JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 1 JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK DOWN SYNDROME KELAS II DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN 2015/2016 Nama : Intan Febrika Ramaswami Nim : K Intanramaswami@yahoo.co.id No HP : Pembimbing : 1. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi 2. Mohammad Anwar, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Mei 2016 to user

2 digilib.uns.ac.id 2 PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK DOWN SYNDROME KELAS II DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN 2015/2016 Intan Febrika Ramaswami, Munawir Yusuf, Mohammad Anwar Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia intanramaswami@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to investigate the effect of contextual teaching and learning to improve mathematics learning achievement for down syndrome student at the second grade of SD Alfirdaus Surakarta. The subject in this study is a student with Down syndrome at the second grade of SD Alfirdaus Surakarta. This study used an experimental method with a Single Subject Research designed with type A-B-A. Data collection was conducted by using objective test, whice were in form of short-written test and oral test. The data were analyzed by using descriptive statistics and visual analysis in the form of graphs. The results of the study are as follows: Phase 1 with the mean baseline level of Intervention phase with the mean level of Phase 2 with the mean baseline level of The mean level showed the improvement of learning achievement in every phase. The graphs in each session showed a stable tendency. The results proved that the effect of contextual teaching and learning to improve mathematics learning achievement for down syndrome student at the tenth grade of SD Alfirdaus Surakarta. Keywords: contextual teaching and learning, mathematics learning achievement, down syndrome

3 digilib.uns.ac.id 3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh contextual teaching and learning terhadap peningkatan prestasi belajar matematika bagi anak down syndrome kelas II di SD Alfirdaus Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah satu siswa down syndrome kelas II di SD Alfirdaus Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggal dengan tipe desain A-B-A. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan tes bentuk objektif yaitu tes tertulis jawaban singkat dan tes lisan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif serta menggunakan analisis visual berupa grafik. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Fase baseline 1 dengan mean level 47,50. Fase intervensi dengan mean level 70,62. Fase baseline 2 dengan mean level 86,25. Mean level tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar di tiap fasenya. Grafik dalam tiap sesi menunjukkan kecenderungan yang stabil. Hasil tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh contextual teaching and learning terhadap peningkatan prestasi belajar matematika bagi anak down syndrome kelas 2 di SD Alfirdaus Surakarta. Kata kunci: contextual teaching and learning, prestasi belajar matematika, down syndrome

4 digilib.uns.ac.id 4 A. PENDAHULUAN anak. Pendidikan tersebut diberikan Pendidikan merupakan proses khusus untuk anak luar biasa. belajar, secara formal pendidikan Salah satu anak berkebutuhan didapatkan melalui sekolah khusus yaitu anak down syndrome.. sedangkan pendidikan secara Pada umumnya anak down syndrome nonformal diperoleh dari keluarga, mengalami hambatan dalam hal bimbingan dari orangtua maupun kognitif, interaksi sosial dan perilaku sosialisasi dalam bermasyarakat. adaptif. Undang-Undang Republik Indonesia Anak-anak down syndrome Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan mempelajari berbagai hal lebih bahwa Tiap-tiap warga negara lambat dari pada anak-anak normal berhak mendapat pengajaran. yang sebaya dengannya. Anak down Dilanjutkan pada Pasal 31 ayat (2) syndrome memiliki keterlambatan yang menjelaskan bahwa setiap anak dalam bergerak, tersenyum, memiliki hak untuk mendapatkan menunjukan minat dalam berbagai pengajaran tanpa terkecuali bagi hal, menggunakan tangan, duduk, anak berkebutuhan khusus, sesuai berjalan, berbicara dan lain-lain dengan Undang-Undang Republik semua memiliki keterlambatan. Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Dalam menggunakan anggota tubuh tentang Sistem Pendidikan Nasional dan pikirannya anak down syndrome Bab IV Pasal 5 Ayat 2 yang masih lambat dan perlu arahan dari menyatakan bahwa, Warga negara orang lain. Salim (2007:220) yang memiliki kelainan fisik, Anak down syndrome memiliki emosional, mental, intelektual, dan/ keterbatasan dalam hal berpikir, daya atau sosial berhak memperoleh ingatnya yang rendah, sukar berpikir pendidikan khusus. Anak abstrak, dan daya fantasinya rendah, berkebutuhan khusus dengan sehingga mereka sering mengalami berbagai kelainan mempunyai hak kesulitan belajar. dalam memperoleh pendidikan yang Anak dengan kondisi down layak dan sesuai dengan kebutuhan syndrome mengalami keterbelakangan secara fisik dan

5 digilib.uns.ac.id 5 mental, karena down syndrome pembelajaran yang sudah dikuasai merupakan salah satu dari penyebab siswa. retardasi mental. Keterbelakangan Sujilah (2009) melakukan mental ini diakibatkan oleh adanya penelitian untuk meningkatkan gangguan pada system syaraf pusat. prestasi belajar matematika melalui salah satu cara membedakan apakah metode bermain pada siswa kelas 1 bayi itu termasuk dalam katagori MI Sultan Agung. Pada saat normal atau down syndrome adalah pembelajaran matematika dengan ketika beranjak besar perlu metode bermain siswa lebih pemeriksaan Intelegensi (IQ). IQ berminat. Hal tersebut disebabkan adalah gambaran kemampuan yang karena adanya pujian dan motivasi dimiliki seseorang. Qaharani (2010). dari guru, guru menggunakan Anak down syndrome dengan bermacam-macam permainan IQ di bawah rata-rata sering sehingga tercipta suasana mengalami kesulitan dalam belajar pembelajaran yang aktif dan yang menyebabkan prestasi belajar menyenangkan. anak down syndrome di bawah ratarata Penelitian yang dilakukan prestasi belajar anak normal. Sujilah dilakukan untuk Azwar (2012:9) meningkatkan prestasi belajar pada mengemukakan bahwa prestasi anak kelas 1 MI Sultan Agung. belajar merupakan bentuk Banyak penelitian meningkatkan penampilan maksimal seseorang prestasi belajar matematika siswa, dalam menguasai bahan atau materi namun masih sedikit penelitian untuk yang telah diajarkan. Hasil peningkatan prestasi belajar pembelajaran ini dapat dinyatakan matematika untuk anak down dalam bentuk skor atau nilai setelah syndrome. mengikuti tes yang diadakan setelah Salah satu cara membuat dilakukan proses pembelajaran di pelajaran matematika yang dalam kelas, sehingga dapat menyenangkan dan menarik untuk menginformasikan tentang materi anak down syndrome yaitu melalui pembelajaran kontekstual.

6 digilib.uns.ac.id 6 Pembelajaran yang mengaitkan Asminarti (2013) antara materi dan mendorong siswa menggunakan pendekatan membuat hubungan antara kontekstual untuk meneliti adakah pengetahuan yang dimilikinya peningkatkan kemampuan makan dengan penerapannya dalam dengan sendok pada anak tunagrahita kehidupan mereka sehari-hari. sedang, dengan metode mengajar Sejalan dengan Blanchard, Berns dan dalam pembelajaran akan Erickson dalam Komalasari (2013:6) memberikan kejelasan gambaran mengemukakan bahwa pembelajaran yang sebenarnya pada anak dalam konstekstual merupakan konsep mengenalkan suatu konsep yaitu belajar dan mengajar yang makan dengan sendok. Dengan hasil membantu guru mengaitkan antara pendekatan kontekstual dapat materi yang diajarkannya dengan meningkatkan kemampuan makan situasi dunia nyata siswa dan dengan sendok pada anak tunagrahita mendorong siswa membuat sedang kelas D.I di SLB Negeri hubungan antara pengetahuan yang Tanjungpinang. Hasil penelitian dimilikinya dengan penerapannya tersebut dapat dilihat dari kemajuan dalam kehidupan mereka sebagai anak pada siklus I adanya anggota keluarga, warga Negara dan peningkatan kemampuan walaupun pekerja. Diperkuat dalam masih ada anak yang belum bisa, (Depdiknas, 2003:5) Pembelajaran namun pada siklus II anak sudah kontekstual merupakan konsep menunjukan kemampuan makan pembelajaran yang membantu guru menggunakan sendok dengan benar. mengaitkan antara materi yang Pendekatan kontekstual diajarkanya dengan situasi dunia merupakan salah satu pendekatan nyata siswa yang mendorong siswa mengajar untuk mengembangkan membuat hubungan antara kemampuan anak dalam mengenal pengetahuan yang dimilikinya berbagai kemampuan. Untuk dengan penerapanya dalam mengajukan suatu kemampuan pada kehidupan mereka sebagai anggota anak diperoleh kesempatan untuk keluarga dan masyarakat. melakukan aktifitas secara berulang-

7 digilib.uns.ac.id 7 ulang. Pembelajaran kontekstual Pembelajaran kontekstual selain dapat membantu baik digunakan untuk anak down meningkatkan perkembangan syndrome karena belajar tidak hanya binadiri anak berkebutuhan khusus sekedar menghafal. Siswa dapat juga dapat meningkatkan prestasi mengkontruksi pengetahuan di benak belajar anak berkebutuhan khusus. fikiran mereka.karena pengetahuan Temuan tersebut sejalan dengan berkaitan dengan fakta di kehidupan Pamungkas (2013) yang menyatakan anak. Dengan pembelajaran bahwa pembelajran kontekstual kontekstual guru dapat dapat meningkatkan kemampuan memanfaatkan benda konkrit sebagai membaca permulaan anak media pembelajaran yang berkesulitan belajar dengan mempermudah anak down syndrome diberikannya pembelajaran inklusi dalam menerima pelajaran dari guru. model kluster. Proses pembelajaran tersebut Ada beberapa penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan dilakukan dengan menggunakan prestasi belajar matematika pada pembelajaran kontekstual (contextual anak down syndrome. teaching and learning) namun Tujuan penelitian adalah untuk banyak penelitian yang hanya menetahui pengaruh pembelajaran mempergunakannya untuk meneliti konstektual terhadap prestasi belajar peningkatan prestasi belajar anak matematika pada anak down berkesulitan belajar dan untuk anak syndrome kelas II di SD Alfirdaus berkelainan mental. Pembelajaran Surakarta tahun 2015/2016. kontekstual digunakan untuk B. METODE melatihkan pelajaran binadiri, Penelitian ini dilaksnakan di pembelajaran kontekstual masih SD Alfirdaus Surakarta tahun jarang digunakan untuk pelajaran 2015/2016. Penelitian ini pembelajaran matematika bagi anak termasuk dalam penelitian kuantitatif down syndrome dengan dengan metode ekperimen subjek latarbelakang kognitif dan daya ingat tunggal dengan desain A-B-A. yang rendah. metode ekperimen subjek tunggal

8 digilib.uns.ac.id 8 merupakan eksperimen yang Siswa diminta untuk menjawab dilakukan terhadap subjek tunggal. dengan singkat pertanyaan pada Dalam pelaksanaan eksperimen setiap gambar yang diberikan, siswa subjek tunggal, variasi bentuk diminta untuk menuliskan angka eksperimen murni, kuasi atau lemah bilangan pada setiap gambar yang berlaku. (Sukmadinata, 2012:59). diberikan oleh peneliti dan siswa Subjek penelitian adalah suatu diminta menyebutkan angka bilangan yang dijadikan bahan atau sasaran yang ditunjuk. Dari tes tersebut dalam suatu penelitian. Sunanto peneliti dapat mengetahui seberapa (2005:2) menyatakan Single Subject kemampuan siswa dalam memahami Research digunakan untuk subjek materi lambang bilangan tunggal. Dalam pelaksanaannya Penelitian ini menggunakan dapat dilakukan pada seseorang validasi isi. Para ahli yang terlibat subjek atau sekelompok subjek. dalam penyusunan instrumen adalah Penelitian dilakukan pada seorang ahli konstruk, ahli mata pelajaran anak down syndrome kelas 2 SD matematika, dan ahli bahasa. Alfirdaus Surakarta yang masih Tehnik analisis data yang mengalami kesulitan dalam digunakan dalam penelitian ini mengenal lambang bilangan adalah statistik deskriptif. Menurut Variabel bebas pada penelitian Sugiyono (2011:207) statistik ini adalah contextual teaching and deskriptif adalah statistik yang learning. Sedangkan variabel terikat digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah prestasi dengan cara mendeskripsikan atau belajar matematika anak down menggambarkan data yang telah syndrome. Tehnik pengumpulan data terkumpul sebagaimana adanya tanpa yang digunakan dalam penelitian ini bermaksud membuat kesimpulan adalah dengan metode tes. yang berlaku untuk umum atau Bentuk tes yang digunakan generalisasi. dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk semi objektif yaitu tes bentuk jawaban singkat dan tes lisan.

9 digilib.uns.ac.id 9 C. HASIL PENELITIAN DAN Hasil intervensi menunjukan PEMBAHASAN Rentang stabilitas = 12,00. Mean Hasil analis pengaruh level = 70,62. Batas atas = 76,62. contextual teaching and learning Batas bawah = 64,62. terhadap peningkatan prestasi belajar Kecenderungan stabilitas = 100%. matematika anak down syndrome Hasil baseline 2 menunjukan kelas II di SD Alfirdaus Surakarta Rentang stabilitas = 13,50. Mean tahun ajaran 2015/2016 dapat dilihat level = 86,25. Batas atas = 93,00. pada gambar 1. Batas bawah =79,50. Kecenderungan stabilitas = 100%. Perhitungan tersebut menunjukan bahwa baseline 1, intervensi, baseline 2 memperoleh tingkat stabilitas sebesar 100% yang artinya kecenderungan stabilitasnya stabil. Hasil analisis visual dapat di Gambar 1. Estimasi kecenderungan lihat pada tabel 1 arah Tabel 1. Hasil Analisis Visual Dalam Kondisi Estimasi kecenderungan arah tersebut menunjukan peningkatan nilai tes prestasi belajar matematika anak down syndrome. Data yang dihasilkan stabil dan cenderung naik. Untuk mengetahui kecenderungan stabilitas maka dilakukan perhitungan dengan hasil baseline 1 yaitu rentang stabilitas = 7,50. Mean level = 47,50. Batas atas = 51,25. Batas bawah = 43,75. Kecenderungan stabilitas = 100%.

10 digilib.uns.ac.id 10 Tabel 2. Hasil Analisis Visual Antar fase. Pada baseline 1 mean levelnya Kondisi adalah 47,50 pada fase intervensi mean levelnya adalah 70,62 dan pada baseline 2 mean levelnya adalah 86,25. mean level tiap fase cenderung meningkat. Deskripsi tersebut dapat dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar matematika materi bilangan pada subjek penelitian. Hal tersebut telah Perkembangan prestasi belajar dipaparkan dari gambar matematika materi bilangan NKN perbandingan mean level di setiap yang dideskripsikan melalui nilai fasenya yang menunjukan mean level untuk setiap fase pada peningkatan nilai sebelum penelitian yang dilakukan. Adapun diberikannya intervensi, saat penggambaran grafik tersebut diberikannya intervensi dan setelah sebagai berikut: diberikannya intervensi. Data baseline 1 menghasilkan mean level 47,50. Skor tersebut menunjukan bahwa subjek sudah dapat menghitung bilangan 1-3 dengan benar, namun masih mempunyai kesulitan dalam mengitung bilangan Data Gambar 2. Mean Level Hasil tes intervensi menunjukan mean level Prestasi Matematika Materi Bilangan sebesar 70,62. Skor tersebut menunjukan bahwa subjek yang Gambar tersebut awalnya hanya mampu menghitung menggambarkan bahwa ada bilangan 1-3, di fase ini mengalami peningkatan mean level pada setiap peningkatan yaitu anak dapat

11 digilib.uns.ac.id 11 menghitung banyak benda sampai antar pengukuran awal (pre test) dan dengan 8, mengurutkan angka pengukuran akhir (post test). sampai dengan 8, menyebutkan Populasinya adalah anak berkesulitan angka sampai dengan 8.data baseline belajar siswa kelas I SD Alfirdaus 2 menunjukan mean level sebesar Surakarta tahun pelajaran 2012/ ,25. Skor ini menunjukan bahwa Sampel dalam penelitian ini adalah 3 subjek dapat menghitung, anak kelas I yang berkesulitan mengurutkan dan menyebutkan belajar membaca yang di pull out angka bilangan dengan sedikit dengan inklusi model kluster. Tehnik kesalahan. pengumpulan data menggunakan tes Berdasarkan uraian tersebut dan dokumentasi, tes yang digunakan maka contextual teaching and adalah tes praktek untuk mengukur learning dapat digunakan dalam kemampuan membaca permulaan. pembelajaran dan berpengaruh Penelitian ini menggunakan metode terhadap peningkatan prestasi belajar analisis statistic non-parametik, yaitu matematika anak down syndrome. Wilcoxon Signed Rank Test dengan Sesuai dengan penelitian yang bantuan SPSS versi 16. Hasil relevan yaitu: Bayu Pamungkas penelitian menunjukan bahwa ada (2013) dalam skripsi dengan judul pengaruh yang signifikan Pengaruh Pembelajaran Kontekstual pembelajaran kontekstual terhadap Terhadap Kemampuan Membaca kemampuan membaca permulaan Permulaan Anak Berkesulitan anak berkesulitan belajar melalui Belajar Melalui Inklusi Model inklusi model kluster di SD Alfirdaus Kluster. Metode yang digunakan Surakarta tahun ajaran 2012/2013. dalam penelitian ini adalah metode Penelitian yang dilakukan oleh eksperimen dengan rancangan peneliti menunjukan bahwa anak eksperimen one grup pre test-post down syndrome mempunyai potensi test design, yang mana sekelompok yang masih dapat dioptimalkan, subjek dikenai perlakuan untuk sehingga potensi tersebut dapat jangka waktu tertentu, dan pengaruh digali dan dilatihkan. Hasil penelitian perlakuan diukur dari perbedaan yang menunjukan bahwa prestasi

12 digilib.uns.ac.id 12 belajar anak down syndrome dengan menggunakan sendok. Dapat meningkat setelah diberikannya disimpulkan bahwa pendekatan intervensi dengan menggunakan kontekstual dapat meningkatkan contextual teaching and learning kemampuan anak tunagrahita dalam menunjukan bahwa penelitian makan dengan menggunakan sendok. tersebut berhasil dilakukan. Deskripsi tersebut dapat Hal tersebut diperkuat disimpulkan bahwa contextual penelitian yang dilakukan Asminarti teaching and learning berpengaruh dengan judul Meningkatkan dalam peningkatan prestasi belajar Kemampuan Makan dengan Sendok matematika materi bilangan bagi Melalui Pendekatan Kontekstual bagi anak down syndrome kelas 2 di SD Anak Tunagrahita Sedang. Pada Alfirdaus Surakarta. Hal tersebut penelitian ini menggunakan dibuktikan adanya peningkatan skor penelitian tindakan kelas pada siswa di tiap fase penelitian. kelas I SLBN Tanjungpinang, Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini termotivasi pada yang dilakukan peneliti, kelebihan masalah empat anak tunagrahita SLB dan kelemahan yang terdapat pada Tanjungpinang yang mempunyai contextual teaching and learning kesulitan makan dengan yaitu kelebihan dari contextual menggunakan sendok. Penelitian ini teaching and learning antara lain bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran yang dilakukan lebih kemampuan anak untuk makan bermakna karena siswa melakukan dengan menggunakan sendok sendiri kegiatan yang berhubungan melalui pendekatan kontekstual dan dengan materi pelajaran yang sedang metode demonstrasi. Hasil penelitian dipelajarinya, sehingga siswa dapat yang dilakukan pada siklus I telah memahami secara nyata materi terlihat peningkatan pada anak-anak pelajaran tersebut, dalam contextual yang bisa makan dengan teaching and learning siswa diminta menggunakan sendok, tetapi masih untuk menemukan dan memecahkan membutuhkan bimbingan. Siklus ke masalah yang dihadapi dalam materi II terlihat anak terampil makan pelajaran tersebutdengan begitu

13 digilib.uns.ac.id 13 siswa lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep pada dirinya sendiri, siswa dapat belajar untuk mengemukakan pendapatnya tentang materi yang dipelajari secara riil, menunmbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan dalam bekerja sama dan pemecahan masalah, siswa mampu menyimpulkan pelajaran yang berlangsung karena siswa terlibat dalam pembelajaran tersebut. Kelemahan contextual teaching and learning yaitu memerlukan waktu yang lebih lama dari pada pembelajaran yang berlangsung di kelas, memerlukan benda nyata dalam menyampaikan materi pelajaran, memerlukan tempat dan media yang tepat sesuai dengan materi yang sedang di pelajari. D. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa contextual teaching and learning berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar matematika anak down syndrome dalam kehidupan sehari-hari mempermudah siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru. Karena contextual teaching and learning adalah pembelajaran yang menyenangkan. Siswa lebih mudah memahami pembelajran yang diberikan guru secara praktek langsung dari pada pemberian pembelajaran hanya dengan teori saja. E. DAFTAR PUSTAKA Asminarti. Mei Meningkatkan Kemampuan Makan dengan Sendok Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Anak Tunagrahita Sedang. E- JUPEKhu. Volume 1 No 2, php/jupekhu. Azwar, Saifuddin. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:Refika Aditama. kelas II di SD Alfirdaus Surakarta Pamungkas, Bayu Pengaruh tahun ajaran 2015/2016. Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Dengan adanya pembelajaran Membaca Permulaan Anak yang melibatkan siswa langsung Berkesulitan Belajar Melalui

14 digilib.uns.ac.id 14 Inklusi Model Kluster. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Qaharani, Afriyan. (2010). Melatih Motorik Anak Down Syndrome Dengan Metode Persiapan Menulis di TK Permata Bunda Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salim, Abdul. (2007). Pediatri dalam Pendidikan Luar Biasa. Surakarta: depdiknas. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujilah. (2009). Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Bermain pada Siswa Kelas I B MI Sultan Agung. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Sunanto, J., Takeuchi, K., dan Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba.