JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat
|
|
- Dewi Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penaruh Kecerdasan Emosional, Pola Asuh Orantua, dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare Murtafiah Universitas Sulawesi Barat Abstrak Tulisan dilatarbelakani karena masalah utama dalam dunia pendidikan matematika yaitu rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Ada banyak faktor yan mempenaruhi tini rendahnya prestasi belajar matematika siswa, namun pada penelitian ini membatasi kajiannya hanya pada kecerdasan emosional, pola asuh orantua, dan minat belajar matematika. Masalah utama yan diperhatikan dalam penelitian ini adalah seberapa besar penaruh kecerdasan emosional, pola asuh orantua, dan minat belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Data dikumpulkan melalui 15 sampel yan terpilih denan teknik penambilan sampel acak sederhana proporsional (proportional random samplin) menunakan kuesioner yan terstruktur sebaai inetrumen penelitian. Prosedur analisis data dimulai denan uji validasi dan reliabilitas instrumen melalui analisis faktor konfirmatori, diikuti denan verifikasi model untuk memperoleh model struktural tahap final. Terakhir, analisis mediasi variabel intervenin dilakukan terhadap model struktural tahap final. Hasil penelitian memberikan ambaran bahwa kecerdasan emosional (kesadaran diri, penaturan diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan social) berpenaruh positif terhadap minat belajar dan prestasi belajar matematika siswa. Demikian jua denan pola asuh demokratis yan berpenaruh positif terhadap minat belajar dan prestasi belajar matematika siswa. Minat belajar sendiri berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa dan memperkuat penaruh motivasi diri terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare. Kata kunci: Kecerdasan emosional, pola suh oran tua, minat belajar, prestasi belajar PENDAHULUAN Dunia pendidikan matematika di Indonesia masih sanat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari rendahnya prestasi prestasi belajar matematika siswa. Tujuan dari pendidikan matematika pada jenjan pendidikan dasar dan menenah adalah menekankan pada penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa aar dapat menerapkan atau menunakan matematika dalam kehidupannya (Soedjadi, ). Denan demikian, matematika menjadi mata pelajaran
2 yan sanat pentin dalam pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjan pendidikan. Menurut pasal 37 Undan-undan RI No. Th.3 tentan Sistem Pendidikan nasional, diteaskan bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran wajib pada jenjan pendidikan dasar dan menenah. Masalah yan timbul sekaran terkait denan mata pelajaran matematika adalah masalah kualitas prestasi belajar pada hampir semua sekolah. Pemerintah sudah melakukan berbaai upaya untuk peninkatan prestasi belajar matematika seperti penyempurnaan kurikulum matematika, penadaan buku paket matematika, serta peninkatan penetahuan uru-uru matematika melalui pelatihan-pelatihan, baik secara reional maupun nasional. Akan tetapi, upaya-upaya tersebut tidak ada yan berarti bila peserta didik tidak secara bersunuh-sunuh di dalam keiatan belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penkajian secara sistematis tentan variabel-variabel yan secara teoritis mempenaruhi prestasi belajar matematika dan penkajian ini dapat dijadikan lankah awal untuk memperoleh informasi yan akurat aar selanjutnya dapat menentukan lankah-lankah yan lebih tepat dalam upaya peninkatan prestasi belajar matematika siswa denan membenahi variabel-variabel yan berpenaruh itu. Sehubunan denan variabel-variabel yan berpenaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa baik yan bersumber dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa, Caroll (dalam R. Ankowo & A. Kosasih, 7:51) menjelaskan bahwa prestasi belajar siswa dipenaruhi oleh lima faktor yaitu (1) bakat belajar, () waktu yan tersedia untuk belajar, (3) kemampuan individu, (4) kualitas penajaran, (5) linkunan. Prinsip serta harapan-harapan seseoran dalam bidan pendidikan anak beraneka raam coraknya, ada yan menininkan anaknya menjalankan disiplin keras, ada yan menininkan anaknya lebih banyak kebebasan dalam berpikir maupun bertindak. Ada orantua yan terlalu melinduni anak, ada yan bersikap acuh terhadap anak. Ada yan menadakan suatu jarak denan anak dan ada pula yan menanap anak sebaai teman. Suasana emosional di dalam rumah, dapat sanat meransan perkembanan otak anak yan sedan tumbuh dan menembankan kemampuan mentalnya. Sebaliknya, suasana tersebut bisa memperlambat perkembanan otak. Joan Beck dalam bukunya Asih, Asah, Asuh, Menasuh dan Mendidik Anak Aar Cerdas, menunkapkan, banyak proyek riset janka lama menunjukkan bahwa inteleensi anak akan berkemban ke tinkat yan lebih tini, bila sikap di rumah terhadap anak, hanat dan demokratis daripada dinin dan otoritas. Kartini Kartono (199) menyatakan bahwa keluara merupakan lembaa pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebaai makhluk social. Dalam keluara umumnya anak ada dalam hubunan interaksi yan intim, keluara memberikan dasar pembentukan tinkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak. Suasana emosional di dalam rumah, dapat sanat meransan perkembanan otak anak yan sedan tumbuh dan menembankan kemampuan mentalnya. Sebaliknya, suasana tersebut bisa memperlambat perkembanan otak. Joan Beck (199) menunkapkan bahwa inteliensi anak akan berkemban ke tinkat yan lebih tini, bila sikap di rumah terhadap anak hanat, harmonis, dan demokratis daripada dinin dan otoritas.. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yaitu metode penelitian yan menunjukkan bahwa perlakuan terhadap variabel bebas telah terjadi sebelumnya, sehina tidak perlu memberi perlakuan, tinal melihat efeknya pada variabel terikat (Nana Sudjana, 9). 87..
3 Penelitian ini bertujuan untuk menetahui baaimana penaruh minat, pola asuh orantua, dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Analisis data dilakukan denan menunakan statistika baik secara deskriptif maupun inferensial. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Parepare. Sampel penelitian ditentukan denan menunakan teknik penyampelan pertimbanan (purpovive samplin), dimana berdasarkan nilai UN diketahui bahwa SMA Neeri 5, SMA Neeri 4, SMA Neeri 3 berturut-turut palin tini, sedan, dan palin rendah. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terbai dalam tia jenis, yaitu variabel eksoen, variabel endoen, dan variabel intervenin. Variabel eksoen adalah variabel independen yan mempenaruhi variabel dependen. Variabel endoen adalah variabel dependen yan dipenaruhi oleh variabel independen/eksoen. Varabel intervenin adalah variabel yan bertindak sebaai variabel eksoen dan variabel endoen yan merupakan penhubun antara variabel eksoen dan variabel endoen. Dalam penelian ini, yan bertindak sebaai variabel eksoen antara lain kesadaran diri ( ), penaturan diri ( ), motivasi sosial ( ), empati ( ), keterampilan sosial ( ), dan pola asuh orantua ( ). Yan bertindak sebaai variabel endoen adalah prestasi belajar matematika ( ). Selanjutnya, yan bertindak sebaai variabel intervenin adalah minat belajar. Instrumen Penelitian Instrument penelitian dikembankan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yan dikembankan didasaerkan pada prinsip berikut: a. Kuesioner menyertakan variabel laten, dan variabel manifes yan telah diidentifikasi menikuti model konseptual. b. Format kuesioner dirancan untuk tidak beitu banyak menhabiskan waktu responden saat penisian instrumen. c. Menunakan bahasa yan jelas dan bermakna sehina dapat dipahami denan mudah oleh responden. Inti instrumen terdiri dari beberapa blok kuesioner yan berbeda sesuai denan variabel yan diperhatikan dalam penelitian ini. Semua variabel tersebut dalam studi ini didesain dalam perankat kuesioner yan diharapkan dapat direspon dalam waktu tidak terlalu lama. Blok masin-masin kuesioner sebaai berikut :1) Skala penilaian kesadaran diri, ) Skala penilaian penaturan diri, 3) Skala penilaian motivasi diri, 4) Skala penilaian empati, 5) Skala penilaian keterampilan sosial, 6) Skala penilaian minat belajar matematika, dan 7) Skala penilaian pola asuh oran tua Teknik Penumpulan Data Penumpulan data dilakukan denan memberikan instrumen kepada siswa yan merupakan sampel penelitian. Penumpulan data ini dilakukan oleh penulis. Penumpulan data ini dilakukan dua kali pertemuan denan waktu yan telah disepakati antara penulis denan 88..
4 pihak sekolah. Pertemuan pertama responden menisi kuesioner kecerdasan emosional, sedankan pertemuan kedua, responden menisi kuesioner minat belajar matematika dan kuesioner pola asuh demokratis. Penumpulan data memiliki jaminan validitas eksternal, termasuk jaminan independensi lokal antar responden. Parameter yan dipandan dapat menurani akurasi instrumen seperti kemunkinan menebak dalam penisian butir jua mendapat perhatian dalam penumpulan data ini. Selain itu, untuk menjamin aspek validitas isi, bahwa instrumen dapat menukur denan benar konsep/konstruk yan hendak diukur melalui butir-butir pernyataan yan diberikan, maka konsep dan/atau konstruk melalui variabel manifes dijelaskan kepada responden sebelum penisian instrumen. Sebaliknya, Surveyor meminta respon balik dari siswa/responden bila ada konsep yan kuran dipahami, untuk diberi penjelasan lebih lanjut. Teknik Analisis Data Data hasil penelitian dianalisis denan menunakan teknik statistika deskriptif dan inferensial. Statistika deskriptif dimaksudkan untuk memberi ambaran alami data sampel dari variabel penelitian, yaitu berupa mean, median, modus, standar deviasi, variansi, skewness, kurtosis, rane, minimum, maksimum, dan analisis prosentase. Data dikateorikan secara kualitatif berdasarkan teknik kateorisasi. Untuk penkateorian presatasi belajar, kriteria yan diunakan untuk menentukan skor adalah skala lima berdasarkan teknik kateorisasi standar yan ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Jumriati, 6) Kemampuan 85% - 1% atau skor 85 1 dikateorikan sanat Kemampuan 65% - 84% atau skor dikateorikan Kemampuan 55-64% atau skor dikateorikan Kemampuan 35% - 54% atau skor dikateorikan Kemampuan % - 34% atau skor 34 dikateorikan sanat rendah Selanjutnya, untuk penkateorian anket diunakan kateori tertentu yan menacu pada skor rata-rata kateori anket yan diperoleh responden. Penunaan skor kateori ini diunakan sesuai denan lima kateori yan dikembankan dalam skala likert dan diunakan dalam penelitian ini. Adapun criteria yan dimaksud adalah sebaai berikut: Tabel 1 Kriteria Penkateorian Anket Rentan Kateori Skor 1, 1,79 1,8,59,6 3,39 3,4 4,19 4, 5, Penafsiran sanat tidak baik/sanat rendah Tidak Baik/Rendah Cukup/Sedan Baik/Tini Sanat Baik/Sanat Tini Statistika inferensial dimaksudkan untuk analisis dan validasi model yan diusulkan serta penujian hipotesis. Oleh karena itu diunakan teknik analisis SEM denan menunakan paket proram AMOS (Analysis Of Moment Structure) versi 18. dan SPSS versi 18.. Analisis SEM menuji dua model, yaitu model penukuran dan model strukutural. Model penukuran atau disebut jua model deskriptif, atau model CFA (Confirmatory Factor Analysis) menjelaskan operasionalisasi variabel penelitian menjadi indikator-indikator terukur yan dinyatakan dalam bentuk diaram jalur dan atau persamaan matematik tertentu. Sedankan Model strukutural 89..
5 menjelaskan prediksi atau hipotesis hubunan antara variabel penyebab terhadap variabel akibat (Kusnendi, 8) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil-Hasil Penujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data, maka hasil-hasil penujian hipotesis penelitian yan dinyatakan dalam hipotesis statistik, sebaai berikut: 1. Hipotesis penelitian menyankut prediksi lansun Berdasarkan hasil penolahan data pada Tabel di bawah, maka penujian hipotesis penelitian prediksi lansun dikemukakan sebaai berikut: Tabel Estimasi koefisien reresi persamaan struktural untuk model tahap akhir Estimate S.E. C.R. P Label Minat_Belajar <--- Pola Asuh_Demokratis Minat_Belajar <--- Keterampilan_Sosial *** Minat_Belajar <--- Empati Minat_Belajar <--- Kesadaran_Diri Minat_Belajar <--- Penaturan_Diri Minat_Belajar <--- Motivasi Diri *** Y <--- Kesadaran_Diri Y <--- Penaturan_Diri *** Y <--- Motivasi Diri Y <--- Empati Y <--- Keterampilan_Sosial *** Y <--- Pola Asuh_Demokratis *** Y <--- Minat_Belajar *** Penaruh lansun terhadap Minat Belajar Matematika (Y 1). Hipotesis statistik pertama yan akan diuji adalah: H : 11 11> dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari kesadaran diri (X 1) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel, diperoleh hasil estimasi ˆ11 =, 16 yan positif denan nilai p =,47 <,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan kesadaran diri (X 1) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua yan akan diuji adalah: H : 1 1 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari penaturan diri (X ) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ1 =, 94 yan positif denan nilai p =,39 <,5. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan penaturan diri (X ) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5.
6 Hipotesis ketia yan akan diuji adalah: 13 H : 13 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari motivasi diri (X 3) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan motivasi diri (X 3) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis keempat yan akan diuji adalah: ˆ13 =,95 14 H : 14 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari empati (X 4) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi yan positif denan nilai p =,3 <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan empati (X 4) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kelima yan akan diuji adalah: ˆ14 =,65 15 H : 15 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari keterampilan sosial (X 5) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ15 =, 598 yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan keterampilan sosial (X 5) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis keenam yan akan diuji adalah: 16 H : 16 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari pola asuh demokratis (X 6) terhadap minat belajar matematika (Y 1) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ16 =, 143 yan positif denan nilai p =,85 <,5. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif pola asuh demokratis (X 6) terhadap minat belajar matematika (Y 1) walaupun tidak sinifikan pada taraf sinifikansi,5. Penaruh lansun terhadap Prestasi Belajar Matematika (Y ). Hipotesis ketujuh yan akan diuji adalah: H : 1 1> dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari kesadaran diri (X 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,
7 Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi yan positif denan nilai p =,33 >,5. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan kesadaran diri (X 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedelapan yan akan diuji adalah: 9.. ˆ1 =,843 H : > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari penaturan diri (X ) terhadap minat prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan penaturan diri (X ) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kesembilan yan akan diuji adalah: ˆ = 5,446 H : 3 3 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari motivasi diri (X 3) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi yan positif denan nilai p = ˆ3 =,53,491 >,5. Ini berarti bahwa pada taraf sinifikansi,5 H ditolak. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan motivasi diri (X 3) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kesepuluh yan akan diuji adalah: 4 H : 4 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari empati (X 4) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ4 =, 354 yan positif denan nilai p =,18 >,5. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan empati (X 4) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kesebelas yan akan diuji adalah: 5 H : 5 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari keterampilan sosial (X 5) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ5 = 5, 49 yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan keterampilan sosial (X 5) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua belas yan akan diuji adalah:
8 H : 6 6 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari pola asuh demokratis (X 6) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ6 = 4, 355 yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan pola asuh demokratis (X 6) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis ketia belas yan akan diuji adalah: 7 H : 7 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh lansun yan positif dan sinifikan dari minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel., diperoleh hasil estimasi ˆ7 =,39 yan positif denan nilai p =, <,5 yan siinifikansi. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5.. Hipotesis penelitian menyankut prediksi tidak lansun (mediator) Berdasarkan hasil analisis sebaaimana dalam Tabel 3 berikut: Pola Asuh_Dem okratis Tabel 3 Penaruh tidak lansun antar variable Keteramp Empat Moti Penatur ilan_sosia i vasi an_diri l Diri Kesadara n_diri Minat_B elajar Minat_B elajar Y Indirect Effect-Sinificance (nilai-p) Minat_B elajar Y Hipotesis keempat belas yan akan diuji adalah: H : b1 11 b1 11> dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari kesadaran diri (X 1) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi b 1 11=, 41 yan positif denan nilai p =,3 <,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan dari kesadaran diri (X 1) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,
9 Hipotesis kelima belas yan akan diuji adalah: H : b 1 b 1 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari penaturan diri (X ) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi b 1=, 315 yan positif denan nilai p =,35 <,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan dari penaturan diri (X ) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis keenam belas yan akan diuji adalah: H : b3 13 b3 13 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari motivasi diri (X 3) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi b 3 13=, 98 yan positif denan nilai p =,13 >,5. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan dari motivasi diri (X 3) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis ketujuh belas yan akan diuji adalah: H : b4 14 b4 14 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari empati (X 4) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi b 4 14=,17 yan positif denan nilai p =,31 <,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan dari empati (X 4) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedelapan belas yan akan diuji adalah: H : b5 15 b5 15 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari keterampilan sosial (X 5) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi b 5 15= 1, 99 yan positif denan nilai p =,1 >,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif tetapi tidak sinifikan dari keterampilan sosial (X 5) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kesembilan belas yan akan diuji adalah: H : b6 16 b6 16 > dimana H1 menyatakan bahwa ada penaruh tidak lansun yan positif dan sinifikan dari pola asuh demokratis (X 6) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., 94..
10 diperoleh hasil estimasi b 6 16=, 475 yan positif denan nilai p =,45 <,5 yan sinifikan. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi ada penaruh positif dan sinifikan dari pola asuh demokratis (X 6) melalui minat belajar matematika (Y 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5. 3. Total Penaruh Berdasarkan hasil analisis sebaaimana dalam Tabel 4. berikut: Pola Asuh_Demo kratis Tabel 4 Penaruh total antar variable Keterampil Empati Motivasi Penatu an_sosial Diri ran_diri Kesadara n_diri Minat_Be lajar Minat_Be lajar Y Hipotesis kedua puluh yan akan diuji adalah: H: = melawan H1: 1+ b1 11> dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari kesadaran diri (X 1) terhdap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4, diperoleh hasil estimasi = 1, 64 yan positif. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh kesadaran diri (X 1) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) pada taraf sinifikansi,5 adalah positf. Hipotesis kedua puluh satu yan akan diuji adalah: H : 1= melawan H1: + b 1> dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari penaturan diri (X ) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi 1 = 5, 76 yan positif. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh dari penaturan diri (X ) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua puluh dua yan akan diuji adalah: H : = melawan H1: 3+ b3 13> dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari motivasi diri (X 3) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi = 1, 51 yan positif. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh dari motivasi diri (X 3) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua puluh tia yan akan diuji adalah: H: > dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari empati (X 4) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi, 571 yan positif. Ini berarti bahwa H = 95..
11 ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh positif dari empati (X 4) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua puluh empat yan akan diuji adalah: H: = melawan H1: 5+ b 5 15> dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari keterampilan sosial (X 5) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalh positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi = 7, 41 yan positif. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh dari keterampilan sosial (X 5) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Hipotesis kedua puluh lima yan akan diuji adalah: H: > dimana H1 menyatakan bahwa total penaruh dari pola asuh demokratis (X 6) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Sebaaimana ditunjukkan dalam Tabel 4., diperoleh hasil estimasi = 4, 83 yan positif. Ini berarti bahwa H ditolak pada taraf sinifikansi,5. Jadi total penaruh dari pola asuh demokratis (X 6) terhadap prestasi belajar matematika (Y ) adalah positif pada taraf sinifikansi,5. Pembahasan Hasil Penelitian a. Karakteristik masin-masin Variabel Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor internal dalam hal ini kecerdasan emosional (kesadaran diri, penaturan diri, motivasi diri, empati dan keterampilan social) dan minat belajar matematika faktor eksternal dalam hal ini pola asuh demokratis. Hasil analisis data sebaaimana dikemukakan sebelumnya, menunjukkan bahwa kesadaran diri berada dalam kateori tini. Ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare memiliki keasadarn emosi, penilaian diri, dan kepercayaan diri yan tini. Penaturan diri berada dalam kateori sedan, hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare cukup inovatif dan dapat dipercaya serta memiliki penendalian diri dan adaptabilitas yan cukup. Motivasi diri berada dalam kateori tini, hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare memilimdoronan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimism yan tini. Empati berada dalam kateori tini, hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare memiliki kemampuan memahami oran lain, menembankan oran lain, dan mendayaunakan keraaman yan tini. Keterampilan social berada dalam kateori tini, hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare memiliki kemampuan mempenaruhi, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, dan kemampuan sebaai katalisator perubahan yan tini. Sedankan minat belajar matematika siswa berada dalam kateori tini, berarti matematika memiliki daya tarik yan tini bai siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Dapat jua dikatakan bahwa siswa memiliki kecenderunan belajar matematika yan tini. 96..
12 Faktor eksternal siswa yan diperhatikan dalam penelitian ini, dapat dideskripsikan bahwa pola asuh demokratis yan dialami siswa terolon baik, berarti interaksi oran tua dan siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare terkait denan kontrol, tuntutan kedewasaan, kejelasan komunikasi, asuhan dalam linkunan keluara terolon baik. Selanjutnya, berdasarkan tes prestasi belajar siswa, dapat dikemukakan bahwa hasil analisis data memberikan informasi bahwa prestasi belajar matematika siswa berada dalam kateori tini. i. Model Struktural Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Serta Prestasi Belajar Matematika Siswa Model struktural yan diperoleh dapat memberikan indeks overall fit yan lebih baik (acceptable). Secara matematis, model persamaan struktural dapat disajikan sebaai berikut: ˆ Y1 = 3,748+,16 X 1 +,94 X +,95 X 3 +,65 X 4 +,598 X 5 +,143 X 6 Ry 1 =,15% Yˆ = 8,136 +,843 X + 5,446 X +,53 X +,354 X + 5,49 X + 4,355 X + 3,39Y ˆ R y = 11,7% 1 Persamaan struktural yan diperoleh melalui model tahap final diharapkan dapat menjelaskan kondisi keterhubunan antara dimensi dari kecerdasan emosional dalam hal ini kesadaran diri, penaturan diri, motivasi diri, empati, keterampilan social, pola asuh demokratis, dan minat belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Persamaan reresi Y ˆ = 8,136 +,843 X + 5,446 X +,53 X +,354 X + 5,49 X + 4,355 X + 3,39 Yˆ R 1 3 dan = 11,7% berarti bahwa sekitar 11,7% variansi prestasi belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh kesadaran diri, penaturan diri, motivasi diri, empati, keterampilan social, pola asuh demokratis, dan minat belajar matematika. Sehina masih ada 88,3% varians prestasi belajar matematika siswa yan dijelaskan oleh faktor-faktor lain yan tidak ikut diselidiki dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut yan kemunkinan menakibatkan belum maksimalnya prestasi belajar matematika yan dicapai siswa. Persamaan Y ˆ 1 = 3,748+,16 X 1+,94 X +,95 X 3+,65 X 4 +,598 X 5+, 143X 6 dan R,15 % berarti bahwa sekitar,15% variansi minat belajar matematika siswa y = dapat dijelaskan oleh kesadaran diri, penatuuran diri, motivasi diri, empati, keterampilan social, dan pola asuh demokratis secara bersama-sama. Sehina masih ada 77,85% variansi minat belajar matematika siswa yan dijelaskan oleh faktor-faktor lain yan tidak ikut diselidiki dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut yan kemunkinan menakibatkan belum maksimalnya variabel minat belajar matematika yan dicapai siswa. Model struktural penaruh dimensi dari kecerdasan emosional, pola asuh demmokratis, dan minat belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika tersebut menyatakan bahwa makin baik setiap dimensi dari kecerdasan emosional, pola asuh demokratis, dan minat belaajar
13 matematika yan dimiliki siswa maka semakin tini tinkat prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Hasil penelitian menunjukkan Hybrid model yan acceptable fit, maka diperoleh hasil penelitian yan menunjukkan bahwa kesadaran diri siswa berpenaruh positif dan sinifikan terhadap minat belajar matematika artinya semakin baik kesadaran diri siswa, minat siswa pada matematika jua akan semakin tini. Selain itu kesadaran diri jua berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika baik secara lansun maupun tidak lansun (melalui minat belajar matematika). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penaturan diri berpenaruh positif walaupun tidak sinifikan terhadap minat belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare, artinya semakin baik penaturan diri seoran siswa, semakin tini pula minat belajar siswa tersebut. Selain itu penaturan diri jua berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar baik secara lansun maupun tidak lansun (melalui minat belajar). Penaturan diri merupakan salah satu factor yan mempenaruhi keberhasilan seseoran dalam menjalani proses pendidikannya yan dapat dilihat dari prestasi yan dicapainya (Susanto, 6). Motivasi diri berpenaruh positif terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Neeri di Kota Parepare baik secara lansun maupun tidak lansun (melalui minat belajar matematika). hal ini seperti yan dikemukakan Djamarah dan Zain (6) bahwa motivasi merupakan factor utama yan menentukan keberhasilan belajarnya. Motivasi pentin dalam menentukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu keiatan pembelajaran atau sebarapa banyak siswa menyerap informasi yan disajikan kepada mereka. (Graham dan Golan, 1991) Empati berpenaruh positif terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Neeri di Kota Parepare baik secara lansun maupun tidak lansun (melalui minat belajar). Hal ini sesuai denan pendapat Jones (199) yan menyatakan bahwa empati semakin diperlukan dalam pendidikan dalam upaya untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Pola asuh demokratis memiliki penaruh yan positif dan sinifikan terhadap minat belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Artinya semakin tini pola asuh demokratis yan dialami siswa di rumah maka semakin meninkat minat belajar siswa. Pola asuh demokratis dan minat belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Artinya, semakin tini tinkat kepedulian oran tua dalam menarahkan anak untuk lebih berhasil dalam wujud pola asuh demokratis di rumah maka semakin meninkat prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di kota Parepare. Hal ini didukun denan hasil analisis penelitian bahwa kesadaran diri, penaturan diri, motivasi diri, empati, keterampilan social, pola asuh demokratis dan minat belajar matematika berpenaruh positif terhadap prestasi belajar matematika yan dicapai siswa di sekolah. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada bab sebelumnya, beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Hasil analisi deskriptif menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yan terdiri dari kesadaran diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan social berada dalam kateori tini, sedankan untuk penaturan diri berada dalam kateori sedan. Pola asuh demokratis berada dalam kateori demokratis. Minat belajar matematika siswa berada dalam kateori 98..
14 tini, sedankan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare berada dalam kateori tini.. Kecerdasan emosional yan terdiri dari motivasi diri (X 3), empati (X 4), dan keterampilan sosial (X 5) berpenaruh positif dan sinifikan terhadap minat belajar matematika siswa, sedankan kesadaran diri (X 1) dan penaturan diri (X ) berpenaruh positif tetapi tidak sinifikan terhadap minat belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare 3. Pola asuh demokratis (X 6) berpenaruh positif walaupun sinifikan terhadap minat belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare 4. Minat belajar matematika (Y 1) berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare 5. Kecerdasan emosional yan terdiri dari penaturan diri (X ) dan keterampilan sosial (X 5) secara lansun berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa sedankan kesadaran diri (X 1), motivasi diri (X 3), dan empati (X 4) secara lansun berpenaruh positif tetapi tidak sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare. Sementara itu, secara tidak lansun kecerdasan emosional yan terdiri dari kesadaran diri (X 1), penaturan diri (X ), dan empati (X 4) berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa, sedankan motivasi diri (X 3) dan keterampilan sosial (X 5) berpenaruh postif tetapi tidak sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa 6. Pola asuh demokratis (X 6) secara lansun dan tidak lansun berpenaruh positif dan sinifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare DAFTAR PUSTAKA Beck, Joan Asih, Asah, Asuh, Menasuh dan Mendidik Anak aar Cerdas. Semaran : Dahara Prize. Bale, E. G Critical Variables In Mathematics Educations. Washinton D.C: The Mathematical Assosiation of America and The National Council of Teachers for Mathematics. Cooper RK & Ayman Sawaf. 1. Executive EQ : Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Oranisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Djamarah, dkk. 6. Stratei Belajar Menajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Goleman, D Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Hasil. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hamalik, Oemar. 3. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kartono, Kartini Psikoloi Umum. Bandun: Mandar Maju. Kusnendi, 8. Model-model Persamaan Struktural (Satu dan Multiroup Sampel denan LISREL). Bandun: Alfabeta Rondiyah. 9. Model Struktural Faktor-faktor Anteseden Hasil Belajar Matematika Siswa dalam Hubunannya denan Faktor Internal dan Eksternal pada Sekolah Menenah Atas Neeri di Kota Makassar. Tesis tidak diterbitkan. Makassar:UNM. Slameto. 3. Belajar dan Faktor-Faktor yan Mempenaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedjadi, R Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. 99..
15 Sudjana, Nana. 9. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Bandun: Sinar Baru. Supatmono, Catur. 9. Matematika Asyik. Jakarta: Grasindo 1..
PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penuatan Profesi Bidan Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Proram Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah *
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Fathul Zannah * Abstrak Keiatan pembelajaran di SMAN 2 Banjarbaru sudah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas
Lebih terperinciImplementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69
GaneÇ Swara Vol. 4 No. Pebruari 2 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
Lebih terperinciANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET
ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET 1 Dewi Anreini, 2 Nanin Dyah Asmoro 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulunaun 2 Mahasiswa Prodi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas
Lebih terperincipengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.
BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut
Lebih terperinciPENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG
PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Penunjun Tempat Wisata Jawa Timur Park 2 Kota Batu) Fitri Aprilia Srikandi Kumadji Andriani Kusumawati
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DI SMP N 1 CAWAS
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DI SMP N 1 CAWAS Disusun sebaai salah satu syarat menyelesaikan Proram Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *)
ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) **)Indra Masrin,SE,MM dan **)Mareta Kemala Sari,SE,MM Staf
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk
Lebih terperinciAndi Syukriani1) SMA Negeri 1 Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
STRUCTURAL MODEL IN ASSESSING INTERRELATIONSHIP BETWEEN INTERNAL AND EXTERNAL FACTOR TOWARD MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT OF THE TENTH YEAR STUDENTS OF PUBLIC SENIOR SECONDARY SCHOOL IN MAKASSAR CITY
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS), Motivasi, Hasil Belajar.
Penerapan Metode Pembelajaran. (Risa Rusdiana) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola
TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP).
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA STORE OF THE MONTH PADA TOKO INDOMARET MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS PT. INDOMARCO PRISMATAMA MEDAN Tison Nopember Simanjuntak (12110248)
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara
L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan
Lebih terperinciJurnal Sainsmat, Maret 2013, Halaman Vol. II, No. 1 ISSN
Jurnal Sainsmat, Maret 013, Halaman 5-64 Vol. II, No. 1 ISSN 086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Model Struktural dalam Menilai Antar-Hubungan antara Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI
Prosidin Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 14 Mei 2011 PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS
Lebih terperinciGambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Funiture merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap rumah. Funsinya tak hanya untuk memperindah interior dalam rumah tapi jua untuk sebuah estetika yan mencitrakan
Lebih terperinciTINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN
TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-4 BULAN Arimina Hartati Pontoh* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email :admin@akbid-riyahusada.ac.id
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PENGARUH CITRA MEREK, KESADARAN MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CADBURY (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Neeri Yoyakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPengaruh Kesadaran Metakognitif terhadap Motivasi Belajar dan Kaitannya dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kota Pare-Pare
Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam April 2016, Vol.4, No.2, hal.117-128 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):2541-6499 2016 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IX.3 SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN 2012/2013
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IX.3 SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN 2012/2013 I N Gd. Wiastra, I. M. Goson, I.B. Putrayasa Proram Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2 1 Aun Dwi Hariyanto (05018221), 2 Wahyu Pujiyono (0504116601) 1,2 Proram Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciE-journal boga, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 1-7
Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 1 Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 jalar sebaai makanan dapat diolah denan berbaai cara, mulai dikukus
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4- TAHUN Evania Suryaninsih, Indri Astuti, Lukmanulhakim PG-PAUD FKIP Universitas Tanjunpura, Ponti email: Eva_Suryaninsih@mail.com
Lebih terperinciDI SELURUH DUNIA. DI SETIAP WAKTU. Kita Dipandu Oleh Nilai-Nilai Kita PEDOMAN PERILAKU KITA
DI SELURUH DUNIA. DI SETIAP WAKTU. Kita Dipandu Oleh Nilai-Nilai Kita PEDOMAN PERILAKU KITA DAFTAR ISI 3 PANDUAN KITA, NILAI-NILAI KITA 5 Surat Dari CEO 6 Nilai-Nilai Inti Kita 9 KOMITMEN KITA 10 Kita
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Tembaa Mulia Semanan, Tbk. didirikan sejak tahun 1977 di wilayah Jakarta Barat. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini
Lebih terperinciPERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE
Prosidin Semirata2015 bidan MIP BKS-PTN Barat PERHITUNGN BURN UP PD REKTOR SUB KRITIS BERDY SEDNG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CLCULTION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICL CORE Nur ida* UIN Syarif
Lebih terperinciRENSTRA BKD
RENSTRA BKD 6 BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Sebaaimana dijelaskan dalam Unun Nomor 5 Tahun tentan Sistem Perencanaan Pembanunan Nasional bahwa Rencana Pembanunan Janka Menenah Daerah merupakan penjabaran
Lebih terperinciSPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, 89-20 SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH Eva Khudzaeva Proram Studi Sistem Informasi,
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA
KEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA Ni Made Pujani Jurusan P.Fisika, FMIPA UNDIKSHA,Sinaraja, Indonesia e-mail:
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL
EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL Yosiana Fitria. W, Bamban Widjanarko Otok Mahasiswa Proram Sarjana, Jurusan Statistika
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Upaya Mengontrol Gula Darah Di Poliklinik RS. Immanuel Bandung Srihesty Manan
Hubunan Tinkat Penetahuan Denan Kepatuhan Dalam Upaya Menontrol Gula Darah Di Poliklinik RS. Immanuel Bandun Srihesty Manan Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik denan karakteristik
Lebih terperinciEFFECT OF METACOGNITION AND SELF EFFICACY AGAINST MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH STUDENT CREATIVITY CLASS XI SMAN IN CITY OF BULUKUMBA.
EFFECT OF METACOGNITION AND SELF EFFICACY AGAINST MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH STUDENT CREATIVITY CLASS XI SMAN IN CITY OF BULUKUMBA. Fathrul Arriah1) SMA Negeri Bulukumba, Kabupaten Bulukumba,
Lebih terperinciJurnal Bimbingan Konseling
Jurnal Bimbinan Konselin 5 (2) (2016) Jurnal Bimbinan Konselin http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk KONSELING KELOMPOK COGNITIVE-BEHAVIOR THERAPY DENGAN TEKNIK COGNITIVE RESTRUCTURING UNTUK MEREDUKSI
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Wilda 1, Salwah 2 Shindy Ekawati 3 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2,3, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan Pendekatan kuantitatif.penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian
Lebih terperinciHubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Parepare pada Mata Pelajaran Kimia
39 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Parepare pada Mata Pelajaran Kimia The Correlation between Emotional Intelligence with Learning Result of Grade
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) F 4 Desain Penaturan Level pada Coupled Tank Process denan Menunakan Metode Model Predictive Control Evira Dyah Puspitarini, Rushdianto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dari segi metode, dan penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan
Lebih terperinciMEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ningrum (2)
MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ninrum (2) 1 Universitas Muhammadiyah Malan, Malan 2 Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPengaruh Pola Asuh Orang Tua, Konsep Diri, dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri di kota Merauke
Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 89 96 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Konsep Diri, dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar
Lebih terperincibelajar sebagai variabel bebas ( ) dan hasil belajar sebagai variabel terikat ( ).
27 BAB III METODE PENELITIAN 1. Variabel dan Desain Penelitian a. Variabel Berdasarkan judul penelitian, maka variabel penelitian ini dibedakan atas dua jenis variabel yaitu; variabel bebas (Independent
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka,
Lebih terperinciOptimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar
Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendinin Gas denan Uranium Alam sebaai Bahan Bakar Dora Andris*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *doraandris18.93@mail.com
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SRT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKPANG TIMR KABPATEN MINAHASA TARA Chandrika Mulyabakti M. Ihsan Jasin, J. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil niversitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi
Lebih terperinciJURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN :
IMPLEMENTASI ALGORITMA ITERATIVE DIHOTOMISER PADA PENYELEKSIAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNS Tisna Dedi Utama Sari Widya Sihwi Afrizal Doewes Jurusan Informatika Jurusan Informatika Jurusan Informatika
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciABSTRAK. Latar Belakang Masalah
Derivatif Untuk Menyelesaikan Optimisasi Berkendala Dalam Bisnis Dan Ekonomi (Derivative for Solvin Constrained Optimization in Business and Economics) Nurul Yaqin, M.Sc. Dosen pada Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak
Analisis Penaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Anin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Mustafa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract One of the problems in
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1 KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT SENI GRAFIS JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 KECAMATAN LUAK ISRANIKA BUKHARLA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian Big Five dan citra merek terhadap keputusan pembelian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu iklim sekolah dan motivasi belajar. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini
Lebih terperinciPENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU
90 PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU Supriyadi, Khumaedi, dan M. Yusuf 3, Proram Studi Fisika, Universitas Neeri Semaran 3 Badan Meteoroloi
Lebih terperinciPENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH
e-journal Boa, Volume 5, No. 3, Edisi Yudisium Periode September 2016, Hal 73-82 PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH Retno Andita Putri Prodi S-1 pendidikan Tata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian
Lebih terperinciE-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH DI RUANG INTERNA RSUD MARIA WALANDA MARAMIS AIRMADIDI RELATIONS NURSES KNOWLEDGE ABOUT PATIENT SAFETY
Lebih terperincisitus web di internet, dapat ditemukan informasi berupa teks, ambar, suara dan video. Semua produk diital tersebut dapat di download denan mudah, sert
IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Rina Septianinsih 50406795 rina_05@student.unadarma.ac.id Proram Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma Abstraksi Kemudahan penyebaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan
Lebih terperinciNILAI EKONOMI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. JUANDA KOTA BANDUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN
Jurnal Perencanaan Wilayah dan, Vol.10 No.2 NLA EKONOM TAMAN HUTAN RAYA R. H. JUANDA KOTA BANDUNG DENGAN METODE BAYA PERJALANAN LELY SYDDATUL AKLYAH Proram Studi Perencanaan Wilayah dan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKESEIMBANGAN ASUPAN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI
KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahraaan Universitas Neeri Yoyakarta untuk Memenuhi Sebaian Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan menguji hipotesis. Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciPengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa
Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa Juri Winantyo Hadi (09320095) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Berbagai jenis media memiliki
Lebih terperinciBAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.
BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat
Lebih terperinciB. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciLAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK
LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK I. JUDUL PRAKTIKUM : KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK II. TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 12 Austus 2014 III. TANGGAL LAPORAN: Rabu, 20 Austus 2014 IV. GURU PEMBIMBING
Lebih terperinciANALISA MODEL FUNGSI IMPOR INDONESIA DENGAN ASEAN DAN CHINA PERIODE
ANALISA MODEL FUNGSI IMPOR INDONESIA DENGAN ASEAN DAN CHINA PERIODE 1980 2010 Sulthon Sjahril Sabaruddin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Austus 1945 Jalan Sunter Permai Raya, Sunter Aun Podomoro Jakarta
Lebih terperinciPengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba
PENGARUH KINERJA DAN KREATIVITAS GURU KIMIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA SE-KABUPATEN BULUKUMBA EFFECT OF PERFORMANCE AND CREATIVITY OF CHEMISTRY TEACHER MOTIVATION HIGH SCHOOL STUDENT LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas
Lebih terperinciANALISIS KOORDINASI SIMPANG JALAN DIPONEGORO KOTA METRO
ANALISIS KOORINASI SIMPANG JALAN IPONEGORO KOTA METRO Ida Hadijah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar ewantara 15 A Metro, Lampun. Email : cv.sadakonsultan@yahoo.co.id
Lebih terperinciISSN Pedagogy Volume 1 Nomor 1
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN DAN PERSEPSI TENTANG MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII2 SMP NEGERI 1LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul suatu penelitian mengenai perbandingan kecerdasan emosional antara siswa program umum dengan siswa program khusus di SMA X Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud menerapkan suatu metode inkuiri dalam
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud menerapkan suatu metode inkuiri dalam pembelajaran matematika dan akibat yang akan dilihat adalah kemampuan pemahaman dan penalaran
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu hanya
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu hanya meneliti pada waktu tertentu. Data-data yang diteliti dan diolah merupakan data temuan di
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS
Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 16 Mei 009 PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PODUKSI SUMU GAS Mohammad Taufik Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. aya Bandun - Sumedan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Km 6, Yogyakarta 55281. sedangkan subjek dalam penelitian
Lebih terperinciPeranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan
3 Vol. 9, No., 3-3, Januari 3 Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan Syamsuddin Abstrak Untuk menganalisis
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciEVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.
EVALUASI SETTING RELAY, DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Susatyo Handoko *, Junintyastuti, Isa Abdullah Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN MOTIVASI YANG BERIMPLIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN MOTIVASI YANG BERIMPLIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Achmad Riady 1, Shindy Ekawati
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
Lebih terperinci