BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power), yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

PENINGKATAN KINERJA MELALUI KOMPETENSI PEGAWAI, PEMBERDAYAAN PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN DIMEDIASI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia mempunyai banyak perusahaan bank yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Udayana (Unud) sebagai sebuah lembaga pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. juga luar negeri. Selain persaingan antar perusahaan dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas perusahaan. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada jaman era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (OCB) merupakan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. efisien dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi (Rusmayanti, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan ( Siagian; 2009: 15). menjalankan tugas di dalam organisasi.

semua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. cara. Agar dapat mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang memengaruhi kenyamanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. Hunt et al. (2000) menyatakan bahwa ekonomi global sedang dipenuhi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Adanya persaingan didalam dunia perusahaan/bank dan semakin

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya organizational citizenship behavior yaitu perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah membawa manusia pada era yang ditandai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power), yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber daya tersebut antara lain, terdiri atas sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya teknologi. Di antara sumber daya tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (human resources). Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melebihi harapan. Obyek dalam penelitian ini adalah pegawai di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus memiliki potensi SDM dalam kapasitas yang beragam untuk menjalankan berbagai fungsi kegiatan perbankan. Perusahaan juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya yang juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Terlebih penting menjaga tingkat persaingan diantara industri sejenis baik lokal maupun internasional. 1

2 Sistem penilaian kinerja pegawai diberikan kepada seluruh pegawai tetap (100% pegawai tetap) yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Mekanisme sistem penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Kinerja (SMK) berbasis kompetensi yang dilakukan secara online. Sistem penilaian ini dilakukan 360 yakni setiap pegawai akan dinilai oleh atasan, rekan kerja, bawahan, atasan/rekan kerja tidak langsung, dan dirinya sendiri. Hasil penilaian kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus tahun 2014-2015 seperti tampak pada Tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Tahun 2014-2015 Penilaian Tahun 2014 Tahun 2015 Kinerja Jumlah Persentase Jumlah Persentase Orang Orang Sangat Baik 7 05,93 5 3,62 (NK > 8,4) Baik 38 32,20 35 25,36 (6,8 < NK 8,4) Cukup 71 60,17 95 68,84 (5,2 < NK 6,8) Kurang 2 1,69 3 02,17 (3,6 <NK 5,2) Total 118 100 138 100 Sumber: SDM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus, 2015 Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan pada tahun 2015, sehingga dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus dapat dikatakan belum optimal dan cenderung menurun. Penurunan kinerja karyawan berdampak pada realisasi masing-masing divisi yang tidak tercapai 100 persen.

3 Tabel 1.2 Realisasi Kinerja Per Divisi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Tahun 2014-2015 Tingkat Ketercapaian 2014 2015 Konsumen (%) 97,70% 94,40% Komersial (%) 98,70% 96,90% Mikro (%) 95,20% 94,60% Supervisi Kredit (%) 98,10% 96,80% Administrasi Kredit (%) 96,10% 93,90% Kontrol Internal Cabang (%) 95,20% 94,40% Umum (%) 96,60% 97,10% IT (%) 96,30% 94,20% Customer Service (%) 95,60% 93,10% Teller (%) 93,20% 90,10% Pelayanan (%) 97,40% 95,10% Back Office (%) 96,30% 92,50% RataRata 96,37% 94,43% Sumber: SDM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Tahun, 2015 Berdasarkan Tabel 1.2 realisasi kinerja per divisi PT PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus, terlihat bahwa realisasi kinerja per divisi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus mengalami fluktuasi, dimana setiap divisi yang ada dari tahun 2014 hingga 2015 belum mencapai target yang telah ditetapkan. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus menargetkan setiap divisi untuk mencapai target kerja sebesar 100%, namun pada kenyataannya setiap divisi belum mencapai target yang ditentukan. Kinerja karyawan yang belum optimal dapat disebabkan karena kompetensi, pemberdayaan pegawai dan komitmen organisasional. Program pengembangan kompetensi, pemberdayaan pegawai yang dilakukan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus diantaranya adalah pendidikan dan pelatihan. Program ini diharapkan dapat membantu pegawai baru untuk beradaptasi dengan pegawai lain dan kondisi kerja yang baru. Program ini pun dapat membantu pegawai baru mengatasi perasaan asing, rasa gelisah, dan khawatir terhadap pekerjaan barunya.

4 Pegawai akan merasa nyaman dan terjamin sehingga cepat mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan cepat dan baik. Berikut program pelatihan yang ada di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. Tabel 1.3 Program Kompetensi Pegawai Melalui Pelatihan Program Pelatihan 2013 2014 2015 Jumlah Program 16 14 12 Jumlah Kelas 14 12 10 Jumlah Peserta 35 27 25 Sumber: SDM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Tahun, 2015 Pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa program kompetensi melalui pelatihan yang sama tiap tahunnya diantaranya mengenai sistem perbankan mengalami penurunan. Penurunan program pelatihan akan mempengaruhi kompetensi dan pemberdayaan pegawai yang tidak optimal, sehingga kinerja karyawan juga akan mengalami penurunan. Menurut Mathis dan Jackson (2010) seorang yang tidak puas akan pekerjaannya atau yang kurang berkomitmen pada organisasi akan terlihat menarik diri dari organisasi baik melalui ketidakhadiran. Berikut tabel ketidakhadiran karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Periode tahun 2013-2015.

5 Tabel 1.4 Laporan Ketidakhadiran PT. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus Tahun 2013-2015 Tahun Ketidakhadiran (orang) % 2013 16-2014 18 12,50 2015 22 22,22 Sumber : Bag. Kepegawaian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus, 2015 Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase ketidakhadiran karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus selalu mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Peningkatan jumlah ketidakhadiran dapat mengganggu kinerja organisasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus, terdapat permasalahan pada komitmen organisasional, karena kurang puasnya pegawai yang dipengaruhi oleh iklim kerja, pengembangan karir dan gaji. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti pada 30 pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus mengenai penurunan kinerja pegawai dapat dilihat Tabel 1.5

6 Tabel 1.5 Hasil Pra Survey No. Pernyataan Ya % Tidak % Total Jumlah 1 Pegawai memiliki 6 20 24 80 30 100 kompetensi yang tinggi sesuai yang dipersyaratkan di instansi 2 Sudah dipercaya atasan 8 26,67 22 73,33 30 100 untuk melakukan tugas sesuai dengan kemampuan 3 Memiliki komitmen yang 14 46,67 16 53,33 30 100 tinggi dalam bekerja 4 Memiliki kepedulian yang 12 40 18 60 30 100 tinggi terhadap rekan kerja yang membutuhkan bantuan 5 Sudah dapat mencapai 13 43,33 17 56,67 30 100 target dan kualitas Kinerja yang tinggi/baik Sumber : Data Primer yang Diolah (2016) Pada Tabel 1.5 dimana sebagian besar menjawab tidak setuju mengenai pernyataan kompetensi (80%), kemampuan (73,33%), komitmen yangn tinggi (53,33%), memiliki kepedulian dengan rekan kerja (60%), sudah mencapai targer dan kualitas kerja (56,67%). Hal ini terjadi karena adanya permasalahan kinerja pegawai di lingkungan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus, sehingga perlu diperhatikan oleh manajemen. Kinerja menurut Mangkunegara (2009) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Organizational Citizenship Behavior (OCB) berhubungan dengan kinerja pegawai, salah satunya adalah sikap membantu yang ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan kinerja

7 pegawai (Bateman & Organ dalam Steers, Porter, Bigley, 1996) dalam Rahayu dan Rozak (2015). Semakin baik Organizational Citizenship Behavior (OCB) akan mampu mendukung kinerja individu dan kinerja organisasi untuk perkembangan organisasi yang lebih baik (Winardi, 2012). Ticoalu (2013) dan Milwati (2013) menemukan bukti empiris bahwa Organizational Citizenship Behavior berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Komalasari, dkk (2009) dan Zulhawati (2015) membuktikan bahwa Organizational Citizenship Behavior tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Kompetensi juga mampu mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior dan kinerja karyawan. Robbin (2007) menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Semakin tinggi kompetensi pegawai, akan meningkatkan Organizational Citizenship Behavior (Utama, 2013; Sofiah, dkk, 2014; dan Candra, dkk, 2015). Penelitian Sofiah, dkk (2014) menemukan bukti bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior. Berbeda dengan penelitian Kaburura (2011) yang membuktikan bahwa kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Kompetensi terkait dengan peran SDM dalam organisasi atau perusahaan mempunyai arti yang sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya Manusia dalam organisasi sebagai faktor penentu

8 organisasi atau perusahaan maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan. Kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan tentu hal ini akan menentukan kualitas SDM yang dimiliki yang pada akhirnya akan menentukan kualitas kompetitif perusahaan itu sendiri. Ruky (2003) mengatakan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk melaksanakan peran tertentu untuk menghasilkan kinerja berupa prestasi kerja yang memuaskan. Mohklas (2015) menemukan bukti empiris bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, sedangkan Dhermawan, dkk (2012) menemukan bukti bahwa kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Pemberdayaan juga mampu mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior dan kinerja karyawan. Pemberdayaan merupakan suatu usaha yang secara signifikan dapat menguatkan keyakinan karyawan pada kemampuan dirinya sendiri dengan menyerahkan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusan (Wawan Nurdiansyah, 2009). Pemberdayaan juga dapat menentukan Organizational Citizenship Behavior, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suparman (2013) dan Sofiah, dkk (2014) menemukan bukti empiris bahwa pemberdayaan berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior. Berbeda dengan penelitian Kaburura (2011) yang membuktikan bahwa pemberdayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Tujuan dari pemberdayaan yaitu untuk memunculkan potensi dan modalitas yang ada dalam diri karyawan dan memaksimalkannya sehingga karyawan

9 menjadi mandiri dan meningkatkan kinerjanya, yang pada akhirnya memberikan nilai manfaat bagi karyawan dan organisasi. Penelitian Suryadewi, dkk (2014) menemukan bukti empiris bahwa pemberdayaan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, dkk (2014) yang membuktikan bahwa pemberdayaan tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PDP Jember. Luthans (2006) mendefinisikan komitmen organisasi dengan kata lain merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisa si dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Komitmen dalam organisasi akan membuat pekerja memberikan yang terbaik kepada organisasi dimana ia bekerja. Bekerja dengan komitmen yang tinggi akan memiliki komitmen terhadap organisasi yang tinggi akan yang cenderung senang membantu, dan dapat dapat bekerja sama, sehingga akan meningkatkan Organizational Citizenship Behavior dan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Ticoalu (2013) dan Ristiana (2013) menemukan bukti bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Berbeda dengan penelitian Komalasari, dkk (2009) dan Milwati (2013) menemukan bukti bahwa komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Ristiana (2013) menemukan bukti bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship

10 Behavior. Berbeda dengan penelitian Darmawati (2013) menemukan bukti bahwa komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Berdasarkan temuan-temuan di atas, maka dapat disusun tabel research gap sebagai berikut: Tabel 1.6 Riset Gap Hubungan Variabel Peneliti Hasil Kompetensi Terhadap OCB Kompetensi Terhadap Kinerja Pemberdayaan Terhadap OCB Pemberdayaan Terhadap Kinerja Komitmen Organisasional Terhadap OCB Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja OCB Terhadap Kinerja Kaburura (2011) Kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB Sofiah, dkk (2014) Kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap OCB Dhermawan, dkk (2012) Kompetensi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Mohklas (2015) Kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Kaburura (2011) Pemberdayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB Suparman (2013) Pemberdayaan berpengaruh positif signifikan terhadap OCB Cahyono, dkk (2014) Pemberdayaan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Suryadewi (2015) Pemberdayaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Darmawati (2013) Komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap OCB Ristiana (2013) Komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap OCB dan kinerja pegawai Komalasari, dkk (2009) Komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Milwati (2013) Komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Ticoalu (2013) Komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Komalasari, dkk (2009) OCB tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Ticoalu (2013) OCB berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Zulhawati (2015) OCB tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai

11 Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Kompetensi, Pemberdayaan Pegawai dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Pegawai dengan Dimediasi Organizational Citizenship Behavior (Studi pada Pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus). 1.2. Rumusan Masalah Belum optimalnya pencapaian hasil kinerja yang diduga disebabkan oleh adanya faktor kompetensi, pemberdayaan pegawai, komitmen organisasional dan organizational citizenship behavior. Masih terbatasnya sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hasil uraian dalam latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan pertanyaan penelitian ialah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 2. Bagaimana pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 3. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 4. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 5. Bagaimana pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus?

12 6. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 7. Bagaimana pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh kompetensi terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 2. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 3. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh komitmen organisasional terhadap organizational citizenship behavior pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 4. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 5. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus.

13 6. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 7. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai pada pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus. 1.4. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Dapat menambah pengetahuan di bidang keilmuan maupun pengembangan ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengaruh kompetensi, pemberdayaan pegawai dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai dengan dimediasi oleh organizational citizenship behavior. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Praktisi Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan atau sumbangan pemikiran bagi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Kudus untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menghadapi masalah mengenai pengaruh kompetensi, pemberdayaan pegawai dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai dengan dimediasi oleh organizational citizenship behavior.

14 b. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini juga merupakan bahan informasi tentang pengaruh kompetensi, pemberdayaan pegawai dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai dengan dimediasi oleh organizational citizenship behavior.