TABLE OF CONTENTS. PART A (Bagian A) PAGE 1 20 (Halaman 1-20) PART B (Bagian B) PAGE 21 (Halaman 21)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TABLE OF CONTENTS. PART A (Bagian A) PAGE 1 20 (Halaman 1-20) PART B (Bagian B) PAGE 21 (Halaman 21)"

Transkripsi

1

2

3

4 TABLE OF CONTENTS MANAGEMENT LETTER (Surat Manajemen) ANNUAL REPORT OF INTEGRATED GOVERNANCE IMPLEMENTATION (Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi) PART A (Bagian A) PAGE 1 20 (Halaman 1-20) PART B (Bagian B) PAGE 21 (Halaman 21) PART C - D (Bagian C-D) PAGE (Halaman 22-26) PART E G (Bagian E-G) PAGE (Halaman 27-33)

5 ANNUAL REPORT OF IMPLEMENTATION OF INTEGRATED GOVERNANCE As of 31 December 2017 INTRODUCTION The Periodical Assessment Report based on the OJK regulation No. 18/POJK.03/2014 and the Circular Letter No. 15/SEOJK.03/2015 which are concerning the Implementation of Integrated Good Corporate Governance of Financial Conglomeration should be applied every end of semester. Aside of the periodical report, the Lead Entity shall prepare the Annual Report of Implementation of Integrated Good Corporate Governance and publish it to the homepage of the Lead Entity s website at latest within 5 (five) months since the latest fiscal year. MUFG Financial Conglomeration in Indonesia shall consist of: MUFG Bank Jakarta Branch 1 (as the Lead Entity, also acts as the member), and other members are PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) dan PT U Finance Indonesia. The implementation of financial conglomeration has been executed in accordance with the prevailing regulation, in particular for similar industry category of banking business such as MUFG Bank Jakarta Branch and BNP, which have implemented the Good Corporate Governance properly, namely the implementation of Compliance and of Internal Audit Working Units. A. SELF ASSESSMENT REPORT OF INTEGRATED GOVERNANCE IMPLEMENTATION A.1. Board of Directors of the Main Entity A.1.a Structure of Integrated Corporate Governance 1) Board of Directors of the Main Entity have compli 2) ed with the integrity, competency, and financial reputation requirements, and has obtained approval from the Financial Services Authority. 3) Board of Directors of the Main Entity has knowledge on the Main Entity, such as understanding in the main business activities and main risk of FSI in Financial Conglomeration. LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Posisi 31 Desember 2017 PENDAHULUAN Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi secara berkala sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 dan Surat Edarannya No. 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, yang dilakukan pada setiap akhir semester. Disamping laporan berkala, Entiti Utama wajib menyusun laporan tahunan pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dan mempublikasikan laporan tahunan pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dalam home page Entitas Utama paling lambat 5 (lima) bulan sejak tahun buku berakhir. MUFG Financial Conglomeration di Indonesia terdiri atas : MUFG Bank cabang Jakarta 1 (sebagai Entitas Utama/ Lead Entity dan merangkap sebagai anggota), dan para anggota lainnya adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) dan PT U Finance Indonesia. Penerapan konglomerasi keuangan telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, terutama anggota dengan usaha Bank seperti MUFG Bank cabang Jakarta dan BNP telah menerapkan fungsi Tata Kelola yang baik secara berkesinambungan, termasuk atas penerapan fungsi kerja kepatuhan dan internal audit. A LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI A.1. Direksi Entitas Utama A.1.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Direksi Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. 1 Effective as of 1 April 2018 ( Effective Date ) official corporate name has changed from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. to become MUFG Bank, Ltd. Terhitung sejak 1 April 2018 ( Tanggal Efektif ) nama resmi perusahaan telah berubah dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. menjadi MUFG Bank, Ltd. 1

6 Results : Point A.1.a Rating: 2 to 3 1. MUFG Bank Jakarta Branch Management as Lead entity consisting of General Manager, Deputy General Manager for Internal Control, Compliance Director have met applicable requirement initiated with the Report submitted to OJK concerning Report on Lead Entity and members of the financial conglomeration in March 2015, continued with submission of the Report concerning change of the Financial Conglomeration members, PT BTMU-BRI Finance had been excluded from membership, on 25 October Lastly, the Lead entity had submitted the Annual Report on the Implementation of Integrated Good Governance as of 31 December 2016 for the first time on 26 May 2017 as well as Assessment Report on Implementation of Integrated Governance as of 30 June 2017 on 14 August Rating : 2 2. Understanding over the main business activity and main risk of MUFG Bank Jakarta Branch/MUFG Bank as Lead Entity as well as member entity is possessed by Lead entity s management, however the Lead Entity Management need to keep to learn and understand the main business and main risk of member entity from multi-finance industry such as PT U Finance/ UFI. Rating : 3 A.1.b Process of Integrated Corporate Governance 1) Board of Directors of the Main Entity shall submit the Integrated Corporate Governance Guidelines to the Board of Directors of FSI in Financial Conglomeration. 2) Board of Directors of the Main Entity shall direct, supervise, and evaluate the implementation of Integrated Corporate Governance Guidelines. 3) Board of Directors shall follow through the direction or advices from the Board of Commissioners of the Main Entity in order to complete the Integrated Corporate Governance Guidelines. 4) Board of Directors of the Main Entity shall follow through the findings of Integrated Internal Audit Work Unit and Integrated Compliance Work Unit. 2) Direksi Entitas Utama memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama, antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Point A.1.a. Peringkat : 2 to 3 1. Manajemen MUFG Bank cabang Jakarta sebagai Entitas utama yang terdiri dari General Manager, Deputy General Manager untuk internal control, Direktur Kepatuhan telah memenuhi persyaratan Ketentuan yang berlaku dimulai dengan penyampaian Laporan kepada OJK berupa Laporan LJK yang menjadi Entitas utama dan LJK yang menjadi anggota konglomerasi keuangan pada bulan Maret 2015, dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Perubahan anggota Konglomerasi Keuangan, yaitu keluarnya PT BTMU-BRI Finance dari keanggotaan pada tanggal 25 Oktober Terakhir, Entitas Utama telah menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi per 31 Desember 2016 untuk pertama kali pada tanggal 26 Mei 2017 serta Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi per 30 Juni 2017 pada tanggal 14 Agustus Peringkat : 2 2. Pemahaman atas kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari MUFG Bank cabang Jakarta/MUFG Bank yang menjadi Entitas utama dan sekaligus anggota telah dimiliki oleh mana-jemen Entitas utama, tetapi manajemen Entitas utama perlu terus mempelajari dan memahami kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari anggota konglomerasi keu-angan khususnya industri Lembaga Pembiayaan seperti PT U Finance/ UFI. Peringkat : 3 A.1.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Direksi Entitas Utama menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 2) Direksi Entitas Utama mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegras 3) Direksi Entitas Utama menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 4) Direksi Entitas Utama menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi. 2

7 Results : Point A.1.b. Rating 2 1. For Integrated Governance implementation, Lead Entity s management keep communicating the Guidelines Integrated Corporate Governance to member entities of the financial conglomeration. Rating : 2 2. Lead Entity management have conducted monitoring visit to member entities of the financial conglomeration for the purpose of evaluation, monitoring and direction over the implementation of Guidelines Integrated Corporate Governance as of December Evaluation and monitoring over the implementation of Anti Money Laundering and Terrorism Financing (AML-FT) as of December 2017 has also been conducted in accordance with OJK Regulation no. 12/POJK.01/2017 and no. 32/SEOJK.03/2017 concerning Implementation of AML-FT in Financial Services Industry. Rating : 2 3. Management of Lead Entity have followed up the direction or advice from the Lead entity s Board of Commissioner delivered during the 30 January 2018 meeting to fulfill the Integrated Corporate Governance Guideline. Rating : 2 4. For all finding of the Integrated Internal Audit Unit / SKAI and Integrated Compliance Unit (including Integrated AML-FT Unit) during Monitoring and Evaluation visit to each Member entities, sufficient countermeasure has been taken as part of Lead Entity management function. Rating : 2 A.1.c. Result of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Corporate Governance Guidelines have been completed in accordance with the direction from Board of Commissioners. 2) Board of Directors of the Main Entity has ensured that the audit and recommendation findings from; a) Integrated Internal Audit Work Unit b) External auditor; c) Supervision Result of FSA; d) Supervision result from other authorities such as Bank Indonesia; and/or e) Supervision result from supervision authority on Main Office of FSI, if such FSI is a branch office from a foreign domiciled entity. Has been followed through by FSI in Financial Conglomeration. Point A.1.b. Peringkat 2 1. Untuk pelaksanaan tata kelola terintegrasi, maka manajemen Entitas utama terus mengkomunikasikan Pedoman Tata Kel-ola Terintegrasi kepada para anggota konglomerasi keuangan. Peringkat : 2 2. Manajemen Entitas utama telah melakukan kunjungan kepa-da para anggota konglomerasi keuangan guna mengevaluasi, pemantauan dan pengarahan atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi untuk posisi Desember Evaluasi dan pemantauan atas pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) juga telah dilaksanakan untuk posisi Desember 2017 sesuai Peraturan OJK no. 12/POJK.01/2017 dan no. 32/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan APU-PPT di Sektor Jasa Keuangan.Peringkat : 2 3. Manajemen Entitas utama telah menindak lanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris Entitas utama yang disampaikan pada Pertemuan tanggal 30 Januari 2018 dalam rangka pemenuhan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Peringkat : 2 4. Atas temuan Satuan kerja audit intern / SKAI dan Satuan ker-ja Kepatuhan/Compliance Terintegrasi (termasuk Satuan ker-ja APU-PPT Terintegrasi) selama melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada mas-ingmasing Entitas anggota telah diambil langkah-langkah tindak lanjut yang memadai sebagai bagian fungsi mana-jemen Entitas utama. Peringkat : 2 A.1.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disempurnakan sesuai arahan dari Dewan Komisaris. 2) Direksi Entitas Utama telah memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi dari: a) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi; b) auditor eksternal; c) hasil pengawasan OJK; d) hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain Bank Indonesia; dan/atau e) hasil pengawasan otoritas pengawasan terhadap Kantor Pusat LJK dalam hal LJK merupakan kantor cabang dari entitas yang 3

8 Results : Point A.1.c. Rating : 2 1. Integrated Corporate Governance Guidelines has been continuously implemented. Rating : 2 2. During the monitoring visit in November and December 2017 it has been confirmed that various points of concerns as well as evaluation result from Integrated Working Units at MUFG Bank, UFI, and BNP are followed up. Rating : 2 A.2. Board of Commissioners of the Main Entity A.2.a. Structure of Integrated Corporate Governance 1) Board of Commissioners of the Main Entity have complied with the integrity, competency, and financial reputation requirements, and has obtained approval from the Financial Services Authority. 2) Board of Commissioners of the Main Entity has knowledge on the Main Entity, such as understanding in the main business activities and main risk of FSI in Financial Conglomeration. Results : Point a. Rating : 2 Being a branch of an overseas domiciled bank, PDAO as Supervisory Board or Board of Commissioner of the Lead Entity / MUFG Bank Jakarta Branch or PDAO has met all requirement of applicable regulation as well as having understanding in the main business activities and main risk of FSI in Financial Conglomeration as they also member of Commissioner of one Member Entity from Financing company. A.2.b Process of Integrated Corporate Governance 1) Board of Commissioners of the Main Entity shall conduct Board of Commissioners of the Main Entity meetings regularly at least 1 (once) each semester. 2) Board of Commissioners of the Main Entity shall perform supervision on implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors of the Main Entity. 3) Board of Commissioners of the Main Entity shall perform supervision on Integrated Corporate Governance application berkedudukan di luar negeri, telah ditindaklanjuti oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Point A.1.c. Peringkat : 2 1. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah di-implementasi-kan secara berkelanjutan. Peringkat : 2 2. Selama pelaksanaan fungsi pemantauan pada bulan Novem-ber dan Desember 2017 telah dipastikan bahwa berbagai hal-hal yang menjadi perhatian serta hasil evaluasi Satuan Kerja Terintegrasi di MUFG Bank, UFI dan BNP telah ditindaklanjuti. Peringkat : 2 A.2. Dewan Komisaris Entitas Utama A.2.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. 2) Dewan Komisaris Entitas Utama memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Point a. Peringkat : 2 Sebagai Kantor cabang dari Bank di-luar negeri, maka PDAO se-bagai Supervisory Board atau Dewan Komisaris dari Entitas uta-ma/ MUFG Bank cabang Jakarta memiliki persyaratan yang telah dilengkapi sesuai ketentuan yang berlaku serta memiliki pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari anggota Konglomerasi Keuangan karena mereka juga berperan sebagai anggota Dewan Komisaris pada salah satu Entitas anggota dari Lembaga Pembiayaan. A.2.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris Entitas Utama secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester. 2) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama. 3) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi. 4

9 4) Board of Commissioners of the Main Entity shall evaluate Integrated Corporate Governance Guidelines. Results : Point A.2.b. Rating : 2 The Guidelines Integrated Corporate Governance has stipulated that the Supervisory Board shall conduct a meeting at least once in every six month. The third Supervisory Board Meeting had been conducted on 30 Januari 2018 with agenda of ensuring that the evaluation, monitoring and direction from the Lead Entity are implemented in a good governance. 4) Dewan Komisaris Entitas Utama mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Point A.2.b. Peringkat : 2 Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah menetapkan bahwa Supervisory Board menyelenggarakan pertemuan paling sedikit satu kali setiap enam bulan. Pertemuan Supervisory Board kelima te-lah diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2018 dengan memas-tikan pelaksanaaan evaluasi, pemantauan dan arahan Entitias utama berjalan dengan tata kelola yang benar. A.2.c. Result of Integrated Corporate Governance 1) The result of Board of Commissioners of The Main Entity Meetings shall be put in a minutes of meeting and well documented, including the dissenting opinions along with the reasoning, that occurred in the Board of Commissioners of the Main Entity Meeting. 2) Recommendation on supervision result from Board of Commissioners of the Main Entity on: a) Implementation of duties and responsibility of the Board of Directors of the Main Entity; b) Integrated Corporate Governance application; c) Evaluation result of Integrated Corporate Governance Guidelines by Board of Commissioners of the Main Entity,have been submitted to the Board of Directors of the Main Entity. 3) Board of Commissioners of the Main Entity has established Integrated Corporate Governance Committee. A.2.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris Entitas Utama. 2) Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama atas: a) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama; b) penerapan Tata Kelola Terintegrasi; c) hasil evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris Entitas Utama, telah disampaikan kepada Direksi Entitas Utama. 3) Dewan Komisaris Entitas Utama telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi. Results : Point A.2.c. Rating : 2 The result of Supervisory Board Meeting on 30 January 2018 is supported with a minute of meeting containing recommendation, direction as well as commitment by lead entity management and no dissenting opinion. The Supervisory Board has established Integrated Governance Committee as written on the Integrated Corporate Governance Committee Charter in October 2015 as revised in March Point A.2.c. Peringkat : 2 Hasil Pertemuan Supervisory Board pada tanggal 30 Januari 2018 telah dilengkapi dengan risalah rapat yang memuat rekomendasi, arahan serta komitmen manajemen entitas utama dan tidak ter-dapat dissenting opinion. Supervisory Board telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi yang dituangkan dalam Charter Committee 5

10 Integrated Corporate Governance pada bulan Ok-tober 2015 dan telah direvisi pada bulan Maret A.3. Integrated Corporate Governance Committee A.3.a. Structure of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Corporate Governance Committee shall at least consist of: a. One Independent Commissioner which is Chairman on one of the Committee of the Main Entity, as the president and member; b. Independent Commissioner representing and appointed from FSI in the Financial Conglomeration, as member; c. An independent party, as member; and d. A member of Sharia Board of Supervisors from FSI in the Financial Conglomeration, as member (if such Financial Conglomeration has FSI that perform business activities based on Sharia principles). 2) The number and composition of Independent Commissioner to be the member of Integrated Corporate Governance Committee as stated in has been adjusted with the necessities of the Financial Conglomeration along with the efficiency and effectiveness of the implementation of the Integrated Corporate Governance Committee while considering the number of representative from each financial service sector. Results : Point A.3.a. Rating : 2 Integrated Governance Committee has been established with members consist of existing audit committee, risk monitoring committee of the Supervisory Board and commissioner of BNP. Integrated Governance Committee consists of: PDAO (member as well as committee chairman), ACO, ARMCD, AOD, FAO, MUFG Group Strategy Division for Asia & Oceania and Commissioner of BNP who meet the requirement stipulated by the applicable regulation. The composition of the Committee member has represented responsibility to each member entities. A.3.b. Process of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Corporate Governance Committee evaluates the implementation of Integrated Corporate Governance at least through the evaluation of adequate internal control and integrated performance of compliance function. 2) Integrated Corporate Governance Committee shall conduct Integrated Corporate Governance Committee meetings at least 1 (once) each semester. A.3. Komite Tata Kelola Terintegrasi A.3.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit terdiri dari: a) seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada salah satu komite pada Entitas Utama, sebagai Ketua merangkap anggota; b) Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota; c) seorang pihak independen, sebagai anggota; d) anggota Dewan Pengawas Syariah dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota (dalam hal Konglomerasi Keuangan memiliki LJK yang melakukan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah). 2) Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan. Point A.3.a. Peringkat : 2 Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dibentuk dengan para ang-gota dari komite audit, komite pemantauan risiko untuk Supervi-sory Board dan komisaris dari anggota entitas BNP. Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari : PDAO (merangkap anggota dan pemimpin komite), ACO, ARMCD, AOD, FAO, MUFG Group Strategy Division for Asia & Oceania dan Komisaris BNP dimana memiliki persyaratan yang telah dilengkapi sesuai ketentuan yang berlaku. Komposisi ini telah memberikan kontribusi pertanggung jawaban yang memadai atas anggota entitas utama guna penera-pan tata kelola yang baik. A.3.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. 2) Komite Tata Kelola Terintegrasi menyelenggarakan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester. 6

11 Results : Point A.3.b. Rating : 2 The Integrated Governance Committee obtained continuing information on implementation of internal audit and compliance function and provided recommendation to be followed up. The Integrated Corporate Governance Committee Charter stipulated that the committee shall meet at least once in every six month. The fifth meeting was on 23 January A.3.c.Result of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Corporate Governance Committee has evaluated the implementation of Integrated Corporate Governance at least through the evaluation of adequate internal control and integrated performance of compliance function; 2) Integrated Corporate Governance Committee has provided recommendation to the Board of Commissioners of the Main Entity to complete the Integrated Corporate Governance Guidelines. 3) The result of Integrated Corporate Governance Committee Meetings shall be put in a minutes of meeting and well documented, including the dissenting opinions along with the reasoning, that occurred in the Integrated Corporate Governance Committee Meeting. Results : Point A.3.c. Rating : 3 The Integrated Governance Committee evaluation result and direction during 23 January 2018 Meeting gave important attention over management of Non Performing Financing (NPF) / Non Performing Loan (NPL), Financial Soundness and AML-FT implementation of each Financial Conglomeration member entities which has been noted on a minute of meeting and no dissenting opinion. During this meeting, one of evaluation result which was discussed is that UFI had submitted to OJK their Action Plan in coping with increasing NPF Ratio and deteriorating Financial Soundness indicator as well as UFI obligation to implement such Action Plan by August The Plan are as follows: - Enhancing sales strategy - Improving the strategy for collection and remedial - Analysis over Branch office and Standby point - New product as an effort to business diversification Point A.3.b. Peringkat : 2 Komite Tata Kelola Terintegrasi memperoleh informasi berkelanjutan atas penerapan fungsi internal audit dan kepatuhan serta memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut yang terarah. Pertemuan yang terjadwal telah dicantumkan pada Charter Committee Integrated Corporate Governance dimana paling sedikit komite melakukan pertemuan berkala satu kali dalam setiap enam bulan. Pertemuan kelima telah dilaksanakan pada tanggal 23 Januari A.3.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. 2) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 3) Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Point A.3.c. Peringkat : 3 Hasil evaluasi dan arahan Komite Tata Kelola Terintegrasi pada rapat tanggal 23 Januari 2018 memberikan perhatian yang penting atas Pengelolaan Non Performing Financing (NPF) / Non Per-forming Loan (NPL), Tingkat Kesehatan Keuangan dan Penera-pan APU-PPT pada anggota Konglomerasi Keuangan serta telah dituangkan dalam risalah rapat Komite dan tidak ada dissenting opinion. Pada Rapat kali ini diantara hasil evaluasi yang dibahas adalah bahwa UFI telah menyampaikan kepada OJK Rencana Tindak Lanjut dalam mengatasi permasalahan Peningkatan Rasio NPF dan Penurunan Tingkat Keseahatan Keuangan serta kewajiban UFI untuk menjalankan Rencana Tindak tersebut hingga paling lambat Agustus Rencana Tindak Lanjut UFI adalah sebagai berikut: - Peningkatan strategi penjualan - Perbaikan strategi pemungutan dan pengembalian tagihan 7

12 Other discussion is concerning potential downgrading of BNP s status from BUKU 2 to BUKU 1 as contributed by decreasing core capital due to increasing NPL Ratio. BNP has setup a Task Force team to settle commitment toward OJK inspection for period 30 June The main roles and responsibility of the team are: - Prepare Action Plan approved by Board of Directors and submit it to OJK. - Active monitoring toward commitment fulfillment against OJK finding - Follow up any potential status downgrading from BUKU 2 to BUKU 1 The Integrated Governance Committee is still required to keep learning and understanding the implementation of integrated governance for the purpose of providing direction to Lead Entity and recommendation to the Board of Commissioner in relation with assessment over adequacy of integrated internal control and compliance function. - Analisa atas kantor cabang dan Standby Point - Produk baru sebagai upaya diversifikasi usaha Juga dibahas tentang potensi Penurunan status BNP dari BUKU 2 ke BUKU 1 seiring Penurunan Modal Inti yang dialami akibat peningkatan Rasio NPL. BNP telah membentuk Tim Satuan Tugas untuk menyelesaikan komitmen penyelesaian rekomendasi OJK untuk periode 30 Juni Tugas dan tanggung jawab utama Tim adalah: - Menyiapkan Rencana Tindak Lanjut untuk disetujui Dewan Direksi dan disampaikan kepada OJK - Memonitor secara aktif penyelesaian komitmen bank atas temuan OJK - Menindaklanjuti potensi penurunan status dari BUKU 2 ke BUKU 1 Komite Tata Kelola Terintegrasi masih perlu terus mempelajari dan memahami pelaksanaan tata kelola terintegrasi guna mem-berikan arahan kepada Entitas utama dan masukan kepada De-wan Komisaris utama yang berhubungan dengan penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatu-han secara terintegrasi. A.4. Integrated Compliance Work Unit A.4.a.Structure of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Compliance Work Unit is independent on the operational work unit. 2) Board of Directors of the Main Entity shall fulfill the necessities of qualified human resources as the member of Integrated Compliance Work Unit. Results : Point A.4.a. Rating : 2 The Integrated Compliance Unit is independent from operational working unit and other working unit within entities. Human resources availability and capability allocation is sufficient for implementing the integrated compliance function. A.4.b. Process of Integrated Corporate Governance Integrated Compliance Work Unit shall supervise and evaluate compliance function in FSI in Financial Conglomeration. Results : Point A.4.b. Rating : 2 A.4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi A.4.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional. 2) Direksi Entitas Utama memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi. Point A.4.a. Peringkat : 2 Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memiliki independensi terhadap satuan kerja operasional dan satuan kerja lainnya dalam entitas. Alokasi atas penyediaan pegawai dan kapabilitas dapat memenuhi pelaksanaan fungsi kerja kepatuhan terintegrasi A.4.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan di LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 8

13 As assigned by the lead entity s management, Compliance Department as the Integrated Compliance Unit has conducted Visits to monitor and evaluate the implementation of compliance function at UFI on 6 & 21 December 2017 and BNP on November 2017 as member entities. A.4.c Result of Integrated Corporate Governance Integrated Compliance Work Unit has submitted report on implementation of its duties and responsibilities to the Director that is in charge of the compliance function of the Main Entity or appointed Director to perform supervision function on FSI in Financial Conglomeration. Results : Point c. Rating : 3 The monitoring and evaluation result has been documented on Visit Reports, reported to Compliance Director of MUFG Bank Jakarta Branch and approved by the General Manager of MUFG Bank Jakarta Branch as Lead Entity Management for Member Entities to follow up. The Points of concerns are as follows: - Higher NPF Ratio as well as deteriorating Financial Soundness of UFI - Increasing NPL Provision contributing to decreasing core capital as well as decreasing OJK assessment over BNP s Soundness Rating leading to potential downgrading of BNP status from BUKU 2 to BUKU 1 - Obligation of Annual AML-FT Risk Assessment A.5. Integrated Internal Audit Work Unit A.5.a. Structure of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Internal Audit Work Unit is independent on operational work unit. 2) Board of Directors of the Main Entity shall fulfill the necessities of qualified human resources as member of Integrated Internal Audit Work Unit. Results : Point A.5.a. Rating : 2 Point A.4.b. Peringkat : 2 Sesuai dengan penugasan dari Manajemen Entitas utama, maka Departemen Kepatuhan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah melakukan kunjungan guna pemantauan dan evalua-si fungsi kepatuhan pada UFI di tanggal 6 & 21 Desember 2017 dan BNP di tanggal November 2017 sebagai para anggota entitas. A.4.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Point c. Peringkat : 3 Hasil pemantauan dan evaluasi telah dituangkan dalam Laporan Kunjungan, dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan MUFG Bank cabang Jakarta serta disetujui oleh General Manager MUFG Bank cabang Jakarta sebagai manajemen Entitas Utama agar dapat ditindak lanjuti oleh para anggota entitas. Hal-hal yang menjadi perhatian diantaranya sebagai berikut: - Tingginya Rasio NPF disertai memburuknya Kesehatan Keuangan UFI - Peningkatan cadangan NPL yang mengakibatkan penurunan Modal Inti dan penurunan Penilaian OJK atas Tingkat Kesehatan Bank sehingga berakibat pada Potensi menurunnya status BNP dari BUKU 2 menjadi BUKU 1 - Kewajiban Penilaian Risiko APU-PPT tahunan A.5. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi A.5.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional. 2) Direksi Entitas Utama telah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi. Point A.5.a. Peringkat : 2 9

14 The Integrated Internal Audit Unit is independent from operational working unit and other working unit within entities. Human resources availability and capability allocation is sufficient for implementing the integrated internal audit function. A.5.b. Process of Integrated Corporate Governance Integrated Internal Audit Work Unit has supervised implementation of internal audit for FSI in Financial Conglomeration. Results : Point b. Rating : 2 As assigned by the lead entity s management, Internal Audit / SKAI Department as the Integrated Internal Audit Unit has conducted Visits to monitor and evaluate the implementation of internal audit function at UFI on 6 & 21 December 2017 and BNP on November 2017 as member entities. A.5.c.Result of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Internal Audit Work Unit has submitted report on implementation of its duties and responsibilities for: a) Director appointed to perform supervision function on FSI in Financial Conglomeration; b) Board of Commissioners of the Main Entity; and c) Director in charge in Compliance Function of the Main Entity. 2) Integrated Internal Audit Work Unit act objectively in supervising audit. 3) Recommendation of audit result has been in accordance with the problem and may be used for improvement reference. Results : Point A.5.c. Rating : 3 The monitoring and evaluation result has been documented on Visit Reports, reported to MUFG Bank Jakarta Branch Management, Directors of member entities, Supervisory Board and Integrated Governance Committee and approved by the General Manager of MUFG Bank Jakarta Branch as Lead Entity Management for Member Entities to follow up. The Points of concerns are as follows: - Internal Audit Quality Assurance - Enhancement on Risk Based Audit Methodology Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi memiliki independensi terhadap satuan kerja operasional dan satuan kerja lainnya dalam entitas. Alokasi atas penyediaan pegawai dan kapabilitas dapat memenuhi pelaksanaan fungsi kerja audit intern terintegrasi A.5.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit intern pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Point b. Peringkat : 2 Sesuai dengan penugasan dari Manajemen Entitas utama, maka Satuan Kerja Audit Intern/ SKAI Departemen sebagai Satuan ker-ja audit intern terintegritas telah melakukan kunjungan guna pemantauan pelaksanaan audit intern pada UFI di tanggal 6 & 21 Desember 2017 dan BNP di tanggal November 2017 se-bagai para anggota entitas. A.5.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada: a) Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan; b) Dewan Komisaris Entitas Utama; dan c) Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama. 2) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi bertindak obyektif dalam melakukan pemantauan pelaksanaan audit. 3) Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan. Point A.5.c. Peringkat : 3 Hasil pemantauan dan evaluasi telah dituangkan dalam Laporan Kunjungan, dilaporkan manajemen MUFG Bank cabang Jakarta, Dewan Direksi para anggota Entitas, Supervisory Board dan Komite Tata Kelola Terintegrasi serta disetujui oleh General Manager MUFG Bank cabang Jakarta sebagai manajemen Entitas Utama agar dapat ditindak lanjuti oleh para anggota entitas. Hal-hal yang menjadi perhatian diantaranya sebagai berikut: - Pengawasan Mutu Audit Internal - Peningkatan Metode audit berdasarkan Risiko 10

15 A.6. Integrated Risk Management Application A.6.a. Structure of Integrated Corporate Governance 1) Main Entity has an appropriate organizational structure to support integrated risk management application as regulated in the Financial Services Authority regulation concerning integrated risk management application for financial conglomeration. 2) Main Entity has policies, procedures and provisions on appropriate limit of risk as regulated in the Financial Services Authority regulation concerning integrated risk management application for financial conglomeration. Results : Point A.6.a. Rating : 2 MUFG Bank Jakarta Branch as the lead entity has appointed an Assistant General Manager (AGM) in charge of Risk Management who supervises among other the Integrated Risk Management Unit. This AGM in charge of risk management function serves as Director in charge of Integrated Risk Management responsible with the implementation of integrated risk management. The Bank is aware that the regulation require for appointment of Director in charge of risk management. In this case the lead entity is still in preparation process to appoint the Director as per applicable regulation. The matter is stipulated on the Business Plan for year 2016 and had been communicated with the OJK supervisors. As per the OJK regulation no. 17/POJK.03/2014, the lead entity has established: a. Integrated Risk Management Committee; and b. Integrated Risk Management Unit. The Bank has documented the duty, responsibility and procedure of the said Committee and Unit. MUFG Bank Jakarta Branch has also issued the Policy Integrated Risk Management for MUFG Financial Conglomerates in Indonesia, approved by the Planning Division for Asia & Oceania as Board of Commissioner on 29 October 2015, to support the implementation of integrated risk management as per the regulation from Otoritas Jasa Keuangan. Each entity also has procedures and mechanisms appropriate risk limits. A.6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi A.6.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. 2) Entitas Utama memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan Point A.6.a. Peringkat : 2 MUFG Bank cabang Jakarta sebagai Entitas Utama telah mengangkat seorang Assistant General Manager (AGM) in charge of Risk Management yang diantaranya membawahi Unit Manajemen Risiko Terintegrasi. AGM yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko ini berlaku sebagai Direktur yang membawahi fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi untuk melaksanakan penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi. Bank menyadari sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Entitas utama seharusnya menetapkan Direktur yang membawahi manajemen risiko. Dalam hal ini Entitas utama masih dalam persiapan untuk mengangkat Direktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini telah tercantum di dalam Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2016 dan telah dikomunikasikan dengan pihak Pengawas OJK. Sesuai dengan POJK 17/POJK.03/2014, Entitas Utama telah membentuk: a. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi; dan b. Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi. Bank telah mendokumentasikan tugas, wewenang dan tata kerja Komite dan Satuan Kerja dimaksud. MUFG Bank cabang Jakarta juga telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia atau Policy Integrated Risk Management for MUFG Financial Conglomerates in Indonesia, yang telah disetujui oleh Planning Division for Asia & Oceania selaku Komisaris pada 11

16 A.6.b. Process of Integrated Corporate Governance The Main Entity shall apply Integrated Risk Management in accordance with the Financial Services Authority Regulation concerning integrated risk management application for financial conglomeration. Results: Point A.6.b. Rating : 1 The Main Entity has implemented an integrated risk management implementation process, in this case through: - Coordination, discussion and active sharing in the context of implementation of integrated risk management to all entities, including the fulfillment of organizational structures and procedures related to risk management of each entity. - Determination and analysis of risk and risk profile parameters for each entity in the framework of formation and reporting of consolidated risk profile. - An active discussion of the risk profile of all entities in order to attain a level of risk that can be of concern to conglomerate risks. Based on the monitoring results of the risk profile parameters of each entity, the Main Entity has reviewed the risk factors of interest in each Entity. These risk factors have been discussed into the Risk Management Unit of each entity, as well as the Board of Directors of the Main Entity. These risk factors of concern will be monitored for the developments and necessary actions if they exist. - Review and analyze the implementation of risk management aspects in each entity, which in this initial phase begins with the fulfillment of organizational standards (Committee and Work Unit of risk management in each entity). - Review the minimum capital requirement of the conglomerate. - Preparation of stress testing analysis of credit risk in each entity in accordance with the risk profile, which will then be consolidated at the level of conglomeration. - Conduct assessment of intra-group transactions to identify the risk of interdependence among members - Preparation of stress testing analysis of credit risk in each entity in accordance with the risk profile, which will then be consolidated at the level of conglomeration. - Sharing and active discussion among members on the implementation of risk management (governance, pact and methodology) to gain additional knowledge and insights and ideas for improving risk management in each entity. - Discussed, discussed and monitored any significant problems or risks that concern each entity, which is currently about a sufficiently high number of NPLs, countermeasures and action plans to address. tanggal 29 Oktober 2015, untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Masingmasing entitas juga telah memiliki prosedur dan mekanisme penetapan limit risiko yang sesuai. A.6.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. Point A.6.b. Peringkat : 1 Entitas Utama telah melaksanakan proses penerapan manajemen risiko terintegrasi, dalam hal ini melalui: - Koordinasi, diskusi dan sharing aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko terintegrasi kepada seluruh entitas, termasuk pemenuhan struktur organisasi dan prosedur terkait manajemen risiko masing-masing entitas. - Penetapan dan analisa parameter dan tingkat profil risiko maingmasing entitas dalam rangka pembentukan dan pelaporan profil risiko terkonsolidasi. - Diskusi aktif pembahasan profil risiko seluruh entitas dalam rangka mendapatkan tingkat risiko yang dapat menjadi perhatian terhadap risiko secara konglomerasi. Berdasarkan hasil pemantauan parameter profil risiko masing-masing entitas, Entitas Utama telah melakukan kajian atas faktor-faktor risiko yang menjadi perhatian di masing-masing Entitas. Faktor-faktor risiko ini telah didiskusikan ke Unit Manajemen Risiko masing-masing entitas, dan juga kepada Direksi Entitas Utama. Faktor-faktor risiko yang menjadi perhatian ini akan dimonitor perkembangan dan tindak lajut yang dibutuhkan bila ada. - Melakukan kajian dan analisa terhadap pemenuhan aspek-aspek penerapan manajemen risiko di masing-masing entitas, yang dalam tahapan awal ini dimulai dengan pemenuhan standar organisasi (Komite dan Unit Kerja manajemen risiko yang ada di masing-masing entitas). - Melakukan kajian terhadap pemenuhan modal minimum konglomerasi. 12

17 The main Primary Entity identifies that the implementation of risk management in member entities, particularly in non-bank financing companies, is still in the early stages of implementation, so that it can still be developed gradually. The Main Entity in this case actively shares knowledge with the member entity, in the context of implementing the management of Risi-ko. Until now, it can be said that the implementation of risk management in non-bank financing companies has shown progress indicated by the presence of risk profile reporting standards, availability of resources related to the implementation of risk management and the availability of risk management implementation procedures. In general, we have established good governance and communication among entities that have resulted in active and open-source sharing discussions that are an important part of establishing and adding value to risk management awareness. - Persiapan analisa stress testing risiko kredit di masing-masing entitas sesuai dengan profil risiko, yang kemudian akan dikonsolidasikan pada tingakt konglomerasi. - Melakukan penilaian atas transaksi intra-grup untuk mengidentifikasi risiko ketergantungan antar anggota - Persiapan analisa stress testing risiko kredit di masing-masing entitas sesuai dengan profil risiko, yang kemudian akan dikonsolidasikan pada tingakt konglomerasi. - Sharing dan diskusi aktif antar anggota tentang penerapan manajemen risiko (tata kelola, paktik dan metodologi) untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan dan gagasan untuk peningkatan manajemen risiko pada masing-masing entitas. - Membahas, diskusi dan pemantauan masalah atau risiko signifikan yang menjadi perhatian setiap entitas, yang mana saat iniadalah tentang jumlah NPL yang cukup tinggi, langkah penanggulangan dan rencana tindakannya untuk diatasi. Entitas Utama utama mengidentifikasi bahwa penerapan mana-jemen risiko di entitas anggota, terutama pada perusahaan pem-biayaan nonbank masih berada pada tahap awal penerapan, se-hingga masih dapat dikembangkan secara bertahap. Entitas Utama dalam hal ini aktif membagikan pengetahuan (sharing knowledge) dengan entitas anggota, dalam rangka penerapan manajemen risi-ko. Sampai dengan saat ini, dapat disampaikan bahwa penerapan manajemen risiko di entitas perusahaan pembiayaan non-bank telah menunjukkan progress yang ditunjukkan dengan telah terse-dianya standar pelaporan profil risiko, ketersediaan sumber daya terkait penerapan manajemen risiko dan tersedianya prosedur penerapan manajemen risiko. Secara umum, kami telah menetapkan tata kelola dan komunikasi yang baik antar entitas yang telah menghasilkan diskusi sharing aktif dan lingkungan terbuka yang menjadi salah satu bagian pent-ing untuk menetapkan dan memberi nilai tambah terhadap pen-erapan manajemen risiko. A.6.c.Result of Integrated Corporate Governance 1) Main Entity shall apply integrated risk management in accordance with Financial Services Authority regulation concerning integrated risk management application for financial conglomeration. A.6.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara efektif sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan. 13

18 2) Board of Directors and Board of Commissioners of the Main Entity is able to perform its duties and responsibilities regarding integrated risk management in accordance with the the Financial Services Authority regulation concerning integrated risk management application. Results : Point A.6.c. Rating : 1 MUFG Bank Jakarta Branch as Lead Entity has been actively working together with the three member entities of the financial conglomeration in implementing the integrated risk management in accordance with characteristic and business complexity of conglomeration. This has been represented in a form of organization and policy concerning the integrated risk management implementation as per the applicable OJK regulation. The Lead Entity would continue coordinating with all member entities to implement the integrated risk management process. The implementation of this risk management have also been reported to the Board of Directors and Commissioner. Board of Commissioners and Board of Directors in this regard has been active in providing guideline to risk profile and application of risk management of conglomeration. By the establishment of integrated risk management, all entities are on the same page of the importance of risk management, that resulting the more awareness towards risks and have done some improvements in practice towards the implementation of risk management at each entity (governance, policy, tools). Entity has also tried to monitor some risk concerns towards each entity, resulting an efficient and tracked risk profile monitoring. 2) Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi. Point A.6.c. Peringkat : 1 MUFG Bank cabang Jakarta sebagai Entitas Utama secara aktif bekerja sama dengan ketiga anggota konglomerasi keuangan dalam menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha konglomerasi keuangan. Hal ini telah diwujudkan dalam bentuk organsiasi dan kebijakan terkait penera-pan manajemen risiko terintegrasi, sesuai dengan POJK terkait. Entitas Utama akan secara berkelanjutan berkoordinasi dengan seluruh entitas untuk menerapkan proses manajemen risiko terin-tegrasi. Pelaksanaan penerapan ini juga dilaporkan kepada Dewan Komi-saris dan Direksi MUFG Bank cabang Jakarta. Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal ini telah aktif memberikan arahan terhadap pro-fil risiko dan penerapan manajemen risiko konglomerasi. Dengan dibentuknya manajemen risiko konglomerasi yang terintegrasi, semua entitas berada pada level pemahaman yang sama mengenai pentingnya manajemen risiko, sehingga menghasilkan lebih banyak kesadaran terhadap risiko dan untuk selanjutnya te-lah melakukan beberapa perbaikan dalam praktik terhadap pelaksanaan manajemen risiko di setiap entitas (tata kelola, ke-bijakan, perangkat). Entitas Utama juga mencoba memantau be-berapa masalah risiko terhadap masing-masing entitas, sehingga menghasilkan pemantauan profil risiko yang efisien dan terpantau. A.7. Integrated Corporate Governance Guidelines A.7.a.Structure of Integrated Corporate Governance 1) Integrated Corporate Governance Guidelines shall at least contain: a. Integrated Corporate Governance Framework for Main Entity; b. Integrated Corporate Governance Framework for FSI. 2) Integrated Corporate Governance Framework for Main Entity shall at least contain: a. Requirements for Board of Directors of the Main Entity and Board of Commissioners of the Main Entity; A.7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi A.7.a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit meliputi: a. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama; b. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK. 2) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama paling sedikit memuat: a. persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama; 14

19 b. Duties and responsibilities of Board of Directors of the Main Entity and Board of Commissioners of the Main Entity; c. Duties and responsibilities of the Integrated Corporate Governance committee. d. Duties and responsibilities of the Integrated Compliance Work Unit; e. Duties and responsibilities of the Integrated Internal Audit Work unit; and f. Integrated risk management application. 3) Integrated Corporate Governance Frameworks for FSI in Financial Conglomeration shall at least contain: a. Board of Directors and Board of Commissioners candidate requirements; b. Sharia Board of Supervisors candidate requirement;*) c. Board of Directors and Board of Commissioners structure; d. Sharia Board of Supervisors structure;*) e. Independent act of Board of Commissioners; f. Implementation of FSI arrangement function by Board of Directors; g. Implementation of supervision function by Board of Commissioners; h. Implementation of supervision function by Sharia Board of Supervisors; i. Implementation of compliance, internal audit function and external audit; j. Implementation of risk management function; k. Remuneration policy; and l. Management of conflicted interest. *) if such Financial Conglomeration has FSI that performed business activities based on Sharia principles. Results : Point A.7.a. Rating : 2 The Guidelines Integrated Corporate Governance compiled by MUFG Bank Jakarta Branch and approved by PDAO as Commissioner on 23 October 2015 contains: - Pre-requirement for Directors and Board of Commissioners - Roles and Responsibility of Directors and Board of Commissioners - Roles and Responsibility of Integrated Governance Committee - Roles and Responsibility of Integrated Compliance Unit - Roles and Responsibility of Integrated Internal Audit Unit - Compliance, Internal Audit Function and External Audit implementation for Entities within Financial Conglomeration - Implementation of Integrated Risk Management function - Remuneration Policy - Conflict of Interest Management b. tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama; c. tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi; d. tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi; e. tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi; dan f. penerapan manajemen risiko terintegrasi. 3) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan paling sedikit memuat: a. persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris; b. persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah *); c. struktur Direksi dan Dewan Komisaris; d. struktur Dewan Pengawas Syariah *); e. independensi tindakan Dewan Komisaris; f. pelaksanaan fungsi pengurusan LJK oleh Direksi; g. pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris; h. pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah *); i. pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit intern, dan pelaksanaan audit ekstern; j. pelaksanaan fungsi manajemen risiko; k. kebijakan remunerasi; dan l. pengelolaan benturan kepentingan. *) dalam hal Konglomerasi Keuangan memiliki LJK yang melakukan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah. Point A.7.a. Peringkat : 2 Pedoman Tata Kelola Terintegrasi atau Guidelines Integrated Corporate Governance yang disusun oleh MUFG Bank cabang Jakarta memuat: - Persyaratan Direksi dan Dewan Komisaris - Tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris - Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi - Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi - Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi - Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan - Penerapan dan Pelaksanaan fungsi manajemen risiko terintegrasi 15

20 The Guidelines Corporate Governance compiled by Member entities already met minimum requirement. - Kebijakan Remunerasi - Pengelolaan Benturan Kepentingan Pedoman Tata Kelola pada Entitas anggota telah memuat persyaratan minimum. A.7.b.Process of Integrated Corporate Governance Implementation of process of Integrated Corporate Governance by Main Entity and FSI shall at least refer to the Integrated Corporate Governance Guidelines. Results : Point A.7.b. Rating : 2 The process of Integrated Governance implementation by MUFG Bank Jakarta Branch and the three member entities of the MUFG Financial Conglomeration in Indonesia is a continuously implemented by referring to the Integrated Governance Guidelines. A.7.c.Result of Integrated Corporate Governance Result of Integrated Corporate Governance has shown that Main Entity and FSI in Financial Conglomeration has applied well Good Corporate Governance principles in accordance with the Integrated Corporate Governance Guidelines. Results : Point A.7.c. Rating : 2 The result of Monitoring and Evaluation over governance structure, internal control, compliance function and internal audit function as well as AML-FT function conducted by the Integrated Compliance Unit (including Integrated AML-FT Unit) and Integrated Internal Audit Unit during November and December 2017 demonstrated that MUFG Bank Jakarta Branch and the two member entities of the MUFG Financial Conglomeration in Indonesia have implemented the good governance principle in accordance with the Guidelines and Regulation of Otoritas Jasa Keuangan on Integrated Governance. A.8. GENERAL CONCLUSION : Based on the analysis of indicators on the whole evaluation factors of Integrated Corporate Governance Implementation, it has been concluded that: A.7.b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Entitas Utama dan LJK paling kurang telah mengacu pada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Point A.7.b. Peringkat : 2 Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh MUFG Bank cabang Jakarta dan kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia dilakukan secara berkelanjutan dengan mengacu pada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. A.7.c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi Keuangan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Point A.7.c. Peringkat : 2 Hasil Pemantauan dan Evaluasi Strukur Tata Kelola, Pengendalian internal, Fungsi Kepatuhan dan Audit Intern serta fungsi APU-PPT yang dilakukan oleh Unit Kepatuhan Terintegrasi (termasuk Unit APU-PPT Terintegrasi) dan Unit Audit Intern Terintegrasi selama bulan November dan Desember 2017 menunjukkan bahwa MUFG Bank cabang Jakarta beserta kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan Pedoman dan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Tata Kelola Terintegrasi. A.8.KESIMPULAN: Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi disimpulkan bahwa: 16

21 A.8.1. Structure of Integrated Corporate Governance A.8.1.a. Values that reflect the strong aspects of structure of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration are: 1. Strong support from MUFG Head Office Japan on implementation of the Integrated Governance Regulation starting from appointment of the Lead Entity and member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia in March 2015 until the issuance of MUFG Indonesia Governance Guidelines containing roles and responsibilities of all member of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia in January Integrated Governance Committee has been established with the approval of its Charter by PDAO as Commissioner of MUFG Bank Jakarta Branch on 23 October The Guidelines Integrated Corporate Governance has been compiled and approved by PDAO as Commissioner of MUFG Bank Jakarta Branch on 23 October Integrated Compliance Unit and Integrated Internal Audit Unit have been established with the approval of its Charter by PDAO as Commissioner of MUFG Bank Jakarta Branch on 23 October The Corporate Governance structure of all three member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia have been established in accordance with the applicable Governance Regulation including the Integrated Governance Regulation. 6. Integrated Risk Management Unit has been established along with its Charter which is approved by PDAO as Commissioner of MUFG Bank Jakarta Branch on 29 October Policy Integrated Risk Management for MUFG Financial Conglomerates in Indonesia has been compiled and approved by PDAO as Commissioner of MUFG Bank Jakarta Branch on 29 October Member of the Financial Conglomeration from Multi Finance industry has established an Audit Committee and appointing an independent commissioner prior to 19 November 2016 as per OJK Regulation number 30/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Multi Finance entities. 9. The two member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia had made adjustment on their Governance Guidance and Board of Commissioner Manual. A.8.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi A.8.1.a. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut: 1. Dukungan yang kuat dari Kantor Pusat MUFG di Jepang atas pelaksanaan Ketentuan Tata Kelola Terintegrasi sejak penunjukan Entitas Utama dan anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia pada bulan Maret 2015 hingga diterbitkannya MUFG Indonesia Governance Guidelines yang memuat wewenang dan kewajiban seluruh anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia pada bulan Januari Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dibentuk dengan disetujuinya Charter dimaksud oleh PDAO selaku Komisaris MUFG Bank cabang Jakarta tanggal 23 Oktober Telah disusunnya Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang telah disetujui oleh PDAO selaku Komisaris MUFG Bank cabang Jakarta tanggal 23 Oktober Telah dibentuknya Unit Kepatuhan Terintegrasi dan Unit Audit Intern Terintegrasi berikut Charternya yang telah disetujui oleh PDAO selaku Komisaris MUFG Bank cabang Jakarta tanggal 23 Oktober Telah dibentuknya Struktur Tata Kelola pada ketiga anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola yang berlaku termasuk Ketentuan Tata Kelola Terintegrasi 6. Telah dibentuknya Unit Manajemen Risiko Terintegrasi berikut Charternya yang telah disetujui oleh PDAO selaku Komisaris MUFG Bank cabang Jakarta tanggal 29 Oktober Telah disusunnya Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia yang telah disetujui oleh PDAO selaku Komisaris MUFG Bank cabang Jakarta tanggal 29 Oktober Anggota Konglomerasi Keuangan yang berasal dari Lembaga Keuangan telah membentuk Komite Audit dan penunjukan Komisaris Independen sebelum tanggal 19 November 2016 sesuai Peraturan OJK nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan. 17

22 A.8.1.b Values that reflect aspects of structure of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration which require further action / enhancement: 1. Management of MUFG Bank Jakarta Branch as Lead Entity are required to learn and understand main business and main risk of other member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia. 2. MUFG Bank Jakarta Branch has appointed Assistant GM/AGM in charge of risk management including integrated risk management with direct reporting line to the GM which makes him independent. A.8.2. Process of Integrated Corporate Governance A.8.2.a. Values that reflect the strong aspects of process of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration are : 1. Compliance Function are well implemented by MUFG Bank Jakarta and the two member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia in accordance with Integrated Governance Regulation. 2. Internal Audit Function are well implemented by MUFG Bank Jakarta and the two member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia in accordance with Integrated Governance Regulation. 3. AML-CFT Function are well implemented by MUFG Bank Jakarta and the two member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia in accordance with prevailing regulations 4. Member entities coming from Multi Finance industry have met new requirement which is first submission of Business Plan Report to Otoritas Jasa Keuangan in January Member entities coming from Multi Finance industry have met new requirement which is first submission of Annual Governance Assessment Report to Otoritas Jasa Keuangan in April 2017 in accordance with OJK Regulation number 30/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Multi Finance entities and OJK Circular Letter number 15/SEOJK.05/2016 concerning Report of Good Corporate Governance for Multi Finance entities. A.8.2.b. Values that reflect aspects of process of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration which require further action / enhancement: 9. Kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia telah melakukan penyesuaian atas Pedoman Tata Kelola dan Pedoman Dewan Komisaris yang mereka susun. A.8.1.b.. Nilai-nilai aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan yang masih perlu ditindaklanjuti sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola adalah sebagai berikut: 1. Manajemen MUFG Bank cabang Jakarta selaku Entitas Utama masih memerlukan penyesuaian untuk mempelajari dan memahami kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari para anggota dalam konglomerasi keuangan MUFG di Indonesia 2. MUFG Bank cabang Jakarta telah menunjuk Asisten GM / AGM yang membawahi manajemen risiko termasuk manajemen risiko terintegrasi dengan garis pelaporan langsung kepada GM sehingga cukup independen. A Proses Tata Kelola Terintegrasi A.8.2.a. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Kepatuhan telah dijalankan dengan baik oleh MUFG Bank Jakarta dan kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola Terintegrasi. 2. Fungsi Audit Intern telah dijalankan dengan baik oleh MUFG Bank Jakarta dan kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di In-donesia sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola Terintegrasi. 3. Fungsi APU-PPT telah dijalankan dengan baik oleh MUFG Bank Jakarta dan kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indo-nesia sesuai dengan Ketentuan yang berlaku. 4. Anggota Konglomerasi Keuangan yang berasal dari Lembaga Keuangan untuk pertama kalinya telah memenuhi ketentuan baru berupa kewajiban penyampaian Laporan Rencana Usaha kepada Otoritas jasa Keuangan pada Januari Anggota Konglomerasi Keuangan yang berasal dari Lembaga Keuangan untuk pertama kalinya telah memenuhi ketentuan baru berupa kewajiban penyampaian Laporan Penilaian Tata Kelola Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada April 2017 sesuai Peraturan OJK nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan dan Surat Edaran OJK nomor 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan 18

23 1. Several Policy and Procedure supporting Compliance function require little adjustment for a better internal control. 2. Several Policy and Procedure as well as Organisation Structure supporting Internal Audit function need little adjustment for a better internal control. 3. Several Policy and Procedure as well as Organisation Structure supporting AML- CFT function need little adjustment for a better internal control. 4. Action Plans which have been submitted to OJK by Member Entities need to immediately implemented. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pem-biayaan. A.8.2.b. Nilai-nilai aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan yang masih perlu ditindaklanjuti sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola adalah sebagai berikut: 1. Beberapa Kebijakan dan Prosedur pendukung fungsi Kepatuhan masih perlu dilakukan penyesuaian untuk menghasilkan pengendalian intern yang lebih baik. 2. Beberapa Kebijakan dan Prosedur serta Struktur Organisasi yang mendukung fungsi Audit Intern masih perlu dilakukan penyesuaian untuk menghasilkan pengendalian intern yang lebih baik. 3. Beberapa Kebijakan dan Prosedur serta Struktur Organisasi yang mendukung fungsi APU-PPT masih perlu dilakukan penyesuaian untuk menghasilkan pengendalian intern yang lebih baik. 4. Rencana Tindak yang telah disampaikan Anggota Konglomerasi Keuangan kepada OJK perlu segera dijalankan. A.8.3. Result of Integrated Corporate Governance A.8.3.a. Values that reflect the strong aspects of results of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration are: Overall, the Governance Structure including Compliance function and Internal Audit function at MUFG Bank Jakarta Branch and the two member of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia (PT. U Finance Indonesia and PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk.) are taking place in accordance with applicable Governance Regulation including the Integrated Governance Regulation. A.8.3.b. Values that reflect aspects of results of Integrated Corporate Governance Financial Conglomeration which require further action / enhancement: 1. Supporting major points of concerns such as NPL / NPF including monitoring the implementation of Action Plan submitted to OJK 2. As noted during Monitoring and Evaluation visit by the Integrated Compliance Unit, Integrated Internal Audit Unit and Integrated AML-CFT Unit, member entities of MUFG Financial Conglomeration in Indonesia are currently in a process of adjusting several Policy and Procedure supporting the Compliance function, Internal Audit function as well as AML-CFT function to come up with better internal control. A.8.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi A.8.3.a.Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Secara keseluruhan, Struktur Tata Kelola termasuk didalamnya fungsi Kepatuhan, fungsi Audit Intern dan fungsi APU-PPT pada MUFG Bank cabang Jakarta dan kedua anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia (PT. U Finance Indonesia dan PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk.) telah berjalan sesuai Ketentuan Tata Kelola yang berlaku termasuk Ketentuan Tata Kelola Terin-tegrasi. A.8.3.b. Nilai-nilai aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan yang masih perlu ditindaklanjuti sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola adalah sebagai berikut: 1. Memberikan dukungan Penyelesaian hal-hal yang menjadi perhatian utama seperti NPL / NPF termasuk mengawasi pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut yang telah disampaikan kepada OJK. 2. Sebagai hasil Pemantauan dan Evaluasi Unit Kepatuhan Terintegrasi (termasuk Unit APU-PPT Terintegrasi), Unit 19

24 3. The Integrated Governance Committee shall keep learning and understanding the implementation of integrated governance for the purpose of providing direction to Lead Entity and feedback to Board of Commissioner of Lead Entity in connection with adequacy assessment of integrated internal control and compliance function. Audit Intern Terintegrasi, anggota Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia tengah melakukan proses penyesuaian beberapa Kebijakan dan Prosedur pendukung fungsi Kepatuhan, fungsi Audit Intern serta fungsi APU-PPT untuk menghasilkan pengendalian intern yang lebih baik. 3. Komite Tata Kelola Terintegrasi masih terus mempelajari dan memahami pelaksanaan tata kelola terintegrasi guna memberikan arahan kepada Entitas utama dan masukan kepada Dewan Komisaris utama yang berhubungan dengan penilaian kecukupan pen-gendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Result:

25 B, Structure of Conglomeration STRUCTURE OF BUSINESS GROUP CONNECTED WITH THE BANK INCLUDING CORPORATE OWNERS OF THE BANK TO THE LEVEL OF ULTIMATE SHAREHOLDER AS OF DEC 31, 2017 Mitsubishi UFJ Financial Group (1) 100% 100% 21.54% (direct ownership & 23% 84.98% 41.22% 36.88% 97.18% through BTMU) Mitsubishi UFJ Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Mitsubishi UFJ Hitachi Capital 3.93% Mitsubishi UFJ Mitsubishi UFJ Lease & Finance ACOM Co., Ltd Mitsubishi UFJ, Securities Holdings Trust and Banking Corporation NICOS Co.,Ltd. Capital Co., Ltd Co., Ltd. (6) Ltd (4) Corporation (3) (13) (5) (9) (7) (2) 100% 15.45% 66.15% 75% 85% Mitsubishi UFJ Mitsubishi UFJ Hitachi Capital Takari Kokoh Lease and 10.42% Bank Nusantara 9.35% Research and Asia Pacific Pte Sejahtera Finance Parahyangan Tbk Consulting Co., Ltd Ltd (21) (15) Indonesia (19) (8) (14) 19.90% 52.93% 100% 100% 100% Bank Danamon Asia Financial Fullerton Management Fullerton Financial Indonesia Tbk (25) (Indonesia) Pte. Ltd Pte. Ltd. 92.1% 100% Adira Dinamika Multifinance Tbk Maju Holdings Pte. Ltd. (26) Temasek Holding 15.74% and largest portion Standard Chartered Bank** (54) * Categorized as BTMU related parties refer to PBI 8/13/2006 Article 8(1)c as a company that exercises control of another company which is also controlled by the Bank. ** Categorized as BTMU related parties refer to PBI 8/13/2006 Article 8(1)d.2) as a company in which a company/legal entity as referred to Article 8(1)c exercise control. *** Categorized as BTMU related party refer to PBI 87/13/2006 Article 8(1)j.2) as a company in which BOD/BOC/Executive Officer of company/legal entity as referred to Article 8(1)d.2) and/or Article 8(1)c exercise control. All three categories are considered as related parties but exempted from the calculation of the LLL, refer to Article 40B(1) 99.71% 24.98% 18.09% 44.56% 84.98% Artha Asia Finance (23) 70% Hitachi Capital Finance Indonesia (22) 25% MU Research and Consulting Indonesia (16) BOT Lease Co., Ltd (10) Bank of Ayudhya (24) 17.57% 76.88% 100% MUFG Union Bank (11) 11.20% DBS Group Holdings Ltd. 100% DBS Bank Ltd. 99% Bank DBS Indonesia** (56) Mark Spencer Greenberg is Commissioner in Astra International Tbk and Bank Permata Tbk Bank Permata Tbk** (55) 44.56% Astra International Tbk*** (57) Toyota Astra Motor Astra Honda Motor GS Battery Astra Daihatsu Motor Federal Nittan industries AT Indonesia Denso Indonesia Astra Auto Finance Komatsu Astra Finance Kayaba Indonesia Toyota Astra Financial Service Akebono Brake Astra Indonesia Pamapersada Nusantara Federal International Finance Astra Sedaya Finance Astra Agro Lestari Isuzu Astra Motor Indonesia Komatsu Remanufacturing Asia Serasi Autoraya Astra Otoparts United Tractors Tjahja Sakti Motor Astra Graphia TD Automotive Compressor Asano Gear Indonesia DIC Astra Chemical Denso Sales Indonesia Akashi Wahana Indonesia Inti Pantja Press Industri Hamaden Indonesia Manufacturing Inti Ganda Perdana Show a Indonesia Manufacturing Bridgestone Astra Indonesia 60% Bumiputera BOT Finance Ind. (17) 20% JACCS Co., Ltd (12) *Note: Please refer to Astra International Chart 40% 10% Mitra Pinasthika Mustika Finance (20) 60% Mitra Pinasthika Mustika Tbk* (27) 48.62% Saratoga Investama Sedaya Tbk* (31) 25% 29.79% 24.11% 20% U Finance Indonesia (18) 65% 99.99% 99.99% 100% 99.84% Adaro Strategic Capital Adaro Strategic Lestari Saratoga Pow er** (53) Mitra Pinasthika Mustika Rent** (28) Mitra Pinasthika Mulia** (29) Federal Karyatama** (30) Wahana Anugerah Sejahtera 29.39% Adaro Strategic Investment Tow er Bersama Infrastructure Tbk** (32) 43.91% Adaro Energy Tbk** (46) Tow er Bersama Group: (33-45) Tower Bersama, United Tow erindo, Batavia Tow erindo, Metric Solusi Integrasi, Solusindo Kreasi Pratama, Tow er One, Bali Telekom, Prima Media Selaras, Telenet Internusa, Triaka Bersama, Mitrayasa Sarana Informasi, Menara Bersama Terpadu, Solusi Menara Indonesia 100% Alam Tri Abadi 54.11% Adaro Indonesia** (47) 99.99% Adaro Pow er** (52) 100% 99.99% Sapta Indra Adaro Logistics Sejati** (51) 99.99% Maritime Barito 0.01% Perkasa** (48) 65% Tanjung Pow er Indonesia** (50) 34% Bhimasena Pow er Indonesia** (49) 21

26 C. STRUCTURE OF SHAREHOLDERS OF MEMBERS OF FINANCIAL CONGLOMERATION As of 31 December 2017 MUFG No Company Name Direct Ownership MUFG Ownership Financial Booking 1 MUFG Bank Consolidated Jakarta Branch % MUFG LTD % % Yes Group 2 PT.U Finance Indonesia 3 PT Bank Nusantara Parahyangan 65.00% MUFG, LTD % 20.00% Mit UFJ NICOS, Ltd 84.98% 10.00% PT Bumiputera BOT Finance 13.54% 66.15% ACOM Co. Ltd 36.88% 9.35% MUFG, Ltd % 83.35% 33.75% Consolidated Subsidiary Consolidated Subsidiary Yes Yes C. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DARI ANGGOTA KONGLOMERASI KEUANGAN Posisi 31 Desember 2017 Nama Pembukuan No Kepemilikan Langsung Kepemilikan MUFG Keuangan Perusahaan MUFG 1 MUFG Bank Grup Cabang % MUFG LTD % % Ya Konsolidasi Jakarta 2 PT.U Finance Indonesia 3 PT Bank Nusantara Parahyangan 65.00% MUFG, LTD % 20.00% Mit UFJ NICOS, Ltd 84.98% 10.00% PT Bumiputera BOT Finance 13.54% 66.15% ACOM Co. Ltd 36.88% 9.35% MUFG, Ltd % 83.35% 33.75% Subsidiari Konsolidasi Subsidiari Konsolidasi Ya Ya C.1. PT Bank BNP Parahyangan : Description Par Value of Rp500 per Share Number of Shares Nominal Value Percentage Authorized Capital Rp Issued and Fully Paid-In Capital ACOM CO., LTD Rp ,15% PT Hermawan Sentral Investama Rp ,72% MUFG Bank Rp ,35% Public/Others below 5% Rp ,78% TOTAL Rp ,00% Keterangan Nilai Nominal Rp500 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal Persentase Modal Dasar Rp Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ACOM CO., LTD Rp ,15% PT Hermawan Sentral Investama Rp ,72% MUFG Bank Rp ,35% Masyarakat/Lainnya di bawah 5% Rp ,78% TOTAL Rp ,00% 22

27 C.2 PT U Finance Indonesia: Per Value Rp. 1,000,000 per share Description Number of Shares Nominal Value Percentage Authorized Capital 500, ,000,000,000 Issued and Fully Paid-In Capital MUFG Bank 105, ,950,000,000 65,00% Mitsubishi-UFJ Nicos Co Ltd 32,600 32,600,000,000 20,00% PT Bumiputera BOT Finance 16,300 16,300,000,000 10,00% PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 8,150 8,150,000,000 5,00% TOTAL 163, ,000,000, ,00% Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal Rp. 1,000,000 per saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 500, ,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase (%) MUFG Bank 105, ,950,000,000 65,00% Mitsubishi-UFJ Nicos Co Ltd 32,600 32,600,000,000 20,00% PT Bumiputera BOT Finance 16,300 16,300,000,000 10,00% PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 8,150 8,150,000,000 5,00% TOTAL 163, ,000,000, ,00% 23

28 D. ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF LEAD ENTITY & SISTER COMPANIES D.1. LEAD ENTITY : 24

29 D.2. SISTER COMPANIES : D.2.a. PT BNP PARAHYANGAN 25

30 D.2. SISTER D.2.b. PT U FINANCE 26

TABLE OF CONTENTS. ANNUAL REPORT INTEGRATED GOVERNANCE FINANCIAL CONGLOMERATION (Laporan Tahunan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan)

TABLE OF CONTENTS. ANNUAL REPORT INTEGRATED GOVERNANCE FINANCIAL CONGLOMERATION (Laporan Tahunan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan) TABLE OF CONTENTS MANAGEMENT LETTER (Surat Manajemen) ANNUAL REPORT INTEGRATED GOVERNANCE FINANCIAL CONGLOMERATION (Laporan Tahunan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan) PART A (Bagian A) PAGE

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 136 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

2. Dasar Pembentukan 2. Basis of Establishment

2. Dasar Pembentukan 2. Basis of Establishment 1. Tujuan Umum 1. General Objective Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI CHARTER of THE NOMINATION and REMUNERATION of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ( Perseroan / Company )

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI CHARTER of THE NOMINATION and REMUNERATION of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ( Perseroan / Company ) 1. Dasar Hukum: a. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini disusun terutama berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 ( POJK ) tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI CHARTER of THE NOMINATION and REMUNERATION of PT Surya Citra Media Tbk ( Perseroan / Company )

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI CHARTER of THE NOMINATION and REMUNERATION of PT Surya Citra Media Tbk ( Perseroan / Company ) 1. Dasar Hukum: a. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini disusun terutama berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 ( POJK ) tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

SEKRETARIS PERUSAHAAN

SEKRETARIS PERUSAHAAN 141 SEKRETARIS PERUSAHAAN OJK No. 35/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember atau Perusahaan Publik ( Peraturan No. 35/2014 ), Perusahaan disesuaikan dengan Peraturan No. 35/2014 yang terdiri dari: a publicly

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan 2015 O u t l i n e 1 Latar Belakang 2 Cakupan Pengaturan

Lebih terperinci

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review 1 of 5 2 of 5 1. TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mendokumentasikan proses dan agenda utama masalah yang akan dimasukkan dalam pertemuan untuk mengevaluasi status organisasi HSES. Prosedur

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama : PT. Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Posisi Pelaporan : Januari

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi selama 1 (satu) tahun Buku LAPORAN PENILAIAN SENDIRI DARI KONGLOMERASI KEUANGAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Audit Committee Charter

Audit Committee Charter Audit Committee Charter PT Samindo Resources Tbk ( MYOH ) I. Preface 1. Background Keberadaan komite audit pada saat ini telah diterima sebagai suatu bagian dari tata kelola organisasi perusahaan yang

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. CHARTER OF THE AUDIT COMMITTEE OF PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. 1. Latar Belakang dan Tujuan

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. CHARTER OF THE AUDIT COMMITTEE OF PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. 1. Latar Belakang dan Tujuan PIAGAM KOMITE AUDIT PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk CHARTER OF THE AUDIT COMMITTEE OF PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk 1. Latar Belakang dan Tujuan Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung

Lebih terperinci

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN & RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT MODERNLAND REALTY TBK 21 JUNI 2017

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN & RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT MODERNLAND REALTY TBK 21 JUNI 2017 BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN & RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT MODERNLAND REALTY TBK 21 JUNI 2017 Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT. INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL Tbk

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT. INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL Tbk PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT. INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL Tbk Piagam / Charter of Nomination & Remuneration Committee 1 I. Pendahuluan II. adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

I. INTEGRATED GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION SELF ASSESSMENT I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

I. INTEGRATED GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION SELF ASSESSMENT I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI INTEGRATED GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION REPORT POSISI 31 DESEMBER 2016 JPMORGAN CHASE BANK, N.A. JAKARTA BRANCH PT. JPMORGAN SECURITIES

Lebih terperinci

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015 2015 IIA Indonesia National Conference J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, 19-20 Agustus 2015 Dasar Regulasi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.03/2015 Perihal Penerapan Tata Kelola

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT. MENJABAT SEJAK Position Held Since. NAMA Name. USIA Age. JABATAN Position

KOMITE AUDIT. MENJABAT SEJAK Position Held Since. NAMA Name. USIA Age. JABATAN Position 130 Tinjauan Keuangan 2016 2016 Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development KOMITE AUDIT Perseroan telah membentuk Komite Audit dan

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen) KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank

Lebih terperinci

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Daftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12

Daftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12 Daftar Isi Halaman Latar Belakang I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2017 3 II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12 III. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi

Lebih terperinci

Maintaining Performance in a Year of Challenges

Maintaining Performance in a Year of Challenges Maintaining Performance in a Year of Challenges Daftar Isi Halaman Ikhtisar Utama Main Overview 6 Sekilas Bank Ina Bank Ina At A Glance 7 Piagam & Sertifikat Awards & Certificates 8 Kaleidoskop 2015 2015

Lebih terperinci

2. Dasar Pembentukan 2. Basis of Establishment

2. Dasar Pembentukan 2. Basis of Establishment 1. Latar Belakang dan Tujuan 1. Background and Objectives Komite dibentuk oleh Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau

Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau Bank Mandiri tunduk pada peraturan dan ketentuan perundangan yang berlaku dalam penentuan kriteria dan prosedur pengangkatan Direksi Bank Mandiri yaitu: a. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE CHARTER

PIAGAM KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE CHARTER PIAGAM KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE CHARTER BAB I Chapter I PENDAHULUAN PRELIMINARY Piagam Komite Audit ini disusun sebagai pedoman kerja bagi Komite Audit PT Lautan Luas Tbk ( Perseroan ) dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31,

Lebih terperinci

Tata Kelola Terintegrasi

Tata Kelola Terintegrasi Tata Kelola Terintegrasi Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance 9 Nopember 2015 Pengertian Umum Holding Company 1. Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki

Lebih terperinci

ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN

Lebih terperinci

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris secara berkala melaksanakan rapat, baik rapat internal maupun rapat

Lebih terperinci

PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. TUJUAN I. PURPOSE Piagam Komite Audit dibuat sebagai pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung

Lebih terperinci

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG Abstract INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG Accountants play an important role on the implementation of a good corporate governance

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT COMMITTEE AUDIT CHARTER. PT Logindo Samudramakmur Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT COMMITTEE AUDIT CHARTER. PT Logindo Samudramakmur Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT COMMITTEE AUDIT CHARTER Daftar Isi Content BAB I Pendahuluan 1 Preliminary Latar Belakang Background BAB II Komite Audit 2 Audit Committee Arti dan Tujuan 2 Definition and Purposes

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

Agenda 1 Approval of the Company s Annual Report and the Company s consolidated Financial Statements for the year ended on 31 st of December 2014

Agenda 1 Approval of the Company s Annual Report and the Company s consolidated Financial Statements for the year ended on 31 st of December 2014 PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RAPAT ) PT BANK CIMB NIAGA Tbk ( PERSEROAN ) DETAILS OF THE AGENDA OF THE ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (THE MEETING ) OF PT BANK CIMB NIAGA

Lebih terperinci

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Kilas Kinerja 06 06 Performance Overview REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Remuneration of Board of Commissioners and Directors Kebijakan Remunerasi Bagi Dewan Dan Direksi Remuneration Policy for

Lebih terperinci

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan

Lebih terperinci

1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN 1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Entitas Utama : PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) Posisi Laporan : Mei 2017 Hasil

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( Rapat ) yang akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management

Lebih terperinci

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 349) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Tahunan. PT Petrosea Tbk.

Bahan Mata Acara. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Tahunan. PT Petrosea Tbk. Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Tahunan PT Petrosea Tbk. 20 April 2016 1 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Tahunan ( Rapat )

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA DAFTAR ISI I. Pendahuluan II. III. IV. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

Lebih terperinci

Komite Audit Audit Committee

Komite Audit Audit Committee Komite Audit Audit Committee Komite Audit diangkat oleh Dewan melalui Keputusan Sirkuler Dewan KSR- KOM.Corp.Sec.-013 tahun 2015 yang didasari oleh Memo Rekomendasi B. 008 KN tanggal 16 November 2015.

Lebih terperinci

ANNOUNCEMENT OF MINUTE SUMMARY OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS PT CAPITALINC INVESTMENT TBK

ANNOUNCEMENT OF MINUTE SUMMARY OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS PT CAPITALINC INVESTMENT TBK ANNOUNCEMENT OF MINUTE SUMMARY OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS PT CAPITALINC INVESTMENT TBK PT CAPITALINC INVESTMENT TBK, domicile at South Jakarta, hereby notify that on Friday, 10 July 2015

Lebih terperinci

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Pengaruh Rasio Risk Based Bank Rating terhadap Return on Equity Bank Mega Syariah Effect of Risk Based Bank Rating Ratio to Return on Equity Bank

Lebih terperinci

GRUP RESONA BANK CONGLOMERATION LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN

GRUP RESONA BANK CONGLOMERATION LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP RESONA BANK IMPLEMENTATION REPORT OF INTEGRATED GOVERNANCE OF RESONA BANK GROUP FINANCIAL CONGLOMERATION 2015 DAFTAR ISI Table of

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

Agenda 1 dari Rapat Agenda 1

Agenda 1 dari Rapat Agenda 1 PT DUTA PERTIWI Tbk BERKEDUDUKAN DI JAKARTA UTARA Domiciled in Jakarta Utara PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 Re: Announcement of Summary of Minutes of Annual

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study discussed the role of internal audit in supporting the effectiveness of internal controls in the purchases of raw materials PT.SANLIT CORE PLASTIC Bandung. Effective internal controls

Lebih terperinci

Committee. 1. Visi dan Misi Komite Remunerasi dan Nominasi. 1. Vision and Mission of the Remuneration and Nomination Committee

Committee. 1. Visi dan Misi Komite Remunerasi dan Nominasi. 1. Vision and Mission of the Remuneration and Nomination Committee Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Charter of Remuneration and Nomination Committee 1. Visi dan Misi Komite Remunerasi dan Nominasi a. Visi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah Menjadi organ Dewan

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Kebijakan ini berlaku sejak mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada bulan Mei 2018. Manajemen risiko merupakan suatu bagian yang esensial

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen. TINJAUAN HUKUM PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MENGAWASI PENERAPAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI KREDIT SEBAGAI UPAYA UNTUK MELINDUNGI NASABAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT CHARTER of THE AUDIT COMMITTEE of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ( Perseroan / Company )

PIAGAM KOMITE AUDIT CHARTER of THE AUDIT COMMITTEE of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ( Perseroan / Company ) 1. Latar Belakang dan Acuan Utama Piagam Komite Audit Perseroan ( Piagam ) ini dibentuk dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Posisi : 30 Juni 2015 (Revisi OJK) 1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat

Lebih terperinci

Domiciled in West Jakarta. Berdomisili di Jakarta Barat REVISION INVITATION OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Domiciled in West Jakarta. Berdomisili di Jakarta Barat REVISION INVITATION OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Berdomisili di Jakarta Barat RALAT PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Merujuk pada Iklan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan( RUPST ) PT Erajaya Swasembada Tbk ( Perseroan ) yang telah

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi

Lebih terperinci

Komite Audit Audit Committee

Komite Audit Audit Committee Komite Audit Audit Committee Komite Audit diangkat oleh Dewan melalui Keputusan Sirkuler Dewan KSR- KOM.Corp.Sec.-013 tahun 2015 yang didasari oleh Memo Rekomendasi B. 008 KN tanggal 16 November 2015.

Lebih terperinci

Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi Integrated Corporate Governance Policy Danamon Group

Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi Integrated Corporate Governance Policy Danamon Group Danamon Group Kata Pengantar Seiring dengan perkembangan globalisasi, teknologi informasi, dan inovasi produk serta aktivitas Lembaga Jasa Keuangan telah menciptakan sistem keuangan yang kompleks, dinamis

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa : Kesimpulan Sesuai dengan ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 09 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH - 2 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)

Lebih terperinci

BOARD CHARTER/ PIAGAM DEWAN

BOARD CHARTER/ PIAGAM DEWAN BOARD CHARTER/ PIAGAM DEWAN PT PROFESIONAL TELEKOMUNIKASI INDONESIA 2015 BOARD CHARTER OF PT PROFESIONAL TELEKOMUNIKASI INDONESIA PIAGAM DEWAN PT PROFESIONAL TELEKOMUNIKASI INDONESIA A. INTRODUCTION Based

Lebih terperinci

KEPEMILIKAN EFEK YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH DARI SAHAM YANG DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PER TANGGAL 31 JANUARI 2016

KEPEMILIKAN EFEK YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH DARI SAHAM YANG DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PER TANGGAL 31 JANUARI 2016 PT LINK NET Tbk KEPEMILIKAN SAHAM OLEH DIREKSI/KOMISARIS PER 31/01/2016 HALAMAN: 1 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi Desember Struktur Konglomerasi Keuangan BNP Paribas Indonesia

DAFTAR ISI. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi Desember Struktur Konglomerasi Keuangan BNP Paribas Indonesia LAPORANTAHUNANPELAKSANAANTATA KELOLATERINTEGRASI 2016 KONGLOMERASIKEUANGAN BNPPARIBASINDONESIA DAFTAR ISI I. Pendahuluan II. III. IV. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Standby Letter of Credit, Prinsip Kehati-hatian, Bank. Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci: Standby Letter of Credit, Prinsip Kehati-hatian, Bank. Universitas Kristen Maranatha TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASAS KEHATI-HATIAN (PRUDENTIAL BANKING PRINCIPLE) DALAM PENERBITAN STANDBY LETTER OF CREDIT DARI PIHAK BANK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP PERKREDITAN YANG SEHAT ABSTRAK Standby

Lebih terperinci

President Commissioner & Independent Commissioner

President Commissioner & Independent Commissioner PT Surya Esa Perkasa Tbk. ( the Company ) ANNOUNCEMENT SUMMARY MINUTES OF ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The Board of Directors of PT Surya Esa Perkasa Tbk (the "Company"), domiciled in South Jakarta,

Lebih terperinci

1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan

1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan 1/15/2016 Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan AGENDA #2 Konglomerasi Keuangan Manfaat dan Risiko Konglomerasi Keuangan Manajemen Risiko Terintegrasi Penerapan Tata Kelola Terintegrasi

Lebih terperinci

Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Charter of Risk Monitoring Committee of

Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Charter of Risk Monitoring Committee of Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Dokumen ini mengatur pedoman dan tata tertib kerja Komite Pemantau Risiko ( Komite ) di PT Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

ABSTRACT. have been conducted in accordance with Auditing Standards and Code of Ethics Audit of

ABSTRACT. have been conducted in accordance with Auditing Standards and Code of Ethics Audit of ABSTRACT Quality Control Audit Guidelines (PKMA) is a standard procedure that should be performed by the Government Internal Supervisory Apparatus (APIP) to ensure audits have been conducted in accordance

Lebih terperinci

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG Health is a major requirement for human beings to be able to continue

Lebih terperinci

Melihat hasil penelitian seperti di atas maka ada beberapa saran yang diberikan untuk peningkatan komitmen organsiasi di PT Telkom Tbk Kantor Divre V

Melihat hasil penelitian seperti di atas maka ada beberapa saran yang diberikan untuk peningkatan komitmen organsiasi di PT Telkom Tbk Kantor Divre V RINGKASAN Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02

Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02 bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02 hal : i PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN MAYBANK INDONESIA VERSI 2.0 Desember 2017 Pengantar hal : ii Pengantar Pedoman

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Preface

Kata Pengantar. Preface Judul Dokumen : Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi Versi : 205 Kata Pengantar Seiring dengan perkembangan globalisasi, teknologi informasi, dan inovasi produk serta aktivitas Lembaga Jasa Keuangan telah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK NOSS A (New Operation Support System Assurance) merupakan objek di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berperan sebagai montirong terhadap peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Semua data pelanggan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Tahun 2015 Entitas Utama : LJK Anggota : PT Summit Oto Finance Posisi Laporan : 31 Desember 2015 Pendahuluan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang memiliki hubungan kepemilikan

Lebih terperinci

TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015

TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015 TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015 RULES OF THE ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS AND EXTRAORDINARY

Lebih terperinci

TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO DAN PEMENUHAN CAPITAL EQUIVALENCY MAINTAINED ASSETS

TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO DAN PEMENUHAN CAPITAL EQUIVALENCY MAINTAINED ASSETS Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO DAN PEMENUHAN CAPITAL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah salah satu perusahan penyedia jasa pengiriman barang atau kurir yang berdiri pada tanggal 26 November 1990. Seiring dengan perkembangannya, JNE telah

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA TBK.

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA TBK. PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA TBK. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) PT HM Sampoerna Tbk. ( Perseroan ) pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA Tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta

Lebih terperinci

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Informasi merupakan salah satu aset yang sangat penting untuk PT.KAI. Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kemungkinan terjadinya gangguan terhadap keamanan informasi semakin

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

100% 100% Merrill Lynch International LLC

100% 100% Merrill Lynch International LLC LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Desember 2017 THE IMPLEMENTATION OF INTEGRATED GOVERNANCE REPORT December 2017 Bagian 1: Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Bank of America,

Lebih terperinci

Tantangan Perusahaan Jasa Keuangan Milik Asing Mengimplementasikan Konglomerasi Keuangan di Indonesia

Tantangan Perusahaan Jasa Keuangan Milik Asing Mengimplementasikan Konglomerasi Keuangan di Indonesia Tantangan Perusahaan Jasa Keuangan Milik Asing Mengimplementasikan Konglomerasi Keuangan di Indonesia Jakarta, 13 Januar 2016 Lydia Wulan Tumbelaka Compliance, Corporate Affairs & Legal Director PT Bank

Lebih terperinci

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Data Kehadiran Anggota KRN pada Rapat KRN Selama Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Raden Pardede 5 5 100% D.E. Setijoso 5 5 100% Hendra Tanumihardja 5 5 100% K.

Lebih terperinci