EDUCATION (MBCfE) UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI (STUDI KASUS DI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN DAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FKIP UNS)

Transkripsi

1 EDUCATION (MBCfE) UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI (STUDI KASUS DI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN DAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FKIP UNS) Setiana Wulaningsih, Suharno, Budi Harjanto. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 51726, Indonesia ABSTRACT This study aims to:(1) do evaluation towards score achievement from each Program Study which is calculated by MBCfE methods; (2) do evaluation towards performance position ranking from each Program Study based on MBCfE qualification;(3) do evaluation towards the matterwhich is became the strategy on improving performance from each Program Study which is analyzed using MBCfE methods. Data analysis which useddata descriptive analysis was useful to describe the result from quantitative analysis which was held. Result of the study shows that: (1) performance score which is gotten: Program Study of Counseling Guidance Education , Program Study of Sports Coaching Education , Program Study of Body Health and Recreation Education , Study of Elementary School Teacher Education , and Program Study of Childhood Teacher Education ; (2) position ranking of performance category from each Program Study is: Program Study of Counseling Guidance Education, Program Study of Body Health and Recreation Education, Study of Elementary School Teacher Education, and Program Study of Childhood Teacher Education occupy Industry Leader category, meanwhile Program Study of Body Health and Recreation Education occupy Benchmark Leader category; (3) the matter which is became the strategy on improving performance from each Program Study is: (a) Program Study of Counseling Guidance Education must be more observe about establishing organization s mission and vision, (b) Program Study of Sports Coaching Education must be more observe the sections such as ata comparison availability to generate every unit, (c) Program Study of Body Health and Recreation Education must set aside information and gives infromation acces rashness for all staff, lecturers, students, and another person who have interesting on it, (d) Study of Elementary School Teacher Education must be morepay attention about data usefulness on data management, (e) Program Study of Childhood Teacher Education can begin fixing from relability, accuracy, and data s novelty, continous maintenance for practice, transformation and distribution which is must be take a note on the future. Keywords : Program Study s Performance, MBCfE, Malcolm Baldrige commit to user 1

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melakukan evaluasi terhadap perolehan skor dari masing-masing program studi dihitung menggunakan metode MBCfE; (2) Melakukan evaluasi terhadap tingkat posisi kategori kinerja masingmasing program studi berdasarkan klasifikasi MBCfE. (3) Melakukan evaluasi terhadap hal yang menjadi strategi peningkatan kinerja di masing-masing program studi dianalisis menggunakan metode MBCfE. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif berguna untuk mendeskripsikan hasil dari analisis kuantitatif yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Skor kinerja yang diperoleh adalah Prodi PBK 722,71, Prodi Penkepor 869,75, Prodi Penjaskesrek 752,18, Prodi PGSD 769,38, dan Prodi PG-PAUD 689,44. (2) Tingkat posisi kategori kinerja masing-masing prodi sebagai berikut: Prodi PBK, Penjaskesrek, PGSD dan PG-PAUD menduduki kategori Industry leader Sedangkan Prodi Penkepor menduduki kategori Benchmark Leader. (3) Hal yang menjadi strategi peningkatan kinerja masing-masing podi adalah (a) Prodi PBK agar prodi lebih memperhatikan lagi tentang menetapkan visi dan tujuan organisasi, (b) Prodi Penkepor agar lebih memperhatikan lagi bagian-bagian seperti ketersediaan data pembanding untuk menggerakkan semua unit, (c) Prodi Penjaskesrek agar menyediakan informasi dan memberi kemudahan dalam akses informasi kepada seluruh karyawan, dosen, mahasiswa, dan pihak lain yang berkepentingan. (d) Prodi PGSD lebih memperhatikan lagi tentanng kedayagunaan data dalam manajemen data. (e) Prodi PG-PAUD dapat memulai memperbaiki dari kehandalan, ketepatan, dan kebaruan data, perbaikan berkelanjutan untuk praktek, transformasi dan distribusi yang harus diperhatikan lagi kedepannya. Kata Kunci : Kinerja Program Studi, MBCfE, Malcolm Baldrige PENDAHULUAN Keinginan untuk melakukan perbaikan di segala bidang termasuk dunia pendidikan, karena pendidikan sangat berpengaruh dengan kualitas pendidikan di negara ini. Hal ini seperti yang dipaparkan Kemenristek dikti (2015:19) menyatakan: merupakan salah satu komponen supra Kualitas pendidikan tinggi masih sistem pembangun yang menghasilkan relatif rendah baik dalam konteks institusi (Perguruan Tinggi) maupun sumber daya manusia yang berkualitas. program studi yang diindikasikan oleh Pendidikan ini yang akan membawa mayoritas Perguruan Tinggi hanya berakreditasi C dan masih sangat perubahan generasi penerus yang lebih sedikit yang beakreditasi A atau B. Disamping itu, Perguruan Tinggi baik. Untuk membentuk generasi yang Indonesia juga belum mampu commit to user berbudi luhur ini tidak mudah, karena berkompetisi dengan Perguruan Tinggi 2

3 negara lain bahkan masih tertinggal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara sekalipun. Sejumlah lembaga internasional secara berkala melakukan survei untuk menyusun peringkat universitas terbaik dunia dan menempatkan universitas-universitas Indonesia, bahkan yang berstatus paling baik di Indonesia sekalipun berada pada posisi yang masih rendah. sejauh mana kinerja yang dilakukan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengukuran kinerja tersebut dapat diketahui hal-hal apa saja yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan maupun hal yang perlu diperbaiki dalam mencapai keberhasilan. Ekspektasi masyarakat pada Penggunaan Metode Malcolm Perguruan Tinggi berkembang pada Baldrige Criteria for Education saat pertama kali Perguruan Tinggi (MBCfE) untuk diterapkan pada berdiri, masyarakat berharap Perguruan masing-masing program studi pada Tinggi bisa memerankan dirinya Jurusan Ilmu Pendidikan dan Jurusan sebagai agent of education. Setelah itu Pendidikan Olahraga dan Kesehatan sebagai agent of research and FKIP UNS sangat tepat karena development. Harapan ini terus pendekatannya yang komprehesif dan berlanjut sampai sekarang ini dimana melakukan analisis secara menyeluruh masyarakat berharap Perguruan Tinggi pada sistem kerja organisasi. Metode bisa memerankan dirinya sebagai agent ini membahas dari mulai tahap of knowledge and technology transfer pendekatan hingga ke tahap penerapan dan akhirnya sebagai agent of dan merupakan suatu sistem economic development. manajemen kualitas yang dimaksudkan Rendahnya kualitas penuntuk meningkatkan keunggulan didikan di Indonesia yang membuat kompetitif dari sebuah orgnanisasi. ekspektasi masyarakat belum terjawab Berdasarkan latar belakang kemungkinan terjadi karena rendahnya tersebut maka tujuan penelititian ini mutu pendidikan di berbagai jenjang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) pendidikan, baik pendidikan formal Melakukan evaluasi terhadap maupun non formal. Untuk mencapai perolehan skor dari masing-masing keberhasilan diperlukan pengukuran program studi dihitung menggunakan tingkat kinerja agar dapat diketahui commit to metode user MBCfE; 2) Melakukan evaluasi 3

4 terhadap tingkat posisi kategori kinerja menganalisis data-data penelitian yang masing-masing program studi berupa angka-angka menggunakan berdasarkan klasifikasi MBCfE. 3) statistik. Populasi dalam penelitian ini Melakukan evaluasi terhadap hal yang adalah adalah semua dosen program menjadi strategi peningkatan kinerja studi jurusan IP dan POK FKIP UNS. pada masing-masing program studi Sampel penelitian ini adalah dosen dianalisis menggunakan metode program studi jurusan IP dan POK MBCfE. FKIP UNS yang memenuhi syarat sebagai berikut: METODE PENELITIAN 1. Dosen bukan berkedudukan sebagai Penelitian ini dilakukan di kepala program studi. program studi Jurusan IP dan POK 2. Dosen aktif mengajar, tidak sedang FKIP UNS untuk memperoleh datadata studi lanjut atau bertugas di luarkota yang mendukung mewujudkan atau luar negeri. tujuan penelitian, program studi 3. Dosen terlibat aktif dalam sistem tersebut, diantaranya: manajemen internal program studi. 1. Prodi Pendidikan Bimbingan dan 4. Dosen yang dipilih adalah dosen Konseling nonstruktural. 2. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Teknik analisis data dalam Dasar penelitian ini menggunakan 2 metode, 3. Prodi Pendidikan Guru - yaitu kuantitif dan pendekatan Pendidikan Anak Usia Dini deskriptif. 4. Prodi Pendidikan Jasmani Metode Kuantitatif Kesehatan dan Rekreasi Metode kuantitatif bertujuan 5. Prodi Pendidikan Kepelatihan dan untuk menganalisis data-data penelitian Olahraga yang berupa angka-angka dengan Waktu pelaksanaan kegiatan menggunakan statistik. Data-data penelitian dilaksanakan mulai bulan tersebut diperoleh dari hasil pengisian Januari sampai dengan Juni instrumen penelitian oleh responden. Penelitian ini menggunakan metode Pengolahan data sesuai dengan kuantitatif yang bertujuan commit untuk to ketentuan user Malcolm Baldrige. 4

5 Pendekatan Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis data yang berupa angka menjadi kalimat-kalimat sehingga mudah untuk dipahami. Tabel 1. Kriteria Organisasi Berdasarkan Baldrige Assessment Keterangan: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Koresponden dari penelitian adalah dosen masing-masing program studi pada JIP dan JPOK FKIP UNS. Sampel penelitian sebanyak 17 dosen non struktural yang mengetahui perkembangan prodi, terdiri dari: a. Prodi PBK sebanyak 2 dosen. b. Prodi PGSD sebanyak 6 dosen. c. Prodi PG-PAUD 3 dosen. d. Prodi Penjaskesrek 3 dosen. e. Prodi Penkepor sebanyak 3 dosen. Data hasil observasi dan wawancara peneliti dianalisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif untuk memperkuat temuan di lapangan. Skor total akhir dari Baldrige Assesment akan disesuaikan untuk menentukan posisi program studi menggunakan tabel berikut: Excellent Average Poor (Sumber: Nur, Sunarsih & Rahmawati, 2015: 4) Hasil analisa data pada masing-masing program studi disajikan dalam tabel perhitungan skor berdasarkan teori Baldrige Assesment sebagai berikut: 1. Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling Hasil skor total menurut tabel 2. perhitungan keseluruhan kriteria menggunakan MBCfE adalah 722,71. Hasil ini menunjukkan bahwa Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling termasuk dalam kategori Industry leader. commit to user 5

6 Tabel 2. Total Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan MBCfE Prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi PBK digambarkan dengan histogram sebagai berikut: yang dapat dilakukan pimpinan prodi untuk meningkatkan poin kriteria ini adalah dengan mendukung peningkatan kompetensi staf. 2. Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Berdasarkan hasil perhitungan hasil skor total pada tabel 3. menggunakan metode MBCfE memperoleh hasil kinerja sebesar 869,75 poin. Hal ini menunjukkan bahwa Prodi Penkepor menduduki kategori Benchmark Leader. Tabel 3. Total Hasil Perhitungan Kinerja Prodi Penkepor Menggunakan MBCfE. Gambar 1. Histogram Hubungan antara Kriteria MBCfE dengan Kinerja pada Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling. Prosentase perolehan total poin pada histogram menjelaskan bahwa prosentase tertinggi pada kriteria hasil dengan prosentase 75,61% kondisi ini sangat baik untuk dipertahankan bagi prodi. Untuk prosentase terendah pada kriteria kepemimpinan yaitu sebesar 64,21%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada kriteria Prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Penkepor digambarkan dengan histogram sebagai berikut: kepemimpinan prodi sudah baik, namun menunjukkan bahwa dukungan Gambar 2. Histogram Hubungan antara commit to Kriteria user MBCfE dengan Kinerja pada pimpinan prodi kurang sehingga usaha Program Studi Penkepor. 6

7 Prosentase perolehan total poin pada histogram menjelaskan bahwa prosentase tertinggi pada kriteria kepemimpinan dengan prosentase 93,6% menunjukkan bahwa adanya seorang pemimpin sudah mempunyai komitment dan konsisten dalam memimpin dan menjalin komunikasi yang baik yang akan berdampak pada peningkatan mutu. Sehingga pemimpin diharapkan menjaga dan mempertahankan kondisi ini untuk membentuk kepemimpinan yang baik bagi prodi. Untuk prosentase terendah yaitu kriteria Manajemen Informasi dan Analisis dengan perolehan hasil sebesar 74,41% sehingga hal hal yang dapat digunakan untuk perbaikan prodi seperti ketersediaan data pembanding untuk menggerakkan semua menggunakan MBCfE adalah 752,18. Hasil ini menunjukkan bahwa Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling termasuk dalam kategori Industry leader. Tabel 4. Total Hasil Perhitungan Kinerja Program Studi Penjaskesrek Menggunakan MBCfE. Prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Penjaskesrek digambarkan dengan histogram sebagai berikut: unit/bagian, perbaikan analisis kompetitif, sistematika analisis data Gambar 3. Histogram Hubungan antara Kriteria MBCfE dengan Kinerja untuk penentuan trend, perbaikan pada Program Studi Penjaskesrek. berkelanjutan untuk praktek dan koleksi, transformasi dan distribusi Prosentase perolehan total koleksi, transformasi dan distribusi. poin pada histogram menjelaskan 3. Prodi Pendidikan Jasmani bahwa prosentase tertinggi pada Kesehatan dan Rekreasi. kriteria kepemimpinan dengan Hasil skor total menurut tabel prosentase 78,32% Prodi sudah 4. perhitungan keseluruhan kriteria commit to melakukan user akuntabilitas kepemimpinan 7

8 prodi dan bukti yang mendukung tanggung jawab sosial, hal ini menunjukkan bahwa pemimpin prodi Tabel 5. Total Hasil Perhitungan Kinerja Prodi PGSD Menggunakan MBCfE. sudah mampu dengan baik memandu dan menopang prodi pada bagian akuntabilitas kepemimpinan prodi dan juga pemimpin sudah mendukung tanggung jawab sosial dalam proses kepemimpinannya. Prosentase terendah pada kriteria Manajemen Informasi dan Analisis dengan perolehan hasil sebesar Prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi PGSD digambarkan dengan histogram sebagai berikut: 67,49%. Hal-hal yang dapat digunakan untuk perbaikan peningkatan kualitas kinerja prodi yakni analisis kompetitif, sistematika analisis data untuk penentuan trend, perbaikan berkelanjutan untuk praktek, koleksi, transformasi dan distribusi dan metode dan teknik penyebaran data ke seluruh bagian. 4. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Hasil skor total menurut tabel 5. perhitungan keseluruhan kriteria menggunakan MBCfE sebesar 769,38 poin. Hal ini munjukkan bawa Program Studi PGSD termasuk dalam kategori Gambar 4. Histogram Hubungan antara Kriteria MBCfE dengan Kinerja pada Program Studi PGSD. Prosentase perolehan total poin pada histogram menjelaskan bahwa prosentase tertinggi pada kriteria Perencanaan Strategis dengan prosentase 80,16% dengan ini menunjukkan bahwa prodi sudah mampu memiliki dokumen dari rencana strategis prodi yang bersifat menyeluruh dari segala aspek kinerja Industry leader. prodi untuk memandu jalannya commit to kegiatan user dalam prodi. Oleh karena itu, 8

9 pimpinan prodi harus mempertahankan kondisi tersebut untuk membentuk sistem perencanaan strategis yang sistematis. Perolehan prosentase terendah terdapat pada kriteria Manajemen Informasi dan Analisis dengan perolehan poin sebesar 67,36% untuk itu prodi dapat memperbaiki kinerja dalam manajemen prodi dengan pemimpin lebih memperhatikan lagi tentanng kedayagunaan data yang terdapat pada prodi. 5. Prodi Pendidikan Guru- Pendidikan Anak Usia Dini Tabel 6. Total Hasil Perhitungan Kinerja pada Prodi PG-PAUD Menggunakan MBCfE. PG-PAUD digambarkan dengan histogram sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Hubungan antara Kriteria MBCfE dengan Kinerja pada Program Studi PG- PAUD. Prosentase perolehan total poin pada histogram menjelaskan bahwa prosentase tertinggi pada kriteria Fokus Pelanggan dengan prosentase 73,55%. Prodi telah membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa secara kuat. Program studi perlu mempertahankan dan meningkatkan untuk membentuk pelayanan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, terutama untuk mahasiswa secara baik. Hasil skor total menurut tabel Perolehan prosentase terendah 6. perhitungan keseluruhan kriteria terdapat pada Prodi PG-PAUD terdapat menggunakan MBCfE sebesar pada kriteria Manajemen Informasi dan 689,44poin. Hal ini munjukkan bawa Analisis dengan perolehan poin sebesar Program Studi PG-PAUD termasuk 60,58% hal ini menunjukkan adanya dalam kategori Industry leader. kekurangan yang dapat diperbaiki Prosentase perolehan skor terdapat pada item kehandalan, commit to user kriteria Malcolm Baldrige pada prodi ketepatan, dan kebaruan data, 9

10 perbaikan analisis kompetitif dan koleksi, transformasi dan distribusi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan untuk organisasi yang melakukan proses secara terus menerus untuk perbaikan. Kinerja perusahaan sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas dan praktik-praktik kerja perusahaan sudah menunjukkan keunggulan. mengukur kinerja masing-masing Prodi 3) Hal yang menjadi strategi pada JIP dan JPOK FKIP UNS peningkatan kinerja masingmasing podi adalah diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Prodi PBK agar prodi lebih memperhatikan lagi tentang 1) Skor kinerja yang diperoleh oleh menetapkan visi dan tujuan masing-masing prodi adalah PBK organisasi. 722,71, Prodi Penkepor 869,75, b) Prodi Penkepor agar lebih Prodi Penjaskesrek 752,18, Prodi memperhatikan lagi bagianbagian seperti ketersediaan PGSD 769,38, dan Prodi PG- PAUD 689,44. data pembanding untuk 2) Tingkat posisi kategori kinerja menggerakkan semua unit masing-masing prodi sebagai c) Prodi Penjaskesrek agar berikut: Prodi PBK, Penjaskesrek, menyediakan informasi dan PGSD dan PG-PAUD menduduki memberi kemudahan dalam kategori Industry leader akses informasi kepada Sedangkan Prodi Penkepor seluruh karyawan, dosen, menduduki kategori Benchmark mahasiswa, dan pihak lain Leader. yang berkepentingan. Kedua kategori kinerja ini berarti: d) Prodi PGSD lebih Industry leader artinya adalah memperhatikan lagi tentanng predikat terhadap perusahaan pada kedayagunaan data dalam posisi excellent. Semua kinerja manajemen data. organisasi dioperasikan berbasis e) Prodi PG-PAUD dapat industri, misalnya pengelolaan memulai memperbaiki dari (manajemen) yang termasuk kehandalan, ketepatan, dan perencanaan, nilai (value), dan kebaruan data, perbaikan berkelanjutan untuk praktek, kultur (budaya) kerja di transformasi dan distribusi persepsikan/diperlakukan yang harus diperhatikan lagi sebagaimana layaknya industri. kedepannya. Benchmark Leader yang berarti Saran yakni Prodi mendapat predikat yang diberikan terhadap kinerja Sesuiai dengan simpulan dan perusahaan dalam dunia implikasi yang ada maka saran ini pendidikan yang menduduki predikat excellent. commit Posisi to sekiranya user dapat menjadi bahan 10

11 masukan bagi beberapa pihak. Saran ini memperbaiki praktek yang ditujukan kepada: berkelanjutan bagi prodi. 1. Program Studi pada jurusan JIP d. Prodi PGSD FKIP UNS prodi dan JPOK FKIP UNS. harus meninjau ulang kinerjanya, a. Prodi PBK FKIP UNS untuk lebih bagaimana prodi mengukur, mendukung dan memotivasi staf menganalisa, menyusun dan dalam mendukung dan mengembangkan kinerjanya meningkatkan kompetensi staf sebagai penyedia guru yang agar dapat meningkatkan berkarakter kuat dan cerdas. kompetensi dan meminimalis e. Prodi PG-PAUD FKIP UNS prodi kesalahan kerja. dapat memperhatikan lagi b. Prodi Penkepor FKIP UNS lebih kehandalan, ketepatan, dan memperhatikan lagi ketersediaan kebaruan data, perbaikan analisis data pembanding untuk kompetitif dan koleksi, menggerakkan semua unit/bagian, transformasi dan distribusi. perbaikan analisis kompetitif, 2. Program Studi pada Jurusan sistematika analisis data untuk yang Lain penentuan trend, perbaikan Harapannya MBCfE ini berkelanjutan untuk praktek dan dapat digunakan untuk prodi pada koleksi, transformasi dan distribusi jurusan lain untuk mengevalusi koleksi, transformasi dan kinerja internalnya dalam usaha distribusi. peningkatan mutu dan kualitas c. Prodi Penjaskesrek FKIP UNS layanan dari lembaga yang agar prodi menyediakan informasi bersangkutan. dan memberi kemudahan dalam 3. Penelitian Berikutnya akses informasi kepada seluruh Harapannya terhadap karyawan, dosen, mahasiswa, dan penelitian lanjutan atau pihak lain yang berkepentingan. pengembangan penelitian untuk Prodi harus dapat membentuk dan mengevaluasi kinerja prodi, baik mengatur pengetahuan yang ditinjau dari aspek masalah yang dimilikinya sehingga commit dapat to user berbeda atau pada prodi dengan 11

12 jurusan yang berbeda, sehingga penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, V. (2007).Ge Away And Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Zulkarnaen, Z.H. (2015, 18 Juni). Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia, Kompasiana. Diperoleh pada 6 Maret Darihttp://m.kompasiana.com/ zicohadi/rendahnya-kualitaspendidikan-diindonesia_54f5f924a b45e6 Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi. (2015). Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Tahun Jakarta: Ristekdikti. Mahmud, M. (2012). Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Nur, K.U, Sunarsih, E.S, & Rahmawati, A. (2015). Evaluasi Kinerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Menggunakan Metode Malcolm Baldridge Criteria For Educational (MBCFE). Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan. 6 (6).Diakses pada 11 Maret Dari x.php/ptb/article/view/5228 Rachmawati, T & Daryanto. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru Dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media commit to user 12

13 commit to user 13