Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan. 1. Mempelajari Proses Mikroenkapsulasi Lactobacillus acidophilus
|
|
- Liani Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 67
2 68 Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Mempelajari Proses Mikroenkapsulasi Lactobacillus acidophilus Tujuan : Mempelajari pembuatan suspensi dan freeze dried L.acidophilus Prosedur : Proses Mikroenkapsulasi L. acidophilus (metode Sari, 2015), sebagai berikut: 1) Inokulasi kultur bakteri L. acidophilus pada media MRS agar miring. 2) Inkubasi pada suhu 37 C selama 10 jam. 3) Meluruhkan kultur bakteri L. acidophilus dengan akuades steril. 4) Mengecek kekeruhan sesuai dengan Mc Farland 3 pada λ 600 nm dan absorbansi ± 0,616 yang setara dengan jumlah koloni bakteri 9,0 x 10 8 cfu/ml dengan spektrofotometer. 5) Melarutkan susu skim bubuk ke dalam akuades kemudian dipasteurisasi pada suhu 62,8 o C selama 15 menit sehingga diperoleh susu skim cair steril 10% (b/v). 6) Inokulasi dengan kultur cair L.acidophilus sebanyak 10% 7) Menambahkan bahan penyalut 20% maltodekstrin (b/v) ke dalam suspensi bakteri L. acidophilus. 8) Menghomogenkan suspensi menggunakan spatula. 9) Membekukan suspensi di dalam freezer dengan suhu -50 C selama 24 jam. 10) Enkapsulasi suspensi menggunakan freeze dryer Alpha 1-4 LDplus pada suhu -50 C dan tekanan 0,040 mbar selama 24 jam.
3 69 Hasil Pengamatan : Gambar Mikroenkapsulasi Bakteri Lactobacillus acidophilus Kesimpulan : Mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus menghasilkan serbuk berwarna putih. Selanjutnya, pembuatan mikroenkapsulasi bakteri L.acidophilus akan mengikuti prosedur ini. 2. Menentukan Imbangan Terbaik Tepung Ubi Jalar Kuning dan Tepung Kedelai Hitam dalam Pembuatan Snack Bar (Sumanti dkk, 2016) Tujuan : Menentukan imbangan tepung yang mendekati tekstur snack bar komersial Prosedur : 1) Masukan bahan kering ke dalam wadah berupa tepung ubi jalar kuning, tepung kedelai hitam, garam, dan kismis. 2) Pengadukan dilakukan hingga bahan tercampur rata. 3) Masukan bahan basah (binder) berupa madu, telur 15%, air, dan minyak goreng. 4) Pengadukan dilakukan lagi hingga adonan tercampur rata. 5) Pencetakan pada loyang dan dilanjutkan dengan proses pemanggangan dalam oven vakum dengan suhu 40 C selama 140 menit.
4 70 Hasil Pengamatan: Sampel Karakteristik Gambar UK : KH (5 : 25) Warna coklat tua, aroma khas snack bar, rasa manis agak asam, tekstur semi padat UK : KH (10 : 20) Warna coklat pucat, aroma khas snack bar, rasa manis agak asam, tekstur keras Keterangan: UK : Tepung Ubi Jalar Kuning KH : Tepung Kedelai Hitam Kupas Kulit Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan organoleptik imbangan tepung kedelai hitam dengan ubi jalar sebanyak 5:25 memiliki tekstur semi padat yang mirip dengan snack bar komersial, maka dipilih imbangan tepung ubi jalar kuning dengan tepung kedelai hitam kupas kulit sebanyak 5:25 sebagai formulasi pembuatan snack bar sinbiotik. 3. Menentukan Jumlah Telur untuk Penelitian Utama Snack Bar Sinbiotik (Sumanti dkk, 2016) Tujuan : Menentukan jumlah penambahan telur yang digunakan untuk penelitian utama yang memiliki nilai kekerasan seperti snack bar komersial. Prosedur :
5 71 a. Pembuatan Snack Bar 1) Masukan bahan kering yaitu tepung ubi jalar kuning, tepung kedelai hitam, garam, dan kismis ke dalam wadah dan diaduk hingga bahan tercampur rata. 2) Masukan bahan basah yaitu madu, telur (5%, 10%, 15%, 20%), air, dan minyak goreng di wadah lain dan diaduk hingga bahan tercampur rata. 3) Bahan basah dan bahan kering diaduk hingga adonan tercampur rata. 4) Pencetakan pada loyang dan dilanjutkan dengan proses pemanggangan dalam oven vakum dengan suhu 40 C selama 140 menit. b. Pengujian Nilai Kekerasan 1) Sebelum mulai menggunakan TA-XT2 Texture Analyzer, persiapkan tipe probe terlebih dahulu yang cocok diperuntukan sampel dan project yang akan kita analisis. Probe yang digunakan adalah tipe P/6 (berbentuk silinder dengan diametr 6mm) 2) Pertama-tama buka program Exponent Lite Express. Setting kondisi pengukuran yang sesuai. Pengaturan T.A. untuk TPA Pre-Test Speed : 1 mm/sec Test Speed : 5 mm/sec Post-test Speed : 5 mm/sec Distance : 10 mm Trigger Force : 5 g 3) Pilih project yang akan digunakan, yaitu : Measure Force in Compression. Kemudian pilih menu Load Project agar metode yang akan digunakan
6 72 terpilih. Setelah itu pilih menu dalam sampel project. Setelah keluar menu project title dan notes, lakukan sesuai yang diperintahkan dalam notes tersebut yaitu untuk mengkalibrasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan setting sesuai dengan pengaturan dan pengukuran yang akan dilakukan. Cek kembali probe selection yang akan digunakan sudah sesuai atau belum. Lakukan kalibrasi dengan memilih menu T.A., kemudian memilih calibrate. 4) Setelah kalibrasi selesai maka sampel snack bar disiapkan di atas test-bed, kemudian memilih menu T.A. dan pilih run a test. Probe akan menekan sampel untuk diketahui nilai TPA-nya. Setelah itu simpan file berupa hasil pengukuran Texture Analyzer tersebut. Hasil Pengamatan: Penambahan Telur Nilai Kekerasan Gambar 5% 6510,22 gf 10% 6142,23 gf 15% 5255,57 gf 20% 2449,41 gf Kesimpulan : Berdasarkan nilai kekerasan yang didapat, snack bar dengan penambahan telur sebanyak 10% (6142,23 gf) dan 15% (5255,57 gf) menghasilkan nilai kekerasan
7 73 yang mendekati snack bar komersial (5466,53 gf), maka dari itu dipilih jumlah telur 10%, 12%, 14%, 16% dan 18% untuk penelitian utama snack bar sinbiotik agar didapatkan tekstur dan karakteristik lainnya yang mendekati snack bar komersial dan disukai panelis.
8 74 Lampiran 2. Prosedur Analisis 1. Analisis Profil Tekstur Snack Bar dengan TA-XT2 Texture Analyzer (Stable Micro System, 2000) 1) Sebelum mulai menggunakan TA-XT2 Texture Analyzer, persiapkan tipe probe terlebih dahulu yang cocok diperuntukan sampel dan project yang akan kita analisis. Probe yang digunakan adalah tipe P/6 (berbentuk silinder dengan diametr 6mm) 2) Pertama-tama buka program Exponent Lite Express. Setting kondisi pengukuran yang sesuai. Pengaturan T.A. untuk TPA Pre-Test Speed : 1 mm/sec Test Speed : 5 mm/sec Post-test Speed : 5 mm/sec Distance : 10 mm Trigger Force : 5 g 3) Pilih project yang akan digunakan, yaitu : Measure Force in Compression. Kemudian pilih menu Load Project agar metode yang akan digunakan terpilih. Setelah itu pilih menu dalam sampel project. Setelah keluar menu project title dan notes, lakukan sesuai yang diperintahkan dalam notes tersebut yaitu untuk mengkalibrasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan setting sesuai dengan pengaturan dan pengukuran yang akan dilakukan. Cek kembali probe selection yang akan digunakan sudah sesuai atau belum. Lakukan kalibrasi dengan memilih menu T.A., kemudian memilih calibrate.
9 75 4) Setelah kalibrasi selesai maka sampel snack bar disiapkan di atas test-bed, kemudian memilih menu T.A. dan pilih run a test. Probe akan menekan sampel untuk diketahui nilai TPA-nya. Setelah itu simpan file berupa hasil pengukuran Texture Analyzer tersebut. 2. Prosedur Pengamatan Organoleptik (Soekarto, 1990). Format penilaian pengamatan organoleptik melalui uji hedonik adalah sebagai berikut : FORMULIR UJI HEDONIK Nama Panelis : Tanggal : Sampel : Snack Bar Sinbiotik Berbasis Tepung Komposist Ubi Jalar Kuning dan Tepung Kedelai Hitam Berikanlah penilaian pada setiap kode contoh dengan salah satu angka yang sesuai dengan pernyataan di bawah ini : 1. Tidak Suka 2. Kurang Suka 3. Netral 4. Suka 5. Sangat Suka Kode Kriteria Pengamatan Warna Rasa Aroma Tekstur 3. Total Bakteri Probiotik (SNI 2981:2009, 2009) 1) Melakukan persiapan dan homogenisasi.
10 76 2) Membuat tingkat pengenceran sesuai kebutuha dengan menggunakan larutan pengencer Butterfield s Phosphate-Buffered Dilution Water (BPB). 3) Memipet masing-masing 1 ml dari tingkat pengenceran 10-7 sampai 10-9 ke dalam cawan petri steril secara duplo. 4) Menuangkan 12 ml sampai dengan 15 ml media MRS yang masih cair dengan suhu (45 ± 1) C ke dalam masing-masing cawan petri. 5) Menggoyangkan cawan petri dengan hati-hati (putar dan goyang ke depan, ke belakang, ke kanan dan ke kiri) sehingga contoh dan pembenihan tercampur merata dan memadat. 6) Mengerjakan pemeriksaan blangko dengan mencampur air pengencer untuk setiap contoh yang diperiksa. 7) Campuran dalam cawan petri dibiarkan hingga memadat. 8) Memasukkan semua cawan petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram (inkubator) pada suhu 35 C selama 3 hari atau suhu 30 C selama 5 hari. Jika memungkinkan inkubasi dilakukan dalam udara yang diperkaya dengan CO 2 dalam suatu jar anaerob. 9) Mencatat pertumbuhan koloni pada setiap cawan petri yang mengandung 25 koloni sampai dengan 250 koloni setelah 3 hari atau 5 hari. 4. Kadar Air (AOAC, 2000) Cawan kosong dikeringkan pada suhu 105 o C selama 1 jam. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Pengeringan dilakukan terus menerus sampai berat cawan konstan. Bahan yang akan dianalisis kemudian ditimbang sebanyak ± 2 g. Selanjutnya bahan
11 77 dimasukkan dalam cawan yang beratnya telah konstan, kemudian dikeringkan pada suhu 105 o C selama 3 jam. Bahan selanjutnya dipindahkan ke dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang. Pengeringan dilakukan terus menerus sampai berat sampel konstan. Selanjutnya kadar air dapat dihitung dengan rumus: c ( a b) Kadar air (% b.b) = 100% c Keterangan: a : berat cawan dan sampel akhir (g) b : berat cawan (g) c : berat sampel awal (g) 5. Kadar Protein (AOAC, 2000) a. Tahap Desktruksi Sampel ditimbang sebanyak 0,1 g lalu dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Sebanyak 0,04 g HgO, 0,9 g K 2 SO 4 dan 2 ml H 2 SO 4 36 N kemudian dimasukkan ke dalam labu. Sampe didestruksi di dalam ruang asam sampai diperoleh larutan jernih, lalu didinginkan. b. Tahap Destilasi Cairan hasil destruksi dilarutkan dengan sedikit akuades lalu dimasukkan ke dalam alat destilasi protein. Tambahkan 10 ml NaOH 60%. Kemudian masukkan 15 ml H 3 BO 3 dan 3 tetes indikator metil merah dan metil biru ke dalam Erlenmeyer sebagai penampung destilat. Destilasi dihentikan apabila ph mendekati netral (uji lakmus). Alat penyuling dibilas dengan akuades dan air bilasannya dicampurkan dengan destilat.
12 78 c. Tahap Titrasi Destilat yang tertampung dititrasi dengan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan destilat menjadi violet muda. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar N (%) = ( ) Kadar Protein (%bb) = % N x Faktor Koreksi (5,7) 6. Kadar Lemak (SNI ) Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o Cselama 30 menit. Selanjutnya kertas saring didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Selongsong kertas saring ditimbang dan beratnya sebagai A. Sampel sebanyak 2-5 gram ditimbang langsung dalam selongsong kertas saring dan beratnya sebagai B. Kemudian ditutup dengan kapas wool bebas lemak dan hekter lalu beratnya ditimbang sebagai C. Selonsong berisi sampel tersebut dimasukkan ke dalam soxhlet. Pelarut lemak sebanyak ml dimasukkan ke dalam labu didih.ekstraksi dilakukan selama 6 jam.setelah selesai, selonsong penyaring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C.Kemudian didinginkan dalam desikator dan diditimbang (D). Kadar lemak diketahui dengan perhitungan berikut : Kadar lemak (% bb) = ( ) ( ) Kadar lemak (% bk) = ( ) ( ) x 100% Keterangan : A = Berat selonsong penyaring awal (gram)
13 79 B = Berat selongsong + sampel (gram) B-A = Berat sampel (gram) C = Berat selongsong + sampel + kapas + hekter (gram) D = Berat selongsong + sampel akhir + kapas + hekter (gram) 7. Nilai Kalori dengan Bomb Calorimeter C-2000 (IKA-WERKE, 2006) 1) Menyalakan peralatan (Bomb Calorimeter, air pendingin, dan printer). Kemudian memastikan gas oksigen bertekanan 30 atm. Tunggu hingga mesin siap dipakai. 2) Persiapan sampel. Sampel makanan dihancurkan dan ditimbang 0,5 g atau tidak melebihi volume wadah, kemudian ditempatkan dalam wadah kuarsa kecil. Wadah ditempatkan ke dalam vessel dalam yang diikatkan benang wol khusus pada bagian kabel metalnya dan dibenamkan ke dalam wadah. Setelah selesai, tutup rapat vessel. 3) Atur massa sampel, besar energi tambahan (dari benang wol), nama pemilik, dan nama sampel. Kemudian vessel dimasukkan ke dalam vessel luar yang berisi air aquades. Jika sudah tepat cara penempatannya, tekan tombol 'Start'. 4) Tunggu sekitar 20 menit untuk mesin bekerja. Hasil akan langsung dicetak segera setelah selasai proses pembakaran sampel. Energi yang dilepas dalam pembakaran ini akan diubah menajdi panas, sehingga terjadi kenaikan suhu air yang mengelilingi ruangan pembakaran tersebut. 5) Perhitungan nilai kalori ditentukan dengan rumus berikut : ( ) ( )
14 80 Lampiran 3. Pelaksanaan Percobaan Utama 1. Pembuatan Snack Bar Sinbiotik a) Bahan-bahan untuk membuat snack bar sinbiotik ditimbang baik bahan basah maupun bahan kering sesuai formulasi yang sudah ditentukan. b) Bahan kering meliputi tepung ubi jalar kuning, tepung kedelai hitam, garam, dan kismis dimasukkan ke dalam wadah dan diaduk hingga bahan tercampur rata. c) Bahan basah meliputi madu, telur (10%, 12%, 14%, 16%, 18%), air, dan minyak goreng dimasukkan ke wadah lain dan diaduk hingga bahan tercampur rata. d) Bahan basah dan bahan kering dicampur dengan memasukkan bahan basah ke dalam campuran bahan kering dan diaduk hingga tercampur rata. e) Adonan yang sudah tercampur dicetak menggunakan pencetak snack bar di atas loyang yang dilapisi alumunium foil. f) Snack bar yang sudah dicetak dipanggang menggunakan oven vakum dengan suhu 40 C±2 C selama 2,5 jam dengan tekanan 25 inhg.
15 81 Lampiran 4. Hasil Analisis Profil Tekstur A. Data Hasil Pengamatan Nilai Kekerasan Ulangan Perlakuan A B C D E , , , , , , , , , , , , , , ,05 Total 18521, , , , ,05 Rata-rata 6173, , , , ,35 Penambahan Telur Rata-rata Nilai Kekerasan A (8%) 6173,92 B (10%) 5762,65 C (12%) 5613,91 D (14%) 5484,75 E (16%) 5081,35 B. Data Hasil Pengamatan Elastisitas Ulangan Perlakuan A B C D E 1 0,59 0,63 0,78 0,87 0,87 2 0,69 0,76 0,82 0,84 0,84 3 0,62 0,64 0,68 0,85 0,82 Total 1,90 2,02 2,28 2,56 2,52 Rata-rata 0,63 0,67 0,76 0,85 0,84 Penambahan Telur Rata-rata Elastisitas A (8%) 0,63 B (10%) 0,67 C (12%) 0,76 D (14%) 0,85 E (16%) 0,84 C. Data Hasil Pengamatan Daya Kohesif Ulangan Perlakuan A B C D E 1 0,45 0,41 0,28 0,22 0,22 2 0,37 0,36 0,37 0,34 0,29 3 0,39 0,37 0,31 0,30 0,25 Total 1,21 1,13 0,95 0,85 0,75 Rata-rata 0,40 0,38 0,32 0,28 0,25
16 82 Penambahan Telur Rata-rata Daya Kohesif A (8%) 0,40 B (10%) 0,38 C (12%) 0,32 D (14%) 0,28 E (16%) 0,25
17 83 Lampiran 5. Hasil Analisis Sifat Organoleptik A. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Warna Data Hasil Pengamatan Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 2,70 3,30 3,20 3,00 3,50 15,70 2 2,40 3,20 3,70 3,20 3,10 15,60 3 2,50 3,20 4,10 3,80 3,40 17,00 Total 7,60 9,70 11,00 10,00 10,00 48,30 Rata-rata 2,53 3,23 3,67 3,33 3,33 16,10 Transformasi x+0,5 Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 1,79 1,95 1,92 1,87 2,00 9,53 2 1,70 1,92 2,05 1,92 1,90 9,50 3 1,73 1,92 2,14 2,07 1,97 9,85 Total 5,22 5,80 6,12 5,87 5,87 28,88 Rata-rata 1,74 1,93 2,04 1,96 1,96 9,63 Faktor Koreksi (FK) = ( ) = = 55,58 Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = ( ) ( ) = 0,02 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ( ) ( ) 0,15 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (( ) ( ) ) = 0,20 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKU JKP = 0,04 Tabel Sidik Ragam Sumber Varian DB JK KT F hitung F tabel Ulangan 2 0,02 0,01 1,43 4,46 Perlakuan 4 0,15 0,04 7 3,84 Galat 8 0,04 0,01 Total 14 0,20 Keterangan: F h < F 0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan) Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana F h < F 0,5, maka setiap perlakuan memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap kesukaan terhadap warna
18 84 Uji Duncan 5% Sx= = = 0,04 LSR = S x x SSR SSR 3,26 3,39 3,47 3,52 LSR 0,14 0,14 0,15 0,15 Perlakuan B D E A C Rata-rata 1,93 1,96 1,96 1,74 2,04 a Tabel Hasil Uji Penambahan Telur Rata-rata Nilai Kesukaan Warna A (10%) 2,53 a B (12%) 3,23 a C (14%) 3,67 a D (16%) 3,33 a E (18%) 3,33 a Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% menurut uji Duncan B. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Rasa Data Hasil Pengamatan Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 2,90 2,70 2,50 2,70 2,50 13,30 2 2,50 3,10 2,70 3,00 3,00 14,30 3 2,70 2,70 3,40 3,20 3,00 15,00 Total 8,10 8,50 8,60 8,90 8,50 42,60 Rata-rata 2,70 2,83 2,87 2,97 2,83 14,20 Transformasi x+0,5 Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 1,84 1,79 1,73 1,79 1,73 8,89 2 1,73 1,90 1,79 1,87 1,87 9,16 3 1,79 1,79 1,97 1,92 1,87 9,35 Total 5,36 5,48 5,50 5,58 5,47 27,39 Rata-rata 1,79 1,83 1,83 1,86 1,82 9,13
19 85 Faktor Koreksi (FK) = ( ) = = 50,02 Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = ( ) ( ) = 0,02 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ( ) ( ) 0,01 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (( ) ( ) ) = 0,08 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKU JKP = 0,05 Tabel Sidik Ragam Sumber Varian DB JK KT F hitung F tabel Ulangan 2 0,02 0,01 1,84 4,46 Perlakuan 4 0,01 0,002 0,30 3,84 Galat 8 0,05 0,01 Total 14 0,08 Keterangan: F h < F 0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan) Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana F h < F 0,5, maka setiap perlakuan memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap kesukaan terhadap rasa Uji Duncan 5% Sx= = = 0,04 LSR = S x x SSR SSR 3,26 3,39 3,47 3,52 LSR 0,14 0,15 0,15 0,16 Perlakuan A B E C D Rata-rata 1,79 1,83 1,83 1,86 1,86 a Tabel Hasil Uji Penambahan Telur Rata-rata Nilai Kesukaan Rasa A (10%) 2,70 a B (12%) 2,83 a C (14%) 2,87 a D (16%) 2,97 a E (18%) 2,83 a Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% menurut uji Duncan
20 86 C. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Aroma Data Hasil Pengamatan Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 2,80 3,10 2,80 3,00 2,90 14,60 2 2,80 3,50 3,60 3,30 3,10 16,30 3 2,90 3,00 2,90 3,30 2,90 15,00 Total 8,50 9,60 9,30 9,60 8,90 45,90 Rata-rata 2,83 3,20 3,10 3,20 2,97 15,30 Transformasi x+0,5 Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 1,82 1,90 1,82 1,87 1,84 9,25 2 1,82 2,00 2,02 1,95 1,90 9,69 3 1,84 1,87 1,84 1,95 1,84 9,35 Total 5,48 5,77 5,69 5,77 5,59 28,29 Rata-rata 1,83 1,92 1,90 1,92 1,86 9,43 Faktor Koreksi (FK) = ( ) = = 52,71 Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = ( ) ( ) = 0,02 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ( ) ( ) 0,02 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (( ) ( ) ) = 0,06 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKU JKP = 0,02 Tabel Sidik Ragam Sumber Varian DB JK KT F hitung F tabel Ulangan 2 0,02 0,01 4,26 4,46 Perlakuan 4 0,02 0,01 2,10 3,84 Galat 8 0,02 0,003 Total 14 0,06 Keterangan: F h < F 0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan) Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana F h < F 0,5, maka setiap perlakuan memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap kesukaan terhadap aroma
21 87 Uji Duncan 5% Sx= = = 0,03 LSR = S x x SSR SSR 3,26 3,39 3,47 3,52 LSR 0,09 0,10 0,10 0,10 Perlakuan A E C B D Rata-rata 1,83 1,86 1,90 1,92 1,92 a Tabel Hasil Uji Penambahan Telur Rata-rata Nilai Kesukaan Aroma A (10%) 2,83 a B (12%) 3,20 a C (14%) 3,10 a D (16%) 3,20 a E (18%) 2,97 a Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% menurut uji Duncan D. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Tekstur Data Hasil Pengamatan Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 3,00 2,90 2,90 3,10 2,80 14,70 2 2,70 2,60 3,30 3,30 3,60 15,50 3 2,60 2,80 3,20 3,50 3,10 15,20 Total 8,30 8,30 9,40 9,90 9,50 45,40 Rata-rata 2,77 2,77 3,13 3,30 3,17 15,13 Transformasi x+0,5 Ulangan Perlakuan A B C D E Total 1 1,87 1,84 1,84 1,90 1,82 9,27 2 1,79 1,76 1,95 1,95 2,02 9,47 3 1,76 1,82 1,92 2,00 1,90 9,40 Total 5,42 5,42 5,72 5,85 5,74 28,14 Rata-rata 1,81 1,81 1,91 1,95 1,91 9,38
22 88 Faktor Koreksi (FK) = ( ) = = 52,81 Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = ( ) ( ) = 0,004 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ( ) ( ) 0,05 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (( ) ( ) ) = 0,10 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKU JKP = 0,04 Tabel Sidik Ragam Sumber Varian DB JK KT F hitung F tabel Ulangan 2 0,004 0,002 0,42 4,46 Perlakuan 4 0,05 0,01 2,6 3,84 Galat 8 0,04 0,01 Total 14 0,10 Keterangan: F h < F 0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan) Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana F h < F 0,5, maka setiap perlakuan memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap kesukaan terhadap tekstur Uji Duncan 5% Sx= = = 0,04 LSR = S x x SSR SSR 3,26 3,39 3,47 3,52 LSR 0,13 0,14 0,14 0,14 Perlakuan A B C E D Rata-rata 1,81 1,81 1,91 1,91 1,95 a Tabel Hasil Uji Penambahan Telur Rata-rata Nilai Kesukaan Tekstur A (10%) 2,77 a B (12%) 2,77 a C (14%) 3,13 a D (16%) 3,30 a E (18%) 3,17 a Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% menurut uji Duncan
23 89 Lampiran 6. Pengamatan Penunjang Pada Perlakuan Terbaik a. Total Bakteri Pengenceran Jumlah Koloni Gambar
24 90 Diambil pengenceran terendah Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25 koloni sampai dengan 250 koloni, hitung jumlah koloni dari masingmasing pengenceran koloni per g dengan rumus: ( ) ( ) dengan : C = jumlah koloni dari tiap-tiap petri n1 = jumlah petri dari pengenceran pertama yang dihitung n2 = jumlah petri dari pengenceran kedua d = pengenceran pertama yang dihitung ( ) ( ) b, Kadar Protein Kadar N (%) = ( ) Kadar Protein (%bb) = % N x Faktor Koreksi (5,7) % N (A) = ( ) Kadar Protein (A) = 0,0338% x 5,7 = 19,27% % N (B) = ( ) Kadar Protein (B) = 0,0373% x 5,7 = 21,26%
25 91 c. Kadar Air Kadar air (% b,b) = Kadar Air (A) = ( ) ( ) Kadar Air (B) = ( ) d. Kadar Lemak Kadar lemak (% bb) = ( ) ( ) Kadar lemak (A) = ( ) ( ) Kadar lemak (B) = ( ) ( ) = 12,80 % = 12,50 % e. Nilai Kalori ( ) ( ) Nilai Kalori (A) = Nilai Kalori (B) = b, Analisis Proksimat Pengamatan Kode A Kode B Rata-Rata Protein (%) 21,26 19,27 20,27 Air (%) 8,20 9,60 8,90 Lemak (%) 12,80 12,50 12,65 Nilai Kalori (kkal/g) 152,79 150,98 151,89
26 92 Lampiran 7. Alur Proses Pembuatan Snack Bar Sinbiotik Tepung kedelai hitam, tepung ubi jalar kuning, garam Telur, madu, air, minyak Pencampuran Kering Pencampuran Basah Pencampuran Semua Bahan Pencetakan Pemanggangan T=40 o C, t=2,5 Jam Snack Bar Sinbiotik
27 93 Lampiran 8. Foto Snack Bar Sinbiotik Penambahan telur 10% (b/b) Penambahan telur 12% (b/b) Penambahan telur 14% (b/b) Penambahan telur 16% (b/b) Penambahan telur 18% (b/b)
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciKeteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari bulan Desember sampai dengan bulan Januari 2017 sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk susu kedelai bubuk komersial, isolat protein kedelai, glucono delta lactone (GDL), sodium trpolifosfat
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis proksimat
LAMPIRAN 37 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Cawan aluminium kosong dioven selama 15 menit kemudian didinginkan dalam desikator dan sebanyak 5 g sampel dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan muffin adalah tepung terigu, tepung ubi jalar, tepung jagung, margarin, air, garam, telur, gula halus, dan baking
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi
Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi azeotropik kontinyu dengan menggunakan pelarut non polar.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan antara lain : oven, autoclave, ph meter, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciKadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis. 1. Kadar Air (AOAC, 1999) Sebanyak 3 gram sampel ditimbang dalam cawan alumunium yang telah diketahui bobot keringnya. tersebut selanjutnya dikeringkan dalam oven
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi talas segar yang dibeli di Bogor (Pasar Gunung Batu, Jalan Perumahan Taman Yasmin, Pasar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratoriun Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciKadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat dan penurunan mutu produk kopi instan formula a. Kadar air (AOAC, 1995) Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Prinsip dari metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Sampel
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang
Lebih terperincix100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)
LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006) Prosedur pengujian daya serap air: 1. Sampel biskuit dihancurkan dengan menggunakan mortar. 2. Sampel
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Kimia
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ubi jalar varietas Ceret, air, gula halus, margarin, tepung komposit (tepung jagung dan tepung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung, Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun Analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, sementara pengujian mutu gizi dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN
LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah susu sapi segar dari Koperasi Susu di daerah Ciampea - Bogor, susu skim, starter bakteri Lactobacillus casei, dan
Lebih terperinciBROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH
Lampiran 1 BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Bahan Tepung ubi jalar Putih Coklat collata Margarin Gula pasir Telur Coklat bubuk Kacang kenari Jumlah 250 gr 350 gr 380 gr 250 gr 8 butir 55 gr 50 gr Cara Membuat:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan untuk pembuatan brownies kukus adalah air, tepung tempe kacang komak, tepung kecambah kacang komak, gula pasir, garam, telur,
Lebih terperinciAtas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pembuatan chips tempe dan tempat uji organoleptik
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di
III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciLampiran 1 Formulir organoleptik
LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI KEGIATAN MAGANG
IV. METODOLOGI KEGIATAN MAGANG A. ALAT DAN BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan short pastry adalah tepung jagung ukuran 60 mesh yang didapatkan dari PT Amylum Corn Grits Mills Bekasi dan tepung
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Farm dan Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi, pada tanggal 28 September sampai tanggal 28 November 2016.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian dilakukan mulai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di
13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan untuk pembuatan produk, menguji total bakteri asam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil Pertanian, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciProsedur pembuatan suspensi alginat
LAMPIRA 39 Lampiran 1. Prosedur pembuatan suspensi alginat 1. Pembuatan suspensi alginat tanpa filler Aquades Na-alginat Pencampuran Sterilisasi 121 o C, 15 menit Pendinginan suhu ruang Suspensi alginat
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
17 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2011 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Laboratorium Balai Kesehatan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan pektin kulit jeruk, pembuatan sherbet
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel
Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan AprilMei 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)
LAMPIRAN Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007) Cara kerja: a. Timbang kerupuk samiler yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah
Lebih terperincibengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter
1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.
43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus
Lebih terperinciLampiran 1 Proses Pembuatan Tepung Bekatul Konvensional dan Fungsinal Proses Pembuatan Tepung Bekatul Konvensional. Bekatul segar. Pengayakan 60 mesh
LAMPIRAN 62 Lampiran Proses Pembuatan Tepung Bekatul Konvensional dan Fungsinal Proses Pembuatan Tepung Bekatul Konvensional Bekatul segar Pengayakan 60 mesh Autoklaf 2 0 C, menit Pengeringan 0 0 C, jam
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)
LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan
Lebih terperinci1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.
57 Lampiran I. Prosedur Analisis Kimia 1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). Timbang contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 g dalam botol timbang
Lebih terperinciTata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2
LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai
13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai penjual di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang dan Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)
Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al., 2007) a. Timbang kerupuk teri mentah yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah diketahui beratnya.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Februari 2012, bertempat di Laboratorium Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Jurusan
Lebih terperinciPertanian UMY untuk tahap pembuatan tepung mocaf dan Laboratorium. Biokimia Farmasi UMY untuk uji karateristik tepung mocaf meliputi Analisis
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi Fakultas Pertanian UMY untuk tahap pembuatan tepung mocaf dan Laboratorium Biokimia Farmasi UMY
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian, (3) Prosedur Penelitian, dan (4) Jadwal Penelitian
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat Percobaan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian, dan (4) Jadwal Penelitian 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan - Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode
16 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai Maret 2011, bertempat di Laboratorium Preservasi dan Pengolahan Hasil Perairan, Laboratorium
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode
Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu
LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)
LAMPIRAN 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992) METODE PENGUJIAN Sebanyak 5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Untuk pengujianan total oksalat ke dalam Erlenmeyer ditambahkan larutan
Lebih terperinci