POTENSI DAN MASALAH PULAU PERBATASAN: KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT
|
|
- Devi Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POTENSI DAN MASALAH PULAU PERBATASAN: KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika
2 Judul: Potensi dan Masalah Pulau Perbatasan: Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) xi+179 hlm. ; 17x24 cm Cetakan Pertama, 2012 ISBN: Penulis: Indra Pahlevi, S.IP., M.Si. Lisbet, S.IP., M.Si. Lukman Adam, S.Pi., M.Si. Dra. Tri Rini Puji Lestari, S.K.M., M.Kes. Dra. Adirini Pujayanti, M.Si. Teddy Prasetiawan, S.T., M.T. Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. Drs. Simela Victor Muhamad, M.Si. Rizki Roza, S.IP., M.Si. Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. Desain Sampul: Ferry C. Syifa Penata Letak: Zaki Diterbitkan oleh: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia Gedung Nusantara I Lt. 2 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat Telp. (021) Fax. (021) Bersama: Azza Grafika, Anggota IKAPI DIY, No. 078/ DIY/ 2012 Jl. Seturan II CT XX/128 Yogyakarta Telp Perwakilan Jabodetabek: Graha Azza Grafika Perumahan Alam Asri B-1 No. 14 Serua Bojongsari Kota Depok Telp Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp ,00 (satu juta rupiah), atau pidanan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima miliar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima puluh juta rupiah).
3 Ucapan Terima Kasih Buku Potensi dan Masalah Pulau Perbatasan: Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat akhirnya dapat segera diterbitkan di pertengahan tahun 2012 ini, setelah tertunda beberapa waktu, yang seharusnya dapat direalisasi pada awal tahun. Validasi data dan penyusunan analisis yang baik adalah salah satu penyebabnya, di luar kesibukan peneliti dalam tugas sehari-hari melayani informasi, kajian, dan melakukan pendampingan dalam rapat-rapat kerja, pembahasan RUU, berbagai Panja dan Pansus di DPR. Penelitian lapangannya sendiri telah berlangsung di akhir tahun 2011 lalu. Pertama-tama, tentu saja, ucapan terima kasih disampaikan kepada pimpinan Sekretariat Jenderal DPR yang telah membiayai penelitian lapangan ini sehingga dapat dilaksanakan dengan tuntas di akhir tahun 2011 lalu. Selanjutnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat, yang telah membuka pintu bagi peneliti P3DI Sekretariat Jenderal DPR untuk datang melakukan peneltian ke kedua wilayah provinsi tersebut. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Kabupaten Sorong, dan Pemerintah Kabupaten Pulau Raja Ampat, yang telah memberikan waktu pada peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi tertulis, dan melakukan wawancara secara mendalam dengan berbagai instansi di bawah kordinasi masing-masing pemerintah kabupaten itu. Terima kasih pula disampaikan kepada pihak Pangkalan Angkatan Udara (Lanud), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) dan kepolisian yang berkenan meluangkan waktu untuk wawnacara dengan para peneliti di kantor atau markas mereka masing-masing. Secara khusus, ucapan terima kasih disampaikan kepada Bupati Morotai, Bupati Raja Ampat, Danlanal Sorong, Danlanud Morotai, prajurit penjaga Posal di Raja Ampat, teman-teman pegawai Pemkab Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat, serta teman-teman LSM dan pribadi yang telah berkenan membantu di lapangan dengan informasi dan tenaga. Akhirnya, buku ini disampaikan kepada anggota DPR untuk masukan dalam rapat-rapat kerja mereka dan penyusunan kebijakan dalam legislasi (pembuatan RUU), menjalankan fungsi pengawasan dan penyusunan anggaran. Buku ini juga dipersembahkan untuk masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang tinggal di wilayah yang diteliti sebagai umpan balik (feedback) bagi pembuatan kebijakan di wilayah mereka masing-masing. iii
4
5 KATA PENGANTAR PENYUNTING Buku bunga rampai ini merupakan rangkuman dari hasil-hasil penelitian lapangan yang dilakukan pada tahun 2011 di pulau-pulau pesisir, pulau-pulau terkecil dan terluar Indonesia di wilayah Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat. Para penelitinya melakukan penelitian-penelitian yang bersifat deskriptif, yang berupaya mengungkap masalah-masalah yang ada di wilayahwilayah penelitian yang menjadi pilihan. Buku bunga rampai ini disusun dengan sistematika berikut ini. Bagian Kesatu mengungkap masalah-masalah perbatasan, serta pemerintahan dan politik lokal yang dihadapi Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat setelah pemekaran wilayahnya. pada umumnya dan permasalahannya sebagai sebuah wilayah kepulauan di perbatasan. Bab ini memuat lebih banyak menyediakan informasi mengenai suprastruktur politik. Bagian Kedua mengungkap kondisi infrastruktur pendukung utama kedua kabupaten kepulauan bahari di sektor pelabuhan. Bagian Ketiga mendiskusikan pengembangan sumber daya ikan yang dimiliki kedua kabupaten kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik yang strategis dan menjadi incaran para pelaku pencurian ikan (illegal fishing). Bagian Keempat mengungkapkan temuan dan membahas permasalahan mendasar di bidang kesehatan yang dihadapi oleh kedua kabupaten baru itu. Selanjutnya, Bagian Kelima membahas masalah lingkungan hidup yang dihadapi kabupaten kepulauan yang indah dan kaya potensi pariwisata tersebut. Bagian Keenam mengungkap dan membahas interaksi kedua kabupaten kepulauan yang terletak di bibir Pasifik itu dengan negara luar, termasuk keterlibatan berbagai perusahaan milik negara lain (asing) dan investasi yang ditanamkan mereka. Bagian Ketujuh membahas berbagai tantangan dan masalah (ancaman) keamanan yang dihadapi Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat, sebagai konsekuensi mereka sebagai wilayah kabupaten kepulauan yang terletak di wilayah perbatasan (terluar) di Indonesia Timur. Di Bagian Pertama, Sdr. Indra Pahlevi, S.IP., M.Si., fokus pada peran pemerintahan daerah dan kinerja mereka di kedua kabupaten kepulauan tersebut. Di sini dibahas dampak kebijakan otonomi daerah terhadap kedua wilayah tersebut, khususnya capaian kemajuan yang telah diperoleh dan permasalah baru yang dihadapi. Penulisnya mencoba juga memberikan penilaian v
6 atas perkembangan baru yang muncul, dari sisi pengelolaan pemerintahan. Di Bagian Kedua, Sdri. Lisbet, S.IP., M.Si., mencoba melihat potensi Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat dari sisi infrastruktur pelabuhan dan perbandingan, serta keterkaitannya, dengan kondisi di negara tetangga. Sedangkan di Bagian Ketiga, Sdr. Lukman Adam, S.Pi., M.Si., menggali potensi dan permasalahan Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Raja Ampat dari sumber daya ikan yang dimilikinya, terutama untuk perikanan tangkap. Di Bagian Keempat, Sdri. Tri Rini Puji Lestari, S.K.M, M. Kes., mencoba melihat dari perspektif lain, dengan memetakan dan menganalisis masalah dari sisi kesehatan masyarakatnya. Pemetaan masalah dan analisis kemudian dilakukan dari perspektif lingkungan, oleh dua penulis berikutnya, yakni Sdri. Dra. Adirini Pujayanti, M.Si. dan Sdr. Teddy Prasetiawan, S.T., M.T., dengan juga melihat peran pemerintah pusat, negara asing dan lembaga-lembaga (LSM) internasional di dalamnya. Setelah itu, Sdr. Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A., menilai interaksi Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat dengan negara luar sejak sebelum PD II hingga dewasa ini. Kajian secara khusus dilakukan dalam hal eksploitasi SDA, pengembangan investasi asing, dan berbagai potensi kejahatan transnasional yang dihadapi kedua kabupaten kepulauan tersebut. Sementara, di bagian terakhir, Bagian Ketujuh, Sdr. Drs. Simela Victor Muhamad, M.Si. dan Rizky Roza, S.IP., M.Si., membahas masalah pertahanan keamanan yang dihadapi Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat, sebagai bagian dari NKRI, dengan segala potensi ancamannya. Penyusunan buku ini sendiri sudah melalui proses penyuntingan (editing) berulang kali, dengan memperhatikan masukan dan catatan dari tim editorial yang ada di Bidang Pengkajian P3DI Setjen DPR RI. Namun, disadari buku bunga rampai hasil-hasil penelitian lapangan ini tetap memiliki kekurangan dan keterbatasan. Akhirnya, penilaian akhir diserahkan pada pembaca sekalian, dengan harapan berbagai masukan akan menjadi catatan berarti bagi penyusunan buku serupa di masa datang. Jakarta, Mei 2012 Penyunting, Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. vi
7 DAFTAR ISI Ucapan Terima Kasih...iii Kata Pengantar Penyunting... v Bagian Pertama PENGELOLAAN PEMERINTAHAN DI WILAYAH PERBATASAN... 1 Indra Pahlevi, S.IP., M.Si. BAB I: PENDAHULUAN... 3 I. Latar Belakang... 3 II. Permasalahan... 4 III. Pertanyaan Penelitian... 5 IV. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 5 V. Metode Penelitian... 5 BAB II: TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH... 7 BAB III: PROFIL DAERAH PENELITIAN I. Kabupaten Pulau Morotai II. Kabupaten Pulau Raja Ampat BAB IV: PENGELOLAAN PEMERINTAHAN I. Pengelolaan Pemerintahan Kabupaten Pulau Morotai II. Pengelolaan Pemerintahan Kabupaten Pulau Raja Ampat BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI I. KESIMPULAN II. REKOMENDASI BIBLIOGRAFI Bagian Kedua POTENSI PEMBANGUNAN PELABUHAN INTERNASIONAL DI WILAYAH INDONESIA BAGIAN TIMUR Lisbet, S.IP., M.Si. BAB I: PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Permasalahan vii
8 BAB II: METODE PENELITIAN I. Kerangka Teori II. Metodologi A. Proses Penelitian B. Jenis dan Sifat Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Pelaksanaan Penelitian dan Sumber Informasi BAB III: KETERGANTUNGAN INDONESIA TERHADAP PELABUHAN INTERNASIONAL DI NEGARA TETANGGA BAB IV: POTENSI PENGEMBANGAN PELABUHAN INTERNASIONAL DI WILAYAH INDONESIAN BAGIAN TIMUR BAB V: PENUTUP BIBLIOGRAFI Bagian Ketiga POTENSI DAN PERMASALAHAN SUMBER DAYA IKAN DI DAERAH PERBATASAN: STUDI KASUS DI KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT Lukman Adam, S.Pi., M.Si. BAB I: PENDAHULUAN BAB II: METODOLOGI PENELITIAN I. Kerangka Pemikiran II. Analisis Data BAB III: POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN PULAU MOROTAI BAB IV: POTENSI PERIKANAN DI KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT I. Perikanan Tangkap II. Kawasan Pengolahan Ikan BAB V: PENUTUP BIBLIOGRAFI Bagian Keempat MASALAH KESEHATAN DI KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT Tri Rini Puji Lestari, S.K.M., M.Kes. BAB I: PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Permasalahan viii
9 III. Tujuan Penelitian IV. Metodologi Penelitian BAB II: MASALAH KESEHATAN DI KABUPATEN PULAU MOROTAI BAB III: MASALAH KESEHATAN DI KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT BAB IV: KESIMPULAN BIBLIOGRAFI Bagian Kelima PENDEKATAN LINGKUNGAN UNTUK PENGAMANAN PULAU TERLUAR Dra. Adirini Pujayanti, M.Si. dan Teddy Prasetiawan, S.T., M.T. BAB I: PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Permasalahan Penelitian III. Tujuan dan Manfaat Penelitian IV. Kerangka pemikiran V. Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu B. Cara Pengumpulan data C. Metode Analisis BAB II: POTENSI, PERMASALAHAN, DAN KENDALA I. Umum II. Kabupaten Pulau Morotai A. Potensi B. Permasalahan yang Dihadapi C. Kendala Penerapan Pendekatan Lingkungan III. Kabupaten Pulau Raja Ampat A. Potensi B. Permasalahan yang Dihadapi C. Kendala Penerapan Pendekatan Lingkungan BAB III: FAKTOR PENDUKUNG I. Dukungan Pemerintah Daerah II. Dukungan Pemerintah Pusat III. Dukungan Internasional BAB IV: PENUTUP I. Kesimpulan II. Rekomendasi BIBLIOGRAFI ix
10 Bagian Keenam INTERAKSI MOROTAI DAN RAJA AMPAT DENGAN NEGARA LUAR Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. BAB I: PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian III. Tujuan Penelitian IV. Metodologi Penelitian A. Lokasi Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data C. Teknik Analisis Data V. Waktu Penelitian BAB II: WARISAN SEJARAH MOROTAI: PELUANG DAN TANTANGAN DI PASIFIK I. Potensi Pulau Terluar II. Masalah Terkait Modal Asing III. Kejahatan Transnasional BAB III: KEKAYAAN ALAM RAJA AMPAT: PELUANG DAN MASALAH BAGI MASYARAKAT DUNIA I. Potensi Pengembangan II. SDA dan Keterlibatan Asing III. Masalah Terkait Modal Asing BAB IV: KESIMPULAN BIBLIOGRAFI Bagian Ketujuh MASALAH KEAMANAN DAN PERTAHANAN DI PULAU-PULAU TERLUAR: MOROTAI DAN RAJA AMPAT Drs. Simela Victor Muhamad, M.Si. dan Rizki Roza, S. IP., M.Si. BAB I: PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Permasalahan BAB II: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Teknik Pengunpulan Data C. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III: POTENSI MOROTAI DAN RAJA AMPAT BAB IV: MASALAH UMUM PERTAHANAN DAN KEAMANAN LAUT BAB V: ANCAMAN DAN TANTANGAN DI MOROTAI x
11 BAB VI: ANCAMAN DAN TANTANGAN DI RAJA AMPAT BAB VII: PENUTUP BIBLIOGRAFI TENTANG PENULIS xi
MASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI
MASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI MASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Dra. Adirini Pujayanti, M.Si Lisnawati, SSi, M.Si Yuni
Lebih terperinciDinamika Politik Pemekaran Daerah
Dinamika Politik Pemekaran Daerah Penyunting: Indra Pahlevi Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Dinamika Politik Pemekaran Daerah Perpustakaan Nasional: Katalog
Lebih terperinciSINKRONISASI DAN HARMONISASI HUKUM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH: STUDI DI PROVINSI BALI
SINKRONISASI DAN HARMONISASI HUKUM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH: STUDI DI PROVINSI BALI Penyunting: Puteri Hikmawati, S.H., M.H. Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika
Lebih terperinciPenyunting: DR. Harsanto Nursadi, S.H., M.Si. PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT SENGKETA TANAH DI INDONESIA
Penyunting: DR. Harsanto Nursadi, S.H., M.Si. PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT SENGKETA TANAH DI INDONESIA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Putusan Pengadilan
Lebih terperinciDr.jur Udin Silalahi, SH., LL.M. KAJIAN SEPUTAR PROBLEMATIKA KEUANGAN NEGARA, ASET NEGARA, DAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN
Dr.jur Udin Silalahi, SH., LL.M. KAJIAN SEPUTAR PROBLEMATIKA KEUANGAN NEGARA, ASET NEGARA, DAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013
Lebih terperinciPrayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA
Prayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Posisi Birokrasi dalam Persaingan Politik Pemilukada Perpustakaan
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM. Penyunting Poltak Partogi Nainggolan
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM Penyunting Poltak Partogi Nainggolan Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI Tahun 2010 i PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Kerjasama INDONESIA - AS DI SEKTOR PERTAMBANGAN
Upaya Peningkatan Kerjasama INDONESIA - AS DI SEKTOR PERTAMBANGAN (Studi di PT. Freeport Indonesia dan PT. Newmont Nusa Tenggara) Editor: Humphrey Wangke Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia
Lebih terperinciPENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun
PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi Sri Nurhayati Qodriyatun Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan
Lebih terperinciPENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Penyunting: Dr. Indah Harlina, S.H., M.H. PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Perpustakaan Nasional:
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial) Penulis: Hartini Retnaningsih Editor: Yulia Indahri Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi
Lebih terperinciUjianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ujianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Kontekstualisasi Kearifan Lokal
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Editor: Sali Susiana KEBIJAKAN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Kebijakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Perpustakaan
Lebih terperinciTENAGA KERJA: PERSPEKTIF HUKUM, EKONOMI, DAN SOSIAL
Editor: Sali Susiana TENAGA KERJA: PERSPEKTIF HUKUM, EKONOMI, DAN SOSIAL Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Tenaga Kerja: Perspektif Hukum, Ekonomi, dan Sosial
Lebih terperinciHumphrey Wangke TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP INDONESIA
Humphrey Wangke TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP INDONESIA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan
Lebih terperinciKEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke
KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA Penyunting Humphrey Wangke Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2011
Lebih terperinciINTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21
INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Lisbet, SIP, MSi Dina Martiany, SH,
Lebih terperinciJudul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal
Diterbitkan Oleh: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI dan DIAN RAKYAT 2016 Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Jumlah Halaman Isi: 147
Lebih terperinciBunga Rampai Model Penyelenggaraan
Bunga Rampai Model Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik Bunga Rampai Model Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik Oleh: Ahmad Budiman Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat
Lebih terperinciEditor: DR. Lili Romli DPR RI PERIODE : Catatan Akhir Masa Bakti
Editor: DR. Lili Romli DPR RI PERIODE 2009 2014: Catatan Akhir Masa Bakti Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: DPR RI Periode 2009-2014: Catatan Akhir Masa Bakti
Lebih terperinciFUNGSI LEGISLASI: PEmbENtUkAN dan PELAkSANAAN beberapa UNdANG-UNdANG republik INdoNESIA
FUNGSI LEGISLASI: Pembentukan dan Pelaksanaan Beberapa Undang-Undang Republik Indonesia FUNGSI LEGISLASI: Pembentukan dan Pelaksanaan Beberapa Undang-Undang Republik Indonesia Penyunting: DR. Harsanto
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SOSIAL: WACANA, IMPLEMENTASI DAN PENGALAMAN EMPIRIK. Penyunting: Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si
PEMBANGUNAN SOSIAL: WACANA, IMPLEMENTASI DAN PENGALAMAN EMPIRIK Penyunting: Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI 2010 1 Pembangunan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DI PAPUA DAN ACEH
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DI PAPUA DAN ACEH Penyunting: Lili Romli Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Kebijakan dan Implementasi Otonomi Khusus
Lebih terperinciPOLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri Hulu
POLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri Hulu POLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri
Lebih terperinciREPRESENTASI PEREMPUAN DALAM LEMBAGA LEGISLATIF
Sali Susiana REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM LEMBAGA LEGISLATIF Pengantar: Sri Budi Eko Wardani Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Representasi Perempuan dalam
Lebih terperinciProf. Dr. Syamsuddin Haris, M.Si. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Prof. Dr. Syamsuddin Haris, M.Si. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza
Lebih terperinciHUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.
HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. Judul Buku: Hukum Ekonomi Penulis: Agung Eko Purwana, SE., MSI. Design Cover: Ahans Layout: Sony Sifatira Cetakan Pertama, 2011 ISBN: 978-979-3946-95-5 Penerbit:
Lebih terperinciTENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana
TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN Penyunting: Sali Susiana Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
Lebih terperinciDr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Pemberdayaan Masyarakat Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Lebih terperinciBENTIK FORAMINIFERA SEBARAN PADA RECENT SEDIMEN
BENTIK FORAMINIFERA SEBARAN PADA RECENT SEDIMEN Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta PASAL 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
Lebih terperinciProf. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL
Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL 2016 SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM
Lebih terperinciHUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL
HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 44 PELANGGARAN TENTANG HAK CIPTA (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Ayat
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Dr. Marzuki, M.Ag. Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup
Lebih terperinciBAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA
BAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA A. Kasus Pencurian Ikan Di Perairan Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif
Lebih terperinciMudah Membuat Referensi & Bibliografi
Mudah Membuat Referensi & Bibliografi UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Faktor Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
Lebih terperinciKERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN
LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.
Lebih terperinciISU PERDAGANGAN DAN INDUSTRI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS DAERAH DALAM MENGAHADAPI GLOBALISASI DAN LIBERALISASI. Editor: Rusdy Syahra, Ph.
ISU PERDAGANGAN DAN INDUSTRI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS DAERAH DALAM MENGAHADAPI GLOBALISASI DAN LIBERALISASI Editor: Rusdy Syahra, Ph.D Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciEKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK MENGENAI PROLEGNAS. Penyunting: Achmad Sani Alhusain, SE.,MA
EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK MENGENAI PROLEGNAS Penyunting: Achmad Sani Alhusain, SE.,MA Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia 2010 i EKONOMI
Lebih terperinciCetakan 1, Januari 2016
DERADIKALISASI NUSANTARA Perang Semesta Berbasis Kearifan Lokal Melawan Radikalisasi dan Terorisme Copyright 2016 by Agus SB All rights reserved Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Desain Isi dan Sampul:
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Integrasi subsistem dan komponennya
i Sistem Informasi Manajemen Integrasi subsistem dan komponennya Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Sistem Informasi Manajemen:
Lebih terperinciPenyunting: Dr. Ronny Sautma Hotma Bako, S.H., M.H. KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI LAUT
Penyunting: Dr. Ronny Sautma Hotma Bako, S.H., M.H. KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI LAUT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika 2015 Judul: Kewenangan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DARI MASA KE MASA. A. Ahmad Saefuloh
KEBIJAKAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DARI MASA KE MASA A. Ahmad Saefuloh Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia 2010 i Kebijakan
Lebih terperinci2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2008 WILAYAH NEGARA. NUSANTARA. Kedaulatan. Ruang Lingkup. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6
INFERENSI BAYESIAN Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1. Barang
Lebih terperinciKonversi bangunan tua bersejarah
Konversi bangunan tua bersejarah ari widyati purwantiasning Konversi bangunan tua bersejarah ari widyati purwantiasning arsitekturumjpress Jakarta 2015 ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X Sanksi Pelanggaran Pasal 72:
Lebih terperinciMendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008
Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang HAK CIPTA 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Pengantar Metodologi Penelitian Bandung: Lingga jaya, 2017,
Lebih terperinciPENGANTAR STUDI HUKUM ISLAM
PENGANTAR STUDI HUKUM ISLAM DAN PERMASALAHAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA Dr. Marzuki, M.Ag. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 : 1. Hak Cipta
Lebih terperinciOLAHRAGA DAN BENCANA. (Kontribusi Olahraga dalam Pemulihan Pasca Bencana)
OLAHRAGA DAN BENCANA (Kontribusi Olaharaga dalam Pemulihan Pasca Bencana) Penulis : Soni Nopembri, Saryono Hak cipta dilindungi oleh Undang Undang Dilarang mengutip, memperbanyak sebagian atau seluruh
Lebih terperinciESAI-ESAI HUKUM. Sekumpulan Karangan Bidang Hukum
ESAI-ESAI HUKUM Sekumpulan Karangan Bidang Hukum Oleh : DR RONNY SAUTMA HOTMA BAKO, SH, MH. (Peneliti Utama Hukum Konstitusi pada P3DI Setjen DPR RI dan Staf Pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Pelita
Lebih terperinciKomllnitas Adat Terpencil
Drs. Suradi, M.Si Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Komllnitas Adat Terpencil Oiterbitkan oleh: P3KS Press (Anggota IKAPI OKI Jakarta) Jln. Oewi Sartika No 200 Cawang III, Jakarta Timur Telp: 021-8017146,
Lebih terperinciUndang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA
Lebih terperinciDr. Suranto, M.Pd. TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN KONTEMPORER
TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN KONTEMPORER Teori Belajar & Pembelajaran Kontemporer Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan
Lebih terperinciEKONOMI MIKRO (Pendekatan Matematis dan Grafis) Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
EKONOMI MIKRO (Pendekatan Matematis dan Grafis) Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S. yulihariyati@ymail.com 2007 i EKONOMI MIKRO Diterbitkan oleh : CSS Fax. 0331-489771 Hak Cipta @ 2007 Cover/Layout: Mas Adi Kurniawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciBuku Ajar ULUMUL QUR`AN (1) Bahan Ajar Matakuliah Ulumul Qur`an (1) Bagi Mahasiswa Program Strata Satu (S-1)
Buku Ajar ULUMUL QUR`AN (1) Bahan Ajar Matakuliah Ulumul Qur`an (1) Bagi Mahasiswa Program Strata Satu (S-1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal
Lebih terperinciPENGANTAR KIMIA POLIMER
PENGANTAR KIMIA POLIMER Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta: (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal
Lebih terperinciHUMAS PARLEMEN Konsep dan Aplikasi
Handrini Ardiyanti HUMAS PARLEMEN Konsep dan Aplikasi Pengantar: Mulyo Sunyoto (Redaktur Senior LKBN Antara) Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika 2015 Judul: Konsep dan Aplikasi Perpustakaan
Lebih terperinciDR. IR. RIFARDI M.Sc. TEKSTUR SEDIMEN Sampling dan Analisis
DR. IR. RIFARDI M.Sc TEKSTUR SEDIMEN Sampling dan Analisis Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta PASAL 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciSri Subanti TEORI PELUANG SEBELAS MARET UNIVERSITY PRESS. iii
TEORI PELUANG i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1. Barang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA [LN 2010/130, TLN 5168]
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA [LN 2010/130, TLN 5168] BAB XI KETENTUAN PIDANA Pasal 101 Setiap orang yang tanpa izin mengalihkan kepemilikan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciPOLITIK HUKUM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG: Analisis Terhadap Beberapa Undang-Undang Tahun
POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG: Analisis Terhadap Beberapa Undang-Undang Tahun 2004-2009 BUKU DUA Penyunting : Dr. Inosentius Samsul, S.H.,M.H. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen
Lebih terperinciRUMAH DUTA REVOLUSI MENTAL KOTA SEMARANG. Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku
Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Copyright@2017 Hak cipta dilindungi Undang-Undang Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Barangsiapa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciFeliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis
Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis Etika Bisnis Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusifbagi Pencipta atau
Lebih terperinciBAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
45 BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Sejarah Perkembangan Undang-Undang Hak Cipta di Indonesia Permasalahan hak
Lebih terperinciMASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA
MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2017 Masalah Dan Tantangan Pembangunan Pariwisata Di Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI), BADAN NASIONAL
Lebih terperinciAKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH. Rahmi Lestari Helmy, M.Si
AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH Rahmi Lestari Helmy, M.Si Disampaikan pada Forum Himpenindo tanggal 10 Januari 2017 Ruang Seminar/Auditorium Gedung A lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto no 10 Jakarta UPT Balai
Lebih terperinciAnalisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang
Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SAKSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN BAHARI TERPADU (KBT) KABUPATEN PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN BAHARI TERPADU (KBT) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DENGAN MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN, DAN MENTERI HUKUM DAN HAM DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN
BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 2012 TENTANG PENAMAAN JALAN, TAMAN TERBUKA, TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DAN PENOMORAN BANGUNAN
Lebih terperinciSegala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO
I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Home schooling INDAH HANACO I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Homeschooling Undang-undang Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciWenny Hulukati ISBN :
1 PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SMA 2 UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciDINAMIKA MEDIA LOKAL DALAM MENGKONSTRUKSI REALITAS BUDAYA LOKAL SEBAGAI SEBUAH KOMODITAS
DINAMIKA MEDIA LOKAL DALAM MENGKONSTRUKSI REALITAS BUDAYA LOKAL SEBAGAI SEBUAH KOMODITAS ii Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987
Lebih terperinciRabu, 24 September 2014
LAPORAN KOMISI III DPR RI TERHADAP PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI Assalamu
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT I. PENDAHULUAN
LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI (BIDANG : PERTAHANAN, LUAR NEGERI, TENTARA NASIONAL INDONESIA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, BADAN INTELIJEN NEGARA, LEMBAGA SANDI NEGARA, LEMBAGA
Lebih terperinciRekayasa dan Aplikasi Teknologi Plasma dan Ozon dalam Intensifikasi Proses: Menuju Industri Proses Berkinerja Tinggi yang Berwawasan Lingkungan
Rekayasa dan Aplikasi Teknologi Plasma dan Ozon dalam Intensifikasi Proses: Menuju Industri Proses Berkinerja Tinggi yang Berwawasan Lingkungan Setijo Bismo Pidato pada Upacara Pengukuhan Sebagai Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan membahas mengenai (1) latar belakang; (2) rumusan permasalahan; (3) tujuan dan kegunaan; (4) ruang lingkup penelitian; (5) kerangka pemikiran; dan (6) sistematika
Lebih terperinciAdapun yang menjadi tujuan diselenggarakannya Seminar Nasional dan Call For Paper ini adalah :
SEMINAR NASIONAL PERBATASAN DAN KEMARITIMAN DAN CALL FOR PAPER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2017 LATAR BELAKANG Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciDINAMIKA HUKUM ADAT BAMBANG DARU NUGROHO
DINAMIKA HUKUM ADAT DINAMIKA HUKUM ADAT BAMBANG DARU NUGROHO YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL BANDUNG DINAMIKA HUKUM ADAT Penulis: Bambang Daru Nugroho Editor: Shery Imam Slamet ISBN: 978-602-74419-2-7 97 halaman,
Lebih terperinciRISET SUMBER DAYA MANUSIA. Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya
RISET SUMBER DAYA MANUSIA Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya Edisi REVISI diperbaru i dengan: Employe e s Self Testing
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masing-masing wilayah negara, contohnya di Indonesia. Indonesia memiliki Hukum
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pidana denda merupakan salah satu jenis pidana yang telah lama diterima dan diterapkan dalam sistem hukum di berbagai negara dan bangsa di dunia. Akan tetapi, pengaturan
Lebih terperinciEdisi Revisi. pemahaman individu Teknik Nontes
Edisi Revisi pemahaman individu Teknik Nontes Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang- Undang No.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1989 TENTANG TELEKOMUNIKASI [LN 1989/11, TLN 3391]
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1989 TENTANG TELEKOMUNIKASI [LN 1989/11, TLN 3391] BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 35 Setiap perbuatan yang dilakukan tanpa hak dan dengan sengaja untuk mengubah jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM BAGI WARGA MASYARAKAT YANG TANAHNYA TERKENA PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI BANDAR LAMPUNG
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI WARGA MASYARAKAT YANG TANAHNYA TERKENA PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI BANDAR LAMPUNG Peneliti Oleh: Dr. Drs. H.M.Wagianto, SH., MH SEKSI PENERBITAN FAKULTAS SYARIAH INSTITUT
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau
Lebih terperinci