NANOPROPOLIS SEBAGAI PENGHAMBAT PROLIFERASI SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 MILANNISA DWITAHARYANI

Transkripsi

1 NANOPROPOLIS SEBAGAI PENGHAMBAT PROLIFERASI SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 MILANNISA DWITAHARYANI DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 ABSTRAK MILANNISA DWITAHARYANI. Nanopropolis Sebagai Penghambat Proliferasi Sel Kanker Payudara MCF-7. Dibimbing oleh SURYANI dan CHANDRA RISDIAN. Kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita. Pengobatan yang digunakan untuk menyembuhkan kanker payudara saat ini adalah kemoterapi, akan tetapi terdapat efek samping yang ditimbulkan antara lain mual, kerontokan rambut, dan hilangnya nafsu makan. Salah satu alternatif pengobatan herbal yang berpotensi dalam penyembuhan kanker payudara adalah propolis. Propolis merupakan substansi dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu Trigona spp. Propolis memiliki sifat yang sukar larut di dalam air. Oleh karena itu, propolis dikemas menggunakan teknologi nanopartikel, dengan harapan kelarutan propolis di dalam air semakin baik, sehingga propolis dalam bentuk nanopartikel diharapkan lebih efektif dalam menghambat proliferasi sel kanker payudara dibandingkan dengan ekstrak propolis (non nanopartikel). Efektifitas nanopropolis diuji secara in vitro dengan menggunakan teknologi kultur sel kanker payudara MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7) dengan metode MTT-assay (3[4,5-dimetiltiazol-2-il]-2,5-difeniltetrazolium bromida). Hasil menunjukkan bahwa nanopropolis lebih efektif menghambat proliferasi sel MCF-7 dibandingkan ekstrak propolis (non nanopartikel). Persentasi sel hidup yang diberi perlakuan nanopropolis pada konsentrasi 50 ppm adalah sebesar 15%.

3 ABSTRACT MILANNISA DWITAHARYANI. Nanopropolis as Proliferation s Inhibitory Breast Cancer MCF-7 Cells. Under direction of SURYANI dan CHANDRA RISDIAN. Breast cancer is a disease that caused the highest mortality to women. Chemotherapy is the one of treatment to cure a breast cancer today, however, there are some side effects such as a nause, hair loss, and lose of appetite. One of the alternative way to cure a breast cancer is by using propolis. Propolis is a honeybee Trigona spp product which has been collected from plant material. One characteristic of propolis is difficult to be dissolved in water. Therefore, propolis is formed using nanotechnology with the purpose it can dissolve in water easily, thus, the nanoparticle propolis will be more effective to pursue proliferation of breast cancer cells than the ordinary propolis extract (without nanoparticle). The effectivity of nanopropolis is analysed in vitro way by using MCF-7 cells (Michigan Cancer Foundation-7). The method has been used in this experiment is MTT-assay (3[4,5-dimetiltiazol-2-il]-2,5-difeniltetrazolium bromida). The result show that nanopropolis is more effective than the ordinary propolis extract (without nanoparticle) to pursue proliferation of MCF-7. The percentage of life cells that is treated by nanopropolis in 50 ppm concentration is 15%.

4 NANOPROPOLIS SEBAGAI PENGHAMBAT PROLIFERASI SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 MILANNISA DWITAHARYANI Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Biokimia DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

5 Judul Skripsi : Nanopropolis Sebagai Penghambat Proliferasi Sel Kanker Payudara MCF-7 Nama : Milannisa Dwitaharyani NIM : G Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Suryani, M. Sc Ketua Chandra Risdian, S. Si Anggota Diketahui Dr. Ir. I Made Artika, M. App., Sc Ketua Departemen Biokimia Tanggal Lulus :

6 PRAKATA Puji serta syukur penulis panjatkan atas berkah dan rahmat-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Banyak kendala yang penulis hadapi pada proses penelitian dan penulisan skripsi ini. Namun, berkat rahmat Allah dan bantuan semua pihak, skripsi dengan judul nanopropolis sebagai penghambat proliferasi sel kanker payudara MCF-7 dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Suryani, M.Sc selaku pembimbing utama, atas bimbingan dan dukungan moril yang diberikan, serta kepada Bapak Chandra Risdian, S.Si selaku pembimbing kedua yang telah mendukung secara moril dan memberikan bimbingan serta arahan dalam penelitian. Terima kasih kepada Bapak Ir. H. A. E. Zainal Hasan, M. Si atas saran dan bimbingannya. Ucapan terimakasih pula penulis haturkan kepada kedua orang tua dan kakak penulis yang memberi dukungan moril dan materi, serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis, kepada sahabat penulis Kak Edo yang terus memberikan semangat, kepada teman-teman seperjuangan, Mike, Syifa, dan Euis, kepada teman-teman satu kos bata merah, Wardah, Uni, Kak Santo, Kak Saiful, Kak Yaser, dan Mira yang selalu menghadirkan suka ketika duka menyelimuti hati, kepada Kak Fahri, Fajri, dan Reza atas ilmu dalam penggunaan rotavapor, serta rekan-rekan Biokimia 44 yang selalu memberikan dukungannya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dalam penulisan skripsi ini, penulis tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Bogor, Februari 2012 Milannisa Dwitaharyani

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 12 Januari 1990 dari ayahanda Tri Jalmo dan ibunda Septi Dwiharyani. Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara. Tahun 2007, penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bandar Lampung dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI pada Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Penulis melaksanakan praktik lapangan di laboratorium Bio-Assay Puslit Kimia Bahan Alam, Pangan, dan Farmasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, dengan judul Uji Sitotoksik cis-diamineplatinum(ii)dichloride (Cisplatin) terhadap Sel HeLa dan T47D, dari bulan Juli hingga Agustus 2010.