APLIKASI COMMODITY SYSTEM ASSESSMENT METHOD (CSAM) DALAM DISTRIBUSI SAWI PAKCOY (Brassica rapa L) DARI PETANI DI KECAMATAN BATURITI KE PENGECER

Transkripsi

1 APLIKASI COMMODITY SYSTEM ASSESSMENT METHOD (CSAM) DALAM DISTRIBUSI SAWI PAKCOY (Brassica rapa L) DARI PETANI DI KECAMATAN BATURITI KE PENGECER SKRIPSI Oleh: PUTU EKA SUWARJANA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

2 APLIKASI COMMODITY SYSTEM ASSESSMENT METHOD (CSAM) DALAM DISTRIBUSI SAWI PAKCOY (Brassica rapa L) DARI PETANI DI KECAMATAN BATURITI KE PENGECER S K R I P S I Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Oleh: PUTU EKA SUWARJANA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 ii

3 Putu Eka Suwarjana Aplikasi Commodity System Assessment Method dalam distribusi sawi pakcoy (Brassica rapa L) dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer. Dibawah bimbingan I.G.A Lani Triani, S.TP, M.Si. dan Prof. Dr. Ir. I Bambang Admadi H, MP. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jalur distribusi sawi pakcoy (Brassica rapa L) dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer, mengetahui jalur distribusi dan penanganan pascapanen sawi pakcoy (Brassica rapa L) dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer, mengetahui dampak kehilangan pascapanen dan residu pestisida pada sawi pakcoy (Brassica rapa L) dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer. Penelitian menggunakan metode survei dengan aplikasi Commodity System Assessment Method berupa kuisioner yang disebarkan pada petani, pengepul, pedagang besar, dan pengecer sawi pakcoy. Analisis laboratorium menggunakan alat Gas Chromatography untuk mengetahui kadar residu insektisida pada sawi pakcoy. Terdapat 3 jalur distribusi sawi pakcoy, jalur 1 petani ---- pengecer, jalur II petani ---- pengepul ---- pengecer, dan jalur III petani ---- pengepul ---- pedagang besar ---- pengecer. Penanganan pascapanen di tingkat petani meliputi pemanenan, sortasi dan pembersihan, pengemasan, dan pengangkutan. Penanganan pascapanen di tingkat pengepul dan pedagang besar meliputi penimbangan dan pengangkutan, penanganan pascapanen di tingkat pengecer meliputi pemeriksaan, pengemasan, dan pemajangan. Dampak terhadap kehilangan pascapanen sawi pakcoy di tingkat petani yaitu pada pemanenan mencapai 13 %, di tingkat pengepul pada proses pengangkutan mencapai 2 %, di tingkat pedagang besar saat pengangkutan mencapai 2 %, dan di tingkat pengecer pada pemajangan mencapai 9 %. Kadar residu insektisida profenofos sawi pakcoy pada jalur 1 mengalami penurunan paling tinggi yaitu sebesar 0,0970 mg/kg. Pada jalur 2 kadar residu insektisida profenofos mengalami penurunan 0,0268 mg/kg. Pada jalur 3 kadar residu insektisida profenofos mengalami penurunan 0,0626 mg/kg. Kata kunci : CSAM, distribusi, sawi pakcoy, profenofos iii

4 Putu Eka Suwarjana Application Commodity System Assessment Method in the distribution pakcoy mustard (Brassica rapa L) of farmers in District Baturiti to retailers. Supervised by I.G.A Lani Triani, S.TP, M.Si. dan Prof. Dr. Ir. I Bambang Admadi H, MP. ABSTRACT The aimed of research were to determine the type of pakcoy mustards distribution lines from farmers in Baturiti District to retailers to determine the distribution lines and postharvest handling of pakcoy mustard from farmers in Baturiti District to retailers, and to determine the impact of postharvest loss and pesticide residues in pakcoy mustard from farmers in Baturiti District to retailers. The study used a survey method with the application of Commodity System Assessment Method in the form of questionnaire distributed to farmers, collectors, wholesalers, and retailers pakcoy mustard. Laboratory analysis used Gas Chromatography instrument to determine levels of insecticide residues in pakcoy mustard. There were three distribution lines of pakcoy mustard, line 1 (farmers ---- retailers), lane II (farmers ---- collectors --- retailers), lane III (farmers ---- collectors ---- wholesalers ---- retailers). Postharvest handling at the farm level include of harvesting, sorting, packaging, and transporting. Postharvest handling at the level of collector and wholesalers includes the weighing and transporting, postharvest handling at the retailer level includes inspection, packaging, and display. The impact on postharvest loss pakcoy mustard at farm level was at harvesting level reached 13%, at collectors level was in the process of transporting up to 2%, at the level of big traders on transporting reached 2%, and at the retail level on the display reached 9%. Profenofos insecticide residues levels of pakcoy mustard on line 1 the highest decreased mg/kg. In the line 2 profenofos insecticide residues levels decreased mg/kg. In the line 3 profenofos insecticide residues levels decreased mg/kg. Keyword : CSAM, distribution, mustard pakcoy, profenofos iv

5 RINGKASAN Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari hari karena manfaatnya yang begitu banyak diantaranya adalah sebagai sumber vitamin dan protein. Sawi pakcoy merupakan sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu dan merupakan salah satu sayuran yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Keunggulan lain dari sayuran sawi pakcoy yaitu harga yang relatif murah, mudah diperoleh di pasar tradisional maupun di swalayan, serta jumlah produksi yang cukup besar. Produksi sawi pakcoy terbanyak terdapat di Kabupaten Tabanan yaitu sebesar 776 kwintal dan luas tanam sawi pakcoy 52 Ha (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2013). Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam budidaya sawi pakcoy adalah masalah hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai pada budidaya sawi pakcoy antara lain ulat tanah (Agrotis sp), ulat grayek (Spodopteralitura), dan ulat perusak daun (Plutella xylostella). Salah satu usaha agar produktivitas sayuran dapat ditingkatkan adalah pengendalian hama dan penanganan pascapanen yang efektif dan efisien. Metode pengendalian hama yang digunakan oleh petani sawi pakcoy adalah penyemprotan dengan pestisida. Pestisida dianggap sebagai produk yang kemanjurannya dapat diandalkan, penggunaanya mudah, tingkat keberhasilannya tinggi, dan mudah didapatkan dengan biaya relatif murah. Pestisida yang sering digunakan oleh petani adalah insektisida berbahan aktif profenofos. Profenofos merupakan bahan aktif yang mampu membasmi dan membunuh serangga yang menyerang pada sayuran, selain itu, profenofos masih v

6 tergolong pestisida yang ramah lingkungan, tetapi penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbulkan residu pada sayuran. Residu pada sayuran yang dikonsumsi sehari-hari dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang dapat ditunjukkan dengan adanya gejala akut seperti sakit kepala, mual, muntah, dan lain-lain dan untuk gejala kronis seperti kehilangan nafsu makan, tremor, kejang otot, dan lain-lain (Isnawati, 2005). Residu pestisida dalam sayuran merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan keamanan sayuran terhadap kesehatan masyarakat. Untuk meneliti hal tersebut diperlukan analisis kadar residu insektisida pada sayur sawi pakcoy. Sawi pakcoy yang dihasilkan oleh petani mengalami beberapa jalur distribusi sebelum sampai ke tangan konsumen. Jalur distribusi yang berbeda akan menyebabkan penanganan yang berbeda sehingga kerusakan pada tiap jalur distribusi juga berbeda. Cara untuk menjaga mutu sawi pakcoy, maka diperlukan penanganan pascapanen yang benar sehingga dihasilkan komoditi yang siap dipasarkan dengan mutu yang baik. Perlu dilakukan penelitian pascapanen sawi pakcoy untuk mengetahui penanganannya menggunakan metode Commodity System Assessment Method (CSAM). Dengan metode CSAM penanganan pascapanen sawi pakcoy sejak awal sampai pemasarannya bisa dipantau, dan dapat mengetahuai dampak penanganan pascapanen pada setiap jalur distribusi. Penerapan CSAM dan dengan diperkuat rantai distribusi akan dapat diperoleh produk-produk hortikultura bermutu yang mampu bersaing di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jalur distribusi sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer, mengetahui jalur distribusi dan penanganan pascapanen sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti ke vi

7 pengecer, mengetahui dampak kehilangan pascapanen dan residu pestisida pada sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Baturiti yang ada di Kabupaten Tabanan. (Anonim, 2013). Analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Forensik Poltabes Denpasar. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jalur distribusi sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer yaitu jalur I (Petani ---- Pengecer), jalur II (Petani ---- Pengepul ---- Pengecer), jalur III (Petani ---- Pengepul ---- Pedagang besar ---- Pengecer). Penanganan pascapanen di tingkat petani meliputi pemanenan, sortasi dan pembersihan, pengemasan, dan pengangkutan. Penanganan pascapanen di tingkat pengepul dan pedagang besar meliputi penimbangan dan pengangkutan, sedangkan penanganan pascapanen di tingkat pengecer meliputi sortasi, pencucian dan pemajangan. Dampak penanganan selama distribusi terhadap kehilangan pascapanen sawi pakcoy di tingkat petani yaitu pada sortasi signifikan mencapai 13%. Pada tingkat pengepul yaitu pada pengangkutan adalah tidak signifikan 2%. Pada pedagang besar yaitu pada pengangkutan adalah tidak signifikan 2%. Dampak kehilangan pada pengecer yaitu pada sortasi adalah signifikan 9%. Kadar residu insektisida profenofos pada jalur 1 dari petani sampai ke pengecer mengalami penurunan paling tinggi yaitu sebesar 0,0970 mg/kg, Pada jalur 2 Kadar residu insektisida profenofos dari petani sampai ke pengecer mengalami penurunan sebesar 0,0268 mg/kg. Pada jalur 3 jumlah kadar residu insektisida profenofos dari petani sampai ke pengecer mengalami penurunan sebesar 0,0626 mg/kg. vii

8 Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing Pembimbing I Pembimbing II I.G.A Lani Triani, S.TP., M. Si. NIP Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H, MP NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Dr. Ir. I Dewa Gde Mayun Permana, M.S. NIP Disahkan pada tanggal:... viii

9 RIWAYAT HIDUP PUTU EKA SUWARJANA dilahirkan di Gianyar pada tanggal 1 Januari Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Wayan Ganta dan Ni Nyoman Jiwi. Penulis memulai pendidikan di SD N 4 Peliatan pada tahun 1999 dan menyelesaikannya pada tahun 2005, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Ubud dan menyelesaikannya pada tahun Pada tahun 2011 penulis menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 Tegalallang. Sejak tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif sebagai panitia pelaksana maupun panitia pengarah pada kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, Ketua HMJ TIP periode dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa periode Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Aplikasi Commodity System Assessment Method (CSAM) dalam distribusi sawi pakcoy (Brassica rapa L) dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada: 1. Ibu I Gst. Ayu Lani Triani, S.TP., M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H, MP., selaku dosen pembimbing II yang tidak pernah lelah memberikan bimbingan, arahan dan solusi dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ir. Dewa Gde Mayun Permana, M.S., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, atas bantuan moral dan bimbingan yang diberikan. 3. Ibu Ir. Amna Hartiati, MP., selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. 4. Segenap teknisi laboratorium Forensik Polresta Denpasar atas bimbingan, kemudahan dan petunjuknya selama penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai. x

11 5. Bapak/Ibu dosen beserta pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, atas fasilitas dan dukungan selama menempuh kuliah hingga penyusunan skripsi ini. 6. Keluarga besar yang tercinta, Bapak, Ibu, Kakak, Adik, beserta keluarga besar yang telah mendukung untuk menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini. 7. Kawan-kawan FTP khususnya TIP 2011 yang selalu saling mendukung satu sama lain untuk mencapai cita-cita dan impian masing-masing. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa membalas semua budi baik ini dengan balasan yang lebih baik. Penulis telah berupaya optimal untuk menyelesaikan tugas akhir dengan baik, namun dengan terbuka penulis sangat menghargai segala saran dan kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaannya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Bukit Jimbaran, Desember 2015 Penulis xi

12 DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PERSYARATAN... ABSTRAK... RINGKASAN... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v viii ix x xii xiv xvi xvii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Sawi Pakcoy Insektisida Profenofos Residu pestisida pada sayuran Penerapan Commodity System Assessment Method (CSAM) Penanganan pascapanen sawi pakcoy Sortasi Pencucian Pengemasan Penyimpanan Jalur Distribusi xii

13 III. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan bahan Metode penelitian Populasi dan Sampel Faktor faktor yang diamati Sistem penanganan pascapanen sawi pakcoy dari petani sampai ke pengecer Identifikasi pelaku penanganan dan aktivitas yang dilakukan dalam segmen distribusi Dampak penanganan terhadap kelayakan penanganan penanganan atau kehilangan pascapanen Pengumpulan Data Analisis Data Analisis laboratorium Pembuatan standar Ekstrak sampel Pemurnian (Clean up) Analisis kuantitatif (perhitungan kadar residu) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Jalur distribusi sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti sampai ke pengecer Penanganan pascapanen sawi pakcoy pada jalur distribusi dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer Sistem pascapanen sawi pakcoy dari petani ke pengecer Sistem penanganan pascapanen di tingkat petani Sistem penanganan pascapanen di tingkat pengepul Sistem penanganan pascapanen di tingkat pedaganag besar Sistem penanganan pascapanen di tingkat pengecer xiii

14 4.3. Identifikasi faktor-faktor penanganan pascapanen sawi pakcoy Identifikasi faktor penanganan pascapanen di tingkat petani Identifikasi faktor penanganan pascapanen di tingkat pengepul Identifikasi faktor penanganan pascapanen di tingkat pedagang besar Identifikasi faktor penanganan pascapanen di tingkat pengecer Dampak penanganan selama distribusi terhadap kehilangan pascapanen sawi pakcoy Rata-rata hasil panen, kehilangan saat sortasi dan hasil panen bersih di tingkat petani Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot dan produk ruask di tingkat pengepul Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot dan penjualan di tingkat pedagang besar Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot dan penjualan di tingkat pengecer Dampak penanganan terhadap kehilangan pascapanen sawi pakcoy Residu insektisida profenofos pada sawi pakcoy dari petani d Kecamatan Baturiti ke pengecr V. PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1. Kandungan gizi setiap 100 g sawi pakcoy Sifat fisika dan kimia senyawa profenofos Sistem penenganan pascapanen dalam segmen distribusi Identifikasi pelaku penanganan dan aktivitas yang dilakukan dalam segmen distribusi Dampak penanganan terhadap kehilangan pascapanen Diagram alir sistem pascapanen sawi pakcoy dari petani Kecamatan Baturiti ke pengecer Identifikasi pelaku penanganan pascapanen dan aktivitas yang dilakukan Rata-rata hasil panen, kehilangan saat sortasi, hasil panen bersih di tingkat petani Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot, dan penjualan di tingkat pengepul Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot,dan penjualan di tingkat pedagang besar Rata-rata hasil pembelian, kehilangan susut bobot, dan penjualan di tingkat pengecer Dampak penanganan terhadap pascapanen sawi pakcoy Kadar residu insektisida profenofos pada sawi pakcoy dari petani di Kecamatan Baturiti ke pengecer xv

16 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1. Sayur sawi pakcoy (Brassica rapa L) Rumus struktur profenofos Diagram alir pelaksanaan penelitian xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1. Daftar pertanyaan kuisioner Data petani sawi pakcoy di Kecamatan Baturiti Pengelompokan jalur distribusi xvii