ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (STUDI KASUS PADA BEBERAPA RUAS JALAN DI KOTA WONOSOBO)



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

IV METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. Menurut John Witmore dalam Coaching for

Definisi Integral Tentu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

INFO TEKNIK Volume 2 No. 1, Desember 2001 (20-26)

Inflasi dan Indeks Harga I

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

KOMPARATIF KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN (Studi Kasus : Panyabungan-Kayulaut dan Panyabungan-Siabu) ABSTRAK

KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN LAYANG SIMPANG SELAYANG KOTA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

Penentuan Prioritas dan Strategi Penanganan Aksesibilitas Terhadap Prasarana Pendidikan di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya

BAB III METODE PENELITIAN

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (STUDI KASUS PADA BEBERAPA RUAS JALAN DI KOTA WONOSOBO oleh Hermawa Fakultas Tekik Uiversitas Sais Al-Qur a Woosobo Abstract City Growth has effect to city roads. Woosobo city have may roads which have differet characteristic which other so eed differet treatmet for that roads. For decide idealisme treatmet a roads so eeds may aalysis there for traffic mathematics aalysis, roads volume aalysis ad services aalysis. Subjective for this roads aalysis study is helpig a city i orderig ad developig roads for ecoomic ad social growth. Data of geometric ad traffic roads ca get form survey or observatio. The do aalysis ad mathematic with use geometric plaig stadart. Determiatio of primary artery road ad collector i tow of Woosobo as accordig to type ad its class. Ahmad Yai street, Hoggoderpo street, Sumbig street ad Sidoro street owig level service of road, which still fulfill up to te years come that is i the year 2016. Pemuda street at existig coditio, oly owig value mout service of road fulfillig to come up with eight years forwards. From result of calculatio to be owig value mout service fulfillig fial to a poit age pla i the year 2016, hece require to be improved by its service by way of mak-up of wide goodess of shoulder ad also colum the way. From result of aalysis kow that roads fuctioal clasifficatio i Woosobo city is used accordig to with the fuctio. Eve though pursuat to roads plaig classificatio still eeds orderig ad developig. Keywords : roads services level, Woosobo street. PENDAHULUAN Sejala dega perkembaga mausia maka semaki tiggi pula tigkat pemeuha kebutuhaya. Hal ii diikuti oleh segala aspek yag melekat dalam kehidupaya termasuk perkembaga kota yag membawa akibat adaya tututa kualitas da kuatitas dari saraa da prasaraa sebagai betuk jawaba utuk memeuhi kebutuha sekaligus meigkatka taraf hidup mausia. Di ataraya adalah peigkata saraa perhubuga disampig sebagai pelayaa terhadap sirkulasi barag da jasa juga sebagai salah satu cara pemecaha masalah kepadata lalu litas terutama di daerah perkotaa. Perkembaga da pertumbuha masyarakat beserta ligkugaya yag terjadi dewasa ii tetuya aka memerluka berbagai prasaraa yag mampu melayai berbagai kegiata yag ditimbulkaya. Jala sebagai saraa 113 peghubug yag utama baik atar desa, kota maupu ataregara mempuyai pera dalam mewujudka pembagua daerah itu sediri. Proyek-proyek peigkata jala umum biasaya merupaka pegembaga proyek-proyek Departeme Pekerjaa Umum yag diperutukka bagi kepetiga umum. Tujua yag igi dicapai dari peigkata jala ii adalah utuk meigkatka aktivitas daerah yag melaluiya. Pada proyek peigkata jala biasaya mejadi satu dega proyek perbaika ataupu pelebara jembata yag melalui jala tersebut. (Departeme Pekerjaa Umum, 1995 Ruag ligkup proyek peigkata jala jembata itu adalah sebagai bherikut.

a. Pekerjaa Jala 1 Pekerjaa taah atara lai galia da timbua (cut ad fill, pemadata (compactio da strippig. 2 Pekerjaa lapis podasi (graular pavemet, yaitu lapis podasi kelas A da lapis podasi kelas B 3 Lapis perkerasa dega perkerasa letur (flexible pavemet megguaka ATB (asphalt treated base da wearig course (lapis permukaa dega asphalt cocrete (AC 4 Pekerjaa pedukug, atara lai : draiase, rambu da marka jala, lampu jala, media, da trotoar. b. Pekerjaa Jembata 1 Pekerjaa struktur atas, yaitu balok beto prategag, plat latai jembata, lapis perkerasa letur (flexible pavemet galia, da timbua podasi 2 Pekerjaa struktur bawah, yaitu galia, pekerjaa struktur podasi, struktur beto pada abutmet, pilar jembata (pier, da wigwall 3 Pekerjaa pedukug atara lai : pagar jembata, trotoar, media, rambu da marka jala, serta lampu jala. Pada tulisa ii, peulis haya mecoba membahas khusus pada pekerjaa peigkata jala, sehigga utuk pekerjaa jembata tidak diikutsertaka. Perecaaa suatu kostruksi merupaka lagkah awal utuk medapatka hasil da mutu pekerjaa agar sesuai dega recaa. Meurut Wells (1993, dalam sebuah kostruksi utuk kepetiga umum dalam hal ii jala raya sebaikya memuhi syarat dalam hal kekuata (streght, kestabila (stability, ekoomis (optimum desig, keguaa (useability, keamaa (safety da keyamaa (comfortable. Dalam perecaaa itu perlu adaya survai, pegujia taah, perhituga struktur da lai-lai. Meurut Hobbs (1995, tahapa perecaaa pada proyek peigkata jala secara umum adalah sebagai berikut. a. Studi trasportasi da lalu litas Studi ii dimaksudka utuk medata seluruh aspek lalu litas dalam kaitaya dega pola trasportasi. Dega adaya data-data tersebut, maka aka didapatka karakteristik lalu litas. Dega demikia, seluruh masalah lalu litas dapat diketahui sebab da akibatya baik pada masa sekarag maupu masa yag aka datag. Data yag didapat dari studi trasportasi da lalu litas adalah sebagai berikut. 1 Volume da komposisi lalu litas Volume lalu litas pada suatu jala adalah jumlah kedaraa yag melitasi atau melewati suatu titik pada jala tersebut pada satu satua waktu. Aalisis volume lalu litas ii berkaita lagsug dega jumlah jalur,, lebar perkerasa yag diperluka da sagat bergua utuk meetuka kostruksi lapis perkerasa jala. Komposisi lalu litas suatu jala adalah variasi jeis kedaraa baik berdasarka ukura maupu berat kedaraa yag aka melewati jala tersebut. Data tersebut utuk memperhitugka pegaruhya terhadap arus lalu litas da kapasitas jala. 2 Lalu litas haria rata-rata (LHR LHR adalah jumlah satua lalu litas dalam satu tahu dibagi bayakya hari dalam satu tahu. LHR ii haya meujukka volume rata-rata dalam satu tahu da tidak memberika gambara perubaha-perubaha petig lalu litas yag terjadi, tidak meujukka variasi dalam lalu litas yag terjadi dalam beberapa bula dalam satu tahu, beberapa hari dalam satu miggu maupu beberapa jam dalam satu hari. Data LHR diguaka juga utuk meghitug tebal perkerasa yag direcaaka disampig data taah pada proyek yag aka dilaksaaka. 3.Aalisis kapasitas jala Aalisis ii sagat petig utuk megetahui sampai sejauh maa kemampua jala pada saat ii dalam meampug arus lalu litas yag melaluiya, apakah sudah melebihi kapasitas atau belum. 114 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124

Dega melihat kodisi jala da kebutuha jala sebagai pelayaa saraa trasportasi yag aka diguaka. Fugsi jala juga sagat medukug utuk megetahui kapasitas yag aka meampug kedaraa-kedaraa yag aka melaluiya. 4. Proyeksi pertumbuha lalu litas Hal ii atas dasar pemikira bahwa jala selai harus cukup baik melayai lalu litas pada saat sekarag, amu yag terpetig harus mampu melayai lalu litas selama jagka waktu yag layak dipakai sebagai dasar recaa, sesuai dega dasar perecaaa jala yag harus yama, ama da ekoomis. b. Survai Pekerjaa ii dimaksudka utuk megadaka studi yag itesif dari suatu daerah yag aka dijadika lokasi proyek. Hasil survai ii aka meetuka apakah proyek ii perlu dikerjaka atau tidak dega pertimbaga berbagai hal berikut. 1 Seberapa jauh mafaat dari recaa proyek tersebut bagi masyarakat sekitar da khalayak umum sesuai dega maksud da tujua proyek 2 Sampai di maa dampak positif da egatif dari proyek tersebut terhadap ligkuga da masyarakat sekitarya 3 Dari segi sosial ekoomi keputusa membuat proyek tersebut dipertimbagaka apakah biaya yag tersedia cukup utuk melaksaaka proyek tersebut atau jika perlu pijama daa dari luar egeri perlu dipertimbagka apakah betuk pijamaya memberatka atau tidak bagi egara dalam hal pembayaraya. c. Tahap Perecaaa Perecaaa proyek peigkata jala megacu pada peratura-peratura yag berlaku da juga didasarka pada data-data hasil survai. Perecaaa tersebut di ataraya perecaaa geometrik, perecaaaaliyeme, perecaaa perkerasa jala, perecaaa draiase. Telah diketahui bersama keberadaa jala raya sebagai prasaraa trasportasi darat adalah suatu hal yag sagat vital. Bayak aspek kehidupa yag telah terkait didalamya. D atara aspek tersebut ekoomi, sosial budaya, pertahaa da keamaa, sosial politik da ligkuga, oleh sebab itu, kemajua suatu bagsa dapat diukur dari kemajua da perkembaga pada sektor trasportasi. Pertumbuha da perkembaga peduduk saat ii semaki sulit dikedalika, meyebabka kegiata mausia semaki bertambah da komplek. Utuk medukug pertumbuha tersebut perlu diadaka saraa da prasaraa. Pedukugya, dalam hal ii trasportasi. Meyadari betapa petigya kelacara saraa trasportasi, khususya jala raya, maka Idoesia sebagai egara yag sedag tumbuh da berkembag terus megadaka perbaika da peambaha saraa da prasaraa tersebut, kebutuha arus lalulitas sesuai dega perkembaga seirig pertumbuha peduduk da besarya pembagua. Dalam era pembagua dewasa ii utuk meujag keberhasila pembagua perlu ditigkatka saraa perhubuga baik darat, laut maupu udara. Agar kegiata trasportasi khususya darat dapat berjala dega lacar, maka diperluka saraa jala yag memadai. Kabupate Woosobo termasuk dalam wilayah sabuk pembagua Provisi Jawa Tegah da dalam posisi geografisya kota Woosobo terletak pada jalur arteri primer yag meghubugka kota-kota di Jawa Tegah terutama yag di bagia tegah. Sebagai kota yag terletak dalam posisi silag, kota Woosobo sagat potesial utuk berkembag. Potesi sosial maupu ekoomi yag ada juga cukup utuk meujag perkembaga tersebut. Megigat pera, fugsi da kodisi kota Woosobo yag megutugka dalam proses pertumbuha, maka kota Woosobo perlu dipersiapka utuk megatisipasi perkembaga tersebut agar sejala dega tigkat perkembaga yag terjadi. Utuk itu, perlu dilakuka "Aalisis Tigkat Pelayaa Jariga Jala di Kota Woosobo (Studi Kasus pada Beberapa ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (Hermawa 115

Ruas Jala di Kota Woosobo" agar dapat diketahui apakah tigkat pelayaa da kodisi fisik jala di kota Woosobo sudah sesuai dega fugsi jalaya. Asumsi yag diguaka adalah : 1. Studi ii meliputi : perhituga volume lalu litas, kapasitas da tigkat pelayaa jala utuk kodisi yag ada sampai dega 10 tahu medatag, dega acua pada Stadar Perecaaa Geometrik utuk Jala Perkotaa dari Direktorat Jederal Bia Marga, Direktorat Pembiaa Jala Kota, Tahu 1992. Dimaa pegaruh faktor ekoomi tidak ditijau. 2. Jala-jala yag distudi adalah jala utama yag meghubugka kota Magelag da Woosobo dega fugsi arteri primer da sekuder, dega ketetua fugsi jala tetap. Utuk keadaa fisik yag ditijau dibatasi pada : lebar jalur, lebar bahu jala, lebar trotoar da lebar jalur heti, sedagka utuk draiase da lapisa perkerasaya tidak ditijau. 3. Klasifikasi fugsi jala berdasarka ketetapa dari DPU Kabupate Dati II Woosobo. Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui sampai sejauh maa tigkat pelayaa da keadaa Fisik jala-jala di kota Woosobo, agar dapat disaraka sehigga jala-jala tersebut sesuai dega fugsiya. METODE PENELITIAN Megigat pelaksaaa kegiata peelitia meliputi pegumpula data, klasifikasi yag dilajutka dega aalisis da iterpretasi, maka diguaka metode aalisis deskriptif yaitu data yag diperoleh dari hasil pegamata/survei lapaga (data primer maupu data-data pedukug (data sekuder dikumpulka, disutig, da dikompilasi kemudia diaalisis agar medapatka kodisi sekarag da kodisi medatag. Dega metode ii, diharapka dapat mejawab permasalaha yag ada dilapaga. (Weimitoro, 2005 Hal-hal yag diaalisis adalah sebagai berikut. a. Aalisis perhituga volume lalu litas 1. Pertumbuha LHR, dihitug dega rumus: V = ( 1 + i x Vo.. (1 Keteraga: V = Volume tahu ke-, Vo = Volume sekarag, i = faktor perkembaga, diambil sebesar 6% berdasarka petujuk tekis perecaaa da peyusua program jala kabupate = selisih tahu 2. Volume per jam perecaaa (DHV, dihitug dega rumus: 1 Utuk dua jalur DHV= DTV x (K/100.. (2 2 Utuk ber bayak DHV = DTV x (K/100 x (K/100.. 3 di maa DHV = volume per jam perecaaa (smp/2 arah/jam utuk jala 2 (smp/arah/jam utuk jala ber bayak, DTV = Volume lalu litas recaa (smp/2 arah/hari, K = koefisie pucak (% utuk jala kota egara rkembag diambil sebesar 10%, da D = Koefisie arah (% utuk jala kota diambil 60% b. Aalisis kapasitas jala, meliputi: (Oglesby, C.H. da Hicks, R.G; 1993 1 s dasar (BC dapat dilihat pada tabel di bawah. 116 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124

Tabel 1 s dasar Tipe jala s dasar (BC Jepag Amerika Bia Marga Jala bayak (per 2.500 2.000 2.000 Jala dua atara 2 pertemua (2 2.500 2.000 2.500 /2 arah Jala tiga atara dua pertemua (3 / 2 arah - 4.000-2 s yag mugki (PC, dega rumus PC = BC x F1 x F2 x F3 x F4.. (4 di maa BC = s Dasar, dalam smp, F1 = Faktor lebar, F2 = Faktor kebebasa sampig, F3= Faktor kedaraa komersial, da F4 = Faktor daerah sekitar jala 3 s recaa (DC, dega rumus DC = PC x (V/C (5 di maa BC= dasar, R1= Koefisie peyesuaia, R2= Koefisie peyesuaia kebebasa sampig R3 = Koefisie peyesuaia gaggua sampig c. Aalisis tigkat pelayaa, dihitug dega rumus: TP = V/C... (6 di maa TP = Tigkat pelayaa, V = Volume (kedaraa/jam, da C = s (kedaraa/jam Batasa-batasa ilai dari setiap tigkat pelayaa jala dipegaruhi oleh fugsi jala da dimaa jala tersebut berada. Jala kolektor sekuder yag berada di dalam kota dapat saja direcaaka utuk tigkat pelayaa pada akhir umur recaa dega kecepata yag lebih redah daripada jala atar kota. (Silvia Sukirma, 1994 HASIL PENELITIAN Kodisi Geometri Jala, Kodisi lalu litas yag ada da perhituga LHR utuk wilayah peelitia dapat dilihat pada tabel di bawah. Nama Jala Pajag jala Tabel 2 Kodisi Geometrik Jala Lebar jala Lebar bahu Lebar trotoar Jumlah Kiri kaa Kiri Kaa Lajur Arah Pemuda 700 10 0 0 2 2 2 2 Ahmad Yai 1700 12 0 0 2 2 4 2 Hoggoderpo 600 7 0 0 2 2 2 1 Sumbig 800 7 0 0 2 2 2 1 Sidoro 500 7 0 0 2 2 2 2 S. Parma 2000 12 0 0 2 2 4 1 ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (Hermawa 117

Gol Ked Tabel 3 Kodisi lalu litas yag ada Nama Jala Gologa Kedaraa 1 2 3 4 5 6 Pemuda 15246 1589 2045 1014 989 112 Ahmad Yai 12401 1488 1001 780 654 774 Hoggoderpo 12845 1683 - - - - Sumbig 12235 2410 - - - - Sidoro 14512 2142 S. Parma 15421 2145 1894 2041 1245 1325 Keteraga : Gologa Kedaraa 1 = Sepeda Motor, = Seda, statio wago 1 = Pick up, mii bus, 3= Mikro truck, 4= bus, 5= truck 2 sumbu Idex Koefisie utuk 40 jam Tabel 4 Perhituga LHR tahu 2006 (dalam smp Jl.. Pemuda, Jl.. Ahmad Yai da Jl.. Hoggoderpo LHR Jl.. Pemuda Jl.. Ahmad Yai Jl.. Hoggoderpo Komposisi Lalu Litas (% LHR Komposisi Lalu Litas (% LHR Komposisi Lalu Litas (% 1 0.5 0.55 4192.65 44.739 3410.275 42.655 3532.375 79.236 2 1 0.55 873.95 9.3257 818.4 10.236 925.65 20.764 3 1 0.55 1124.75 12.002 550.55 6.8861 0 0 4 2.5 0.55 1394.25 14.878 1072.5 13.415 0 0 5 3 0.55 1631.85 17.413 1079.1 13.497 0 0 6 2.5 0.55 154 1.6433 1064.25 13.311 0 0 7 3 0.55 0 0 0 0 0 0 8 0 0.55 0 0 0 0 0 0 Jumlah 9371.45 100 7995.075 100 4458.025 100 Gol Ked Idex Koefisie utuk 40 jam Tabel 5 Perhituga LHR tahu 2006 (dalam smp Jl.. Sumbig, Jl.. Sidoro da Jl.. S. Parma Jl.. Sumbig Jl.. Sidoro Jl.. S. Parma LHR Komposisi Lalu Litas (% LHR Komposisi Lalu Litas (% LHR Komposisi Lalu Litas (% 1 0.5 0.55 3364.625 71.738 3990.8 77.208 4240.775 32.262 2 1 0.55 1325.5 28.262 1178.1 22.792 1179.75 8.9751 3 1 0.55 0 0 0 0 1041.7 7.9248 4 2.5 0.55 0 0 0 0 2806.375 21.35 5 3 0.55 0 0 0 0 2054.25 15.628 6 2.5 0.55 0 0 0 0 1821.875 13.86 7 3 0.55 0 0 0 0 0 0 8 0 0.55 0 0 0 0 0 0 Jumlah 4690.125 100 5168.9 100 13144.73 100 118 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124

Hasil perhituga volume per jam perecaaa, aalisis kapasitas jala da Tabel 6 Volume per jam perecaaa (VJP Jl.. Pemuda da Jl.. Ahmad Yai tigkat pelayaa utuk jala yag diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah. No Tahu K D Jl.. Pemuda Jl.. Ahmad Yai (% (% LHR (DTV VJP (DHV LHR (DTV 1 2006 10 60 9371.45 1124.574 7995.075 959.409 2 2007 10 60 9933.737 1192.04844 8474.7795 1016.97354 3 2008 10 60 10529.7612 1263.57135 8983.26627 1077.99195 4 2009 10 60 11161.5469 1339.38563 9522.26225 1142.67147 5 2010 10 60 11831.2401 1419.74881 10093.5983 1211.2318 6 2011 10 60 12541.118 1504.93417 10699.2172 1283.90607 7 2012 10 60 13293.5818 1595.22981 11341.1674 1360.94009 8 2013 10 60 14091.1962 1690.94354 12021.637 1442.59644 9 2014 10 60 14936.6678 1792.40013 12742.9351 1529.15221 10 2015 10 60 15832.8676 1899.94411 13507.511 1620.90132 11 2016 10 60 16782.8397 2013.94076 14317.9617 1718.1554 Tabel 7 Volume per jam perecaaa (VJP Jl.. Hoggoderpo da Jl.. Sumbig D Jl.. Hoggoderpo (% LHR (DTV LHR (DTV VJP (DHV No Tahu K (% Jl.. Sumbig VJP (DHV 1 2006 10 60 4458.025 10624.63 1274.9556 534.963 2 2007 10 60 4725.5065 11262.1025 1351.4523 567.06078 3 2008 10 60 5009.03689 11937.8287 1432.53944 601.084427 4 2009 10 60 5309.5791 12654.0984 1518.4918 637.149492 5 2010 10 60 5628.15403 13413.3447 1609.60136 675.378483 6 2011 10 60 5965.84496 14218.1494 1706.17793 715.901396 7 2012 10 60 6323.79406 15071.2346 1808.54815 758.855287 8 2013 10 60 6703.22147 15975.5081 1917.06097 804.386576 9 2014 10 60 7105.41468 16934.0384 2032.0846 852.649761 10 2015 10 60 7531.73944 17950.0804 2154.00965 903.808733 11 2016 10 60 7983.64382 19027.0852 2283.25023 958.037258 Tabel 8 Volume per jam perecaaa (VJP Jl.. Sidoro da Jl.. S. Parma Jl.. Sidoro LHR (DTV VJP (DHV VJP (DHV No Tahu K (% D (% Jl.. S.Parma LHR (DTV 1 2006 10 60 5168.9 620.268 13144.73 1577.3676 2 2007 10 60 5479.034 657.48408 13933.4085 1672.00902 3 2008 10 60 5807.77604 696.933125 14769.413 1772.32956 4 2009 10 60 6156.2426 738.749112 15655.5778 1878.66933 5 2010 10 60 6525.61737 783.074084 16594.913 1991.38956 6 2011 10 60 6917.15637 830.058765 17590.6128 2110.87353 7 2012 10 60 7332.18389 879.862067 18646.0448 2237.52537 8 2013 10 60 7772.11466 932.653759 19764.8086 2371.77682 9 2014 10 60 8238.44144 988.612973 20950.695 2514.0834 10 2015 10 60 8732.7478 1047.92974 22207.7363 2664.92836 11 2016 10 60 9256.71268 1110.80552 23540.2006 2824.82406 VJP (DHV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (Hermawa 119

N Tahu Leba o r sampig kiri kaa Leba r (R1 Tabel 9 Aalisa s Jala & tigkat pelayaa Jl.. Pemuda da Jl.. Ahmad Yai Koefisie peyesuaia sampig (R2 Keadaa sekitar (R3 s dasar s yg mugki Jl.. Pemuda Volume per jam perecaaa Jl.. Ahmad Yai Tigkat Volume per pelayaa jam perecaaa Tigkat pelayaa 1 2006 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1124.574 0.62476333 959.409 0.533005 2 2007 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1192.048 0.66224913 1016.974 0.5649853 3 2008 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1263.571 0.70198408 1077.992 0.59888442 4 2009 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1339.386 0.74410313 1142.671 0.63481748 5 2010 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1419.749 0.78874934 1211.232 0.67290655 6 2011 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1504.934 0.83607454 1283.906 0.71328115 7 2012 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1595.23 0.88623878 1360.94 0.75607783 8 2013 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1690.944 0.93941308 1442.596 0.80144247 9 2014 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1792.4 0.99577785 1529.152 0.84952901 10 2015 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1899.944 1.05552451 1620.901 0.90050073 11 2016 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2013.941 1.11885598 1718.155 0.95453078 N Tahu Leba o r sampig kiri kaa Tabel 10 Aalisa s Jala & tigkat pelayaa Jl.. S. Parma Leba r (R1 Koefisie peyesuaia sampig (R2 Keadaa sekitar (R3 s dasar s yg mugki Jl.. S. Parma Volume per jam perecaaa Tigkat pelayaa 1 2006 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1577.368 0.87631533 2 2007 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1672.009 0.9288939 3 2008 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1772.33 0.98462753 4 2009 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1878.669 1.04370519 5 2010 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 1991.39 1.10632753 6 2011 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2110.874 1.17270752 7 2012 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2237.525 1.24306965 8 2013 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2371.777 1.31765379 9 2014 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2514.083 1.396713 10 2015 3.5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2664.928 1.48051575 11 2016 3. 5 0 0 1 0.9 0.8 2500 1800 2824.824 1.5693467 120 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124

N Tahu Leba o r sampig kiri kaa Koefisie peyesuaia Leba r (R1 Tabel 11 Aalisa s Jala & tigkat pelayaa Jl.. Hoggoderpo da Jl.. Sumbig sampig (R2 Keadaa sekitar (R3 s dasar s yg mugki Jl.. Hoggoderpo Volume per jam perecaaa Jl.. Sumbig Tigkat Volume per pelayaa jam perecaaa Tigkat pelayaa 1 2006 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 534.963 0.31468412 562.815 0.33106765 2 2007 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 567.0608 0.33356516 596.5839 0.35093171 3 2008 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 601.0844 0.35357907 632.3789 0.37198761 4 2009 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 637.1495 0.37479382 670.3217 0.39430686 5 2010 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 675.3785 0.39728146 710.541 0.41796529 6 2011 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 715.9014 0.42111847 753.1737 0.44304333 7 2012 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 758.8553 0.44638546 798.3639 0.46962581 8 2013 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 804.3866 0.47316857 846.2357 0.49780335 9 2014 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 852.6498 0.50155868 897.0416 0.52767154 10 2015 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 903.8087 0.5316522 950.8641 0.55933182 11 2016 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 958.0373 0.56355133 1007.916 0.59289173 N Tahu Leba o r sampig kiri kaa Tabel 12 Aalisa s Jala & tigkat pelayaa Jl.. Sidoro Koefisie peyesuaia s dasar Leba r (R1 sampig (R2 Keadaa sekitar (R3 s yg mugki Jl.. Sidoro Volume per jam perecaaa Tigkat pelayaa 1 2006 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1274.956 0.74997388 2 2007 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1351.452 0.79497194 3 2008 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1432.539 0.84267026 4 2009 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1518.492 0.89323047 5 2010 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1609.601 0.94682433 6 2011 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1706.178 1.00363408 7 2012 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1808.548 0.90427407 8 2013 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 1917.061 0.95853048 9 2014 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 2032.085 1.0160423 10 2015 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 2154.01 1.07700482 11 2016 3.5 0 0 1 0.85 0.8 2500 1700 2283.25 1.14162511 PEMBAHASAN Setelah melakuka aalisis didapat hasil peelitia sebagai berikut. a. Peetua jala arteri primer da kolektor primer di kota Woosobo sesuai dega tipe da kelasya, sebagai berikut. 1. Berdasarka tipeya jala-jala di kota Woosobo dapat digologka ke dalam jala tipe II, yaitu sebagia atau tapa pegatura jala masuk. 2. Meurut pegguaa secara tipikal dari kelas-kelas perecaaa, memeuhi ketetua sebagai berikut. 1 Tipe II kelas I, merupaka ruas jala utama dari suatu kota, yag dapat digologka sebagai jala arteri primer. 2 Tipe II kelas II, merupaka perluasa kota dari jala atar kota dega volume ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (Hermawa 121

lalu-litas sedag, yag dapat digologka sebagai jala arteri sekuder. Berdasarka ketetua-ketetua tersebut di atas dapat disimpulka sebagai berikut. 1. Jala arteri primer termasuk dalam tipe II kelas I, yaitu Jl.. Pemuda, Jl.. S Parma da Jl.. Ahmad Yai 2. Jala arteri sekuder termasuk dalam tipe II kelas II, yaitu Jl.. Sumbig, Jl. Sidoro, da Jl.. Hoggoderpo. b. Dari hasil aalisis tigkat pelayaa jala di kota Woosobo diketahui bahwa : 1. Jl.. Ahmad Yai, Jl.. Hoggoderpo, Jl.. Sumbig, Jl., Sidoro, memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag masih memeuhi sampai dega 10 tahu medatag yaitu pada tahu 2016. 2. Jl.. Pemuda pada kodisi yag ada, haya memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag memeuhi sampai pada delapa tahu kedepa. Agar memiliki ilai tigkat pelayaa yag memeuhi sampai batas akhir umur recaa pada tahu 2016, maka perlu di tigkatka pelayaaya dega jala peigkata baik lebar maupu bahujalaya, yaitu : 1 Jumlah ya ditigkatka dari 2 mejadi 4. 2 Lebar ya ditigkatka mejadi 3,50 m. 3 Diberi bahu jala dega lebar 2m. 3. Jl.. Ahmad Yai pada kodisi yag ada; haya memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag memeuhi sampai pada empat tahu kedepa. Agar memiliki ilai tigkat pelayaa yag memeuhi sampai batas akhir umur recaa pada tahu 2016, maka perlu di tigkatka pelayaaya dega meambahka bahu jala dega lebar 2m. Namu karea Jl.. Ahmad Yai adalah jala satu arah da merupaka jalur perdagaga, maka cukup ditambahka jalur heti/jalur parkir dega lebar 2,5 m di sepajag Jl.. Ahmad Yai c. Pembahasa berdasarka keadaa fisik jala sesuai dega fugsiya, jalajala di kota Woosobo sebagai berikut : 1. Jl.. Pemuda sebagai jala arteri primer, jumlah, lebar da lebar trotoar tidak memeuhi syarat, sehigga perlu ditigkatka mejadi empat, dega lebar masigmasig 3,50 m da lebar trotoar ditigkatka dari 2,0 m mejadi 3,0 m. 2. Jl.. Ahmad Yai da Jl.. S. Parma sebagai jala arteri primer, lebar trotoar tidak memeuhi syarat, sehigga perlu ditigkatka dari 2,0 m mejadi 3,0 m. 3. Jl.. Hoggoderpo da Jl.. Sumbig sebagai jala arteri sekuder, lebar trotoar tidak memeuhi syarat, sehigga perlu ditigkatka dari 2,0 m mejadi 3,0 m. 4. Jl.. Sidoro sebagai jala arteri sekuder, lebar da lebar trotoar tidak memeuhi syarat, sehigga perlu ditigkatka lebar dari 3,0m mejadi 3,50 m da lebar trotoar ditigkatka dari 2,0 m mejadi 3,0 m. d. Pembahasa berdasarka kodisi lapaga (Tata Kota Utuk Jl.. Pemuda, Jl.. S Parma, terletak pada jalur ramai da pusat kota (pusat perbelajaa da pusat kegiata. Pada daerah ii, jala sudah tidak bisa dilakuka pelebara. hal ii dikareaka wilayah DAMIJA (Daerah Milik Jala sudah diguaka sebagai areal perekoomia. Letak pasar da saraa umum laiya yag berada tepat di jalur propisi ii, meyebabka fugsi jala tidak diguaka sebagaimaa mestiya. Sehigga utuk meigkatka pelayaa jala, perlu 122 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124

diguaka jala alteratif utuk agkuta luar kota. Berdasarka hasil pembahasa tigkat pelayaa da keadaa fisik jala sesuai dega fugsiya, maka berikut ii disajika tabel perbadiga jala di kota Woosobo atara kodisi jala yag ada tahu 2006 dega jala yag berdasarka tigkat pelayaa da kodisi fisik sesuai dega fugsiya memeuhi syarat sampai tahu 2016. Tabel 13 Perbadiga atara Kodisi Jala yag Ada dega Jala Berdasarka Tigkat Pelayaa (Tp da Kodisi Fisik Sesuai dega Fugsiya. No Uraia Keadaa yag ada Th. 2006 Berdasar TP & Kodisi Fisik sesuai fugsi Keteraga 1 2 3 4 5 1 Jl.. Pemuda (Arteri Primer a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 2 Jl.. Ahmad Yai (Arteri Primer a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 3 Jl.. Hoggoderpo (Arteri Sekuder a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 4 Jl.. Sumbig (Arteri Sekuder a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 5 Jl.. Sidoro (Arteri Primer a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 0/0 4/2 0/0 2/1 0/0 2/1 0/0 0/0 4/2 3.5 3/3 4/2 3/3 2/1 3.5 2/1 3.5 3.5 Jumlah, lebar, bahu da trotoar jala perlu ditigkatka. Jumlah = 4 Lebar = 3.5 m = 2 m Trotoar = 3 m Lebar trotoar jala perlu ditigkatka, da perlu diberi jalur heti/parkir. Trotoar = 3 m Jalur heti = 2 m Lebar jalur perlu dikuragi, sedagka bahu jala da trotoar perlu ditigkatka. Lebar = 3.5 m = 2m Trotoar = 2 m Lebar jalur perlu dikuragi, sedagka bahu jala da trotoar perlu ditigkatka. Lebar = 3.5 m = 2 m Trotoar = 2 m Lebar, bahu da trotoar jala perlu ditigkatka. Lebar = 3.5 m = 2 m Trotoar = 2 m ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA WONOSOBO (Hermawa 123

6 Jl.. S. Parma (Arteri Primer a. Jml /arah b. Lebar c. jala (luar 1/ luar 2 d. Trotoar (kiri/kaa 4/1 0/0 4/1 3/3 Lebar trotoar jala perlu ditigkatka, Jumlah = 4 Lebar = 3.5 m = 2 m Trotoar = 3 m KESIMPULAN Dari uraia da pembahasa tetag "Aalisis Keadaa Fisik da Tigkat Pelayaa Jariga Jala di Kota Woosobo (Studi Kasus pada Beberapa Ruas Jala di Kota Woosobo", dapat diambil kesimpula sebagai berikut. Jl.. Pemuda da Jl.. Ahmad Yai sebagai jala arteri primer. Berdasarka tigkat pelayaa, memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag belum memeuhi sampai batas akhir umur recaa sehigga perlu adaya peigkata pelayaa jala. Utuk keadaa fisik, yaitu lebar bahu jala, lebar da jumlah, da lebar trotoar belum memeuhi syarat. Jl.. Hoggoderpo, Jl.. Sumbig da Jl.. Sidoro sebagai jala arteri sekuder.berdasarka tigkat pelayaa, memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag sudah memeuhi sampai batas akhir umur recaa.utuk keadaa fisik, yaitu lebar sudah memeuhi syarat, sedagka lebar bahu da trotoar jala belum memeuhi syarat. Jl.. S. Parma sebagai jala arteri primer.berdasarka tigkat pelayaa, memiliki ilai tigkat pelayaa jala yag sudah memeuhi sampai batas akhir umur recaa.utuk keadaa fisik, yaitu lebar sudah memeuhi syarat, sedagka lebar bahu da lebar trotoar belum memeuhi syarat. UCAPAN TERIMA KASIH Peulis megucapka terima kasih kepada Fakultas Tekik UNSIQ da Drs. Setio Utomo atas segala dukuga da batua yag diberika. DAFTAR PUSTAKA Departeme Pekerjaa Umum, 1995. Petujuk Perecaaa da Peyusua Program Jala Kabupate. Bagia A, Pedoma Prosedur No. 77/KPTS/OB/1990. Jakarta: Direktorat Jederal Bia Marga. Hobbs.F.D, 1995. Perecaaa da Tekik Lalu Litas Edisi kedua. Yogyakarta: Gajah Mada Uiversity Press,. Oglesby, Clarkso H, da Hicks, R. Gary., 1993,. Tekik Jala Raya Jilid I. Surabaya: Peerbit Erlagga, Surabaya. Silvia Sukirma, 1994. Dasar-dasar Perecaaa Geometrik Jala,. Badug: Peerbit Nova. Weimitoro, 2005. Kajia Perecaaa Jala, UNSIQ-Woosobo Wells, G.R, 1993, Rekayasa Lalu litas. Jakarta: Bharata, Jakarta. 124 Wahaa TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 2 Agustus 2007: 113-124