 o C, 45 o C ± 2 o C. Penyimpanan dilakukan pada berbagai suhu yang dapat mempercepat kerusakan snack bar sinbiotik menggunakan inkubator kayu.

36 3) Perhitungan total bakteri probiotik dilakukan dengan metode TPC setiap 5 hari selama 30 hari. Sampel snack bar sinbiotik yang telah disimpan diambil sebanyak 1 g untuk dilakukan perhitungan TPC. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah probiotik pada produk masih sesuai dengan standar atau terjadi penurunan. 4) Perhitungan umur simpan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) dengan model Arrhenius. a) Penentuan ordo reaksi yang tepat menggambarkan kerusakan snack bar sinbiotik berbahan baku tepung komposit melalui nilai R 2 antara data liniear dengan eksponensial. b) Mencari nilai C (E a /R) Jika maka Dimana K adalah laju reaksi kerusakan pada suhu T, dengan perbedaan suhu 10 o C. Nilai K T yang digunakan pada perhitungan Q 10 merupakan slope dari data penyimpanan yang didapatkan pada suhu T dan T+10 o C. Nilai C merupakan fungsi dari laju reaksi terhadap suhu tinggi. K T dan A 0 dengan persamaan Arrhenius yang dapat menggambarkan hubungan antara laju kerusakan dengan suhu yang tinggi. Persamaan Arrhenius yang digunakan adalah:

37 Dimana K T adalah laju kerusakan, sedangkan A 0 adalah konstanta eksponensial, E a adalah energi aktivasi, R adalah konstanta gas dan T adalah temperatur. c) Mencari umur simpan berdasarkan model laju kinetika ordo nol atau ordo satu. Reaksi penurunan konsentrasi Q terhadap fungsi laju reaksi pada suhu (T) berupa: Dimana, K T merupakan konstanta ordo reaksi, C t merupakan konsentrasi pada waktu ke t pada ordo nol, dan C 0 merupakan konsentrasi awal pada ordo nol. Selanjutnya apabila laju reaksi mengikuti ordo satu rumusnya adalah sebagai berikut: Sedangkan ln C t merupakan konsentrasi pada waktu ke t pada ordo satu dan ln C 0 merupakan konsentrasi awal pada ordo satu. 4.5 Kriteria Pengamatan Kriteria pengamatan yang dilakukan adalah: 1) Analisis TPC bakteri probiotik L.acidophilus metode SPC (Standard Plate Count) selang 5 hari sekali, selama penyimpanan 30 hari (Fardiaz, 1993). 2) Analisis kadar air dengan metode gravimetri selang 5 hari sekali, selama penyimpanan 30 hari (AOAC, 2000). 3) Nilai kekerasan (Hardness) dengan melihat nilai maksimum (nilai puncak) pada kurva Texture Profile Analysis tekanan pertama dengan alat Texture

38 4) Analyzer model TA-TXT2, pada awal penyimpanan dan akhir penyimpanan (Stable Micro System, 2000).