BAB I PENDAHULUAN. Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti. perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Baitul Maal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan perkembangan Islam, Secara kelembagaan Baitul Maal berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitul tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba. Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan social. Peran sosial BMT dapat terlihat pada defenisi Baitul Maal, sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari defenisi baitul tamwil. 1 Sebagai lembaga sosial, Baitul Maal memiliki kesamaan fungsi dan peran Lembaga Amil Zakat (LAZ), oleh karenanya, Baitul Maal ini harus di dorong agar mampu berperan secara professional menjadi LAZ yang mapan. Fungsi tersebut paling tidak meliputi upaya pengumpulan dana zakat, infaq, sedekah, wakaf dan sumber dana-dana social lain, dan upaya pensyarufan zakat kepada golongan yang paling berhak sesuai dengan ketentuan asnabiah (UU Nomor 38 tahun 1999). 1 Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, hlm. 86 1

2 2 Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan, yakni simpan pinjam. BMT mempunyai peluang untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sector riil maupun sector keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan. Baitul Mal yang mengeluarkan produk-produknya berdasarkan prinsip syariah, salah satu produknya adalah tabungan haji. Tabungan Haji merupakan salah satu produk dari BMT yang memakai sistem mudharabah yang mana tabungan pemilik dana yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Pada simpanan mudharabah tidak diberikan bunga, sebagai pembentukan laba bagi lembaga keuangan atau bank islam tetapi diberikan bagi hasil, variasi jenis simpanan yang berakad mudhorobah dapat dikembangkan ke dalam berbagai variasi tabungan, sesuai kebutuhan masyarakat asalkan tidak melanggar syara. 2 Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang kelima, yang diwajibkan kepada seluruh umat manusia yang beragama Islam bagi yang mampu, untuk itu diperlukannya dana yang cukup dan aman untuk menunaikan ibadah haji. Untuk itu Sekarang banyak perusahaan-perusahaan yang membuka produk berupa Tabungan Haji. Lembaga Tabungan Haji (LTH) yang telah dipraktekkan di Malaysia sejak tahun 1962 dipandang sangat tepat. Pasalnya hampir semua muslim di 2 Ibid

3 3 negeri ini mempunyai keinginan yang kuat untuk beribadah haji, ini juga yang mengilhami Lembaga Tabungan Haji di Malaysia. Tabungan Haji adalah tabungan yang mengunakan prinsip mudharabah yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat nasabah akan menunaikan ibadah haji atau pada saat tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan. Simpanan ini menerapkan imbalan dengan sistem bagi hasil al-mudharabah. Karena adanya persaingan antar lembaga keuangan saat ini, maka BMT yang memiliki produk Tabungan Haji dituntut untuk melakukan proses pemasaran yang dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah BMT. Pemasaran yang dijalankan harus menerapkan suatu strategi yang tepat dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah dan mempertahankan nasabah yang sudah ada. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud ingin membahasnya lebih lanjut mengenai STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN HAJI DI BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL. Dengan beberapa alasan yaitu: 1. BMT Mubarokah kota Tegal ini sangat menarik bagi nasabah karena menggunakan sistem bagi hasil dan sistem penentuan bunga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara BMT dengan nasabah. 2. BMT tersebut memiliki produk tabungan haji yang sangat menguntungkan nasabah karena nasabah mendapatkan motivasi bagi

4 4 BMT untuk memulai mewujudkan niatnya melaksanakan ibadah haji dengan menabung di BMT. 3. BMT ini termasuk tehnis penjualan produk BMT baik tabungan haji maupun yang lain melalui pendekatan jemput bola sehingga mempermudah nasabah untuk menyimpan maupun meminjam keuangan dibmt. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemasaran produk tabungan haji pada BMT Mubarokah Kota Tegal?. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran pada produk tabungan haji b. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan haji di BMT Mubarokah kota Tegal 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis 1) Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca, baik mahasiswa maupun masyarakat secara umum tentang

5 5 pemasaran produk tabungan haji di BMT Mubarokah kota Tegal. 2) Dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan penelitian berikutnya bagi masyarakat dan mahasiswa yang akan meneliti mengenai pemasaran produk tabungan haji di BMT Mubarokah kota Tegal. b. Secara Praktisi 1) Untuk menambah informasi serta sebagai bahan masukan terkait mekanisme pemasaran produk tabungan haji pada BMT Mubarokah kota Tegal. 2) Hasil penelitian dapat menjadi referensi dalam pemecahan atas permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemasaran produk tabungan haji pada BMT Mubarokah kota Tegal dari sudut teori. D. Telaah Pustaka Penelitian ini penulis banyak mengumpulkan referensi yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti seperti hasil penelitian terdahulu. Fungsi dari telaah pustaka itu sendiri adalah untuk membandingkan antara hasil penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini agar tidak terjadi pengulangan atau duplikasi penelitian yang sudah pernah dilakukan guna menghasilkan sebuah karya ilmiah yang lebih orisinil dan valid.

6 6 Asma Kumalasari dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Strategi Syariah Marketing dalam Penjaringan Nasabah (Studi Kasus BMT Bahtera Group Unit Warung Asem) bahwa strategi yang dijalankan oleh pihak manajemen BMT Bahtera Group Unit Warungasem merupakan strategi pemasaran yang secara umum dijalankan secara konvensional seperti menentukan segmentasi pasar, menentukan target sasaran, menentukan posisi pasar, dan menentukan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Sedangkan konsep Syariah Marketing sendiri belum dapat dijalankan secara keseluruhan dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki masih berasal dari pendidikan ekonomi konvensional yang merupakan cabang dari BMT Bahtera Group Pekalongan sehingga dalam segala kegiatannya mengacu pada Standar Operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen. 3 Hendi Hidayat dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Strategi Pemasaran SMS Banking di PT Bank Negara Indonesia, Tbk Divisi Usaha Syariah Kantor Cabang Pekalongan bahwa dalam strategi pemasarannya BNI Syariah menerapkan 2 (dua) faktor seperti pasar sasaran (target market) berdasarkan segmentasi geografis, demografis, pshycografis; serta bauran pemasaran (marketing mix). 4 3 Asma Kumalasari, Strategi Syariah Marketing dalam penjaringan nasabah (Studi Kasus BMT Bahtera Group Unit Warung Asem), Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm Hendi Hidayat, Strategi Pemasaran SMS Banking di PT Bank Negara Indonesia, Tbk Divisi Usaha Syariah Kantor Cabang Pekalongan, Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 56.

7 7 Heni Sukiyaningsih dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Strategi Pemasaran di BMT Syirkah Muawanah / SM NU Kota Pekalongan bahwa BMT Syirkah Muawanah / SM NU Kota Pekalongan menerapkan strategi pemasaran berupa pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi dan komunikasi pemasaran (promosi). 5 Hasil riset yang penulis lakukan menyatakan bahwa strategi pemasaran produk tabungan haji dibmt mubarokah kota Tegal dengan memilih merumuskan pasar menggunakan strategi segmenting, tergeting, positioning dan untuk mengembangkan marketing mix ini memiliki empat unsur yaitu: produk, harga, distribusi dan promosi yang bertujuan untuk menarik dan mempertahankan loyalitas para nasabah. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asma Kumalasari, Hendi Hidayah dan Heni Sukiyaningsih pada Strategi pemasaran dibmt memiliki persamaaan dalam prinsip marketing, dan strategi pemasaran di BMT. 5 Heni Sukiyaningsih, Strategi Pemasaran di BMT Syirkah Muawanah / SM NU Kota Pekalongan, Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), hlm. 24.

8 8 8 Tabel 1 Perbandingan Penelitian (Telaah Pustaka) No. Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitan Perbedaan 1. Penjaringan Nasabah (Studi Metode Kualitatif Prinsip Syariah Marketing yang baru bisa BMT Mubarokah di Kasus BMT Bahtera Group diterapkan yaitu: Change, Competitor, Kecamatan Margadana Kota Unit Warung Asem) oleh Segmentation, Targeting, Positioning, Tegal Asma Kumalasari Marketing Mix, Service, Institution. Produk Tabungan Haji Sedangkan efektivitas strategi pemasaran dibuktikan dengan meningkatnya 2. Strategi Pemasaran SMS Metode Kualitatif penjualan dan biaya pemasaran yang dikeluarkan lebih sedikit. 6 Strategi pemasaran yang digunakan oleh BMT Mubarokah di Banking di PT Bank Negara Indonesia, Tbk Divisi Usaha BNI Syariah Cabang Pekalongan adalah berupa pasar sasaran (target market) dan Kecamatan Margadana Kota Tegal Syariah Kantor Cabang bauran pemasaran (marketing mix). 7 Produk Tabungan Haji Pekalongan oleh Hendi Hidayat 6 Asma Kumalasari, Strategi Syariah Marketing dalam penjaringan nasabah (Studi Kasus BMT Bahtera Group Unit Warung Asem), Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm Hendi Hidayat, Strategi Pemasaran SMS Banking di PT Bank Negara Indonesia, Tbk Divisi Usaha Syariah Kantor Cabang Pekalongan ), Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 56.

9 Strategi Pemasaran di BMT Metode Kualitatif BMT Syirkah Muawanah / SM NU Kota BMT Mubarokah di Syirkah Muawanah / SM NU Pekalongan menerapkan strategi Kecamatan Margadana Kota Kota Pekalongan. Oleh Heni pemasaran berupa pemilihan pasar, Tegal Sukiyaningsih. perencanaan produk, penetapan harga, Produk Tabungan Haji sistem distribusi dan komunikasi pemasaran (promosi). 8 8 Heni Sukiyaningsih, Strategi Pemasaran di BMT Syirkah Muawanah / SM NU Kota Pekalongan, Tugas Akhir, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), hlm. 24.

10 10 E. Kerangka Teori Kegiatan pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam menjual suatu produk. Oleh karena itu tujuan utamanya yaitu untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 9 Menurut Kotler dan Amstrong bahwa konsep yang paling dasar melandasi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan manusia. 10 Studi mengenai perilaku konsumen akan menjadi dasar dalam manajemen pemasaran, karena dengan mengetahui perilaku konsumen dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan kemampuan seorang pemasar dalam menjalankan tugasnya. 11 William S. Staton menyatakan dalam buku berjudul manajemen pemasaran modern bahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan kepada pembeli. 12 Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau sebagai pola tanggapan dan respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep 9 M. Suyanto, Muhammad Business Strategy and Ethics, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2008), hlm Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran), (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hlm Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Offset, 1990), hlm. 5.

11 11 strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif/berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Sedangkan pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Jadi strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu usaha. Secara fungsional tujuan dari strategi pemasaran yaitu menetapkan arah kegiatan perusahaan, memberikan informasi kepada manajamen puncak dalam meneruskan tujuan, sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang. Sedangkan pengertian strategi pemasaran Islami itu sendiri tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan para ahli konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam Islam dilandasi dengan moral dan etika Islam, serta tidak terlepas dari rule-rule yang ditetapkan Al-Quran dan As- Sunah. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan mengambil dari berbagai sumber dan literatur yang

12 12 terkait dengan rumusan masalah kemudian hasil penelitian tersebut dilengkapi dengan data yang diperoleh dari studi pustaka Pendekatan Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Dari penelitian ini akan diperoleh suatu data deskriptif yang menggambarkan suatu karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. 14 Pendekatan kualitatif ini penulis akan memberikan suatu gambaran mengenai Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji di BMT Mubarokah Kota Tegal dalam bentuk kalimat dan paragraf sehingga akan diperolah suatu kesimpulan berupa uraian tentang Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Pada BMT Mubarokah Kota Tegal. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan penulis adalah : a. Sumber data primer Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan pihakpihak terkait yang mengetahui tentang masalah yang sedang dibahas yaitu terkait dengan Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Pada 13 Ibid., hlm Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 5.

13 13 Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber yaitu dengan Bapak M. Hadi Mulyono, M. Pd. sebagai Sekretaris dan Bapak Saeful Munir, S. Hi sebagai Kasir/Pembukuan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. b. Sumber data sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu diperoleh lewat pihak lain, bukan dari subyek penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsip-arsip resmi. 15 Dalam hal ini penulis akan memanfaatkan brosur yang dikeluarkan Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal dengan persetujuan pihak Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal untuk dijadikan sebagai sumber sekunder yang berkaitan dengan informasi dari Baitul Maal Wattamwil (BMT). 4. Metode Pengumpulan Data a) Observasi Obseravsi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung di lapangan. 16 Yaitu metode yang didapat dengan mengadakan survei langsung di lapangan. Dalam Tugas Akhir ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data-data secara jelas dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan yang 15 Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 212.

14 14 sistematis tentang kegiatan pemasaran yang dalam hal ini adalah Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. b) Interview Interview adalah pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan beberapa pihak yang dikerjakan secara sistematis sambil bertatap muka antara peneliti dengan responden. 17 Dalam teknik ini peneliti bertanya langsung dengan pihak-pihak dari Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal terkait dengan permasalahan tentang Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan nara sumber dari Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir tersebut yaitu Bapak Saeful Munir, S.H.I sebagai Kasir/Pembukuan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. c) Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dengan gambar, tulisan atau lainlain. Dalam hal ini data-data yang diambil berupa arsip-arsip tentang 17 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998), hlm. 212.

15 15 Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal Metode Analisis Data Dari semua data yang sudah tekumpul, maka untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya dalam pengembilan kesimpulan menggunakan analisis data sebagai berikut : a. Metode Analisis Deskriptif Yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan mempunyai kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. 19 Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. 20 Dengan metode ini penulis mengungkapkan Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal yang dikaitkan dengan teori-teori umum. 18 Husein Umar, Reseacrch Methods in Finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hal 6 20 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), hlm. 63.

16 16 G. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam penulisan, maka penulis Tugas Akhir ini akan membagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub yang menguraikan isi bab, yang mana antara bab I sampai dengan bab terakhir merupakan uraian yang berkesinambungan. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang masalah, rumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan serta kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori berisi tentang: Pengertian Baitul Maal Wattamwil (BMT), Produk Dana Ketiga pada BMT meliputi (Pengertian Dana Ketiga, Fungsi Dana Ketiga, produk penghimpunan dana), Pengertian Pemasaran meliputi (konsep-konsep pemasaran, strategi produk, langkahlangkah pengembangan produk baru), Pengertian Strategi Pemasaran Produk BMT meliputi (langkah-langkah strategi pemasaran), Tabungan Haji meliputi (pengertian tabungan, pengertian tabungan haji, rukun tabungan haji, akad tabungan haji dan mekanisme tabungan haji). Bab III Gambaran umum Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal, berisi tentang (Sejarah berdirinya Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah MMC NU Margadana Kota Tegal, Azaz dan landasan BMT, Maksud dan Tujuan BMT, Prinsip BMT, Fungsi BMT) Visi dan Misi Organisasi Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah MMC NU Margadana Kota Tegal, Produk dan Layanan Baitul Maal Wattamwil

17 17 (BMT) Mubarokah MMC NU Margadana Kota Tegal meliputi (simpanan mudharabah, pembiayaan, aktivitas BMT), Struktur Organisasi Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. Bab IV Analisa Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Pada BMT Mubarokah Kota Tegal, berisi tentang: Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mubarokah Kota Tegal. Bab V Penutup, berisi tentang: Kesimpulan dan saran-saran setelah melakukan penelitian dan menyusun tugas akhir ini. Daftar pustaka yaitu bahan-bahan yang dijadikan referensi oleh penulis dari beberapa buku yang terkait dengan materi penelitian. Lampiran-lampiran berisi tentang beberapa data yang terkait dengan objek dan materi penelitian.