Ahmad Saiful Arif SMK Negeri 1 Mojoanyar, Mojokerto Jatim

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn MELALAUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN INTI BAINA A

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN vol. 9. No 2 (2014) 11-24

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

A ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Transkripsi:

Peningkatan Hasil Belajar Materi Elektrolisis Melalui Implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning di Kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 Ahmad Saiful Arif SMK Negeri 1 Mojoanyar, Mojokerto Jatim Email: t_bangsaku@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar melalui penerapan model discovery learning berbasis saintifik pada materi elektrolisis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar, Mojokerto Jatimpada bulan Agustus September 2016, dengan melibatkan 37 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning, dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi elektrolisis di SMK Negeri 1 Mojoanyar, Kelas XII KI 1 Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan prosentase hasil belajar siswa mencapai 81.08% pada siklus pertama, dan meningkat menjadi 91.98% pada siklus kedua. Pada aspek keterlaksanaan RPP juga mengalami peningkatan, yaitu skor rata-rata dari 2.77 (baik) pada siklus pertama menjadi 3.31 (baik) pada siklus kedua dan keterlaksanaan RPP mencapai 100% pada kedua siklus. Pada aspek aktivitas siswa juga menunjukkan pembelajaran berpusat pada siswa, hal ini ditunjukkan meningkatnya prosentase aktivitas dalam pembelajaran discovery learning dan menurunnya perilaku tidak relevan. Kata Kunci :Discovery learning, Hasil Belajar, elektrolisis. 1.Pendahuluan Tujuan pendidikan nasional pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional yang dituangkan dalam kurikulum pendidikan nasional sebagaimana undang-undang sisdiknas No 20 tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab (Depdiknas, 2006). 628

Dalam upaya untuk memajukan suatu kehidupan bangsa dan negara sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka didalamnya terjadi proses pendidikan atau proses belajar mengajar akan memberikan pengertian pada pandangan dan penyesuaian bagi seseorang atau peserta didik kearah kematangan dan kedewasaan. Dengan proses ini akan membawa pengaruh terhadap perkembangan jiwa dan potensi seseorang peserta didik kearah yang lebih dinamis baik terhadap bakat atau pengalaman, moral, intelektual, maupun fisik.untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya penyempurnaan kurikulum salah satunya pada mata pelajaran produktif kimia industri.karena mata pelajaran produktif kimia industri sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam melejitkan potensi kreatif dan sebagai bekal dalam kehidupan yang nyata di masyarakat. Berdasarkan hasil analisa awal di kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyarmateri elektrolisis disimpulkan bahwa (1) siswa belum memahami elektrolisis, (2) siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan, (3) adanya fakta bahwa hasil belajar pelajaran produktif kimia industri pada SMK Negeri 1 Mojoanyar masih sangat rendah. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada pembelajaran dengan model konvensional diperoleh ketuntasan sebesar 57.58%.Selain itu, berdasarkan refleksi awal dapat disebutkan beberapa fakta diantaranya (1) pembelajaran masih berpusat pada guru, (2) kurangnya inovasi siswa belajar pelajaran produktif kimia industri, (3) kurangnya inovasi pembelajaran. Pemahaman siswa yang rendah antara lain disebabkan karena pada umumnya dalam proses pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Mojoanyar masih cenderung bersifat konvensional dengan hanya mendengar ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan pembelajarannya didominasi oleh guru dan sedikit melibatkan siswa. Sehingga siswa menjadi cepat bosan dan malas dalam mengikuti materi pelajaran. Selain itu interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran sangat minim. Akibatnya penguasaan mereka terhadap materi yang diberikan tidak tuntas.dengan demikian aktifitas belajarnya menjadi rendah.untuk dapat memahami suatu konsep atau teori dalam pelajaran produktif kimia industri bukanlah suatu pekerjaan mudah.sehingga untuk mempelajari pelajaran produktif kimia industri dengan baik diperlukan aktivitas belajar yang baik. 629

Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan pemahaman belajar dan siswa senang belajar adalah dengan menggunakan model discovery learning berbasis saintifik.pembelajaran melalui pendekatan saintifikadalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruk/membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (mengidentifikasi atau menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky.Teori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner. Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik (Djamarah, 2002). Menurut Sund (Roestiyah, 1998),discovery learning adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.yang dimaksudkandengan proses mental tersebut antara lain:mengamati,mencerna,mengerti,menggolong-golongkan,membuat dugaan,menjejelaskan,mengukur, membuat kesimpulan,dan sebagainya. Beberapa keunggulan metode discovery learning diungkapkan oleh Suherman, dkk (2001: 179) sebagai berikut: (1) siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir; (2) siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara 630

ini lebih lama diingat; (3) menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; (4) siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; (5) metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis termotivasi untuk mengangkat judulpenerapan model discovery learning berbasis saintifik untuk meningkatkan hasil belajar materi elektrolisis di kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut: Apakah penerapan model discovery learning berbasis saintifik pada materi elektrolisis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar? Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XII KI 1 SMK Negeri 1 Mojoanyarmelalui penerapan model discovery learning berbasis saintifik pada materi elektrolisis. 2.Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang direncanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.Tahap-tahap pelaksanaan meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. 2. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mojoanyar. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII KI 1SMK Negeri 1 Mojoanyar dengan jumlah siswa 37 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. 3. Faktor Yang Diselidiki Adapun faktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah: 1. Faktor siswa, yaitu aktivitas siswa dan respon siswa dalam mengikuti pelajaran. 2. Faktor proses, yaitu keterlaksanaan pembelajaran melalui penerapanmodel discovery learning berbasis saintifik. 631

3. Faktor Ouput, yaitu hasil/skor yang diperoleh siswa setelah diberikan tes setiap akhir siklus. 4. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di rencanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Gambaran umum yang dilakukan pada setiap siklus adalah : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Secara lebih rinci prosedur/penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaa n Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Sumber : Arikunto (2008:16) Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas 1. Tahap Perencanaan Tindakan Rencana pelaksanaan tindakan, dilakukan sebanyak 2 siklus. Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus pertama ini adalah sebagai berikut: a. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan observer tentang model discovery learning berbasis saintifik yang akan digunakan dalam pengajaran pelajaran produktif kimia industri 632

b. Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pelajaran produktif kimia industri khususnya elektrolisis yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran. c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyatakan kegiatan pembelajaran yang akan diberikan, kompetensi dasar, dan alokasi waktu. a) Menyatakan tujuan pembelajaran dan indicator pencapaian hasil belajar. b) Membuat scenario pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap pembelajaran model discovery learning berbasis saintifik. 2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pendekatan pembelajaran model discovery learning berbasis saintifik. 3) Menyiapkan alat bantu yang sesuai dengan materi kegiatan proses belajar dengan pendekatan pembelajaran model discovery learning berbasis saintifik. 4) Membuat alat evaluasi. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Pada siklus ini kegiatan yang dilakukan adalah meneliti kemampuan siswa memahami elektrolisis dengan menggunakan pembelajaran discovery learning berbasis saintifik pada pembelajaran. 3. Tahap Observasi Pada prinsipnya, tahap ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat serta melakukan evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah berlangsungnya tindakan dengan cara: a. mengidentifikasi dan mencatat tingkat perkembangan siswa tentang konsep-konsep pelajaran produktif kimia industri selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Melaksanakan evaluasi dan proses belajar mengajar untuk melihat sejauhmana perubahan yang terjadi. 4. Tahap refleksi Setelah data tersebur dianalisis maka peneliti memikirkan, merenungkan, apakah semua kegiatan pada siklus I telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. 633

3.Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran discovery learning, maka dilakukan diskusi hasil penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian berkaitan model pembelajaran discovery learningyang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan: 1) keterlaksanaan RPP, 2) aktivitas siswa, 3) respon siswa terhadap pembelajaran, 4) hasil belajar siswa. a. Keterlaksanaan RPP Berdasarkan data hasil keterlaksanaan RPP dapat diketahui bahwa kedua siklus pembelajaran keterlaksanaan RPP mencapai 100%. Ini memberikan arti bahwa semua sintak pembelajaran yang telah direncanakan dapat terlaksana.pada aspek penilaian terhadap sintak pembelajaran, dapat diketahui pada siklus pertama mendapatkan skor rerata 2.77 (baik) dan mengalami peningkatan menjadi 3.31 (baik) pada siklus kedua. Tabel perbandingan hasil pengamatan antar siklus sebagaimana data Tabel 1 berikut. Tabel 1 Perbandingan hasil pengamatan antar siklus No. Kegiatan Penilaian Siklus 1 Penilaian siklus 2 1 Pengelolaan KBM A. Pendahuluan 3.5 4 2 B. Kegiatan Inti 2.33 3 3 C. Penutup 3 3 4 Pengelolaan Kelas 3.5 4 5 Pengelolaan waktu 3 3 6 Skor rerata 2.77 3.31 7 % keterlaksanaan 100 100 Grafik perbandingan ketercapaian keterlaksanaan RPP sebagaimana gambar berikut: 634

4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Siklus 1 Siklus 2 Gambar 1 Perbandingan keterlaksanaan RPP b. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada kedua siklus menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa.hal ini terlihat dari aktivitas yang dominan adalah bekerja dalam kelompok dan menyampaikan ide, sedangkan aktivitas terendah adalah perilaku tidak relevan. Perbandingan aktivitas kedua siklus terlihat sebagaimana data Tabel berikut: Tabel 2 perbandingan aktivitas siswa antar siklus Aktivitas (%) siklus 1 siklus 2 Menyimak penjelasan guru 17.65 10.64 Bekerja dalam kelompok 23.53 40.43 Bertanya kepada guru/siswa 15.69 14.89 Mengkomunikasikan ide/gagasan (klasikal atau 19.61 19.15 individual) Menyimpulkan materi 9.80 8.51 Perilaku yang tidak relevan 13.73 6.38 Aktivitas (%) 86.27 93.62 Grafik perbandingan aktivitas siswa antar siklus ditunjukkan oleh Gambar 2 berikut: 635

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 siklus 1 siklus 2 Gambar 2 Perbandingan aktivitas siswa antar siklus c. Respon Siswa Siswa merespon positif terhadap pembelajaran menggunakan model discovery learning. Hal ini dapat dimaknai juga bahwa tujuan penggunaan model discovery learning dalampembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa berhasil. Respon tersebut juga dapat dimaknai bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learningtelah berhasil membuat siswa senang dan tertarik saat belajar kimia produktif. Belajar yang menyenangkan dan menarik itu ternyata berdampak signifikan terhadap hasil belajarnya. Perbandingan respon siswa antar siklus ditunjukkan Tabel 3 berikut: Tabel 3 perbandingan respon siswa antar siklus Bentuk No Jenis Item Siklus 1 Siklus 2 Respon Respon siswa tentang 1 suasana belajar Respon siswa terhadap 2 pembelajaran menggunakan model discovery learning Respon siswa tentang 3 tes hasil belajar Menyenangkan 93.94 96.88 Berminat 84.85 90.63 Mudah 75.76 87.5 636

Grafik perbandingan respon siswa antar siklus ditunjukkan oleh Gambar 3 berikut 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Respon siswa tentang suasana belajar Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model discovery learning Respon siswa tentang tes hasil belajar Siklus 1 Siklus 2 Grafik 3 perbandingan respon siswa antar siklus d. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data pada hasil penelitian diperoleh data bahwa ketuntasan hasil belajar tercapai pada siklus kedua. Adapun perbandingan hasil belajar siswa antar siklus ditunjukkan oleh data Tabel 4 berikut: Tabel 4 Perbandingan hasil belajar antar siklus Aspek Siklus 1 Siklus 2 rata-rata 72.97 81.6 nilai terendah 90 60 nilai tertinggi 30 100 ketuntasan 81.081 90.6 Grafik perbandingan hasil belajar siswa antar siklus ditunjukkan oleh Gambar 3 berikut 637

100 90 80 70 60 50 Siklus 1 40 30 Siklus 2 20 10 0 rata-rata nilai terendah nilai tertinggi ketuntasan Gambar 3 Grafik perbandingan hasil belajar siswa antar siklus Berdasarkan hasil diskusi dengan pengamat dengan hasil yang telah dicapai dapat dikemukakan beberapa penyebab keberhasilan ketercapaian ketuntasan hasil belajar sebagai berikut, yaitu (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan sintak model pembelajaran discovery learning. Hal terlihat dari hasil pengamatan pengamat yang memberikan penilaian pada keterlaksanaan RPP berada pada kategori baik. (2) aktivitas siswa yang optimal dalam pembelajaran menyebabkan siswa dapat aktif menemukan konsep secara mandiri. Hal ini sesuai dengan teori belajar kontruktivisme yang menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang apabila siswa mengkontruk sendiri pengetahuannya. Hasil tersebut sesuai dengan teori belajar Bruner (Djamarah, 2002) yang menyatakan bahwa pembelajaran melalui penemuan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar. Siswa dapat mengkontruk pengetahuan berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan penelitian terdahulu, diantaranya penelitian penelitian Rimayani (2013) dan Kartikasari (2012) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir tinggi, menyelesaikan permasalahan yang lebih komplek dan rumit sehingga ketuntasan hasil belajar dapat dengan mudah tercapai. 638

4.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model model discovery learning berbasis saintifik hasil belajar siswa kelas XII KA 1 SMK Negeri 1 Mojoanyar meningkat. Hal tersebut Hal ini dibuktikan dengan prosentase hasil belajar siswa mencapai 81.08% pada siklus pertama, dan meningkat menjadi 91.98% pada siklus kedua. Pada aspek keterlaksanaan RPP juga mengalami peningkatan, yaitu skor rata-rata dari 2.77 (baik) pada siklus pertama menjadi 3.31 (baik) pada siklus kedua dan keterlaksanaan RPP mencapai 100% pada kedua siklus. Pada aspek aktivitas siswa juga menunjukkan pembelajaran berpusat pada siswa, hal ini ditunjukkan meningkatnya prosentase aktivitas dalam pembelajaran discovery learning dan menurunnya perilaku tidak relevan. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2006. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri, 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Kartikasari, Iin. 2012. Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan balok (Studi Eksperimen Di Kelas VIII MTs Kiarapayung Kabupaten Ciamis). Diss. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Nur, Moh. 2002. Pemotivasian Siswa untuk Belajar.Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya Rismayani, 2013.Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa. Jurnal Jurusan Pendidikan PKn, ejournal.undiksha.ac.id Roestiyah, N.K. 1998.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana 639

Sardiman, A.M, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Suherman,Erman. Dkk. 2001.Strategi Pembelajaran Matematika Konteporer. Bandung. JICA.UPI. Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional.Bandung: Jemmars Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2007. Jakarta :Kemendiknas. Vahlia, Ira. dkk. 2013. Ekperimentasi Model Pembelajaran Discovery dan Group Investigation Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa."Jurnal. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 640