Mitos, salah penyebutan, salah penafsiran: Perdebatan tentang membatalkan penentuan sasaran versus penentuan sasaran secara universal Pemaparan pada Forum Kebijakan Publik Asia 2013, Jakarta Rachel Slater Program Perlindungan Sosial 30 Mei 2013
Pengertian Salah Penamaan: 1. kesalahan penerapan atau ketidaksesuaian nama atau penyebutan. 2. kesalahan dalam penamaan seseorang atau suatu benda. Mitos: 1. cerita tradisional atau legenda dengan atau tanpa basis fakta atau penjelasan alamiah yang bisa dipastikan kebenarannya 2. sembarang cerita, pemikiran atau konsep yang merupakan hasil karangan 3. kepercayaan bersama yang tidak memiliki bukti atau palsu yang digunakan sebagai bahan pembenaran atas lembaga sosial. Salah penafsiran: mewakili secara tidak tepat, secara layak, atau secara palsu. mewakili secara tidak memuaskan. 2
Salah Penamaan: Universal versus Terarah Dibagi ke dalam kelompok: universalis atau penentu sasaran kemiskinan Apakah pemberian secara universal dan penentuan sasaran sama-sama bersifat eksklusif atau dapatkah kita memberlakukan keduanya pada saat yang bersamaan? Simone: di Brazil - hak sosial dan pemberian / jaminan sosial melekat dalam undang-undang namun sifat program adalah untuk menyasar kemiskinan Pada praktiknya - universal - pengelompokan berdasarkan umur atau penentuan sasaran berdasarkan kategori sosial 3
Salah Penamaan: 'Penentuan sasaran berbasis masyarakat' Kami tidak mampu membedakan antara memilih siapa yang berhak dan kemudian menemukan orang lain yang berhak Satu adalah keputusan kebijakan, sementara yang lainnnya proses teknis dan administratif Apakah penentuan sasaran berbasis masyarakat berarti membiarkan masyarakat untuk menentukan siapa yang berhak? Atau justru memanfaatkan masyarakat untuk membantu mengidentifikasi kelayakan menggunakan kriteria yang telah ditentukan pada mereka oleh pemerintah? Mengarah pada salah penafsiran : jika masyarakat memilih dengan kriteria yang berbeda (misalnya memilih untuk menyebarkan manfaat secara lebih luas) mereka dapat dituduh menyertakan pemuka masyarakat, melakukan dilusi, korupsi, terjadi kebocoran Apa yang menjadi dasar keterlibatan, keikutsertaan, partisipasi? 4
Salah Penamaan: 'Kebocoran' dan 'Cakupan terlalu sempit' Inklusi / eksklusi vs kebocoran / cakupan terlalu sempit Secara teknis: Cakupan terlalu sempit = kesalahan penentuan sasaran eksklusi (orang yang berhak namun tidak disertakan) Secara teknis: Kebocoran = kesalahan inklusi (orang yang tidak berhak namun disertakan) Pada prakteknya / pengertian umum: kebocoran = korupsi Pada prakteknya: cakupan terlalu sempit menyebabkan terjadinya manipulasi atas hasil analisa penentuan sasaran: misalnya pengukuran kesalahan eksklusi terhadap garis kemiskinan dan bukan terhadap cakupan program - 10 juta orang berada di bawah garis kemiskinan - Sumber daya program untuk menjangkau 1 juta orang 5 Berapa orang miskin yang tidak disertakan?
Salah penafsiran atas kesalahan inklusi dan eksklusi Pemerataan kesalahan inklusi dan eksklusi sudah sangat kritis namun sering diabaikan dan jarang sekali dianggap penting. Jika kemiskinan dan kerentanan bersifat dinamis dan tidak statis, maka jika orang bergerak masuk dan keluar dari kondisi miskin, maka pemerataan sangat penting. 6
Persentase populasi berdasarkan kategori Persentase populasi berdasarkan kategori Setiap tahun, lebih dari separuh warga miskin adalah mereka yang baru jatuh miskin, dan ¼ dari penduduk Indonesia pernah miskin setidaknya satu kali dalam kurun waktu tiga tahun Gambar 3: Rumah tangga baru Miskin dan sudah Miskin pada 2010 Gambar 3: Jumlah berapa kali miskin dalam kurun waktu tiga tahun untuk seluruh rumah tangga Tiga kali Miskin Baru Miskin Sudah Miskin Dua kali Miskin Sekali Miskin Belum pernah M Miskin pada 2010 Sumber: Perhitungan Susenas dan Bank Dunia Jumlah berapa kali miskin selama 2008-10 Nama sumber Trebuchet ukuran 22
Gambar 5: Persentase Penerima Program berdasarkan Desil Konsumsi pada 2010 Sasaran Non-sasaran Desil Konsumsi Cakupan Jamkesmas Pemanfaatan Jamkesmas Sumber: Perhitungan Susenas dan Bank Dunia Catatan: 8 Hasil BLT adalah untuk tahun 2009
Salah penafsiran atas kesalahan inklusi dan eksklusi Pemerataan kesalahan inklusi dan eksklusi sudah sangat kritis namun sering diabaikan dan jarang sekali dianggap penting. Jika kemiskinan dan kerentanan bersifat dinamis dan tidak statis, maka jika orang bergerak masuk dan keluar dari kondisi miskin, maka pemerataan sangat penting. Seberapa besar kita harus khawatir tentang menyertakan orang yang persis berada di atas garis kemiskinan? Orang yang persis berada di atas garis kemiskinan? - tergantung pada pemerataan pendapatan / tingkat kesenjangan 9
Selisih antara pendapatan atau desil konsumsi di banyak negara dapat diabaikan: Kodok Frank Per Capita Consumption (US$ per month) 16 12 8 4 0 6 5 4 3 2 1 Expenditure Deciles (in descending order) $8 $4 $2
Mitos - penentuan sasaran dapat disederhanakan secara adminstratif dengan menggunakan proksi dasar Proksi dasar memperkenalkan ketidaktepatan penentuan sasaran tingkat tinggi Pengelompokan berdasarkan usia atau kategori sosial bukan merupakan cara yang baik untuk menentukan sasaran (pendapatan) kemiskinan (misalnya Bangladesh, Ghana, Malawi) 11
Di atas Garis kemiskinan CBN Tidak ada rumah tangga miskin tanpa karakteristik % rumah tangga miskin tanpa karakteristik Jumlah rumah tangga nonmiskin dengan karakteristik Di bawah Garis kemiskinan CBN Tidak ada rumah tangga miskin tanpa karakteristik % rumah tangga miskin tanpa karakteristik Jumlah rumah tangga nonmiskin dengan karakteristik Tidak ada rumah tangga miskin tanpa karakteristik 10% Paling miskin 20% Paling miskin % rumah tangga miskin tanpa karakteristik Jumlah rumah tangga nonmiskin dengan karakteristik Tidak ada rumah tangga miskin tanpa karakteristik % rumah tangga miskin tanpa karakteristik Jumlah rumah tangga nonmiskin dengan karakteristik Usia lanjut 60+ Rumah tangga dikepalai perempu an Rumah tangga dengan disabilitas Rumah tangga dengan anak 12 balita 8,11 75% 5,20 5,03 76% 6,28 22,0 77% 7,21 4,39 77% 6,53 9,86 91% 2,03 6,01 91% 2,35 2,57 90% 2,66 5,20 91% 2,43 10,17 94% 0,65 6,23 94% 0,88 2,69 94% 1,09 5,39 94% 0,93 4,50 42% 6,37 2,45 38% 8,49 0,96 37% 10,75 2,17 38% 9,09
Mitos - penentuan sasaran dapat disederhakan secara adminstratif dengan penentuan sasaran secara mandiri Contoh penentuan sasaran secara mandiri termasuk - menyatukan ketentuan kerja, pemberian makanan yang kurang berkualitas, membuat partisipasi makan waktu lama sehingga hanya orang yang benar-benar miskin yang ingin ikut serta Efektivitas terbatas, khususnya di mana tingkat kemiskinan tinggi Dampak negatif dampak program Tidak dapat diterima secara moral / secara etis: haruskah warga miskin diminta mengkonsumsi makanan berkualitas rendah? Untuk mengantri selama berjam-jam hanya untuk menerima bantuan uang tunai? 13 Knowledgebank.irri.org; FCO; Roberto Schmidt
Mitos - kita dapat mengatasi kesenjangan gender dengan menjadikan perempuan sebagai sasaran Dapat memberi dampak aksi afirmatif: perempuan yang layak namun sebaliknya tidak teridentifikasi mendapatkan akses atas program Menyasar perempuan dapat meningkatkan beban mereka - menjebak mereka dalam peran domestik tradisional, membuat mereka bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan Secara keseluruhan: keterbatasan situasi di mana menyasar perempuan dapat membantu mengatasi kesenjangan struktural Menyasar perempuan bukan berarti membuat program yang peka gender 14
Salah penafsiran x 2 'Penentuan sasaran bersifat hemat biaya karena mampu menyalurkan lebih banyak sumber daya bagi warga miskin dan rentan' 'Penentuan sasaran makan biaya sehingga akan lebih murah untuk membuat program yang sifatnya universal' Mana yan benar? - Kita tidak tahu - Jawabannya akan berbeda untuk sistem SP yang berbeda, program, negara dan lain-lain 15
Salah penafsiran: Beberapa pendekatan penentuan sasaran lebih baik dari pendekatan yang lain Keragaman kinerja penentuan sasaran terkait oleh mekanisme penentuan sasarannya dan bukan perbedaan hasil kinerja antara mereka Rancangan penentuan sasaran memang penting, namun kinerja penentuan sasaran juga sangat tergantung pada jenis program dan implementasi yang baik 16
Penggolongan berdasarkan metode penentuan sasaran (baik secara geografis, rerata/proksi rerata, keduanya, atau metode penentuan sasaran lainnya) hanya mampu menjelaskan 20 persen dari total variasi. Seberapapun baiknya seseorang memilih metode atau program, efektivitas implementasi merupakan kunci utama yang menentukan kinerja penentuan sasaran. Coady, Grosh and Hoddinott (2004)
Terima kasih