AHALISA SISTEM INTRIAN BEHANGAHAN SUSU SEGAR DAERAH PEBERNWKAN BANDUNG UTWRA, dama BARAT

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AHALISA SISTEM INTRIAN BEHANGAHAN SUSU SEGAR DAERAH PEBERNWKAN BANDUNG UTWRA, dama BARAT"

Widya Sasmita
6 tahun lalu
Tontonan:

1 i,: i f.;,.?s.? b' i. ;>"> AHALISA SISTEM INTRIAN BEHANGAHAN SUSU SEGAR DAERAH PEBERNWKAN BANDUNG UTWRA, dama BARAT TRI ARIESTA F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAWlAN lnssitut PERTAMlAlW BOGOR B O G O R

2 Tri Ariesta. F Analisa Sistem Antrian Pena- nganan Susu Segar di Daerah Peternakan Bandung Utara, Jawa Barat. Dibawah bimbingan Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. RINGKASAN Pertambahan penduduk yang disertai peningkat.an penda- patan, taraf hidup, tingkat pendidikan dan kesadaran ten- tang pentingnya makanan bergizi bagi kesehatan tubuh, juga turut meningkatkan konsumsi susu dalam negeri. Usaha pemerintah untuk berswasembada susu menghasil- kan peningkatan produksi susu dalam negeri. Sejalan dengan ha1 tersebut timbullah beberapa permasalahan, antara lain antrian yang terjadi pada saat penanganan susu segar. Kebijakan operasional diperlukan untuk menentukan kebutuhan fasilitas pelayanan untuk menghadapi produksi susu yang terus meningkat. Fasilitas pelayanan terdiri dari pompa beserta rang- kaiannya yaitu saringan (filter), lempeng pendingin (plate cooler), dan unit penyimpan dingin (cooling unit). Antrian susu mengikuti disiplin pertama datang pertama dilayani (FIFO), dengan jumlah populasi masukan tak terbatas dan jumlah antrian yang diperbolehkan terbentuk tidak terbatas. Hasil simulasi kedatangan susu pagi hari dengan 1500 ulangan untuk hari yang sama menunjukkan bahwa ratarata kedatangan susu adalah sebesar ,0 liter dan

3 rata-rata susu yang terlambat dilayani sebesar 54,14 liter dengan debit pompa tetap sebesar liter/jam. Peluang susu terlambat dilayani melebihi suatu batas tertentu adalah 40,40 %. Pada kondisi siang hari, hasil simu.lasi dengan 1500 ulangan untuk hari sama menunjukkan bahwa rata-rata kedatangan susu sebesar 9.147,23 liter. Dengan debit pompa tetap 5000 liter/jam peluang keterlambatan pelayanan susu sudah sangat kecil, sehingga kedatangan susu pada siang hari tidak menjadi faktor pembatas. Produksi susu total untuk tahun 1988 sampai tahun 1992 berturut-turut diduga sekitar ,7 liter, ,7 liter, ,6 liter, ,5 liter dan ,4 liter. Produksi susu harian untuk tahun 1988 sampai tahun 1992 berturut-turut diduga sekitar ,9 liter, ,6 liter, ,6 liter, ,5 liter dan ,6 liter. Kapasitas pompa minimal untuk tahun 1988 sampai tahun 1992 berturut-turut diduga sekitar liter/jam, 7.136,8 liter/jam, 7.864,3 liter/jam, 8.591,7 -liter/jam dan 9.344,8 liter/jam.

4 ANALISA SISTEM ANTRlAN PENANGANAN SUSU SEGAR DI DAERAH PETERNAKAN BANDUNG UTARA, JAWA BARAT Oleh TRT ARZESTA F SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SAHJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1908 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

5 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN ANALISA SISTEM ANTRIAN PENANGANAN SUSU SEGAH DI DAERAH PETERNAKAN BANDUNG UTAHA, JAWA BARAT SKRII'S I Sebagal salah satu syarat untuk memperoleb gelar SAHJANA TEKNOLOGI PERTANTAN pada Jurusan Mekanlsasl Pertanlan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh TRI ARIESTA F Dilahirkan pada tanggal 2 A pril 1965 di Jakarta

6 KATA FENGANTAH Puji dan syukur dipanjatkan ke hadapan Allah Yang Maha Pengasih, kiirena hanya dengan rahmat--nyaiah rnttka skripsi ini dapat penulis selesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. sebagai dosen pembimbing, 2. Ayi Suhendi sebagai manajer KPSBU atas izin dan penyediaan sarananya, 3. Drh. Ramdan yang banyak sekali membantu di lapangan, 4. Ir. Hetty yang banyak membantu dalam penelitian, 5. Ir. Fu Xie atas saran-sarannya, 6. Ir. Nur Komar, MS yang banyak memberikan petunjuk mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan susu, 7. Rekan-rekan yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung. Tiada gading yang tak retak. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan ini dimasa mendatang. Harapan per~ulis serrloga skrips; ini dapat. hermanfaat bagi sentua pihak. Amin. Bogor, September LYUO Penu l is iii

7 DAFTAR IS1 Hal aman KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... V1 DAFTAR GAMBAR... vll DAFTAR LAMPIRAN... vlll I. PENDAHULUAN... 1 I1. LANDASAN TEORI... 5 A. ANALISA SISTEM... 5 B. TEORI ANTRIAN C. SUSU 14 D. SIMULASI I11. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PENDEKATAN Menentukan Permasalahan Mengembangkan Model Slmul as a. Menentukan tujuan slmulasl b. Menentukan peubah-peubah keadaan.. 17 c. Memlllh waktu yang tepat e. Memperslapkan pembanglclt bllangan acak Memberlakultan Model Merancang Percobaan Slmulasl Melaksanakan Simulasl dan Anallsa Data... 19

8 B. METODA PENGUMPULAN DATA IV. MODEL MATEMATIKA A. ANTRIAN B. MODEL SIMULASI PROBABILISTIK PernbangKltan Bllangan AcaK Metoda Transf ormasl Kebal lkan C. UJI KENORMALAN DATA D. FUNGSI KEPEKATAN NORMAL V. MODEL SISTEM PENANGANAN SUSU A. SISTEM TRANSPORTASI B. SISTEM PENANGANAN SUSU C. MODEL ANTRIAN PENANGANAN SUSU * VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN MODEL ANTRIAN B. SIMULASI MODEL ANTRIAN PENANGANAN SUSU C. PENDUGAAN PRODUKSI UNTUK KEBIJAKAN ANTRIAN SUSU... VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

9 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Kebutuhan dan produksl susu segar selama Pellta I11 dan IV untuk target konsumsl satu orang per gram per harl... 2 Pembaglan wllayah pengembangan daerah peternakan sap1 perah pada Pellta IV (DlreKtorat Jendral PeternaKan, 1986)

10 DAFTAR GAHBAR Hal aman Gambar I. Sebaran peluang poisson untuk = Gambar 2. Sebaran eksponenslal... 9 Gambar 3. Struktur model antrlan Jalur tunggal satu fasllltas pelayanan Gambar 4. Struktur model antrlan Jalur tunggal fasilitas pelayanan ganda Gambar 5. Struktur model antrlan Jalur ganda satu fasllltas pelayanan Gambar 6. Struktur model antrlan jalur ganda fasllltas pelayanan ganda Gambar 7. Fungsi kepadatan peluang untuk sebaran selaras Gambar 8. Kurva normal umum dan baku Gambar 9. Grafik fungsi sebaran normal kumulatlf baku Garnbar 10. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu susu segar Gambar 11. Sistem transportasi dan tataniaga susu segar dari peternak sampai ke konsumen susu segar dan Industri Pengolahan Susu.. 36 Gambar 12. Sistem penanganan susu segar di KPSBU Gambar 13. Model antrian penanganan susu jalur tunggal satu fasilltas pelayanan Gambar 14. Sebaran kedatangan susu pagi harl dengan selang sebesar 500 liter Gambar 15. Sebaran Kedatangan susu slang harl dengan selang sebesar 500 liter Gambar 16. Keterlambatan susu untuk kondlsl pagl hari dengan deblt pompa yang beragam dari 3500 liter/jam sampai 6750 liter/jam vii

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

dokumen-dokumen yang mirip

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA Ole h IMAM ROSYADI F 24. 1455 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR