PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN"

Transkripsi

1 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja-Kemnakertrans RI Dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur 2013

2 ISBN : PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja-Kemnakertrans RI Dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur 2013

3 RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Diterbitkan oleh : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan Telepon : Fax : Website :

4 KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja, bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional, provinsi dan kabupaten/kota) maupun lingkup sektoral/ sub sektoral (sektoral/sub sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral kabupaten/kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan ketenagakerjaan ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral/Sub Sektoral Provinsi, dan Sektoral/Sub Sektoral Kabupaten/Kota. Sebagai pelaksanaan ke dua peraturan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro. Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar, serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya produktivitas kerja, dan rendahnya kesejahteraan pekerja, sehingga bersifat multi dimensional antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Provinsi Provinsi Kalimantan Timur Tahun , maka dasar pembangunan yang iii

5 berpihak pada penciptaan perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah, khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Namun demikian, mengingat permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bersama, maka diperlukan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Untuk itu dalam penyusunan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan maka pemerintah daerah harus berpedoman pada perencanaan tenaga kerja untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Akhirnya kami menyambut gembira dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atas tersusunnya buku Rencana Tenaga Kerja ini. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja, Drs. NURAHMAN, M.Si. NIP iv

6 KATA PENGANTAR KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Buku Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Jangka Menengah Tahun ini memuat data/informasi proyeksi penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, proyeksi tingkat pengangguran serta kebijakan dalam penciptaan kesempatan kerja. Angka-angka perkiraan dalam buku ini telah disesuaikan dengan data dan informasi mutakhir, dengan menggunakan berbagai asumsi perkembangan ekonomi nasional dan proyeksi ketenagakerjaan. Perumusan perkiraan dan penentuan target ini di lakukan dengan menggunakan data dasar mulai tahun serta melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pihak terkait seperti Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Badan Pusat Statistik, Insatansi pemerintah maupun swasta serta sektor lapangan usaha. Rencana yang dimuat dalam RTK jangka menengah ini merupakan rencana indikatif yang digunakan untuk pembinaan ketenagakerjaan secara umum.oleh karena itu, variabel, koefisien dan angka-angka yang terdapat didalamnya dapat dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan nyata yang terjadi. Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam buku ini, yang mengakibatkan berbagai keterbatasan yang ada, untuk itu kami mengharapkan saran konstruktif dari pembaca dan seluruh pihak terkait guna penyempurnaan dimasa yang akan datang. v

7 Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan RTK jangka menengah tahun ini dan akhirnya kami mengharapkan kiranya buku RTK jangka menengah ini dapat kita gunakan sebaik-baiknya sebagai acuan dalam pembangunan ketenagakerjaan di lingkup nasional, daerah dan sektoral. Samarinda, Oktober 2013 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Ir. Ichwansyah, MM NIP vi

8 EXECUTIVE SUMMARY Menurut data BPS Agustus 2012 jumlah angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak orang, naik sebanyak orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2011). Dari total Penduduk Usia Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012 sebanyak orang, penduduk yang bekerja bertambah orang disbanding keadaan Agustus Perkembangan kesempatan kerja sektor formal mengalami peningkatan sebesar rata-rata 7,67 persen per tahun terlihat dari status pekerjaan Berusaha dengan buruh dan status pekerjaan pekerja/buruh/karyawan. Sektor formal yang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur meliputi pertambangan, Industri pengolahan, perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan. Banyaknya perusahaan besar skala nasional dan multinasional yang beroperasi di Kalimantan Timur tentunya menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi tersebut seharus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menyerap tenaga kerja dengan tingkat pendidikan formal yang cukup tinggi yaitu diploma dan sarjana. Perusahaan tersebut tentunya membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan formal dengan keterampilan dan penguasaan teknologi yang baik. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami penurunan selama kurun waktu , yaitu diperkirakan sebesar 7,31 persen pada tahun 2014 menurun menjadi 6,76 persen pada tahun 2015 dan diperkirakan terus menurun hingga sebesar 5,32 persen pada Tahun Penganggur terbesar berada pada golongan usia tahun yaitu sebesar 45,88 persen pada Tahun 2014 dan menurun hingga menjadi 37,72 persen pada Tahun Pada usia ini umumnya sesorang masih berada pada usia vii

9 sekolah dan belum memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni. Penganggur pada usia ini pada umumnya hanya dapat terserap sebagai buruh kasar pada sektor pertanian, bangunan, angkutan dan perdagangan. Masih tingginya pengangguran usia sekolah memerlukan penanganan yang serius dari berbagai pihak terutama sektor pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan dapat terserap di lapangan kerja dengan penghasilan dan masa depan yang lebih baik. Masalah pokok ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur antara lain adalah (1) besarnya jumlah penganggur terbuka dan setengah penganggur (2) rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, (3) kurangnya pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan pencari kerja dan (4) rendahnya perlindungan dan kesejahteraan pekerja. Sehubungan dengan itu, maka kebijakan komprehensif yang dibutuhkan adalah kebijakan berkaitan dengan perluasan kesempatan kerja, pembinaan angkatan kerja dan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja. viii

10 DAFTAR ISI Kata Pengantar Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja... Kata Pengantar Kepala DinasTenaga Kerja dantransmigrasi Provinsi Kalimantan Timur... Executive Summary... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... iii v vii ix xv xix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Hasil yang Diharapkan Metodelogi dan Sumber Data Metodologi Sumber Data Pengertian Dasar, Konsep, Definisi BAB II KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kondisi Ekonomi Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Penduduk Usia Kerja Menurut 22 Kabupaten/Kota Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) TPAK Menurut Golongan Umur ix

11 2.3.2 TPAK Menurut Tingkat Pendidikan TPAK Menurut Jenis Kelamin TPAK Menurut Kabupaten / Kota Angkatan Kerja Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Penduduk yang Bekerja Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Penduduk yang Bekerja Menurut Golongan Umur Penduduk yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Penduduk yang Bekerja Menurut Jabatan Penduduk yang BekerjaMenurut Jam Kerja Penduduk yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Penganggur Terbuka Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Penduduk Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Penganggur Terbuka Menurut 45 Kabupaten/Kota. 2.7 Produktivitas Tenaga Kerja x

12 BAB III BAB IV PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA PerkiraanPendudukUsiaKerja Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Golongan Umur Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Angkatan Kerja Perkiraan Angkatan Kerja Menurut 54 Golongan Umur Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat 55 Pendidikan Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis 56 Kelamin... PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA Perkiraan Keadaan PerekonomianTahun Perkiraan Kesempatan Kerja Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur xi

13 4.2.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota BAB V BAB VI PERKIRAAN KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA Perkiraan Pengangguran Terbuka Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Golongan Umur Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN TAHUN Kebijakan Khusus Kebijakan Penarikan Investasi Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Angkatan Kerja Rekomendasi Kebijakan Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Berdasarkan Status Pekerjaan Utama xii

14 6.4.2 Pelatihan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Rekomendasi Kebijakan Penempatan Tenaga Kerja Rekomendasi Kebijakan Perlindungan dan 102 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja PengawasanKetenagakerjaan Hubungan Industrial KesejahteraanPekerja Rekomendasi Kebijakan Lainnya PenempatanTenaga Kerja Ke Luar Negeri Magang Ke Luar Negeri Padat Karya Usaha Sektor Informal Transmigrasi Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Rekomendasi Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja Rekomendasi Kebijakan Sektoral Kebijakan Menciptakan Lapangan Kerja BAB VII PENUTUP DaftarPustaka xiii

15

16 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) 18 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun xv

17 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha 33 Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan/Jabatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penganggur Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Produktivitas Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun xvi

18 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun xvii

19 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur Tahun Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja Bruto Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun Data Jumlah BLK dan LPKS yang dimiliki Kabupaten/Kota Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Lembaga Dan Program Terakreditasi Provinsi Kalimantan Timur xviii

20 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Provinsi Kalimantan Timur... 4 Gambar 2 Grafik Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Tahun Gambar 3 Grafik Perkiraan PDRB Provinsi Kalimantan Timur Tahun Gambar 4 Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 5 Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 7 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 8 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 9 Perkiraan Pengangguran Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Gambar 10 Perkiraan Pengangguran Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun xix

21

22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terluas, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian besar potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan hasil-hasilnya sebagian besar dieksport keluar negeri, sehingga Provinsi ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya. Secara administratif Provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Negara Bagian Sabah Malaysia Timur, sebelah Timur berbatasan dengan sebagian (12 Mil) Selat Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak Malaysia Timur.Sebagai produsen utama minyak dan kayu, Kalimantan Timur saat ini merupakan provinsi yang industrinya paling maju di Indonesia.Minyak, pertambangan, dan kayu membawa kesejahteraan bagi provinsi ini.kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan ,17 km2 dan luas pengelolaan laut ,57 km2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang Selatan. Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah jiwa, tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai jiwa. Dengan demikian dalam kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan 1

23 Timur meningkat sebesar jiwa, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,82 persen. Adapun komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2010 terdiri dari penduduk laki-laki jiwa (52,68 persen) dan penduduk perempuan jiwa (47,32 persen).penduduk asli Kalimantan Timur terdiri atas tiga suku besar: Dayak, Kutai, dan Banjar. Selain itu ada juga suku pendatang dari luar, seperti Bugis, Jawa, dan Makassar.Bahasa Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan masyarakat Kalimantan Timur.Suku Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang.Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan. Daerah-daerah Tingkat II di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9). Lembaran Negara No.72 Tahun 1959 terdiri atas Pembentukan 2 kotamadya, yaitu: 1. Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda sebagai ibukotanya dan sekaligus sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur. 2. Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur. Pembentukan 4 kabupaten, yaitu: 1. Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong 2. Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot. 3. Kabupaten Berau, dengan ibukotanya Tanjung Redeb. 4. Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk Kota Administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang- 2

24 undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu: 1. Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar 2. Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta 3. Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau 4. Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan 5. Kota Tarakan (peningkatan kota administratif Tarakan menjadi kotamadya) 6. Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya) Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2002, maka Kabupaten Pasir mengalami pemekaran dan pemekarannya bernama Kabupaten Penajam Paser Utara. Pada tanggal 17 Juli2007, DPR RI sepakat menyetujui berdirinya Tana Tidung sebagai kabupaten baru di Kalimantan Timur, maka jumlah keseluruhan kabupaten/kota di Kalimantan Timur menjadi 14 wilayah. Pada tahun yang sama, nama Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser berdasarkan PP No. 49 Tahun Pada tanggal 25 Oktober 2012, DPR RI mengesahkan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Kalimantan Timur. Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan menjadi wilayah provinsi baru tersebut, sehingga jumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur berkurang menjadi 9 wilayah. 3

25 Gambar 1. Peta Provinsi Kalimantan Timur Menurut data BPS Agustus 2012 jumlah angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak orang, naik sebanyak orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2011). Dari total PendudukUsia Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012 sebanyak orang, penduduk yang bekerja bertambah orang dibanding keadaan Agustus

26 Dari data bulan Agustus 2012 untuk penduduk yang bekerja menurut pendidikan, menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan SD kebawah masih cukup tinggi yaitu sebanyak orang (35,97 persendari total penduduk yang bekerja). Berdasarkan data yang sama pada periode Agustus 2012 tercatat jumlah penganggur di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak orang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 mencapai sebanyak orang, sedangkan untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2012 sendiri mencapai sebesar 8,90 persen, menurun sebesar 0.90 persen dibandingkan dengan tahun Peran serta sector mempunyai peran besar dalam penciptaan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran serta meningkatkan kualitas tenaga kerja kita. Khusus di bidang pendidikan untuk mengurangi penduduk yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah, perlu dibuka peluang yang seluas-luasnya bagi penduduk usia kerja untuk melanjutkan pendidikan dengan menerapkan program wajib belajar 9 tahun yang sudah berjalan dan apabila memungkinkan ditambah menjadi wajib belajar 12 tahun serta pemberian beasiswa bagi mereka yang kurang mampu. Meskipun angka pengangguran mengalami penurunan, masih diharapkan semua sector atau lapangan usaha berkewajiban untuk mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja, sehingga sasaran yang telah ditetapkan pemerintah untuk menekan angka pengangguran sampai kisaran 5 persen pada akhir tahun 2018 dapat tercapai. Untuk itu Provinsi Kalimantan Timur perlu melakukan perencanaan tenaga kerja, baik jangka panjang maupun jangka pendek sebagai upaya terwujudnya pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur sekaligus mengurangi pengangguran Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun adalah tersedianya perkiraan ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur. 5

27 Tujuan dari penyusunan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun adalah sebagai berikut: 1. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini serta memperkirakan secara cermat perkiraan persediaan tenaga kerja di masa mendatang. 2. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang tahun , baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun faktor lainnya. 3. Memperkirakan angkatan kerja yang belum terserap (penganggur terbuka) tahun Memperkirakan kebutuhan latihan kerja, penempatan tenaga kerja dan perlindungan tenaga kerja. 5. Menyusun rekomendasi kebijakan dalam menangani masalah ketenagakerjaan khususnya kebijakan daerah dan sektoral Hasil Yang Diharapkan Rencana Tenaga Kerja ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang akurat mengenai situasi ketenagakerjaan, besarnya masalah serta karakteristik ketenagakerjaan pada saat ini serta prediksinya di masa mendatang, juga dapat bermanfaat sebagai pijakan dasar (yang perlu ditindaklanjuti) bagi perumusan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan yang berbasis empiris yang dapat mendukung pelaksanaan program pembangunan daerah Metodologi dan Sumber Data Metodologi Metodologi yang digunakan dalam menyusun Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur ini adalah sebagaiberikut : 6

28 a. Tabulasisilang data ketenagakerjaan tahun sebagai gambaran situasi ketenagakerjaan dan merupakan data dasar dalam penyusunan proyeksi data. Proyeksi Penduduk Usia Kerja/Tenaga Kerja PUK / Tenaga Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Perhitungan proyeksi PUK/tenaga kerja menggunakan rumus pertumbuhan geometrik yang dituliskan dengan rumus : PUKt = PUK0 X (1 + r) n Dimana : PUK t = PUK tahun akhir (tahun proyeksi) PUK 0 = PUK tahun dasar r = pertumbuhan PUK n = selisih tahun akhir dan tahun dasar. Proyeksi Tingkat Partisipasi Angka Kerja (TPAK) Data dasar yang digunakan untuk proyeksi TPAK adalah TPAK hasil Sakernas tahun Asumsi yang digunakan pola TPAK pada tahun proyeksi merupakan kelanjutan dari kecendrungan TPAK tahun Perhitungan proyeksi dengan menggunakan rumus geometrik, yakni : TPAK t = TPAK 0 x (1 + r) n Dimana : TPAK t = TPAK tahun akhir (tahun proyeksi) TPAK 0 = TPAK tahun dasar r = pertumbuhan PUK n = selisih tahun akhir dan tahun dasar 7

29 Proyeksi Angkatan Kerja Proyeksi angkatan kerja dapat dihitung dengan mudah stelah proyeksi tenaga kerja dan TPAK dilakukan.proyeksi angakatan kerja dapat diperoleh dari hasil perkalian anatara tenaga kerja dengan TPAK pada tahun-tahun proyeksi. Atau ditulis dengan rumus : TPAK = AK/TK maka AK = TK x TPAK Dimana: AK TK TPAK = angkatan kerja; = tenaga kerja; = tingkat partisipasi angkatan kerja. Proyeksi Permintaan Tenaga Kerja (Labour demand) Dilakukan dengan melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat dilakukan proyeksi kesempatan kerja tercipta. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Data dasar yang digunakan untuk proyeksi PDRB adalah PDRB tahun dan besaran 2012 serta membandingkan dengan hasil proyeksi dari BPS.Angka PDRB tersebut diperinci menurut sembilan sektor, menurut hargakonstan. Perhitungan proyeksi PDRB menggunakan rumus : PDRB t = PDRB 0 x (1 + r) n Dimana : PDRB t = angka PDRB untuk tahun akhir (tahun proyeksi) PDRB 0 = PDRB untuk tahun dasar r = pertumbuhan PDRB n = selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar 8

30 Proyeksi pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan asumsi bahwa kecenderungan PDRB per sektor sama dengan pertumbuhan PDRB per sektor pada tahun dan besaran Proyeksi Kesempatan Kerja Data yang digunakan untuk proyeksi jumlah kesempatan kerja adalah jumlah kesempatan kerja secara sektoral hasil Sakernas tahun , dan PDRB tahun Proyeksi kesempatan kerja dihitung secara ekstrapolasi kearah tahun dasar proyeksi dengan menggunakan metode elastisitas. Formula elastisitas adalah : E= Δ KK Δ PDRB Dimana : Δ KK Δ PDRB : pertumbuhan KK : pertumbuhan PDRB Proyeksi Pengangguran Terbuka Proyeksi jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur tahun menggunakan data dasar sebagai berikut : Hasil proyeksi angkatan kerja tahun Hasil proyeksi kesempatan kerja tahun Proyeksi jumlah pengangguran dalam penulisan ini secara implisit mengasumsikan bahwa jumlah orang yang menganggur merupakan sisa dari jumlah angkatan kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka proyeksi jumlah pengangguran tahun dihitung dengan rumus : 9

31 Pengangguran = Hasil proyeksi Angkatan Kerja - Hasil proyeksi Kesempatan Kerja Sumber Data Data yang digunakan untuk penyusunan perencanaan tenaga kerja ini bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS),Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Instansi sektoral dan instansi penyedia data dan informasi lain yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. 1.5 Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi 1. Perencanaan Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja adalah suatu rencana rencana yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal, efisien dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi/sosial secara nasional, regional dan sektoral yang mempunyai dampak penciptaan kesempatan kerja seluasluasnya, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. 2. Kebutuhan Tenaga Kerja ( Labour Demand ) Kebutuhan tenaga kerja (kesempatan kerja) adalah jumlah lapangan kerja dalam satuan orang yang dapat disediakan oleh seluruh sektor ekonomi dalam kegiataan produksi.dalam arti luas kebutuhan ini tidak hanya menyangkut jumlahnya, tetapi juga kualitasnya (pendidikan atau keahlian). 3. Persediaan Tenaga kerja ( Labour Supply ) Persediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang ada, siap untuk bekerja, disebut angkatan kerja (labourforce) yang dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas. 10

32 4. Penduduk Menurut Sensus Penduduk (SP) tahun 2000, penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Secara sederhana penduduk dikelompokan menurut Penduduk Usia Kerja (PUK) dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Sedangkan pendudukbukan usia kerja adalah golongan penduduk di bawah usia 15 tahun. 5. Penduduk Usia Kerja Penduduk usia kerja/tenaga kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang telah dianggap mampu dan mau melaksanakan pekerjaan. Tenaga kerja ini dikelompokkan menurut tenaga kerja yang sudah bekerja, mencari kerja, bersekolah, mngurus rumah tangga dan mereka yang tidak masuk dalam kategori di atas (cacat, pensiun dan lain-lain). 6. Angkatan Kerja Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Atau dapat disimpulkan bahwa angkatan kerja adalah sekelompok penduduk usia kerja yang potensial untuk bekerja. Pengertian potensial adalah kesiapan setiap orang untuk masuk di pasar kerja baik saat itu sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. 7. Kesempatan Kerja Istilah Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi (produksi).dengan demikian pengertian 11

33 kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan baik yang sudah diisi maupun yang masih lowong. 8. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh penduduk usia kerja dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja, misal karena cuti, sakit, dan sejenisnya.termasuk pula di sini kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. 9. Pengangguran Terbuka ( Open Unemployment ) Pengangguran Terbuka adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, sudah diterima tetapi belum mulai bekerja dan mereka yang putus asa sebagai akibat dari usahanya dalam mencari pekerjaan yang tidak pernah berhasil tetapi masih mengaharapkan dari pekerjaan yang mereka cari tersebut. 10. Pengangguran Tertutup Pengangguran Tertutup/Terselubung adalah penduduk usia kerja yang bekerja tetapi jumlah jam kerja dalam seminggunya kurang dari jam kerja normal (=35 jam)kurang dari 20 jam kerja dalam satu minggu. 11. Mencari Pekerjaan Mencari pekerjaan didefinisikan sebagai kegiatan penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan berusaha mendapatkan pekerjaan. Mencari pekerjaan tidak terbatas dalam seminggu yang lalu (dari saat survei) saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih menunggu/ mengharapkan jawaban.mencari pekerjaan juga tidak terbatas pada melamar 12

34 pekerjaan atau mendaftar di bursa kerja saja.mencari pekerjaan dapat dilakukan dengan menghubungi saudara/kenalan maupun mencari tempat usaha. 12. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh sesorang atau yang ditugaskan kepada seseorang. 13. Lapangan Pekerjaan Lapangan usaha/pekerjaan adalah bidang kegiatan dan pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2000 yang mengacu pada the International Standard of Industrial Classification (ISIC). bidang ekonomi dibagi menjadi 9 sektor lapangan usaha, yaitu : (1) Pertanian, (2) Pertambangan, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, (7) Angkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan dan (9) Jasa. Namun untuk alasan ketersediaan data maka kesembilan sektor lapangan usaha ini sering direklasifikasi lagi menjadi 3 sektor besar, yakni (1) Pertanian terdiri atas sektor pertanian sendiri, (2) Industri terdiri atas sektor Pertambangan, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air, dan Bangunan dan 13

35 (3) Jasa terdiri atas sektor Perdagangan, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan, dan Jasa lainnya. 14. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini, mengikuti KJI (KlasifikasiJabatan Indonesia) /1 Tenaga Profesional, teknisi dan yang sejenis 2 Tenagakepemimpinan dan ketatalaksanaan 3 Tenaga tata usaha dan yang sejenis 4 Tenaga UsahaPenjualan 5 TenagaUsaha Jasa 6 Tenaga Usaha Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 7/8/9 Tenaga produksi operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar x/00 Lainnya 15. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha kegiatan. Sejak tahun 2011 dibedakan menjadi 7 kategori yaitu : a. Berusaha sendiri; b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar; c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar; d. Buruh/karyawan/pegawai; e. Pekerja bebas di pertanian; f. Pekerja bebas di non pertanian; g. Pekerja tak di bayar. 14

36 16. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka tertentu. 1.6 Kerangka Isi Penulisan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur ini dibagi dalam 7 (tujuh) bab, yaitu : BAB I :PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, hasil yang diharapkan, kerangka pikir metodologi dan sumber data, pengertian dasar, definisi sistematika laporan. BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun , menjelaskan tentang kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur, penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, penduduk bekerja, dan pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Timur tahun , dan kondisi ketenagakerjaan Agustus 2011 dan Agustus BAB III : PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA Membahas tentang prospek perkiraan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun , perkiraan persediaan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur tahun , perkiraan penduduk usia kerja Provinsi Kalimantan Timur, dan perkiraan partisipasi tingkat angkatan kerja

37 BAB IV : PERKIRAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA Membahas tentang perkiraan kebutuhan akan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur tahun , perkiraan tentang kesempatan kerja tahun BAB V : PERKIRAAN KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA Membahas tentang perkiraan jumlah penduduk yang bekerja tahun , perkiraan tentang orang yang menganggur tahun , dan perkiraan tentang produktivitas tenaga kerja tahun BAB VI : KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN TAHUN Membahas tentang rekomendasi kebijakan umum, rekomendasi kebijakan penciptaan kesempatan kerja, rekomendasi kebijakan pelatihan kerja.rekomendasi kebijakan penempatan tenaga kerja, rekomendasi kebijakan perlindungan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, perselisihan hubungan industrial dan program jaminan sosial tenaga kerja. BAB VII : PENUTUP Berisi kesimpulan dari Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur dan saran-saran untuk pengembangan penyusunan Perencanaan Tenaga kerja Provinsi Kalimantan Timur selanjutnya. 16

38 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur BAB II KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2.1 Kondisi Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Kaltim tahun 2012 menunjukkan tren yang berfluktuatif. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memiliki kecenderungan positif setiap tahunnya berada di provinsi Kalimantan Timur. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 120,330 miliar, sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp 115,244 miliar. Selama tahun 2012, hampir semua sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan positif. Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor strategis dalam perekonomian Kalimantan Timur. 17

39 Tabel 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) LAPANGAN USAHA Pertanian , Pertambangan & Penggalian , Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan, Hotel &S Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-jasa Sumber : BPS Jumlah Sektor dengan nilai PDRB yang cukup besar berada pada Pertambangan & Penggalian, Industri Pengolahan, serta perdagangan, Hotel dan Restoran. Terlihat bahwa perekonomian Kalimantan Timur masih bergantung pada Sumber Daya Alam tak terbarukan terutama batubara, minyak bumi dan Gas Alam dengan kontribusi sebesar 43,18 persen. Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran berkembang terutama di Kota Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Tingginya mobilitas penduduk dari kabupaten menuju ke kota besar di Kalimantan Timur memicu tingginya tingkat hunian hotel dan semakin majunya sektor perdagangan karena masyarakat Kabupaten membelanjakan uangnya di kota besar di Kalimantan Timur. Dengan pesatnya pembangunan, sektor keuangan juga berkembang pesat dengan rata-rata pertumbuhan PDRB per tahun sebesar 8,73 persen. Sektor keuangan berkembang terutama pada lembaga pembiayaan, transaksi pembayaran dan fasilitas kredit, baik kredit konsumtif maupun kredit modal usaha. Dorongan investasi di Kalimantan Timur diharapkan dapat menggerakkan kesembilan sektor ekonomi agar dapat 18

40 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur tumbuh dan menimbulkan multiplyer effect yang positif bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. 2.2 Penduduk Usia Kerja Penduduk usia kerja (PUK)adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Kuantitas dan tren PUK ini tergantung pada naik turunnya jumlah penduduk secara keseluruhan sesuai dengan terjadinya perubahan faktorfaktor demografi. Selama dua tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2010 jumlah PUK ini nampak ada kecenderungan meningkat, yakni dari orang pada tahun 2009 menjadi orang pada tahun 2010 atau bertambah sebanyak orang, kemudian kembali meningkat sekitar orang menjadi sebanyak orang pada tahun 2011 dan tahun 2012 kembali meningkat sebanyak orang menjadi orang. Untuk lebih jelasnya berikut bahasan mengenai PUK menurut karakteristik yang mencakup jenis kelamin, usia dan pendidikan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Penduduk usia kerja pada tahun di Provinsi Kalimantan Timur secara keseluruhan mengalami peningkatan di hampir semua golongan umur. Untuk laju pertumbuhan PUK selama tahun sebesar 3,65 persen dan hampir sebagian besar mengalami pertumbuhan positif, sedangkan golongan umur dengan laju pertumbuhan minus terdapat pada golongan umur yaitu sebesar 1,29 persen. Laju pertumbuhan positif terbesar terbesar berada pada golongan umur tahun yaitu sebesar 9,09 persen. Hal yang cukup menarik terjadi pada PUK golongan umur 60+, secara absolut cenderung mengalami kenaikan. Peningkatan pada PUK golongan umur itu, menunjukkan adanya perbaikan atau peningkatan harapan hidup bangsa Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. 19

41 Tabel 2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Golongan Umur Z Jumlah Sumber : BPS Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan pada Tahun sebagian besar masih didominasi yangberpendidikan Sekolah Dasar. Proporsi penduduk yang berpendidikan maksimum SD sebesar 37,14 persen pada tahun 2010, dan menurun sebesar 35,95 persen pada Tahun 2011, dan kembali naik lagi menjadi 36,18 persen pada Tahun Penurunan proporsi PUK yang berpendidikan maksimum SD ini mendorong peningkatan proporsi PUK yang berpendidikan di atasnya (SMTP s/d Universitas). Dengan masih besarnya proporsi PUK yang berpendidikan maksimum SD ini menunjukkan tingkat kualitas penduduk usia kerja di Kalimantan Timur masih sangat rendah. PUK yang berpendidikan SMTP ke atas, hampir semuanya mengalami pertumbuhan positif, terutama PUK berpendidikan Universitas pada Tahun pertumbuhannya mencapai 20

42 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur ,63 persen disusul PUK yang berpendidikan SMTA umum tumbuh sebesar 6,16 persen. Dengan pertumbuhan sebesar itu maka tambahannya mencapai orang untuk Universitas dan orang untuk SMTA umum. Peningkatan PUK menurut tingkat pendidikan mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat Provinsi Kalimantan Timur dalam hal pendidikan. Bahwa dengan semakin tinggi pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan pekerja. Tabel 2.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Pendidikan SD SMTP SMTA Umum SMTA Kejuruan Diploma I/II/III/Akademi Universitas Jumlah Sumber : BPS Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk usia kerja menurut jenis kelamin pada Tahun menunjukkan terjadinya peningkatan dikeduanya, namun jenis kelamin laki-laki lebih besar dari pada perempuan. Pada Tahun 2010 penduduk usia kerja laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak orang dan orang, pada Tahun 2011 penduduk usia kerja laki-laki meningkat menjadi sebanyak orang atau meningkatsebanyak orang dan penduduk usia kerja perempuan menigkat menjadi sebanyak 21

43 orang atau meningkatsebanyak orang. Tahun 2012 penduduk usia kerja yang berjenis kelamin laki-laki mengalami kenaikan menjadi sebanyak orang atau bertambah sebanyak orang, begitu pulayang berjenis kelamin perempuan juga mengalami kenaikan menjadi sebanyak orang atau meningkat sebanyak orang. Tabel 2.4 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : BPS Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten / Kota Penduduk usia kerja di 14 (empat belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan. Penduduk usia kerja di Kota Samarinda jika dilihat dari jumlahnya mengalami kenaikan tiap tahun, tapi untuk proporsi mengalami penurunan tiap tahun. Disisi lain proporsi untuk Kabupaten/Kota cenderung berfluktuasi, meskipun jumlahnya mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut. 22

44 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Tabel 2.5 Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur,Tahun Kabupaten/Kota Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Berau Kabupaten Malinau Kabupaten Bulungan Kabupaten Nunukan Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Jumlah Sumber : BPS 2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)selama tahun 2010 sebesar 66,41 persen, pada tahun 2011 meningkat menjadi 68,51 persen dan pada tahun 2012 menurun menjadi66,64 persen. TPAK sendiri merupakan gambaran jumlah penduduk yang bersedia secara aktif melakukan kegiatan ekonomi terhadap total penduduk usia kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut golongan umur dari Tahun untuk golongan umur tahun dan

45 tahun terlihat cenderung bergerak secara fluktuatif. Seperti terlihat pada table 2.6 pada Tahun 2010 TPAK untuk golongan umur sebesar 29,98 persen naik pada Tahun 2011 sebesar 41, 67 persen dan menurun pada tahun 2012 yaitu sebesar 35,04. Hal ini agak janggal karena adanya program pendidikan dasar 9 tahun disatu sisi, belum memberikan dampak terhadap penurunan TPAK pada golongan usia sekolah, besarnya TPAK masih fluktuatif dan cenderung masing tinggi dan pada Tahun masih 2012 lebih tinggi dari pada Tahun Tabel 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur,Tahun (%) Golongan Umur ,98 41,67 35, ,35 67,99 68, ,90 73,98 72, ,76 71,88 72, ,12 74,91 75, ,39 78,76 77, ,72 81,05 77, ,44 74,21 78, ,90 73,50 70, ,41 49,24 45,84 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tinggi rendah tingkat pendidikan merupakan indikator yang menunjukkan kualitas seorang tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan juga adanya peningkatan kualitas dari para 24

46 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur tenaga kerja tersebut. Berdasarkan data tabel 2.7 di bawah ini, untuk TPAK lulusan maksimum SD dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi, yaitu sebesar 63,71 persen Tahun 2010, menjadi 65,36 persen pada tahun 2011 dan pada Tahun 2012 sebesar 64,28 persen. Untuk TPAK maksimum SD diharapkan mengalami penurunan yang berarti bahwa lulusan SD dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus masuk ke pasar kerja karena alasan ekonomi. Untuk TPAK lulusan SMTP keatas juga mengalami peningkatan kecuali TPAK berpendidikan Diploma terus mengalami penurunan pada Tahun 2010 sebesar 89,63 persen, turun menjadi 82,70 persen Tahun 2011 dan menjadi sebesar 75,65 persen Tahun Untuk TPAK berpendidikan Universitas merupakan TPAK tertinggi dan terus mengalami peningktan yaitu sebesar 89,59 persen tahun 2010, naik menjadi 91,84 persen tahun 2011 dan menjadi sebesar 92,49 persen tahun Adanya kenaikan TPAK untuk tiap lulusan menjadi suatu bukti bahwa semakin besarnya animo penduduk untuk memasuki pasar kerja. Tabel 2.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun (%) Pendidikan SD 63,71 65,36 64,28 SMTP 53,08 57,90 54,36 SMTA Umum 71,12 72,10 69,94 SMTA Kejuruan 77,77 79,48 77,33 Diploma 89,63 82,70 75,65 Universitas 89,59 91,84 92,49 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS 25

47 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin TPAK menurut jenis kelamin dari tahun menunjukkan bahwa TPAK laki-laki lebih besar dibandingkan TPAK perempuan, hal ini terlihat pada tahun 2010TPAK laki-laki sebesar 85,67 persen, tahun 2011 sebesar 89,93 persen dan tahun 2012 sebesar 88,36 persen. Untuk jenis kelamin perempuan TPAK nya tidak sebesar TPAK laki-laki, dan cenderung mengalalmi penurunan setiap tahunnya. Tahun 2010 sebesar 44,65 persen, tahun 2011turun sebesar 0,43 persen menjadi 44,22 persen dan tahun 2012menjadi 42,01 persen. Hal ini dipengaruhi peran ganda mereka dalam rumah tangga dan komitmen merka untuk aktif dalam pasar kerja. Perempuan cenderung keluar dari pasar kerja ketika masa perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak dan kemudian kembali ke dunia kerja ketika anak-anak sudah besar. Selain itu semakin terbukanya kesempatan pendidikan bagi perempuan di berbagai bidang akan diikuti oleh meningkatnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.8 dibawah ini. Tabel 2.8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun (%) Jenis Kelamin Laki-laki 85,67 89,93 88,36 Perempuan 44,65 44,22 42,01 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur cenderung mengalami penurunan secara fluktuatif. Pada Tahun 2012,TPAK sebagian besar Kabupaten / Kota 26

48 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur mengalami penurunan sedangkan di Kabupaten Pasir, Kabupaten Nunukan, dan Kota Bontang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan di Kabupaten Kutai Barat juga mengalami kenaikan walaupun pada Tahun 2011 sempat menurun. Tabel 2.9 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (%) Kabupaten/Kota Kabupaten Pasir 61,97 68,64 72,01 Kabupaten Kutai Barat 74,14 68,99 75,98 Kabupaten Kutai Kartanegara 67,65 68,04 64,53 Kabupaten Kutai Timur 68,66 70,45 65,64 Kabupaten Berau 68,36 68,77 64,67 Kabupaten Malinau 75,49 69,79 73,25 Kabupaten Bulungan 68,00 69,14 65,83 Kabupaten Nunukan 65,06 68,68 70,89 Kabupaten Penajam Paser Utara 67,91 66,54 65,55 Kabupaten Tana Tidung 66,87 70,18 62,82 Kota Balikpapan 64,70 69,12 65,46 Kota Samarinda 64,73 67,48 64,35 Kota Tarakan 67,19 67,41 66,28 Kota Bontang 62,15 71,09 73,28 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS 2.4 Angkatan Kerja Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas, yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja; dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Kondisi angkatan kerja dari Tahun menunjukkan peningkatan, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun dari jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat kondisi angkatan kerja Tahun 2010 sebesar orang dan pada Tahun 2011naik menjadi orang serta tahun 2012kembali meningkat 27

49 menjadi sebesar orang. Berikut akan dijelaskan secara rinci kondisi angkatan kerja menurut karakteristiknya Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Bila dilihat dari sisi kelompok umur, angkatan kerja di provinsi Kalimantan Timur masih didominasi golongan umur tahun. Hal ini diduga karena golongan umur ini telah menyelesaikan pendidikannya baik pada tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, yang mendorong mereka memasuki pasar kerja untuk mencari pekerjaan. Golongan umur tahun yang mengalami kenaikan tiap tahunnya yakni pada Tahun 2011 naik sebanyak orang dari Tahun 2010 yaitu sebanyak dan mengalami penambahan sebanyak orang menjadi orang. Jumlah maupun proporsi angkatan kerja menurut golongan umur selama tahun umumnya meningkat secara fluktuatif terutama golongan umur tahun. Tabel 2.10 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Golongan Umur Jumlah Sumber : BPS 28

50 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Pada golongan umur 60 tahun ke atas telah terjadi fenomena yang cukup menarik yaitu proporsinya berada diatas golongan umur tahun, yakni 4,50 persen pada Tahun 2010, Tahun 2011 sebesar 4,41 persen dan pada tahun 2012 sebesar 4,13 persen. Keadaan tersebut menggambarkan walau sudah memasuki usia pensiun namun semangat keinginan untuk tetap bekerja masih cukup tinggi untuk mempertahankan penghasilan rumah tangga Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 2.9 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja yang berpendidikan maksimum SD masih lebih dominan dibandingkan dengan angkatan kerja yang berpendidikan di atasnya. Bila ditelusuri kondisi angkatan kerja per pendidikan, maka terlihat telah terjadi sedikit perubahan proporsi angkatan kerja untuk setiap jenjang pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya proporsi angkatan kerja berpendidikan SD ke bawah dan meningkatnya proporsi angkatan kerja pada tingkat pendidikan SMTA Umum, SMTA Kejuruan dan Universitas. Angkatan kerja dengan tingkat pendidikan maksimum SD proporsinya pada Tahun 2010 sebesar 36 persen, pada tahun 2011 sebesar 34 persen dan pada Tahun 2011 sebesar 35 persen. Keadaan ini diduga karena kurangnya kesadaran akan pendidikan dan dorongan bagi angkatan kerja muda untuk menambah tingkat pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk tingkat pendidikan Universitas kenaikan yang terjadi selama tahun merupakan yang terbesar yakni sebesar orang, dari Tahun 2011 sebesar orang menjadi sebesar orang pada Tahun Dengan semakin bertambahnya angkatan kerja dengan tingkat pendidikan universitas, diharapkan akan memacu angkatan kerja ini untuk meningkatkan kualitas diri mereka dengan keahlian-keahlian lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.2.11 di bawah ini. 29

51 Tabel 2.11 Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Pendidikan SD 587, , ,330 SMTP 304, , ,761 SMTA Umum 371, , ,859 SMTA Kejuruan 203, , Diploma 75,202 61, Universitas 106, , Jumlah 1,648,455 1,764,696 1,777,381 Sumber : BPS Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Selama periode Tahun angkatan kerja menurut jenis kelamin didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Angkatan kerja jenis kelami laki-laki mengalami peningkatan tiap tahunnya yaitu sebanyak orang pada Tahun 2010 meningkat sebanyak orang menjadi orang pada Tahun 2011, dan pada Tahun 2012 kembali meningkat sebanyak orang menjadi orang. Masih besar dan semakin meningkatnya angkatan kerja laki-laki menunjukkan bahwa laki-laki sebagai kepala keluarga merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Angkatan kerja perempuan baik secara absolut dan proporsi masih dibawah angkatan kerja laki-laki. Secara absolut angkatan kerja perempuan sedikit berfluktuasi yaitu sebanyak orang pada Tahun 2010, meningkat sebanyak orang menjadi orang pada Tahun 2011, dan pada tahun 2012 berkurang sebanyak orang menjadi sebanyak orang. Jika dilihat secara proporsi semakin menurun yakni 31,57 persen Tahun 2010, Tahun 2011 menurun menjadi sebesar 30,25 persen dan kembali 30

52 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur mengalami penurunan menjadi 29,54 persen pada Tahun Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.12 dibawah ini. Tabel 2.12 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : BPS Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Keadaan angkatan kerja selama periode Tahun menurut kabupaten kota tidak jauh berbeda dengan keadaan penduduk usia kerja pada periode yang sama. Sebagian besar angkatan kerja Provinsi Kalimantan Timur berada di Kota Samarinda yang mencapai orang pada Tahun 2010 dan naik menjadi orang pada Tahun Terbesar kedua ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian disusul Kota Balikpapan, sedangkan di Kabupaten Tana tidung jumlah angkatan kerjanya paling sedikit disbanding kabupaten/kota yang lain. Keadaan angkatan kerja Tahun dapat dilihat dalam tabel

53 Tabel 2.13 Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur,Tahun Kabupaten/Kota Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Berau Kabupaten Malinau Kabupaten Bulungan Kabupaten Nunukan Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Jumlah Sumber : BPS 2.5. Penduduk yang Bekerja Penduduk yang bekerja merupakan orang yang melakukan suatu pekerjaan dengan maksud untuk memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Selama tahun total Penduduk Yang Bekerja (PYB) mengalami peningkatan, yakni dari sebanyak orang pada tahun 2010meningkat menjadi sebanyak orang pada tahun2011. Pada tahun 2012 penduduk yang bekerja mengalami pertumbuhan sebesar 9,26 persen atau mengalami pertambahan sebanyak orang sehingga menjadi orang. Untuk mengetahui perkembangan penduduk yang bekerja menurut selama tahun dari berbagai karakteristiknya akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini. 32

54 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur menurut lapangan usaha mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor pertanian masih mendominasi dalam penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lainnya, walaupun proporsinya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari proporsinya pada tahun 2010 sebesar 30,80 persen menurun menjadi 28,55 persen pada tahun 2011, menurun kembali pada tahun 2012 menjadi 28,35 persen. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan kesempatan kerja di sektor lainnya lebih banyak. Pada tabel 2.14 dapat dilihat peningkatan sektor industri dan jasa. Sektor industri proporsinya meningkat dari Tahun 2010 hingga 2012 yaitu 5,31 persen pada Tahun 2011 meningkat menjadi 5,88 persen pada Tahun Demikian pula pada sektor jasa bila pada Tahun 2010 proporsi menunjukkan 19,04 persen maka pada Tahun 2012 mencapai 19,42 persen. Tabel 2.14 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa Jumlah Sumber : BPS Sektor yang paling sedikit penyerapan tenaga kerjanya adalah sector listrik, gas dan air dimana setiap tahunnya hanya mampu menyerap tenaga kerja kurang dari 1 persen dari keseluruhan penduduk yang bekerja. 33

55 Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Bila dilihat dari sisi golongan umur, penduduk yang bekerja di Provinsi Kalimantan Timur masih didominasi golongan umur hingga tahun. Hal ini diduga karena meningkatnya penduduk secara demografis dan golongan umur ini telah menyelesaikan pendidikannya baik pada tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, sehingga mendorong kelompok umur ini memasuki pasar kerja untuk mencari pekerjaan, dan usia tersebut merupakan usia produktif dalam bekerja. Penduduk yang bekerja dengan golongan umur tahun terlihat proporsi yang semakin meningkat, hal tersebut terjadi juga pada usia 60 tahun keatas walaupun mengalami fluktuasi. Hal ini cukup menarik yaitu bahwa proporsi kelompok umur ini, dari 4,71 persen pada Tahun 2010, menurun menjadi 4,33 persen pada tahun 2011, pada Tahun 2012, meningkat menjadi 4,53 persen. Hal ini dimungkinkan karena harapan hidup semakin meningkat dan masih produktif untuk bekerja. Tabel 2.15 Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun Golongan Umur Jumlah Sumber : BPS 34

56 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan SDM yang berkualitas di organisasi dan industri. Tingkat pendidikan sering dijadikan sebagai salah satu tolok ukur kualitas sumberdaya manusia. Dalam periode tahun proporsi penduduk yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah mengalami penurunan dari 36,76 persen menjadi 35,97 persen. Hal ini diduga karena adanya tuntutan organisasi dan industri akan SDM yang semakin berkualitas. Untuk penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMTA Kejuruan mengalami peningkatan pada Tahun 2010 hingga Tahun 2011 dari 12,17 persen menjadi 12,76 persen, namun pada Tahun 2011 terjadi penurunan yaitu menjadi 12,49 persen. Untuk penduduk yang bekerja dengan pendidikan diploma cukup memprihatinkan karena mengalami penurunan setiap tahunnya, dari 4,37 persen pada Tahun 2010 turun menjadi 3,61 persen pada Tahun 2011 dan kembali mengalami penurunan pada Tahun 2012 menjadi 3,23 persen. Kondisi yang cukup baik terjadi untuk PYB dengan tingkat pendidikan Universitas yang mengalami kenaikan setiap tahunnya.tingkat pendidikan Universitas pada Tahun 2010 yaitu 6,32 persen ( orang) mengalami peningkatan menjadi 6,80 persen ( orang) pada Tahun 2011 dan meningkat 8,56 persen (138,534 orang) atau bertambah orang pada tahun Hal ini menandakan akan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya jenjang pendidikan. Tabel 2.16 Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur,Tahun Pendidikan SD SMTP SMTA Umum SMTA Kejuruan Diploma Universitas Jumlah Sumber : BPS 35

57 2.5.4 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Dilihat dari perkembangan penduduk yang bekerja menurut jenis kelamin, terlihat bahwa penduduk yang bekerja lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki. Proporsi menunjukkan baik jenis kelamin laki-laki dan perempuan mengalami fluktuasi baik secara jumlah dan proporsi. Untuk jenis kelamin perempuan pada tahun secara absolut dan proporsi adalah 431,683 orang (29,13%), mengalami peningkatan yang cukup banyak pada tahun2011 yaitu orang sehingga proporsinya mencapai 30,16 persen, dan pada tahun 2012 kembali yaitu sebanyak orang menjadi orang (29,43 %). Penduduk yang bekerja menurut jenis kelamin laki-laki memiliki kondisi yang sedikit berbeda dengan PYB jenis kelamin lakilaki, kenaikan secara absolut yang cukup besar dari Tahun 2010 ke Tahun 2011 sebanyak orang menjadi orang dimana sebelumnya hanya sebanyak orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebanyak orang menjadi orang. Masih besar dan semakin meningkatnya penduduk yang bekerja dengan jenis kelamin laki-laki menunjukkan bahwa lakilaki sebagai kepala keluarga merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Tabel 2.17 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : BPS 36

58 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara umum status pekerjaan utama dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) besaran yakni sektor formal (kegiatan ekonomi formal) dan sektor informal (kegiatan ekonomi informal). Berusaha dengan buruh tetap dan sebagian dari pekerja/buruh/karyawan merupakan bagian dari sektor formal. Sedangkan berusaha sendiri tanpa bantuan, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di sektor pertanian, pekerja bebas di sektor non pertanian, pekerja tak dibayar dan sebagian dari pekerja/buruh/karyawan merupakan bagian dari sektor informal. Adanya kecenderungan perubahan perekonomian ternyata ikut mendorong peningkatan proporsi penduduk yang bekerja dengan status formal (berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan). Penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan pada tahun 2010 sebanyak orang dan berusaha dibantu orang, tahun 2011 buruh/karyawan naik menjadi sementara berusaha dibantu naik menjadi , tahun 2012 kedua status pekerja formal mengalami kenaikan masingmasing menjadi dan Bila dilihat dari proporsinya penduduk yang bekerja pada sektor informal terjadi penurunan semula 49,78 persen pada tahun 2010 menurun pada tahun 2011 yaitu sebesar 46,16 persen, dan 2012 menurun drastis menjadi 42,96 persen. Untuk sektor formal (bekerja dengan buruh pekerja/buruh/karyawan) jumlah maupun proporsinya terus meningkat yaitu pada tahun 2010 sebesar 53,84 persen meningkat pada tahun 2012 menjadi 57,04 persen. Peningkatan sektor formal dipengaruhi semakin berkembangnya dunia usaha dan tumbuhnya perusahaan-perusahaan. Hal ini kecenderungan yang amat baik karena dengan semakin berkembangnya sektor formal berarti semakin banyak penduduk yang bekerja layak (recent), untuk itu, perkembangannya harus terus didukung agar dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja. Dengan adanya pergeseran sektor informal ke sektor formal diharapkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur semakin meningkat. 37

59 Tabel 2.18 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Status Pekerjaan Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Buruh tidak tetap Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja bebas di pertanian Pekerja bebas di non pertanian Pekerja tidak dibayar Jumlah Sumber : BPS Penduduk Yang Bekerja Menurut Jabatan Penduduk yang bekerja dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatannya. Jabatan tersebut menunjukkan posisi pekerja yang bersangkutan, jabatan tersebut biasanya erat terkait dengan pendidikan yang ditamatkannya, keahlian yang dimiliki dan jenjang karier seseorang, serta keinginan organisasi dan dunia usaha. Selaras dengan komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, ditinjau berdasarkan jabatannya penduduk yang bekerja selama tahun didominasi oleh mereka yang bekerja sebagai tenaga pertanian, tenaga produksi/kasar, tenaga penjualan dan tenaga jasa. Keempat jenis jabatan ini terdapat di sektor pertanian, sektor industry, sektor perdagangan dan sektor jasa. Proporsi penduduk yang bekerja sebagai tenaga usaha pertanian selama Tahun mengalami peningkatan yaitu pada Tahun 2010 sebesar 26,41 persen meningkat menjadi 26,76 persen pada Tahun 2011 dan pada Tahun 2012 kembali meningkat menjadi 27,30 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja sebagai tenaga produksi mengalami penurunan dari 31,94 persen pada tahun 38

60 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur turun menjadi 27,78 pada Tahun 2011 dan pada Tahun 2012 sebesar 28,77 persen. Pada Tahun 2012 jabatan tenaga usahapertanian menduduki urutan kedua sebanyak orang setalah jabatan tenaga produksi dan lainnya, disusul jabatan tenaga Usaha penjualan sebanyak orang, jabatan tenaga profesional, teknisi dan sejenis sebanyak orang.perkembangan pada Tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan jabatan tenaga usaha jasa, tenaga usaha pertania dan tenaga produksi dan lainnya, sedangkan jabatan lainnya mengalami penurunan. Pada Tahun 2012 untuk jabatan tenaga profesional mengalami penurunan sehingga menjadi sebanyak orang atau turun sebesar 3,86 persen, untuk tenaga tata usaha juga mengalami penurunan sehingga menjadi orang atau turun sebesar 3,43 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.19 di bawah ini. Tabel 2.19 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan/Jabatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Jenis Pekerjaan/Jabatan /1 Tenaga Profesional Tenaga Kepemimpinan Tenaga Tata Usaha Tenaga Usaha Penjualan Tenaga Usaha Jasa Tenaga Usaha Pertanian /8/9 Tenaga Produksi&Lainnya Jumlah Sumber : BPS Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Perkembangan ekonomi suatu daerah dapat ditentukan oleh sejauh mana penduduk yang bekerja memenuhi jam kerja normal. 39

61 Semakin banyak penduduk bekerja diatas jam normal jam kerja normal, maka akan memberikan nilai tambah tidak saja kepada pekerja, namun juga kontribusinya bagi perekonomian secara keseluruhan. Penduduk yang bekerja berdasarkan jam kerja di Provinsi Kalimantan Timur, terlihat bahwa penduduk yang bekerja dengan jam kerja normal (diatas 35 jam per minggu) mencapai 70 persen lebih dan mengalami kenaikan yang fluktuatif. Pada Tahun 2010 penduduk yang bekerja antara jam kerja sebanyak orang (22,11 persen), jam kerja sebanyak orang (35,21 persen) dan pada jam kerja lebih dari 60 jam terdapat sebanyak orang (17,35 persen). Pada Tahun 2011 dibandingkan tahun lalu terjadi kenaikan yang cukup signifikan terutama pada lebih dari 60 jam kerja sehingga menjadi orang atau naik sebesar 24,14 persen. Demikian juga dengan penduduk yang bekerja jam kerja mengalami peningkatan menjadi orang atau naik sebesar 16,86 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table Tabel 2.20 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun Jam Kerja ** Jumlah , Sumber : BPS Ket : ** : Sementara tidak mampu bekerja 40

62 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Penduduk Yang Bekerja Menurut Kabupaten / Kota Penduduk yang bekerja menurut Kabupaten/Kota terbesar terdapat di Kota Samarinda yakni mencapai orang pada Tahun 2010, Tahun 2011 meningkat menjadi orang dan 2012 kembali mengalami penurunan menjadi orang. Terbesar kedua yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian Kota Balikpapan dan yang paling sedikit Kabupaten Tana Tidung. Penduduk yang bekerja menurut kabupaten/kota pada Tahun cenderung mengalami peningkatan secara fluktuatif di setiap kabupaten / kota kecuali pada Kota Samarinda yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21 berikut. Tabel 2.21 Penduduk Yang Bekerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Kabupaten/Kota Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Berau Kabupaten Malinau Kabupaten Bulungan Kabupaten Nunukan Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Jumlah Sumber : BPS 41

63 2.6. Penganggur Terbuka Penganggur terbuka adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Dilihat dari Tahun jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Timur mengalami fluktuasi. Dimana pada tahun 2010 jumlah pengangguran sebanyak orang dengan Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) sebesar 10,10 persen dan pada Tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi sebanyak orang namun TPTnya menurun sehingga menjadi sebesar 9,84 persen serta jumlah pengangguran ditahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar orang atau dengan TPT sebesar 8,90 persen Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Proporsi penganggur menurut golongan umur menunjukkan bahwa penganggur pada golongan umur tahun mengalami peningkatan yaitu dari 18,16 persen pada Tahun 2010 menjadi 38,67 persen pada Tahun 2011 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 41,44 persen. Peningkatan proporsi penganggur pada golongan umur ini diduga karena banyaknya persaingan untuk masuk ke dunia kerja. Untuk golongan umur diatasnya yang termasuk pada golongan umur produktif memperlihatkan proporsi penganggur yang proporsinya semakin menurun. Penurunan jumlah tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya, makin membaiknya perekonomian Kalimantan Timur sehingga terbukanya perluasan kesempatan kerja diberbagai sektor lapangan usaha yang dapat mengurangi jumlah pengangguran. Untuk penganggur terbuka golongan umur mengalami peningkatan setiap tahunnya. 42

64 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Tabel 2.22 PenganggurTerbuka Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur,Tahun Golongan Umur Jumlah Sumber : BPS Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan menjadi salah satu modal bagi pencari kerja untuk memasuki pasar kerja. Tingkat penganggur di Kalimantan Timur cenderung mengalami fluktuasi di semua tingkat pendidikan, tapi untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Diploma Dan Universitas) mengalami penurunan tiap tahunnya. Proporsi untuk tingkat pendidikan SMTP mengalami peningkatan tiap tahunnya yakni 16,13 persen pada tahun 2010 naik menjadi 27,60 pada tahun 2011 dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi sebesar 29,31 persen. Untuk tahun 2012 proporsi penganggur terbuka menurut tingkat pendidikan tertinggi pada tingkat pendidikan SMTA umum. Selama tahun jumlah dan proporsi penganggur pendidikan tinggi mengalami penurunan drastis yakni jumlah pendidikan diploma pada tahun 2010 sebanyak orang (6,27 persen) turun menjadi orang (2,39 persen) pada tahun 2011 dan kembali mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 menjadi 43

65 976 orang (0,62 persen). Penurunan tingkat pengangguran terutama pada pendidikan tinggi tersebut disebabkan terbukanya peluang kesempatan kerja untuk pendidikan tersebut, disamping karena ketatnya kompetisi yang semakin ketat diantara pencari kerja sehingga mereka mau menerima pekerjaan apa saja meskipun tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Tabel 2.23 PenganggurTerbuka Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Pendidikan SD SMTP SMTA Umum SMTA Kejuruan Diploma Universitas Jumlah Sumber : BPS Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Pada tabel 2.20 menunjukkan karakteristik penganggur menurut jenis kelamin. Bila dilihat menurut jenis kelamin, melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa proporsi penganggur terbuka Tahun untuk laki-laki mengalami peningkatan setiap tahunnya yakni pada Tahun 2010 sebesar 46,72 persen meningkat pada Tahun 2011 menjadi sebesar 68,89 persen dan Tahun 2012 kembali meningkat menjadi 69,34 persen. Sedangkanuntuk penganggur terbuka perempuan dari segi jumlah maupun proporsi setiap tahun mengalami penurunan, lebih kecilnya proporsi penganggur perempuan dari pada laki-laki mengindikasikan bahwa laki-laki lebih aktif berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan perempuan karena didorong oleh tuntutan ekonomi, tanggung jawab kepada keluarga dan bisa juga karena prestise. 44

66 RencanaTenagaKerjaProvinsiKalimantan Timur Tabel 2.24 PenganggurTerbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : BPS Penganggur Terbuka Menurut Kabupaten / Kota Penganggur terbuka di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun mengalami penurunan secara fluktuatif di sebagian besar Kabupaten/Kota. Penganggur terbuka terbanyak terdapat di Kota Samarinda, dimana pada Tahun 2010 sebanyak orang naik menjadi orang pada Tahun 2011 dan kembali turun menjadi pada Tahun Jumlah paling sedikit terdapat di Kabupaten Tana Tidung, yakni sebesar 868 pada Tahun 2010, turun menjadi 518 pada tahun 2011, dan naik menjadi 636 pada Tahun Tabel 2.25 Penganggur Terbuka Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Kabupaten/Kota Kabupaten Pasir 6,776 9,566 12,668 Kabupaten Kutai Barat 6,775 7,575 7,771 Kabupaten Kutai Kartanegara 33,980 23,530 23,977 Kabupaten Kutai Timur 15,456 12,132 8,143 Kabupaten Berau 7,791 7,158 4,916 Kabupaten Malinau 1,191 3,124 3,054 Kabupaten Bulungan 4,721 4,939 4,806 Kabupaten Nunukan 4,696 6,396 8,476 Kabupaten Penajam Paser 6,508 5,855 5,245 Kabupaten Tana Tidung Kota Balikpapan 30,494 34,773 24,963 Kota Samarinda 31,196 39,846 34,918 Kota Tarakan 8,445 9,419 7,748 Kota Bontang 7,660 8,862 10,942 Jumlah 166, , ,263 Sumber : BPS 45

67 2.7. Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan data produktivitas tenaga kerja selama tahun menunjukkan bahwa terjadi penurunan secara berfluktuatif jumlah produktivitas dimana pada tahun 2010 sebesar 74,83 juta Rp/ tenaga kerja, pada Tahun 2011 sebesar 72,43juta Rp/tenaga kerja, dan pada Tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 74,32 juta Rp./tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja menurut lapangan usaha, sektor pertambangan memberikan kontribusi terbesar yaitu 397,73 juta Rp./tenaga kerja pada Tahun 2010, pada Tahun 2010 sebesar 301,48 juta Rp./tenaga kerja, dan mengalami peningkatan pada Tahun 2012 menjadi 320,94 juta Rp./ tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, karena pendapatan nasional maupun pendapatan daerah banyak diperoleh dengan cara meningkatkan keefektivitasan dan mutu tenaga kerja. Sampai dengan Tahun 2012 nilai tambah setiap tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur cukup tinggi. Tabel 2.26 Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (juta Rp. / tenaga kerja) LAPANGAN USAHA Pertanian 16,00 16,78 18,06 Pertambangan & Penggalian 397,73 301,48 320,94 Industri Pengolahan 368,64 342,39 280,63 Listrik, Gas dan Air 57,48 57,30 70,81 Konstruksi 49,07 56,34 51,57 Perdagangan, Hotel dan Restoran 30,11 29,66 33,64 Pengangkutan dan Komunikasi 81,68 91,81 106,89 Keuangan 81,55 83,42 85,92 Jasa-jasa 8,19 8,29 8,96 Jumlah 74,83 72,43 74,32 46

68 BAB III PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA Dalam perencanaan tenaga kerja, perkiraan persediaan tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting. Perkiraan persediaan tenaga kerja meliputi perkiraan penduduk usia kerja, perkiraan tingkat partisipasi angkatan kerja, dan perkiraan angkatan kerja. Informasi lain yang dibutuhkan dalam perkiraan persediaan tenaga kerja adalah pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian, migrasi masuk, migrasi keluar dan lainnya. 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Perkembangan penduduk usia kerja (PUK) sangat tergantung oleh naik turunnya jumlah penduduk. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk sendiri dipengaruhi oleh membaiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mencakup pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan produksi pangan, pelayanan medis, dan lainnya. Sejalan dengan pertambahan penduduk yang cukup besar, diperkirakan penduduk usia kerja (PUK) pada Tahun akan mengalami pertumbuhan sebesar 13,17 persen atau sebanyak orang. Pada Tahun 2014 jumlah PUK diperkirakan sebanyak orang dan pada Tahun 2015 diperkirakan meningkat menjadi sebanyak Demikian juga, pada Tahun 2016 diperkirakanmeningkat menjadi sebanyak orang, pada Tahun 2017 jumlah PUK 47

69 sebanyak orang dan pada tahun 2018 jumlahnya meningkat kembali menjadi sebanyak Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Perkiraan Penduduk usia kerja pada Tahun diperkirakan mengalami peningkatandiseluruhgolonganumur, walaupun proporsinya mengalami penurunan pada golongan umur tertentu. Pada golongan umur tahun diperkirakan jumlahnya masih akan terus meningkat sampai dengan Tahun 2018, walaupun proporsinya selalu mengalami penurunan semula 13,59 persen pada Tahun 2014 menjadi 13,55 persen pada Tahun Demikian juga untuk golongan umur 20-24, dan golongan umur tahun, dilihat nominalnya bertambah masing-masing sebanyak orang, dan 9.102orang, sementara dari proporsinya mengalami penurunan. Pola ini berbeda untuk golongan umur tahun, tahun dan tahun yang jumlah maupun proporsinya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Orang) Golongan Umur , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,745 Jumlah 2,848,768 2,941,036 3,034,559 3,128,922 3,224,057 48

70 3.1.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah sarana untuk meningkatkan kualitas intelegensi dan intelektual manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia diharapkan mampu membangun moral dan kualitas bangsa menuju kearah yang lebih baik. Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun , jumlah maupun proporsi untuk PUK di semua tingkat pendidikan diperkirakan akan mengalami peningkatan, kecuali proporsi untuk PUK tingkat pendidikan Maksimum SD dan SMPT diperkirakan akan mengalami penurunan, yaitu masing-masing sebesar minus 2,63 persen dan 1,03 persen. Tabel 3.2 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Orang) Tingkat Pendidikan Maksimum SD 981, ,485 1,005,034 1,015,660 1,025,466 SMTP 630, , , , ,408 SMTA Umum 651, , , , ,792 SMTA Kejuruan 317, , , , ,104 Diploma 82,541 85,820 89,140 92,492 95,883 Universitas 184, , , , ,403 Jumlah 2,848,768 2,941,036 3,034,559 3,128,922 3,224,057 Untuk pendidikan SMTA Umum, SMTA Kejuruan, Diploma dan Universitas jumlah maupun proporsi setiap tahunnya diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan tertinggi terjadi pada jumlah PUK yang berpendidikan SMTA Umum yakni mencapai orang, diikuti PUK yang berpendidikan universitas sebanyak orang, danpeningkatan PUK berpendidikan SMTA Kejuruan berada pada urutan ketiga yakni mencapai Untuk PUK yang berpendidikan diploma peningkatannya diperkirakan terendah yakni sebanyak orang. Perkiraan tersebut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, namun adanya 49

71 keterbatasan ekonomi menjadi salah satu faktor untuk tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi terutama jenjang perguruan tinggi Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Pada periode tahun diperkirakan jumlah PUK lakilaki lebih besar dari PUK perempuan. Apabila dilihat proprosinya PUK laki-laki selalu mengalami peningkatan, sementara PUK perempuan berbanding terbalik dengan PUK laki-laki yakni mengalami penurunan. Tabel 3.3 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Orang) Jenis Kelamin Laki-laki 1,517,763 1,570,315 1,623,751 1,677,851 1,732,582 Perempuan 1,331,004 1,370,721 1,410,809 1,451,071 1,491,475 Jumlah 2,848,768 2,941,036 3,034,559 3,128,922 3,224,057 Pada Tahun 2014 penduduk usia kerja laki-laki jumlahnya diperkirakan mencapai sebanyak orang, dan sampai Tahun 2018 diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak orang (14,15 %) sehingga menjadi sebanyak orang. Sedangkan untuk PUK perempuan diperkirakan Tahun 2014 jumlahnya orang selama lima tahun meningkat 0.12 persen sehingga menjadi sebanyak orang. Peningkatan PUK laki-laki diperkirakan karena tanggung jawab mereka sebagai kepala rumah tangga sehingga mereka akan berusaha dengan cara apapun untuk mendapatkan pekerjaan Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Provinsi Kalimantan Timur diperkirakan pada tahun secara umum cenderung meningkat, meskipun peningkatannya relatif kecil. Secara kuantitas, tingkat partisipasi 50

72 angkatan kerja selama periode tersebut masing-masing 67,33 persen, 68,02 persen, 68,69 persen, 69,32 persen dan 69,94 persen. Peningkatan TPAK dipengaruhi oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan angkatan kerja serta tingkat kebutuhan hidup masyarakat di Kalimantan Timur Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Ditinjau dari sisi golongan umur, tingkat partisipasi angkatan kerja semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya tuntutan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Pada Tahun diperkirakan terjadi penurunan pada TPAK golongan umur tahun. Sementara itu, TPAK golongan umur rata-rata mengalami peningkatan.peningkatan terbesar diperkirakan pada golongan umur tahun, dengan laju pertumbuhan terbesar, yakni mencapai sebesar 1,34 persen. Sedangkan yang mengalami peningkatan terkecil ada pada golongan umur tahun, yaitu sebesar 0,62 persen. Sementara TPAK golongan umur tahun ke depan diperkirakan akan selalu mengalami penurunan dengan pertumbuhan minus 1,34 persen. Penurunan TPAK golongan umur ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan yang lebih tinggi sudah semakin baik, selain itu juga menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat juga sudah semakin meningkat sehingga semakin banyak orang tua yangmampu membiayai pendidikan yang lebih tinggi. 51

73 Tabel 3.4 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) Golongan Umur Jumlah Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Salah satu indikator yang menunjukkan kualitas tenaga kerja adalah tingkat pendidikan. Sejalan dengan diimplementasikannya program wajib belajar 9 tahun serta semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang lebih baik mengakibatkan kualitas angkatan kerja di Kalimantan Timur secara umum menunjukkan peningktan dibandingkan keadaaan sebelumnya. Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan di Kalimantan Timur tingkat partisipasi angkatan kerja secara umum diperkirakan akan mengalami kenaikan kecuali yang berpendidikan Maksimum SD diperkirakan mengalami penurunan dengan petumbuhan minus 0,79 persen. Pada Tahun pertumbuhan paling tinggi adalah TPAK berpendidikan SMTA Umum, yaitu mencapai sebesar 1,74 persen, disusul oleh TPAK berpendidikan SMTA Kejuruan, yaitu mencapai sebesar 1,57 persen. 52

74 Tabel 3.5 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) Tingkat Pendidikan Maksimum SD SLTP SMTA Umum SMTA Kejuruan D1 - D Universitas Jumlah Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kalimantan Timur menurut jenis kelamin pada Tahun diperkirakan masih didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Meskipun masih didominasi oleh TPAK laki-laki, laju pertumbuhan TPAK paling tinggi selama periode 5 tahun terjadi pada TPAK perempuan, yakni sebesar 0,90 persen yaitu dari 42,42 persen pada Tahun 2014 meningkat menjadi sebesar 43,96 persen pada Tahun Bila dilihat, perkembangan TPAK jenis kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain, semakin terbukanya kesempatan kerja bagi perempuan dan dipengaruhi oleh adanya pengakuan peranan perempuan yang berkiprah diluar rumah tangga, disamping adanya jaminan kerja, perlindungan, pelayanan dan hak perempuan makin luas serta sangat diperhatikan. 53

75 Tabel 3.6 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Perkiraan Angkatan Kerja Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja. Pada Tahun 2014 jumlah angkatan kerja diperkirakan sebanyak orang dan pada Tahun 2018 diperkirakan meningkat menjadi sebanyak orang atau mengalami kenaikan sebesar 17,6 persen. Dalam berbagai karakteristik, perkembangan angkatan kerja disajikan sebagai berikut Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Komposisi angkatan kerja menurut golongan umur selama Tahun diperkirakan didominasi oleh golongan umur tahun, masing-masing golongan umur proporsinya diatas 10 persen terutama golongan umur tahun. Dalam periode 5 tahun tersebut, jumlah angkatan kerja terendah diperkirakan pada golongan umur 60+tahun masing-masing sebanyak (3,96 %), (3,89 %), (3,83 %), (3,77 %) dan pada tahun 2018 sebanyak (3,72 %). Pada golongan umur ini, walaupun jumlahnya terendah tetapi proporsinya terus meningkat. Sementara untuk golongan umur jumlahnya selalu meningkat namun proporsinya selalu menurun. Demikian juga halnya golongan umur tahun, diperkirakan jumlahnya selalu meningkat sedangkan proporsinya menurun. 54

76 Tabel 3.7 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Orang) Golongan Umur , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,428 78,175 81,022 83,932 86, ,889 77,809 79,777 81,771 83,815 Jumlah 1,917,936 2,000,634 2,084,424 2,169,119 2,254, Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Angkatan kerja pada Tahun menurut tingkat pendidikan secara absolute diperkirakan akan mengalami kenaikan di semua tingkat pendidikan. Sedangkan untuk proporsi Angkatan kerja yang berpendidikan maksimum SD diperkirakan akan mengalami penurunan yaitu sebesar 33,27 persen pada tahun 2014 menjadi 28,65 persen pada Tahun 2018, begitu juga untuk angkatan kerja yang berpendidikan SMTP akan mengalami penurunan proporsi yaitu pada tahun 2014 sebesar 18,35 menjadi 17,71 persen pada Tahun Penurunan proporsiangkatan kerja yang berpendidikan maksimum SD dan SMTP ini diperkirakan karena meningkatnya kesadaran akan pendidikan yang lebih tinggi serta pengurangan alamiah yaitu meninggalnya angkatan kerja yang berpendidikan maksimum SD yang sudah berusia lanjut. Kenaikan tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan SMTA, kemudian pada tingkat universitas dan Diploma. Ini menandakan bahwa kualitas angkatan kerja menurut pendidikan cenderung meningkat terbukti dari perkembangan pergeseran SMTP dan SMTA Umum yang lebih rendah dibanding Universitas dan Diploma. 55

77 Tabel 3.8 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Tingkat Pendidikan Maksimum SD 638, , , , ,092 SMTP 351, , , , ,432 SMTA Umum 449, , , , ,956 SMTA Kejuruan 245, , , , ,981 Diploma 59,976 62,908 65,850 68,794 71,757 Universitas 173, , , , ,780 Jumlah 1,917,936 2,000,634 2,084,424 2,169,119 2,254, Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Angkatan kerja pada tahun yang berjenis kelamin laki-laki diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih besar dibanding dengan perempuan. Pertumbuhan angkatan kerja laki-laki diperkirakan sebesar 4,26persen, sehingga selama Tahun bertambah sebanyak orang (18,18 %). Sedangkan angkatan kerja perempuan diperkirakan tumbuh sebesar 3,80 persen, atau bertambah sebanyak orang ( 16,12 %). Hal ini dikarenakan laki-laki merupakan kepala rumah tangga dan mempunyai kewajiban untuk menafkahi keluarganya sehingga tambahan angkatan kerja laki-laki lebih banyak. Berikut disajikan perkiraan angkatan kerja menurut jenis kelamin. Tabel 3.9 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Kelamin Laki-laki 1,353,367 1,413,542 1,474,637 1,536,522 1,599,395 Perempuan 564, , , , ,602 Jumlah 1,917,936 2,000,634 2,084,424 2,169,119 2,254,998 56

78 BAB IV PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA Perkiraan Keadaan Perekonomian Tahun Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksana suatu negara/daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian daerah tersebut berkembang dengan baik Perencanaan pembangunan ekonomi merupakan sarana utama ke arah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat menentukan serangkaian sasaran ekonomi secara kuantitatif dalam periode tertentu. Perekonomian Kalimantan Timur pada Tahun diperkirakan akan terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tidak terlepas dari kinerja perekonomian Kalimantan Timur pada Tahun 2012 yang cukup menggembirakan di mana perekonomian Kaltim dapat tumbuh sebesar 4,41 persen. Pada Tahun 57

79 2014 perekonomian Kaltim diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,72 persen dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,52 persen pada tahun Dengan iklim investasi yang kondusif dan pemerintahan yang stabil diharapakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat hingga mencapai 7,22 persen pada tahun Pertumbuhan sebesar itu diharapkan akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang besar sehingga mengurangi jumlah penganggur dan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Timur. Tabel 4.1 Perkiraan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur, Tahun ( % ) Lapangan Usaha Pertanian 3,30 3,35 3,40 3,43 3,45 2. Pertambangan 5,72 8,35 8,40 8,80 8,82 3. Industri Pengolahan 0,20 2,25 3,72 3,72 3,75 4. Listrik, Gas dan Air 5,66 6,73 6,83 6,95 7,10 5. Bangunan 7,65 7,70 7,73 7,75 7,77 6. Perdagangan 6,00 6,03 6,05 6,08 6,10 7. Angkutan 7,05 7,06 7,10 7,15 7, Keuangan 8,00 10,45 10,48 10,50 10,55 9. Jasa Kemasyarakatan 9,50 9,80 9,83 9,86 9,90 Jumlah 4,72 6,52 6,91 7,15 7,22 Sumber : RPJMD Kalimantan Timur Nilai pertumbuhan ekonomi yang dipaparkan pada tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi berada pada sektor keuangan dan jasa kemasyarakatan. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Kaltim berkembang pesat pada sektor jasa dan mulai berkurangnya ketergantungan pada sektor pengolahan Sumber Daya Alam terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui. Sektor bangunan dan angkutan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dikarenakan pembangunan Kaltim yang menjangkau hingga ke Kabupaten yang terpencil sehingga menyebabkan pertumbuhan pada sektor angkutan untuk transportasi antar kabupaten dan sektor bangunan karena banyaknya pembangunan kantor, ruko dan perumahan baik di Kota maupun di Kabupaten wilayah Kaltim. 58

80 Gambar 2. Grafik Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Tahun ,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2, Pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di suatu daerah. Meningkatnya perekonomian pada setiap sektor tentunya berdampak positif terhadap pendapatan perkapita masyarakat dan PDRB. Perkiraan PDRB Provinsi Kalimantan Timur terlihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, Tahun ( Milyar Rupiah ) Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa Kemasyarakatan Jumlah

81 Nilai PDRB yang dominan terlihat pada sektor pertambangan dengan proporsi sebesar 46,77 persen pada Tahun Diperkirakan pada Tahun 2014 PDRB pada sektor Pertambangan sebesar dan terus meningkat signifikan hingga menjadi pada Tahun Banyak perusahaan pertambangan besar skala nasional yang beroperasi di Kalimantan Timur seperti Kaltim Prima Coal (KPC) di Kabupaten Kutai Timur, Berau Coal di Kabupaten Berau, dan lain-lain. Perusahaan ini tentunya menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar dengan tingkat penghasilan yang baik. Sektor industri pengolahan dan perdagangan juga memiliki nilai PDRB yang tinggi. Diperkirakan PDRB sektor industri pada tahun 2014 sebesar dan terus meningkat hingga diperkirakan sebesar pada tahun 2018 dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 3,81 persen. Industri pengolahan Utama di Kalimantan Timur adalah Industri Kimia dasar Organik dan Anorganik, salah satunya yaitu produksi minyak PT.Pertamina di Kota Balikpapan, industri Gas PT.LNG Badak dan industri pupuk PT.Pupuk Kaltim (PKT) di Kota Bontang. Industri pengolahan yang berkembang antara lain industri kayu di Kota Samarinda serta Industri pengolahan minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat. Pada Sektor perdagangan, hotel dan restoran berkembang pesat terutama di Kota Samarinda dan Balikpapan yang merupakan kota terbesar di Kalimantan Timur. Berbagai perusahaan skala nasional, multinasional dan internasional berada di Kalimantan Timur, begitu juga hotel berbintang yang terus berkembang dan Banyak sekali pusat perbelanjaan modern, hotel dan restoran yang dibangun di kedua kota ini yang menjadi tujuan berbelanja bagi masyarakat kabupaten disekitarnya. Pertumbuhan ekonomi dan PDRB yang cukup pesat di berbagai sektor diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja dan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat Kalimantan Timur yang tentunya akan berdampak pada penghasilan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur secara menyeluruh. Diperlukan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat untuk dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita pembangunan bangsa. 60

82 Gambar 3. Grafik Perkiraan PDRB Provinsi Kalimantan Timur Tahun Jasa Kemasyarakatan 8.. Keuangan 7. Angkutan 6. Perdagangan 5. Bangunan 4. Listrik, Gas dan Air 3. Industri Pengolahan Pertambangan 1. Pertanian Perkiraan Kesempatan Kerja Kurang efektifnya pertumbuhan ekonomi dalam penciptaan kesempatan kerja baru mengindikasikan bahwa akan banyak munculnya permasalahan di bidang ketenagakerjaan salah satu faktor yang menyebabkan keterbatasan dalam kesempatan kerja adalah proses perpindahan penduduk yang bekerja dari sektor informal ke sektor formal ini menyebabkan perpindahan merupakan salah satu langkah untuk penanggulangan pengangguran. Perkembangan jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja maka akan menyebabkan rendahnya penyerapan tenaga kerja. Semakin banyak kesempatan kerja yang tercipta menyebabkan berkurangnya pengangguran, penciptaan kesempatan kerja di berbagai sektor atau lapangan usaha sangat diharapkan sehingga memberikan peluang kepada penduduk untuk bekerja. Kesempatan kerja yang diharapkan adalah kondisi yang kondusif dalam berusaha yaitu terciptanya hubungan industrial yang harmonis dikarenakan antara 61

83 pengusaha dan pekerja merupakan mitra dalam mensinergikan pembangunan bagi dunia usaha. Dalam Perkiraan kesempatan kerja Tahun merupakan perkiraan besarnya peluang kesempatan kerja pada tahun dimaksud. Prospek Kesempatan Kerja pada periode Tahun menunjukkan arah yang membaik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Kesempatan kerja memberikan gambaran informasi seberapa banyak jumlah lapangan kerja yang tersedia. Perkiraan kesempatan kerja menurut lapangan usaha diperkirakan didominasi oleh tiga sektor yakni pertanian, perdagangan dan jasa kemasyarakatan. Diperkirakan Pada Tahun 2014 sektor pertanian memiliki kesempatan kerja sebesar atau 25,91 persen dan terus meningkat menjadi pada tahun Besarnya kesempatan kerja pada sektor ini dikarenakan banyak potensi pertanian Kalimantan Timur pada sub sektor perkebunan, peternakan, dan pertanian yang memiliki potensi namun belum dikembangkan secara optimal dan masih membutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian. Pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan ternak masyarakat Kalimantan Timur masih bergantung pada daerah lain seperti Pulau Sulawesi dan Jawa. Potensi pemenuhan kebutuhan inilah yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan sektor pertanian di Kalimantan Timur. Sektor perdagangan dan Jasa kemasyarakatan juga diperkirakan akan menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang signifikan. Sektor perdagangan diperkirakan membutuhkan tenaga kerja sebanyak orang pada Tahun 2014 atau 21,29 persen dari total perkiraan kebutuhan tenaga kerja. Terus berkembangnya sektor perdagangan dan jasa diharapkan dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang lebih baik dan berkurangnya pengangguran untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. 62

84 Tabel 4.3 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa Kemasyarakatan Jumlah Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Kesempatan kerja Tahun untuk semua golongan umur diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Kesempatan kerja untuk usia produktif (golongan umur tahun) diperkirakan akan fluktuatif yaitu mulai meningkat pesat pada usia produktif tahun sampai dengan golongan umur 40-44, kemudian mulai menurun pada usia dan terus menurun pada usia 60 tahun ke atas. Pada tabel 4.4. di bawah ini terlihat bahwa secara keseluruhan kesempatan kerja untuk semua golongan umur diperkirakan terus mengalami peningkatan pada tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,69 persen per tahun. Peningkatan terbesar diperkirakan terjadi pada golongan umur tahun dengan ratarata peningkatan per tahun sebesar 7,54 persen. Peningkatan kesempatan kerja terendah diperkirakan terjadi pada golongan umur 60 tahun ke atas dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,61 persen selama kurun waktu Tahun 2014 sampai Fenomena ini disebabkan terus berkembangnya lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehingga membutuhkan tenaga kerja dengan mental dan 63

85 fisik yang sudah matang yaitu golongan umur tahun dan tahun. Pada usia tersebut diperkirakan tenaga kerja telah menempuh pendidikan yang cukup dan telah matang secara mental dan fisik. Peningkatan kesempatan yang rendah pada golongan umur 60 tahun ke atas disebabkan karena tidak banyak lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja pada usia lanjut yang pada umumnya telah memiliki keterbatasan secara jasmani. Tabel 4.4. Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Golongan Umur Jumlah Perkiraan kesempatan kerja untuk golongan umur tahun terlihat meningkat dengan persentase rata-rata peningkatan sebesar 5,31 persen per tahun. Berkembangnya sektor pertanian, angkutan dan bangunan di seluruh Kabupaten/Kota Kalimantan Timur menyebabkan tingginya permintaan terhadap pekerja dengan usia yang relatif muda. Diharapkan agar angkatan kerja dengan usia tersebut dapat ditekan karena seharusnya pada usia tersebut masih harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi agar nantinya dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik. 64

86 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Pendidikan Proyeksi kesempatan kerja menurut pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur terlihat terus meningkat untuk level pendidikan yang lebih tinggi dan menurun untuk level pendidikan yang rendah. Kesempatan kerja untuk keseluruhan tingkat pendidikan diperkirakan akan meningkat selama kurun waktu Peningkatan kesempatan kerja untuk tingkat pendidikan maksimum SD meningkat sangat tipis dari tahun ke tahun dengan rata-rata peningkatan sebesar 0,6 persen per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa lapangan kerja mulai membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni. Peningkatan kesempatan kerja terbesar terdapat pada tingkat pendidikan Universitas dengan rata-rata meningkat 9,3 persen per tahun. Tabel 4.5 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Tingkat Pendidikan Maksimum SD SLTP SMTA Umum SMTA Kejuruan D1 - D Universitas Jumlah Terus membaiknya keadaan ekonomi masyarakat menyebabkan semakin tingginya kemampuan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kalimantan Timur memiliki satu perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Mulawarman yang saat ini menampung mahasiswa ( per Desember 2012 ). Mahasiswa Universitas Mulawarman banyak yang berasal dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah lulusan universitas yang terus meningkat diharapkan dapat diakomodir oleh lapangan usaha yang terus berkembang pesat di Kalimantan Timur. 65

87 Gambar 4 Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan memberikan beasiswa baik beasiswa prestasi maupun beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu turut berperan dalam memperbaiki tingkat pendidikan masyarakat. Disamping kebijakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk pendidikan tingkat dasar yang secara langsung akan dapat menekan nilai angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SD dan SLTP. Begitu pula untuk tingkat pendidikan SMTA, peningkatan kebutuhan tenaga kerja diperkirakan lebih besar untuk SMTA Kejuruan yaitu 7,1 persen dibanding SMTA Umum yang hanya 6,8 persen. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMTA Kejuruan disebabkan tingginya kebutuhan terhadap tenaga kerja yang sudah memiliki keterampilan sesuai bidangnya, seperti perhotelan, tata boga, pertambangan dan teknik mesin. Keterampilan yang mereka dapatkan di SMTA Kejuruan dapat langsung diterapkan di dunia kerja. 66

88 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan kesempatan kerja menunjukkan kebutuhan lapangan kerja terhadap temaga kerja menurut jenis kelamin. Ada pekerjaan tertentu yang hanya menerima pekerja laki-laki atau perempuan saja. Terutama pada sektor industri dan ekstaktif pada umumnya lebih banyak membutuhkan tenaga kerja berjenis kelamin laki-laki sedangkan untuk sektor jasa keuangan, perdagangan dan perhotelan umumnya membutuhkan tenaga kerja berjenis kelamin perempuan. Gambar 5 Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Laki-laki - Perempuan Laki-laki Perkiraan kesempatan kerja Provinsi Kalimantan Timur yang terpapar pada grafik di atas menunjukkan bahwa kesempatan kerjauntuk jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding kesempatan kerja untuk angkatan kerja berjenis kelamin perempuan. Hal ini disebabkan karena sektor yang berkembang di Kaltim adalah sektor pertambangan dan industri pengolahan juyga sektor bangunan dan angkutan yang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja laki-laki dibanding perempuan. Tabel 4.6 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah

89 Kesempatan kerja untuk jenis kelamin laki-laki meningkat rata-rata sebesar 4,80 persen per tahun dan untuk jenis kelamin perempuan meningkat 4.39 persen per tahun. Semakin meningkatnya kesempatan kerja untuk perempuan terutama di sektor perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan yang terus berkembang di Kalimantan Timur Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Perkiraan kesempatan kerja Provinsi Kalimantan Timur pada tabel di atas menunjukkan angka yang sangat dominan pada status pekerjaan Pekerja/buruh/karyawan. Hal ini mengindikasikan berkembangnya sektor formal di Kalimantan Timur. Terlihat dalam tabel 4.7 berikut bahwa kesempatan kerja sektor formal mencapai 58,84 persen pada Tahun Perkembangan kesempatan kerja sektor formal mengalami peningkatan sebesar rata-rata 7,67 persen per tahun terlihat dari status pekerjaan Berusaha dengan buruh dan status pekerjaan pekerja/buruh/karyawan. Sektor formal yang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur meliputi pertambangan, Industri pengolahan, perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan. Banyaknya perusahaan besar skala nasional dan multinasional yang beroperasi di Kalimantan Timur tentunya menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi tersebut seharus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menyerap tenaga kerja dengan tingkat pendidikan formal yang cukup tinggi yaitu diploma dan sarjana. Perusahaan tersebut tentunya membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan formal dengan keterampilan dan penguasaan teknologi yang baik. Sektor informal juga mengalami pertumbuhan kesempatan kerja yang cukup signifikan. Sektor informal diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja dengan tingkat pendidikan menengah. Sektor informal tertama bergerak di bidang perdagangan diharapkan dapat menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kaltim yang sebagian besar bergerak di bidang pembuatan makanan tradisional, kerajinan tangan, meubel 68

90 dan berbagai usaha kreatif lainnya. Semakin berkembangnya dunia wirausaha mendorong angkatan kerja untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam menciptakan ide produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Status pekerjaan Berusaha Sendiri tanpa Bantuan dan Berusaha dengan dibantu menunjukkan rata-rata peningkatan sebesar 1,15 persen dan 1,57 per tahun untuk berusaha dengan dibantu. Tabel 4.7 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Status Pekerjaan Brsh Sendiri tanpa bantuan Brsh Dengan Dibantu Brsh. Dengan Buruh Pekerja/Buruh/karyawan Pkj. Bebas di Pertanian Pkj. Bebas di Non Pertanian Pekerja tak dibayar Jumlah Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama Tabel 4.8 berikut menunjukkan Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama. Terlihat bahwa kesempatan kerja terbesar berada pada jenis pekerjaan Tenaga Produksi, disusul oleh Tenaga Usaha Pertanian dan Tenaga Usaha Penjualan. Berkembang pesatnya sektor jasa di Provinsi Kalimantan Timur terutama di Kota Samarinda, Balikpapan dan Bontang menyebabkan peningkatan signifikan pada jenis pekerjaan Tenaga Tata Usaha, Tenaga Usaha Penjualan, dan Tenaga Usaha Jasa dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,97 persen per tahunnya. 69

91 Tabel 4.8 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Jenis Pekerjaan Utma /1. Tenaga Profesional Tenaga Kepemimpinan Tenaga Tata Usaha Tenaga Usaha Penjualan Tenaga Usaha Jasa Tenaga Usaha Pertanian /8/9. Tenaga Produksi & lainnya Jumlah Meningkatnya kesempatan kerja untuk tenaga Produksi di Kalimantan Timur dengan rata-rata peningkatan sebesar 3,86 persen per tahun disebabkan terus berkembangnya industri pengolahan Migas dan Non Migas Di Kalimantan Timur. Kesempatan kerja yang begitu besar di sektor ini hendaknya dapat dioptimalkan untuk menyerap tenaga kerja di Kalimantan Timur, begitu juga untuk kesempatan kerja yang cukup besar pada Jenis Pekerjaan Tenaga Usaha Penjualan dan Tenaga Tata Usaha yang banyak dibutuhkan oleh sektor Perdagangan dan keuangan. Peningkatan paling signifikan terjadi pada jenis pekerjaan Tenaga Usaha Jasa dengan rata-rata peningkatan sebesar 14,54 persen per tahun. Berkembangnya sektor perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan tentunya membutuhkan Tenaga Usaha Jasa yang cukup besar. Kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SMTA, Diploma dan Universitas. Kebutuhan terhadap Tenaga Profesional dan Tenaga Kepemimpinan juga cukup signifikan yaitu dengan rata-rata peningkatan sebesar 3,64 persen dan 4,62 persen per tahun untuk Tenaga Kepemimpinan. Kebutuhan ini yang sering tidak dapat 70

92 diakomodir oleh Angkatan Kerja di Kalimantan Timur dikarenakan tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan keterampilan yang belum cukup untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Hal ini dapat terlihat dari kecenderungan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Kalimantan Timur mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah untuk menduduki jabatan manager dan top manager untuk memimpin perusahaan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Tabel 4.9 berikut menunjukkan Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Kab./Kota di Kalimantan Timur. Terlihat bahwa kesempatan kerja terbesar berada di Kota Samarinda yang merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur dengan proporsi mencapai 19,39 persen. Disusul oleh Kabupaten Kutai Kartanegara dengan proporsi 16,64 persen. Kesempatan kerja di Kota Samarinda terutama di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang berkembang pesat di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur ini. Kesempatan kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara yang cukup besar dikarenakan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi dan gas alam (migas) serta batubara sehingga perekonomian Kutai Kartanegara masih didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai lebih dari 77%. Berdasarkan PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011, Sektor pertanian dan kehutanan hanya memberikan konstribusi sekitar 11%, sedangkan sisanya disumbangkan dari sektor perdagangan dan hotel, yakni kurang lebih 3%, industri pengolahan sekitar 2,5%, bangunan 3%, keuangan 1% dan sektor lainnya sekitar 2%. Sehingga Kabupaten Kutai Kartanegara banyak membutuhkan tenaga kerja untuk sektor batubara. 71

93 Kab. Pasir Kab. Kutai Barat Kab. Kutai Kartanegara Kab. Kutai Timur Kab. Berau Kab. Malinau Kab. Bulungan Kab. Nunukan Kab. Penajam Paser Utara Kab. Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Gambar 6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Secara keseluruhan, kesempatan kerja di seluruh Kabupaten/Kota mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4,88 persen per tahun pada kurun waktu Prosentase kesempatan kerja terendah yaitu 0,38 persen berada di Kabupaten Tana Tidung yang merupakan Kabupaten Pemekaran yang disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia. Sejak Tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur. Pemerataan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja yang cukup besar di seluruh Kabupaten/Kota sehingga dapat menyerap angkatan kerja secara optimal dan menekan nilai migrasi dari kabupaten ke Ibukota Provinsi untuk mencari pekerjaan. 72

94 Tabel 4.9 Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Kab./Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Kab./Kota Kab. Pasir Kab. Kutai Barat Kab. Kutai Kartanegara Kab. Kutai Timur Kab. Berau Kab. Malinau Kab. Bulungan Kab. Nunukan Kab. Penajam Paser Utara Kab. Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Jumlah

95

96 BAB V PERKIRAAN KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA Dalam proses perencanaan tenaga kerja, persediaan tenaga kerja menjadi tumpuan awal yang menentukan kuantitas dan kualitas tenaga kerja,sedangkan kebutuhan tenaga kerja adalah sesuatu yang harus diciptakan. Sementara itu dengan kondisi daerah yang cenderung surplus persediaan tenaga kerja seperti di Provinsi Kalimantan Timur maka penciptaan kesempatan kerja yang seluas-luasnya adalah upaya yang mutlak harus dilakukan apapun kondisi tenaga kerja yang tersedia. Demikian pula perbaikan berbagai sistem yang berkenaan dengan penanggulangan pengangguran. Konsep ini berkaitan erat dengan kondisi nyata di Provinsi Kalimantan Timur untuk mengatasi masalah pengangguran yang dengan jelas menunjukkan ketidakseimbangan antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Untuk itu berbagai cara dapat dilakukan antara lain dengan peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal yaitu memindahkan calon tenaga kerja menuju kesempatan kerja yang lowong dengan melatih ulang keterampilannya untuk memenuhi kualifikasi di tempat yang baru atau menempatkan modal/industri (padat karya) ke wilayah yang jumlah penganggurnya sangat tinggi; mengelola permintaan/kebutuhan masyarakat, yaitu strategi mengarahkan permintaan masyarakat 75

97 ke barang/jasa yang jumlahnya melimpah; menyediakan informasi yang cepat dan akurat mengenai kebutuhan tenaga kerja, baik perusahaan di daerah mana saja yang membuka lowongan berikut kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan; menciptakan pertumbuhan ekonomi yang dititikberatkan pada upaya penciptaan kesempatan kerja yang seluasluasnya, hal ini agar hasil dari pembangunan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, paling tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya melalui hasil kerjanya sendiri; pengefektifan program pendidikan dan pelatihan agar dapat langsung ditempatkan dan memenuhi kebutuhan di tempat kerja; serta yang tidak kalah pentingnya adalah menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan agar mampu dengan cepat melihat peluang pasar dan menciptakan kesempatan kerja paling tidak bagi dirinya sendiri. Sejalan dengan berbagai upaya yang aktif dan terencana yang akan dan harus terus dilakukan, maka angka penganggur terbuka diharapkan akan terus menurun sehingga pada tahun 2014 diperkirakan menjadi tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,31 persen dan pada lima tahun yang akan datang yakni tahun 2018 menurun lagi menjadi 5,32 persen Perkiraan Pengangguran Terbuka Tahun Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami penurunan selama kurun waktu , yaitu diperkirakan sebesar 7,31 persen pada tahun 2014 menurun menjadi 6,76 persen pada tahun 2015 dan diperkirakan terus menurun hingga sebesar 5,32 persen pada Tahun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Menurut jenis kelamin, terjadi penurunan yang signifikan pada penganggur berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata penurunan sebesar 4,00 persen per tahun (1672 orang). Untuk penganggur berjenis kelamin laki-laki terjadi penurunan rata-rata sebesar 3,74 persen (3192 orang). 76

98 Gambar 7 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Perempuan Laki-laki Persentase penurunan pada penganggur berjenis kelamin perempuan menunjukkan bahwa peran perempuan dalam ekonomi keluarga terus meningkat, sesuai dengan indeks pembangunan gender Provinsi Kalimantan Timur yang terus meningkat pula. Tabel 5.1 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Perkiraan Tingkat pengangguran menurut pendidikan menggambarkan kondisi pendidikan penganggur yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Harus 77

99 dipayakan bagaimana mempertemukan pengguna tenaga kerja dengan pencari kerja sehingga penganggur dapat terserap di lapangan kerja sesuai dengan kualifikasinya. Secara keseluruhan, menurut tiap-tiap tingkat pendidikan jumlah penganggur terbuka diperkirakan terus menurun kecuali untuk pendidikan SMTA Umum yang diperkirakan cenderung meningkat jumlahnya. Semakin berkembangnya berbagai sektor lapangan usaha menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cakap, terutama sektor formal yang pada umumnya membutuhkan tenaga kerja dengan pendidikan Diploma dan Universitas. Rata-rata penurunan penganggur terbuka menurut tingkat pendidikan sebesar 844 orang per tahun ( 8,20 persen ). Gambar 8 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Penurunan terbesar berada pada tingkat pendidikan SLTP yaitu dengan rata-rata penurunan sebesar 18,12 persen (4.910 orang) per tahun. Pengangguran dengan tingkat pendidikan SD 78

100 juga menurun signifikan sebesar 6,01 persen (1.557 orang) per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur terus membaik sehingga penduduk usia sekolah yang memasuki angkatan kerja semakin berkurang yang berimbas pada berkurangnya pengangguran untuk tingkat pendidikan dasar SD dan SLTP. Tabel 5.2 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) Tingkat Pendidikan Maksimum SD 4,65 4,33 4,05 3,80 3,63 SLTP 11,35 9,76 8,18 6,61 5,08 SMTA Umum 10,06 9,74 9,46 9,21 9,02 SMTA Kejuruan 7,42 6,89 6,39 5,93 5,54 D1 - D3 1,66 1,56 1,51 1,49 1,35 Universitas 3,56 3,28 3,03 2,74 2,28 Jumlah 7,31 6,76 6,25 5,77 5,32 Persentase penganggur SMTA yang terlihat pada tabel 5.2 diperkirakan cenderung menurun selama kurun waktu dengan rata-rata penurunan 2,68 persen per tahun. Namun secara jumlah orang, pengangguran dengan tingkat pendidikan SMTA cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan rasio jumlah peningkatan pengangguran SMTA dapat diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja sehingga persentasenya menurun Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Golongan Umur Perkiraan tingkat pengangguran menurut golongan umur menggambarkan keadaan penganggur di Kalimantan Timur menurut golongan umur. Terlihat pada grafik di bawah ini, penganggur terbesar berada pada golongan usia tahun yaitu sebesar 45,88 persen pada Tahun 2014 dan menurun hingga menjadi 37,72 persen 79

101 pada Tahun Pada usia ini umumnya sesorang masih berada pada usia sekolah dan belum memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni. Penganggur pada usia ini pada umumnya hanya dapat terserap sebagai buruh kasar pada sektor pertanian, bangunan, angkutan dan perdagangan. Masih tingginya pengangguran usia sekolah memerlukan penanganan yang serius dari berbagai pihak terutama sektor pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan dapat terserap di lapangan kerja dengan penghasilan dan masa depan yang lebih baik. Gambar 9 Perkiraan Pengangguran Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Terlihat dalam tabel 5.3 dan grafik dalam Gambar 9 bahwa tingkat pengangguran terus menurun pada usia produktif tahun dan tingkat pengangguran terendah berada pada golongan usia 60 tahun ke atas yaitu hanya sebesar 0,73 persen pada tahun Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang berusia 60 tahun ke atas 80

102 umumnya sudah memasuki masa pensiun dan hanya sedikit yang masih mencari pekerjaan. Mereka yang mencari pekerjaan umumnya karena desakan keadaan ekonomi keluarga dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Tabel 5.3 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun (Persen) ,88 44,27 42,40 39,99 37, ,61 12,28 11,05 10,06 9, ,58 5,12 4,78 4,54 4, ,55 2,29 2,00 1,89 1, ,92 2,40 2,12 1,94 1, ,26 2,12 2,06 1,96 1, ,44 2,24 2,19 2,03 1, ,63 3,51 3,44 3,31 3, ,56 0,55 0,48 0,46 0, ,73 0,65 0,51 0,44 0,37 Jumlah 7,31 6,76 6,25 5,77 5,32 Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Kalimantan Timur menurun rata-rata sebesar 0,44 persen per tahun (506 orang). Diperlukan upaya dari berbagai pihak terkait untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka. Terutama untuk mengatasi pengangguran dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah dan usia yang masih muda serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memasuki pasar kerja Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Perkiraan Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kabupaten/Kota menunjukkan sebaran pengangguran di Kabupaten/Kota wilayah Provinsi Kaliamntan Timur. Tingkat pengangguran yang terkonsentrasi di Kota/Kabupaten yang besar 81

103 Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Berau Kabupaten Malinau Kabupaten Bulungan Kabupaten Nunukan Kabupaten Penajam Kabupaten Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan belum meratanya kesempatan kerja di setiap Kabupaten/Kota sehingga para pengangguran banyak yang bermigrasi ke ibukota provinsi untuk mengadu nasib dan mendapatkan pekerjaan. Gambar 10 Perkiraan Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Terlihat dalam grafik di atas bahwa jumlah pengangguran terbesar berada di Kota Samarinda dengan rata-rata sebesar 6,67 persen ( orang) dan di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan rata-rata sebesar 6,09 persen ( orang). Jumlah pengangguran terendah yaitu 5,98 persen berada di Kabupaten Tana Tidung yang merupakan Kabupaten Pemekaran yang disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia. Sejak Tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur. 82

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013-2017 ISBN : 978-602-7536-15-9 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013-2017 Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga

Lebih terperinci

ISBN : RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN

ISBN : RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ISBN : 978-602-7536-19-7 RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014-2018 Kerjasama Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Dinas Tenaga Kerja dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN ISBN : 978-602-7536-10-4 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN 2012-2016 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN 2012-2016 Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Dengan Dinas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN ISBN : 978-602-7536-03-6 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016 Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2011 PERENCANAAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No 41/11/64/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2012 tercatat sebanyak 1.777.381

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

9. Keputusan /2 ATE\MW\DATAWAHED\2016\PER.GUB\NOVEMBER

9. Keputusan /2 ATE\MW\DATAWAHED\2016\PER.GUB\NOVEMBER PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN PERENCANAAN TENAGA KERJA DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pembangunan memiliki

Lebih terperinci

Setengah Penganggur Kabupaten/Kota Karangasem AGUSTUS 2015

Setengah Penganggur Kabupaten/Kota Karangasem AGUSTUS 2015 Setengah Penganggur Kabupaten/Kota Karangasem AGUSTUS 2015 SETENGAH PENGANGGUR MENURUT JENIS PEKERJAAN/JABATAN DAN DAERAH Jenis Pekerjaan/Jabatan Daerah (orang) Perkotaan Perdesaan Tenaga profesional,

Lebih terperinci

PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN

PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KEBUMEN DASAR HUKUM PERENCANAAN TENAGA KERJA Landasan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/XII/2008 TENTANG METODE PENGHITUNGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN PROVINSI MALUKU UTARA FEBRUARI 2016 ISBN : No. Publikasi : 82520.1609 Katalog BPS : 2302003.82 Ukuran Buku : B5 (17,6 x 25 cm) Jumlah Halaman : 27 Naskah : Bidang Statistik Sosial

Lebih terperinci

DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN

DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013-2015 DINAS TENAGA KERJA DAN TANSMIGRASI KABUPATEN KENDAL Jl. Soekarno Hatta No. 62 Kendal Kode Pos 51301 Telp. (0294) 381275/381074 Fax. (0294) 381275

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1 58 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 4.1 Peta Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), D.I.

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 20/05/34/Th. XI, 15 Mei 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

Lebih terperinci

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk Perspektif Kabupaten Berau selama 5 tahun ke depan didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu yang diprediksi menurut asumsi cetiris paribus. Prediksi dilakukan terhadap indikator-indikator

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 30/08/31/Th.IX, 15 AGUSTUS 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB atas

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012 No. 63/11/63/Th XVI /05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2012 sebesar 71,93 persen.

Lebih terperinci

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN BERAU 3.1. Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan No. 63/11/16Th. XIX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa perencanaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 NO.21/05/34/TH. XIII, 5 MEI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN Hasil Sakernas menunjukkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN q BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.29/05/34/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN Pada Februari 2017, Penduduk

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 220/12/21/Th. V, 1 Desember 20 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 20 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEMAKIN TURUN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011 No.061/11/63/Th. XV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2011 mencapai 1,92 juta orang, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G / 662 / B.VII / HK / 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 No.65/11/63/Th XVII/6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 sebesar 69,08 persen. Mengalami

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 No. 60/11/14/Th. XVI, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,83 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.113/05/21/Th.IV, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009 Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2009 mencapai 668.510

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan 41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 01/03/Th. VIII, 28 Maret 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 1,32 PERSEN Angkatan kerja di Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional

BAB III METODE PENELITIAN. data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini terdiri dari data sekunder. Sumber data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 40/11/31/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar KABUPATEN WAROPEN TAHUN 2014 Oleh : Muhammad Fajar KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas perstatistikan di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 No. 056/11/14/Th. XVII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,43 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2016

Lebih terperinci

Kalimantan Timur. Lembuswana

Kalimantan Timur. Lembuswana Laporan Provinsi 433 Kalimantan Timur Lembuswana Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,83 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur 57 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan laut dan terletak antara

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 09/02/61/Th. XIII, 10 Februari 2010 PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2009 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 meningkat 4,76 persen dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 33/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,10 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN No. 17/05/34/Th. X, 15 Mei 2008 Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci