Dewi. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dewi. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK JASA SNORKELING KARANG SARI PEMUTERAN DI DESA PEMUTERAN, KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG 1 Luh Ayu Paramita Wulandari, 1 Gede Adi Yuniarta, 2 Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia { 1 Ayuparamita48@ymail.com, 1 gdadi_ak@yahoo.com 2 ekadyanita@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang (1) identifikasi komponen-komponen biaya yang dikeluarkan oleh usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran pada metode ABC, (2) penyusunan perhitungan dalam penentuan harga pokok jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran, (3) perbandingan penentuan harga pokok jasa antara metode ABC dengan metode yang digunakan perusahaan. Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kualitatif. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1) harga berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tarif jasa snorkeling pada Karang Sari Pemuteran berbeda tiap destinasinya, (2) terdapat perbedaan harga berdasarkan perhitungan dengan metode ABC dibandingkan dengan harga yang ditentukan oleh usaha jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran, yang dimana pada pantai pemuteran terdapat selisih harga sebesar Rp , pulau menjangan terdapat selisih harga sebesar , pantai lovina terdapat selisih harga sebesar Rp , dan pantai tulamben sebesar Rp Kata kunci: Harga Pokok Jasa, Metode Activity Based Costing, Metode Yang Digunakan Perusahaan Abstract This study aimed at providing knowledge on (1) identification of cost components expensed by Karang Sari Pemuteran Snorkeling Company on ABC method, (2) calculation writing in determining servive cost at Karang Sari Pemuteran Snorkeling Company, (3) comparison determining service cost between the ABC method and the method used by this company. This research used qualitative research method. The type of data used in this study was qualitative data obtained through interview, observation, and documentation. Data analysis technique used was descriptive analysis with the stages of data collection, namely: data reduction, data presentation, and decision making. The results of this study indicated that (1) the cost based on calculation that have been done stated that the rate of service at Karang Sari Pemuteran Snorkeling was different each destination, (2) there was a cost difference based on the calculation

2 by ABC method compared to the cost determined by Karang Sari Pemuteran Snorkeling, in which at Pemuteran Beach there was cost difference of Rp , there was cost difference of Rp , at Menjangan Island, and there was cost difference of Rp in Lovina Beach, and there was cost difference of Rp in Tulamben Beach. Keywords: Service Cost, Activity Based Costing Method, Method that used by the Company PENDAHULUAN Pesatnya pertumbuhan wisata bahari di Bali di dukung oleh keindahan alamnya, dimana Bali merupakan bagian dari daerah segitiga terumbu karang pada Kabupaten Buleleng khususnya di Desa Pemuteran. Desa Pemuteran merupakan sebuah desa kecil yang mempunyai potensi pengembangan desa wisata bahari. Desa Pemuteran terletak di Kabupaten Buleleng bagian barat tepatnya di Kecamatan Gerokgak. Desa dengan penduduk sekitar 8000 ribu jiwa ini, pada zaman dahulu merupakan sebuah kawasan tandus dengan kondisi perairan yang sangat memprihatinkan. Saat ini, Desa Pemuteran menjadi salah satu daya tarik wisata yang merupakan bagian dari kawasan pariwisata Batuampar, bahkan telah menjadi kawasan pencandangan konservasi taman wisata perairan Buleleng barat sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Buleleng nomor 523/630/HK/2011. Desa Pemuteran telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional yang masuk dalam KSPN Pemuteran-Menjangan dan sekitarnya yang tertera dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2011 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional tahun Adanya terumbu karang yang dikembangkan dengan metode biorock ini, desa menjadikan snorkeling sebagai salah satu usaha pariwisata untuk menarik minat wisatawan dan memberikan kemudahan untuk melihat keindahan bawah laut yang ada di pantai Desa Pemuteran secara langsung. Usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran ini berdiri pada tahun Walaupun baru berdiri selama dua tahun, akan tetapi usaha ini telah memberikan dampak yang baik bagi pendapatan desa. Berikut ini disajikan tabel data pendapatan asli desa tahun sebelum dan sesudah adanya usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran. Tabel 1. Hasil Usaha Desa terhadap Pendapatan Asli Desa di Desa Pemuteran Periode Tahun Tahun Hasil Usaha Desa Total Pendapatan Asli Desa , ,84 Sumber: Laporan Keuangan Desa Pemuteran Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dampak usaha snorkeling yang merupakan hasil usaha desa mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi peningkatan pendapatan asli desa di Desa Pemuteran. Namun, pengelolaan usaha ini masih perlu diperhatikan untuk menjaga keberlangsungan usahanya, karena harga jual jasa snorkeling ditetapkan berdasarkan harga pasar, tanpa mengetahui biaya yang

3 dikeluarkan untuk menjalankan usaha tersebut. Penetapan harga menurut keadaan ini, menetapkan harga lebih didasarkan pada harga-harga pesaing yang ada dan bukan pada biaya yang dikeluarkan perusahaan atau permintaan. Dalam menetapkan laba dan untuk menjaga keberlangsungan usahanya, setidaknya perusahaan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan untuk jasa yang dihasilkannya. Dalam menghitung biaya jasa yang akurat dibutuhkan suatu sistem biaya yang tepat yang dapat membebankan biaya langsung dan biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan kepada jasa yang dihasilkan. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan metode Activity Based Costing dalam penentuan besarnya harga pokok jasa, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Maretandra (2014), Putri (2010), Treanika (2012), Suryaputra (2015). Dalam perhitungan biaya produk untuk menentukan harga pokok produksi/jasa masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem tradisional. Secara tradisional, pembebanan biaya atas biaya tidak langsung dilakukan dengan menggunakan dasar pembebanan secara menyeluruh atau per departemen. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah karena produk yang dihasilkan tidak dapat mencerminkan biaya yang sebenarnya diserap. Akibatnya akan muncul produk under costing dan produk over costing. Inilah yang mendasari dikembangkannya metode Activity Based Costing (ABC). Menurut Dunia dan Abdullah (2009), Activity Based Costing merupakan suatu sistem pendekatan perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang terdapat pada suatu perusahaan bersangkutan. Sistem Activity Based Costing akan dapat menyediakan suatu informasi perhitungan biaya yang lebih baik dan dapat membantu manajemen mengelola perusahaan secara lebih efektif dan efisien. Selaras dengan hal tersebut, usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran ini dalam penentuan tarif masih menggunakan metode yang kurang efektif. Harga jual jasa snorkeling yang digunakan oleh Karang Sari Pemuteran ditetapkan berdasarkan harga pasar, tanpa mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan untuk jasa yang dijual. Apabila metode tradisonal ini digunakan secara terus menerus dengan penentuan harga yang masih menggunakan sistem persaingan, maka akan dapat mengancam keberlangsungan usaha (eksistensi perusahaan) snorkeling, karena tidak dapat menutupi biaya produksi dan tidak sanggup dalam mengikuti persaingan harga yang ditentukan di tempat usaha snorkeling lain yang ada di Desa Pemuteran. Pendapatan usaha snorkeling ini merupakan pendapatan yang paling berpengaruh terhadap pendapatan asli desa di Desa Pemuteran, sehingga dibutuhkan sistem akuntansi yang lebih baik dalam penentuan tarif jasa snorkeling agar dapat dikelola dengan maksimal dan tidak menimbulkan masalah serta tetap menjaga ekistensi usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran. Pada penelitian ini digunakan beberapa kajian teori yang berkaitan dengan dunia pariwisata dan konsep akuntansi biaya. Kajian teori yang pertama adalah mengenai kepariwisataan. Menurut Darmajadi (2002), industri pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai macam bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produkproduk maupun jasa-jasa yang nantinya baik langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan. Kajian yang kedua adalah mengenai pengembangan pariwisata. Alasan utama suatu pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu Negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau Negara tersebut. Kajian yang ketiga mengenai perusahaan jasa yang merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi produk tidak berwujud dengan tujuan untuk mencari laba. Kata kunci dalam pengertian ini adalah produk tidak berwujud. Namun perlu digarisbawahi bahwa dalam memproduksi produk yang ditawarkannya, perusahaan jasa biasanya menggunakan faktor-faktor produksi berwujud. Kajian yang keempat adalah mengenai usaha wisata selam. Usaha wisata selam adalah penyediaan sarana selam baik untuk

4 rekreasi maupun olahraga secara komersial. Usaha wisata selam menjadi wisata dengan pangsa pasar minat khusus yang terdiri dari snorkeling, sea walker, dan scuba diving. Kajian yang kelima mengenai akuntansi biaya. Menurut Mulyadi (2009), akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan caracara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Siregar et.al. (2014) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai suatu proses pengukuran, penganalisaan, perhitungan dan pelaporan biaya, profitabilitas, dan kinerja operasi. Kajian yang selanjutnya adalah mengenai Activity Based Costing (ABC). Activity Based Costing System adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based Costing (ABC) menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktorfaktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Lokasi penelitian ini dilakukan pada usaha jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi komponenkomponen biaya yang dikeluarkan oleh usaha snorkeling Karang Sari Pemuteran pada metode ABC, (2) memberikan penyusunan perhitungan dalam penentuan harga pokok jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran, (3) mengetahui perbandingan penentuan harga pokok jasa antara metode ABC dengan metode yang digunakan perusahaan. METODE Penelitian ini dilakukan dengan metode dan jenis data kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan dan data-data akan dianalisis berdasarkan pengamatan dan pengetahuan peneliti. Penelitian ini dilakukan pada Desa Pemuteran dengan informan bagian keuangan pada Kantor Desa Pemuteran dan Bapak Made Surata selaku pengelola usaha jasa snorkeling. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara kepada bagian keuangan kantor desa Pemuteran mengenai hasil usaha desa terhadap pendapatan asli Desa Pemuteran serta pengelolaan dana usaha jasa snorkeling oleh pengelola usaha jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran. Pada penelitian ini, data diperoleh dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses pengolahan data pada penelitian ini mengadopsi teknik analisis deskriptif. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengikuti apa yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Sugiyono (2010) sebagai teknik analisis interaktif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan keputusan. HASIL DAN PEMBAHASAN Elemen-Elemen Biaya Menurut Metode Activity Based Costing Pada perhitungan harga pokok jasa snorkeling dibutuhkan data biaya operasional. Adapun elemen-elemen biaya tersebut, diantaranya: 1. Biaya Air Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian air pada tiap jasa snorkeling. Biaya air dibebankan berdasarkan jumlah yang dipakai untuk tiap tahap pembersihan alat snorkel. 2. Biaya Konsumsi Biaya konsumsi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan makan, minum, dan snack penyewa jasa/ tamu. 3. Biaya Bahan Bakar Biaya bahan bakar merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan kapal dalam mengantarkan penumpang yang menyewa jasa snorkeling. Biaya bahan bakar perhari dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

5 Tabel 2. Biaya Bahan Bakar Destinasi Jasa Snorkeling Biaya Bahan Bakar (Rp) Pemuteran 0 Menjangan Lovina Tulamben Sumber: Karang Sari Pemuteran 4. Biaya Pemeliharaan Biaya pemeliharaan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pemeliharaan kapal dan alat snorkel yang dimiliki oleh Karang Sari Pemuteran. 5. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan adalah biaya yang terjadi karena adanya pengurangan nilai ekonomis dari aset milik Karang Sari Pemuteran yang digunakan dalam menjalankan usaha jasa snorkeling. 6. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya yang timbul akibat penggunaan tenaga kerja manusia untuk menunjang keberhasilan kegiatan snorkeling. 7. Biaya Administrasi Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan administrasi penyewa jasa/tamu dalam menunjang kelancaran dalam penyediaan aktivitas sarana dan prasarana. Berikut adalah tarif jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran: Tabel 3. Tarif Jasa Snorkeling Karang Sari Pemuteran Destinasi Jasa Snorkeling Tarif Pemuteran Menjangan Lovina Tulamben Sumber: Karang Sari Pemuteran Penentuan Harga Pokok Jasa Menurut Metode Activity Based Costing Dalam menghitung harga pokok, peneliti menggunakan metode Activity Based Costing. Usaha Jasa Snorkeling Karang Sari Pemuteran yang berlokasi di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng ini melakukan penentuan harga pokok berdasarkan harga pasar dan melakukan perhitungan harga pokok jasanya dengan pencatatan yang diketahui saja. Peneliti mencoba menerapkan sistem perhitungan harga pokok jasa dengan metode Activity Based Costing (ABC) untuk menghasilkan perhitungan biaya yang lebih akurat, sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual yang tepat dan menjadi lebih kompetitif dalam menjalankan usahanya. Penentuan harga pokok menggunakan Activity Based Costing system dilakukan dengan tahapan-tahapan berikut: 1. Menggolongkan aktivitas Kelompok aktivitas dapat digolongkan menjadi empat bagian, Rudianto (2013) mengidentifikasi kelompok ativitas diantaranya: aktivitas berlevel unit (unit level activities), aktivitas berlevel batch (batch level activities), aktivitas berlevel produk (product level activities), dan aktivitas berlevel aktivitas (facility level activity). Berikut ini aktivitas yang dilakukan untuk menunjang pelayanan jasa snorkeling yang ada pada Karang Sari Pemuteran di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yaitu sebagai berikut:

6 Tabel 4. Aktivitas untuk Menunjang Pelayanan Jasa Snorkeling Aktivitas yang dilakukan Pemakaian Air Pelayanan Konsumsi Pemakaian Bahan Bakar Pemeliharaan kapal dan peralatan Penyusutan kapal dan peralatan Penyusutan administrasi Pelayanan tenaga kerja Sumber: Data diolah, Mengasosiasikan berbagai biaya dengan aktivitas Tahap berikutnya adalah menentukan sumber daya yang akan Level Activity Unit Level Activity Unit Level Activity Unit Level Activity Facility Level Activity Facility Level Activity Unit Level Activity Unit Level Activity digunakan dalam aktivitas tersebut. Penentuan aktivitas dengan biaya aktual dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Elemen Biaya Pantai Pemuteran Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp) Biaya Air 24,360 Biaya Konsumsi 11, Biaya Bahan Bakar 0 Biaya Pemeliharaan 1,200,000 Biaya Penyusutan 600,000 Biaya Administrasi 5,600,000 Biaya Tenaga Kerja 36,000,000 Jumlah 54,624,360 Sumber: Karang Sari Pemuteran Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air yang dikeluarkan adalah sebesar Rp , biaya konsumsi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya bahan bakar yang dikeluarkan sebesar Rp. 0, biaya pemeliharaan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp , sehingga jumlah biaya yang harus dikeluarkan pada usaha snorkeling di pantai pemuteran adalah sebesar Rp Tabel 6. Elemen Biaya Pulau Menjangan Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp) Biaya Air 9,860 Biaya Konsumsi 3,400,000 Biaya Bahan Bakar 7,062,750 Biaya Pemeliharaan 1,200,000 Biaya Penyusutan 600,000 Biaya Administrasi 1,700,000 Biaya Tenaga Kerja 24,000,000 Jumlah 37,972,610 Sumber: Karang Sari Pemuteran

7 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air yang dikeluarkan adalah sebesar Rp , biaya konsumsi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya bahan bakar yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya pemeliharaan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp , sehingga jumlah biaya yang harus dikeluarkan pada usaha snorkeling di pulau menjangan adalah sebesar Rp Tabel 7. Elemen Biaya Pantai Lovina Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp) Biaya Air 4,640 Biaya Konsumsi 6,400,000 Biaya Bahan Bakar 19,304,850 Biaya Pemeliharaan 1,200,000 Biaya Penyusutan 600,000 Biaya Administrasi 3,200,000 Biaya Tenaga Kerja 24,000,000 Jumlah 54,709,490 Sumber : Karang Sari Pemuteran Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air yang dikeluarkan adalah sebesar Rp , biaya konsumsi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya bahan bakar yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya pemeliharaan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp , sehingga jumlah biaya yang harus dikeluarkan pada usaha snorkeling di pantai lovina adalah sebesar Rp Tabel 8. Elemen Biaya Pantai Tulamben Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp) Biaya Air 3,683 Biaya Konsumsi 3,175,000 Biaya Bahan Bakar 28,251,000 Biaya Pemeliharaan 1,200,000 Biaya Penyusutan 600,000 Biaya Administrasi 1,270,000 Biaya Tenaga Kerja 36,000,000 Jumlah 70,499,683 Sumber : Karang Sari Pemuteran Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air yang dikeluarkan adalah sebesar Rp , biaya konsumsi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya bahan bakar yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya pemeliharaan sebesar Rp , biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp , biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp , sehingga jumlah biaya yang harus dikeluarkan pada usaha snorkeling di pantai tulamben adalah sebesar Rp Menentukan kelompok biaya dan penyebab biaya Aktivitas-aktivitas yang telah

8 dikumpulkan kemudian dikelompokkan ke dalam sebuah kelompok biaya (cost pool) dan penyebab biaya (cost driver). Cost pool adalah suatu penggabungan dua atau lebih aktivitas yang mempunyai cost driver yang sama untuk dapat dibebankan secara bersama-sama ke dalam produk-produk atau jasa-jasa dengan menggunakan satu cost driver. Berikut ini disajikan jumlah penyewa jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran pada tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Jumlah Penyewa Jasa Snorkeling Karang Sari Pemuteran Tahun 2016 Bulan Pemuteran Menjangan Lovina Tulamben Jumlah Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber: Karang Sari Pemuteran Berdasarkan data pada tabel 9 dapat dilihat bahwa jumlah penyewa jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran tahun 2016 di pantai pemuteran adalah sebanyak orang, pulau menjangan sebanyak 340 orang, pantai lovina sebanyak 320 orang, dan pantai tulamben sebanyak 127 orang, sehingga dalam satu tahunjumlah penyewa jasa snorkeling sebanyak orang. Tabel 10. Aktivitas Penggunaan Air Destinasi Jasa Snorkeling Konsumsi/ penyewa jasa/ hari (m 3 ) Jumlah penyewa jasa/ th Konsumsi tahun 2016 (m 3 ) Pemuteran Menjangan Lovina Tulamben Jumlah Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan data pada tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah konsumsi/penyewa jasa per hari di pantai pemuteran sebanyak 0,02 m 3, pulau menjangan sebanyak 0,01 m 3, pantai lovina sebanyak 0,01 m 3, dan pantai tulamben sebanyak 0,015 m 3, sehingga jumlah konsumsi/penyewa jasa/hari sebanyak 0,055 m 3. Jumlah penyewa jasa per tahunnya di pantai pemuteran sebanyak

9 1.120 orang, pulau menjangan sebanyak 340 orang, pantai lovina sebanyak 320 orang, dan pantai tulamben sebanyak 127 orang, sehingga jumlah penyewa jasa per tahunnya adalah sebanyak orang. Jumlah konsumsi tahun 2016 di pantai pemuteran sebanyak 16,8 m 3, pulau menjangan sebanyak 6,8 m 3, pantai lovina sebanyak 3,2 m 3, dan pantai tulamben sebanyak 2,54 m 3, sehingga diperoleh jumlah konsumsi tahun 2016 sebanyak 29,34 m Menentukan Tarif Kelompok Penentuan tarif kelompok dilakukan dengan cara membagi biaya aktivitas untuk setiap kelompok biaya per tahun dengan jumlah cost driver untuk setiap kelompok biaya Berikut perincian tarif kelompok setiap kelompok: Tabel 11. Tarif Kelompok Pantai Pemuteran Jumlah Biaya Elemen biaya Cost Driver Jumlah Harga Driver Jumlah Biaya air , ,360 Biaya konsumsi 1 10, ,200,000 Biaya bahan bakar 0 6, Biaya pemeliharaan 1 100, ,200,000 Biaya penyusutan 1 50, ,000 Biaya administrasi 1 5, ,600,000 Biaya tenaga kerja 1 1,500, ,000,000 Jumlah 54,624,360 Tarif ABC 48,772 Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air sebesar Rp , biaya konsumsi sebesar Rp , biaya bahan bakar sebesar Rp. 0, biaya pemeliharaan sebesar Rp , biaya penyusutan sebesar Rp , biaya administrasi sebesar Rp , biaya tenaga kerja sebesar Rp , sehingga tariff kelompok pantai pemuteran adalah sebesar Rp dan diperoleh tarif Activity Based Costing (ABC) adalah sebesar Rp Tabel 12. Tarif Kelompok Pulau Menjangan Jumlah Biaya Elemen biaya Cost Driver Jumlah Harga Driver Jumlah Biaya air , ,860 Biaya konsumsi 1 10, ,400,000 Biaya bahan bakar 3 6, ,062,750 Biaya pemeliharaan 1 50, ,000 Biaya penyusutan 1 100, ,200,000 Biaya administrasi 1 5, ,700,000 Biaya tenaga kerja 2 1,000, ,000,000 Jumlah 37,972,610 Tarif ABC 111,684 Sumber: Data Diolah, 2017

10 Berdasarkan data pada tabel 12 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air sebesar Rp 9.860, biaya konsumsi sebesar Rp , biaya bahan bakar sebesar Rp , biaya pemeliharaan sebesar Rp , biaya penyusutan sebesar Rp , biaya administrasi sebesar Rp , biaya tenaga kerja sebesar Rp , sehingga tarif kelompok pulau menjangan adalah sebesar Rp dan diperoleh tarif Activity Based Costing (ABC) sebesar Rp Tabel 13. Tarif Kelompok Pantai Lovina Jumlah Biaya Elemen biaya Cost Driver Jumlah Harga Driver Jumlah Biaya air , ,640 Biaya konsumsi 1 20, ,400,000 Biaya bahan bakar 8,2 6, ,304,850 Biaya pemeliharaan 1 100, ,200,000 Biaya penyusutan 1 50, ,000 Biaya administrasi 1 10, ,200,000 Biaya tenaga kerja 2 1,000, ,000,000 Jumlah 54,709,490 Tarif ABC 170,967 Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan data pada tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air sebesar Rp 4.640, biaya konsumsi sebesar Rp , biaya bahan bakar sebesar Rp , biaya pemeliharaan sebesar Rp , biaya penyusutan sebesar Rp , biaya administrasi sebesar Rp , biaya tenaga kerja sebesar Rp , sehingga tarif kelompok pantai lovina adalah sebesar Rp dan diperoleh tarif Activity Based Costing (ABC) sebesar Rp Tabel 14. Tarif Kelompok Pantai Tulamben Jumlah Biaya Elemen biaya Cost Driver Jumlah Harga Driver Jumlah Biaya air , ,683 Biaya konsumsi 1 25, ,175,000 Biaya bahan bakar 12 6, ,251,000 Biaya pemeliharaan 1 100, ,200,000 Biaya penyusutan 1 50, ,000 Biaya administrasi 1 10, ,270,000 Biaya tenaga kerja 4 1,000, ,000,000 Jumlah 70,499,683 Tarif ABC 555,116 Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan data pada tabel 14 dapat dilihat bahwa jumlah biaya air sebesar Rp 3.683, biaya konsumsi sebesar Rp , biaya bahan bakar sebesar Rp , biaya pemeliharaan sebesar Rp , biaya penyusutan sebesar Rp , biaya administrasi sebesar Rp , biaya tenaga kerja

11 sebesar Rp , sehingga tarif kelompok pantai tulamben adalah sebesar Rp dan diperoleh tarif Activity Based Costing (ABC) sebesar Rp Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Jasa Snorkeling Berdasarkan Karang Sari Pemuteran dan Metode ABC Usaha jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran menghitung harga pokok jasa dengan menggunakan harga pasar, perusahaan menghitung harga pokok jasa dengan cara mengikuti tarif jasa yang ada di perusahaan sejenis. Perusahaan juga tidak memperhitungkan harga pokok jasanya, karena harga pokok jasa yang di tetapkan sudah dianggap memberikan perusahaan laba yang maksimal, maka perhitungan tersebut tidaklah penting. Namun, apabila dilihat dari sudut ilmu akuntansi, perhitungan harga pokok produk/jasa yang benar akan memberikan perusahaan laba atau rugi yang sebenarnya dalam perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti ingin melakukan perbandingan antara perhitungan harga pokok jasa yang dihitung dengan menggunakan metode perusahaan dengan metode penentuan harga pokok jasa sesuai dengan kaidah akuntansi yaitu metode ABC (Activity Based Costing). Berikut perbandingan perhitungan harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan metode perusahaan dengan metode penentuan harga pokok produk sesuai dengan kaidah akuntansi yaitu metode ABC (Activity Based Costing) yang disajikan pada tabel 15 berikut: Tabel 15. Perbandingan Harga Jasa Berdasarkan Tarif Snorkeling dan Tarif ABC Lokasi Tarif Snorkeling Tarif ABC Selisih Pemuteran 30,000 48,772-18,772 Menjangan 55, ,684-56,684 Lovina 250, ,967 79,033 Tulamben 500, ,116-55,116 Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan data pada tabel 15 terdapat perbedaan perhitungan harga pokok jasa menurut metode perusahaan dengan metode ABC (Activity Based Costing). Perhitungan harga pokok menurut perusahaan lebih rendah pada destinasi wisata di pantai Pemuteran dan Pulau Menjangan daripada dengan metode ABC (Activity Based Costing), sedangkan perhitungan harga pokok menurut perusahaan pada destinasi wisata di Pantai Lovina dan Pantai Tulamben lebih tinggi daripada dengan metode ABC (Activity Based Costing). Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: (1) elemen-elemen biaya yang terdapat pada jasa Snorkeling Karang Sari Pemuteran menurut metode Activity Based Costing meliputi biaya air, biaya konsumsi, biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya tenaga kerja, dan biaya administrasi, (2) harga berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tarif jasa snorkeling pada Karang Sari Pemuteran berbeda tiap destinasinya, (3) terdapat perbedaan harga berdasarkan perhitungan dengan metode ABC dibandingkan dengan harga yang ditentukan oleh usaha jasa snorkeling Karang Sari Pemuteran, yang dimana pada pantai pemuteran terdapat selisih harga sebesar Rp , pulau menjangan terdapat selisih harga sebesar , pantai lovina terdapat selisih harga sebesar Rp , dan pantai tulamben sebesar Rp Saran Adapun saran yang dapat diberikan peneliti pada penelitian ini adalah (1) bagi pengelola usaha jasa Snorkeling Karang Sari Pemuteran diharapkan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dalam

12 menentukan anggaran biaya setiap kegiatan snorkeling, sehingga akan mengurangi terjadinya distorsi atau adanya kesalahan dalam perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan yang menyebabkan salahnya penentuan harga pokok jasa yang nantinya akan berpengaruh terhadap laba yang sebenarnya, (2) bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah metode lain dalam perhitungan harga pokok jasa, sehingga diperoleh lebih banyak alternative untuk mendapatkan harga pokok jasa yang efektif dan efisien. Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Jasa Layanan Transaksi Mobile Banking Sinar Sip Pada PT. Bank Sinar Harapan Bali Kantor Pusat Operasional. Skripsi. Universitas Udayana. DAFTAR PUSTAKA Darmajadi Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta Dunia, Firdaus, A dan Abdullah Wasilah Akuntansi Biaya (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat. Maretandra, Putri Inri Analisis Perhitungan Tarif Rawat Inap Rumah Sakit Dengan Metode Activity Based Costing Di Rsud Sunan Kalijaga Demak. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro. Mulyadi Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN. Putri, Dhania Anggarani Analisis Penggunaan Metode Activity Based Costing sebagai Alternatif dalam Menentukan Tarif SPP SMP-SMA PADA YPI Nasima Semarang Tahun Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dodi Hapsori Akuntansi Biaya (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat. Suryaputra, Verawati, Yuniawati Atty Penyusunan Model Perhitungan Harga Pokok Jasa Laundry Skala Mikro Dan Kecil Di Daerah Bandung. Skripsi. Universitas Katolik Parahyangan. Treanika, Dewa Ayu Putu Penerapan Metode Activity Based

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) (Studi pada Guest House Hasanah Buring Kota Malang Tahun 2016) Nivo Haneda Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA Budi Satria Trimurti Endang Masitoh 1,2,3 Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Tabita Dwilova Wijayanti Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA NYIUR INDAH DI DESA PETANDAKAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS METODE FULL COSTING

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA NYIUR INDAH DI DESA PETANDAKAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS METODE FULL COSTING PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA NYIUR INDAH DI DESA PETANDAKAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS METODE FULL COSTING 1 I Gusti Ayu Widi Purnama Sari, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2 I Putu Eka Dianita

Lebih terperinci

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL Heri Wahyudi 1 *, Susanto Halim 2 & Fahmi Sulaiman 3* 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC Tiyas Dewi Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Tugurejo Hospital Semarang is one of

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012 JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 4 Nomor 01 Maret 2013 Artikel Penelitian METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012 THE APPLICATION OF ACTIVITY

Lebih terperinci

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo) 1 Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo) Application of Activity Based Costing (ABC) As Determination of Hospitalization

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK JASA LAYANAN TRANSAKSI MOBILE BANKING SINAR SIP PADA PT. BANK SINAR HARAPAN BALI KANTOR PUSAT OPERASIONAL Dewa Ayu Putu Treanika Ketut

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) Shelby Estereniy Siby 1, Ventje Ilat 2, Meily Y.B Kalalo 3 1,2,3 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA Putu Lina Mariani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas

Lebih terperinci

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18 Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DETERMINATION OF PRIMARY COST AS INPATIENT DETERMINING

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B12 2009 01411 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACTION This study aims to determine how

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga kesehatan ini dari

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan. Hotel adalah bangunan berkamar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masingmasing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian yang menjadi fokus

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE PEMBEBANAN BOP METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) Oleh: Hilda Waringga Pastarina H.P Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK Gusti Ayu Wilda Agustina Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Activity Based Costing atau sistem biaya berbasis kegiatan menggunakan aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan, seperti rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam penerapan activity based costing, pemahaman konsep dan klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sendiri digunakan di semua organisasi: manufacturing, merchandising and service (Hansen, Mowen, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sendiri digunakan di semua organisasi: manufacturing, merchandising and service (Hansen, Mowen, 2005). BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: ABCS, Cost drivers, activities.

ABSTRACT. Keywords: ABCS, Cost drivers, activities. 1 ANALISIS PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Oleh : MARETANDRA INRI PUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACT In the calculation

Lebih terperinci

AKRUAL Jurnal Akuntansi

AKRUAL Jurnal Akuntansi AKRUAL 8 (1) (2016): 28-43 e-issn: 2502-6380 AKRUAL Jurnal Akuntansi http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA SATUAN (UNIT COST) SPP BULANAN PROGRAM REGULER DAN PREMIUM DI SEKOLAH

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN ENDEK SUTRA WARNA ALAM UNTUK MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA TENUN IKAT SWASTIKA (TRADITIONAL WEAVERS) 1 Ni Putu Ayu Damayanti 1 I Gusti Ayu Purnamawati,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Guna Kemas Indah adalah perusahaan yang memproduksi cup dari bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang dipesan dari kota-kota

Lebih terperinci

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu Siti, Analisis Estimasi Penentuan Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing... 1 Analisis Estimasi Penentuan Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini arus globalisasi semakin mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan sektor bisnis. Dengan adanya arus globalisasi yang

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU Veronika Hotmauli Sugiarto Salmon Sihombing Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI Andi Arvianto Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS STRATEGI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN SONGKET SUTRA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PADA WEAVING CENTER PONI S PENGERAJIN TENUN SONGKET SUTRA DI DESA JINENGDALEM 1 Ni Putu Ayu Astiti Sari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto yang merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mojokerto

Lebih terperinci

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR MENENTUKAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARAFAH ANWAR MEDIKA SUKODONO, SIDOARJO Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan

Lebih terperinci

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR Oleh : Muh.Nur Hatta Email :nhunhogarca@gmail.com Pembimbing I : Mukhtar sapiri Email

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN TARIF SEWA KAMAR DAN RUANG PERTEMUAN PADA HOTEL ROYAL REGAL SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

ANALISIS PENETAPAN TARIF SEWA KAMAR DAN RUANG PERTEMUAN PADA HOTEL ROYAL REGAL SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) ANALISIS PENETAPAN TARIF SEWA KAMAR DAN RUANG PERTEMUAN PADA HOTEL ROYAL REGAL SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) OLEH: FANNY SETIAWATI 3203005167 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO Andika Saputra Popang 1, Winston Pontoh 2, Sintje Rondonuwu 3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan berbagai macam teknologi semakin canggih. Hal ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat. Untuk itu perusahaan berusaha supaya dapat

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG Lourencia Devie Pamela Sandy, M.Th.Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl.Prof Sudarto,SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang, Indonesia, 29113, Hendysatria91@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi perkembangan duna usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Islam AL UMMAH menyediakan jasa rawat inap bagi pasien yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati perkembangan kesehatan pasien

Lebih terperinci

Contoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi

Contoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi PENENTUAN HARGA POKOK BERDASARKAN AKTIVITAS ( ACTIVITY BASED COSTING) Pendahuluan Keterbatasan penentuan harga pokok konvensional terletak pada pembebanan overhead. Dalam system biaya tradisional ada dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling

Lebih terperinci

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan. Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan Nuzulul Qurnain Universitas Madura Abstrak Activity Based Costing System (ABCS)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado Jimmy Kamasih 1 David. P. E. Saerang 2 Lidya Mawikere 3 Fakultas

Lebih terperinci

Diajukan oleh : Yunanto D

Diajukan oleh : Yunanto D NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI CANGKUL DENGAN PENDEKATAN METODE ABC ( ACTIVITY BASED COSTING) Studi Kasus : di UD. CITRA Produsen Cangkul di Sentra Industri Cangkul Karangpoh Jatinom Klaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk mendukung kesehatan bagi masyarakat maka banyak didirikan lembaga atau organisasi yang memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Padang yang semakin tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Padang yang semakin tinggi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Padang yang semakin tinggi, dan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang tidak terkendali serta pertumbuhan industri

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015 ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk. ABSTRAKS Harga pokok produk yang digunakan oleh CV. Haya Jamur adalah sistem akuntasi tradisional. Sistem akuntansi tradisional merupakan sistem kalkulasi biaya berdasarkan unit yang diproduksi. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah dapat menjaga kelangsungan hidupnya secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan diharapkan untuk dapat semakin berkembang dan meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA INNA SINDHU BEACH HOTEL

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA INNA SINDHU BEACH HOTEL 1 ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA INNA SINDHU BEACH HOTEL NI MADE SUWINING WULANTARI 0912041005 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin pesat, merangsang munculnya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang usaha yang sama misalnya

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU Selvia Puspa Sari dan Dewi Anggraini ABSTRAK Penerapan Activity Based Costing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang

Lebih terperinci

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak Analisis Tarif Rawat Inap Dengan Menggunakan Metode Biaya Berbasis Aktivitas di RSNU Banyuwangi Ahmad Ansyori Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang Abstrak Activity Based Costing merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, bisnis perhotelan mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menjamurnya bisnis bidang ini, menuntut pelaku bisnis perhotelan senantiasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA Oleh Maftukah Arviani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT Activity Based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Universitas Sebelas Maret

Akuntansi Biaya. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Universitas Sebelas Maret Akuntansi Biaya Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Universitas Sebelas Maret SISTEM AKUNTANSI BIAYA AKUNTANSI BIAYA menghasilkan. informasi tentang: harga pokok produksi biaya satuan (unit cost) per

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Overhead cost, Production cost, Conventional method, Activity-Based Costing (ABC) Method. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Overhead cost, Production cost, Conventional method, Activity-Based Costing (ABC) Method. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The objective of this study is to attain a better allocation of overhead cost, which is will showed through a comparison between an cost allocation using conventional method with cost allocation

Lebih terperinci