III. METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan september 2014 yang bertempat di Laboratorium Proses dan Laboratorium Mutu Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP) STIPAP Medan. B. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain adalah: 1. Timbangan digital Timbangan digital berfungsi untuk menimbang sample sebelum di pilah dan sesudah di pilah. Dengan spesifikasi: Merk Kapasitas Ketelitian : OHAUS : 210 gr : 0,001 gr Gambar 8. Timbanga 21

2 2. Jangka sorong jangka sorong merupakan alat pengukur panjang dan biasanya digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Dalam penelitian ini jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter biji kelapa sawit. Dengan spesifikasi alat: jarak : 150 mm ketelitian: 0,05 mm Gambar 9. Jangka sorong 3. Ripple Mill (Alat Pemecah Biji Sawit) Ripple mill berfungsi sebagai alat pemecah biji sawit untuk mendapatkan hasil cracked mixture yang akan dianalisa. Dengan speksifikasi alat: Kapasitas Putaran rotor Daya motor Putaran motor Sabuk : 250 Kg/Jam :12 rpm : 0,5 Hp : 670 rpm : sabuk V tipe B dengan beban hevaloid (bahan buatan), kekuatan tarik: 10 Kg/mm 2 22

3 Bahan as/poros SNC 30 C, kekuatan tarik : 100 Kg/Jam Bahan spacer ring SC 30 C, kekuatan : 48 Kg/mm 2 Ripple Plate : jumlah gigi = 18, lebar ukuran gigi = 15 mm, tinggi = 10 mm, kekuatan tarik = 48 Kg/Jam Bantalan pada rotor as/poros : bantalan A dan B = diameter poros 35 mm Gambar 10. Ripple Mill 4. Cawan Petri ditimbang. Cawan petri berfungsi sebagai wadah nut utuh dan nut pecah untuk Gambar 11. Cawan Petri 23

4 C. Bahan Penelitian 1. Nut Penelitian ini menggunakan bahan baku nut sebagai salah satu bahan penelitian sebelum masuk ke alat ripple mill untuk dipecahkan, dan dilakukan pemilahan untuk nut besar, sedang, dan kecil. Bahan baku yang digunakan berasal dari PTPN I PKS Tanjung Seomentoh. Gambar 12. Nut 1. Cracked Mixture Penelitian ini menggunakan cracked mixture sebagai salah satu bahan penelitian untuk dianalisa, dan dilakukan pemilahan untuk biji utuh, dan biji pecah yang diambil secara random, dan dilakukan analisa sebanyak 20 kali dengan 20 sample. Gambar 13. Cracked Mixture 24

5 D. Metode Penelitian Penelitian ini berlangsung metode yang dilakukan adalah experimental dengan pembuatan ripple mill mini kapasitas 250 kg/jam. Yang menjadi tolak ukur penelitian ini adalah ripple mill yang ada pada PKS. Eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut : 1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 3. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen. b. Menentukan cara mengontrol. c. Memilih rancangan penelitian yang tepat. d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian. e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 25

6 f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan. g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut 1. Mengukur biji sawit pada ripple mill yang dirancang dengan cara pengukuran biji sawit berdasarkan besar, sedang, dan kecil sebelum masuk ke ripple mill dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menimbang biji sawit sebanyak 1 kg. b. Menyortir biji sawit berdasarkan ukuran (besar, sedang, kecil), biji pecah (besar, sedang, kecil), inti utuh, inti pecah, cangkang, dan sampah. c. Menghitung jumlah biji sawit yang sudah disortir dalam 1 kg. d. Mengambil enam buah biji dari setiap sample berdasarkan ukuran. e. Menguji ketahanan biji menggunakan mesin uji tekan (rockwell hardness test) dan mengukur besar inti dari ukuran besar, sedang, kecil menggunakan jangka sorong. f. Mencatat hasilnya. 2. Menghitung hasil cracked mixture pada ripple mill yang dirancang dengan pengukuran biji pecah dan biji utuh setelah keluar dari ripple mill yang dilakukan sebanyak 20 kali agar data yang didapat akurat dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menimbang cracked mixture sebanyak 400 gram. b. Menyortir cracked mixture berdasarkan biji utuh, biji pecah. 26

7 c. Mengukur dimensi biji utuh. d. Menimbang kembali biji utuh dan biji pecah. e. Mencatat hasilnya. 3. Menganalisa persentase biji utuh dan biji pecah hasil keluaran dari ripple mill yang berguna untuk memperbaiki mutu inti sawit dan meningkatkan rendemen inti sawit. Pengambilan sample dilakukan secara random karena sample yang akan diteliti relative homogen dan tersebar merata diseluruh populasi. Pengambilan sample dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan populasi. b. Menentukan ukuran populasi. c. Menentukan bentuk sampling dan susun sampling secara lengkap. d. Menentukan ukuran sample melalui perhitugan tertentu. Ukuran ini ditentukan berdasarkan aspek statistic oleh bentuk parameter (frekuensi, rata-rata, atau proporsi), teknik sampling yang digunakan, tujuan penelitian, sifat penelitian, kedalaman analisis, variabilitas variable yang diteliti, serta batas kesalahan dan derajat kepercayaan. e. Memproses yang melibatkan kerangka sampling yang kecil bisa dilakukan dengan cara undian. 27

8 Diagram alir proses penelitian ini dapat di lihat pada gambar dibawah ini: Mulai Studi literature Persiapan alat dan bahan Input data (biji pecah & biji utuh) Timbang Sortir (inti utuh & inti Tidak Ya Uji Analisa Experimental Hasil Kesimpulan Selesai Gambar 14. Diagram Alir Penelitian 28