SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH"

Transkripsi

1 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH Eva Khudzaeva Proram Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknoloi, Universitas Islam Neeri Jakarta UIN Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No.95, Ciputat Jakarta eva.khudzaeva@uinjkt.ac.id ABSTRACT Information about the condition of rainfall is one of the essential elements and a bi influence on all kinds of livelihood activities, Banten province is a reion that is characteristic of the reion vary, so study the spatial patterns of the relationship between rainfall data with the characteristics of the reion, will obtain the factors that influence precipitation and can determine the bulk rainfall prediction based on its characteristics in Banten Province. Data minin provides the desired search patterns in lare databases to assist in decision makin at a time when it comes to lookin for patterns of relatedness in the used minin methods usin decision tree classification, where the rainfall data will be classified with reional characteristics, so as to enerate a forecast of rainfall. Keywords: Forecast rainfall, reional characteristics, classification minin, decision tree ABSTRAK Informasi menenai kondisi curah hujan adalah salah satu unsur pentin dan besar penaruhnya terhadap seala macam aktifitas kehidupan, Provinsi Banten merupakan wilayah yan karakteritik wilayahnya berbeda-beda, sehina mempelajari pola spasial keterkaitan antara data curah hujan denan karakteristik wilayah, akan memperoleh faktor-faktor yan mempenaruhi curah hujan dan dapat menentukan prakiran curah hujn berdasarkan karakteristik wilayah di Provinsi Banten. Data minin berisi pencarian pola yan diininkan dalam database besar untuk membantu dalam penambilan keputusan diwaktu yan akan datan untuk mencari pola keterkaitan tersebut diunakan metode classification minin menunakan decision tree, dimana data curah hujan akan diklasifikasikan denan karakteristik wilyah, sehina menhasilkan prakiraan curah hujan. Kata Kunci : Prakiraan curah hujan, karakteristik wilyah, classification minin, decision tree I. Pendahuluan Informasi menenai kondisi curah hujan adalah salah satu unsur pentin dan besar penaruhnya terhadap seala macam aktifitas kehidupan, contohnya pada bidan pertanian, curah hujan berpenaruh terhadap pola produktivitas tanaman yan terantun terhadap informasi curah hujan, beitu jua penaruh curah hujan terhadap bidan lainnya seperti, perikanan, perindustrian, penerbanan, pelayanan publik, transportasi dan sebaainya. Pohon Keputusan merupakan representasi sederhana dari teknik klasifikasi yan merupakan proses pembelajaran suatu funsi tujuan yan memetakan tiap himpunan atribut ke satu dari kelas yan didefenisikan sebelumnya Pohon keputusan merupakan salah satu metode klasifikasi yan palin populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Denan kemampuannya untuk mem-break down proses penambilan keputusan yan kompleks menjadi lebih simple. Pohon keputusan jua dapat menemukan hubunan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input denan sebuah variabel taret. Selain itu pohon keputusan dapat memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehina sanat baik sebaai lankah awal dalam proses pemodelan. Denan menunakan metode pohon keputusan dapat menhindari munculnya permasalahan denan menunakan kriteria yan jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak menurani kualitas keputusan yan dihasilkan. Dan kekuranan dari pohon keputusan diantaranya adalah terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yan diunakan jumlahnya sanat banyak dan kualitas 89 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

2 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva hasil keputusan yan didapatkan sanat terantun pada baaimana pohon tersebut didesain. Provinsi banten merupakan provinsi yan berdampinan denan Ibukota Neara, Banten resmi menjadi sebuah provinsi ke-30 di Neara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak tahun 0, dibentuk melalui Undan-undan nomor 23 tahun 0. Provinsi Banten berada diantara lintan selatan dn bujur timur yan terbai dalam 8 daerah kota dan Kabupaten. Provinsi Banten bila dikaitkan denan posisi eorafis dan kondisi toponomi pemerintahan, maka Provinsi Banten merupakan wilayah yan memiliki banyak keiatan perindustrian dan pertanian, di wilayah Banten sendiri memiliki karekteristik wilayah yan berbeda dan jua curah hujan yan berbeda-beda. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti pola keterkaitan antara data curah hujan denan karakteristik wilayah, sehina faktorfaktor yan mempenaruhi curah hujan ini akan diunakan menentukan prakiraan curah hujan di wilayah Banten. Proses untuk menentukan pola keterkitan curah hujan dan karakteristik wilayah, diolah menunakan data minin curah hujan dan data spasial karakteristik wilayah, menunakan metode klasifikasi decision tree. 2. Metodeloi Penelitian A. Bahan. Peta vektor Provinsi Banten dalam format shapefile denan ekstensi *shp menunakansistem proyeksi eorafiyan dinyatakan dalam besaran sudut (derajat) lintan dan bujur dan proyeksi Universal Transverse Mercator(UTM). 2. Peta vektor toporfi di Provinsi Banten dalam format shapefile denan ekstensi *shp menunakan sistem proyeksi eoarfi dalam besaran sudut lintan dan bujur jua UTM. 3. Data non spasial berupa data atribut curah hujan yan telah tersedia dan diproses, ditambahkan denan masukkan data lain yan mendukun analisis data. Menentukan Node Dalam data sampel tentukan dulu node terpilih, yaitu denan menhitun nilai informasi ain masinmasin atribut untuk menentukan node terpilih, menunakan nilai informasi ain yan palin besar, nilai ain diperoleh dari nilai entropy dari masinmasin variabel, menunakan rumus dibawah ini:...() Denan : S : Himpunan Kasus A : Fitur n : Jumlah partisi S pi : Proporsi dari Si terhadap S (2) S : Himpunan kasus A : Atribut n : Jumlah partisi atribut A Si : Jumlah kasus pada partisi ke i S : Jumlah kasus dalam S II. HASIL A. Analisa Data Minin Data pada table 3. sanat banyak dan tidak lenkap dan inkonsisten umumnya terjadi pada setiap database. Data yan tidak lenkap disebabkan karena adanya data yan koson atau atribut yan salah, sehina proses data preprocessin perlu dilakukan sehina database sesuai denan ketentuan yan diperlukan. berikut sebaran stasiun curah hujan dan ketinian wilayah provinsi banten. 90 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

3 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, Gambar Peta Provinsi Banten Peta 2. Peta Kontur 9 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

4 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva Data preprocessin merupakan hal yan pentin dalam proses data minin, hal yan termasuk antara lain : B. Data Selection Data Curah Hujan dan Toporafi tersebut nantinya akan menjadi kasus dalam proses operasional data minin. Dari data yan ada, kolom yan diambil sebaai atribut/variable keputusan adalah survive. sedankan kolom yan diambil variabel penentuan dalam pembentukan pohon keputusan adalah:. Koordinat x,y/nama stasiun 2. Kateori Curah hujan bulanan ditentukan dari BMKG, curah hujan bulanan dikateorikan menjadi 4 kateori, antara lain kateori curah hujan rinan (0 00 mm), kateori curah hujan sedan (0 mm), kateori curah hujan tini ( mm), dan kateori curah hujan sanat tini (diatas 40mm) 3. Toporafi ketinian wilayah Banten ditentukan dari ketinian karakteristik wilayah yan ada di provinsi Banten 4. Toporafi kelerenan wilayah Banten ditentukan dari kelerenan wilayah yan ada di Provinsi banten C. Data Preprocessin/Data Cleanin Data cleanin diterapkan untuk menambah isi atribut yan hilan atau koson, dan merubah data yan tidak konsisten. Data Transformasi Dalam proses ini, data ditranspormasikan ke dalam entuk yan sesuai untuk proses data minin. 2. Data Reduction Reduksi data dilakukan denan menhilankan atribut yan tidak diperlukan sehina ukuran dari database menjadi kecil dan hanya menyertakan atribut yan diperlukan dalam proses data minin, karena akan lebih efisien terhadap data yan lebih kecil. Masalah klasifikasi berakhir denan dihasilkan sebuah penetahuan yan dipresentasikan dalam bentuk diaram yan biasa disebut pohon keputusan (decision tree) untuk menentukan pola curah hujan terhadap karakteristik fisik, kriteria yan diperhatikan adalah banyakny curah hujan yan terjadi disuatu wilayah dilihat berdasarkan karakteristik fisik wilayah dilihat dari toporafi ketinian dan kelerenan. Reduksi data dilakukan denan menhilankan atribut yan tidak diperlukan sehina ukuran dari database menjadi kecil dan hanya menyertakan atribut yan diperlukan dalam proses data minin, karena akan lebih efisien terhadap data yan lebih kecil. Masalah klasifikasi berakhir denan dihasilkan sebuah penetahuan. Masalah klasifikasi berakhir denan dihasilkan sebuah penetahuan yan dipresentasikan dalam bentuk diaram pohon keputusan (decision tree) untuk menentukan, kriteria yan diperhatikan adalah data curah hujan, data ketinian, dan data leren. D. Menubah Data Menjadi Tree Dalam menubah data menjadi tree terlebih dahulu data dinyatakan dalam bentuk tabel denan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yan dibuat sebaai kriteria dalam pembentukan tree. E. Menentukan Node Dalam data sampel tentukan dulu node terpilih, yaitu denan menhitun nilai informasi ain masin-masin atribut untuk menentukan node terpilih, unakan nilai informasi ain yan palin besar, nilai ain diperoleh dari nilai entropy dari masin-masin variabel, menunakan rumus dibawah ini: a. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Januari. Setelah itu lakukan nilai total entropy adalah.97455, curah hujan januari diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut hujan. denan demikian leren dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. 92 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

5 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, Sanat tini >=50 3 Tini Jan sedan 2-5% >=50 3. leren Rinan 5-40% 2 nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Maret diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah (0.7039). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. b. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Januari. Setelah itu lakukan Sanat tini Tini >=50 3 Jan sedan 2-5%. leren Rinan 5-40% nilai total entropy adalah.97455, curah hujan febuaari diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah (.97455). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. Sanat Tini >=50 3 Jan sedan 2-5%. leren >=50 3 Rinan 5-2 >= d. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan april. Setelah itu lakukan nilai total entropy adalah.97455, curah hujan April diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah (0.3932). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. c. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Maret. Setelah itu lakukan 93 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

6 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva >=5 0 e. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Januari. Setelah itu lakukan nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Mei diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >=5 0 >=50 3 Tin Ler en Leren Tin 2-5% 5-40% Tini. >=50 3 Sed Sedan Rin f. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, rin 20 - Rinan rinan >=50 hujan bulan Juni. Setelah itu lakukan Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan juni diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah (0.032). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >=50 2-5% 3 Tin Lere n 5-40% Tin i. 3 Seda Rin an rina n 2. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Juli. Setelah itu lakukan Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Juli diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. 94 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

7 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, >=50 3 Leren 2-5% 5-40%. Rinan i. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Januari. Setelah itu lakukan h. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Januari. Setelah itu lakukan Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan austus diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut leeren. denan demikian leren dapat menjadi node akar. ada 3 nilai atribut dari leren yaitu, 2-5% dn 5-40%. Dari ketia nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. Tin >=50 3 Leren 2-5% 5-40% Tini >=50 3. Sedan Rinan rinan 2 >=50 Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan September diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >=50 2-5% 3 Tin Leren 5-40% Tini. 3 Seda n Rina n rinan 2 j. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Oktober. Setelah itu lakukan Tin Tini >=50 3 Sedan rinan 2 Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan oktober diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari 95 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

8 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >= % 3 Lere n Rin an >= % 3 Lere n Rin an Tin >=5 0 Tin i 3 Seda n rina n 2 Tin >=5 0 Tin i 3 Sed rina n 2 l. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Desember. Setelah itu lakukan k. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Nopember. Setelah itu lakukan Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Nopember diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. Nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Desember diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >=50 3 Leren 2-5% 5-40%. Rinan Tin Tini Sedan rinan >= Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

9 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, m. Menhitun jumlah kasus pada ketinian yan keputusan >=50, 3, 2, dan, hujan bulan Desember. Setelah itu lakukan atribut nilai total entropy adalah.97455, curah hujan Desember diperoleh dari rumus ain, nilai Gain leren sebesar (0.9248) dan nilai Gain curah hujan adalah ( ). jadi nilai ain tertini terdapat pada atribut curah hujan. denan demikian curah hujan dapat menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari jan yaitu sanat tini, tini, sedan dan rinan. Dari keempat nilai atribut tersebut atribut sedan masih perlu diperhitunkan lai. >=50 3 Tin Leren 2-5% 5-40% Tini. >=50 3 Sedan Rinan rinan 2 Ilustrasi tree view menunakan software orane disajikan pada ambar Gambar 2. Tree curah hujan III. Kesimpulan Kesimpulannya setelah didapatkan tree kemudian rule dari prakiraan curah hujan adalah sebaai berikut: a. curah hujan januari R : if = Sanat tini THEN Ketinian >= 50 R2 : if = Tini THEN Ketinian 350 R3 : if = sedan ^ leren THEN ketinian >=50 R4 : if = sedan ^leren 2-5% THEN ketinian 3 97 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

10 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva R5 : if =sedan ^ leren 5-40% THEN ketinian 2 R = = Sanat tini maka Ketinian >= 50 R2 = = Tini maka Ketinian 350 R3 = = sedan = leren maka ketinian >=50 R4 = = sedan = leren 2-5% maka ketinian 3 R5 ==sedan = leren 5-40% maka ketinian 2 b. curah hujan februari R : if = Sanat tini THEN Ketinian >= 50 R2 : if = Tini THEN Ketinian 350 R3 : if = sedan ^ leren THEN ketinian >=50 R4 : if = sedan ^leren 2-5% THEN ketinian 3 R4 : if =sedan ^ leren 5-40% THEN ketinian 2 R = = Sanat tini maka Ketinian >= 50 R2 = = Tini maka Ketinian 350 R3 = = sedan = leren maka ketinian >=50 R4 = = sedan = leren 2-5% maka ketinian 3 R5 ==sedan = leren 5-40% maka ketinian 2 c. curah hujan Maret R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = d. curah hujan April R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = e. curah hujan Mei R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 98 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

11 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = f. curah hujan Juni R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan =. curah hujan Juli R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = h. curah hujan Austus R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = i. curah hujan September R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka 99 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

12 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva R6 = leren=5-40% = = rinan = j. curah hujan Oktober R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = k. curah hujan Nopember R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = l. curah hujan Desember R : if leren = THEN Ketinian= >=50 R2 : if leren= 2-5% THEN ketinian =3 R3 : if leren= 5-40% ^ = Sanat Tini THEN ketinian >=50 R4 : if leren=5-40% ^ = tini THEN ketinian =3 R5: if leren= 5-40% ^ = Sedan THEN R6 : if leren=5-40% ^ = rinan THEN R = leren = maka Ketinian= >=50 R2 = leren= 2-5% maka ketinian =3 R3 = leren= 5-40% = = Sanat Tini maka ketinian >=50 R4 = leren=5-40% = = tini maka ketinian =3 R5= leren= 5-40% = = Sedan maka R6 = leren=5-40% = = rinan = ketinian = DAFTAR PUSTAKA []. Abdullah, Atje Setiawan, (203), Spasial Data Minin Menunakan Model Spatial Autoreressive(Sar) Dan Ekspansi Sar Untuk Pemetaan Mutu Pendidikan Di Provinsi Banten, IndoMS Journal on Statistics, Vol., No., (203), Pae [2]. Ahmad, Dhani., hoyyi, hasbi Yasin, (204), Ordinary Kriin Dalam Estimasi Curah Hujan Di Kota Semaran, Jurnal Gausian Vol 3, No : Hal, 5-59 [3]. Azmi, Zulfian & Dahria, Muhammad, Decision Tree Berbasis Aloritma Untuk Penambilan Keputusan, Jurnal Ilmiyah Saintikom Sains dan Komputer, ISSN: [4]. Berry, M.J.A., (4), Data Minin Techniques, John Wiley & Sons [5]. Catur Apralis,(), Perbandinan Model Funsi Transfer dan Arima studi Kasus Antara Curah Hujan denan Kelembaban Udara, Universitas Islam Neri Jakarta [6]. Dwi Nurmalis Fitriyani, (), Penembanan Sistem Manajemen Data Iklim denan Pemodelan objek Relational Berbasis Web, Universitas Islam Neri Jakarta Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

13 Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, [7]. Joko Diarso, (202), Penembanan Sistem Informasi Georafis berbasis Web Pada tinkat Curah Hujan, Universitas Islam Neeri Jakarta [8]. Han, Jiawei, dan Kamber, M.. Data Minin: Concepts and Techniques.Californnia : Academic Press [9]. Sumathi, N., Geetha, R. dan Bama, 8. Spatial Data Minin Technique Trends and Its Applications. Journal of Computer Applications, Vol-. Hal [0]. reference/rst/code/ 20 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

14 Spasial Classification Minin.. Khudzaeva, eva 202 Copyriht 206, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISSN : 1978-6603 DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Zulfian Azmi #1, Muhammad Dahria #2 #1 Program Studi Sistem Komputer, #2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Triguna Dharma

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Classification Decision Tree Classification Decision Tree Pengertian Pohon Keputusan Pohon keputusan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk

Lebih terperinci

JURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN :

JURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN : IMPLEMENTASI ALGORITMA ITERATIVE DIHOTOMISER PADA PENYELEKSIAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNS Tisna Dedi Utama Sari Widya Sihwi Afrizal Doewes Jurusan Informatika Jurusan Informatika Jurusan Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE

PERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE Prosidin Semirata2015 bidan MIP BKS-PTN Barat PERHITUNGN BURN UP PD REKTOR SUB KRITIS BERDY SEDNG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CLCULTION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICL CORE Nur ida* UIN Syarif

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan

Lebih terperinci

Manfaat Pohon Keputusan

Manfaat Pohon Keputusan DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN) Latar Belakang Pohon Keputusan Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control

Desain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) F 4 Desain Penaturan Level pada Coupled Tank Process denan Menunakan Metode Model Predictive Control Evira Dyah Puspitarini, Rushdianto

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. BAB 3 ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. A. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA Yasinta Agustyani, Yuliana Susanti, dan Vika Yugi Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA 53 ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA Marwana*) Abstract : Abstract-This study is a simulation for memperiksi victory in a football game using the C4.5 data

Lebih terperinci

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: 1. Sebuah pesawat denan massa M terban pada ketinian tertentu denan laju v. Kerapatan udara di ketinian itu adalah ρ. Diketahui bahwa aya ankat udara pada pesawat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinkat Pertumbuhan Dividen Untuk menetahui tinkat pertumbuhan deviden pada PT Bumi Resources Tbk. dapat dihitun denan metode tinkat pertumbuhan fundamental. Tinkat pertumbuhan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005

Gambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Funiture merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap rumah. Funsinya tak hanya untuk memperindah interior dalam rumah tapi jua untuk sebuah estetika yan mencitrakan

Lebih terperinci

Pengolahan Data. Algoritma C4.5 Menghitung entropi : Data Training (75%) = 220 data Data Testing (25%) = 73 data

Pengolahan Data. Algoritma C4.5 Menghitung entropi : Data Training (75%) = 220 data Data Testing (25%) = 73 data Algoritma C4.5 Menghitung entropi : engolahan Data Data Training (75%) = 220 data Data Testing (25%) = 73 data Entropi (y) = -p 1 log 2 p 1 p 2 log 2 p 2... p n log 2 p n Entropi IK -28/220*OG 2 (28/220)-156/220*OG

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah *

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah * KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Fathul Zannah * Abstrak Keiatan pembelajaran di SMAN 2 Banjarbaru sudah

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP).

Abstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA STORE OF THE MONTH PADA TOKO INDOMARET MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS PT. INDOMARCO PRISMATAMA MEDAN Tison Nopember Simanjuntak (12110248)

Lebih terperinci

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C5.0

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C5.0 PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C.0 Rachma Fauzia Azhary, Isnandar Slamet, Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat Penaruh Kecerdasan Emosional, Pola Asuh Orantua, dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare Murtafiah Universitas Sulawesi Barat e-mail: murtafiahq@mail.com

Lebih terperinci

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM. BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut

Lebih terperinci

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU Jonathan Rinaldy 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer

Lebih terperinci

Pengelompokkan Zona Musim (ZOM) dengan Agglomerative Hierarchical Clustering (Studi Kasus: Pengelompokkan ZOM di Kabupaten Ngawi)

Pengelompokkan Zona Musim (ZOM) dengan Agglomerative Hierarchical Clustering (Studi Kasus: Pengelompokkan ZOM di Kabupaten Ngawi) Penelompokkan Zona Musim (ZOM) denan Alomerative Hierarchical Clusterin (Studi Kasus: Penelompokkan ZOM di Kabupaten Nawi) Dwi Putra Abdi Alam dan Sutikno, Jurusan Statistika FMIPA ITS Email: alam_bjati@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar

Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendinin Gas denan Uranium Alam sebaai Bahan Bakar Dora Andris*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *doraandris18.93@mail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,

Lebih terperinci

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 1. Pengantar Algoritma C4.5 Klasifikasi merupakan salah satu proses pada data mining yang bertujuan untuk menemukan pola yang berharga dari data yang berukuran relatif

Lebih terperinci

D-56. Keyword: Data mining, association rule, FP-Growth, cooperative, package. Oleh karena itu, untuk dapat mengatasi permasalahanpermasalah

D-56. Keyword: Data mining, association rule, FP-Growth, cooperative, package. Oleh karena itu, untuk dapat mengatasi permasalahanpermasalah D-56 IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENENTUAN PAKET HEMAT SEMBAKO DAN KEBUTUHAN HARIAN MENGGUNAKAN ATURAN ASSOCIATION RULE DI PRIMER KOPERASI KARTIKA BAJA CILEGON DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH Shativa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penuatan Profesi Bidan Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Proram Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015

Lebih terperinci

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA Ade Putra Fakultas Vokasi, Program Studi Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengklasifikasikan kelayakan kredit calon debitur

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE JURNA TEKNIK, (2014) 1-6 1 AIKASI DATA MINING UNTUK MEMREDIKSI ERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KASIFIKASI DECISION TREE Irfan Fahmi, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Rayendra AMIK Kosgoro Solok

Rayendra AMIK Kosgoro Solok TEKNIK KLASIFIKASI PENYUSUTAN VOLUME PUPUK TERHADAP PENYIMPANAN DI GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : GUDANG PERSEDIAAN PUPUK PT. PUSRI KOTA SOLOK) Rayendra AMIK Kosgoro Solok Email : rayzha1206@gmail.com

Lebih terperinci

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Hironimus Leong, Shinta Estri Wahyuningrum Faculty of Computer Science, Faculty of Computer Science Unika Soegijapranata marlon.leong@gmail.com

Lebih terperinci

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69 GaneÇ Swara Vol. 4 No. Pebruari 2 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN USTK ompa adalah suatu alat yan diunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain denan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut diunakan

Lebih terperinci

PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU

PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU 90 PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU Supriyadi, Khumaedi, dan M. Yusuf 3, Proram Studi Fisika, Universitas Neeri Semaran 3 Badan Meteoroloi

Lebih terperinci

MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melinkar Beraturan, Gerak Melinkar Berubah Beraturan, Besaran Anular dan Besaran Tanensial. POKOK BAHASAN: GERAK

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma C4.5 Dalam Analisa Kelayakan Penerima Bonus Tahunan Pegawai (Studi Kasus : PT. Multi Pratama Nauli Medan)

Penerapan Algoritma C4.5 Dalam Analisa Kelayakan Penerima Bonus Tahunan Pegawai (Studi Kasus : PT. Multi Pratama Nauli Medan) Penerapan Aloritma C4.5 Dalam Analisa Kelayan Penerima Bonus Tahunan Peawai (Studi Kasus : PT. Multi Pratama Nauli Medan) Guntur Syahputra,M.Kom Proram Studi Manajemen Informatika STMIK Pelita Nusantara

Lebih terperinci

Oleh: Tjandra Satria Gunawan

Oleh: Tjandra Satria Gunawan Soal dan Solusi (S 2 ) untuk: Olimpiade Sains Nasional Bidan Matematika SMA/MA Seleksi Tinkat Kota/Kabupaten Tahun 2010 Tanal: 14-29 April 2010 Oleh: Tjandra Satria Gunawan 1. Diketahui bahwa ada yepat

Lebih terperinci

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan 1 Posisi, kecepatan, dan percepatan Posisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2

STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 1,2 Proram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.

EVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6. EVALUASI SETTING RELAY, DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Susatyo Handoko *, Junintyastuti, Isa Abdullah Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dikenal Decision Support System(DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan

Lebih terperinci

EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL

EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL Yosiana Fitria. W, Bamban Widjanarko Otok Mahasiswa Proram Sarjana, Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 50 APLIKASI KLASIFIKASI ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS MASA STUDI MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Fitriana Harahap STMIK POTENSI UTAMA Jl. KL. Yos Sudarso KM 6,5

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) Budi Utami 1, Yuniarsi Rahayu, 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Algoritma C4.5. Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C4.5 berikut ini disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 1.

Algoritma C4.5. Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C4.5 berikut ini disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 1. Algoritma C4.5 1 Kusrini, 2 Emha Taufiq Luthfi 1 Jurusan Sistem Informasi, 2 Jurusan Teknik Informatika 1, 2 STMIK AMIKOM Yogykakarta 1,2 Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta Untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PENENTUAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE

SISTEM REKOMENDASI PENENTUAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE SISTEM REKOMENDASI PENENTUAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE A Sofalul Khazari 1), Fitri Marisa 2), Indra Dharma Wijaya 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Email: khazari.sofalul@gmail.com

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA IMPLEMENTATION OF DATA MINING WITH C4.5 ALGORITHM TO PREDICT STUDENT ACHIEVEMENT Oleh: SITI MUHIMATUL KHOIROH NPM

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE Tosy Caesar Kurniawan 1,2 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.93, Kedaton, Bandar Lampung 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta Bab II Teori Dasar Gambar. 7 Grafik Rasio Kecepatan nin di atas Laut denan di Daratan. 5. Koreksi Koefisien Seret Setelah data kecepatan anin melalui koreksi-koreksi di atas, maka data tersebut dikonversi

Lebih terperinci

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data

Lebih terperinci

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 39 Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Irwan

Lebih terperinci

MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ningrum (2)

MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ningrum (2) MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ninrum (2) 1 Universitas Muhammadiyah Malan, Malan 2 Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika. PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran

Lebih terperinci

Analisis dan Implementasi Algoritma Graph-based K-Nearest Neighbour untuk Klasifikasi Spam pada Pesan Singkat

Analisis dan Implementasi Algoritma Graph-based K-Nearest Neighbour untuk Klasifikasi Spam pada Pesan Singkat Analisis dan Implementasi Aloritma Graph-based K-Nearest Neihbour untuk Klasifikasi Spam pada Pesan Sinkat Gde Surya Pramartha Proram Studi Sarjana Teknik Informatika Fakultas Informatika Telkom University

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Dengan perkembangan pesat teknologi informasi termasuk diantaranya teknologi pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data disertai kebutuhan pengambilan

Lebih terperinci

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1]

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1] CI4E3 / Penolahan Citra Diital BAB 8. Imae Sementation Ede Detection Intellient Computin and Multimedia ICM Deinisi Ede Ede adalah batas antara dua daerah denan nilai ra-level an relati berbeda atau denan

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH

PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH e-journal Boa, Volume 5, No. 3, Edisi Yudisium Periode September 2016, Hal 73-82 PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH Retno Andita Putri Prodi S-1 pendidikan Tata

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMA BEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA)

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMA BEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA) ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018 PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMA BEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA) Hariadi Yutanto 1, Nurcholis Setiawan 2

Lebih terperinci

ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis

ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis NO OUTLOOK TEMPERATURE HUMIDITY WINDY PLAY 1 Sunny Hot High FALSE No

Lebih terperinci

Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar di Pulau Jawa

Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar di Pulau Jawa Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar di Pulau Jawa Seno Setiyawan 1, Yuliana Susanti 2,Tri Atmojo Kusmayadi 3 1,3 Program Studi Matematika FMIPA, Universitas Sebelas Maret 2 Program

Lebih terperinci

PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PEMUKIMAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PEMUKIMAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PEMUKIMAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP Windi Eka Y.R, Saiful Bukhori, Duhita Hastunkara Abstract Residence requirement is a primary need for humans. The

Lebih terperinci

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Sistem Produksi Sistem produksi minyak merupakan jarinan pipa yan berunsi untuk menalirkan luida (minyak) dari reservoir ke separator. Reservoir terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

Klasifikasi Penerima Bantuan Kredit Koperasi Dengan Metode ID3

Klasifikasi Penerima Bantuan Kredit Koperasi Dengan Metode ID3 JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 67 Klasifikasi Penerima Bantuan Kredit Koperasi Dengan Metode ID3 Ida Bagus Suradarma, I Komang Dharmendra STMIK STIKOM BALI Jln. Raya Puputan Renon No. 86 Telp. (0361) 244445

Lebih terperinci

OPTIMASI KLASIFIKASI SEL TUNGGAL PAP SMEAR MENGGUNAKAN CORRELATION BASED FEATURES SELECTION (CFS) BERBASIS C4.5 DAN NAIVE BAYES

OPTIMASI KLASIFIKASI SEL TUNGGAL PAP SMEAR MENGGUNAKAN CORRELATION BASED FEATURES SELECTION (CFS) BERBASIS C4.5 DAN NAIVE BAYES INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 148~155 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 148 OPTIMASI KLASIFIKASI SEL TUNGGAL PAP SMEAR MENGGUNAKAN CORRELATION BASED FEATURES SELECTION () BERBASIS C4.5 DAN NAIVE

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret 2013 12 PENERAPAN ALGORITMA C 4.5 DALAM MEMPEROLEH DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI PENENTUAN RESIKO KREDIT PADA BANK BPR BUKITTANDANG MANDIRI PADANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PERMAINAN DUA ORANG BERJUMLAH TIDAK NOL DAN METAGAME TANPA KERJASAMA

PERMAINAN DUA ORANG BERJUMLAH TIDAK NOL DAN METAGAME TANPA KERJASAMA PERMAINAN DUA ORANG BERJUMLAH TIDAK NOL DAN METAGAME TANPA KERJASAMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Proram Studi Matematika Disusun oleh: PUJI ASTUTI NIM : 03403

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak

Analisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Analisis Penaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Anin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Mustafa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract One of the problems in

Lebih terperinci

Kerusakan Barang Jadi

Kerusakan Barang Jadi Penerapan Algoritma C4.5 pada Analisis Kerusakan Barang Jadi (Studi Kasus: PT Kayu Lapis Asli Murni) Ivan Oktana, Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA. Abstrak

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA. Abstrak JURASIK (Jurn Riset Sistem Informasi & Teknik Informatika) ISSN 2527-5771 PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA Yuni Sara Luvia 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3 32 PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3 Yo el Pieter Sumihar* 1, Idris Efendi 2 1,2,3 Jurusan Komputer, Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terkait Penelitian ini sebelumnya dilakukan studi kepustakaan dari penelitian terdahulu sebagai dasar atau acuan untuk menyelesaikan tugas akhir. Dari studi kepustakaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) **)Indra Masrin,SE,MM dan **)Mareta Kemala Sari,SE,MM Staf

Lebih terperinci

Zainul Arham, Syopiansyah Jaya Putra dan Elvi Nilna Muna

Zainul Arham, Syopiansyah Jaya Putra dan Elvi Nilna Muna Analisis Iklim Dengan Pendekatan Isohyet Normal Pada Curah Hujan (Studi Kasus: Kabupaten Bandung) The Climate Analysis With Normal Isohyet Approach of Rainfall (Case Study: Bandung Regency) Zainul Arham,

Lebih terperinci

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton 6 TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Data Training Data training adalah data yang digunakan untuk pembelajaran pada proses data mining atau proses pembentukan pohon keputusan.pada penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI DATA MINING C4.5 PADA DATASET CUACA WILAYAH BEKASI

PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI DATA MINING C4.5 PADA DATASET CUACA WILAYAH BEKASI Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 368~372 368 PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI DATA MINING C4.5 PADA DATASET CUACA WILAYAH BEKASI Adhika Novandya AMIK BSI Bekasi e-mail:

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2 1 Aun Dwi Hariyanto (05018221), 2 Wahyu Pujiyono (0504116601) 1,2 Proram Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

Gambar Tahap-Tahap Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan penelitian ini dibuat beberapa tahapan. Tahap-tahap kegiatan dijelaskan dalam Gambar 3.1 Studi Literatur Pengumpulan Data Retrieve Data Pre-Processing

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 1 PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Dina Maurina, Ahmad Zainul Fanani S.Si, M.Kom Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula

Lebih terperinci

PELABELAN PADA GRAPH ( ), DENGAN

PELABELAN PADA GRAPH ( ), DENGAN PELABELAN PADA GRAPH, DENGAN Yuliarti 1) Purwanto 2) FMIPA Universitas Neeri Malan E-mail : yulia.anwar91@yahoo.com ABSTRAK: Pelabelan raph adalah pemetaan yan memetakan elemen elemen raph (titik atau

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET 1 Dewi Anreini, 2 Nanin Dyah Asmoro 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulunaun 2 Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN

TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-4 BULAN Arimina Hartati Pontoh* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email :admin@akbid-riyahusada.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE Yusni Amaliah 1), Ummi Syafiqoh 2), Eviana Tjatur Putri (3) 1,2) Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK

LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK I. JUDUL PRAKTIKUM : KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK II. TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 12 Austus 2014 III. TANGGAL LAPORAN: Rabu, 20 Austus 2014 IV. GURU PEMBIMBING

Lebih terperinci

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Text Book Outline 1. Algoritma Data Mining Algoritma ID3 Algoritma C4.5 Algoritma C4.5 Introduction Algoritma C4.5 merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Annisak Izzaty Jamhur Universitas Putera Indonesia YPTK Padang e-mail: annisakizzaty@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

Model Potensi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jember Menggunakan Metode Fuzzy

Model Potensi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jember Menggunakan Metode Fuzzy Model Potensi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jember Menggunakan Metode Fuzzy Dia Bitari Mei Yuana Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember, Jl. Mastrip PO Box 164, Jember,

Lebih terperinci