PERBEDAAN KOMPOSISI ASAM LEMAK OMEGA-3 IKAN LEMA (Rastrelliger kanagurta) OLEH PENGARUH CARA PEMASAKAN DAN WAKTU YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (2): ISSN:

2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM

STUDI TENTANG ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI BAGIAN-BAGIAN TUBUH IKAN KEMBUNG LAKI-LAKI ( Rastrelliger kanagurta )

ABSTRAK. PENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN MEMORI MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster DENGAN MAZE LEARNING TEST

PENGARUH PEREBUSAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KANDUNGAN VITAMIN C, DAN TOTAL FENOL PADA CAISIM (Brassica rapa parachinensis)

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat - syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh: MARIA DWI JAYANTI

KANDUNGAN ASAM ASKORBAT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL PADA BROKOLI

BAB I. Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein adalah suatu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

Umur Simpan Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Duri Lunak Dengan Pengemasan Vakum Dan Non Vakum Pada Penyimpanan Suhu Ruang

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

PENGARUH PENGGORENGAN DAN PEMAKAIAN FORMALIN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI TAHU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud

Judul PENGARUH STABILISASI DEDAK PADI TERHADAP KADAR ORYZANOL DALAM MINYAK DEDAK PADI. Kelompok B Pembimbing

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STEAMING AT DIFFERENT TEMPERATURES OF BROCCOLI (Brassica oleracea L. var. italica): CHANGES IN VITAMIN C, ANTIOXIDANT ACTIVITY, TEXTURE, AND COLOR

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

Pola Konsumsi Omega 3 Dari Makanan Berbahan Ikan Pada Ibu Hamil di Kota Tarakan

Pemotongan Daging Ikan Toman (Channa micropeltes) dalam Pembuatan Ikan Kering

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

Folat untuk kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

FATTY ACID PROFILE OF POND CULTURED CATFISH (Pangasius hypophthalmus) LIVER. Abstrack

PENGARUH LAMA PEREBUSAN DAN LAMA PENYANGRAIAN DENGAN KUALI TANAH LIAT TERHADAP MUTU KERIPIK BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr)

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

ANALYSIS OF FATTY ACID COMPOSITION IN VARIOUS BRAND BATH SOAPS USING GC-MS ABSTRACT

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol. 3 No. 1 ISSN

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK WORTEL DENGAN VACCUM FRYING

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan,

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

PELUANG BISNIS TELOR ASIN ASLI BREBES

BAB II MENGKONSUMSI IKAN MENCEDASKAN MANUSIA

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

I PENDAHULUAN. udang kerang/tiram, kepiting, tripang, cumi-cumi, rumput laut dan lain sebagainya.

KADAR KOLESTEROL DAGING DOMBA GARUT MENYUSUI LEPAS SAPIH DAN DEWASA DENGAN CARA PEMASAKAN YANG BERBEDA SKRIPSI EDWIN WIDIANSYAH

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna. memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh: TIRTA TIARA NUSAPUTRI

I. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;

I. PENDAHULUAN. Mudjajanto dan Yulianti (2004). Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang

PENGARUH KONSENTRASI BUSA

KANDUNGAN VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, WARNA, DAN TEKSTUR KOL PUTIH (Brassica oleracea var. capitata L.) PASKA PEREBUSAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang di Meteseh sebagai Bahan Baku pembuatan kertas dengan Proses Soda menggunakan Alat Digester

KARAKTERISTIK FISIK, KOMPOSlSl KlMlA DAN UJI ORGANOLEPTIK TELUR AYAM MERAWANG DENGAN PEMBERIAN PAKAN BERSUPLEMEN OMEGAS

SIFAT KIMIA TEPUNG DAGING SAPI YANG DIBUAT DENGAN METODE PENGERINGAN YANG BERBEDA DAN SIFAT MIKROBIOLOGISNYA SELAMA PENYIMPANAN

KARAKTERISTIK SIFAT FUNGSIONAL KACANG MERAH REBUS DENGAN VARIASI WAKTU PEREBUSAN SKRIPSI OLEH: RICHARD WANG

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

LAPORAN TUGAS AKHIR ZAT WARNA ALAMI DARI KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis)

STUDI PROTEIN IKAN KEMBUNG SEGAR DAN IKAN KEMBUNG ASIN (RASTRELLIGER SPP) DI PASAR BUNGUR KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PRODUKSI SEMI-REFINED CARRAGEENAN DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII DENGAN VARIASI TEKNIK PENGERINGAN DAN KADAR AIR BAHAN BAKU

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan bioteknologi dewasa ini telah membuka peluang untuk

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING

The Study of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Freshness by Handling with Different Systems By Yogi Friski 1 N. Ira Sari 2 and Suparmi 2 ABSTRACT

KANDUNGAN ASAM LEMAK TAK-JENUH MINYAK HATI IKAN CUCUT BOTOL (Cenctrophorus sp) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN CARA PEMANASAN

Kamariah Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus

PENGARUH SUHU PEREBUSAN TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TEKSTUR, DAN WARNA PADA SAWI HIJAU

ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KRUPUK PEPAYA

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

DENDENG PENGASAPAN Dendeng adalah irisan daging yang dikeringkan dan ditambah bumbu. Pembuatan dendeng untuk memperoleh cita rasa khas adalah mengguna

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK FLAKE

EVALUASI SIFAT KIMIA DAN SENSORI MENIR JAGUNG INSTAN TINGGI PROTEIN SELAMA PENYIMPANAN

IKAN PINDANG AIR GARAM

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SOSIS SAPI DENGAN PERENDAMAN DALAM SUBSTRAT ANTIMIKROBA

PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997

ABSTRAK PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LEMAK TIDAK JENUH PADA MINYAK KELAPA SAWIT

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

Transkripsi:

PERBEDAAN KOMPOSISI ASAM LEMAK OMEGA-3 IKAN LEMA (Rastrelliger kanagurta) OLEH PENGARUH CARA PEMASAKAN DAN WAKTU YANG BERBEDA DIFFERENCES OMEGA-3 FATTY ACID COMPOSITION OF INDIAN MACKEREL (Rastrelliger kanagurta) BY THE EFFECT OF THE WAY COOKING AND DIFFERENT TIME Louisiana Latupeirissa 1* dan Dominggus Rumahlatu 2 1 SMP GEMAH 7 Ambon, Jl. Batu Kerbau 97125 Ambon 2 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena-Poka Ambon E-mail: Llatupeirissa21@gmail.com ABSTRAK Received: 11/02/2016; revised: 08/12/2016; Accepted: 28/12/2016 Published online: 30/12/2016 Ikan lema (Rastrelliger kanagurta) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap sepanjang tahun dan merupakan jenis ikan ekonomis penting, banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di kota Ambon. Ikan dapat dikonsumsi secara mentah, juga dapat dikonsumsi melalui cara pemasakan antara lain: perebusan, pemanggangan dan penggorengan. Nilai nutrisi ikan yang akan dikonsumsi selain dipengaruhi oleh cara juga waktu pemasakan. Total waktu pemasakan adalah 10-20 menit, tergantung pada ketebalan daging ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap komposisi asam lemak omega-3 ikan lema. Ikan lema mentah dan yang dimasak disiapkan dengan cara bagian insang dan isi perut dibuang, kemudian dicuci beberapa kali dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa darah dan lendir, ditiriskan selanjutnya dimasak dengan cara rebus, panggang dan goreng selama 10 dan 15 menit, kemudian didinginkan, dikemas secara vakum dan dianalisa komposisi asam lemak omega-3. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh cara pemasakan terhadap asam eikosapentaenoat ikan lema dimana asam eikosapentaenoat dengan cara perebusan lebih tinggi, tetapi tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap asam linolenat, asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat. Kata kunci: Cara pemasakan, Asam Lemak Omega-3, Ikan lema (Rastrelliger kanagurta) ABSTRACT Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) are one of small pelagic fish which was caught along the years, important economically, very liked and consumed by Ambonesse peoples. Fish can be consumed both raw and cooking among others boiling, grilling and frying. Nutritional value of fish which be consumed influenced not only cooking methods, but also time of cooking. Total of cooking time is 10-20 minutes, depended on thick of fish flesh. The objective of this research was to study the effect of cooking methods with different time on the omega- 3 fatty acid compositions of Indian mackerel. Raw and cooked Indian mackerel prepared by removing of gill and viscera, cleaned fish were washed with tap water several times to remove adhering blood and slime. Then cooking according different methods was boiled, grilled and fried during 10 and 15 minutes respectively. The cooked of fish was then cool remained, vacuum packed and then analyzed of the omega-3 fatty acid composition. These results show that there are effectively cooking methods on eisosapentaenoic acid of Indian mackerel which boiling was higher, but there was no effect of cooking methods with different time of linolenic, eicosapentaenoic and docosahexaenoic acids. Key words: Cooking methods, Omega-3 fatty acids, Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta). 2016-BI Ambon. All right reserved 1

PENDAHULUAN Ikan mengandung asam lemak, baik asam lemak jenuh maupun asam lemak tak jenuh terutama asam eikosapentaenoat (eicosapentaenoic acid, EPA) dan asam dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid, DHA) yang merupakan kelompok asam lemak omega-3 yang sangat potensial bagi kesehatan, Asam eikosapentaenoat (EPA, C20:5n-3) dan asam dokosaheksaenoat (DHA, C22:6n-3) mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penyakit seperti jantung koroner, kanker, inflammatory (anti peradangan), juga mendukung perkembangan otak dan fungsi kesehatan mental (Kocatepe dkk. 2011) Ikan lema atau ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap sepanjang tahun dan merupakan jenis ikan ekonomis penting, banyak digemari, harganya terjangkau dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat di kota Ambon sebagai sumber pemenuhan gizi. Kadar asam lemak omega-3 pada ikan lema (ikan kembung) sekitar 8,5 g/100 g daging dengan kandungan EPA 0,93 g/100 g daging dan DHA 5,7 g/100 g daging (Sumardi dkk. dalam Rianingsih dkk. 2006). Menurut Krzynowek dalam Akinneye dkk (2010) kualitas makanan hewan laut ditentukan oleh bagian tubuh hewan laut yang dikonsumsi, dan cara penanganan dan pengolahan, musim panen, jenis kelamin dan spesies. Cara pengolahan ikan untuk dikonsumsi dapat dilakukan dengan pengeringan yaitu dengan oven, sinar matahari dan pengasapan (Fatfioye dkk. 2008; Akinneye dkk. 2010), pengggorengan, 2 pembakaran pemanggangan dan microwave (Erzoy dan Ozeren 2009; Kocatepe dkk. 2011). Keunggulan cara pemasakan seperti perebusan, pemanggangan dan pengorengan dibandingkan dengan cara pengeringan dan pengasapan yaitu waktu pengolahannya relatif lebih singkat, hanya dalam waktu beberapa menit produknya sudah matang dan langsung dapat dikonsumsi. Nilai nutrisi ikan yang akan dikonsumsi selain dipengaruhi oleh cara juga waktu pemasakan. Total waktu pemasakan adalah 10-20 menit, tergantung pada ketebalan daging ikan (Dunn, 1998). Pengaruh cara pemasakan yaitu dengan cara penggorengan maupun pemasakan dengan cara gravy (ikan masak kuah) terhadap komposisi asam lemak ikan lema telah dipelajari oleh Marichamy dkk (2009) hasil yang mereka peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan variasi yang luas pada komposisi asam-asam lemak, karena cara penggorengan dan masak kuah, hal ini menunjukkan bahwa cara pemasakan yang digunakan tidak mempengaruhi komposisi asam lemak terutama asam lemak omega-3 (Marichamy dkk. 2009). Pemasakan fillet (fillet merupakan bagian daging ikan yang diperoleh dengan penyayatan ikan utuh sepanjang tulang belakang dimulai dari belakang kepala hingga mendekati bagian ekor) ikan lema (ikan kembung) dengan microwave memerlukan waktu proses lebih singkat yaitu 72 detik pada power level high dan 102 detik pada power level medium high, semakin lama bahan dimasak dalam microwave akan menghasilkan produk dengan kerusakan omega-3 lebih besar jika dibandingkan dengan ikan mentah (Rianingsih dkk. 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pemasakan

dengan waktu yang berbeda terhadap komposisi asam lemak omega-3 dalam ikan lema. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan lema segar hasil tangkapan nelayan Desa Waai Ambon, sebanyak 19 ekor dengan panjang rata-rata 25 cm serta berat ratarata 220,5 Ikan-ikan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ice-box dan direndam dalam air es dan selanjutnya dibawa segera ke Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura, Ambon untuk dipreparasi. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis asam lemak omega-3 antara lain: BF-3 metanol, Na 2 SO 4 anhidrat, aquades serta bahan-bahan lain seperti: asam cuka, garam dan minyak goreng merek Bimoli. Persiapan dan Preparasi Sampel Ikan lema segar sebanyak 19 ekor, dimasukkan ke dalam ice-box direndam dengan air es selanjutnya dibawa ke Laboratorium. Kemudian dibuang isi perut dan insangnya, selanjutnya dibersihkan dengan air mengalir beberapa kali untuk menghilangkan sisa darah dan ditiriskan, masing-masing ikan dibagi dalam 4 kelompok yaitu 6 ekor untuk rebus, 6 ekor untuk panggang, 6 ekor untuk goreng serta 1 ekor tanpa dimasak atau sebagai kontrol. a. Perebusan Sebanyak 6 ekor ikan lema yang telah dibersihkan, diriskan, ditambahkan garam dan asam cuka secukupnya dimasukkan dalam kuali dan kemudian 3 direbus pada suhu sekitar 98 o C selama 10 menit dan 15 menit. b. Pemanggangan Sebanyak 6 ekor ikan lema yang telah dibersihkan, ditiriskan, ditambahkan garam dan asam cuka secukupnya kemudian ditempatkan pada alat pemanggang dan dipanggang pada suhu sekitar 165 o C selama 10 menit dan 15 menit. c. Penggorengan Sebanyak 6 ekor ikan lema yang telah dibersihkan, ditiriskan, ditambahkan garam dan asam cuka secukupnya dimasukkan dalam kuali dan kemudian digoreng pada suhu sekitar 185 o C selama 10 menit dan 15 menit. Ikan yang telah dipreparasi dikemas secara vakum, kemudian dianalisa komposisi asam lemaknya Analisis Asam Lemak Omega-3 (AOAC, 2005) Analisis Statistik Data komposisi asam lemak omega-3 ikan lema yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis keragaman (analysis of variance = ANOVA) dengan program Minitab Release 15, dan dilanjutkan dengan uji Tukey terhadap nilai rata-rata. Tingkat signifikansi adalah p < 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Asam Lemak Omega-3 Ikan Lema Komposisi asam lemak omega-3 ikan lema yang terdeteksi dalam penelitian ini adalah asam linolenat, asam eikosapentaenoat, dan asam dokosaheksaenoat.

Kadar Asam Linolenat Kadar asam linolenat ikan lema mentah (kontrol) sebesar 1,21% serta ikan lema yang dimasak dengan waktu yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 1. Kadar asam linolenat pada ikan lema rebus, panggang dan goreng baik pada waktu pemasakan 10 menit maupun 15 menit lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar asam linolenat ikan lema mentah. Gambar 1 menunjukkan kadar asam linolenat ikan lema panggang yang dimasak dengan waktu 15 menit relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan kadar asam linolenat ikan lema rebus dan goreng yang dimasak dengan waktu 10 dan 15 menit, tetapi tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap kadar asam linolenat ikan lema (p > 0,05). Semakin lama bahan dimasak dalam microwave akan menghasilkan produk dengan kerusakan omega-3 lebih besar jika dibandingkan dengan ikan mentah (Rianingsih dkk. 2006). Menurut Marichamy dkk. (2009) ikan kembung mentah mempunyai kadar asam linolenat lebih tinggi (3,12%) daripada kadar asam linolenat ikan kembung yang digoreng (0,59%) dan lebih rendah daripada ikan masak kuah (4,15%). Tabel 1. Hasil analisis kadar asam linolenat ikan lema No Perlakuan Cara Pemasakan Waktu Rebus Panggang Goreng 1. 10 Menit 0,51 0,61 0,51 2. 15 Menit 0,65 0,71 0,41 Rata-Rata dari tiga kali ulangan Keterangan : Kontrol (Ikan Mentah) = 1,21 (%b/b) Gambar 1. Histogram kadar asam linolenat ikan lema yang dimasak dengan waktu berbeda 4

Kadar Asam Eikosapentaenoat No. Tabel 2. Hasil analisis kadar asam eikosapentaenoat (EPA) ikan lema Perlakuan Cara Pemasakan Waktu Rebus Panggang Goreng 1. 10 Menit 3,64 3,17 2,63 2. 15 Menit 4,82 4,79 1,76 Rata-Rata dari tiga kali ulangan Keterangan : Kontrol (Ikan Mentah) = 5,20 (%b/b) Gambar 2. Histogram kadar asam eikosapentaenoat ikan lema yang dimasak dengan waktu berbeda Kadar asam eikosapentaenoat ikan lema mentah yaitu 5,20% serta ikan lema yang dimasak dengan waktu yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 2. Kadar asam eikosapentaenoat ikan lema mentah lebih tinggi daripada kadar asam eikosapentaenoat ikan lema rebus, panggang dan goreng baik pada waktu pemasakan 10 menit maupun 15 menit. Gambar 2 terlihat kadar asam eikosapentaenoat ikan lema rebus dengan waktu 15 menit relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar asam eikosapentaenoat ikan lema panggang dan goreng yang dimasak dengan waktu 10 dan 15 menit. Cara pemasakan memberikan pengaruh, tetapi waktu pemasakan dan interaksi tidak memberikan pengaruh terhadap kadar asam eikosapentaenoat ikan lema. Kadar asam eikosapentaenoat ikan lema dengan cara perebusan lebih tinggi, tapi tidak berbeda dengan cara pemanggangan, namun berbeda nyata dengan cara penggorengan (p < 0,05). Semakin lama bahan dimasak dalam microwave akan menghasilkan produk dengan kerusakan omega-3 lebih besar jika dibandingkan dengan ikan mentah (Rianingsih dkk. 2006). Menurut Marichamy dkk. (2009) ikan kembung mentah mempunyai kadar EPA lebih tinggi (3,25%) daripada kadar EPA ikan kembung yang digoreng (0,87%) dan lebih rendah daripada ikan masak kuah (6,67%). 5

Kadar Asam Dokosaheksaenoat Tabel 3. Hasil analisis kadar asam dokosaheksaenoat (DHA) ikan lema Perlakuan Cara Pemasakan No. Waktu Rebus Panggang Goreng 1. 10 Menit 8,26 6,74 7,31 2. 15 Menit 9,97 9,82 4,07 Rata-Rata dari tiga kali ulangan Keterangan: Kontrol (Ikan Mentah)= 1 7,87 (%b/b) Gambar 3. Histogram kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema yang dimasak dengan waktu berbeda Kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema mentah yaitu 17,87%. serta ikan lema yang dimasak dengan waktu yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 3. Kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema baik yang rebus, maupun panggang dan goreng dengan waktu pemasakan 10 menit 15 menit mengalami penurunan secara drastis jika dibandingkan kadarnya pada ikan lema mentah. Gambar 3 terlihat kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema rebus yang dimasak dengan waktu 15 menit relatif lebih tinggi jika dibendingkan dengan kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema panggang dan goreng yang dimasak dengan waktu 10 dan 15 menit, tetapi tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap kadar asam dokosaheksaenoat ikan lema (p > 0,05). Fillet ikan kembung yang dimasak dengan microwave tidak berpengaruh terhadap kadar asam dokosaheksaenoat (Rianingsih dkk. 2006). Menurut Marichamy dkk. (2009) ikan kembung mentah mempunyai kadar DHA lebih tinggi (3,17%) daripada kadar DHA ikan kembung yang digoreng (2,12%) dan lebih rendah daripada ikan masak kuah (4,82%). KESIMPULAN Ada pengaruh cara pemasakan terhadap asam lemak eikosa pentaenoat pada ikan lema, cara pemasakan terbaik adalah perebusan. Tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap komposisi asam linolenat, asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat pada ikan lema. 6

DAFTAR PUSTAKA Akinneye, J.O., Amoo, A.I. and Bakere, O.O. 2010. Effect Of Drying Methods On The Chemical Composition Of Three Species Of Fish (Bonga spp,, Sardinella spp,, and Heterotis niloticus). African Jounal Biothecnology Vol. 9 (28) : 4369-4373 AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of Association Of Official Analysis Chemists. Association Of Official Analytical Chemists. Edisi 18. Washington DC. Dunn, Ch. M. 1998. Fish and Seafood- Dividend Foods. University Wisconsin Sea Grand Institute, Erzoy, B. and Ozeren, A. 2009. The Effect Of Cooking Methods On Mineral And Vitamin Contens Of African Catfish. Food Chemistry. 155 : 549-422. Fatfioye. Oy.O., Fagbohun, T,R. Olubanjo, O.O. 2008. Fungal Infestation and Nutrient Quality Of Traditionally Smoke-Dried Freshwater Fish. Turk. J. Fish Aquat Sci. 8 : 7-13. Kocatepe, D., Turan, H., Taskaya, G., Kaya, Y., Erden, R. and Erdogdu, F. 2011. Effects Of Cooking Methods On The Proximate Composition Of Black Sea Anchovy (Engraulis encrasicholus, Linneaus 1758). GIDA (2011) 36 (2) : 71-75. Marichamy G, Raja P, Verasingam S, Rajagopal S, Venkatachalapathy R., 2009. Fatty Acid Composition Of Indian Mackerel Rastrelliger Kanagurta Under Different Cooking Methods. J. Biol. Sci. 1(3) : 109-112. Rianingsih, L., Budhiyanti, S.A., dan Ekantari, N., 2006. Pengaruh Pengolahan Dengan Microwave Terhadap Kandungan Asam Lemak Omega-3 Filet Ikan Kembung. Jurnal Perikanan, VIII (2)266-272. 7