BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyimpulkan hal-hal sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Manajemen Risiko

Inititating Process Group

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) UBUDIYAH INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

14/12/2010 MEASUREMENT. Mengapa Perlu Pengukuran. Humprey s Five Levels of Maturity

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

ABSTRAK. Kata-kata kunci : Efisiensi Biaya Produksi, Volume Penjualan. Universitas Kristen Maranatha

Phase Siklus Hidup Proyek

BAB II LANDASAN TEORI

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

DAFTAR ISI CHAPTER 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan

Hendri Sopryadi,M.T.I 9/29/2011

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan proyek pertama penyelesaian proyek menjadi lebih lambat dari jadwal tambahan waktu penyelesaian sebesar 138 hari

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Banten (BJB) dan didukung oleh teori-teori yang mendasari dan hasil

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Resiko Proyek

BAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge

MANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi

Manajemen Proyek Minggu 2

TEKNIK PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN MANAJEMEN

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval

2 Mengingat tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Komnas HAM; : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Undang-U

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008.

Internal Audit Charter

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR ii. UCAPAN TERIMA KASIH. iii. DAFTAR ISI vi. DAFTAR TABEL xi. DAFTAR LAMPIRAN xii. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Monitoring & Evaluation of Policy Research. Indra K. Nasution

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x Latar Belakang Penelitian... 1

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian

2017, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO

Mengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

BAB IV PENUTUP. Dana Desa di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo. 1. Proses Monitoring di Desa Tanjungharjo

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Hendri Sopryadi, M.T.I

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

Bab 5. Simpulan dan Saran

E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan berikut. Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyimpulkan hal-hal sebagai 1. Manajemen risiko di PT XXX apabila dilihat atas pendekatan proses belum efektif, dikarenakan hal-hal sebagai berikut. a. Masih terdapatnya posisi di struktur organisasi fungsi Risk Management yang vacant. b. Pengumpulan data dan pelacak kelemahan pengendalian risiko masih dilakukan secara manual. c. Proses komunikasi kepada pihak eksternal belum dilaksanakan dengan baik kepada semua stakeholder karena fungsi Government & Public Relation belum terlibat dalam proses tersebut. d. Pelatihan dan peningkatan kompetensi belum dilakukan setiap tahun oleh pemangku risiko. e. Pelaksanaan manajemen telah dilakukan secara terintegrasi oleh fungsi Risk Management selaku koordinasi pelaksana, tetapi masih perlu peningkatan antar fungsi lainnya f. Analisis SWOT telah dilakukan untuk melihat risiko sebagai peluang tetapi pelaksanaannya belum dilakukan oleh semua fungsi. 125

g. Analisis stakeholder dan SWOT telah dilakukan tetapi pelaksanaannya belum dilakukan oleh semua fungsi. h. Biaya penanganan telah dimasukan ke dalam RKAP tetapi belum secara rinci disusunnya. i. Pemantauan risiko dilakukan setiap triwulan oleh Internal Audit, tetapi pelaksanaannya masih kurang memadai, karena masih kurangnya personil Internal Audit. j. Pemantauan risiko oleh pihak Eksternal Audit belum pernah dilakukan. 2. Manajemen risiko di PT XXX apabila dilihat atas pendekatan sasaran pada tahun 2016 telah efektif, dikarenakan sasaran investasi proyek ABC unit 3 & 4 telah berhasil dicapai terutama setelah dijalankannya manajemen risiko di PT XXX, khususnya proyek ABC unit 3 & 4, seperti realisasi biaya investasi yang efisien 10% dari nilai RKAP, progress fisik yang lebih cepat 0,2% dari batas pekerjaan yang ditetapkan, dan kinerja proyek yang walaupun menurun performance index-nya, tetapi secara keseluruhan tetap SPI > 1 dan CPI > 1, yang menunjukan bahwa kinerja proyek ABC unit 3 & 4 ini dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien. 3. Efektivitas dan hubungan manajemen risiko terhadap investasi proyek adalah sebagai berikut. a. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kematangan manajemen risiko dengan investasi proyek, seperti biaya investasi, progress fisik, dan kinerja proyek. Hal tersebut ditunjukan dari nilai koefisien korelasi pearson yang tidak sama dengan 0, nilai koefisien determinasi yang 126

menyatakan bahwa tingkat kematangan manajemen risiko memberikan pengaruh terhadap pencapai sasaran investasi proyek, dan nilai t hitung > nilai t tabel baik dari biaya investasi, progress fisik, maupun kinerja proyek. b. Terdapat nilai koefisien korelasi untuk kinerja proyek yang berada di posisi negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan manajemen risiko di PT XXX belum efektif, dalam kaitannya dengan keberhasilan investasi proyek, khusus kinerja proyek. c. Tingkat kematangan manajemen risiko di PT XXX berada pada posisi sedang menuju tinggi. Apabila dilihat dari hasil wawancara dan uji statistik, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko di PT XXX belum efektif terhadap investasi proyek. 5.2 Keterbatasan Keterbatasan atas penelitian ini adalah lokasi wilayah proyek ABC yang berada di posisi yang jauh yaitu di pegunungan wilayah Lampung, sehingga proses wawancara tidak dapat dilakukan dengan menggunakan teknik secara langsung/berhadapan dengan para responden. Selain itu, banyaknya responden yang melakukan perjalanan dinas, sehingga proses wawancara tidak dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan data terkait dengan penelitian ini yang tidak mudah didapat dengan lebih cepat. Dalam pembuatan ukuran efektivitas proses manajemen risiko, penelitian ini kesulitan menemukan teori-teori yang benar-benar spesifik menyatakan secara 127

jelas batasan ukuran efektivitasnya, sehingga dalam menetapkan ukuran efektivitasnya dilihat dari beberapa teori, buku, dan jurnal dari para ahli. 5.3 Implikasi berikut. Implikasi atas penelitian ini dapat dibagi ke dalam 2 (dua) macam sebagai 1. Implikasi teoritis. Penelitian ini dapat menghasilkan implikasi secara teoritis, diantaranya sebagai berikut. a. Manajemen risiko memiliki hubungan yang sangat kuat dengan keberhasilan suatu proyek. b. Semakin tinggi efektivitas manajemen risiko maka semakin tinggi keberhasilan suatu proyek, terutama untuk pencapaian sasaran atas biaya investasi dan progress fisik. 2. Implikasi praktis. Penelitian ini dapat menghasilkan implikasi secara praktis, diantaranya sebagai berikut. a. Tingkat kematangan manajemen risiko bukan hanya dilihat dari suatu sistem yang telah dibuat, atau penerapan manajemen risiko yang telah lama dilaksanakan, tetapi juga dilihat dari kematangan dari manajemen dan pekerja yang melaksanakan manajemen risiko, serta sistem yang telah dibuat diimplementasikan dengan baik dan dinamis. 128

b. Untuk meningkatkan kematangan dari manajemen dan pekerja akan manajemen risiko diperlukan peningkatan pengetahuan manajemen risiko dari manajemen dan pekerja secara berkelanjutan. c. Integrasi antara fungsi Risk Management dengan fungsi-fungsi yang lain sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kematangan manajemen risiko suatu perusahaan. d. Keberhasilan dari pekerjaan investasi proyek akan dapat dicapai dengan baik apabila dipengaruhi oleh manajemen risiko yang efektif. 5.4 Saran Atas penelitian ini, terdapat beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan bagi PT XXX, yaitu sebagai berikut. 1. Untuk meningkatkan keefektifan dari manajemen risiko di PT XXX, maka manajemen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Pekerja vacant di fungsi Risk Management segera diisi oleh pekerja yang memiliki pengetahuan terkait manajemen risiko. b. Semua pekerja yang menjadi koordinator di setiap fungi masing-masing diberikan pelatihan yang memadai setiap periode, sehingga pengetahuan terkait manajemen risik terus bertambah. c. Penyusunan anggaran untuk biaya penanganan risiko dibuat lebih terinci sehingga dapat dibedakan antara biaya untuk operasional dan biaya untuk penanganan risiko, dimana fungsi Buget di PT XXX ini telah membuatkan 129

Work Breakdown Structure (WBS) sendiri untuk biaya penanganan risiko, khusus untuk biaya investasi. d. Dilakukan monitoring dan review secara berkelanjutan oleh fungsi Internal Audit dan pihak ke III seperti Eksternal Audit, terutama terkait identifikasi risiko dan pemilihan mitigasi untuk mengurangi risiko, agar sasaran PT XXX terkait efisiensi biaya dan percepatan progress fisik proyek dapat tercapai dengan baik. 2. Untuk mencapai keberhasilan investasi proyek yang lebih baik, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut. a. Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa keberhasilan investasi proyek dipengaruhi oleh tingkat kematangan manajemen risiko dan faktor lain selain tingkat kematangan manajemen risiko. Oleh karena itu, untuk faktor yang dipengaruhi oleh tingkat kematangan manajemen risiko, maka perlu dilakukan perencanaan proses manajemen risiko yang baik, dimulai dari pengidentifikasian risiko sampai dengan pemilihan dan pelaksanaan mitigasi risiko. Sedangkan untuk faktor lain selain tingkat kematangan manajemen risiko, seperti manajemen proyek, diperlukan perencanaan manajemen proyek yang baik pula. b. Dilakukan peningkatan integrasi antara fungsi proyek yang dikepalai oleh Project Manager dengan fungsi lain seperti fungsi Planning & Evaluation atas anggaran proyek, fungsi Human Resources atas pelatihan pekerja, dan dikoordinasikan oleh fungsi Risk Management, sehingga integrasi pekerjaan baik dilihat dari tingkat risiko maupun investasi proyek semakin 130

meningkat. Hal tersebut sesuai dengan jurnal Zwikael dan Ahn (2011) yang menjelaskan bahwa untuk mencapai keberhasilan proyek perlu dilakukan integrasi antara fungsi Risk Management dengan fungsi lain seperti Project Manager dan fungsi-fungsi lain yang berada di perusahaan. 3. Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan ukuran efektivitas atas proses manajemen risiko, sebaiknya menggunakan teori yang berada di dalam bukubuku terkait Enterprise Risk Management agar penelitian menjadi lebih mudah. 131