iii ABSTRAK World Health Organization menyatakan jumlah orang yang cacat penglihatan di dunia adalah 285 juta dengan 39 juta orang buta dan 247 juta dengan low vision, dimana 43% dari jumlah cacat penglihatan penyebabnya adalah refraksi tidak terkoreksi. Di Indonesia terdapat sekitar 1,5% atau 3,6 juta penduduknya mengalami kebutaan. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2011, gangguan refraksi merupakan penyebab kebutaan paling tinggi, yaitu dengan 198.036 pasien diikuti dengan katarak dan glaukoma, masing-masing 94.582 dan 25.175 pasien Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik pasien kelainan refraksi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui proporsi kelainan refraksi berdasarkan jenis kelainan refraksi, jenis kelamin, dan kelompok umur. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh data rekam medik penderita kelainan refraksi selama periode 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012, dan sampel diambil dengan metode total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang diperoleh dari data sekunder diolah dengan SPSS dan dituangkan dalam tabel distribusi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi penderita kelainan refraksi adalah 48,55% yaitu 2925 pasien, dengan persentase terbanyak terdapat pada miopia 48,4% yaitu 1416 orang, pada jenis kelamin perempuan 66,4% yaitu 1943 penderita, dan pada kelompok umur 45 tahun 54 tahun dengan jumlah 707 pasien (24,2%). Kata kunci: proporsi, kelainan refraksi, RSUD Dr. Pirngadi Medan
iv Abstract The World Health Organization states that the number of people with visual impairment in the world is 285 million people, with 39 million people are blind and 247 million more are low vision. In Indonesia there are about 1.5% or 3.6 million people are blind. Based on data from hospital information systems in 2011, refractive errors are the highest cause of blindness, with 198,036 patients, followed by cataract and glaucoma, respectively 95,582 and 25,175 patients. The purpose of this study is to know the characteristic of refractive error patient in Dr. Pirngadi Regional General Hospital Medan. The specific purpose of this study is to know the proportion of refractive error according to type of refractive error, gender, and group of age. This research method is descriptive with the approach of cross sectional. The population is the entire medical record data of refractive error patients during 1 st January 2012 31st December 2012, and the sample was taken with a total sampling method where the whole population is considered as the sample. All the collected data were calculated with SPSS and presented in distribution tables. The result of this study shows that the refractive error is 48.55% which is 2925 persons, and the highest proportion is found in myopia which is 48.4% (1416 persons), in female gender which is 66.4% (1943 persons), and in group of age 45-54 years which is 24.2% (707 persons). Keywords: proportion, refractive errors, Dr. Pirngadi Regional General Hospital
v KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-nya, penulisan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan denagn sebaik baiknya. Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dalam karya tulis ini, dipaparkan landasan pemikiran dan segala konsep serta hasil yang diperoleh dari penelitian yang berjudul Karakteristik penderita kelainan refraksi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan dari 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2012. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi tingginya kepada: 1) Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2) Dr. Syaiful Bahri Sp. M selaku dosen pembimbing, dr. Aliandri Sp.THT-KL selaku dosen penguji I dan dr. Rosmayanti Safriani Siregar, Sp. A, selaku dosen penguji II yang telah banyak membantu dan memberikan saran saran selama penulisan karya tulis ilmiah ini, sehingga dapat di selesaikan dengan baik. 3) Seluruh staf pengajar dan civitas akademik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 4) Kedua orang tua tercinta, H. Muhammad Isa Abdullah dan Hj. Nursyidah Zainuddin yang membesarkan dan mendidik penulis dari kecil hingga saat ini. Tidak dilupakan juga seluruh keluarga besar yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi selama penulisan karya tulis ilmiah ini. 5) Senior-senior penulis di Fakultas Kedokteran USU, Muhammad Shamill, Ahmad Fadhli dan Abdurrahman yang banyak memberi petunjuk.
vi 6) Sahabat-sahabat penulis di Fakultas Kedokteran USU, Nur Amalina Mohammad Razin dan teman-teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Untuk seluruh bantuan moral maupun materi yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Penulis juga menyadari bahawa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis juga mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.. Medan, 9 Desember 2013 MUHIBBUDDIN MUHAMMAD ISA NIM: 100 100 393
vii DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Abstrak Abstract... Kata Pengantar.. Daftar Isi..... Daftar Tabel Daftar Gambar.. Daftar Singkatan.... Daftar Lampiran Halaman i iii iv v vii xi xii xiii xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah. 3 1.3 Tujuan Penelitian.. 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 3 3 3 1.4 Manfaat Penelitian 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Anatomi dan Fisiologi Mata 6 2.2 Media Refraksi.. 7 2.2.1 Kornea.... 8 2.2.2 Aqueous Humor (cairan mata) 9 2.2.3 Lensa... 10 2.2.4 Banda Vitreous (Badan Kaca). 11 2.2.5 Panjang Bola Mata.. 11 2.3 Kelainan Refraksi. 11 2.3.1 Definisi Kelainan Refraksi.... 11
viii 2.3.2 Epidemiologi Kelainan Refraksi.. 11 2.3.3 Klasifikasi Kelainan Refraksi.. 12 2.4 Miopia.. 12 2.4.1 Definisi Miopia 12 2.4.2 Klasifikasi Miopia.. 13 2.4.3 Gejala Miopia. 13 2.4.4 Diagnosis Miopia 13 2.4.5 Penatalaksanaan Miopia.. 15 2.5 Hipermetropia. 16 2.5.1 Definisi hipermetropia. 16 2.5.2 Klasifikasi Hipermetropia 17 2.5.3 Gejala Hipermetropia 17 2.5.4 Diagnosis Hipermetropia.. 18 2.5.5 Penatalaksanaan Hipermetropia 18 2.6 Astigmatisma.. 20 2.6.1 Definisi Astigmatisma... 20 2.6.2 Klasifikasi Astigmatisma.. 20 2.6.3 Gejala Astigmatisma... 22 2.6.4 Diagnosis Astigmatisma....... 22 2.6.5 Penatalaksanaan Astigmatisma..... 23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 24 3.1 Kerangka Konsep.. 24 3.2 Definisi Operasional..... 24 BAB 4 METODE PENELITIAN 26 4.1 Jenis Penelitian.. 26 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 26 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi... 4.3.2 Sampel. 26 26 27
ix 4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi. 27 4.5 Metode Pengumpulan Data... 27 4.6 Pengolahan dan Analisa Data... 27 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28 5.1 Hasil Penelitian.. 28 5.1.1 Diskripsi Lokasi Penelitian... 28 5.1.2 Sejarah Singkat RSUD Dr. Pirngadi Medan. 28 5.1.3 Deskripsi Karakteristik Sampel 29 5.1.4 Diskripsi Sampel berdasarkan Jenis KelainanRefraksi 29 5.1.5 Diskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin 29 5.1.6 Diskripsi Sampel Krlainan Refraksi Berdasarkan Jenis Kelamin 30 5.1.7 Diskripsi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur. 30 5.2 Pembahasan 31 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan.... 6.2 Saran. 6.2.1 Bagi Lahan Penelitian. 6.2.2 Bagi Institusi Kesehatan.. 6.2.3 Bagi Masyarakat.. 6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya. 34 34 35 35 35 35 35 Daftar Pustaka 36 Lampiran 38
x DAFTAR TABEL Halaman TABEL 5.1 Distribusi Jenis Kelainan Refraksi... 29 TABEL 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Pasien kelainan Refraksi.. 30 TABEL 5.3 Distribusi Kelainan Refraksi Berdasarkan Jenis Kelamin... 30 TABEL 5.4. Distribusi Kelompok Umur Pasien Kelainan Refraksi 31
xi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Anatomi Mata... 6 Gambar 2.2 Histologi Mata.. 7 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambaran Refraksi Miopia. Kartu Snellen Bingkai percobaan Set Lensa Coba. Gambaran Refraksi Hipermetropia.. Gambaran Refraksi Astigmatisma... Jenis-Jenis kelainan Refraksi Astigmatisma Gambar 2.10 Kipas Astigmatisma. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 12 14 14 14 17 20 21 22 24
xii DAFTAR SINGKATAN RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Ethical Clearance Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Surat Selesai Penelitian Lampiran 5 Data Induk Lampiran 6 Hasil Uji Statistik