Tugas Terstruktur Media Pembelajaran Dosen Pengampu Dra. Hj. Hikmani, M.Pd PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh Kelompok 3 : Akhmad Marzuki : 11611101847 Al Amin Dina As-syifa Ikhsan Kamil Suci Elfiyanti : : : : 11611102754 11611201657 11611102699 11611202931 PAI FIQH 3 B JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2017
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillahi rabbil a lamin, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa kita limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan kali ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersediah membantu kami dalam pembuatan makalah diantarannya : 1. Allah Swt,yang atas izin karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan panduan pembuatan dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu Dra. Hj. Hikmani, M.Pd, selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. 3. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang sekiranya mendukung kami dalam penulisan makalah maupun pengumpulan materi. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan makalah ini karena penulis masih dalam tahap pembelajaran yang membutuhkan bimbingan dan motivasi dalam penulisan maupun pengumpulan materi dari ibu dan teman-teman sekalian. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin. Walaikumsalam wr.wb. Pekanbaru, November 2017 Penulis i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan... 2 BAB II PEMBAHASAN...3 A. Pemilihan Media... 3 B. Pertimbangan pokok dalam Pemilihan Media... 6 C. Prinsip dalam Pemilihan Media... 8 D. Pendekatan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran...9 E. Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran... 10 BAB III PENUTUP... 12 A. Kesimpulan... 12 B. Saran... 12 DAFTAR PUSTAKA... iii ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang di sebut sebagai media untuk pembelajaran peserta didiknya. Sebelum memutusakan memanfaatkan media dalam kegatan pembelajaran didalam kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya, dalam memebelajarkan peserta didiknya. 1 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat kita rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Pemilihan Media? 2. Bagaimana Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan media? 3. Apa saja Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media? 4. Bagaimana Pendekatan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran? 5. Apa Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran? C. Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Pemilihan Media. 2. Untuk mengetahui Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan media. 3. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media. 4. Untuk mengetahui Pendekatan / Model Pemilihan Media Pembelajaran. 5. Untuk mengetahui Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran. 1 M. Khalilullah, S.Ag. MA, Media pembelajaran bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo), hal.31 1
BAB II PEMBAHASAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Pemilihan Media Terkait dengan semakin beragamnya media pengajaran, Raharjo mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan beberapa prinsip, yaitu: 1. Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media; apakah untuk keperluan hiburan, informasi umum, penjelasan, dll. 2. Familiaritas media, yang melibatkan pengetahuan akan sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih. 3. Sejumlah media dapat diperbandingkan dengan adanya beberapa pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran. 2 Banyak penelitian diadakan mengenai media pembelajaran mana yang paling sesuai untuk tujuan tertentu, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa; tidak semua media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk mencapai sembarang tujuan pengajaran; semua media pengajaran dapat membantu guru dalam melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pengajaran, seperti mengisahkan, mengontrol/mengechek, memberi penguatan, dan mengadakan evaluasi. Bahkan ada kemungkinan, media itu mengambil alih fungsi itu misalnya film yang mengisahkan proses pertumbuhan sel. Lebih lanjut Winkel mengatakan bahwa pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan soal biaya (cost factor), ketersediaan peralatan waktu dibutuhkan (avaibility factor), ketersediaan aliran listrik, kualitas teknis (technical quality), ruang kelas, dan kemampuan guru menggunakan media secara tepat (technical know-how). 3 Yusuf Hadi Miarso mengatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif ialah mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, 2 Yusuf Hadi Miarso dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Rajawali: Jakarta, 1986), h. 62. 3 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Media Abadi: Yogyakarta, 2005), h. 321. 2
sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya serta karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajarnya. Karakteristik ini antara lain adalah kematangan anak dan latar belakang pengalamannya serta kondisi mental yang berhubungan dengan usia perkembangannya. 4 Selain masalah ketertarikan siswa terhadap media, keterwakilan pesan yang disampaikan guru juga hendaknya dipertimbangkan dalam pemilihan media. Setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalam keberadaan media. Pertama, fungsi stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut segala hal yang ada pada media. Kedua, fungsi mediasi yang merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam hal ini, media menjembatani media komunikasi antara guru dan siswa. Ketiga, fungsi informasi yang menampilkan penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh guru. Sebelum memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran dikelas, hendaknya kita melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi kita dalam mengajarkan peserta didik. Berikut beberapa tips atau pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan: 1. Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum Ketika akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah, tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran. Sebagai contoh, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan berbahasa, mendengarkan atau menyimak (listening skill) media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. 4 Yusuf Hadi Miarso dkk, Op. Cit, h. 105. 3
Untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of speech untuk menuturkan kata atau kalimat, maka media video akan lebih tepat digunakan. 2. Keterjangkauan dalam pembiayaan Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. 3. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya dikelas. Pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia disekolah atau mudah diperoleh dimasyarakat. 4. Ketersediaan media pembelajaran dipasaran Sebelum membeli media pembelajaran (program) sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Skolah harus benar-benar memastikan pemanfaatan dari media yang akan digunakan. Dapat saja terjadi media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi peelajarannya sedikit yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Sebaliknya dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas didalam media pembelajaran sangat cocok 4
dan membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan dipasaran. 5. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan oleh pembuatnya, ternyata tidak mudah dimanfaatkan baik oleh guru maupun peserta didik. Media yang dibeli atau dikembangkan hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja disekolah sehingga dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu agar dapat terampil mengoperasikan peralatan tersebut. B. Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan Media 1. Menunjang tercapainya tujuan pembelajaran media pembelajaran yang digunakan sedapat mungkin dapat memebantu dan mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsepkonsep, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi. 5 Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA atau pada siswa sekolah dasar luar biasa masyarakat pedesaan ataukan masyarakat perkotaan. 6 2. Media yang dipilih hendaknya sesuai dengan kemampuan siswa. Penyesuaian ini hendaknya dapat dilihat dari aspek umur siswa atau kemampuan siswa sendiri untuk memahami media yang digunakan. Jika tidak maka media tersebut tidak lebih hanya sebagai pajangan belaka. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2011), h.75. 6 M.Khalilullah, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), h.34. 5
3. Media yang digunakan hendaknya tepat guna. Artinya dapat mempermudah siswa untuk memahami materi pelajaran yang dipelajari. Seperti pelajaran yang sifatnya fakta. Maka media yang tepat untuk digunakan adalah grafik, bagan, diagram, dan lain-lain. 4. Media yang dipilih hendaknya memang tersedia, artinya tersdia alat/bahannya atau tersedia waktu untuk memepersiapkan dan mempergunakannya. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh/mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya serta mudah dipindahkan dan mudah dibawa kemana-kemana. 7 5. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa dan termasuk guru sendiri. Disinilah perlunya guru kreatif untuk menciptakan media pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan apa yang disenangi guru dan disukai siswa. 6. Persiapan dan pengunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia. Hal ini biasanya menjadi hambatan pokok karena memaksakan menggunakan media sementara tidak didukung oleh dana yang memadai. Hendaknya media yang digunakan adalah media tepat guna atau media pembelajaran sederhana yang dapat dijangkau oleh siswa dan guru. Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media jika akibatnya pemborosan. Oleh karena itu faktor biasa menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Tidak mungkin tujuan belajar tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar. 8 7 Azhar Arsyad, Op. Cit, h.76 8 Mudasir, Pembelajaran Berbasis Multimedia, (Jakarta: Kreasi Education, 2015), h.34. 6
7. Konsidi fisik lingkungan turut mempengaruhi media. Oleh karena itu perlu diperhatiakan baik-baik kondisi lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media. C. Prinsip dalam Memilih Media Pembelajaran 1. Tidak ada suatu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok untuk tujuan intrupsional tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lainnya. 2. Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Hal ini berarti bahwa media bukanhanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perancangan intrupsional (perencanaan pembelajaran) tanpa laat bantu menganjar mungkin pengajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pengajaran hal itu tidak akan tejadi. 3. Media apapun yang akan digunakan, berdasarkan akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media. 4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan atau pengisi waktu atau hiburan, melaikan mempunyai tujuan yang menyatu dengan intruksional yang sedang berlangsung. 9 5. Pemilihan media obyektif (didasarkan pada tujuan intruksional), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi. 6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa terhadap multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula. 7. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media yang konkrit mungkin sukar untuk dipahami 9 Nunu Mahnun, Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), h.69 7
karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat. 10 D. Pendekantan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran Anderson (1976)mengemukakan adanya 2 pendekatan atau model dalam proses pemilihan media pembelajaranya itu : 1. Pemilihan tertutup. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternative media telah ditentukan dari atas (misalnya oleh dinas pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Misalnya, telah ditentukan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. 2. Model pemilihan terbuka, meruakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternative media harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dan pemilihan tertutup. 11 Kemudian menurut Arif S. Sadiman (2003;87) ada juga beberapa model/prosedur pemilihan medi, yaitu : a. Model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Model flowchart dapat digunakan untuk baik untuk menggambarkan proses pemilihan media rancangan maupun jadi. b. Model matriks yang menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya di identifikasi. 10 Ibid, h.70 11 Mudasir, Ibid, h.36 8
Model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan. c. Model checklist yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Model checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media jadi. 12 E. Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran Impementasi pemilihan media berdasarkan langkah-langkah seperti yag telah di uraikan sebagaimana di atas merupakan hal yang telah di uraikan sebagaimana di atasmerupakan hal terpenting yang harus di lakukan oleh guru. Realitas empirik menunjukkan bahwa masih banyak guru yang mengajar dengan mengandalkan pada dirinya sebagai satu-satunya media dan sumber belajar,selain itu di beberapa daerah remot area ( area terpencil dan tertinggal ) bisa kita lihat bahwa penggunaan media hanya mengandalkan papan tulis black board sebagai media pembelajaran satu-satunya. Hal tersebut akan terjadi apabila guru memiliki kemampuan mengenai langkah-langkah pemilihan media berdasarkan kriteria atau ketentuan yang telah di sebutkan,juga adanya perhatian pimpinan terkait dengan pentingnya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan,lebih khusus efektifitas pembelajaran melalui penggunaan media. 13 Kualitas pesan dan kualitas visual yang kurang dan juga keterbatasan media yang di gunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan membosankan siswa,dengan demikian siswa akan kehilangan motivasinya untuk belajar. Kita ambil sebuah contoh :seorang guru mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,materi pertama tentang sholat. Guru dengan menggunakan media papan tulis,menulis materipelajaran kemudian disampaikan kepada siswa melalui metode ceramah,hari berikutnya materi tentang jenazah guru melakukan hal yang sama dan seharusnya. Keterbatasan media seperti itu jelas akan membuat siswa jenuh dan kurang bergairah dalam belajar,juga menunjukkan pada orientasi pembelajaran yang terpusat pada guru. Maka dalam hal ini bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah pemilihan media dalam pembelajaran 12 Nunu Mahnun, Op. Cit, h.76. 13 Ibid, h.80. 9
merupakan suatu keharusan, agar hal itu terwujud, maka ada tiga faktor yang perlu diantisipasi yaitu : pertama kemampuan guru, kedua sikap inovatif guru dan ketiga ketersedian sarana dan prasarana. Pertama,kemampuan guru, kemampuan guru di sisni tidak hanya terikan pada kemampuannya dalam memilih dan merancang media saja, namun kemampuan lainnya juga dapat mempengaruhi terhadap dirinya dalam melakukan pemilihan media secara tepat,diantaranya adalah; 1)mengenai kemampuannya dalam memahami siswa, baik itu mengenai kerakteristik, perkembangan, kematangan,pengalaman dan kondisi mentalnya. kemampuan seperti ini memang agak sedikit merepotkan bagi para guru karena tidak mudah untuk membuat sebuah media yang dapat di sesuaikan denga keadaan siswa sebagaimana di sebut di atas.dan kemampuan guru dalam mendesain tujuan pembelajaran. Kemampuan guru dalam hal ini dapat di jumpai dari rancangan pembelajaran yang telah di buatnya baik itu dalam bentuk silabus maupun satuan acara pengajaran (SAP). Realitas empirik masih di jumpai sebagian guru,bingung bagaimana cara membuat SAP yang di sesuaikan dengan KTSP,indikasi yang ditemukan adalah antara lainnya guru masih melihat SAP yang di buat oleh temannya. Kedua, ketersediaan sarana dan prasarana.sarana prasarana yang tersedia menjdi hal yang sangat mendukung terhadap kualitas dan mutu pembelajaran akan lebih efisien dan efektif,apabila media yang di butuhkan oleh guru dalam proses belajar mengajar sudah tersedia dan tinggal menggunakan. Oleh karena itu, upaya selanjutnya, ketiga adalah bagaimana upaya menanamkan sifat inovatif pada guru dan lembaga pendidikan,dalam merencanakan dan mengembangun media pembelajaran merupakan satu hal yang perlu di tindak lanjuti.menurut Wijaya dkk. Upaya ini tentu harus di lakukan secara terus menuerusagar terjadi kesinambungan dalam inovasi dan pengembangan media. Motivasi dan jiwa inovatif guru hendaknya terpelihara, misalnya melalui pelatihan motivasi maupun pelatihan pegembangan media pengajaran.selain itu,dukungan lembaga secara kolektif,dalam hal ini kepala sekolah dan korps guru,diperlukan agar mampu menjadi penyemangat guru. 14 14 Ibid, h.85. 10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam kegiatan pembelajaran guru merupakan salah satu sumber belajar utama bagi para siswa atau murid, namun sekarang ini guru terbantu oleh media untuk pembelajaran peserta didiknya. Berikut beberapa tips atau pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan: a) Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum. b) Keterjangkauan dalam pembiayaan. c) Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran. d) Ketersediaan media pembelajaran dipasaran. e) Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran. 2. Mengimplementasikan langkah-langkah pemilihan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu keharusan, agar hal itu terwujud, maka ada tiga faktor yang perlu diantisipasi yaitu : a) Kemampuan guru. b) Sikap inovatif guru. c) Ketersedian sarana dan prasarana. B. Saran Setelah membaca makalah yang sederhana ini, penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami Pemilihan Media pembelajaran Media pembelajaran. Akan tetapi, penulis juga menyarankan agar tidak hanya fokus pada makalah ini, tetapi mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi ini, guna untuk lebih memahami Pemilihan Media pembelajaran Media pembelajaran. 11
DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Khalilullah, M. S.Ag. MA. Media pembelajaran bahasa Arab. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Mudasir. 2015. Pembelajaran Berbasis Multimedia. Jakarta: Kreasi Education. Nunu Mahnun. 2014. Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. W.S. Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta. Yusuf Hadi Miarso dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Rajawali: Jakarta. Harun, Idris. "EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM." POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 1.2 (2015): 175-190. iii