BAB I PENDAHULUAN. Daerah Trenggalek didominasi oleh morfologi positif dimana morfologi ini

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Daerah Trenggalek didominasi oleh morfologi positif dimana morfologi ini merupakan bagian dari zona pegunungan selatan Jawa Timur. Kota Trenggalek berada pada dataran dengan dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang pada bagian utara dan bagian selatan. Mengacu pada hasil peneliti-peneliti yang terdahulu, khususnya pada bagian selatan Trenggalek belum ada riset mengenai fasies gunung api. Samodra dkk., 1992 telah memetakan regional Tulungagung yang mendeskripsikan bahwa daerah Trenggalek bagian selatan tersusun oleh batuan gunung api berumur Tersier, yaitu formasi Mandalika dan formasi Arjosari, Takahashi, 2014 meneliti tentang prospek mineralisasi emas pada urat-urat kuarsa di daerah Trenggalek dan PT. Sumber Mineral Nusantara, 2010 (tidak dipublikasi) melakukan eksplorasi pada daerah Trenggalek, namun belum terdapat data dan kajian mengenai fasies gunung api. Kajian fasies gunung api dapat membantu dalam proses rekonstruksi sejarah erupsi, mitigasi bencana geologi maupun penentuan zona prospek mineralisai pada daerah penelitian. Daerah penelitian berada pada wilayah sekitar Buluroto-Sentul, dimana elevasi pada daerah ini cukup berbeda jauh dengan dataran sekitarnya, dengan perbedaan elevasi sekitar m. Morfologi daerah penelitian juga sangat menonjol dibandingkan daerah sekitarnya. Diperkirakan daerah ini tersusun oleh batuan yang memiliki kondisi

2 2 yang cukup resisten sehingga membentuk timbunan tertinggi yang mirip dengan morfologi bekas gunung api purba. I.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kondisi geologi daerah Buluroto-Sentul? 2. Bagaimana fasies gunung api pada daerah Buluroto-Sentul? 3. Bagaimana mekanisme dan lingkungan pengendapan batuan yang pernah terjadi pada daerah Buluroto-Sentul? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Mengetahui kondisi geologi daerah Buluroto-Sentul 2. Menentukan fasies gunung api pada daerah Buluroto-Sentul 3. Menentukan mekanisme dan lingkungan pengendapan batuan pada daerah Buluroto-Sentul I.4. Lokasi Daerah Penelitian Daerah penelitian berada pada dusun Buluroto-Sentul, Desa Karangrejo dan Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, dengan jarak tempuh ± 290 km dari Kota Yogyakarta. Daerah penelitian berfokus pada daerah Buluroto-Sentul pada Trenggalek Project yang termasuk kedalam

3 3 wilayah kerja PT. Sumber Mineral Nusantara dengan luas area penelitian ± 3,5km x 3,5km. I.5. Batasan Masalah Gambar 1.1. Peta Indeks Lokasi Penelitian Penelitian dengan judul Fasies Gunung Api pada Daerah Buluroto-Sentul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan mencakup pengamatan aspek geologi daerah penelitian, penentuan fasies gunung api, mekanisme dan lingkungan pengendapan batuan pada daerah penelitian berdasarkan data utama dari core batuan yang berasal milik PT. Indonusa Mining Service dan data tambahan berupa

4 4 data singkapan batuan pada daerah Buluroto-Sentul. Setelah itu dilakukan pengambilan serta pengolahan sampel menggunakan analisis laboratorium berupa metode pengamatan sayatan tipis. I.6. Peneliti Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan dalam studi awal daerah penelitian dan memastikan bahwa penelitian fasises gunung api yang dilakukan ini belum pernah ada sebelumnya, khususnya pada daerah penelitian. Adapun beberapa peneliti terdahulu sekitar daerah penelitian dan relevansinya dengan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 1.1 : Tabel 1.1. Hubungan penelitian terdahulu terhadap penelitian yang dilakukan No. Peneliti Terdahulu Hasil Penelitian (dari peneliti terdahulu) 1. Samodra dkk., 1992 Peta geologi lembar Tulungagung skala 1: Hubungan dengan studi fasies gunung api (penelitian yang dilakukan) Daerah penelitian berada lembar pada bagian selatan lembar Tulungagung yang digunakan untuk membuat peta geologi regional daerah penelitian skala 1: dalam luasan 3,5 x 3,5 km. 2. PT. Indonusa Mining Service, 2010 Menemukan bahwa daerah Trenggalek merupakan sebuah sistem epitermal yang terkait dengan porfiri emas pada setting islandarc Data yang digunakan dalam penelitian fasies gunung api berasal dari data core yang digunakan dalam penelitian tersebut.

5 5 No. Peneliti Terdahulu Hasil Penelitian Hubungan dengan studi fasies gunung api (penelitian yang dilakukan) 3. Takahashi dkk., 2014 Melakukan penelitian di Kabupaten Trenggalek pada mineralisasi emas di urat-urat kuarsa (goldmineralized quartz) yang bersumber dari Oligo- Miosen vulkaniklastik dan batuan vulkanik yang terdistribusi dekat dengan plug andesitik. Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah data singkapan batuan. Data singkapan dan data core digunakan dalam penelitian fasies gunung api terutama pada prospek selatan yaitu daerah Buluroto-Sentul I.7. Keaslian Penelitian Mengacu dari peneliti terdahulu yaitu Takahashi dkk., 2014 dan PT. Indonusa Mining Service, 2010 (Tabel 1.1.), pada daerah penelitian belum pernah dilakukan kajian tentang fasies gunung api, terkhusus pada bagian selatan yaitu daerah Buluroto-Sentul. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data batuan bawah permukaan (subsurface) dan data permukaan (singkapan batuan). I.8. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu gunung api, seperti pengetahuan mineral yang terdapat pada material hasil erupsi gunung api, proses erupsi dan penyebaran batuan pada daerah Buluroto-Sentul. Pada umumnya, hubungan antara material hasil erupsi (litologi) dan kondisi geologi di daerah gunung api akan mempengaruhi penyebaran zona fasies gunung api pada daerah Buluroto-Sentul.