ANALISIS KUALITAS GUNA MENGURANGI TINGKAT KERUSAKAN KERAMIK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : PT ARWANA ANUGRAH KERAMIK)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengendalian Kualitas

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek)

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

III. METODE PENELITIAN

Analisis Pengendalian Kualitas Kantong di PPI PT Semen Padang dengan Metode SQC (Statistical Quality Control)

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

ABSTRAK. Kata kunci:pengendalian kualitas, peta kendali, produk cacat. vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS GUNA MENGURANGI TINGKAT KERUSAKAN KERAMIK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : PT ARWANA ANUGRAH KERAMIK) Heru Setiawan 1, Mahyuddi 2, Amiluddin Zahri 3 Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani No 12 Palembang Email: herus0114@gmail.com 1, amiluddin@mail.binadarma.ac.id 2, amiluddin@mail.binadarma.ac.id 3, Abstract : Dalam proses produksi tidak mungkin bisa lepas dari kecacatan produk bahkan mungkin gagal produksi. PT. Arwana Anugerah Keramik adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri material bangunan yang menghasilkan produk keramik. Tujuan penulisan skripsi adalah untuk mengetahui kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan, jenis kecacatan yang paling dominan, faktorfaktor penyebab dari kecacatan produk dan tindakan apa yang di lakukan perusahaan untuk mengurangi kecacatan produk. Analisis hasil akhir dengan metode Statictical Quality Control menunjukan bahwa kecacatan yang terbesar terjadi karena kondisi mesin yang tidak optimal, hasil analisis dengan menggunakan peta kendali p, maka nilai terbesar upper control limit (UCL) = 0,0487, sedangkan lower control limit (LCL) = 0,0421. Dari hasil analisis jumlah produk cacat menunjukan bahwa proses produksi keramik PT. Arwana Anugerah Keramik masih berada batas terkendali. Kata Kunci : Kualitas, Produk Cacat, Statistical Quality Control. Abstrak : In the production process could not be separated from product defects may even fail production. PT. Arowana Grace Ceramics is a company engaged in the building materials industry that produces ceramic products. The purpose of writing a thesis is to find out the quality control activities of the company, the type of disability of the most dominant factors that cause of disability products and what actions will be undertaken company to reduce product defects. Analysis of the final results by the method Statictical Quality Control show that disability greatest occur due to engine conditions are not optimal, the results of analysis using control map p, then the largest value upper control limit ( UCL ) = 0.0487, while the lower control limit ( LCL ) = 0.0421, From the results of the analysis showed that the number of defective products ceramic production process PT. Ceramic Award Arowana still controllable limits. Keywords : Quality, Defective Products, Statistical Quality Control PENDAHULUAN Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap bahwa barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki kondisi yang baik serta terjamin. PT. Arwana Anugerah Keramik Palembang sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri keramik telah menerapkan sistem analisis kualitas produksi. menyangkut profitabilitas perusahaan. Namun meskipun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidak sesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan/cacat produk. Berdasarkan hal ini, semakin banyak produk yang dihasilkan sebuah pabrik industri, semakin banyak pula resiko produk cacat/gagal yang bisa timbul akibat kurangnya quality control yang kurang baik. Sehingga PT. Arwana Anugerah Keramik Palembang harus melakukan tindakan untuk 1

menurunkan kecacatan produk, berdasarkan uraian di atas dapat dilakukan pengendalian kualitas dengan menerapakan metode Statistical Quality Control (SQC). 1.1 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana Analisis kualitas guna mengurangi tingkat kerusakan produk keramik lantai platimum dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka perhitungan dibatasi pada masalah adalah. 1. Penelitian ini dilakukan pada unit produksi PT. Arwana Anugerah Keramik. 2. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat kecacatan produk keramik lantai platinum pada bulan Desember 2015 dan Januari 2016. 3. Metode pengendalian mutu yang digunakan adalah Statistik Quality Contol (SQC). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini : 1. Menganalisis pengendalian mutu proses produksi dan Evalusai pengendalian mutu pada keramik lantai platinum berdasarkan Statistik Quality Contol (SQC). 2. Mengidentifikasi faktor penyebab yang mempengaruhi tingkat kerusakan pada keramik berdasarkan diagram sebab akibat. 1.5 Pengendalian Kualitas Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini mendorong perusahaan untuk lebih mengembangkan pemikiran-pemikiran untuk memperoleh cara yang efektif dan efisien dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat mewujudkan terciptanya kualitas yang baik pada produk yang dihasilkannya serta menjaga konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan. Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukanmulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hinggaproses produksi berakhir dengan menghasilkan produk akhir. Pengendaliankualitas dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yangsesuai dengan standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaikikualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dansebisa mungkin mempertahankan kualitas yang sesuai. 1.6 Tujuan Pengendalian Kualiatas Pengendalian kualitas memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan-tujuan dari pengendalian kualitas adalah : 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan. 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan 2

kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. 1.7 Alat Bantu Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggunakan SQC (Statistical Quality Control) mempunyai 7 (tujuh) alat statistik utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengendalikan kualitas sebagaimana disebutkan juga oleh Heizer dan Render dalam bukunya Manajemen Operasi (2006; 263-268), antara lain yaitu; check Sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagam sebab akibat, scatter diagram, dan diagram proses. Peta kontrol berdasarkan jenis data yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni : a. Peta kontrol Variabel Grafik pengendalian atau peta control untuk data variable dapat digunakan secara luas. Biasanya peta control ini merupakan prosedur pengendalian yang lebih efisien dan memberikan informasi tentang prosesyang lebih banyak. Apabila bekerja dengan karakteristik kualitas yang variabel, sudah merupakan standar untuk mengendalikan nilai mean karakterstik kualitas dan variabilitasnya. Pengendalian rata- rata proses atau mean tingkat kualitas biasanya dengan grafik pengendalian mean atau peta control X. variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan grafik pengendali untuk standar deviasi atau peta control S. grafik pengendalian untuk rentang dinamakan peta control R. Peta kontrol Variabel terdiri dari : 1. Peta untuk rata-rata (x-bar chart) 2. Peta untuk rentang ( R chart) 3. Peta untuk standar deviasi (S chart) Sumber : Jay Heizer and Barry Render, 2006 b. Peta kontrol Atribut Data yang diperlukan disini hanya mengklasifikasi sebagai data dalam kondisi baik atau cacat. Sepertihalnya dengan peta control variabel, maka suatu proses akan dikatakan terkendali bila data berada dalam batas-batas control. Perbedaan yang ada adalah bahwa disini karakteristik peta kendali atribut sudah mencerminkan harga rata-rata 3

(mean) dan penyimpangan dari proses kerja yang berlangsung. Peta kontrol Atribut, terdiri dari : 1. Peta p, yaitu peta kontrol untuk mengamati proporsi atau perbandingan antara produk yang cacat dengan total produksi, contohnya : go-no go, baikburuk, bagus-jelek. 2. Peta c, yaitu peta kontrol untuk mengamati jumlah kecacatan per total produksi. 3. Peta u, yaitu peta kontrol untuk mengamati jumlah kecacatan per unit Produksi. Rumus Peta Kendali P a) Menentukan Proporsi atau Rata- Rata Kerusakan ( ) ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = a. UCL = + 3 b. LCL = - 3 Peta pengendalian rata-rata UCL = + 3 LCL = - 3 1.8 Metode Statistical Quality Control Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu analisa informasi yang terkandung dalam suatu sampel dari populasi. Metode statistik memegang peranan penting dalam jaminan kualitas. Metode statistik memberikan caracara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasi dan informasi didalam data yang digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen dimana mengukur karakteristik kualitas dari produk atau jasa, kemudian membandingkan hasilpengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan perbedaan kinerja actual dan standar. Pengendalian kualitas produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan penggunaan bahan/material yang bagus, penggunaan mesinmesin/peralatan produksi yang memadai, tenaga kerja yang terampil, danproses produksi yang tepat. Pengendalian kualitas secara statistik (Statistical Quality Control) dapat digunakan untuk menemukan kesalahan produksi yang mengakibatkan produk tidak baik, sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya. Statistical Quality Control (Pengendalian Kualitas Statistik) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui menggunakan metode statistik. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistic. (Hari Purnomo, 2004:242) 4

1.7 Tahapan Analytical Hierarchy Process Statistical Quality Control (SQC) mempunyai tiga penggunaan umum yaitu (1) untuk mengawasi pelaksanaan kerja sebagai operasi - operasi individual selama pekerjaan sedang dilakukan; (2) untuk memutuskan apakah menerima atau menolak sejumlah produk yang telah diproduksi (baik dibeli atau dibuat dalam perusahaan); dan (3) untuk melengkapi manajemen dengan audit kualitas produk-produk perusahaan (Handoko, 1984). Pada suatu perusahaan, Statistical Quality Control (SQC) sangat bermanfaat sebagai alat pengendali mutu. Pengendalian mutu juga meliputi pengawasan pemakaian bahan-bahan, berarti secara tidak langsung statistical quality control bermanfaat pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi Statistical Quality Control (SQC) dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan dengan dengan cara menolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan mesin, sekaligus upaya efisiensi. Statistical Quality Control (SQC)dapat juga berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara kumulatif cukup besar, dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima. Gangguan proses kadang-kadang timbul dari tiga sumber, yaitu mesin yang dipasang tidak wajar, kesalahan operator (human error), dan bahan baku yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima. Menurut Montgomery dalam menyatakan suatu proses dinyatakan tidak terkendali apabila dipenuhi salah satu atau beberapa kriteria yaitu satu atau beberapa titik di luar batas kendali, suatu kecenderungan titik naik atau turun dengan paling sedikit tujuh atau delapan titik yang terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya, dua tau tiga titik yang berurutan di luar batas peringatan 2-sigma, tetapi masih didalam batas kendali, empat atau lima titik yang berurutan di luar batas 1-sigma, pola tidak biasa atau tidak random dalam data, dan satu atau beberapa titik dekat satu batas peringatan atau kendali. Sebaran data yang bersifat random dan dalam batas kendali atau tidak membentuk pola yang sistematik menunjukkan bahwa proses terkendali. Sedangkan sebaran data yang membentuk pola yang sistematik, atau random tetapi berada di luar batas kendali menunjukkan proses tidak terkendali. (Santoso, 2013:111) METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan, dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016. Penelitian ini dilakukan di PT. ARWANA ANUGERAH KERAMIK Palembang, yang berlokasi di jln. Indralaya Prabumulih, lintas sumatra-lampung. 2.2 Metode Penelitian ` Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data yang dilakukan dengan metode Statistical Quality Control (SQC). Penelitian ini dilakukan terhadap 5

unit produksi keramik PT Arwana Anugrah Keramik. 2.3 Metode Pengumpulan Data Langkah-langkah metode pengumpulan data dalam penelitian ini : 1. Data Primer Yaitu data yang diambil dan diminta langsung dari survey lapangan dan hasil wawancara. a. Obeservasi Pengamatan atau peninjauan secara langsung ditempat penelitian yaitu di PT Arwana Anugerah Keramik dengan mengamati sistem atau cara kerja pegawai yang ada, mengamati proses produksi dari awal sampai akhir, dan kegiatan pengendalian kualitas. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai dalam hal-hal yang menyangkut permasalahan penelitian. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen intern perusahaan yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini atau pengumpulan data-data yang dikumpulkan adalah yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan, baik berasal dari pustaka maupun yang diperoleh dari tempat penelitian. b. Browsing Melakukan pencarian informasi melalui internet dengan mebuka website-website yang berhubungan dengan topik pembahasan. 2.4 Metode Pengolahan Data Untuk melakukan pengolahan data yang diperoleh dari setiap data primer dan sekunder diperlukan beberapa analisa untuk membandingkan permasalahan yang akan dihadapi dengan teori-teori yang digunakan untuk pembahasan. Dalam penelitian ini analisa data dilakukan degan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Setelah data-data dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan terhadap data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan basic seven tools, diantaranya : 1. Pembuatan peta kendali p, Perhitungan peta kendali yang sesuai dengan menggunakan tabel data jumlah part yang cacat. Apabila belum in control dilanjutkan dengan revisi pada data yang masih out of control. Setelah peta kendali p stabil atau data dinyatakan in control maka perlu dilakukan perhitungan kapabilitas proses untuk mengetahui kapabilitas proses dalam pembuatan produk. dengan jalan membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian. a. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dan mengumpulkan data yang bersifat sekunder. Data 2. Pembuatan Fishbone Diagram, Pembuatan Fishbone Diagram untuk mengetahui faktor-faktor utama penyebab terjadinya cacat pada proses assembly. Setelah diketahui penyebab cacat tersebut. 6

Dari hasil pengamatan yang di lakukan, 2.5 Diagram Alir Metode Penelitian Menunjukkan diagram alir metode penelitian yaitu dengan mendeskripsikan langkah-langkah penelitian dari awal sampai selesai. maka berikut ini data yang di peroleh dalan proses produksi keramik yang di ambil pada bulan Desember 2015. Mulai NO Tabel 3.1 Produksi Keramik Bulan Desember 2015 Tanggal Jumlah Jenis Kecacatan Jumlah Studi Lapangan Studi Pendahuluan Studi Literatur Pengamata n Produksi Retak Pecah Salah Ukuran Cacat Rumusan Masalah 1 1-12-2015 33995 602 457 383 1442 2 2-12-2015 33974 571 487 477 1535 3 3-12-2015 33952 627 393 450 1470 Tujuan Penelitian 4 4-12-2015 33666 509 551 464 1524 5 5-12-2015 33123 607 502 344 1453 Pengumpulan Data Pengumpulan data - data input dan output 1. Data Produksi Keramik jenis lantai platinum 2. Data reject keramik lantai platinum 6 6-12-2015 33684 715 495 463 1673 7 7-12-2015 33912 437 596 470 1503 8 8-12-2015 33639 518 487 539 1544 9 9-12-2015 33589 609 457 366 1432 10 10-12-2015 33937 509 502 549 1560 Pengolahan Data Analisi dan pemecahan masalah berdasarkan SQC : 1. Menghitung Peta Kendali 2. Menghitung CL,LCL,UCL 3. Pembuatan Peta P 4. Diagram Sebab Akibat (Fishbone) untuk mengetahui faktorfaktor utama yang terjadi reject produk 11 11-12-2015 33376 514 500 473 1487 12 12-12-2015 33317 587 520 467 1574 13 13-12-2015 33590 587 484 403 1474 14 14-12-2015 33590 477 493 583 1553 15 15-12-2015 33965 537 469 433 1439 16 16-12-2015 33422 675 486 502 1663 Analisis hasil tingkat kerusakan produk berdasarkan metode Statistik Quality Control (SQC) 17 17-12-2015 33590 432 562 452 1446 18 18-12-2015 33109 567 507 513 1587 19 19-12-2015 33186 547 450 428 1425 Simpulan dan Saran 20 20-12-2015 33960 443 592 472 1507 21 21-12-2015 33156 748 471 452 1671 Selesai 22 22-12-2015 33048 449 501 510 1460 23 23-12-2015 33312 571 529 467 1567 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengumpulan dan pengolahan data. Adapun datadata yang diambil berupa data data produksi, 24 27-12-2015 33500 482 488 507 1477 25 28-12-2015 33860 553 613 427 1593 26 29-12-2015 33039 560 455 479 1494 27 30-12-2015 33130 588 542 450 1580 Total 905621 15021 13589 12523 41133 tenaga kerja, dan mesin. Data yang diambil adalah data-data yang mempunyai relevansi dengan proses pengukuruan produktivitas dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Diketahui bahwa jumlah produksi keramik lantai platinum (4x4), dan produk yang rusak atau cacat. Maka dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Desember 2015 masih banyak terdapat kerusakan produk. 7

3.2 Pengolahan Data Dalam pengolahan data tersebut diawali dengan pembuatan peta aliran proses, peta proses produksi dan diagram aliran. Proses selanjutnya perhitungan pta kendali p dan diagram peta kendali p serta langkah terakhir adalah mengaplikasikan metode Statistical Quality Control (SQC) berdasarkan data-data yang telah didapat secara lengkap. 3.2 Peta Kendali P Peta kendali P dibuat berdasarkan data-data yang terdapat pada tabel jumlah cacat dan jumlah produksi. Pengolahan data yang dilakukan pada peta kendali p yakni dengan menggunakan batas control 3 sigma yang di pakai sebagai batas pengawasan perhitungan data kecacatan produk keramik. Rumus Peta Kendali P : 1. Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. a. Menentukan Proporsi atau Rata- Rata Kerusakan ( ) ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan karet. = Jumlah total produk rusak karet. = Besar ukuran sampel karet. = b. UCL = + 3 13 13-12-2015 33590 1474 0,0438 14 14-12-2015 33590 1553 0,0462 15 15-12-2015 33965 1439 0,0423 16 16-12-2015 33422 1663 0,0497 17 17-12-2015 33590 1446 0,043 18 18-12-2015 33109 1587 0,0479 19 19-12-2015 33186 1425 0,0429 20 20-12-2015 33960 1507 0,0443 21 21-12-2015 33156 1671 0,0503 22 22-12-2015 33048 1460 0,0441 23 23-12-2015 33312 1567 0,047 24 27-12-2015 33500 1477 0,044 Lanjutan Tabel 3.2 25 28-12-2015 33860 1593 0,047 26 29-12-2015 33039 1494 0,0452 27 30-12-2015 33130 1580 0,0476 905621 41133 Kegiatan penelitian terhadap suatu perusahaan harus dilakukan suatu tindakan atau analisis data untuk mendapatkan suatu jawaban atas masalah yang ditemukan dan memberikan argument terhadap perusahaan yang penulis teliti. Laporan penelitian ini menggunakan metode P-Chart. Metode ini dipilih karena sesuai dengan hasil analisis, yaitu dengan pengendalian model rata-rata berdasarkan sample. berikut: Maka langkah-langkah analisis sebagai Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. Menentukan Proporsi atau Rata-Rata Kerusakan ( ) c. LCL = - 3 Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan di bagian produksi keramik PT Arwana Anugrah Kencana selanjutnya disusun ke dalam tabel berikut No. Tabel 3.2 Data Proporsi Keramik Cacat Tanggal Pengamat an Jumlah Produk si Jumlah Cacat Proporsi Cacat 1 1-12-2015 33995 1442 0,0424 2 2-12-2015 33974 1535 0,0451 3 3-12-2015 33952 1470 0,0432 4 4-12-2015 33666 1524 0,0452 5 5-12-2015 33123 1453 0,0438 6 6-12-2015 33684 1673 0,0496 7 7-12-2015 33912 1503 0,0443 8 8-12-2015 33639 1544 0,0458 9 9-12-2015 33589 1432 0,0426 10 10-12-2015 33937 1560 0,0459 11 11-12-2015 33376 1487 0,0445 12 12-12-2015 33317 1574 0,0472 ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = = = 0,0454 8

Dari pengolahan data yang ada maka didapat porposi atau rata-rata kerusakan ( adalah 0.043. Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas : UCL = + 3 Dimana : UCL = Batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. UCL = + 3 = 0,0454 + 3 = 0,0454 + 3 = 0,0454 + 3 (0,0011) = 0,0454 + 0,0033 = 0,0487 Lower Control Limit (LCL) atau batas pengendalian bawah : LCL = Batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. LCL = = 0,0454-3 = 0,0454-3 = 0,0454-3 (0,0011) = 0,0454-0,0033 = 0,0421 Dari pengolahan data yang ada di dapatlah Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas adalah 0,0487. Sedangkan Lower Control Limit (LCL) atau batas pengendalian bawah adalah 0,0421. Selanjutnya data di atas selanjutnya dijabarkan dalam grafik peta kendali P. Grafik P-Chart dibuat untuk menggambarkan suatu proses dan menunjukkan kapan suatu proses berada pada kondisi di luar kendali (out of control). Proses kemudian akan diselidiki untuk menemukan penyebab terjadinya kondisi out of control. Yang kemudian akan dilakukan suatu tindakan untuk mencari penyebab permasalahan, mengatasi serta memperbaikinya. Gambar : 3.1 Grrafik P-Chart Proposi Keramik Cacat 0.052 0.05 0.048 0.046 UCL 0.044 CL 0.042 LCL 0.04 0.038 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 Dari P-Chart di atas dapat di lihat bahwa proses produksi keramik dinyatakan dalam keadaan tidak terkendali, hal ini dikarenakan terdapat 3 titik yang melewati batas kendali atas, dengan adanya titik yang dari batas kendali. Hal ini menunjukan adanya penyebab khusus variasi, titik-titik yang keluar adalah no.6 (0,0496), no.16 (0,0497), dan no.21(0.0503). Ketidak stabilan ini adalah karena pada tanggal tersebut terjadi ke tidak normalan proses, disebabkan sering adanya 9

No. permasalahan pada mesin dan kelalaian manusia. Ketidaknormalan ini terjadi karena tidak adanya nariative maintence dan pengawasan. Dibawah ini tercantum peta kendali p yang telah di revisi dan lengkap dengan perhitungan batas kendali atas dan batas kendali bawah. Tabel 3.3 Data Proporsi Keramik Cacat (perbaikan) Tanggal Pengamatan Jumlah Produksi Jumlah Cacat Proporsi 1 1-12-2015 33995 1442 0,0424 Cacat ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = = = 0,0448 2 2-12-2015 33974 1535 0,0451 3 3-12-2015 33952 1470 0,0432 4 4-12-2015 33666 1524 0,0452 5 5-12-2015 33123 1453 0,0438 7 7-12-2015 33912 1503 0,0443 8 8-12-2015 33639 1544 0,0458 9 9-12-2015 33589 1432 0,0426 10 10-12-2015 33937 1560 0,0459 11 11-12-2015 33376 1487 0,0445 Dari pengolahan data yang ada maka didapat porposi atau rata-rata kerusakan ( adalah 0,0448. Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas : 12 12-12-2015 33317 1574 0,0472 13 13-12-2015 33590 1474 0,0438 14 14-12-2015 33590 1553 0,0462 15 15-12-2015 33965 1439 0,0423 17 17-12-2015 33590 1446 0,0430 18 18-12-2015 33109 1587 0,0479 19 19-12-2015 33109 1425 0,429 20 20-12-2015 33960 1507 0,0443 UCL = + 3 Dimana : UCL = Batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. 22 22-12-2015 23 23-12-2015 24 27-12-2015 25 28-12-2015 26 29-12-2015 33048 1460 0,0441 33312 1567 0,047 33500 1477 0,044 33860 1593 0,047 33039 1494 0,0452 UCL = + 3 = 0,0448+ 3 27 30-12-2015 33130 1580 0,0476 = 0,0448+ 3 Total 805359 36126 Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. Menentukan Proporsi atau Rata-Rata = 0,0448 + 3 (0,0011) = 0,0448 + 0,0033 = 0,0481 Kerusakan ( ) 10

LCL = Batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. LCL = = - 3 = 0,0448-3 3.3 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Chart) Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. = 0,0448-3 = 0,0448-3 (0,0011) = 0,0448-0,0033 = 0,0415 Dari perhitungan di atas selanjutnya diplot ke dalam bentuk peta kendali P yang dapat dilihat dibawah ini : Kurang teliti Tidak mengikuti urutan kerja Manusia Kurang pelatihan Salah pasang Metode Material Banyak pengiriman material untuk dicetak Kurang perawatan Suku cadang tidak lengkap Mesin Reject Gambar : 3.2 Grafik P-Chart Keramik Cacat Perbaikan 0.05 0.048 0.046 0.044 0.042 0.04 0.038 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 23 25 27 Dari perhitungan ulang peta kendali p diatas didapat batas kendali atas sebesar 0,0481 dan batas kendali bawah sebesar 0,0415 setelah data yang keluar dari batas kendali statistical (out of control ) dibuang, maka terlihat bahwa semua data telah berada dalam batas kendali statistikal (in control ). Data yang telah berada dalam batas kendali statistikal ini menunjukan bahwa proses produksi keramik lantai platimum tanggal 1 Desember 2015 31 Desember 2015 berada dalam kondisi stabil UC CL LC Gambar : 3.3 Fishbone Chart Keramik Reject Dari diagram fishbone tersebut terlihat bahwa reject keramik disebabkan dari beberapa faktor-faktor sebagai berikut : 1. Faktor Mesin Merupakan sebab utama yang mengakibatkan kerusakan jenis ini. Hal ini disebabkan oleh : a) Kurangnya perawatan mesinmesin produksi, yang mengakibatkan kinerja mesin kurang optimal. b) Suku cadang yang ada tidak lengkap, jika terjadi kerusakan pada mesin yang mengakibatkan mesin tidak berjalan. Untuk mengurangi meningkatnya reject produk pada faktor mesin adalah perusahaan perlu cepat bertindak pada mesin yang 11

mengalami kerusakan. Serta di lakukan pengecakan rutin oleh operator saat mesin bekerja. 2. Faktor Manusia a) Operator kurang fokus dan teliti, tidak mengawasi kinerja mesin dengan baik. b) Operator kurang berhati-hati pada saat packing keramik. Perlu diadakan pelatihan dan pengembangan karyawan guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih berkualitas, dan perlu ditingkatkan pengawasan terhadap operator, guna tetap menjaga proses produksi sesuai SOP (standar oprasional perusahaan). Control (SQC), maka Nilai terbesar upper control limit (UCL) = 0,0487, sedangkan lower control limit (LCL) = 0,0421. Hasil dari analisa jumlah produk cacat menunjukkan bahwa proses produksi keramik PT. Arwana Anugrah Keramik masih berada pada batas kendali, namun perlu ditingkatkan Quality Control guna mengantisipasi meningkatnya jumlah keramik reject. 2. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab tidak stabilnya kualitas produksi adalah faktor metode kerja, manusia, mesin, listrik padam dan lingkungan kerja. Dimana penyebab yang paling berpengaruh adalah listrik yang padam. 3. Material a) Tahap ini tidak berpengaruh dari hasil produksi yang cacat pada saat proses produksi. Karena komposisi material/bahan baku yang digunakan tetap 4. Metode a) Cara menghitungan yang kurang teliti sehingga material yang digunakan terlalu banyak b) Operator yang tidak mengikuti urutan kerja yang menakibatkan material dan mesin tidak optimal dengan baik. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode statistical Quality DAFTAR RUJUKAN Hakim Nasution, Arman, 2009. Manajemen Industri. Penerbit andi. Yogyakarta. Handoko, T. Hani. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Oprasi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Hasmawaty, dkk. Panduan Penulisan Kerja Praktek dan Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma, Palembang. Manullang, Herlon. 2014.Pengendalian Kualitas Untuk Meningkatkan Produk Pengolahan Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control(SQC), Laporan Kerja Praktek, Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma, Palembang. 12

Muhaemin, Ahmad. 2012. Analisis Pengendalian Mutu Produk Dengan Menggunakan Metode Six Sigma, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin. Makassar. Nadiah, Zazilatun. 2013. Analisis Pengendalian Mutu Statistical Quality Control(SQC) Pada PT. Eastern Pearl Mills Makassar, Skripsi Manajemen, Universitas Hasanuddin. Purnomo, Hari. 2004. Pengantar Teknik Industri. Edisi Kedua Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. Farli, Magrhibi. 2010. Penerapan Statistical Quality Control(SQC) Dalam Pengendalian Proses Produksi Batik Menggunakan Chart Control P, Skripsi Program studi Matematika, Universitas Islam Sunan Kali Jaga. Santoso, Edi. 2013. Penerapan Metode Statistical Quality Control(SQC) Untuk Peningkatan Proses Assembly SIDM, Jurnal, Peneliti BBPT. 13