Komllnitas Adat Terpencil

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komllnitas Adat Terpencil"

Verawati Sudjarwadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Drs. Suradi, M.Si Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Komllnitas Adat Terpencil Oiterbitkan oleh: P3KS Press (Anggota IKAPI OKI Jakarta) Jln. Oewi Sartika No 200 Cawang III, Jakarta Timur Telp: , Fax

2 - Suradi Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Komunitas Adat Terpenei/ Jakarta: P3KS Press, 2010,- x + 69 him. 14,8 x 21em Editor: Drs. Achmadi Jayaputra, M.Si Penulis: Drs. Suradi, M.Si Design Cover: Penulis Tata letak: A. Shufi Foto Cover: Peneliti Cetakan Pertama: Januari 2010 ISBN: Penerbit : P3KS Press (Anggota IKAPll Alamat Penerbit : JI. Dewi Sartika No. 200 Cawang III Jakarta - Timur Telp. (021) Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipla 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal2 aval (1) alau pasal 49 avat (1) dan avat (2) dipidana dengan penjara masing-maslng paling singkal 1 (salul bulan danlatau denda paling sedikit Rp ,00 (salu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banvak Rp ,00 (lima mlliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menviarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta alau hak terkait sebagaimana di maksud pada aval (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) lahun dan/alau denda paling banyak Ap ,00 (lima ratus juta rupiah).

3 Pengantar Editor Buku yang menyajikan informasi khusus mengenai Komunitas Adat Terpencil masih sangat terbatas. Oleh karena itu, buku ini patut diapresiasi, dan diharapkan menambah bahan bacaan serta menginspirasi para peneliti untuk melakukan penelitian KAT pada dimensi yang berbeda. Istilah KAT sendiri belum banyak dikenal publik secara meluas. Istilah ini dipopulerkan oleh Kementerian Sosial RI yang secara konsisten menempatkan KAT sebagai salah satu penerima manfaat dari program kesejahteraan sosia!. Pada tahun 7o-an sampai dengan tahun 1998 digunakan istilah Masyarakat Terasing dan Masyarakat Suku Terasing. Istilah tersebut dinilai kurang manusiawi. Maka pada tahun 1999 metalui Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999, dibakukan menjadi Komunitas Adat Terpencil atau KAT, dan dalam Undang-Undang Dasar 1945 digunakan istilah Masyarakat Hukum Adat atau MHA.. Sebenarnya ada sebuah organisasi masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Adat Nasional yang disingkat AMAN. Mereka secara aktif menyuarakan kepentingan dan hak-hak KAT di seluruh wilayah Indonesia. Mereka ini memiliki gerakan yang lebih menonjol pada pembelaan hak-hak MHA dalam pengelolaan sumber daya alam dan hak atas tanah utayat. Sementara itu, pemerintah metatui Kementerian Sosiat Rt lebih vi Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Komunitas Adat Terpencil

4 menekankan pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan sosia!. KAT merupakan kesatuan sosial budaya yang ditandai dengan terpeneil seeara georgafis maupun sosial budaya, hidup secara kelompok yang masih dalam satu garis keturunan, berpegang kuat pada adat, dan masih belum terbuka menjalin relasi sosial dengan komunitas luar, serta memiliki ketergantungan yang kuat terhadap alam sekitarnya. Mereka menempati wilayah yang eukup sulit dijangkau, seperti di pegunungan dan pedalaman, di pesisir sungai dan laut, pulau keeil dan terpeneil serta di daerah perbatasan antar negara.... Karana kondisi yang demikian itu, maka tidak banyak orang yang tet1arik untuk mempelajari dan memahami kondisi kehidupan dan cara-cara hidup mereka. Padahal, di balik keterbatasannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka memiliki produk yang menarik dan bernilai ekonomis. Masyarakat tentu mengenal kain tenun Suku Sasak, anyaman rotan dan bambu dan Suku Oayak Meratus, ukiran dan patung kayu dari Suku Wamena. Produk-produk tersebut memiliki nilai seni tinggi dan khas yang diminati turis manea Negara. Penelitian Sdr Suradi mengenai KAT ini baru sebagian keen mengungkap realitas KAT yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah timur Indonesia. Meskipun baru sebagian keeil menyajikan informasi tentang ~AT, bagi para birokrat akan membutuhkan buku sejenis ini dalam pengembangan kebijakan dan program-program pemberdayaan sosial terhadap KAT. Jakarta, Januari 2010 Editor Pensatuan dan Perlindungan Hak-Hak Komunitas Adat Terpencil I vii

5 DAFTAR lsi Pengantar Penerbit.... Pengantar Editor.... iii vi Pengantar Penulis..... viii Daftar lsi.... Bab 1: Komunitas Adat Terpencil dalam Masyarakat Indonesia Bab 2: Realita Kehidupan dan Hak-Hak Komunitas Adat Terpencil A. Realita Kehidupan KAT..... B. Hak-Hak KAT C. Respon Negara dan Pemerintah Bab 3: Implementasi Pengakuan dan Perlindungan Iiak-Iiak KAT A. SUI118.tera Barat B. Kalimantan Tengah C. Banten D. Sulawesi Selatan Bab 4: Tanggung Jawab Negara dalam Mengakui dan Melindungi Hak-Hak KAT Bab 5: Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan Daftar Pustaka Indeks x )( Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Komunitas Adat Terpencil

dokumen-dokumen yang mirip

PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun

PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi Sri Nurhayati Qodriyatun Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan