BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem bijih porfiri berasal dari fluida magmatik hidrotermal bertemperatur tinggi,

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem bijih porfiri berasal dari fluida magmatik hidrotermal bertemperatur tinggi, dan disebut sistem porfiri karena tekstur porfiritik dari intrusi yang telah mengalami mineralisasi. Endapan porfiri dicirikan oleh besarnya tonnages, tetapi kadar yang kecil, memiliki tipe sulfida yang menyebar dan atau terdapat di dalam urat dan stockwork. Deposit porfiri terbentuk dalam kondisi sistem hidrotermal yang dinamis. Dan keadaan yang selalu berubah mengakibatkan terjadinya overprinting yang berulang ulang. Distribusi deposit porfiri di dunia menunjukkan deposit ini terutama terletak pada batas lempeng purba maupun modern. Ini merupakan sistem porfiri yang terbentuk pada busur magmatik di atas zona subduksi. Sistem porfiri terbesar yang pernah ditemukan adalah pada sepanjang lingkaran sirkum pasifik (Sillitoe, 1997, dalam Pirajno 2009) (gambar 1.1). Di Indonesia, struktur struktur geologi utama mengelompokkan sistem porfiri pada busur magmatik Transfer struktur yang mengakibatkan bervariasinya sudut dip dari tumbukkan lempeng dan intensitas tumbukkan, menyebabkan pelelehan lokal dan setelahnya menimbulkan overprinting intrusions (Corbett and Leach, 1997), contohnya di Grasberg, Indonesia. 1

2 2 Spreading ridges and transform faults Major active fault zone Rift system Reverse fault Gambar 1.1 Distribusi deposit porfiri dunia, Pirajno (2009)

3 Daerah penelitian terletak di Toguraci dan Tobobo, sekitar 1,6 km sebelah barat daya dan barat laut daerah tambang Gosowong yang termasuk wilayah tambang PT. Nusa Halmahera Minerals (gambar 1.2). Prospek porfiri Au-Cu di Toguraci ini merupakan satu diantara penemuan pertama Newcrest di Halmahera. Toguraci memiliki trend struktur baratdaya, yang merupakan hasil dari banyak zona patahan, hidrothermal atau intrusi breksi, dan urat kuarsa epithermal. Hal ini juga menjadi bagian dari trend mineralisasi yang cukup signifikan. Faktanya, Toguraci terletak di akhir koridor mineralisasi yang termasuk dalam seluruh kejadian signifikan mineral sistem epitermal. Daerah Tobobo memiliki alterasi hidrothermal epitermal yang berada pada posisi overprinted dengan sistem pofiri. Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut terhadap potensi sistem porfiri di sekitar daerah tambang Gosowong, yaitu di Toguraci dan Tobobo. Diperkirakan sistem porfiri ini akan menjadi cadangan yang cukup potensial bagi PT. Nusa Halmahera Minerals. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik deposit porfiri di daerah Toguraci dan Tobobo, serta mengetahui persamaan dan perbedaan keduanya, sehingga dapat membuahkan suatu kesimpulan tentang karakteristik sistem porfiri secara umum di daerah tersebut. 1

4 4 Gambar 1.2 Lokasi daerah penelitian (Toguraci Porphyry, PT. Nusa Halmahera Minerals, 2012) 1.2 Identifikasi Masalah Pembentukan mineralisasi selalu berhubungan dengan aktivitas magmatik dan aktivitas tektonik. Citra landsat menggambarkan bahwa sistem urat daerah Gosowong dan sekitarnya berada pada tepi bagian selatan dari struktur berbentuk lingkaran dengan diameter 3-4 km yang terpotong oleh struktur berarah Utara Timur Laut dan Barat Laut, yang kemungkinan berperan sebagai saluran untuk terjadinya migrasi aliran pembentuk mineralisasi. Sehingga karakter mineralisasi di daerah ini menjadi menarik untuk diteliti lebih detail. Dari pernyataan-pernyataan tersebut akan muncul permasalahan spesifik dalam mengidentifikasi karakter deposit porfiri di daerah Toguraci dan Tobobo, yaitu : 1. Bagaimana proses mineralisasi dan ada berapa tipe mineralisasi dan paragenesa? 2. Bagaimana alterasi yang berkembang di daerah penelitian?

5 5 3. Apa pengaruh litologi dan stratigrafi terhadap proses mineralisasi, dan apa pengaruhnya terhadap kadar Au dan Cu pada kontak litologi? 4. Apa jenis intrusi yang terbentuk, dan pada bagian mana mineralisasi terbentuk? 5. Ke arah mana kemungkinan mineralisasi akan berkembang? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sistem porfiri Au-Cu di daerah Toguraci dan Tobobo berdasarkan pengamatan lapangan, data core logging, analisis petrografi, analisis mineragrafi, dan analisis data spektral. 1.4 Pembatasan Masalah Batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah karakter mineralisasi dan alterasi system porfiri Au-Cu di daerah Toguraci dan Tobobo, yang meliputi beberapa parameter : 1. Proses mineralisasi serta tahapan mineralisasi dan paragenesa 2. Alterasi yang berkembang di daerah penelitian 3. Pengaruh litologi dan stratigrafi di daerah penelitian terhadap mineralisasi 4. Jenis intrusi yang terbentuk 5. Kemungkinan arah berkembangnya mineralisasi.

6 6 1.5 Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah Penelitian ini dilakukan di daerah gosowong, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara (Gambar 1.3) Gosowong Gambar 1.3 Peta Wilayah Kabupaten Halmahera Utara (tanpa skala) Untuk menuju lokasi daerah penelitian, dapat ditempuh dengan pesawat udara melalui rute Jakarta Manado, dari Manado menuju Kobok (bandara lokal PT. Nusa Halmahera Minerals) menggunakan pesawat charter.