DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 2018, ISSN , 44

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 2018, ISSN , 44"

Transkripsi

1 DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 18, ISSN , 44 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENARIKAN AKAR PANGKAT DUA MELALUI TAKSIRAN PADA SISWA KELAS V SEMESTER 1 SDN PAMOTAN TAHUN PELAJARAN 16 / 17 Gurid Giri Muktini *) SD Negeri Pamotan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang 5961 *) guridgiri.muktini@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk menngkatkan hasil belajar matematika tentang penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran pada siswa SDN Pamotan Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 16 / 17.Penelitian ini dilaksanakan siklus., yang masing masing siklus terdiri empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan pelaksanaan, dan refleksi hasil pengamatan. Peneliti tertarik melakukan penelitian karena dalam pembelajaran awal diperoleh hasil hanya ada 6 siswa yang telah mencapai KKM dengan rata- rata nilai yang diperoleh 57,5. Sementara 18 siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Maka Peneliti memutuskan untuk mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran 1 ( Siklus 1 ), Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ada peningkatan dari 6 siswa yang melampaui KKM menjadi 1 siswa dengan rata rata nilai 65,83. Pada siklus II ini, hasil belajar siswa telah meningkatan rata rata nilai yang dicapai siswa 81,67 dan 1 siswa dari 4 siswa telah melampaui KKM. Hasil penelitian Tindakan Kelas menunjukkan bahwa melalui taksiran pada penarikan akar pangkat dua dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V semester I SDN Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten pada tahun pelajaran 16 / 17. Kata Kunci : taksiran, Penarikan Akar pangkat dua 1. Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai di Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.., banyak siswa menganggap mata pelajaran ini dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Pembelajaran matematika yang menyenangkanakan meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajara matematika. Pembelajaran yang bermakna tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Bahan ajar Matematika di kelas V dalam satu tahun cukup padat,.salah satu materi yang sulit dipahami siswa adalah penarikan akar pangkat dua. Untuk itulah penulis mengadakan penelitian tentang teknik pembelajaran materi penarikan akar pangkat dua pada siswa kelas V semester 1 tahun pelajaran 16/17. Penulis menyadari pentingnya mengadakan penelitian karena dari 4 siswa yang mampu melampaui KKM hanya 6 anak. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengadakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang penarikan Akar Pangkat Dua melalui Taksiran Pada Siswa Kelas V Semester 1 SDN PamotanTahunPelajaran 16 / 17. Adapun penyebab penyebab kegaalan dalam pembelajaran itu antara lain : Siswa belum memahami penjelasan guru,guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi, Guru tidak menggunakan alat peraga, Metode yang digunakan kurang bervariasi. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan jawaban dari permasalahan - permasalahan di atas adalah : Siswa seharusnya lebih aktif dalam pembelajaran, dan guru menyampaikan materi yang dapat dengan mudah dipahami siswa, Siswa seharusnya memiliki keberanian untuk bertanya, dan guru member kesempatan siswa untuk bertanya, Alat peraga yang dipilih harus menarik dan membantu dalam pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah memahami penjelasan guru, Menggunakan metode yang bervariasi dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :Apakah dengan teknik taksiran dapat meningkatkan hasil belajar tentang penarikan akar pangkat dua pada siswa kelas V SDN Pamotan pada tahun ajaran 16/ 17? Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang penarikan akar pangkat dua dengan

2 DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 18, ISSN , 45 teknik taksiran pada siswa kelas V SDN Pamotan pada tahun pelajaran 16 / 17? Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dalam materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran, Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran. Manfaat yang dapat diambil dari hasil peneliatian ini adalahs ebagai berikut : Bagi Guru dengan penarikan akar pangkat dua melalui taksiran dapat memudahkan guru menyampaikan materi yang mudah diterima bagi siswa dalam waktu singkat, meningkatkan kualitas, profesionalisme dan percaya diri guru dalam pembelajaran Matematika.Bagi Siswa mampu mengatasi kesulitan pada mata pelakjaran matematika tentang materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran dengan mudah, Hasil belajar siswa tentang penarikan akar pangkat dua meningkat, dan meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika,. Materi dan Metode.1. Materi Pengertian Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slamet, 3:). ada beberapa pendapat dari para ahli pendidikan. a. Witherington (195) Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang manifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. b. Crow & Crow ( 1958) Belajar adalah upaya pemerolehan kebiasaankebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. c. Hilgard (196) Belajar adalah proses muncul atau berubahnya suatu perilaku Karen adanya respons terhadap suatu situasi. d. Di Vestadan Thompson (197) Belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman. e. Gage & Berliner Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. f. Thursan Hakim () Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya piker, dan lain-lain. Hal ini berarti peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Apabila tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, orang tersebut belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain, ia mengalami kegagalan dalam proses belajar. Menurut aliran behavioristic pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono, :4). Adapun Humanistik mendiskripsikan pembelajaran sebagai member kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya ( Sugandi, 4:9) Akar Pangkat Dua atau Akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan suatu bilangan tidak negative yang apabila dikuadratkan sama dengan bilangan tersebut. Bisa dikatakan bahwa akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan kebalikan dari kuadrat suatu bilangan. Apabila Y adalah kuadrat dari bilangan X ( Y = X ) maka bilangan X adalah akar kuadrat dari bilangan Y ( X = Y ). Taksiran dari kata dasar taksir, menurut kamus besar Bahasa Indonesia taksir berarti kira kira, hitungan ( kasar ). Sedangkan taksiran menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti kiraan, hitungan kasar. Dalam menentukan hasil akar kuadrat dengan taksiran kita menentukan hasil dengan kira kira, atau hitungan kasar dengan memperhatikan aturan aturan yang ada, sehingga dapat menentukan hasil penarikan dengan cepat dan tepat. Penarikan akar pangkat dua merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas V semester I. Cara untuk menentukan hasil penarikan akar kuadrat ( Penarikan akar pangkat dua dengan beberapa cara : Beberapa cara untuk menentukan hasil penarikan akar kuadrat ( Penarikan akar pangkat dua ) 1. Susun kebawah Contoh : 79 = Langkah-langkahnya : a. Pisahkan angka bilangan itu sebanyak bilangan dari belakang, kemudian tandai dengan titik menjadi 7.9 b. Perhatikan angka (7) Carilah sebuah bilangan yang jika dikuadratkan hasilnya sama dengan 7 atau kurang dari 7. Bilangan yang dimaksud adalah sebab = 4, jika 3 tidak dapat karena lebih dari 7. c. Lakukan pengurangan dan turunkan dua bilangan dibelakangnya, sehingga sekarang menjadi : 7.9 x=4 39

3 DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 18, ISSN , 46 d. Angka hasil yang pertama dikalikan, menjadi X = 4 e. Tuliskan 4 X.. di bawah X, sepert iberikutini : 7.9 x= X = f. Carilah bilangan untuk mengisi yang hasilnya 39 g. Ternyata bilangan itu adalah 7, sehingga menjadi 47 x 7 = 39. Terbentuklah seperti berikut : x= X 7= 39 - Bilangan kuadrat antara hasil puluhannya Bilangan kuadrat antara hasil puluhannya - 4 dst.. Metode Subjek penelitian adalah Siswa kelas V ( Lima ) SD Negeri Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang pada tahun pelajaran 16 / 17. Jumlah siswa yang diteliti ada 4 siswa. Tempat Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan peneliti diadakan di SD Negeri Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang kelas V ( Lima ) semester 1 ( satu ) Pelakasanaan penelitian yang dilakukan peneliti dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 16 / 17 sebanyak siklus. h. Jadi 79 = 7 Deskripsi Pembelajaran Awal. Faktorisasi Prima Contoh : 36 = X 3 = : X 3 : = X 3 = 6 Jadi= 36 = 6 a. Cara menentukan satuan 1 = 1 36 = 6 4 = 49 = 7 9 = 3 64 = 8 16 = 4 81 = 9 5 = 5 1 =1 - Bilangan kuadrat satuannya 1 jawaban satuan adalah 1 atau 9 - Bilangan kuadrat satuannya 4 jawaban untuk satuan adalah atau 8 - Bilangan kuadrat satuannya 9 jawaban angka satuan adalah 3 atau 7 - Bilangan kuadrat satuannya 6 jawaban angka satuan adalah 4 atau 6 - Bilangan kuadrat satuannya 5 jawaban untuk angka satuan adalah 5 - Bilangan kuadrat satuannya jawaban untuk angka satuan adalah b. Cara menentukan puluhan - Bilangan kuadrat antara 1-99 hasil puluhannya - Bilangan kuadrat antara hasil puluhannya 1 - Bilangan kuadrat antara hasil puluhannya Tahap tahap dalam pelaksanaa pembelajaran terdiri dari tahap Perencanaan ( Planing ),Tahap Pelaksanaan (Acting), Tahap Observasi (Pengamatan ), Tahap Refleksi (Reflecting). Kegiatan ini diawali dengan menentukan mata pelajaran yang diteliti yaitu Matematika. Setelah menentukan mata pelajaran dilanjutkan menyusun RPP. RPP yang disusun menggunakan penarikan akar pangkat dua dengan cara susun ke bawah dan pembelajaran masih menggunakan cara tradisional dan mempersiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Tahap pelakasanaan pembelajaran terdiri Kegiatan Awal dilaksanakan +5 menit, Kegiatan inti dilaksanakan+ 5 menit, dan Kegiatan Akhir dilaksanakan + 15 menit Tahap Observasi (Pengamatan) dilakukan selama kegiatan belajar mengajar juga dilaksanakan observasi pelaksanaan belajar mengajar dengan lembar observasi. Lembar observasi berisi pengamatan aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran. Tahap Refleksi (Reflecting ) dilakukan peneliti setelah kegiatan pembelajaran. Deskripsi Pembelajaran Siklus 1 Tahap tahap dalam pelaksanaan siklus 1 terdiri dari tahap Perencanaan ( Planning ), Tahap Pelaksanaan ( Acting ), Tahap Observasi, Tahap Refleksi ( Reflecting). Pada tahap perencanaan diawali dengan kegiatan penyusunan RPP. Tahap pelaksanaan terdiri dari 3 kegiatan yaitu Kegiatan awal : dilaksanakan + 5 menit, Kegiatan inti dilaksanakan + 5 menit, Kegiatan akhir dilaksanakan + menit, selama kegiatan pembelajaran dilakukan tahap observasi oleh teman sejawat untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa. Tahap Refleksi untuk mengetahui hasil yang dicapai dan kegiatan yang takan dilakukan dan tindakan selanjutnya

4 jumlah siswa DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 18, ISSN , 47 Deskripsi Pembelajaran Siklus II Tahap - Tahap dalam pelaksanaan siklus II terdir dari Perencanaan ( Planing ), Tahap Pelaksanaan ( Akting), Tahap Observasi, Tahap Refleksi ( Reflecting ). Kegiatan tahap pada siklus II adalah membuat RPP yang memuat teknik pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran, menyiapkan lembar observasi. Tahap Pelaksanaan ( Akting ) yang terdiri dari kegiatan awal dilaksanakan + 1 menit, kegiatan Inti dilaksanakan + 5 menit, Kegiatan Akhir ( dilaksanakan + 15 menit) dalam kegiatan ini guru mengajarkan penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran. Tahap Observasi dilakukan oleh teman sejawat, mengamati selama kegiatan pembelajaran dan memberikan nilai sesuai dengan lembar observasi yang telah disiapkan. Teman sejawat akan mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Tahap Refleksi ( Reflecting) dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran membaca dilaksanakan dengan pembelajaran tradisional. Pembelajaran hanya bersifat monoton, guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan peserta didik cenderung mendengarkan sehingga peserta didik akan bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran.. Sehingga hal tersebut akan berdampak pada peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang berhasil secara optimal. Selain itu, prestasi belajar peserta didik akan cenderung rendah dan tidak memuaskan. Nilai hasil tes formatif dari 4 siswa kelas V SDN Pamotan tahun Pelajaran 16 / 17, ada siswa mendapat nilai terendah yaitu dan 1 siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 9, ternyata rata- rata nilai yang telah diperoleh adalah Ada 6 anak yang telah melampaui KKM. Adapun KKM mata pelajaran Matematika Kelas V semester 1 SDN Pamotan adalah 65. Adapun hasil yang dicapai pada pembelajaran awal sebagai berikut : Nilai Pembelajaran Awal NILAI Kelebihan Perencanaan pada pembelajaran awal Uraian materi lengkap, kelemaha tujuan pembelajaran belum mencakup Behavior, Conditian dan Degree.,alat peraga yang digunakan kurang menarik. Kelemahan pelakasanaan pembelajaran adalah Sebagian siswa kurang aktif, pembelajaran di kuasai siswa yang pandai, Penggunaan alat peraga kurang menarik. Hasil pengamatan teman sejawat selama observasi diperoleh dat, Kelebihan selama proses pembelajaran Guru dalam melaksanakan KBM sudah menguasai materi, pelaksanaan secara keseluruhan berjalan lancar dan baik. Kekurangan l embar observasi masih secara garis besar belum mendetail dan belum menyeluruh. Hasil refleksi kekurangan, diantaranya :Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran, Guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat, sehingga sebagian anak merasa kebingungan, Penerapan langkahlangkah menentukan akar pangkat dua melalui cara susun ke bawah kurang menarik siswa, dan siswa merasa kesulitan 3.. Deskripsi Tiap Siklus Deskripsi Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan karena hasil pembelajaran awal tidak berhasil.. Tahap tahap dalam pelakasanaan siklus I yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pelaksanakan tindakan siklus I, pembelajaran dilakukan dengan penerapan teknik pengerjaan dengan faktorisasi prima. Berdasarkan lembar observasi aktifitas peserta didik dan hasil tes peserta didik pada tindakan siklus I, maka diperoleh data-data dalam tindakan siklus I. Observasi digunakan untuk mengetahui saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I, masih ada sebagian besar peserta didik yang masih kurang konsentrasi tidak aktif dalam kelompok belajar, dan sering bercanda dengan temanya. Hasil dari pembelajaran siklus I, nilai terrendah yang dicapai adalah 3, dan nilai tertinggi yang diperoleh 1. pembelajaran siklus I mengalami peningkatan. Rataratanyapun meningkat dari 57.5 menjadi 65,83 Siswa yang melampaui KKMpun meningkat dari 6 siswa menjadi 1 siswa Berdasarkan hasil pembelajaran matematika pada siklus I dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus I masih ada banyak siswa yang belum jelas dengan materi yang disampaikan guru. Walaupun secara garis besar sudah ada peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada saat pembelajaran awal. Kelebihan Pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan cara faktorisasi prima mengalami peningkatan dari 18 siswa yang belum mencapai KKM, pada pembelajaran siklus I mengalami penurunan menjadi siswa. Dan nilai rata- rata yang semula 57.5 menjadi 65,83.Kekurangan hasil pembelajaran siklus I masih kurang maksimal. Terbukti masih ada 1 siswa yang belum mencapai atau melampaui KKM, perlu adanya perbaikan pembelajaran pada Siklus II. Adapun hasil yang telah dicapai siswa sebagai berikut:

5 BANYAK SISWA JUMLAH SISWA DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 18, ISSN , 48 Rekapitulasi Hasil Tes 6 4 Nilai pembelajaran Siklus NILAI Banyak Prosentase Rata Peserta didik pencapaian KKM rata No Kegiatan < < > KKM > KKM KKM KKM 1 Pembelajara n Awal % 5% 57,5 Siklus I % 75 % 65,83 3 Siklus II ,5% 1,5 % 81,67 Melihat hasil peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa, peniliti meyakini bahwa dengan teknik taksiran dalam pengerjaaan penarikan akar pangkat dua dapat meningkatkan hasil belajar, Dan peneliti tidak melakukan pembelajaran siklus III Deskripsi Siklus II Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dilaksanakan peneliti untuk perbaikan pembelajaran siklus I. Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan teknik taksiran untuk penarikan akar pangkat dua. Kelebihan dari cara ini adadalah cara pengerjaan penarikan akar pangkat dengan cara yang lebih efektif, Mengurangi metode ceramah dan lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Selama Proses pembelajaran Siswa aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa lebih mudah memahami materi. Namun Siswa yang telah paham kurang memperhatikan,, siswa yang tidak paham semakin minder. Pada siklus II ini, hasil belajar mengalami peningkatan yang cukup baik. Dari 4 siswa pada kelas V SD Negeri Pamotan ternyata hanya tiga siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga dapat dikatakan `hasil pembelajaran siklus II mencapai rata rata 81,67. Tingkat ketuntasannya adalah 87,5 %. Melihat hasil peningkatan hasil belajar ini peneliti merasa sudah cukup maka tidak dilakukan siklus III. Hasil yang telah dicapai siswa pada siklus II sebagai berikut: Nilai Pembelajaran Siklus N I L A I Adapun rekapitulasi hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: 4. Simpulan Setelah melaksanakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) pada mata pelajaran Matematika tentang penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Siswa sangat senang pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan penarikan akar pangkat dua. Guru dalam setiap pembelajaran terutama mata pelajaran Matematika selalu mendorong peningkatan aktivitas, motivasi, dan minat belajar siswa,perlunya mencari dan menggali teknik teknik pengerjaan Matematika yang mudah dimengerti. Referensi Saminanto. (1). Ayo Praktik PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ),Semarang : Media Group. Depdikbud. (5). Kurikulum 6 KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pelajaran Matematika: Jakarta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. ( 14) Bangga sebagai Bangsa Indonesia Buku Tematik terpadu Kurikulum 13. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Gatot Muhsetyoi, dkk ( 7 ). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka Karso, Drs, M.Pd. (4). Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas Terbuka Hamdani, Dr, M.A. (1). Sratekagi Belajar Mengajar, Bandung : CV. Pustaka Setia Soenarjo,R.J ( 7 ) Matematika 5, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang. Kemdikbud. HS, Fahrur. Modul Workshop Matematika Dahsyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, sehingga peajaran Bahasa Indonesia sangat penting bagi kehidupan siswa sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik, guru harus menguasai berbagai kemampuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn di SD memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis, rasional,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Indarwati Rohana, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: indarwatirohana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan O leh: NAHARTRI YENI K. A54B 111 029

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah mengupayakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan merupakan harapan dan tujuan yang harus diperjuangkan oleh semua pihak

Lebih terperinci

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI TEMPAT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DEKAK-DEKAK DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO

PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 209 PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO Kadari *) Guru SDN 1 Kaliombo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124

Lebih terperinci

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SEOLAH DASAR NEGERI 2 TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN 2014/2015 Oleh : Estiningsih

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

Sri Sukiyani

Sri Sukiyani PENINGKATAN KOMPETENSI MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK TABEL MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI 01 PEGIRINGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Sri Sukiyani srisukiyanisd1@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai wadah untuk berlatih, berkreasi mewujudkan cita cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang tertentu. Tuntutan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2. Penerapan Strategi Pembelajaran... PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1 Oleh: Tuminah 2 Abstrak Pada umumnya pelajaran Matematika

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169 PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PENGOPTIMALAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG GAYA MENGUBAH GERAK BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PAMOTAN Muntari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR Wakhidah (Kepala SD Negeri 03 Pojok, Kabupaten Karanganyar,

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. Dwi Astuti

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. Dwi Astuti Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I Dwi Astuti Guru SDN 1 Pogalan Trenggalek Email: dwiastuti756@ymail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI)

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DIDAKTIKA PGRI, 1, (1), 2015, 52 PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) Hintikah *) Sekolah Dasar Negeri Ngroto UPT Dinas

Lebih terperinci

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri. PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MODEL GROUP FINDING PADA SISWA KELAS VI SD N III KRISAK KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah kegiatan menjadi kurang berarti apabila tujuan yang telah direncanakan sebelumnya tidak terlaksana. Terlaksananya sebuah tujuan tentu memerlukan upaya yang sungguh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Action Research (Penelitian Tindakan) atau lebih tepatnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 s.d April 2012, karena waktu itu awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal, hasil penelitian siklus 1 dan hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER. PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER Siti Nafisah 40 Abstrak.. Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 1 Untuk membuat seseorang atau peserta didik belajar itulah dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kalicari 2 Desa Kalicari Kecamatan Pedurungan Semarang. Peneliti memilih

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 105 112. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI SDN 02 Pait Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Pada awal semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode dan Tekhnik Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2002:58)

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI DAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS II SD NEGERI 1 SODITAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI DAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS II SD NEGERI 1 SODITAN DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 69 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI DAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS II SD NEGERI 1 SODITAN Tri Setyaningsih *) NIP

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa penerapan kooperatif

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Tempat pelaksanaan adalah SD Negeri Margorejo di desa Margorejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang merupakan wilayah yang jauh dari kota. Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi kondisi awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kondisi pra siklus di kelas IV SD Negeri Kalipancur 02 yang berjumlah 30

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dan abstrak menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian siswa. Hal ini dapat dilihat dari situasi kelas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU Desi Rusnita Siti Rodiah Abstrak: Artikel ini menyajikan hasil kajian sederhana tentang penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011. 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton Bandar lampung pada semester II tahun 2011. 3.1.2 Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel :

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IX-10 SMP NEGERI 4 MEDAN Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Edi Suprapto SD Negeri Margamulya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULLIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI GAMER 02 KOTA PEKALONGAN

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULLIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI GAMER 02 KOTA PEKALONGAN PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULLIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI GAMER 02 KOTA PEKALONGAN Qodaroh SDN Gamer 02 Pekalongan Abstrak Masalah yang diangkat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci