MATAKULIAH KIMIA PANGAN DAN HASIL PERTANIAN (TPP-2111)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATAKULIAH KIMIA PANGAN DAN HASIL PERTANIAN (TPP-2111)"

Transkripsi

1 BAHAN AJAR MATAKULIAH KIMIA PANGAN DAN HASIL PERTANIAN (TPP-2111) OLEH : Prof. Dr. Ir. Djagal W. Marseno, M.Agr. Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc. JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012

2 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Singkat dan Status Matakuliah Mata Kuliah ini membahas sifat-sifat komponen dalam bahan hasil pertanian selama pasca panen, pengolahan sampai pemasaran. Isi pokok mata kuliah ini mencakup 4 pemahaman yaitu (a) pemahaman tentang komponen penyusun bahan hasil pertanian, (b) pemahaman terhadap reaksi-interaksi senyawa penyusun bahan hasil pertanian; (c) pemahaman terhadap hubungan sebab akibat yang ditimbulkan dari reaksi-reaksi senyawa penyusun bahan hasil pertanian selama pascapanen, pengolahan dan penyimpanan terhadap mutu dan keamanannya; (d). mampu menganalisis situasi internal maupun eksternal bahan pangan dan hasil pertanian selama pengolahan dan penyimpanan Kegunaan Matakuliah Bagi Mahasiswa Mata kuliah ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk : (a) Memahami sifat-sifat komponen dalam bahan hasil pertanian; (b) Mampu menjelaskan reaksi-interaksi yang terjadi pada komponen bahan hasil pertanian selama pasca panen, pengolahan dan penyimpanan; (c) Mampu menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi antara reaksi komponen bahan dengan mutu bahan hasil pertanian; (d) Mampu menganalisis situasi internal bahan hasil pertanian dan menyesuaikannya dengan factor-faktor eksternal yang akan mempengaruhi mutunya; (e) Mampu menerapkan ilmu kimia pangan dan hasil pertanian dalam industri berbasis pangan dan hasil pertanian yang meliputi penanganan pascapanen, pengolahan, pengawetan dan diversifikasi pangan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran mata kuliah Kimia Pangan dan Hasil Pertanian (KPHP) adalah memberikan bekal salah satu kompetensi utama yang wajib dimiliki oleh lulusan sebagai seorang ahli dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Profil sebagai seorang ahli dalam bidang ilmu dan teknologi pangan (food scientist and food technologist) harus memiliki salah satu kompetensi utama yaitu dalam bidang kimia pangan (food chemistry). Elemen kompetensi yang akan diisi oleh matakuliah KPHP adalah penguasaan ilmu dan ketrampilan dalam kimia pangan dan hasil pertanian. Bahan kajian yang akan dipelajari oleh mahasiswa adalah tentang komponen air, karbohidrat, protein, enzim, lipida, vitamin dan mineral, food additive, toxic substances, pigment dan flavor Susunan Bahan Ajar Bahan kajian yang akan dipelajari oleh mahasiswa adalah tentang komponen air, karbohidrat, protein, enzim, lipida, vitamin dan mineral, food additive, toxic substances, pigment dan flavor Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Lihat RKPM

3 BAB II. A I R 2.1. Diskripsi singkat Bagian ini menjelaskan visi, misi dan tujuan pokok bahasan air; mengajarkan struktur molekul air dan es, sifat fungsional air, keberadaan air dalam bahan pangan, konsep aktivitas air (Water Activity, Aw), pengaruh aw terhadap reaksi yang terjadi dalam bahan pangan (oxidation of lipid, non-enzymatic browning, hydrolysis reaction, and enzyme activity), Teknik pengawetan bahan pangan dengan pengendalian Aw Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur dan sifat fungsional molekul air; keberadaan air dalam bahan pangan; konsep aktivitas air terkait dengan keawetan bahan pangan; teknik mengawetkan bahan pangan dengan pengendalian aktivitas air Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat fungsional air dalam membentuk pangan olahan maupun keawetan pangan Learning outcomes memahami peran air dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: (a) Kemampuan memahami struktur dan sifat fungsional air dalam bahan pangan dan selama pengolahan; (b) Kemampuan menjelaskan reaksi-interaksi yang terjadi akibat perubahan kadar air dalam bahan pangan dan hasil pertanian selama pascapanen, pengolahan dan penyimpanan; (c) Kemampuan menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi antara komponen bahan pangan dan hasil pertanian terkait dengan perubahankadar air; (d) Kemampuan menganalisis situasi internal bahan pangan dan hasil pertanian dan menyesuaikannya dengan faktor-faktor eksternal terkait dengan kadar air; (e) Kemampuan menerapkan sifat fungsional dan keberadaan air terkait dengan pengawetan bahan pangan segar maupun olahan Materi Pembelajaran a) Lihat Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. (Lihat contoh soal) 2.7. Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS

4 BAB III. KARBOHIDRAT 3.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan karbohidrat; mengajarkan struktur kimia karbohidrat; klasifikasi karbohidrat, Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; reaksi-reaksi karbohidrat selama pengolahan (browning non-enzimatis : Reaksi Maillard dan Karamelisasi); Pengembangan produk modified polysaccharides (CMC, Cellulose acetate, etc) Manfaat Mahasiswa mengetahui dan memahami visi, misi dan tujuan pokok bahasan; struktur kimia karbohidrat; klasifikasi karbohidrat, Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; reaksi-reaksi karbohidrat selama pengolahan (browning non-enzimatis : Reaksi Maillard dan Karamelisasi); Pengembangan produk modified polysaccharides (CMC, Cellulose acetate, etc) Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat kimia dan fungsional karbohidrat selama pengolahan dan penyimpanan bahan pangan dan hasil pertanian Learning outcomes memahami peran karbohidrat dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: struktur kimia karbohidrat; klasifikasi karbohidrat, Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; Sifat fungsional gula dan polisakarida dalam bahan hasil pertanian dan pengembangan produk pangan; reaksi-reaksi karbohidrat selama pengolahan (browning non-enzimatis : Reaksi Maillard dan Karamelisasi); Pengembangan produk modified polysaccharides (CMC, Cellulose acetate, etc) Materi Pembelajaran a) Lihat Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal 3.7. Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS

5 BAB. IV. P R O T E I N 4.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan protein; Mendiskusikan Struktur dan klasifikasi asam amino dan protein; Sifat kimia dan fungsional protein dalam bahan pangan dan hasil pertanian; Perubahan kimia dan biokimia protein selama pengolahan dan penyimpanan (denaturation, coagulation, etc); Reaksi kimia protein dengan karbohidrat pada peristiwa browning non-enzimatis; Pengembangan produk berbasis protein (protein concentrate, delicious peptide) Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur dan sifat fungsional molekul protein; Struktur dan klasifikasi asam amino dan protein; Sifat kimia dan fungsional protein dalam bahan pangan dan hasil pertanian; Perubahan kimia dan biokimia protein selama pengolahan dan penyimpanan (denaturation, coagulation, etc); Reaksi kimia protein dengan karbohidrat pada peristiwa browning non-enzimatis; Pengembangan produk berbasis protein (protein concentrate, delicious peptide) Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman struktur kimia dan sifat fungsional protein selama pengolahan dan penyimpanan bahan pangan dan hasil pertanian Learning outcomes memahami peran protein dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: Struktur dan klasifikasi asam amino dan protein; Sifat kimia dan fungsional protein dalam bahan pangan dan hasil pertanian; Perubahan kimia dan biokimia protein selama pengolahan dan penyimpanan (denaturation, coagulation, etc); Reaksi kimia protein dengan karbohidrat pada peristiwa browning non-enzimatis; Pengembangan produk berbasis protein (protein concentrate, delicious peptide) Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS

6 BAB V. E N Z I M 5.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan enzim; Mendiskusikan nomenklatur dan Klasifikasi enzyme; Pengaruh lingkungan terhadap aktivitas enzim; Kinetika dan penghambatan aktivitas enzim; Reaksi enzimatis yang terdapat pada bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan enzim dalam industri pangan Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan nomenklatur dan Klasifikasi enzyme; Pengaruh lingkungan terhadap aktivitas enzim; Kinetika dan penghambatan aktivitas enzim; Reaksi enzimatis yang terdapat pada bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan enzim dalam industri pangan Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman struktur kimia dan sifat fungsional selama pengolahan dan penyimpanan bahan pangan dan hasil pertanian dan aplikasi enzim dalam industri pangan Learning outcomes memahami peran enzim dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: mendiskusikan nomenklatur dan Klasifikasi enzyme; Pengaruh lingkungan terhadap aktivitas enzim; Kinetika dan penghambatan aktivitas enzim; Reaksi enzimatis yang terdapat pada bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan enzim dalam industri pangan Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS.

7 BAB VI. L I P I D A 6.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan lipida; Mendiskusikan Struktur dan klasifikasi lipida; Sifat kimia dan fungsional lipida; Perubahan kimia dan biokimia lipid selama pengolahan dan penyimpanan (oxidation, hydrolysis, reversion and polymerization; Usaha-usaha untuk mempertahankan lipida selama pengolahan dan penyimpanan (antioxidant, enzyme); Pengembangan modified lipid (Hydrogenation and Interesterification) Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur dan sifat fungsional molekul lipida; Mengerti struktur dan klasifikasi lipida; Sifat kimia dan fungsional lipida; Perubahan kimia dan biokimia lipid selama pengolahan dan penyimpanan (oxidation, hydrolysis, reversion and polymerization; Usaha-usaha untuk mempertahankan lipida selama pengolahan dan penyimpanan (antioxidant, enzyme); Pengembangan modified lipid (Hydrogenation and Interesterification Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat fungsional lipida dalam membentuk pangan olahan maupun keawetan pangan Learning outcomes memahami peran lipida dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: Mengerti struktur dan klasifikasi lipida; Sifat kimia dan fungsional lipida; Perubahan kimia dan biokimia lipid selama pengolahan dan penyimpanan (oxidation, hydrolysis, reversion and polymerization; Usaha-usaha untuk mempertahankan lipida selama pengolahan dan penyimpanan (antioxidant, enzyme); Pengembangan modified lipid (Hydrogenation and Interesterification) Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS.

8 BAB VII. VITAMIN DAN MINERAL 7.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan vitamin dan mineral; Mendiskusikan Struktur dan klasifikasi vitamin dan mineral; Sifat kimia dan fungsional vitamin dan mineral; Recommended Daily Intake, enrichment, fortification dan restoration vitamin and mineral; Sebab-sebab umum hilangnya vitamin dan mineral selama pengolahan dan penyimpanan; Usaha-usaha untuk mempertahankan vitamin and mineral selama pengolahan dan penyimpanan Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur dan sifat fungsional molekul vitamin dan mineral; Struktur dan klasifikasi vitamin dan mineral; Sifat kimia dan fungsional vitamin dan mineral; Recommended Daily Intake, enrichment, fortification dan restoration vitamin and mineral; Sebab-sebab umum hilangnya vitamin dan mineral selama pengolahan dan penyimpanan; Usaha-usaha untuk mempertahankan vitamin and mineral selama pengolahan dan penyimpanan Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman struktur, sifat fungsional dan kerusakan vitamin dan mineral selama pengolahan dan penyimpanan Learning outcomes memahami peran dan perubahan vitamin dan mineral dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: Sifat kimia dan fungsional vitamin dan mineral; Recommended Daily Intake, enrichment, fortification dan restoration vitamin and mineral; Sebab-sebab umum hilangnya vitamin dan mineral selama pengolahan dan penyimpanan; Usaha-usaha untuk mempertahankan vitamin and mineral selama pengolahan dan penyimpanan Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS.

9 BAB VIII. FOOD ADDITIVE 8.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan Visi, misi dan tujuan pokok bahasan bahan tambahan makanan (Food additive); Klasifikasi dan peraturan penggunaan food additive; Sifat fungsional food additive; Aspek keamanan food additive Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara food additive dan sifat fungsional bahan pangan olahan; klasifikasi dan peraturan penggunaan food additive; Sifat fungsional food additive; Aspek keamanan food additive Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat fungsional food additive dalam membentuk pangan olahan maupun keawetan pangan Learning outcomes memahami peran food additive dalam bahan pangan dan hasil pertanian, meliputi: klasifikasi dan peraturan penggunaan food additive; Sifat fungsional food additive; Aspek keamanan food additive 8.5. Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS.

10 BAB IX. TOXIC SUBSTANCES AND CONTAMINANTS 9.1. Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan visi, misi dan tujuan pokok bahasan toxic substances and contaminants; Klasifikasi dan Definisi dalam Toxic Substances and contaminants; Evaluasi keamanan pangan dari toxic substances dan contaminants; Food toxicology and Public Health Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara toxic substance dan kontaminan selama pengolahan dan penyimpanan; Klasifikasi dan Definisi dalam Toxic Substances and contaminants; Evaluasi keamanan pangan dari toxic substances dan contaminants; meminimalisir toxic substances dan contaminants selama pengolahan dan penyimpanan; Food toxicology and Public Health Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat kimia toxic substances dan contaminants; teknik meminimalisir toxic substances and contaminants; Food toxicology and Public Health Learning outcomes memahami sifat kimia toxic substances dan contaminants; Klasifikasi dan Definisi dalam Toxic Substances and contaminants; Evaluasi keamanan pangan dari toxic substances dan contaminants; meminimalisir toxic substances dan contaminants selama pengolahan dan penyimpanan; Food toxicology and Public Health Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS.

11 BAB X. PIGMEN AND FLAVOR Diskripsi singkat Bagian ini memaparkan visi, misi dan tujuan pokok bahasan pigmen dan flavor; Klasifikasi dan Definisi pigmen dan flavor; Struktur dan distribusi natural pigments (chlorophyll, myoglobin, haemoglobin, flavonoid, anthocyanin, carrotenoid, and tannin); Sifat kimia dan fungsional pigmen dan flavor; Usaha untuk mempertahankan pigmen dalam bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan dan pengaturan synthetic pigment pada bahan pangan; Klasifikasi, sifat kimia dan response flavor (structure, perception, formation, deterioration and isolation of flavor); Pengembangan flavor selama biogenesis; Taste dan nonspecific saporous sensations (taste substances, flavor enhancer, astringency, pungency, cooling sensation); Flavor alami dari vegetables, fruits, fats/oils, muscle, milk and spice (examples: citrus flavor, etc); Pengembangan flavour dalam bahan pangan dan hasil pertanian selama pengolahan dan penyimpanan; Pengembangan flavour menggunakan biotechnology; Seasonings Manfaat Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur dan sifat fungsional pigmen dan flavor. Memahami klasifikasi dan Definisi pigmen dan flavor; Struktur dan distribusi natural pigments (chlorophyll, myoglobin, haemoglobin, flavonoid, anthocyanin, carrotenoid, and tannin); Sifat kimia dan fungsional pigmen dan flavor; Usaha untuk mempertahankan pigmen dalam bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan dan pengaturan synthetic pigment pada bahan pangan; Klasifikasi, sifat kimia dan response flavor (structure, perception, formation, deterioration and isolation of flavor); Pengembangan flavor selama biogenesis; Taste dan non-specific saporous sensations (taste substances, flavor enhancer, astringency, pungency, cooling sensation); Flavor alami dari vegetables, fruits, fats/oils, muscle, milk and spice (examples: citrus flavor, etc); Pengembangan flavour dalam bahan pangan dan hasil pertanian selama pengolahan dan penyimpanan; Pengembangan flavour menggunakan biotechnology; Seasonings Relevansi Seorang ahli teknologi pangan (food technologist) perlu bekerja berdasarkan pemahaman sifat kimia dan fungsional pigmen dan flavor selama pengolahan dan penyimpanan bahan pangan dan hasil pertanian Learning outcomes memahami peran pigmen dan flavor dalam bahan pangan dan hasil pertanian selama pengolahan dan penyimpanan, meliputi: Struktur dan distribusi natural pigments (chlorophyll, myoglobin, haemoglobin, flavonoid, anthocyanin, carrotenoid, and tannin); Sifat kimia dan fungsional pigmen dan flavor; Usaha untuk mempertahankan pigmen dalam bahan pangan selama pengolahan dan penyimpanan; Penggunaan dan pengaturan synthetic pigment pada bahan pangan; Klasifikasi, sifat kimia dan response flavor (structure, perception, formation, deterioration and isolation of flavor); Pengembangan flavor selama biogenesis; Taste dan nonspecific saporous sensations (taste substances, flavor enhancer, astringency, pungency, cooling sensation); Flavor alami dari vegetables, fruits, fats/oils, muscle, milk and spice (examples: citrus flavor, etc); Pengembangan flavour dalam bahan pangan dan hasil pertanian selama pengolahan dan penyimpanan; Pengembangan flavour menggunakan biotechnology; Seasonings..

12 10.5. Materi Pembelajaran a) Fotokopi buku Owen R. Fennema : Food Chemistry (1996), halaman dan Penutup Tes formatif dan kunci tes formatif. Lihat contoh soal Petunjuk penilaian dan umpan balik Lihat RPKPS. ************

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Telp./Fax.: 0274-547775 Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

Susut Mutu Produk Pasca Panen

Susut Mutu Produk Pasca Panen Susut Mutu Produk Pasca Panen Rini Yulianingsih Atribut Mutu Tekstur Aroma dan Rasa Warna Nilai Gizi 1 Reaksi Kimia dan Biokimia Lipid O 2, Panas Katalis Peroksida Karbohidrat Protein Panas, asam kuat,

Lebih terperinci

Kerusakan Bahan Pangan

Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan Bahan Pangan Fitri Rahmawati, MP Staf Pengajar Jurusan PTBB FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Komposisi, Mutu dan Keamanan BAHAN PANGAN KOMPOSISI ATRIBUT MUTU DAMPAK Daging Ikan Sayuran

Lebih terperinci

vii Tinjauan Mata Kuliah

vii Tinjauan Mata Kuliah vii M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kimia Bahan Makanan yang berbobot 2 SKS bertujuan untuk membantu Anda, mahasiswa S1 Pendidikan Kimia Universitas Terbuka dalam mengkaji aspek-aspek kimia bahan makanan,

Lebih terperinci

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PAPER BIOKIMIA PANGAN PAPER BIOKIMIA PANGAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia terkait erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi

Lebih terperinci

mikrobiologi dan keamanan pangan, dan Kegiatan Belajar 4 membahas mengenai kerusakan biologis dan mikrobiologis ikan.

mikrobiologi dan keamanan pangan, dan Kegiatan Belajar 4 membahas mengenai kerusakan biologis dan mikrobiologis ikan. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Pengolahan Hasil Perikanan (MMPI5303) ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam program Pascasarjana Magister Manajemen Perikanan. Mata kuliah terdiri atas 9

Lebih terperinci

LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN HASIL PERTANIAN (LABORATORY OF FOOD CHEMISTRY AND BIOCHEMISTRY)

LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN HASIL PERTANIAN (LABORATORY OF FOOD CHEMISTRY AND BIOCHEMISTRY) LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN HASIL PERTANIAN (LABORATORY OF FOOD CHEMISTRY AND BIOCHEMISTRY) No. Tema sesuai ARN Subtema sesuai ARN Topik sesuai ARN Agenda Riset Perincian Penelitian Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

ii Nilai Gizi Pangan

ii Nilai Gizi Pangan Bab 1: Pangan dan Gizi i ii Nilai Gizi Pangan Bab 1: Pangan dan Gizi iii iv Nilai Gizi Pangan NILAI GIZI PANGAN Oleh: Dr. Ir. Tejasari, M.Sc Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2005 Hak Cipta 2005 pada penulis,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KIMIA PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KIMIA PANGAN No.: PSM/TBB/SBG213 Revisi : 00 Tgl. 02 Juli 2007 Hal 1 dari 5 MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : KIMIA PANGAN : PSM/TBB/SBG 213 (2 SKS TEORI) : GASAL/GENAP : PT BOGA :

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS BIOKIMIA Revisi : Tanggal: No Silabus : SKO 204. Semester IV (Genap) - 16 X Pertemuan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS BIOKIMIA Revisi : Tanggal: No Silabus : SKO 204. Semester IV (Genap) - 16 X Pertemuan 00 1 September 2012 Hal 1 dari 6 Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program Studi : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Mata Kuliah dan Kode : OLAHRAGA (IKF 207) Jumlah sks : 2 (Teori) Semester : IV Mata Kuliah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) Identitas Matakuliah Matakuliah : Proses Kimia Bahan Makanan Kode Matakuliah : KI560 Program Studi : Kimia Jenjang : S1 Semester

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang dikonsumsi pada bagian umbi di kalangan masyarakat dikenal sebagai sayuran umbi. Kentang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Tujuan Pembelajaran Umum Jumlah : 1 : Pembahasan Rencana Perkuliahan, Tugas-tugas perkuliahan, Pedoman Evaluasi Keberhasilan Belajar, Buku Acuan dan Pengenalan mata kuliah Kimia Makanan : dapat menjelaskan

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. SUSU BUBUK Menurut Chandan (1997), susu segar secara alamiah mengandung 87.4% air dan sisanya berupa padatan susu sebanyak (12.6%). Padatan susu terdiri dari lemak susu (3.6%)

Lebih terperinci

PROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN

PROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN PROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN Oleh Drs. Made Arsa M.Si JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 1 PROSES PENCOKLATAN (BROWNING

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tepung jerami nangka, analisis sifat fisik dan kimia tepung jerami nangka, serta pembuatan dan formulasi cookies dari

Lebih terperinci

Pengeringan Untuk Pengawetan

Pengeringan Untuk Pengawetan TBM ke-6 Pengeringan Untuk Pengawetan Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.05.03 021 Revisi ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Jurusan Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Ilmu Gizi Disetujui Oleh Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cincau hijau Premna oblongifolia disebut juga cincau hijau perdu atau cincau hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cincau hijau Premna oblongifolia disebut juga cincau hijau perdu atau cincau hijau 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Cincau Hijau Cincau hijau (Premna oblongifolia) merupakan bahan makanan tradisional yang telah lama dikenal masyarakat dan digunakan sebagai isi minuman segar. Cincau hijau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan bagi. perekonomian Indonesia, karena menghasilkan devisa negara, menyediakan

I. PENDAHULUAN. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan bagi. perekonomian Indonesia, karena menghasilkan devisa negara, menyediakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan bagi perekonomian Indonesia, karena menghasilkan devisa negara, menyediakan lapangan kerja dan mendorong

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI 1 Sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk olahan Pengolahan : Menambah ragam pangan Perpanjang masa simpan bahan pangan Bahan Pangan 2 Komponen Utama Penyusun Bahan Pangan

Lebih terperinci

Proses Pembuatan Madu

Proses Pembuatan Madu MADU PBA_MNH Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat radikal bebas terhadap sel normal pada tubuh yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki konsumsi yang besar terhadap produk tepung terigu baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu nasional masih belum

Lebih terperinci

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90 Firman Jaya Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90 Khamir memerlukan Aw minimal lebih rendah daripada bakteri ±0,88 KECUALI yang bersifat osmofilik Kapang memerlukan Aw minimal

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 PENGARUH PERBANDINGAN BIJI NANGKA DAN AIR DAN KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP MUTU YOGHURT SARI BIJI NANGKA SKRIPSI Oleh: SRI MARLENA KETAREN 080305013/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM

Lebih terperinci

Sayur-Sayuran& Buah-Buahan

Sayur-Sayuran& Buah-Buahan Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran& Buah-Buahan Informasi cara penanganan pascapanen sayur-sayuran dan buah-buahan sangal dipertukan untuk mempertahankan mutu hasil panen. Penanganan pascapanen yang kurang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Kezia Christianty C NRP : 123020158 Kel/Meja : F/6 Asisten : Dian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah,(3) Maksud dan tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka Berpikir, (6) Hipotesa penelitian dan (7)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut.

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut. Ilmu Bahan Makanan Lanjut adalah matakuliah yang mempelajari masalah penyimpanan bahan makanan baik dalam keadaan segar maupun hasil olahannya. Oleh ENI PURWANI Agung S Wardana TUJUAN Dengan mengetahui

Lebih terperinci

Apa itu Biokimia? Definisi:

Apa itu Biokimia? Definisi: BIOKIMIA Tujuan Perkuliahan Mengenalkan dan memahamkan bahasa biokimia : Kosakata (istilah dan struktur kimia), tatabahasa (reaksi- reaksi kimia), struktur kalimat (jalur metabolisme) dan arti (keterkaitan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman sukun tumbuh tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman sukun tumbuh tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman sukun tumbuh tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Sukun mudah tumbuh di dataran rendah yang panas karena buah sukun tergolong

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh masyarakat luas dan sangat digemari terutama oleh anak-anak, karena es lilin memiliki warna yang menarik

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOKIMIA Revisi : Tanggal: No Silabus : SKO 204

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOKIMIA Revisi : Tanggal: No Silabus : SKO 204 00 1 September 2013 Hal 1 dari 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Teori) 1. Fakultas/Program Studi : FIK/PKR 2. Mata Kuliah & Kode : Biokimia 3. SKS : Teori 2 Pratek - 4. Semester dan Waktu : Sem.

Lebih terperinci

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama PENGAWETAN PANGAN I. PENDAHULUAN Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kelompok Institusi

Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kelompok Institusi -1- KURIKULUM TAHUN 2010 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Distribusi Berdasarkan Kelompok Institusi 1. Tingkat Universitas Pilihan Inti / 1. 00005301 MPK

Lebih terperinci

Dini Widianingrum 1, Ruhyat Kartasudjana 2, Hendi Setiyatwan 5 ABSTRAK. I. Pendahuluan

Dini Widianingrum 1, Ruhyat Kartasudjana 2, Hendi Setiyatwan 5 ABSTRAK. I. Pendahuluan Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Pengeringan terhadap Kualitas Kimia dan Biologi Tepung Limbah Ikan Lele (Clarias sp.) sebagai Sumber Protein Hewani dalam Ransum Ayam Broiler Dini Widianingrum 1, Ruhyat Kartasudjana

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI. Penyusun: Zaki Utama, STP., MP.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI. Penyusun: Zaki Utama, STP., MP. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI Penyusun: Zaki Utama, STP., MP. Jurusan Teknotoffi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Teknologi Pengolahan Pangan

Prinsip Dasar Teknologi Pengolahan Pangan Modul 1 Prinsip Dasar Teknologi Pengolahan Pangan Dra. Tri Ratna Nastiti, Apt. P PENDAHULUAN angan atau bahan pangan pada umumnya harus diproses atau diolah lebih dulu sebelum dikonsumsi. Pengolahan, selain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom

Lebih terperinci

SKRIPSI EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S INDONESIA SEBAGAI DASAR PENENTUAN NILAI TAMBAH PRODUK. Oleh : RINA DWI OKTAVIA F

SKRIPSI EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S INDONESIA SEBAGAI DASAR PENENTUAN NILAI TAMBAH PRODUK. Oleh : RINA DWI OKTAVIA F SKRIPSI EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S 2008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam budidaya perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari biaya produksi. Pakan

Lebih terperinci

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP Pengalengan buah dan sayur Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengalengan atau pembotolan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pengalengan atau pembotolan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc & Tim Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Disampaikan pada Pertemuan Pengembanan dan Pemanfaatan

Lebih terperinci

ii Biokimia

ii Biokimia Pendahuluan ii Biokimia Daftar Isi iii BIOKIMIA Oleh : Retno Sri Iswari Ari Yuniastuti Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2006 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

DISTRIBUSI MATA KULIAH KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

DISTRIBUSI MATA KULIAH KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN SEMESTER 1 DISTRIBUSI MATA KULIAH KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN 2013-2014 1 UNG 4001 MPK Agama Islam 3 3 - NIM Gjl UNG 4002 MPK Agama Katolik 3 3 - NIM Gjl UNG 4003 MPK Agama Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak inividu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdasakan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parameter sensori sangat penting pada tahap penelitian dan pengembangan produk pangan baru. Produk baru yang dihasilkan harus memiliki penanganan yang tepat agar

Lebih terperinci

Gizi dan Evaluasi Pangan. Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti W. M.Kes. Jaya Mahar M, STP. MP Laboratorium Nutrisi Pangan Jurusan THP FTP UB

Gizi dan Evaluasi Pangan. Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti W. M.Kes. Jaya Mahar M, STP. MP Laboratorium Nutrisi Pangan Jurusan THP FTP UB Gizi dan Evaluasi Pangan Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti W. M.Kes. Jaya Mahar M, STP. MP Laboratorium Nutrisi Pangan Jurusan THP FTP UB Gizi dan Evaluasi Pangan Ke- Pokok Bahasan 1 Pendahuluan TDW 2 & 3 4 &

Lebih terperinci

MATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI

MATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI Oleh : Andayana Puspitasari M.Si, Apt Dr. rer.nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008 A.

Lebih terperinci

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP KERUSAKAN FISIK/MEKANIS KERUSAKAN KIMIAWI KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS KEAMANAN PANGAN, CEGAH : o CEMARAN FISIK o CEMARAN KIMIAWI o CEMARAN

Lebih terperinci

BAHAN AJAR TEKNIK PENDINGINAN Dan PEMBEKUAN

BAHAN AJAR TEKNIK PENDINGINAN Dan PEMBEKUAN BAHAN AJAR TEKNIK PENDINGINAN Dan PEMBEKUAN oleh: Sri Rahayoe, STP, MP PENATARAN PENYUSUNAN RPKPS DAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS GADJAH MADA JULI 2004 TINJAUAN MATA KULIAH 1. Deskripsi Singkat Mats Kuliah

Lebih terperinci

Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB

Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB BIOKIMIA???? BIOKIMIA: suatu ilmu yang mempelajari tentang kumpulan molekul/senyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna, karena dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Kedelai adalah salah satu tanaman jenis

Lebih terperinci

Air. Shinta Rosalia Dewi

Air. Shinta Rosalia Dewi Air Shinta Rosalia Dewi Materi Air Karbohidrat Polisakarida Vitamin Mineral Diagram fasa Air Air penting dalam kehidupan : Mempengaruhi suhu tubuh Sebagai pelarut / solven Sebagai pembawa nutrien dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS. : 1 : Dini Rohmawati, M.Sc.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS. : 1 : Dini Rohmawati, M.Sc. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS Mata Kuliah : Praktikum Kimia Umum Kode/SKS : BIO6104/ 1 Pra-syarat : - Co-syarat : Kimia Umum Semester Pengampu : 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia, di Indonesia banyak sekali makanan siap saji yang dijual di pasaran utamanya adalah makanan olahan daging.

Lebih terperinci

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA Drajat Pramiadi, Yoni Suryani, Astuti Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan utama pada penelitian tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar Nasional Indonesia nomor 01-3141-1998 didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing ternak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA Mata Kuliah : BIOKIMIA Kode Mata Kuliah : Semester : Ganjil SKS : 3 (tiga) Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah biokimia

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Pikiran Salah satu permasalahan yang menyebabkan rendemen gula rendah di pabrik-pabrik gula di Indonesia adalah masalah downtime pabrik yang disebabkan

Lebih terperinci

1 BAB I. PENDAHULUAN

1 BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu komponen penting bahan pangan bagi manusia. Hal ini disebabkan karena kandungan gizinya, terutama protein (Ababouch, 2012; Anene et al.,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia dan daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui sebagai tanaman pekarangan

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU ROSELLA KERING (Hibiscus sabdariffa) Rita Hayati, Nurhayati, dan Nova Annisa

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU ROSELLA KERING (Hibiscus sabdariffa) Rita Hayati, Nurhayati, dan Nova Annisa PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU ROSELLA KERING (Hibiscus sabdariffa) Effect of Drying Temperature on Quality of Dried Rosella (Hibiscus sabdariffa) Rita Hayati, Nurhayati, dan Nova Annisa Prodi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pangan merupakan salah satu faktor yang penting yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang memadukan

Lebih terperinci

Penggorengan. Penggorengan. Nur Hidayat Materi kuliah PTP Minggu ke 8.

Penggorengan. Penggorengan. Nur Hidayat Materi kuliah PTP Minggu ke 8. Penggorengan Nur Hidayat Materi kuliah PTP Minggu ke 8. Penggorengan Mengubah kualitas citarasa makanan Dapat mengawetkan sbg akibat destruksi termal thd mikrobia dan enzim Umur simpan hasil penggorengan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI. PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI) : Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI. PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI) : Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI Kementerian Negara/ Lembaga Unit Eselon I Program Hasil : Unit Eselon II/Satker Indikator Kinerja Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan dan lainlain. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia sering terjadi di masyarakat indonesia. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan

Lebih terperinci

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa adalah suatu usaha yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kesehatan adalah salah satu komponen kualitas manusia,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK (Laporan Penelitian) Oleh RIFKY AFRIANANDA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil 4... Penelitian Pendahuluan Sebelum dilakukan penelitian utama, terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan pembuatan permen cokelat dengan penambahan daging ikan

Lebih terperinci

REAKSI PENCOKLATAN PANGAN

REAKSI PENCOKLATAN PANGAN REAKSI PENCOKLATAN PANGAN Reaksi pencoklatan (browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah menjadi coklat gelap. Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi

Lebih terperinci

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu (Manihot Esculenta) merupakan tanaman umbi berupa perdu dengan nama lain singkong atau kasape. Ubi kayu berasal dari benua Amerika Selatan, tepatnya dari negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliput fisik, mental,dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang baik bagi manusia karena mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu adalah suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS. : 2 : Dini Rohmawati, M.Sc.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS. : 2 : Dini Rohmawati, M.Sc. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS Mata Kuliah : Praktikum Kimia Dasar II Kode/SKS : KIC104/ 1 Pra-syarat : Praktikum Kimia Dasar I Co-syarat : Kimia Dasar

Lebih terperinci

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5 PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5 Teknologi Pengawetan dan Produk Susu Cair (Lanjutan). Pengaruh Pasteurisasi (pemanasan) terhadap sifat fisik dan kimia susu Pemanasan dapat

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) RENCANA GIATAN SEMESTER (RKPS) Matakuliah : Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Semester : 2 Kode : THP102002 Program Studi : Agribisnis Jumlah SKS : 4 sks Dosen : Jurusan TIP dan THP -

Lebih terperinci

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI Kode Dok. : F-PB-08-09-01 DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI Pembimbing II skripsi mahasiswa ditentukan oleh Ketua PS. Setelah proposal penelitian mahasiswa dinyatakan lulus/layak dilanjutkan

Lebih terperinci

penyakit degeneratif seperti kanker, aterosklerosis, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, katarak dan lain sebagainya disebabkan oleh

penyakit degeneratif seperti kanker, aterosklerosis, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, katarak dan lain sebagainya disebabkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengkajian mengenai radikal bebas (free radical) dan antioksidan saat ini semakin berkembang. Hal ini didasari karena sebagian besar penyakit degeneratif

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Struktur 3. Sifat Fungsional 4. Air dalam bahan pangan 5. Water Activity (Aw) Kimia Pangan 2016/2017

1. Pendahuluan 2. Struktur 3. Sifat Fungsional 4. Air dalam bahan pangan 5. Water Activity (Aw) Kimia Pangan 2016/2017 1. Pendahuluan 2. Struktur 3. Sifat Fungsional 4. Air dalam bahan pangan 5. Water Activity (Aw) Kimia Pangan 2016/2017 1. Introduction Arti penting air bagi manusia : Pembawa oksigen, nutrisi, sisa-sisa

Lebih terperinci

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DIAN WIJAYANTI A 420 100 074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada dodol susu kambing mampu meningkatkan kualitas organoleptik, meningkatkan kadar lemak, dan kadar total karbohidrat.

Lebih terperinci