BAB III SURVEI LAPANGAN
|
|
- Suhendra Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SURVEI LAPANGAN A. LifeStyle Studio Ranch Market Pondok Indah 1. Data LifeStyle Studio - Pemilik : Arimbi Nimpuno - Tanggal Berdiri : 1 November Kurikulum : Private, tidak ada degree - Waktu kursus : Rabu dan Jumat ( 8 x 1 bulan) - Target Market : Remaja Ibu Muda - Jumlah Murid : Reguler : orang - Struktur Organisasi PEMILIK (CHEF) ASISTEN: RANCH SCHEDULE MARKETING FINANCE CUSTOMER SERVICE CHEF : 9 ORANG FREELANCE Skema 3.1 Struktur organisasi LifeStyle Studio ( Sumber : Dokumen Pribadi 2013 ) - Kantor Pusat : Sangrang - Bahan Makanan : Setiap 1 hari sebelum kursus - Jenis Masakan : Tergantung dari chef - Konsep : Home and Beyond - Logo Gambar 3.1 Logo LifeStyle Studio ( Sumber : google 2014) 39
2 - Lokasi : Jl. Sultan Iskandar Muda No. 21 Jakarta Selatan Gambar 3.2 Peta Lokasi Lifestyle Studio ( Sumber : Google Map 2014 ) - Denah : DEMO KITCHEN LOUNGE DINE Gambar 3.3 Denah Lifestyle Studio ( Sumber : Dokumen Pribadi 2013 ) 2. Fasilitas a. Demo Kitchen Demo kitchen merupakan tempat untuk praktek memasak. Di area ini terdapat kitchen set dan kursi untuk siswa. Tetapi area ini sempit untuk siswa karena banyaknya kursi yang tidak diatur dengan benar maka siswa akan merasakan sempit bila bergerak. 40
3 Gambar 3.4 Demo Kitchen Lifestyle Studio ( Sumber : ) Gambar 3.5 Demo Kitchen Lifestyle Studio ( Sumber : ) Gambar 3.6 Demo Kitchen Lifestyle Studio ( Sumber : b. Lounge Pada area Lounge terdapat 2 sofa 1 seater dan coffee table di tengahnya. Bagian dinding dihias dengan blackboard dengan banyak quotes tentang 41
4 kuliner. Area ini rapih dan nyaman dengan 2 seater sofa, 1 seater sofa dan coffe table. Terdapat pula rak buku yang menempel dinding. Gambar 3.7 Lounge Lifestyle Studio ( Sumber : ) Gambar 3.8 Lounge Lifestyle Studio ( Sumber : ) c. Dine Area ini untuk pengunjung yang ingin menikmati masakan chef, karena tidak adanya area khusus untuk karyawan ataupun staff terkadang area ini digunakan untuk area kerja dan meeting. Gambar 3.9 Dine Lifestyle Studio ( Sumber : 42
5 3. Elemen Pembentuk Ruang a. Lantai Lantai yang diaplikasikan pada interior Lifestlye Studio adalah lantai dengan material keramik glossy dengan warna hangat seperti coklat dan cream. b. Dinding Material dinding pada interior ruang Demo Kitchen menggunakan plester dengan finishing cat tembok, untuk area kitchen menggunakan fiishing keramik agar mudah dibersihkan. Untuk area Lounge menggunakan tembok dengan finishing wallpaper. c. Ceiling Ceiling menggunakan gypsum finishing cat tembok putih dan hitam. Pada beberapa ruangan terdapat pula ceiling dengan panel kayu dan metal. 4. Interior Sistem a. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan dan alami. Pencahayaan buatan berasal dari beberapa lampu downlight yang dipasang pada ceiling dan lampu spotlight. Sistem pencahayaan alami pada lounge area berasal dari bukaan jendela dan ventilasi. b. Sistem Penghawaan Sistem pengahawaan yang digunakan pada Lifestlye Sudio adalah penghawaan alami dan buatan. Penghawaan buatan menggunakan ac untuk mengatur agar suhu ruangan tetap stabil dan exhaust fan untuk mengatur pembuangan asap dapur. Penghawaan alami berasal dari bukaan jendela dan ventilasi pada area lounge. c. Sistem Keamanan System keamanan tindakan pencegahan kebakaran yang utama, setiap area dapur dilengkapi dengan unit pemadam kebakaran (fire extinguishers). Peletakan unit ini berdekatan dengan pintu akses masuk dapur. Selain itu, dilengkapi juga dengan alat pendeteksi asap dan sprinkler yang juga merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak gedung. 43
6 B. Tristar Culinary Institute Tristar Culinary Institute merupakan suatu lembaga pendidikan yang menghasilkan orang orang yang memiliki keterampilan kuliner dan profesionalisme dalam bekerja dibidangnya. Belajar, bekerja, berkarir, serta mampu menciptakan dan menjalankan usaha sendiri merupakan tujuan dari tristar sebagai salah satu sekolah kuliner dan pariwisata terkemuka dan terbaik di Indonesia. Teknik pengajaran di Tristar lebih ditekan kepada kegiatan praktek setiap hari yang lebih mengutamakan teknik pembuatan dan pengolahan produk makanan standar internasional. 1. Data Tristar Culinary Institute - Visi dan Misi i. Visi Menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan pengembangan Sekolah Kuliner terkemuka yang mampu menghasilkan tenaga-tenaga ahli secara professional. i. Misi Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kuliner yang berkualitas. Mempersiapkan dan menghasilkan peserta didik menjadi tenaga-tenaga ahli di bidang kuliner. - Lokasi : Jl. Raya Jemursari 234 & 244, Surabaya Gambar 3.10 Peta Lokasi Tristar Culinary Institute Surabaya ( Sumber : Google Map 2013) 44
7 - Logo : Gambar 3.11 Logo Tristar culinary Institute ( Sumber : Google 2013 ) 2. Fasilitas a. Student Kitchen Student kitchen merupakan ruangan untuk praktek memasak para siswa. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan dapur yang lengkap. Ruangan ini baik dalam sirkulasi dan pencahayaan. Tidak menggunakan material yang bersifat licin. Gambar 3.12 Student Kitchen Tristar Culinary Institute b. Lobby Lobby adalah area untuk menunggu dan untuk bersantai. Area ini sangat nyaman untuk bersanatai karena sistem pencahayaan dan sirkulasinya sangat baik. 45
8 Gambar 3.13 Lobby Tristar Culinary Institute c. Resepsionis Resepsionis didesain luas dengan sirkulasi yang sangat baik karena resepsionis merupakan ruangan bagian depan yang sering dilewati orang banyak. Gambar 3.14 Resepsionis Tristar Culinary Institute d. Laboratorium Bakery dan Pastry Laboratorium bakery & pastry adalah tempat untuk workshop memasak bakery dan pastry. System penghawaan menggunakan penghawaan buatan dengan ac dan exhaust. Pemilihan material menggunakan material yang aman dan tidak mudah terbakar. Gambar 3.15 Laboratorium Bakery & Pastry 46
9 Gambar 3.16 Laboratorium Bakery & Pastry e. Laboratorium Kuliner Laboratorium kuliner digunakan untuk workshop memasak masakan dari nusantara maupun internasional. Didesain luas dengan berbagai macam alat dan furniture memasak didalamnya. Ruangan ini menggunakan penghawaan buatan, pencahayaannya alami dan buatan. Gambar 3.17 Laboratorium Kuliner Gambar 3.18 Laboratorium Kuliner 47
10 f. Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu dari fasilitas sekolah yang berisi buku buku tentang kuliner sehingga siswa dapat belajar tentang teorinya disini. Didesain dengan sofa yang nyaman agar siswa betah membaca buku di perpustakaan. Gambar 3.19 Perpustakaan Tristar Culinary Institute 3. Elemen Pembentuk Ruang a. Lantai Penggunaan material lantai glossy ceramic tiles berukuran 400 x 400 mm berwarna putih dan cream di seluruh area gedung. b. Dinding Material finishing dinding yang digunakan pada area dapur adalah cat minyak berwarna putih polos, sedangkan Area di luar area dapur menggunakan material cat putih dan cream berbahan dasar air. c. Ceiling Ceiling menggunakan gypsum finishing cat tembok putih dan cream. Pada beberapa ruangan terdapat pula ceiling dengan panel kayu finishing pelitur. 4. Interior Sistem a. Sistem Pencahayaan Pencahayaan yang digunakan adalah berupa lampu fluorescent di setiap ruangnya. Banyaknya jendela pada sisi gedung juga sangat membantu penyinaran di dalam ruangan. 48
11 b. Sistem Penghawaan Sirkulasi penghawaan pada Tristar Culinary Institute didapatkan dari unit pendingin udara sebagai input dan exhaust fan sebagai output. Sejumlah jendela pada sisi gedung membantu sirkulasi penghawaan di dalam ruangan. c. Sistem Keamanan Sebagai tindakan pencegahan kebakaran yang utama, setiap area dapur dilengkapi dengan unit pemadam kebakaran (fire extinguishers) bersertifikasi. Pelatakan unit ini berdekatan dengan pintu akses masuk dapur. C. Chezlely Culinary School Chezlely merupakan suatu sekolah yang mengajarkan orang orang untuk memiliki keterampilan dan kemahiran untuk menjadi profesional chef. Reputasi chezlely sangat baik dan banyak acara tv berdatangan untuk meliput sekolah masak ini. 1. Data Chezlely Culinary School. - Pemilik : Lely Simatupang - Tanggal Berdiri : Juni Ciri Khas : Praktek tidak ada teori. - Pengajar : Chef profesional dengan pengalaman bekerja 15 tahun - Visi dan Misi : Menyediakan pendidikan kuliner terbaik bagi mereka yang ingin menjadi pemasak profesional dan amatir, tua ataupun muda. - Jadwal Kelas : Senin Jumat, Jam Pembagian Kelas : i. Umur 7 tahun 10 tahun Program memasak untuk menyiapkan anak agar mampu menyediakan makanan untuk diri sendiri. Lama pelajaran 1 jam. i. Umur 9 tahun 15 tahun Program belajar memasak, 1 4 hari, untuk anak yang gemar makanan tertentu dan ingin dapat menyiapkannya seperti seorang pemasak profesional. Mulai dari makanan Asia hingga makanan Perancis. 49
12 ii. Umur 15 tahun 18 tahun Adalah pembagian untuk anak anak remaja yang disebut Le Jeune Chef. Hanya memasak masakan favorit dan pada liburan sekolah seperti bulan juli atau desember dengan 3 kali pertemuan. iii. Umur 19 tahun Professional Cuisine Program belajar memasak secara profesional. Dibagi menjadi 3 peringkat yaitu : - Basic : Teknik teknik dasar memasak - Intermediate : Teknik memasak masakan dari +/- 10 negara yang memberikan pengaruh besar bagi dunia kuliner - Advance : Membuat resep Lama program : - Basic : 30 kali kedatangan (+/- 6 minggu) - Intermediate : 30 kali kedatangan (+/- 6 minggu) - Advance : 24 kali kedatangan (+/- 5 minggu) 5 kali seminggu selama 4 5 jam, 2 jam demo dan 2 jam praktek pada senin jumat. Le Cuisiner Regular Dibagi menjadi 3 peringkat yaitu : - Basic : Teknik teknik dasar memasak - Intermediate : Teknik memasak masakan dari +/- 10 negara yang memberikan pengaruh besar bagi dunia kuliner - Advance : Membuat resep bergabung bersama Professional Cuisine Advance Lama program : - Basic : 20 kali kedatangan - Intermediate : 20 kali kedatangan - Advance : 24 kali kedatangan 5 kali seminggu selama 3 jam, 2 jam demo dan 1 jam praktek pada senin jumat, jam
13 Professional Cuisine Indonesia Program belajar memasak untuk mereka yang sudah terbiasa memasak di dapur atau mempunyai pengalaman masak. Lama program : 17 kali kedatangan, 5 kali seminggu selama 4-5 jam, 2 jam demo dan 1 jam praktek pada senin jumat. Le Cuisiniers Amateurs intensive Membekali peserta dengan teknik dasar memasak untukkeperluan non-profesi Isi Program : - Sesi 1 : Soup, salad & pasta - Sesi 2 : Ikan dan seafood - Sesi 3 : Sapi - Sesi 4 : Ayam - - Lokasi : Jl. Kav Lestari I No.100 Komp. Lebak Lestari Indah Jakarta Indonesia Gambar 3.20 Gambar Lokasi Chezlely Culinary School ( Sumber : Google maps 2013) 51
14 2. Struktur Organisasi OWNER FINANCIAL MEDIA SALES MANAGEMEN RECIDENTIAL CHEF OPERASIONAL DRIVER SECURITY JANITOR 2 ASISTANT CHEF OB DISH WASHER Skema 3.2 Struktur Organisasi Chezlely ( Sumber Dokumen Pribadi 2013 ) 3. Ketentuan yang ada di Chezlely Culinary School - Kelas berlangsung pada hari kerja, senin sampai jumat - Program dan waktu belajar dapat dipilih sendiri oleh calon siswa - Lama belajar untuk setiap kelas adalah 4 jam terbagi menjadi 2 jam demo dan 2 jam praktek - Biaya termasuk : i. Bahan baku untuk demo dan praktek ii. Apron, Group picture, Certificate of Completion, Personal Accident Insurance 4. Fasilitas - Demo Room Demo Room adalah ruangan yang didesain khusus untuk melakukan aktivitas demo memasak. Sebelum memulai sebuah materi, Chef pengajar terlebih dahulu memperagakan cara memasak yang benar didepan para siswa untuk memberikan pemahaman awal secara teori, langkah ini dilakukan agar para siswa sudah memiliki gambaran ketika nanti memasuki tahap praktek di practical room. 52
15 Gambar 3.21 Demo Room Chezlely Culinary School - Practical Room Practical Room adalah ruangan yang didesain khusus untuk melakukan aktivitas praktek memasak. Ruangan ini dilengkapi equipment yang lengkap dan berkualitas tinggi. Di ruang inilah para Chef professional membimbing siswanya dalam melakukan praktek yang sebelumnya sudah diperagakan di Demo Room sebelumnya. Ruangan ini memuat maksimal 12 orang siswa, sehingga para siswa dapat berkonsentrasi dengan materi yang diajarkan tanpa harus berdesak-desakan. Gambar 3.22 Practical Room Chezlely Culinary School - Resepsionis dan Ruang Tunggu Resepsionis dang ruang tunggu terletak di area paling depan karena merupakan ruangan public yang banyak didatangi pengunjung. Penataan interior ruangan yang simpel namun memiliki sirkulasi yang kurang sesuai dengan human demantion.diruangan ini terdapat meja resepsionis dan 4 kursi 1seater dan 1 coffee table. 53
16 Gambar 3.23 Resepsionis dan Ruang Tunggu - Ruang Preparasi dan Penyimpanan Makanan Ruang preparasi merupakan ruangan untuk mempersiapkan bahan yang digunakan untuk praktek memasak, disana juga terdapat tempat penyimpanan bahan makanan. Ruangan ini tidak terorganisir dengan baik, tercium bau tidak sedap saat memasuki ruangan dikarenakan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik.sirkulasi ruanganpun kurang ergonomis dan sempit. Gambar 3.24 Ruang Preparasi dan Penyimpanan - Ruang Direktur Ruang direktur memiliki sirkulasi yang kurang baik dikarenakan peletakan kursi berada di depan pintu masuk mengakibatkan jalur pintu dan kursi terbentur.penghawaan diruangan ini kurang baik karena hana menggunakan penghawaan alami dari sebuah jendela di samping pintu masuk. 54
17 Gambar 3.25 Ruang Direktur Chezlely Culinary School - Ruang Karyawan Ruang karyawan ini kurang tertata dengan baik. Kurangnya storage membuat file file penting berserakan di lantai. Gambar 3.26 Ruang Karyawan Chezlely Culinary School - Lounge Lounge berada diruang tengah antara ruang direktur, ruang karyawan, ruang demo, kelas praktek dan ruang preparasi.pencahayaan yang cukup menggunakan cahaya alami dari jendela kaca besar dan cahaya buatan dari lampu downlight. Gambar 3.27 Lounge Chezlely Culinary School 55
18 - Loker Ruangan loker perempuan memiliki desain yang kurang baik, karena ruangan ini dirangkap sebagai tempat ibadah yang mengakibatkan lantai licin karena bekas kaki yang basah sehabis wudhu. Loker laki laki lebih tertata dengan rapid an memiliki sirkulasi yang cukup baik. Gambar 3.28 Loker Chezlely Culinary School - Toilet Toilet perempuan memliki sirkulasi yang baik dan dengan adanya ventilasi maka sirkulasi udarapun berputar dengan baik. Toilet laki laki memiliki sirkulasi udara yang baik, terdapat ruangan khusus untuk urinair. Gambar 3.29 Toilet Chezlely Culinary School - Ruang Cuci Ruangan ini mempunyai system aliran air yang baik sehingga tidak becek. Namun system penghawaan yang kurang baik menimbulkan bau yang tidak sedap tercium saat memasuki ruangan. 56
19 Gambar 3.30 Ruang Cuci Chezlely Culinary School - Ruang Penyimpanan Gas Ruangan penyimpanan gas ini berada diruangan terbuka yang tidak memiliki system keamanan yang cukup baik pada tabung gas. Gambar 3.31 Ruang Penyimpanan Gas 57
20 5. Denah Gambar 3.32 Denah Chezlely Culinary School ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) 6. Elemen Pembentuk Ruang - Lantai Penggunaan material ceramic tiles glossy berwarna putih dengan ukuran 300 x 300 mm pada area di luar area dapur, sedangkan untuk area dapur sendiri menggunakan material non-glossy ceramic tiles berukuran 100 x 200 mm. Gambar 3.33 Material Lantai Chezlely Culinary School ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) - Dinding Material finishing dinding yang digunakan pada area publik adalah material cat putih polos dan pada area teaching kitchen, material dinding yg digunakan adalah glossy ceramic tiles berukuran 300 x 300 mm. 58
21 Gambar 3.34 Material dinding area publik ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) Gambar 3.35 Material dinding area dapur ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) - Ceiling Material yang digunakan pada ceiling adalah gypsum dengan finishing cat putih polos tanpa adanya sambungan. Gambar 3.36 Material Ceiling ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) 7. Interior Sistem - Sistem Pencahayaan Untuk sistem pencahayaan sendiri, pada area resepsionis menggunakan lampu spotlight, area public lainnya menggunakan lampu berjenis downlight dan pada area dapur menggunakan penerangan berjenis fluorescent.adanya void dan banyaknya jumlah jendela yang mengelilingi bangunan sangat membantu sistem penerangan di dalam ruang. Penghematan energi dengan 59
22 tidak menggunakan lampu sebagai media penerangan dapat dilakukan pada pagi hingga sore hari. - Sistem Penghawaan Sirkulasi penghawaan pada ChezLely Culinary School didapatkan dari unit pendingin udara sebagai input dan exhaust hood sebagai output, terutama pada area dapur. Sejumlah ventilasi dan jendela pada sisi gedung membantu sirkulasi penghawaan di dalam ruangan. Gambar 3.37 Penghawaan ChezLely Culinary School ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2013) - Sistem Keamanan Sebagai tindakan pencegahan kebakaran yang utama, setiap area dapur dilengkapi dengan unit pemadam kebakaran (fire extinguishers). Pelatakan unit ini berdekatan dengan pintu akses masuk dapur. Selain itu, dilengkapi juga dengan alat pendeteksi asap dan sprinkler yang juga merupakan fasilitas gedung. D. Analisa Positif Negatif LifeStyle Studio TRISTAR Chezlely a. Memenuhi standar kebutuhan dapur b. Ruangan dapat disewa untuk a. Sirkulasi sesuai dengan human demantion b. Memenuhi standar kebutuhan dapur a. Memenuhi standar kebutuhan dapur b. Sirkulasi penghawaan sangat baik 60
23 Positif kebutuhan c. Suasana dalam c. Pada lantai khusu ruangan ruang cuci c. Suasana nyaman dan terdapat saluran dalam kekeluargaan pembuangan ruangan d. Terdapat air agar tidak berkesan perpustakaan licin nyaman dan untuk murid catchy a. Tidak adanya a. Pencahayaan a. Sirkulasi untuk ruangan pada ruang jalur pintu praktek praktek dan ruang demo khusus untuk demo kurang terlalu sempit murid jelas b. Ruangan pada b. Sirkulasi pada b. Jarak antar loker negati jarak per ruang demo perempuan f kursi terlalu menuju ruang bercampur sempit praktek terlalu dengan gudang c. Tidak ada jauh c. Kurang hygenis office untuk c. Sirkulasi d. Pada ruang karyawan penghawaan penyimpanan d. Lounge kurang baik makanan dirangkap sirkulasi sebagai kurang baik kantor dan tidak terorganisasi e. Penghawaan pada ruang demo dan praktek tidak dibedakan untuk suhu main course 61
24 dan pastry atau dessert f. Tidak adanya ruang untuk chef Tabel 3.1 Tabel Positif Negatif ( Sumber : Dokumen Pribadi 2013 ) 62
BAB 4. Analisis dan Bahasan
BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciBAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING
BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciBAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.
BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciDesain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa
G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DESAIN
BAB IV ANALISA DESAIN A. Analisa Judul Pengertian judul Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta dengan pendekatan konsep Eklektik adalah sebagai berikut : 1. Desain - Rancangan, rencana
Lebih terperinciDesain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping Terpilih Gambar 4.1 Zoning terpilih Analisa: Zona semi publik mendapat akses masuk pintu utama Zona semi publik berdekatan dengan zona semi privat
Lebih terperinciYOGYAKARTA CULINARY CENTER 2013
DAFTAR ISI Halama Judul..... i Halaman Pengesahan.... ii Halaman Catatan Pembimbing...... iii Halaman Pernyataan.. iv Prakata.... v Daftar Isi.... vii Daftar Gambar....... xi Daftar Diagram.. xvi Daftar
Lebih terperinciTugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya dengan Nuansa Surabaya. Suzana Indah Agustina
Tugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya dengan Nuansa Surabaya Suzana Indah Agustina - 3407100085 Tugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan
Lebih terperinciBAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas
BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu
Lebih terperinciDesain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian
Desain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian Alfitiyah Paramita 3408.100.151 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
Lebih terperinciBAB III. TINJAUAN LAPANGAN 1. Kidspaces World of Discovery, Jakarta Selatan a. Sejarah Singkat
BAB III TINJAUAN LAPANGAN 1. Kidspaces World of Discovery, Jakarta Selatan a. Sejarah Singkat Kidspace merupakan pusat aktivitas anak usia 6 bulan 15 tahun, menyajikan berbagai fasilitas yang memadukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan atau makanan merupakan kehidupan pokok semua mahluk hidup untuk dapat bertahan dan hidup. Mahluk hidup mengolah makanan yang dicerna untuk diolah menjadi
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA
2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring
151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciBAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi
BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam
Lebih terperinciBab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr.
Bab III 3.1 Deskripsi Proyek Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society Bandung Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi & Kegiatan Budaya Sifat : Fiktif Lokasi : Jl. Dr. Setiabudi Timur
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. 2MADISON KEMANG 2madison.com didirikan oleh PT Madison Mahacipta, yang berbasis di lokasi berkembang dari Jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan. Setelah Amortisasi PT Madison
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Pada zaman sekarang menikmati kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Peracik kopi atau Barista
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4
BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah
Lebih terperinciTkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain
Target Desain Keluarga egmen keluarga biasanya memiliki karakter yaitu menghabiskan waktu saat Sakhir pekan bersama anak-anaknya. Konsumen a r g e t d e s a i n m e r u p a k a n Tkeluarga dan non keluarga,
Lebih terperinciREDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN
e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1329 REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN Andi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN BAHASAN
BAB 3 ANALISA DAN BAHASAN 3.1 Analisa Makro 3.1.1 Aspek lingkungan Penentuan aspek lingkungan untuk tempat pembelajaran anak usia dini harus diperhatikan, berdasarkan peraturan pemerintah harus berada
Lebih terperinciTEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG
TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu
Lebih terperinciGambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1
BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan
Lebih terperinciKonsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LAPANGAN
BAB III TINJAUAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Gambar 3.3 peta lokasi (sumber gambar : google map) Surakarta adalah kota karisidenan yang sedang berkembang baik dari segi perekonomian, perdagangan, maupun
Lebih terperinciKONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER
KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. OESMANS BARBERSHOP Salah satu Barbershop yang terletak di jantung kota Solo, tepatnya di jl. Dr. Wahidin no 3A. Nama Oesmans Barbershop di ambil dari nama kakek
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas fisik utama yang menjadi usulan yaitu sebagai berikut: Meja Rias Ukuran meja rias yang menjadi usulan sudah disesuaikan dengan data antropometri yang
Lebih terperinciBab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat
Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas
Lebih terperinciStudi Lokasi. desain Interior cafe Monggo di Surabaya Town Square dengan tema cokelat
Pintu masuk utama Lokasi cafe Monggo nantinya terletak di Surabaya Town Square (Sutos) yang terletak di Jl. Adityawarman no.55, yaitu merupakan mall yang memiliki konsep berbeda dari mal-mal yang ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari sebuah aktivitas yaitu makan. Makan adalah sebuah aktivitas manusia
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinciDaftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto
Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISISA DATA SURVEY
3.1.Data Survey 3.1.1. Analisa Lokasi BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY Gambar 8 Site plan (Foto : Luqman Hakim,2015) Gambar 8 Fasad Bangunan (Foto : Luqman Hakim,2015) Judul : Sekolah Tinggi Dan Studio Musik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. TINJUAN UMUM 2.1.1 Galeri A. Pengertian galeri - Galeri adalah ruang atau gedung untuk memamerkan benda atau karya seni. - Galeri adalah sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN
DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP. 198502082009122004 NIDN. 008028501 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2013 1 DAFTAR ISI HALAMAN
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil
Lebih terperinciKLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin
01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter
Lebih terperinciAlamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.
LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang Gaya dari perancangan interior Hotel Santika ini mengarah pada gaya modern. Pemilihan gaya modern didasarkan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman yang dimana umur bumi sudah tidak lagi muda terjadi isuisu mengenai pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada bumi semakin parah. Aktivitas
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil analisis mengenai sarana- sarana fisik dan lingkungan fisik ruangan laboratorium sistem produksi jurusan teknik industri ada yang sudah ergonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minat dan bakat anak berkembang sesuai dengan bertambahnya umur dan tingkatan kemampuan dari masing-masing anak, namun untuk meningkatkan kemampuan diperlukan juga
Lebih terperinciKonsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy
Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep perancangan Dalam perancangan spa and Fitness centre ini mengambil suatu bran lifespa fitness, dan menggunakan konsep bali kontemporer, karena produk yang digunakan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta
BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinci